Rumusan Masalah
Setelah didapatkan identifikasi masalah dari program … di Puskesmas Kecamatan
… maka dengan cara menghitung dan membandingkan nilai kesenjangan antara
apa yang diharapkan (expected) dengan apa yang telah terjadi (observed) akan
dipilih dua masalah yang menjadi prioritas utama untuk diselesaikan. Selanjutnya
dilakukan perumusan masalah untuk membuat perencanaan yang baik sehingga
masalah yang ada dapat diselesaikan. Rumusan masalah meliputi 4 W 1 H (What,
Where, When, Whose, How). Rumusan masalah dari program … Puskesmas
adalah sebagai berikut:
1. Menetapkan kriteria
Bila tidak tersedia data, maka cara penetapan prioritas masalah yang
lazimdigunakan adalah teknik non skoring. Dengan menggunakan teknik ini,
masalah dinilai melalui diskusi kelompok, oleh sebab itu juga disebut
“Nominal GroupTechnique” (NGT). NGT terdiri dari dua, yaitu :
A. Metode Delbeq
B. Metode Delphi
1. Prevalence
Besarnya masalah yang dihadapi
2. Seriousness
Pengaruh buruk yang diakibatkan oleh suatu masalah dalam
masyarakat dan dilihat dari besarnya angka kesakitan dan angka
kematian akibat masalah kesehatan tersebut.
3. Manageability
Kemampuan untuk mengelola dan berkaitan dengan sumber daya
4. Community Concern
Sikap dan perasaan masyarakat terhadap masalah kesehatan tersebut.
Parameter diletakkan pada baris dan masalah-masalah yang ingin
dicari prioritasnya diletakkan pada kolom. Kisaran skor yang
diberikan adalah satu sampai lima yang ditulis dari arah kiri ke kanan
sesuai baris untuk tiap masalah. Kemudian dengan penjumlahan dari
arah atas ke bawah sesuai kolom untuk masing-masing masalah
dihitung nilai skor akhirnya. Masalah dengan nilai tertinggi dapat
dijadikan sebagai prioritas masalah. Tetapi metode ini juga memiliki
kelemahan yaitu hasil yang didapat dari setiapmasalah terlalu
berdekatan sehingga sulit untuk menentukan prioritas masalah yang
akan diambil.
1. Magnitude
Berapa banyak penduduk yang terkena masalah atau penyakit yang
ditunjukkan dengan angka prevalensi
2. Severity
Besarnya kerugian yang timbul yang ditunjukkan dengan case
fatality rate masing- masing penyakit.
3. Vulnerability
Sejauh mana ketersediaan teknologi atau obat yang efektif untuk
mengatasi masalah tersebut.
4. Community and political concern
Menunjukkan sejauh mana masalah tersebut menjadi concern
atau kegusaran masyarakat dan para politisi.
5. Affordability
Menunjukkan ada tidaknya dana yang tersedia.
Pada metode ini parameter diletakkan pada baris dan harus ada kesepakatan
mengenai bobot kriteria yang akan digunakan, dan masalah yang ingin
dicariprioritasnya diletakkan pada kolom. Metode ini memakai lima kriteria
untuk penilaian masalah tetapi masing-masing kriteria diberikan bobot
penilaian dan dikalikan dengan penilaian m asalah yang ada sehingga hasil
yang didapat lebih objektif. Masalah dengan nilai tertinggi dapat dijadikan
sebagai prioritas masalah. Kriteria yang dipakai terdiri dari :
1. Emergency
Emergency menunjukkan seberapa fatal suatu permasalahan sehingga
menimbulkan kematian atau kesakitan. Parameter yang digunakan
dalam kriteria ini adalah CFR (Case Fatality Rate), jika masalah
yang dinilai berupa penyakit. Adapun jika yang dinilai adalah masalah
kesehatan lain, maka digunakan parameter kuantitatif berupa angka
kematian maupun angka kesakitan yang dapat ditimbulkan oleh
permasalahan tersebut.
