Anda di halaman 1dari 49

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Kesehatan merupakan hak asasi manusia dan salah satu unsur kesejahteraan
yang harus diwujudkan sesuai dengan cita-cita bangsa Indonesia sebagaimana yang
dituangkan dalam Pancasila dan Undang-undang Dasar 1945. Pada era modern
banyak sekali perubahan yang terjadi dalam bidang kesehatan maupun di bidang
teknologi. Perubahan ini dalam bidang kesehatan sangat berdampak baik pada
perkembangan kesehatan itu sendiri di Indonesia.
Upaya kesehatan baik dalam bidang preventif, promotif, kuratif dan
rehabilitatif sebagai dasar dari system kesehatan harus terus menurus
dikembangakan sehingga derajat kesehatan masyarakat di Indonesia juga lebih baik
dan lebih ditingkatkan. Diharapkan dengan penanganan yang tepat maka visi dari
Departemen Kesehatan yaitu Menuju Indonesia Sehat 2025 dapat segera tercapai.
Program pokok Puskesmas merupakan program pelayanan kesehatan yang
wajib dilaksanakan diantaranya program pengobatan, promosi kesehatan,
pelayanan KIA dan KB, pencegahan penyakit menular dan tidak menular,
kesehatan lingkungan dan perbaikan gizi masyarakat.
Program pelayanan KIA adalah salah satu program pokok puskesmas yang
berupaya dalam bidang kesehatan yang menyangkut pelayanan dan pemeliharaan
ibu hamil, ibu bersalin, ibu menyusui, bayi dan anak balita serta anak pra sekolah
dengan tujuan untuk meningkatkan derajat kesehatan optimal pada ibu dan anak
yang merupakan landasan bagi peningkatan kualitas manusia seutuhnya.
Pemerintah Daerah Khusus Ibukota Jakarta mencanangkan visi daerah di
bidang kesehatan dengan menerbitkan program Jakarta Sehat. Untuk visi tersebut
Dinas Kesehatan Propinsi DKI Jakarta menetapkan syarat yang harus dicapai oleh
jajarannya yaitu dengan Standar Pelayanan Minimal DKI Jakarta yang telah dibuat
dalam Surat Keputusan Gubernur No. 12 Tahun 2007.
Puskesmas Kecamatan Sawah Besar sebagai salah satu unit pelaksana Teknis
Dinas Kesehatan DKI Jakarta memiliki kewajiban untuk melaksanakan SK
Gubernur tersebut dengan menerapkan pola-pola pelayanan kesehatan baik secara
Individu maupun Kesehatan Masyarakat yang mengacu kepada SPM tersebut.
Melalui Visi dan Misi yang telah dicanangkan oleh Puskesmas Kecamatan Sawah
Besar diharapkan pencapaian tersebut dapat dilakukan secara optimal.

1.2 Puskesmas
1.2.1 Definisi Puskesmas
Pusat Kesehatan Masyarakat (PUSKESMAS) adalah fasilitas pelayanan
kesehatan yang menyelenggarakan upaya kesehatan masyarakat dan upaya
kesehatan perseorangan tingkat pertama, dengan lebih mengutamakan upaya
promotif dan preventif, untuk mencapai derajat kesehatan masyarakat yang
setinggi-tingginya di wilayah kerjanya (Permenkes No. 75 tahun 2014).
Pelayanan kesehatan adalah upaya yang diberikan oleh puskesmas kepada
masyarakat mencakup perencanaan, pelaksanaaan, evaluasi, pencatatan, pelaporan,
dan dituangkan dalam suatu sistem (Permenkes No.75 tahun 2014).
Di Indonesia, puskesmas merupakan tulang punggung pelayanan kesehatan
tingkat pertama. Konsep Puskesmas dilahirkan tahun 1968 ketika dilangsungkan
Rapat Kerja Kesehatan Nasional (Rakerkesnas) I di Jakarta, dimana dibicarakan
upaya pengorganisasian system pelayanan kesehatan di tanah air, karena pelayanan
kesehatan tingkat pertama pada waktu itu dirasakan kurang menguntungkan dan
dari kegiatan-kegiatan seperti BKIA, BP, dan P4M dan sebagiannya masih berjalan
sendiri-sendiri dan tidak berhubungan. Melalui Rekerkesnas tersebut timbul
gagasan untuk menyatukan semua pelayanan tingkat pertama kedalam suatu
organisasi yang dipercaya dan diberi nama Pusat Kesehatan Masyarakat
(Puskesmas).
Dengan paradigma baru ini, mendorong terjadi perubahan konsep yang sangat
mendasar dalam pembangunan kesehatan, antara lain:
1. Pembangunan kesehatan yang semula lebih menekankan pada upaya kuratif
dan rehabilitatif menjadi lebih fokus pada upaya preventif dan kuratif tanpa
mengabaikan kuratif - rehabilitatif
2. Pelaksanaan upaya kesehatan yang semula lebih bersifat terpilah- pilah
(fragmented) berubah menjadi kegiatan yang terpadu (integrated).
3. Sumber pembiayaan kesehatan yang semula lebih banyak dari pemerintah
berubah menjadi pembiayaan kesehatan lebih banyak dari masyarakat.
4. Pergeseran pola pembayaran dalam pelayanan kesehatan yang semula fee for
service menjadi pembayaran secara pra - upaya.
5. Pergeseran pemahaman tentang kesehatan dari pandangan komsutif menjadi
investasi.
6. Upaya kesehatan yang semula lebih banyak dilakukan oleh pemerintah akan
bergeser lebih banyak dilakukan oleh masyarakat sebagai mitra pemerintah
(partnership).
7. Pembangunan kesehatan yang semula bersifat terpusat (centralization)
menjadi otonomi daerah (decentralization).
8. Pergeseran proses perencanaan dari top down menjadi bottom up seiring
dengan era desentralisasi.
Menurut Permenkes no 75 tahun 2014 Pembangunan kesehatan yang
diselenggarakan di Puskesmas bertujuan untuk mewujudkan masyarakat yang:

1. Memiliki perilaku sehat yang meliputi kesadaran, kemauan dan kemampuan


hidup sehat.
2. Mampu menjangkau pelayanan kesehatan bermutu Hidup dalam lingkungan
sehat.
3. Memiliki derajat kesehatan yang optimal, baik individu, keluarga, kelompok
dan masyarakat.
1.2.2 Prinsip Penyelenggaraan Puskesmas
Prinsip penyelenggaraan Puskesmas menurut Permenkes No 75 tahun
2014 meliputi :

1. Paradigma Sehat

Puskesmas mendorong seluruh pemangku kepentingan untuk


berkomitmen dalam upaya mencegah dan mengurangi resiko kesehatan
yang dihadapi individu, keluarga, kelompok dan masyarakat.
2. Pertanggungjawaban Wilayah

Puskesmas menggerakkan dan bertanggung jawab terhadap pembangunan


kesehatan di wilayah kerjanya.
3. Kemandirian Masyarakat

Puskesmas mendorong kemandirian hidupsehat bagi individu, keluarga,


kelompok, dan masyarakat.
4. Pemerataan

Puskesmas menyelenggarakan Pelayanan Kesehatan yang dapatdiakses


dan terjangkau oleh seluruh masyarakat di wilayah kerjanyasecara adil
tanpa membedakan status sosial, ekonomi, agama, budaya dan
kepercayaan.
5. Teknologi Tepat Guna

Puskesmas menyelenggarakan Pelayanan Kesehatan dengan


memanfaatkan teknologi tepat guna yang sesuai dengan kebutuhan
pelayanan, mudah dimanfaatkan dan tidak berdampak buruk bagi
lingkungan.
6. Keterpaduan dan Kesinambungan

Puskesmas mengintegrasikan dan mengoordinasikan penyelenggaraan


UKM dan UKP lintas program danlintas sektor serta melaksanakan Sistem
Rujukan yang didukung dengan manajemen Puskesmas.
1.2.3 Tugas Puskesmas
Puskesmas mempunyai tugas melaksanakan kebijakan kesehatan untuk
mencapai tujuan pembangunan kesehatan di wilayah kerjanya dalam rangka
mendukung terwujudnya kecamatan sehat.

1.2.4 Upaya Kesehatan Puskesmas


Puskesmas menyelenggarakan upaya kesehatan masyarakat tingkat pertama
dan kesehatan perseorangan tingkat pertama. Upaya kesehatan dilaksanakan
secara terintegrasi dan berkesinambungan (Permenkes No. 75 tahun 2014).
- Upaya kesehatan masyarakat tingkat pertama meliputi upaya kesehatan
masyarakat esensial dan upaya kesehatan masyarakat pengembangan.
- Upaya kesehatan masyarakat esensial meliputi:
a. Pelayanan promosi kesehatan
b. Pelayanan kesehatan lingkungan
c. Pelayanan kesehatan ibu, anak, dan keluarga berencana
d. Pelayanan gizi
e. Pelayanan pencegahan dan pengendalian penyakit
- Upaya kesehatan masyarakat pengembangan merupakan upaya kesehatan
masyarakat yang kegiatannya memerlukan upaya yang sifatnya inovatif dan
/ atau bersifat ekstensifikasi dan intensifikasi pelayanan, disesuaikan dengan
prioritas masalah kesehatan, kekhususan wilayah kerja dan potensi sumber
daya yang tersedia di masing-masing Puskesmas.
- Dilaksanakan dalam bentuk :
1. Rawat jalan
a. Pelayanan gawat darurat
b. Pelayanan satu hari (one day care)
c. Home care
2. Rawat inap berdasarkan pertimbangan kebutuhan pelayanan
1.2.5 Wilayah Kerja Puskesmas
Dalam rangka pemenuhan Pelayanan Kesehatan yang didasarkan pada
kebutuhan dan kondisi masyarakat, Puskesmas dapat dikategorikan berdasarkan
karakteristik wilayah kerja dan kemampuan penyelenggaraan. Puskesmas
dikategorikan menjadi (Permenkes No.75 tahun 2014):

