Disusun Oleh :
Fulristami Zaenab
1102014110
Pembimbing :
DR. Rifqatussa’adah, SKM, M.Kes
Laporan hasil studi kasus pasien dengan judul “DIABETES MELITUS TIPE 2
DENGAN KOMPLIKASI GAGAL GINJAL KRONIK PADA LANSIA
MELALUI PENDEKATAN KEDOKTERAN KELUARGA DI PUSKESMAS
KECAMATAN CEMPAKA PUTIH” ini telah disetujui oleh pembimbing untuk
dipublikasikan dalam rangka memenuhi salah satu tugas dalam Kepaniteraan
Klinik Kedokteran Keluarga Bagian Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas
Kedokteran Universitas YARSI.
2
KATA PENGANTAR
3
3. dr. Yusnita, M.Kes, DipIDK, selaku koordinator kepaniteraan Kedokteran
Keluarga bagian Kepaniteraan Ilmu Kesehatan Masyarakat Universitas
YARSI.
4. dr. Dini Widianti, M.KK, selaku koordinator kepaniteraan Kedokteran
Komunitas dan staf pengajar bagian Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas
Kedokteran Universitas YARSI
5. DR. Kholis Ernawati, S.Si, M.Kes, selaku staf pengajar Kepaniteraan Ilmu
Kedokteran Komunitas Universitas YARSI
6. Puskesmas Kecamatan Cempaka Putih.
7. Seluruh tenaga kesehatan yang terkait di Puskesmas Kecamatan Cempaka
Putih.
8. Seluruh rekan sejawat yang telah memberikan motivasi dan kerjasama
sehingga tersusun laporan ini.
Kesadaran bahwa masih banyak kekurangan dalam penyusunan laporan ini. Oleh
karena itu, kritik dan saran yang membangun dari pembaca sangat diharapkan
untuk perbaikan di masa mendatang. Semoga laporan ini dapat memberi manfaat
bagi semua pihak.
Wassalamu’alaikum wa Rahmatullahi Wabarakaatuh.
Penulis
4
BAB I
BERKAS PASIEN
1.2. Anamnesis
1) Keluhan Utama
Pasien mengeluh sering lemas sehingga mudah jatuh
2) Keluhan Tambahan
Pasien mengeluh mudah lelah dan sakit pinggang
3) Riwayat Penyakit Sekarang
Pasien datang ke puskesmas dengan keluhan sering merasa lemas
sehingga mudah jatuh, mudah lelah dan sakit pinggang. BAK sering dan
BAB teratur. Nyeri dada disangkal, keluhan mata kabur disangkal, dan
luka pada kaki disangkal.
1
pasien juga menderita hipertensi dan sering meminum obat yang dibelinya
sendiri di apotek.
Pada awal desember 2018 pasien pernah jatuh di kamar mandi dan di
rawat di RS selama 5 hari. Dokter di RS mengatakan bahwa fungsi ginjal
Ny. M sudah menurun akibat diabetes melitus yang tidak terkontrol.
Pasien beranggapan bahwa sakit ini adalah akibat dari kebiasaan nya
dahulu yang tidak sering kontrol ke dokter dan sering meminum minuman
kemasan manis. Pasien juga percaya bahwa sakit yang ia alami adalah
ujian dari Allah SWT agar ia lebih dekat dengan Allah SWT dan dengan
adanya sakit ini pasien percaya dosa-dosanya akan dihapuskan. Penyakit
yang datang dari Allah SWT dan Allah SWT juga yang akan
menyembuhkan melalui perantara seorang dokter. Pasien selalu
menjalakan shalat 5 waktu dan mengaji serta selalu berdoa atas
kesembuhan sakitnya tersebut.
2
5) Riwayat Penyakit Keluarga
6) Riwayat Pengobatan
Pasien sering meminum obat metformin yang dibelinya di apotek namun
tidak dengan kontrol dokter.