2. Greatest Member
Kriteria ini digunakan untuk menilai seberapa banyak penduduk yang
terkena masalah kesehatan tersebut. Untuk masalah kesehatan yang
berupa penyakit, maka parameter yang digunakan adalah prevalence
rate. Sedangkan untuk
masalah lain, maka greatest member ditentukan dengan caramelihat
selisih antara pencapaian suatu kegiatan pada sebuah program
kesehatan dengan target yang telah ditetapkan.
3. Expanding Scope
Menunjukan seberapa luas pengaruh suatu permasalahan terhadap
sektor lain diluar sektor kesehatan. Para meter lain yang digunakan
adalah seberapa luas wilayah yang menjadi masalah, berapa banyak
jumlah penduduk di wilayah tersebut, serta berapa banyak sektor di
luar sektor kesehatan yang berkepentingan dengan masalah tersebut.
4. Feasibility
Kriteria lain yang harus dinilai dari suatu masalah adalah seberapa
mungkin masalah tersebut diselesaikan. Parameter yang digunakan
adalah ketersediaan sumber daya manusia berbanding dengan jumlah
35 kegiatan, fasilitas terkait dengan kegiatan bersangkutan yang
menjadi masal ah, serta ada tidaknya anggaran untuk kegiatan
tersebut.
5. Policy
Berhubung orientasi masalah yang ingin diselesaikan adalah masalah
kesehatan masyarakat, maka sangat penting untuk menilai
apakahmasyarakat memiliki kepedulian terhadap masalah tersebut
serta apakah kebijakan pemerintah mendukung terselesaikannya
masalah tersebut. Hal tersebut dapat dinilai dengan apakah ada seruan
atau kebijakan pemerintah yang concern terhadap masalah tersebut,
apakah ada lembaga atau organisasi masyarakat yang concern
terhadap permasalahan tersebut, serta apakah masalah tersebut
terpublikasi diberbagai media. Metode ini memakai lima kriteria yang
tersebut di atas untuk penilaian masalah dan masing-masing kriteria
harus diberikan bobot penilaian untuk dikalikan dengan penilaian
masalah yang ada sehingga hasil yang didapat lebih objektif. Pada
metode ini harus ada kesepakatan mengenai kriteria dan bobot yang
akan digunakan. Dalam menetapkan bobot, dapat dibandingkan antara
kriteria yang satu dengan yang lainnya untuk mengetahui kriteria
mana yang mempunyai nilai bobot yang lebih tinggi.Nilai bobot
berkisar satu sampai lima, dimana nilai yang tertinggi adalah kriteria
yang mempunyai bobot lima.
1. Bobot 5 : Paling Penting
2. Bobot 4 : Sangat Penting Sekali
3. Bobot 3 : Sangat Penting
4. Bobot 2 : Penting
5. Bobot 1 : Cukup Penting
a. Magnitude
Tabel 2.1 Score Magnitude di Wilayah Puskesmas se -Kecamatan
Kemayoran Januari – Oktober 2018
2018
3. Persentase ibu hamil yang mendapat Tablet Tambah Darah minimal 90 2,48 % Prevalesi Anemia WUS 12,08 % 3
tablet Kelurahan Kebon Kosong periode Januari – Oktober 2018 9,6%
4. Persentase ibu hamil yang mendapat Tablet Tambah Darah minimal 90 0,8 % Prevalesi Anemia WUS 10,4 % 3
tablet Kelurahan Serdang periode Januari – Oktober 2018 9,6%
5. Persentase ibu hamil yang mendapat Tablet Tambah Darah minimal 90 3,31% Prevalesi Anemia WUS 12,91 % 4
tablet Kelurahan Harapan Mulia periode Januari – Oktober 2018 9,6%
6. Persentase ibu hamil yang mendapat Tablet Tambah Darah minimal 90 2,22 % Prevalesi Anemia WUS 11,82 % 3
tablet Kelurahan Utan Panjang periode Januari – Oktober 2018 9,6%