A. Puskesmas Kawasan Perkotaan


Puskesmas yang wilayah kerjanya meliputi kawasan yang memenuhi paling
sedikit 3 (tiga) dari 4 (empat) kriteria kawasan perkotaan sebagai berikut:
1. Sebagian besar penduduknya bekerja pada sektor non agraris, terutama
industri, perdagangan dan jasa
2. Memiliki fasilitas perkotaan antara lain sekolah radius 2,5 km, pasar radius
2 km, memiliki rumah sakit radius kurang dari 5 km, bioskop, atau hotel
3. Lebih dari 90% (sembilan puluh persen) rumah tangga memiliki listrik
4. Terdapat akses jalan raya dan transportasi menuju fasilitas perkotaan

Penyelenggaraan Pelayanan Kesehatan oleh Puskesmas kawasan perkotaan


memiliki karakteristik sebagai berikut :
1. Memprioritaskan pelayanan UKM
2. Pelayanan UKM dilaksanakan dengan melibatkan partisipasi Masyarakat
3. Pelayanan UKP dilaksanakan oleh Puskesmas dan fasilitas pelayanan
kesehatan yang diselenggarakan oleh pemerintah atau masyarakat
4. Optimalisasi dan peningkatan kemampuan jaringan pelayanan Puskesmas
dan jejaring fasilitas pelayanan kesehatan
5. Pendekatan pelayanan yang diberikan berdasarkan kebutuhan dan
permasalahan yang sesuai dengan pola kehidupan masyarakat perkotaan.

B. Puskesmas Kawasan Pedesaan


Puskesmas yang wilayah kerjanya meliputi kawasan yang memenuhi paling
sedikit 3 (tiga) dari 4 (empat) kriteria kawasan pedesaan sebagai berikut:
1. Sebagian besar penduduk bekerja pada sektor agraris
2. Memiliki fasilitas antara lain sekolah radius lebih dari 2,5 km, pasar dan
perkotaan radius lebih dari 2 km, rumah sakit radius lebih dari 5 km, tidak
memiliki fasilitas berupa bioskop atau hotel
3. Rumah tangga dengan listrik kurang dari 90% (sembilan puluh persen)
4. Terdapat akses jalan dan transportasi menuju fasilitas penyelenggaraan
pelayanan kesehatan oleh Puskesmas

Kawasan pedesaan memiliki karakteristik sebagai berikut:


- Pelayanan UKM dilaksanakan dengan melibatkan partisipasi masyarakat
- Pelayanan UKP dilaksanakan oleh Puskesmas dan fasilitas pelayanan
kesehatan yang diselenggarakan oleh masyarakat.
- Optimalisasi dan peningkatan kemampuan jaringan pelayanan Puskesmas
dan jejaring fasilitas pelayanan kesehatan
- Pendekatan pelayanan yang diberikan menyesuaikan dengan pola kehidupan
masyarakat perdesaan.

C. Puskesmas Kawasan Terpencil dan Sangat Terpencil


Puskesmas yang wilayah kerjanya meliputi kawasan dengan karakteristik
sebagai berikut :
a. Berada di wilayah yang sulit dijangkau atau rawan bencana, pulau kecil,
gugus pulau, atau pesisir
b. Akses transportasi umum rutin 1 kali dalam 1 minggu, jarak tempuh pulang
pergi dari ibukota kabupaten memerlukan waktu lebih dari 6 jam, dan
transportasi yang ada sewaktu-waktu dapat terhalang iklim atau cuaca; dan
c. Kesulitan pemenuhan bahan pokok dan kondisi keamanan yang tidak stabil.

Penyelenggaraan pelayanan kesehatan oleh Puskesmas kawasan terpencil dan


sangat terpencil memiliki karakteristik sebagai berikut:
a. Memberikan pelayanan UKM dan UKP dengan penambahan kompetensi
tenaga kesehatan
b. Dalam pelayanan UKP dapat dilakukan penambahan kompetensi dan
kewenangan tertentu bagi dokter, perawat, dan bidan
c. Pelayanan UKM diselenggarakan dengan memperhatikan kearifan local.
d. Pendekatan pelayanan yang diberikan menyesuaikan dengan pola kehidupan
masyarakat di kawasan terpencil dan sangat terpencil
e. Optimalisasi dan peningkatan kemampuan jaringan pelayanan Puskesmas
dan jejaring fasilitas pelayanan kesehatan dan
f. Pelayanan UKM dan UKP dapat dilaksanakan dengan pola gugus
pulau/cluster dan/atau pelayanan kesehatan bergerak untuk meningkatkan
aksesibilitas.

Puskesmas harus didirikan pada setiap kecamatan. Dalam kondisi tertentu,


pada 1 (satu) kecamatan dapat didirikan lebih dari 1 (satu) Puskesmas. Kondisi
tertentu sebagaimana dimaksud ditetapkan berdasarkan pertimbangan kebutuhan
pelayanan, jumlah penduduk dan aksebilitas.
Puskesmas merupakan perangkat pemerintah daerah tingkat II, sehingga
pembagian wilayah kerja puskesmas ditetapkan oleh bupati setelah mendengar
saran tekhnis dari kantor wilayah departemen kesehatan provinsi.

1.2.6 Pelayanan Kesehatan Menyeluruh


Pelayanan kesehatan menyeluruh yang diberikan puskesmas meliputi :

a. Promotif (peningkatan kesehatan)


b. Preventif (upaya pencegahan)
c. Kuratif (pengobatan)
d. Rehabilitatif (pemulihan kesehatan)

1.2.7 Peran Puskesmas


Dalam konteks Otonomi Daerah saat ini, Puskesmas mempunyai peran yang
vital sebagai institusi pelaksana teknis, dituntut memiliki kemampuan manajerial
dan wawasan jauh ke depan untuk meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan.
Peran tersebut ditunjukkan dalam bentuk ikut serta menentukan kebijakan daerah
melalui sistem perencaan yang matang, tatalaksana kegiatan yang tersusun rapi, dan
pemantauan yang akurat.
1.2.8 Jaringan Pelayanan, Jejaring Fasilitas Pelayanan Kesehatan dan Sistem
Rujukan
Dalam rangka meningkatkan aksesibilitas pelayanan, Puskesmas didukung
oleh jaringan pelayanan Puskesmas dan jejaring fasilitas pelayanan kesehatan.
Jaringan pelayanan Puskesmas terdiri atas :
a. Puskesmas pembantu memberikan pelayanan kesehatan secara permanen di
suatu lokasi dalam wilayah kerja Puskesmas.
b. Puskesmas keliling memberikan pelayanan kesehatan yang sifatnya
bergerak (mobile), untuk meningkatkan jangkauan dan mutu pelayanan bagi
masyarakat diwilayah kerja Puskesmas yang belum terjangkau oleh
pelayanan dalam gedung Puskesmas.
c. Bidan desa merupakan bidan yang ditempatkan dan bertempat tinggal pada
satu desa dalam wilayah kerja Puskesmas.
Jejaring fasilitas pelayanan kesehatan terdiri atas klinik, rumah sakit, apotek,
laboratorium, dan fasilitas pelayanan kesehatan lainnya
Puskesmas dalam menyelenggarakan upaya kesehatan dapat melaksanakan
rujukan. Sesuai dengan sistem rujukan. Sistem rujukan adalah suatu sistem jaringan
pelayanan kesehatan yang memungkinkan terjadinya penyerahan tanggung jawab
atas masalah yang timbul kepada yang lebih mampu secara vertikal atau horizontal.
Sistem rujukan menyangkut dua aspek, yaitu :
a. Rujukan Medis, meliputi :

 Konsultasi penderita berupa pengobatan

 Pengiriman bahan (specimen) untuk pemeriksaan laboratorium

 Mendatangkan atau mengirim tenaga yang lebih mampu atau ahli untuk
meningkatkan pelayanan kesehatan setempat dan memungkinkan alih
ketrampilan dan pengetahuan.
b. Rujukan Kesehatan

 Kejadian Luar Biasa (KLB) atau terjangkitnya penyakit menular

 Terjadinya bencana kelaparan (peningkatan besar besaran kasus gizi buruk)


 Masalah lain yang menyangkut kesehatan masyarakat umum

1.2.9 Visi Puskesmas


Visi pembangunan kesehatan yang diselenggarakan oleh Puskesmas adalah
tercapainya Kecamatan sehat menuju terwujudnya Indonesia sehat.
Kecamatan sehat adalah gambaran masyarakat Kecamatan di masa depan
yang ingin dicapai melalui pembangunan kesehatan, yakni masyarakat yang hidup
dalam lingkungan dan dengan perilaku sehat memiliki kemampuan untuk
menjangkau pelayanan kesehatan yang bermutu secara adil dan merata, serta
memiliki derajat kesehatan yang setinggi-tingginya.
Indikator Kecamatan sehat yang ingin dicapai mencakup empat indikator
utama, yaitu :
a. Lingkungan sehat
b. Perilaku sehat
c. Cakupan pelayanan kesehatan yang bermutu
d. Derajat kesehatan penduduk Kecamatan
Rumusan visi untuk masing-masing Puskesmas harus mengacu pada visi
pembangunan kesehatan Puskesmas di atas yakni, terwujudnya Kecamatan sehat
yang harus disesuaikan dengan situasi dan kondisi masyarakat serta wilayah
Kecamatan setempat.