8) Riwayat Makan
Sebelum terdiagnosa diabetes mellitus dan hipertensi, riwayat kebiasaan
makan pasien dalam sehari adalah 3 kali/hari. Mengkonsumsi makanan yang
manis, juga meminum minuman manis seperti jus kemasan sebanyak minimal
2 botol sehari yang dibelinya di warung. Kebiasaan ini diakui Ny. M
dilakukan sudah lama. Semenjak terdiagnosa diabetes mellitus dan hipertensi
Ny. M dan suami mulai mengurangi manis dan garam walaupun susah untuk
memulai kebiasaan tersebut.
3
9) Riwayat Kebiasaan
Pasien sehari-hari bangun pagi pukul 05.00 untuk shalat subuh, kemudian
menyiapkan sarapan untuk suaminya. Sehari-hari pasien melakukan
pekerjaan rumah seperti menyapu rumah, mencuci baju, memasak, menonton
TV dan bermain dengan cucu diwaktu senggang.
5) Status Generalis
a. Kepala : Normocephal
4
b. Mata : Konjungtiva anemis (+/+), Sklera ikterik (-/-), Reflek
Cahaya Langsung (+/+), Reflek Cahaya Tidak Langsung
(+/+), Pupil bulat dan isokor.
c. Telinga : Bentuk normal, serumen (-/-), keluar sekret dari telinga
(-/-), nyeri tekan mastoid (-/-)
d. Hidung : Bentuk normal, deviasi septum (-), sekret (-/-)
e. Tenggorokan : Faring hiperemis (-), Tonsil T1-T1 Hiperemis (-)
f. Leher : KGB tidak teraba membesar, retraksi suprasternal (-),
pembesaran kelenjar tiroid tidak tampak.
g. Thoraks :
Jantung :
Inspeksi : Iktus kordis tidak terlihat
Palpasi : Iktus kordis teraba pada ICS V linea mid clavicular
Sinistra
Perkusi : Batas jantung normal
Auskultasi : Bunyi jantung I-II regular, murmur (-), gallop (-)
Paru :
Inspeksi : Bentuk dada simetris, tidak terdapat sikatrik
Palpasi : Fremitus taktil dan fremitus vocal simetris kanan dan
kiri,
tidak teraba masa dan pelabaran sela iga.
Perkusi : Sonor pada seluruh lapang paru, peranjakan paru – hati
(+)
Auskultasi : Suara napas utama vesikuler (+/+), ronki (-/-), wheezing
(-/-)
h. Abdomen :
Inspeksi : Simetris, kelainan kulit (-)
Auskultasi : Bising usus (+) normal
Palpasi : Nyeri tekan (-), nyeri lepas (-), nyeri ketuk (-),
hepatomegali (-), splenomegali (-)
Perkusi : Timpani di semua lapang abdomen, nyeri ketuk (-), ketok
ginjal (+)
5
i. Ekstremitas : Akral hangat, edema (-), CRT < 2 detik
j. KGB : Tidak teraba pembesaran KGB
Kimia Darah
Gula Darah Sewaktu 234 < 110 mg/dl
HbA1c 7,4 4,8-5,9 %
6
BAB II
BERKAS KELUARGA
2.1. Profil Keluarga
Kedudukan
Jenis Umur
No Nama dalam Pendidikan Pekerjaan
Kelamin (thn)
Keluarga
1 Tn. Z Suami Laki-laki 71 SMA Pensiunan
Ibu rumah
2 Ny. M Istri Perempuan 67 SMP
tangga
1) Bentuk Keluarga
Keluarga Ny. M ini merupakan keluarga usila yaitu keluarga terdiri dari
Tn.Z dan dari Ny. M berdua sedangkan seluruh anaknya sudah tinggal
terpisah.
2) Tahapan Siklus Keluarga
7
Menurut tahap dan siklus tumbuh kembang keluarga dikutip dari
Duvall (1985) dan Miller (1998), keluarga Ny.M merupakan keluarga di
tahap delapan yaitu keluarga dengan usia lanjut.