Tabel 2.4. tabel Score Severity Masalah Program Gizi Puskesmas Kecamatan Kemayoran Januari – Oktober 2018
No. Daftar Masalah Kontribusi Proxy Total Nilai Scor
Risiko (Kontribusi e
(Target(%) – Risiko +
Pencapaian(%)) proxy)
7. Persentase ibu hamil yang mendapat Tablet Tambah Darah minimal 1,48 % Prevalesi Anemia WUS 11,08 % 3
90 tablet Kelurahan Cempaka Baru periode Januari – Oktober 2018 9,6%
8. Persentase ibu hamil yang mendapat Tablet Tambah Darah minimal 4,10% Prevalesi Anemia WUS 13,7 % 4
90 tablet Kelurahan Sumur Batu periode Januari – Oktober 2018 9,6%
9. Presentase Ibu Hamil Anemia Se-Kecamatan Kemayoran Januari – 12,13 % - 12,13 % 3
Oktober Tahun 2018
c. Vulnerability
Merupakan penilaian terhadap ketersediaan teknologi, sumber daya, ataupun
obat – obatan yang efektif untuk mengatasi permasalahan. Penilaian di bagi
berdasarkan ada dalam jumlah yang mencukupi, ada namun kurang
mencukupi dan idak ada sama sekali. Dikatakan cukup apabila dalam proses
berlangsungnya program hal tersebut tidak menjadi suatu hal yang
menghalangi diberi nilai tiga. Digolongkan kurang bila tersedia namun
jumlahnya kurang atau terlambat datang atau ada namun tidak layak
digunakan diberi nilai dua. Dan tidak ada bila tidak tersedia dan diberikan
nilai satu.
Parameter Skor
Kebijakan Kebijakan Pemerintah Pusat 15
Pemerintah Kebijakan Pemerintah Daerah 10
6 Jenis Media Publikasi 6
Jumlah Media 5 Jenis Media Publikasi 5
Publikasi 4 Jenis Media Publikasi 4
Program ke 3 Jenis Media Publikasi 3
Masyarakat 2 Jenis Media Publikasi 2
1 Jenis Media Publikasi 1
Jumlah Kelompok 3 Jenis Kelompok Masyarakat 3
Masyarakat Yang 2 Jenis Kelompok Masyarakat 2
Terlibat 1 Jenis Kelompok Masyarakat 1
Acuan Peraturan Pemerintah Mengenai Masalah Terkait
Tabel 2.11. Skor Kelompok Masyarakat terkait Program Gizi Puskesmas Kecamatan Kemayoran Januari – Oktober 2018
No. Daftar Masalah Kelompok Masyarakat Terkait Skor
1. Persentase ibu hamil yang mendapat Tablet Tambah Darah minimal 90 tablet Kecamatan Organisasi Swasta, Tokoh 2
Kemayoran periode Januari – Oktober 2018 Masyarakat
2. Persentase ibu hamil yang mendapat Tablet Tambah Darah minimal 90 tablet Kelurahan Organisasi Swasta, Tokoh 2
Gunung Sahari Selatan periode Januari – Oktober 2018 Masyarakat
3. Persentase ibu hamil yang mendapat Tablet Tambah Darah minimal 90 tablet Kelurahan Organisasi Swasta, Tokoh 2
Kebon Kosong periode Januari – Oktober 2018 Masyarakat
4. Persentase ibu hamil yang mendapat Tablet Tambah Darah minimal 90 tablet Kelurahan Organisasi Swasta, Tokoh 2
Serdang periode Januari – Oktober 2018 Masyarakat
5. Persentase ibu hamil yang mendapat Tablet Tambah Darah minimal 90 tablet Kelurahan Organisasi Swasta, Tokoh 2
Harapan Mulia periode Januari – Oktober 2018 Masyarakat
6. Persentase ibu hamil yang mendapat Tablet Tambah Darah minimal 90 tablet Kelurahan Utan Organisasi Swasta, Tokoh 2
Panjang periode Januari – Oktober 2018 Masyarakat
7. Persentase ibu hamil yang mendapat Tablet Tambah Darah minimal 90 tablet Kelurahan Organisasi Swasta, Tokoh 2
Cempaka Baru periode Januari – Oktober 2018 Masyarakat
8. Persentase ibu hamil yang mendapat Tablet Tambah Darah minimal 90 tablet Kelurahan Organisasi Swasta, Tokoh 2