1.2.10 Misi Puskesmas


a. Menggerakan pembangunan berwawasan kesehatan di wilayah kerjanya
b. Mendorong kemandirian hidup sehat bagi keluarga dan masyarakat di
wilayah kerjanya.
c. Memelihara dan meningkatkan mutu, pemerataan dan keterjangkauan
pelayanan kesehatan yang diselenggarakan
d. Memelihara dan meningkatkan kesehatan perorangan, keluarga dan
masyarakat beserta lingkungannya
1.2.11 Strategi Puskesmas
Strategi puskesmas untuk mewujudkan pembangunan kesehatan
(Mubarak.2014) antara lain :
a. Pelayanan kesehatan yang bersifat menyeluruh (comprehensive health care
service)
b. Pelayanan kesehatan yang menerapkan pendekatan yang menyeluruh
(holistic approach)

1.2.12 Fungsi Puskesmas


Menurut Permenkes No.75 tahun 2014. Puskesmas menyelenggarakan fungsi:
a. Penyelenggaraan Unit Kesehatan Masyarakat/UKM tingkat pertama di
wilayah kerjanya.
b. Melaksanakan perencanaan berdasarkan analisis masalah kesehatan
masyarakat dan analisis kebutuhan pelayanan yang diperlukan
c. Melaksanakan advokasi dan sosialisasi kebijakan kesehatan
d. Melaksanakan komunikasi, informasi, edukasi, dan pemberdayaan
masyarakat dalam bidang kesehatan
e. Menggerakkan masyarakat untuk mengidentifikasi dan menyelesaikan
masalah kesehatan pada setiap tingkat perkembangan masyarakat yang
bekerjasama dengan sektor lain terkait
f. Melaksanakan pembinaan teknis terhadap jaringan pelayanan dan upaya
kesehatan berbasis masyarakat
g. Melaksanakan peningkatan kompetensi sumber daya manusia Puskesmas
h. Memantau pelaksanaan pembangunan agar berwawasan kesehatan
i. Melaksanakan pencatatan, pelaporan, dan evaluasi terhadap akses, mutu,
dan cakupan Pelayanan Kesehatan
j. Memberikan rekomendasi terkait masalah kesehatan masyarakat, termasuk
dukungan terhadap sistem kewaspadaan dini dan respon penanggulangan
penyakit.
k. Penyelenggaraan Unit Kesehatan Perorangan/UKP tingkat pertama di
wilayah kerjanya
Dalam menjalankan fungsinya Puskesmas berwenang:
- Menyelenggarakan Pelayanan Kesehatan dasar secara komprehensif,
berkesinambungan dan bermutu
- Menyelenggarakan Pelayanan Kesehatan yang mengutamakan upaya
promotif dan preventif
- Menyelenggarakan Pelayanan Kesehatan yang berorientasi pada individu,
keluarga, kelompok dan masyarakat
- Menyelenggarakan Pelayanan Kesehatan yang mengutamakan keamanan
dan keselamatan pasien, petugas dan pengunjung
- Menyelenggarakan Pelayanan Kesehatan dengan prinsip koordinatif dan
kerja sama inter dan antar profesi
- Melaksanakan rekam medis
- Melaksanakan pencatatan, pelaporan, dan evaluasi terhadap mutu dan akses
Pelayanan Kesehatan
- Melaksanakan peningkatan kompetensi Tenaga Kesehatan
- Mengoordinasikan dan melaksanakan pembinaan fasilitas pelayanan
kesehatan tingkat pertama di wilayah kerjanya
- Melaksanakan penapisan rujukan sesuai dengan indikasi medis dan Sistem
Rujukan.
Proses dalam melaksanakan fungsinya dilakukan dengan cara :
- Menggerakan masyarakat termasuk swasta untuk melaksanakan kegiatan
dalam rangka menolong dirinya sendiri.
- Memberikan petunjuk kepada masyarakat tentang bagaimana menggali dan
menggunakan sumber daya yang ada secara efektif dan efisien.
- Memberikan bantuan yang bersifat bimbingan teknis materi dan rujukan
medis maupun rujukan kesehatan kepada masyarakat dengan ketentuan
bantuan tersebut tidak menimbulkan ketergantungan.
- Memberi pelayanan kesehatan langsung kepada masyarakat

1.2.13 Peran Puskesmas


Konteks otonomi daerah saat ini, puskesmas mempunyai peran yang sangat
vital sebagai institusi pelaksana teknis. Puskesmas dituntut memiliki kemampuan
manajerial dan wawasan jauh kedepan untuk meningkatkan kualitas pelayanan
kesehatan. Peran tersebut ditunjukkan dengan ikut serta menentukan kebijakan
daerah melalui sistem perencanaan yang matang dan realistis, tatalaksana kegiatan
yang tersusun rapi, serta sistem evaluasi dan pemantauan yang akurat. Puskesmas
juga dituntut berperan dalam pemanfaatan teknologi informasi terkait upaya
peningkatan pelayanan kesehatan secara komperhensif dan terpadu (Permenkes
No.75 tahun 2014).

1.3 Gambaran Umum Wilayah Puskesmas Kecamatan Sawah Besar


1.3.1 Sejarah Berdirinya Puskesmas Kecamatan Sawah Besar
Puskesmas Kecamatan Sawah besar sebagai salah satu puskesmas di wilayah
Jakarta pusat, awalnya hanya sebuah Rumah Bersalin yang terletak di Jalan Saman
Hudi Kelurahan Pasar Baru yang lebih dikenal dengan “Rumah Bersalin Pintu
Besi”. Saat itu Rumah Bersalin ini hanya menangani persalinan saja.Selanjutnya
pada tahun 1975 pindah ke Jl. Dwi Warna dan mulai berganti nama dengan
“Puskesmas Sawah Besar” yang tidak hanya melayani persalinan tetapi juga
melayani rawat jalan.Dikarenakan saat itu bentuk bangunan Puskesmas Sawah
Besar masih berbentuk rumah tinggal, maka pada tahun 1988 direhab total sehingga
berdirilah bangunan puskesmas dengan 3 lantai dengan pelayanan yang lebih
lengkap lagi.
Sejalan dengan perkembangan kebutuhan masyarakat akan fasilitas
pelayanan kesehatan masyarakat maka pada bulan Juli 2012 Puskesmas Sawah
Besar direhab total kembali 5 lantai yang direncanakan dipergunakan tidak hanya
untuk melayani pasien persalinan dan rawat jalan tetapi juga akan melayani pasien
rawat inap. Namun berdasarkan arahan Gubernur DKI Jakarta, gedung Puskesmas
Kecamatan Sawah Besar yang telah selesai di renovasi pada Januari 2014.
Selanjutnya berdasarkan Pergub Tahun 2015, bangunan baru Puskesmas
Kecamatan Sawah Besar yang baru dialihkan menjadi Rumah Sakit Umum
Kecamatan pertanggal 1 April 2015.
1.3.2 Luas dan Batas Wilayah
Puskesmas Kecamatan Sawah Besar, terletak di Jl. Mangga Dua Dalam No.1,
Kecamatan Sawah Besar, Kota Jakarta Pusat. Wilayah kerja puskesmas memiliki
luas wilayah 6,21 km2 terbagi dalam 5 kelurahan, 49 RW, 598 RT dengan total
penduduk 129.814 jiwa dengan kepadatan penduduk jiwa 20,88 /km2.
Puskesmas Kecamatan Sawah Besar memiliki 5 wilayah Kelurahan yaitu:
a. Kelurahan Mangga Dua Selatan
b. Kelurahan Karang Anyar
c. Kelurahan Kartini
d. Kelurahan Pasar Baru
e. Kelurahan Gunung Sahari Utara

Gambar 1.1 Peta Wilayah Kecamatan Sawah Besar


(Puskesmas Kecamatan Sawah Besar, 2018)
Batas Wilayah Kecamatan Sawah Besar adalah sebagai berikut:
a. Sebelah Utara : Jl Mangga Dua Raya / Rel KA Kemayoran-Kota/ Kecamatan
Penjaringan Jakarta Utara
b. Sebelah Timur : Kali Mati –Bekas lapangan udara Kemayoran, Jl Angkasa,Jl
Gunung Sahari Raya
c. Sebelah Barat : Rel KA Layang Gambir – Kota , kali ciliwung/ Kecamatan
Taman Sari Jakarta Barat
d. Sebelah Selatan : Jl Kalileo, Jl Abdul Rachman Saleh, Jl Taman Pejambon

1.3.3 Keadaan Demografi


A. Jumlah dan Kepadatan penduduk
Total jumlah penduduk di Wilayah Puskesmas Kecamatan Sawah Besar
penduduk 133.079 jiwa dengan kepadatan penduduk jiwa 21.411/ km2
Tabel 1.1 Distribusi Jumlah penduduk di Kecamatan Sawah Besar
No. Kelurahan Luas Jumlah Jumlah Kepadatan
Wilayah Penduduk Rumah Penduduk
(km2) Tangga per km2
1. Karang 0,5 33.540 3,01 65.636,0
Anyar
2. Kartini 0,5 28.178 2,99 51.419,7
3. Pasar Baru 1,9 15.817 2,96 8.373,4
4. Mangga Dua 1,3 34.944 2,94 27.069,5
Selatan
5. Gunung 2,0 20.600 3,03 10.422,5
Sahari Utara

Jumlah 6,2 133.079 2,98 21.411


Sumber: Puskesmas Kecamatan Sawah Besar, 2017
Tabel 1. 2 Luas Wilayah, Jumlah RW/ Kelurahan, Jumlah Penduduk,
Jumlah Rumah tangga dan Kepadatan Penduduk Kecamatan Sawah Besar
Tahun 2017

Luas Jumlah Kepadatan


No Kelurahan Wilayah Jumlah Rumah Penduduk
RW
(Ha) Tangga
Penduduk
1 Karang Anyar 51,10 13 33.540 11.131 65.636
2 Kartini 53,69 9 28.178 9.431 51.419
3 Pasar Baru 188,95 8 15.817 5.358 8373

Mangga Dua
4 129,08 12 34.944 11.898 27.069
Selatan
5 Gunung Sahari 197,65 7 20.600 6.801 10.422
Jumlah 6,2 49 133.079 40.896 21

Sumber: Laporan Kelurahan Tahun 2017 Luas Wilayah, Jumlah


RW/Kelurahan, Jumlah Penduduk, Jumlah Rumah Tangga, dan Kepadatan .411
Penduduk di Kecamatan Sawah Besar

Dilihat dari data pada tabel di atas, Kecamatan Sawah Besar memiliki luas

wilayah sekitar 6.2 km2 dengan jumlah penduduk 133,079 jiwa.