3) Fungsi Keluarga
1. Biologis :
Keluarga Tn. Z dan Ny. M memiliki 3 orang anak dan 5 orang cucu
yang sudah dirawat hingga kini. Keluarga Ny. M merasa cukup untuk
memenuhi kebutuhan makanan sehari-hari dan sudah sesuai dengan
pola gizi seimbang yaitu mengonsumsi buah, sayur mayur, serta
susu, , namun masih belum menerapkan diet rendah gula dan garam.
Keluarga Ny. M jarang melakukan aktivitas fisik secara teratur seperti
berolah raga.
2. Psikologis :
Tn. Z dan Ny. M saling menyayangi satu sama lain. Tn. Z dan Ny. M
saling mengurus satu sama dalam kegiatan sehari-hari mapun untuk
pengobatan dikarenakan Tn. Z juga menglami hipertensi.
3. Sosial :
8
5. Pendidikan :
9
5) Family Map
Keterangan gambar:
10
2.2. Penilaian Status Sosial dan Kesejahteraan Hidup
11
Tabel 3. Pedoman Penilaian Rumah Sehat Komponen Rumah
KOMPONEN
RUMAH
No KRITERIA NILAI BOBOT
YANG
DINILAI
KOMPONEN
I 31
RUMAH
1 Langit-langit a.Tidak ada 0
b. Ada, kotor, sulit dibersihkan, dan rawan
1 2
kecelakaan
c.Ada, bersih dan tidak rawan kecelakaan 2
2 Dinding a.Bukan tembok (terbuat dari anyaman bambu/ilalang) 1
b. Semi permanen/setengah tembok/pasangan
bata atau batu yang tidak diplester/papan yang tidak 2
3
kedap air.
c.Permanen (Tembok/pasangan batu bata yang
3
diplester) papan kedap air.
3 Lantai a.Tanah 0
b. Papan/anyaman bambu dekat dengan
1 2
tanah/plesteran yang retak dan berdebu.
c.Diplester/ubin/keramik/papan (rumah panggung). 2
4 Jendela kamar a.Tidak ada 0
1
tidur b. Ada 1
5 Jendela ruang a.Tidak ada 0
keluarga 1
1
b. Ada
6 Ventilasi a.Tidak ada 0
b. Ada, lubang ventilasi dapur < 10% dari luas
1 2
lantai
c.Ada, lubang ventilasi > 10% dari luas lantai 2
7 Lubang asap a.Tidak ada 0
dapur b. Ada, lubang ventilasi dapur < 10% dari luas
1
lantai dapur
2
c.Ada, lubang ventilasi dapur > 10% dari luas lantai
dapur (asap keluar dengan sempurna) atau ada 2
exhaust fan atau ada peralatan lain yang sejenis.
8 Pencahayaan a.Tidak terang, tidak dapat dipergunakan untuk
0
membaca
b. Kurang terang, sehingga kurang jelas untuk
1 2
membaca dengan normal
c.Terang dan tidak silau sehingga dapat dipergunakan
2
untuk membaca dengan normal.
TOTAL HASIL PENILAIAN 15 465
12
Tabel 4. Pedoman Penilaian Rumah Sehat Komponen Sanitasi
KOMPONEN
No
RUMAH KRITERIA NILAI BOBOT
YANG DINILAI
SARANA
II 25
SANITASI
1 Sarana Air Bersih a.Tidak ada 0
(SGL/SPT/PP/KU/ b. Ada, bukan milik sendiri dan tidak
1
PAH) memenuhi syarat kesh.
c.Ada, milik sendiri dan tidak memenuhi syarat
2
kesh. 3
d. Ada, milik sendiri dan memenuhi syarat
3
kesh.
e.Ada, bukan milik sendiri dan memenuhi syarat
4
kesh.