Sumur Batu periode Januari – Oktober 2018 Masyarakat
9. Presentase Ibu Hamil Anemia Se-Kecamatan Kemayoran Januari – Oktober Tahun 2018 Organisasi Swasta, Tokoh 2
Masyarakat
Tabel 2.12. Nilai Community and Political Concern Program Gizi Puskesmas Kecamatan Kemayoran Januari – Oktober 2018
No. Daftar Masalah Kebijakan Publikasi Jumlah Kelompok Jumlah
ke Masyarakat yang Terlibat Skor
1. Persentase ibu hamil yang mendapat Tablet Tambah Darah minimal 90 tablet Kecamatan Kemayoran 2
periode Januari – Oktober 2018
2. Persentase ibu hamil yang mendapat Tablet Tambah Darah minimal 90 tablet Kelurahan Gunung Sahari 2
Selatan periode Januari – Oktober 2018
3. Persentase ibu hamil yang mendapat Tablet Tambah Darah minimal 90 tablet Kelurahan Kebon Kosong 2
periode Januari – Oktober 2018
4. Persentase ibu hamil yang mendapat Tablet Tambah Darah minimal 90 tablet Kelurahan Serdang periode 2
Januari – Oktober 2018
5. Persentase ibu hamil yang mendapat Tablet Tambah Darah minimal 90 tablet Kelurahan Harapan Mulia 1
periode Januari – Oktober 2018
6. Persentase ibu hamil yang mendapat Tablet Tambah Darah minimal 90 tablet Kelurahan Utan Panjang 1
periode Januari – Oktober 2018
7. Persentase ibu hamil yang mendapat Tablet Tambah Darah minimal 90 tablet Kelurahan Cempaka Baru 1
periode Januari – Oktober 2018
8. Persentase ibu hamil yang mendapat Tablet Tambah Darah minimal 90 tablet Kelurahan Sumur Batu 1
periode Januari – Oktober 2018
9 Presentase Ibu Hamil Anemia Se-Kecamatan Kemayoran Januari – Oktober Tahun 2018 2
Tabel 2.15 Final Skor Masalah Program Gizi Puskesmas Kemayoran Januari-Oktober 2018
No. Daftar Masalah Magnitude Severity Vulnerability Community Affordability Final
and Pololitical Score
Concern
1. Persentase ibu hamil yang mendapat Tablet Tambah 2 4 9 20 2 2880
Darah minimal 90 tablet Kecamatan Kemayoran
periode Januari – Oktober 2018
2. Persentase ibu hamil yang mendapat Tablet Tambah 1 3 8 20 2 960
Darah minimal 90 tablet Kelurahan Gunung Sahari
Selatan periode Januari – Oktober 2018
3. Persentase ibu hamil yang mendapat Tablet Tambah 1 3 8 20 2 960
Darah minimal 90 tablet Kelurahan Kebon Kosong
periode Januari – Oktober 2018
4. Persentase ibu hamil yang mendapat Tablet Tambah 1 3 9 20 2 1080
Darah minimal 90 tablet Kelurahan Serdang periode
Januari – Oktober 2018
5. Persentase ibu hamil yang mendapat Tablet Tambah 1 4 8 20 1 640
Darah minimal 90 tablet Kelurahan Harapan Mulia
periode Januari – Oktober 2018
Tabel 2.15.(Lanjutan) Final Skor Masalah Program Gizi Puskesmas Kemayoran Januari-Oktober 2018
No. Daftar Masalah Magnitude Severity Vulnerability Community Affordability Final
and Pololitical Score
Concern
6. Persentase ibu hamil yang mendapat Tablet Tambah 1 3 5 20 1 300
Darah minimal 90 tablet Kelurahan Utan Panjang
periode Januari – Oktober 2018
7. Persentase ibu hamil yang mendapat Tablet Tambah 1 3 7 20 1 420
Darah minimal 90 tablet Kelurahan Cempaka Baru
periode Januari – Oktober 2018
8. Persentase ibu hamil yang mendapat Tablet Tambah 2 4 7 20 1 1120
Darah minimal 90 tablet Kelurahan Sumur Batu
periode Januari – Oktober 2018
9. Presentase Ibu Hamil Anemia Se-Kecamatan 3 3 8 20 2 2880
Kemayoran Januari – Oktober Tahun 2018