Tabel 1.3 Data Luas Wilayah dan Jumlah KK, RT, dan RW Kecamatan
Sawah Besar Tahun 2017

No Kelurahan Luas Wilayah (km2) KK RT RW

1 Karang Anyar 0.5 8817 13 13

2 Kartini 0.5 8984 9 9

3 Pasar Baru 1.9 5779 8 8

4 Mangga Dua Selatan 1.3 10848 12 12

5 Gunung Sahari Utara 2.0 6468 7 7

Total 6.2 40896 49 49

Dilihat dari data pada tabel di atas, didapatkan luas wilayah dan
jumlah KK, RT, dan RW terluas di Kecamatan Sawah Besar adalah
Kelurahan Mangga Dua Selatan.

B. Jumlah Penduduk berdasarkan kelompok dan Jenis Kelamin

Jumlah penduduk wilayah Puskesmas Kecamatan Sawah Besar lebih banyak


berjenis kelamin laki – laki (66.777 jiwa) dan perempuan (66.114 jiwa). Untuk
lebih lengkap dapat dilihat pada tabel berikut

Tabel 1.4. Distribusi penduduk berdasarkan jenis kelamin di Kecamatan


Sawah Besar Tahun 2017

NO KELOMPOK JUMLAH PENDUDUK


UMUR (TAHUN)
LAKI-LAKI PEREMPUAN JUMLAH

1 0-4 4.595 4.251 8.846

2 5-9 5.107 4.904 10.011


3 10-14 5.052 4.917 9.969

4 15-19 5.085 4.733 9.818

5 20-24 4.808 4.769 9.577

6 25-29 4.978 5.503 10.031

7 30-34 6.074 5.845 11.919

8 35-39 5.806 5.844 11.650

9 40-44 5.568 5.208 10.776

10 45-49 5.121 4.754 9.875

11 50-54 4.486 4.319 8.805

12 55-59 3.636 3.679 7.315

13 60-64 2.611 2.797 5.408

14 65-69 1.778 1.999 3.777

15 70-74 1.019 1.267 2.286

16 75+ 1053 1.775 2.828

JUMLAH 66.777 66.144 132.891


C. Jumlah Penduduk berdasarkan tingkat pendidikan

Tabel 1.5. Distribusi Penduduk berdasarkan tingkat pendidikan di Kecamatan


Sawah Besar

NO PENDIDIKAN JUMLAH

LAKI-LAKI PEREMPUAN JUMLAH

1 TIDAK MEMILIKI 3.472 3.392 6.811


IJAZAH SD

2 SD/MI 5.972 9.004 14.976

3 SMP/MTs 10.470 10.860 21.330

4 SMA/SMK/MA 26.711 23.780 50.491

5 DIPLOMAI/ 117 231 348


DIMPLOMA II

6 AKADEMI/ 1.630 1.835 3.465


DIMPLOMA III

7 UNIVERSITAS/ 5.289 4.813 10.102


DIPLOMA IV

JUMLAH 53.661 53.862 107.523

1.4 Gambaran Umum Puskesmas Kecamatan Sawah Besar

1.4.1 Kedudukan Puskesmas Sawah Besar


Puskesmas Kecamatan Sawah Besar, terletak di Kecamatan Sawah

Besar kota administrasi Jakarta Pusat yang memiliki luas wilayah 6,21 KM2
terbagi dalam 5 kelurahan, 49 RW, 598 RT dengan total penduduk 129.814
jiwa dengan kepadatan penduduk jiwa 20,88 /KM2.

Puskesmas Kecematan Sawah Besar memiliki 5 wilayah Kelurahan

yaitu:

A. Kelurahan Mangga Dua Selatan


B. Kelurahan Karang Anyar
C. Kelurahan Kartini
D. Kelurahan Pasar Baru
E. Kelurahan Gunung Sahari Utama

Puskesmas Kecamatan Sawah Besar yang terletak di Jl. Mangga Dua


Dalam No 1 Kota Administrasi Jakarta Pusat adalah Puskesmas Kecamatan
di Wilayah Kecamatan Sawah Besar yang membawahi 3 Puskesmas
Kelurahan di Gunung Sahari Utara, Kartini dan Pasar Baru. Sedangkan
Kelurahan Mangga Dua Selatan dan Karang Anyar tidak memiliki puskesmas
kelurahan sehingga ditangani langsung oleh Puskesmas Kecamatan Sawah
Besar. Seluruh Puskesmas tersebut memberikan pelayanan dasar kepada
masyarakat di lingkungan wilayah Kecamatan Sawah Besar.
1.4.2 Daftar 10 Penyakit Terbanyak Bulan Januari-Mei 2018 di Puskesmas
Kecamatan Sawah Besar

Diagram 1. Daftar 10 Penyakit Terbesar di Puskesmas Kecamatan


Sawah Besar Periode Januari – Juni 2018

10 Penyakit Terbesar

4%
5%
18 %
5%
6%

9% 15 %

9%

15 %
14 %

ISPA Dispepsia Kehamilan Normal Hipertensi


Diare Common Cold
Faringitis Akut Myalgia
Atherosclerosis Tifoid

Pada diagram 1 didapatkan bahwa penyakit terbesar di Puskesmas


Kecamatan Sawah Besar periode Januari-Juni 2018 adalah ISPA (18%).
1.4.3 Organisasi Puskesmas Kecamatan Sawah Besar

Gambar 1.2 Susunan Organisasi Puskesmas Kecamatan Sawah Besar Tahun


2018

1.4.4 Visi, Misi dan Tata Nilai Puskesmas Kecamatan Sawah Besar
1.4.4.1 Visi Puskesmas Kecamatan Sawah Besar
“Menjadi Puskesmas terbaik kebanggaan DKI Jakarta”

1.4.4.2 Misi Puskesmas Kecamatan Sawah Besar


1. Meningkatkan kualitas dan kuantitas sumber daya manusia secara terus
menerus
2. Meningkatkan mutu pelayanan yang berorientasi pada kepuasan
pelanggan
3. Meningkatkan sarana dan prasan dengan standar mutu berbasis
teknologi
4. Menciptakan lingkungan kerja yang harmonis dan kekeluargaan
1.4.4.3 Tata Nilai Puskesmas Kecamatan Sawah Besar
I : Integritas
Kesesuaian dalam berpikir, berkata, bertindak, dengan baik dan benar
P : Profesional
Bekerja secara efektif, efisien, dan bertanggung jawab
A : Akuntabel
Transparan dan dapat dipertanggungjawabkan
Si : Sinergi
Kerjasama yang harmonis untuk mencapai satu tujuan
Vo : Visioner
Berpikir jauh kedepan untuk menghadapi perubah

1.4.5 Tujuan Umum dan Khusus Puskesmas Kecamatan Sawah Besar


Tujuan Umum:
Mendapatkan gambaran hasil pelaksanaaan kegiatan
pelayanan kesehatan perorangan, kesehatan masyarakat serta
manajeman puskesmas kecamatan Sawah Besar tahun 2017.

Tujuan Khusus :
– Diketahui Hasil kegiatan Program Kesehatan
Masyarakat Puskesmas Kecamatan Sawah Besar
– Diketahui Hasil kegiatan Pelayanan Kesehatan Puskesmas
Kecamatan Sawah Besar
– Diketahui Pelaksanaan manajemen Puskesmas Kecamatan Sawah
Besar
– Diketahui profil Puskesmas Sawah Besar
– Diketahui Sarana Penunjang Pelayanan di Puskesmas Sawah
Besar
– Mengevaluasi Pelaksanaan Program Kesehatan
Masyarakat Puskesmas Kecamatan Sawah Besa
1.4.6 Sumber Daya Manusia Puskesmas Kecamatan Sawah Besar
Sumber daya manusia di Puskesmas Kecamatan Sawah Besar sebanyak 156
orang, terdiri dari 28 Pegawai Negeri Sipil PNS dan 128 Non PNS

Tabel 1.6. Distribusi PNS Berdasarkan Jabatan di Puskesms


Kecamatan Sawah Besar

Nama Jabatan Jumlah


Dokter Umum 6
Dokter Gigi 2
Apoteker 1
Asisten Apoteker 1
Perawat 5
Perawat Gigi 2
Bidan 2
Sanitarian 1
Laboran 1
Nutrisionist 1
JFU 4
Sumber : Arsip Puskesmas Kecamatan Sawah Besar, 2018
Tabel 1.7. Distribusi Non PNS Berdasarkan Jabatan di Puskesms Kecamatan
Sawah Besar