2 Jamban (saran a.Tidak ada. 0
pembuangan b. Ada, bukan leher angsa, tidak ada tutup,
1
kotoran) disalurkan ke sungai / kolam
c.Ada, bukan leher angsa, ada tutup, disalurkan
2 4
ke sungai atau kolam
d. Ada, bukan leher angsa, ada tutup, septic
3
tank
e.Ada, leher angsa, septic tank. 4
3 Sarana a.Tidak ada, sehingga tergenang tidak teratur di
0
Pembuangan halaman
Air Limbah b. Ada, diresapkan tetapi mencemari
(SPAL) sumber air (jarak sumber air (jarak dengan 1
sumber air < 10m).
2
c.Ada, dialirkan ke selokan terbuka 2
d. Ada, diresapkan dan tidak mencemari
3
sumber air (jarak dengan sumber air > 10m).
e.Ada, dialirkan ke selokan tertutup (saluran
4
kota) untuk diolah lebih lanjut.
4 Saran Pembuangan a. Tidak ada 0
Sampah/Tempat b. Ada, tetapi tidak kedap air dan tidak ada tutup 1
3
Sampah c. Ada, kedap air dan tidak bertutup 2
d. Ada, kedap air dan bertutup. 3
TOTAL HASIL PENILAIAN 12 300
13
Tabel 5. Pedoman Penilaian Rumah Sehat Komponen Perilaku Penghuni
KOMPONEN
NO BOBO
RUMAH KRITERIA NILAI
T
YG DINILAI
PERILAKU
III 44
PENGHUNI
1 Membuka Jendela a. Tidak pernah dibuka 0
Kamar Tidur b. Kadang-kadang 1 1
c. Setiap hari dibuka 2
2 Membuka jendela a. Tidak pernah dibuka 0
Ruang Keluarga b. Kadang-kadang 1 1
c. Setiap hari dibuka 2
3 Mebersihkan rumah a. Tidak pernah 0
dan halaman b. Kadang-kadang 1 2
c. Setiap hari 2
a. Dibuang ke sungai/kebun/kolam
0
4 Membuang tinja bayi sembarangan
2
dan balita ke jamban b. Kadang-kadang ke jamban 1
c. Setiap hari dibuang ke jamban 2
a. Dibuang ke sungai / kebun / kolam
0
5 Membuang sampah sembarangan
2
pada tempat sampah b. Kadang-kadang dibuang ke tempat sampah 1
c. Setiap hari dibuang ke tempat sampah. 2
SUB TOTAL HASIL PENILAIAN 8 352
Keterangan :
Hasil Penilaian : Nilai x Bobot
I. Komponen Rumah = 15 x 31 = 465
II. Sarana Sanitasi = 12 x 25 = 300
III. Perilaku penghuni = 8 x 44 = 352
Total = 1117
Kriteria
1. Rumah Sehat : 1068 – 1200
2. Rumah Tidak Sehat : < 1068
Kesimpulan : Rumah Ny.M (total skor 1117) termasuk dalam kategori rumah
sehat.
14
handphone
15
d. Sarana Pelayanan Kesehatan
1) Kebiasaan Makan
Keluarga Tn. Z mempunyai kebiasaan makan sebanyak tiga kali sehari.
Biasanya mereka makan pada pagi, siang dan malam hari. Makanan yang
dimakan oleh keluarga Tn. Z dimasak oleh Ny. M.
Mereka membiasakan diri untuk mencuci tangan sebelum dan sesudah
makan serta merapikan dan membersihkan peralatan makan mereka
setelah selesai makan.
16
6. Biasakan Sarapan
7. Biasakan minum air putih yang cukup dan aman
8. Biasakan membaca label pada kemasan pangan
9. Cuci tangan pakai sabun dengan air bersih mengalir
10. Lakukan aktivitas fisik yang cukup dan pertahankan berat badan
normal
Keluarga Tn.. Z memahami bagaimana menerapkan pola gizi seimbang.
Gizi seimbang adalah makan yang cukup mengandung karbohidrat dan
lemak sebagai sumber zat tenaga, protein sebagai sumber zat pembangun,
serta vitamin dan mineral sebagai zat pengatur. Namun, keluarga Tn. Z
belum menerapkan pola gizi seimbang karena Ny. M jarang melakukan
aktivitas fisik yang cukup.