Nama Jabatan Jumlah


Dokter Umum 20
Dokter Gigi 4
Perawat 25
Perawat Gigi 2
Bidan 29
Analis 3
Asisten Apoteker 10
Sanitarian 4
Nutrisionist 4
Admin 27
Sumber : Arsip Puskesmas Kecamatan Sawah Besar, 2018

1.4.7 Dasar Hukum


Dasar Hukum Penyelenggaraan Puskesmas adalah:

1. Undang-Undang No.36 Tahun 2009 Tentang Kesehatan


2. Undang-Undang No. 25 Tahun 2009 Tentang Pelayanan Publik
3. Undang-Undang No.23 Tahun 2014 Tentang Pemerintah Daerah
4. SPM Bidang Kesehatan Kemenkes Tahun 2015
5. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor
128/Menkes/SK/II/2004 tentang Kebijakan Dasar
Puskesmas.
6. Permenkes No.75 Tahun 2014 Tentang Puskesmas

1.5 Program Kesehatan Ibu dan Anak (KIA)


Program KIA adalah Upaya kesehtan Ibu dan anak yang menyangkut
pelayanan dan pemeliharaan ibu hamil, ibu bersalin, Masa nifas, bayi, anak balita
serta anak pra sekolah (Depkes RI, 2001).
Tujuan Program KIA adalah tercapainya kemampuan hidup sehat melalui
peningkatan derajat kesehatan yang optimal, bagi ibu dan keluarganya untuk
menuju Norma Keluarga Kecil Bahagia Sejahtera (NKKBS) serta meningkatnya
derajat kesehatan anak untuk menjamin proses tumbuh kembang optimal yang
merupakan landasan bagi peningkatan kualitas manusia seutuhnya ( Depkes RI,
2001).

1.5.1 Standar Pelayanan Minimal KIA

Tabel 1. 8 Standar Pelayanan Minimal Pada Puskesmas Kecamatan Sawah Besar

Jenis Pelayanan Target Target


1 Tahun 11 Bulan
Kunjungan K1 100% 91,7%
Kunjungan K4 100% 91,7%
Penanganan 100% 91,7%
Komplikasi Ibu Hamil
Persalinan Tenaga 100% 91,7%
Kesehatan

Kunjungan Nifas 100% 91,7%


KN1 100% 91,7%
Kunjungan Neonatus 100% 91,7%
(KN)
Penanganan 100% 91,7%
Komplikasi Neonatus
Kunjungan Bayi 100% 91,7%
Kunjungan Balita 100% 91,7%
Sumber: Arsip Puskesmas Kecamatan Sawah Besar, 2018
Tabel 1.9 Cakupan Peserta Program Kesehatan Ibu dan Anak di Wilayah
Puskesmas Kecamatan Sawah Besar Periode Januari-November 2018

Wilayah Sasaran

Ibu Hamil Ibu hamil Ibu Bersalin Ibu Nifas


Risiko
Tinggi

Kelurahan 406 81 387 387


Karang Anyar

Kelurahan 303 61 289 289


Kartini

Kelurahan 111 22 106 106


Pasar Baru

Kelurahan 340 68 325 325


Mangga Dua
Selatan

Kelurahan 150 30 143 143


Gunung Sahari
Utara

Total 1310 262 1250 1250

Sumber: Arsip Puskesmas Kecamatan Sawah Besar, 2018


Tabel 1. 10 Cakupan Peserta Program Kesehatan Ibu dan Anak di Wilayah
Puskesmas Kecamatan Sawah Besar Periode Januari-November 2018

Wilayah Sasaran

Bayi Bayi Risiko Bayi Lahir Balita


Tinggi Hidup

Kelurahan 300 45 309 1.756


Karang Anyar

Kelurahan 267 40 275 1.466


Kartini

Kelurahan 98 15 102 556


Pasar Baru

Kelurahan 358 54 369 1.704


Mangga Dua
Selatan

Kelurahan 132 20 136 952


Gunung Sahari
Utara

Total 1.155 174 1.191 6.434

Sumber: Arsip Puskesmas Kecamatan Sawah Besar, 2018


1.6 Program Kesehatan Ibu dan Anak di Puskesmas Kecamatan Sawah Besar
Puskesmas Kecamatan Sawah Besar merupakan salah satu Puskesmas yang
memasukkan kesehatan ibu dan anak ke dalam program wajib puskesmas dan
melaksanakan kegiatan promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif.
Indiktor KIA di Puskesmas Kecamatan Sawah Besar 2018 meliputi :

1. K1
2. K4
3. Penanganan Komplikasi Ibu Hamil
4. Persalinan Tenaga Kesehatan
5. Kunjungan Nifas
6. KN1
7. Kunjungan Neonatus (KN)
8. Penanganan Komplikasi Neonatus
9. Kunjungan Bayi
10. Kunjungan Balita

1.6.1 Pelayanan Antenatal


Merupakan pelayanan kesehatan yang diberikan oleh tenaga kesehatan untuk
ibu selama kehamilannya, yang disesuaikan dengan standar pelayanan antenatal
yang ditetapkan dalam Standar Pelayanan Antenatal, yang terdiri :
1. Timbang Berat Badan
2. Ukur Tekanan Darah
3. Ukur Tinggi Fundus Uteri
4. Pemberian Imunisasi TT Lengkap
5. Pemberian Tablet Fe Minimal 90 tablet Selama Kehamilan
6. Test Laboratorium Rutin (Hb dan Golongan Darah) dan Tambahan
7. Status Gizi (LILA)
8. Temu Wicara (Konseling)
9. Tata Laksana Rujukan
Frekuensi pelayanan antenatal adalah minimal 4 kali selama kehamilan, yaitu
1 kali pada triwulan pertama, 1 kali pada triwulan kedua, dan 2 kali pada triwulan
ketiga.

1.6.1.1 K1

K1 atau juga disebut akses pelayanan ibu hamil merupakan gambaran besaran
ibu hamil yang telah melakukan kunjungan pertama ke fasilitas pelayanan
kesehatan untuk mendapatkan pelayanan antenatal (Kementerian Kesehatan, 2013).

Tabel 1.11 Indikator K1 di Wilayah Puskesmas Kecamatan Sawah Besar


Periode Januari-November 2018
Wilayah Puskesmas K1
Kecamatan Sawah
Ibu Ibu Hamil Target Capaian
Besar
Hamil (x) K1 (y)
(y/x x 100%)

Kelurahan Karang 406 379 91,7% 93,3%


Anyar

Kelurahan Kartini 303 284 91,7% 93,7%

Kelurahan Pasar Baru 111 107 91,7% 96,4%

Kelurahan Mangga 340 316 91,7% 92,9%


Dua Selatan

Kelurahan Gunung 150 145 91,7% 96,7%


Sahari Utara

Total 1.310 1.231 91,7% 94%

Berdasarkan indikator K1 di Kecamatan Sawah Besar Periode Januari-


November 2018 mencapai target pada semua wilayah Kelurahan.
1.6.1.2 K4
K4 adalah gambaran besaran ibu hamil yang telah mendapatkan pelayanan
ibu hamil sesuai dengan standar serta paling sedikit empat kali kunjungan, dengan
distribusi sekali pada trisemester pertama, sekali pada trisemester kedua dan dua
kali pada trisemester ketiga.

Tabel 1.12 Indikator K4 di Wilayah Puskesmas Kecamatan Sawah Besar


Periode Januari-November 2018
Wilayah Puskesmas K4
Kecamatan Sawah Ibu Ibu Hamil Target Capaian
Besar Hamil (x) K4 (y) (y/x x 100%)
Kelurahan Karang 406 360 91,7% 88,7%
Anyar

Kelurahan Kartini 303 273 91,7% 90,1%

Kelurahan Pasar Baru 111 98 91,7% 88,3%

Kelurahan Mangga 340 305 91,7% 89,7%


Dua Selatan

Kelurahan Gunung 150 135 91,7% 90,0%


Sahari Utara

Total 1.310 1.171 91,7% 89,4%

Berdasarkan indikator K4 di Kecamatan Sawah Besar Periode Januari-


November 2018 capaian lebih rendah pada semua wilayah Kelurahan.

1.6.2 Pertolongan Persalinan oleh Tenaga Kesehatan


Pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan adalah pelayanan yang aman
yang dilakukan oleh tenaga kesehatan yang kompeten. Hal ini diutamakan untuk :
a) Mencegah terjadinya infeksi
b) Menerapkan metode persalinan yang sesuai dengan standar
c) Merujuk kasus yang tidak dapat ditangani ke tingkat pelayanan yang lebih
tinggi
d) Melaksanakan Inisiasi Menyusui Dini (IMD)
e) Memberikan injeksi vit K1 dan salep mata pada bayi baru lahir.

Tabel 1.13 Indikator Persalinan Nakes di Wilayah Puskesmas Kecamatan Sawah


Besar Periode Januari - November 2018

Wilayah Puskesmas Persalinan Nakes


Kecamatan Sawah
Ibu Persalinan Target Capaian
Besar
Bersalin Nakes (y) (y/x x
(x) 100%)

Kelurahan Karang 387 356 91,7% 92%


Anyar

Kelurahan Kartini 289 264 91,7% 91,3%

Kelurahan Pasar Baru 106 98 91,7% 92,5%

Kelurahan Mangga 325 296 91,7% 91,1%


Dua Selatan

Kelurahan Gunung 143 132 91,7% 92,3%


Sahari Utara

Total 1.250 1.146 91,7% 91,7%

Berdasarkan indikator Persalinan Nakes di Kecamatan Sawah Besar Periode


Januari-November 2018 capaian lebih rendah terjadi pada wilayah Kelurahan
Kartini, dan Kelurahan Mangga Dua Selatan.
1.6.3 Kunjungan Nifas
Nifas adalah periode mulai dari 6 jam sampai dengan 42 hari pasca persalinan.
Pelayanan kesehatan ibu nifas adalah pelayanan kesehatan pada ibu nifas sesuai
standar, yang dilakukan sekurang-kurangnya 3 (tiga) kali sesuai jadwal yang
dianjurkan, yaitu pada 6 jam sampai dengan 3 hari pasca persalinan, pada hari ke-4
sampai dengan hari ke-28 pasca persalinan, dan pada hari ke-29 sampai dengan hari
ke-42 pasca persalinan.

Tabel 1.14 Indikator Kunjungan Nifas di Wilayah Puskesmas Kecamatan Sawah


Besar Periode Januari - November 2018

Wilayah Puskesmas Kunjungan Nifas


Kecamatan Sawah
Bufas (x) Bufas Target Capaian
Besar
Kunjungan
(y/x x 100%)
Nifas (y)

Kelurahan Karang 387 355 91,7% 91,7%


Anyar

Kelurahan Kartini 289 262 91,7% 90,7%

Kelurahan Pasar Baru 106 96 91,7% 90,6%

Kelurahan Mangga Dua 325 295 91,7% 90,8%


Selatan

Kelurahan Gunung 143 130 91,7% 90,9%


Sahari Utara

Total 1.250 1.138 91,7% 91,0%

Berdasarkan indikator Kunjungan Nifas di Kecamatan Sawah Besar Periode


Januari-November 2018 capaian lebih rendah terjadi pada wilayah Kelurahan
Kartini, Kelurahan Pasar Baru, Kelurahan Mangga Dua Selatan, dan Kelurahan
Gunung Sahari Utara.

1.6.4 Deteksi Dini Faktor Risiko dan Komplikasi Kebidanan


Deteksi dini kehamilan dengan faktor risiko adalah kegiatan yang dilakukan
untuk menemukan ibu hamil yang mempunyai faktor risiko dan komplikasi
kebidanan. Faktor risiko pada ibu hamil adalah :
a) Primigravida < 20 tahun atau > 35 tahun
b) Anak > 4 orang
c) Jarak persalinan terakhir dan kehamilan sekarang < 2 tahun
d) Kurang energi kronis (KEK) dengan LLA < 23,5 cm atau penambahan berat
badan > 9 kg selama masa kehamilan
e) Anemia dengan Hb < 11 g/dl
f) TB < 145 cm atau dengan kelainan bentuk panggul dan tulang belakang
g) Riwayat hipertensi pada kehamilan sebelumnya atau pada kehamilan
sekarang
h) Sedang menderita penyakit kronis antaranya : TBC, kelainan jantung, ginjal,
hati, kelainan endokrin, tumor dan keganasan
i) Riwayat kehamilan buruk (abortus berulang, mola hidatidosa, KPD,
kehamilan ektopik, bayi dengan cacat kongenital)
j) Riwayat persalinan dengan komplikasi (sectio cesaria, ekstraksi vakum /
forcep)
k) Kelainan jumlah janin (kehamilan ganda)
l) Kelainan besar janin
m) Kelainan letak janin
Tabel 1.15 Indikator Penanganan Komplikasi Ibu Hamil di Wilayah Puskesmas
Kecamatan Sawah Besar Periode Januari – September 2018

Wilayah Puskesmas Penanganan Komplikasi Ibu Hamil


Kecamatan Sawah
Ibu Penanganan Target Capaian
Besar
Hamil Komplikasi
(y/x x
Resti (x) Bumil (y)
100%)

Kelurahan Karang 81 74 91,7% 91,4%


Anyar

Kelurahan Kartini 61 57 91,7% 93,4%

Kelurahan Pasar Baru 22 21 91,7% 95,5%

Kelurahan Mangga Dua 68 63 91,7% 92,6%


Selatan

Kelurahan Gunung 30 28 91,7% 93,3%


Sahari Utara

Total 262 243 91,7% 92,7%

Berdasarkan indikator Penanganan Komplikasi Ibu Hamil di Kecamatan


Sawah Besar Periode Januari-November 2018 capaian lebih rendah terjadi pada
wilayah Kelurahan Karang Anyar.

1.6.5 Kunjungan Neonatus (KN1)

Kunjungan neonatal pertama (KN1) adalah cakupan pelayanan kesehatan


bayi baru lahir (umur 6 jam - 48 jam) di satu wilayah kerja pada kurun waktu
tertentu yang ditangani sesuai standar oleh tenaga kesehatan terlatih di seluruh
sarana pelayanan kesehatan. Pelayanan yang diberikan saat kunjungan neonatal
adalah pemeriksaan sesuai standar Manajemen Terpadu Bayi Muda (MTBM) dan
konseling perawatan bayi baru lahir termasuk ASI eksklusif dan perawatan tali
pusat. Pada kunjungan neonatal pertama (KN1), bayi baru lahir mendapatkan
vitamin K1 injeksi dan imunisasi hepatitis B0 bila belum diberikan pada saat lahir.

Tabel 1.16 Indikator KN1 di Wilayah Puskesmas Kecamatan Sawah Besar


Periode Januari - November 2018
Wilayah Puskesmas KN1
Kecamatan Sawah
Bayi lahir KN1 (y) Target Capaian
Besar
hidup (x) (y/x x
100%)

Kelurahan Karang 309 359 91,7% 109,7%


Anyar

Kelurahan Kartini 275 262 91,7% 95,3%

Kelurahan Pasar Baru 102 98 91,7% 96%

Kelurahan Mangga 369 313 91,7% 84,8%


Dua Selatan

Kelurahan Gunung 136 131 91,7% 96,3%


Sahari Utara

Total 1.191 1.163 91,7% 96,4%

Berdasarkan indikator KN1 di Kecamatan Sawah Besar Periode Januari-


November 2018 capaian lebih rendah terjadi pada wilayah Kelurahan Mangga Dua
Selatan.

1.6.6 Kunjungan Neonatus


Selain KN1, indikator yang menggambarkan pelayanan kesehatan bagi
neonatal adalah KN lengkap yang mengharuskan agar setiap bayi baru lahir
memperoleh pelayanan Kunjungan Neonatal minimal 3 kali, yaitu 1 kali pada 6-48
jam, 1 kali pada 3-7 hari, 1 kali pada 8-28 hari sesuai standar.

Tabel 1.17 Indikator Kunjungan Neonatus di Wilayah Puskesmas Kecamatan


Sawah Besar Periode Januari - November 2018

Wilayah Puskesmas Kunjungan Neonatus


Kecamatan Sawah
Bayi (x) KN (y) Target Capaian
Besar
(y/x x 100%)

Kelurahan Karang 300 339 91,7% 113%


Anyar

Kelurahan Kartini 267 261 91,7% 97,8%

Kelurahan Pasar Baru 98 97 91,7% 98,9%

Kelurahan Mangga 358 311 91,7% 86,9%


Dua Selatan

Kelurahan Gunung 132 130 91,7% 98,4%


Sahari Utara

Total 1.155 1.138 91,7% 99%

Berdasarkan indikator Kunjungan Neonatus di Kecamatan Sawah Besar


Periode Januari-November 2018 capaian lebih rendah terjadi pada wilayah
Kelurahan Mangga Dua Selatan.

1.6.7 Pelayanan Neonatus dengan Komplikasi


Pelayanan neonatus dengan komplikasi adalah penanganan neonatus dengan
penyakit dan kelainan yang dapat menyebabkan kesakitan, kecacatan dan kematian
oleh tenaga kesehatan. Tanda – tanda neonatus dengan komplikasi:
a) Tidak mau minum / menyusu atau memuntahkan semua yang masuk ke
mulutnya
b) Riwayat kejang
c) Bergerak jika hanya dirangsang
d) Frekuensi napas < 30 kali / menit atau > 60 kali / menit
e) Suhu tubuh < 35,5 °C atau > 37,5 °C
f) Tarikan dinding dada ke dalam sangat kuat
g) Ada pustul di kulit
h) Nanah banyak di mata
i) Pusar kemerahan meluas ke dinding perut
j) BBLR atau ada masalah menyusu
k) Berat menurut umur rendah
l) Adanyan kelainan kongenital
m) Prematuritas
n) Asfiksia
o) Infeksi bakteri
p) Kejang
q) Ikterus
r) Diare
s) Hipotermi
t) Tetanus neonatorum
u) Trauma lahir, sindrom gangguan pernapasan, dll.
Tabel 1. 18 Indikator Penanganan Komplikasi Neonatus di Wilayah Puskesmas
Kecamatan Sawah Besar Periode Januari - November 2018

Wilayah Puskesmas Penanganan Komplikasi Neonatus (PKN)


Kecamatan Sawah
Bayi PKN (y) Target Capaian
Besar
Risiko
(y/x x
Tinggi
100%)
(x)

Kelurahan Karang 45 41 91,7% 91%


Anyar

Kelurahan Kartini 40 37 91,7% 92,5%

Kelurahan Pasar Baru 15 14 91,7% 93,3%

Kelurahan Mangga Dua 54 50 91,7% 92,5%


Selatan

Kelurahan Gunung 20 18 91,7% 90%


Sahari Utara

Total 174 160 91,7% 91,9%

Berdasarkan indikator Penanganan Komplikasi Neonatus di Kecamatan


Sawah Besar Periode Januari - November 2018 capaian lebih rendah terjadi pada
wilayah Kelurahan Karang Anyar dan Kelurahan Gunung Sahari Utara.

1.6.8 Pelayanan Kesehatan Bayi


Pelayanan kesehatan bayi adalah pelayanan kesehatan sesuai standar yang
diberikan oleh tenaga kesehatan kepada bayi sedikitnya 4 kali, selama periode 29
hari sampai 11 bulan setelah lahir. Pelayanan kesehatan tersebut meliputi :
a) Pemberian imunisasi dasar lengkap (BCG, polio 1-4, DPT / Hb, campak)
sebelum usia 1 tahun
b) Stimulasi deteksi intervensi dini tumbuh kembang bayi (SDIDTK)
c) Pemberian vitamin A (6 – 11 bulan)
d) Konseling ASI eksklusif, pemberian makanan pendamping Asi, tanda –
tanda sakit dan perawatan kesehatan bayi di rumah menggunakan buku KIA
e) Penanganan dan rujukan kasus jika perlu

Tabel 1.19 Indikator Kunjungan Bayi di Wilayah Puskesmas Kecamatan Sawah


Besar Periode Januari – November 2018

Wilayah Puskesmas Kunjungan Bayi


Kecamatan Sawah
Bayi Kunjungan Target Capaian
Besar
(x) Bayi (y)
(y/x x 100%)

Kelurahan Karang 300 272 91,7% 96,6%


Anyar

Kelurahan Kartini 267 253 91,7% 94,7%

Kelurahan Pasar Baru 98 90 91,7% 91,8%

Kelurahan Mangga 358 320 91,7% 89,4%


Dua Selatan

Kelurahan Gunung 132 121 91,7% 91,6%


Sahari Utara

TOTAL 1.155 1.056 91,7% 92,8%


Berdasarkan indikator Kunjungan Bayi di Kecamatan Sawah Besar Periode
Januari – November 2018 capaian lebih rendah terjadi pada wilayah Kelurahan
Mangga Dua Selatan dan Kelurahan Gunung Sahari Utara

1.6.9 Kunjungan Balita


Kehidupan anak, usia dibawah lima tahun merupakan bagian yang sangat
penting. Usia tersebut merupakan landasan yang membentuk masa depan
kesehatan, kebahagiaan, pertumbuhan, perkembangan, dan hasil pembelajaran anak
di sekolah, keluarga, masyarakat dan kehidupan secara umum.
Kesehatan bayi dan balita harus dipantau untuk memastikan kesehatan
mereka selalu dalam kondisi optimal. Untuk itu dipakai indikator-indikator yang
bisa menjadi ukuran keberhasilan upaya peningkatan kesehatan bayi dan balita,
salah satu diantaranya adalah pelayanan kesehatan anak balita. Adapun batasan
anak balita adalah setiap anak yang berada pada kisaran umur 12 sampai dengan 59
bulan.Pelayanan kesehatan pada anak balita dilakukan oleh tenaga kesehatan dan
memperoleh :
1. Pelayanan Pemantauan pertumbuhan minimal 8 kali setahun (Penimbangan
berat badan dan pengukuran tinggi badan minimal 8 kali dalam setahun).
2. Pemberian vitamin A dua kali dalam setahun yakni setiap bulan Februari dan
Agustus
3. Stimulasi Deteksi dan Intervensi Dini Tumbuh Kembang balita minimal 2 kali
dalam setahun
4. Pelayanan Anak Balita Sakit sesuai standar menggunakan Manajemen Terpadu
Balita Sakit (MTBS)
Tabel 1.20 Indikator Kunjungan Balita di Wilayah Puskesmas Kecamatan Sawah
Besar Periode Januari – November 2018

Wilayah Puskesmas Kunjungan Balita


Kecamatan Sawah
Balita Kunjungan Target Capaian (y/x
Besar
(x) Balita (y) x 100%)

Kelurahan Karang 1756 824 91,7% 46,9%


Anyar

Kelurahan Kartini 1466 688 91,7% 46,9%

Kelurahan Pasar 556 432 91,7% 77,6%


Baru

Kelurahan Mangga 1704 813 91,7% 47,7%


Dua Selatan

Kelurahan Gunung 952 441 91,7% 46,3%


Sahari Utara

TOTAL 6.434 3.198 91,7% 53,1%

Berdasarkan indikator Kunjungan Balita di Kecamatan Sawah Besar Periode


Januari – November 2018 capaian lebih rendah pada semua wilayah Kelurahan.
1.7 Identifikasi Masalah

Dari berbagai hasil pencapaian program kesehatan ibu dan anak yang
dievaluasi di Puskesmas Kecamatan Sawah Besar Periode Januari – November
2018 maka didapatkan identifikasi masalah sebagai berikut:
1. Cakupan persentase Kunjungan Pertama pada Ibu hamil di Wilayah
Puskesmas Kecamatan Sawah Besar Januari – November 2018 sebesar
94%.
2. Cakupan persentase Kunjungan Keempat pada Ibu hamil di Wilayah
Puskesmas Kecamatan Sawah Besar Januari – November 2018 sebesar
89,4%.
3. Cakupan persentase Persalinan oleh Tenaga Kesehatan pada Ibu bersalin di
Wilayah Kelurahan Karang Anyar Januari – November 2018 sebesar 92%.
4. Cakupan persentase Persalinan oleh Tenaga Kesehatan pada Ibu bersalin di
Wilayah Kelurahan Kartini Januari – November 2018 sebesar 91,3%.
5. Cakupan persentase Persalinan oleh Tenaga Kesehatan pada Ibu bersalin di
Wilayah Kelurahan Pasar Baru Januari – November 2018 sebesar 92,5%.
6. Cakupan persentase Persalinan oleh Tenaga Kesehatan pada Ibu bersalin di
Wilayah Kelurahan Mangga Dua Selatan Januari – November 2018 sebesar
91,1%.
7. Cakupan persentase Persalinan oleh Tenaga Kesehatan pada Ibu bersalin di
Wilayah Kelurahan Gunung Sahari Utara Januari – November 2018 sebesar
92,3%.
8. Cakupan persentase Kunjungan Nifas pada Ibu nifas di Wilayah Kelurahan
Kartini Januari – November 2018 sebesar 90,7%.
9. Cakupan persentase Kunjungan Nifas pada Ibu nifas di Wilayah Kelurahan
Pasar Baru Januari – November 2018 sebesar 90,6%.
10. Cakupan persentase Kunjungan Nifas pada Ibu nifas di Wilayah Kelurahan
Mangga Dua Selatan Januari – November 2018 sebesar 90,8%.
11. Cakupan persentase Kunjungan Nifas pada Ibu nifas di Wilayah Kelurahan
Gunung Sahari Utara Januari – November 2018 sebesar 90,9%.
12. Cakupan persentase Penanganan Komplikasi pada Ibu hamil di wilayah
Kelurahan Karang Anyar Januari – November 2018 sebesar 91,4%.
13. Cakupan persentase Penanganan Komplikasi pada Ibu hamil di wilayah
Kelurahan Kartini Januari – November 2018 sebesar 93,4%.
14. Cakupan persentase Penanganan Komplikasi pada Ibu hamil di wilayah
Kelurahan Pasar Baru Januari – November 2018 sebesar 95,5%.
15. Cakupan persentase Penanganan Komplikasi pada Ibu hamil di wilayah
Kelurahan Mangga Dua Selatan Januari – November 2018 sebesar 92,6%.
16. Cakupan persentase Penanganan Komplikasi pada Ibu hamil di wilayah
Kelurahan Gunung sahari Utara Januari – November 2018 sebesar 93,3%.
17. Cakupan persentase Kunjungan Pertama pada Neonatus di Wilayah
Kelurahan Karang Anyar Januari – November 2018 sebesar 109,7%.
18. Cakupan persentase Kunjungan Pertama pada Neonatus di Wilayah
Kelurahan Kartini Januari – November 2018 sebesar 95,3%.
19. Cakupan persentase Kunjungan Pertama pada Neonatus di Wilayah
Kelurahan Pasar baru Januari – November 2018 sebesar 96%.
20. Cakupan persentase Kunjungan Pertama pada Neonatus di Wilayah
Kelurahan mangga Dua Selatan Januari – November 2018 sebesar 84,8%.
21. Cakupan persentase Kunjungan Pertama pada Neonatus di Wilayah
Kelurahan Gunung Sahari Utara Januari – November 2018 sebesar 96,3%.
22. Cakupan persentase Kunjungan Neonatus Lengkap pada neonatus di
Wilayah Kelurahan Karang Anyar Januari – November 2018 sebesar 113%
23. Cakupan persentase Kunjungan Neonatus Lengkap pada neonatus di
Wilayah Kelurahan Kartini Januari – November 2018 sebesar 97,8%
24. Cakupan persentase Kunjungan Neonatus Lengkap pada neonatus di
Wilayah Kelurahan Pasar Baru Januari – November 2018 sebesar 98,9%
25. Cakupan persentase Kunjungan Neonatus Lengkap pada neonatus di
Wilayah Kelurahan mangga Dua Selatan Januari – November 2018 sebesar
86,9%
26. Cakupan persentase Kunjungan Neonatus Lengkap pada neonatus di
Wilayah Kelurahan Gunung Sahari Utara Januari – November 2018 sebesar
98,4%.
27. Cakupan persentase Penanganan Komplikasi pada Neonatus di Wilayah
Kelurahan Karang Anyar Januari – November 2018 sebesar 91%.
28. Cakupan persentase Penanganan Komplikasi pada Neonatus di Wilayah
Kelurahan Kartini Januari – November 2018 sebesar 92,5%.
29. Cakupan persentase Penanganan Komplikasi pada Neonatus di Wilayah
Kelurahan Pasar Baru Januari – November 2018 sebesar 93,3%.
30. Cakupan persentase Penanganan Komplikasi pada Neonatus di Wilayah
Kelurahan Mangga Dua Selatan Januari – November 2018 sebesar 92,5%
31. Cakupan persentase Penanganan Komplikasi pada Neonatus di Wilayah
Kelurahan Gunung Sahari Utara Januari – November 2018 sebesar 90%.
32. Cakupan persentase Kunjungan Bayi di Wilayah Kelurahan Karang Anyar
Januari – November 2018 sebesar 96,6%.
33. Cakupan persentase Kunjungan Bayi di Wilayah Kelurahan Kartini Januari
– November 2018 sebesar 94,7%.
34. Cakupan persentase Kunjungan Bayi di Wilayah Kelurahan Pasar Baru
Januari – November 2018 sebesar 91,8%
35. Cakupan persentase Kunjungan Bayi di Wilayah Kelurahan Mangga Dua
Selatan Januari – November 2018 sebesar 89,4%
36. Cakupan persentase Kunjungan Bayi di Wilayah Kelurahan Gunung Sahari
Utara Januari – November 2018 sebesar 91,6%.
37. Cakupan persentase Kunjungan Balita di Wilayah Kecamatan Sawah Besar
Januari – November 2018 sebesar 53,1%.

1.8 Rumusan Masalah

Setelah didapatkan identifikasi masalah dari program Kesehatan Ibu dan


Anak di Puskesmas menghitung dan membandingkan nilai kesenjangan antara apa
yang telah diharapkan (expected) dengan apa yang telah terjadi (observed) akan
dipilih dua masalah yang menjadi prioritas utama untuk diselesaikan. Selanjutnya
dilakukan perumusan masalah untuk membuat perencanaan yang baik sehingga
masalah yang ada dapaty diselesaikan. Rumusan masalah meliputi 4W 1H (What,
Where, When, Whose, How Much) Rumusan masalah dari program Kesehatan Ibu
dan Anak Puskesmas adalah sebagai berikut:

1. Cakupan persentase Kunjungan Pertama pada Ibu hamil di Wilayah


Puskesmas Kecamatan Sawah Besar Januari – November 2018 sebesar 94%
lebih dari target 91,7%.
2. Cakupan persentase Kunjungan Keempat pada Ibu hamil di Wilayah
Puskesmas Kecamatan Sawah Besar Januari – November 2018 sebesar
89,4% kurang dari target 91,7%.
3. Cakupan persentase Persalinan oleh Tenaga Kesehatan pada Ibu bersalin di
Wilayah Kelurahan Karang Anyar Januari – November 2018 sebesar 92,0%
lebih dari target 91,7%.
4. Cakupan persentase Persalinan oleh Tenaga Kesehatan pada Ibu bersalin di
Wilayah Kelurahan Kartini Januari – November 2018 sebesar 91,3% kurang
dari target 91,7%.
5. Cakupan persentase Persalinan oleh Tenaga Kesehatan pada Ibu bersalin di
Wilayah Kelurahan Pasar Baru Januari – November 2018 sebesar 92,5%
lebih dari target 91,7%.
6. Cakupan persentase Persalinan oleh Tenaga Kesehatan pada Ibu bersalin di
Wilayah Kelurahan Mangga Dua Selatan Januari – November 2018 sebesar
91,1% kurang dari target 91,7%.
7. Cakupan persentase Persalinan oleh Tenaga Kesehatan pada Ibu bersalin di
Wilayah Kelurahan Gunung Sahari Utara Januari – November 2018 sebesar
92,3% lebih dari target 91,7%.
8. Cakupan persentase Kunjungan Nifas pada Ibu nifas di Wilayah Kelurahan
Kartini Januari – November 2018 sebesar 90,7% kurang dari target 91,7%.
9. Cakupan persentase Kunjungan Nifas pada Ibu nifas di Wilayah Kelurahan
Pasar Baru Januari – November 2018 sebesar 90,6% kurang dari target
91,7%.
10. Cakupan persentase Kunjungan Nifas pada Ibu nifas di Wilayah Kelurahan
Mangga Dua Selatan Januari – November 2018 sebesar 90,8% kurang dari
target 91,7%.
11. Cakupan persentase Kunjungan Nifas pada Ibu nifas di Wilayah Kelurahan
Gunung Sahari Utara Januari – November 2018 sebesar 90,9% kurang dari
target 91,7%.
12. Cakupan persentase Penanganan Komplikasi pada Ibu hamil di wilayah
Kelurahan Karang Anyar Januari – November 2018 sebesar 91,4% kurang
dari target 91,7%.
13. Cakupan persentase Penanganan Komplikasi pada Ibu hamil di wilayah
Kelurahan Kartini Januari – November 2018 sebesar 93,4% lebih dari target
91,7%.
14. Cakupan persentase Penanganan Komplikasi pada Ibu hamil di wilayah
Kelurahan Pasar Baru Januari – November 2018 sebesar 95,5% lebih dari
target 91,7%.
15. Cakupan persentase Penanganan Komplikasi pada Ibu hamil di wilayah
Kelurahan Mangga Dua Selatan Januari – November 2018 sebesar 92,6%
lebih dari target 91,7%.
16. Cakupan persentase Penanganan Komplikasi pada Ibu hamil di wilayah
Kelurahan Gunung sahari Utara Januari – November 2018 sebesar 93,3%
lebih dari target 91,7%.
17. Cakupan persentase Kunjungan Pertama pada Neonatus di Wilayah
Kelurahan Karang Anyar Januari – November 2018 sebesar 109,7% lebih
dari target 91,7%.
18. Cakupan persentase Kunjungan Pertama pada Neonatus di Wilayah
Kelurahan Kartini Januari – November 2018 sebesar 95,3% lebih dari target
91,7%.
19. Cakupan persentase Kunjungan Pertama pada Neonatus di Wilayah
Kelurahan Pasar baru Januari – November 2018 sebesar 96,0% lebih dari
target 91,7%.
20. Cakupan persentase Kunjungan Pertama pada Neonatus di Wilayah
Kelurahan mangga Dua Selatan Januari – November 2018 sebesar 84,8%
kurang dari target 91,7%.
21. Cakupan persentase Kunjungan Pertama pada Neonatus di Wilayah
Kelurahan Gunung Sahari Utara Januari – November 2018 sebesar 96,3%
lebih dari target 91,7%.
22. Cakupan persentase Kunjungan Neonatus Lengkap pada neonatus di
Wilayah Kelurahan Karang Anyar Januari – November 2018 sebesar 113%
lebih dari target 91,7%.
23. Cakupan persentase Kunjungan Neonatus Lengkap pada neonatus di
Wilayah Kelurahan Kartini Januari – November 2018 sebesar 97,8% lebih
dari target 91,7%.
24. Cakupan persentase Kunjungan Neonatus Lengkap pada neonatus di
Wilayah Kelurahan Pasar Baru Januari – November 2018 sebesar 98,9%
lebih dari target 91,7%.
25. Cakupan persentase Kunjungan Neonatus Lengkap pada neonatus di
Wilayah Kelurahan mangga Dua Selatan Januari – November 2018 sebesar
86,9% kurang dari target 91,7%.
26. Cakupan persentase Kunjungan Neonatus Lengkap pada neonatus di
Wilayah Kelurahan Gunung Sahari Utara Januari – November 2018 sebesar
98,4% lebih dari target 91,7%.
27. Cakupan persentase Penanganan Komplikasi pada Neonatus di Wilayah
Kelurahan Karang Anyar Januari – November 2018 sebesar 91,0% kurang
dari target 91,7%
28. Cakupan persentase Penanganan Komplikasi pada Neonatus di Wilayah
Kelurahan Kartini Januari – November 2018 sebesar 92,5% lebih dari target
91,7%.
29. Cakupan persentase Penanganan Komplikasi pada Neonatus di Wilayah
Kelurahan Pasar Baru Januari – November 2018 sebesar 93,3% lebih dari
target 91,7%.
30. Cakupan persentase Penanganan Komplikasi pada Neonatus di Wilayah
Kelurahan Mangga Dua Selatan Januari – November 2018 sebesar 92,5%
lebih dari target 91,7%.
31. Cakupan persentase Penanganan Komplikasi pada Neonatus di Wilayah
Kelurahan Gunung Sahari Utara Januari – November 2018 sebesar 90,0%
kurang dari arget 91,7%.
32. Cakupan persentase Kunjungan Bayi di Wilayah Kelurahan Karang Anyar
Januari – November 2018 sebesar 96,6% lebih dari target 91,7%.
33. Cakupan persentase Kunjungan Bayi di Wilayah Kelurahan Kartini Januari
– November 2018 sebesar 94,7% lebih dari target 91,7%.
34. Cakupan persentase Kunjungan Bayi di Wilayah Kelurahan Pasar Baru
Januari – November 2018 sebesar 91,8% lebih dari target 91,7%.
35. Cakupan persentase Kunjungan Bayi di Wilayah Kelurahan Mangga Dua
Selatan Januari – November 2018 sebesar 89,4% kurang dari target 91,7%.
36. Cakupan persentase Kunjungan Bayi di Wilayah Kelurahan Gunung Sahari
Utara Januari – November 2018 sebesar 91,6% kurang dari target 91,7%.
37. Cakupan persentase Kunjungan Balita di Wilayah Kecamatan Sawah Besar
Januari – November 2018 sebesar 53,1% kurang dari target 91,7%.

Anda mungkin juga menyukai