Tabel 7. Food Record Pola Makan Ny. M Selama Tiga Hari Terakhir
6 Januari 2019
Menu Jumlah Kalori Karbohidrat Protein
17
6 Januari 2019
Menu Jumlah Kalori Karbohidrat Protein
7 Januari 2019
18
6 Januari 2019
Menu Jumlah Kalori Karbohidrat Protein
PAGI
Jumlah 450 Kkal 40 gr 14 gr
8 Januari 2019
Menu Jumlah Kalori Karbohidrat Protein Lemak
19
20
Interpretasi terhadap food record pasien Ny. M :
Dari tabel di atas, dapat disimpulkan bahwa Ny.M mendapat total kalori per hari:
Tanggal 6 Januari 2019 : 1426 kkal
Tanggal 7 Januari 2019 : 1461 kkal
Tanggal 8 Januari 2019 : 1711 kkal
Rata-rata asupan pasien selama 3 hari, adalah 1532,6 kkal.
Keterangan : Rata-rata asupan kalori yang dikonsumsi adalah 1532,6 kkal,
dengan rata-rata asupan karbohidrat 52.4 gr, protein 16,1 gr, dan lemak 17,4 gr
Perhitungan kalori
Kebutuhan Kalori Basal = BBI x kalori perempuan
= 49,5 x 25 = 1237 kkal
Aktivitas
Aktivitas fisik ringan = 20% x 1237 kkal = +248 kkal
Usia
Usia 60-69 tahun = -10% kalori
= 10% x 1237 Kkal = - 123 Kkal
Kebutuhan Kalori Total = KKB + aktivitas fisik
= 1237 + 248 - 123
= 1362 kkal
21
Interpretasi terhadap food record pasien :
Setelah menghitung kebutuhan kalori, juga dengan melihat food record
pasien selama 3 hari bahwa secara keseluruhan menu makan pasien lebih dari
jumlah kalori yang dibutuhkan. Pasien disarankan untuk mengurangi makanan
berlemak atau bersantan serta meningkatkan konsumsi sayur dan buah agar
kebutuhan kalori tercukupi dengan baik Selain itu, pasien dianjurkan untuk
berolahraga.
22
satu sama lainnya, jarang membersihkan perabotan rumah tangga, serta
jendela tidak dibuka setiap hari.
4) Masalah perilaku kesehatan: Ny. W jarang memasak sendiri dan lebih
sering membeli makan diluar. Selain itu, kurangnya pengetahuan Ny. W
dan Tn. T tentang penyakit yang diderita oleh Ny. W sehingga perilaku
masih kurang dalam menghindari faktor-faktor yang dapat menyebabkan
kambuhnya penyakit
1) Aspek Personal
Alasan Datang :
Pasien datang ke puskesmas karena ingin kontrol mengenai
penyakitnya. Pasien mengeluh sering lemas, mudah jatuh, mudah
lelah dan sakit pinggang.
Kekhawatiran :
Pasien khawatir jika fungsi ginjalnya semakin menurun sehingga
harus cuci darah.
Harapan :
Pasien berharap agar ada perbaikan dari fungsi ginjalnya sehingga
bisa hidup bersama cucu dan anaknya.
Persepsi Penyakit :
Pasien beranggapan bahwa sakit ini adalah akibat dari kebiasaan nya
dahulu yang tidak sering kontrol ke dokter dan sering meminum
minuman kemasan manis
Persepsi Religi :
Pasien juga percaya bahwa sakit yang ia alami adalah ujian dari Allah
SWT agar ia lebih dekat dengan Allah SWT dan dengan adanya sakit
ini pasien percaya dosa-dosanya akan dihapuskan. Penyakit yang
datang dari Allah SWT dan Allah SWT juga yang akan
menyembuhkan melalui perantara seorang dokter.
23
2) Aspek Klinis
Pasien datang berobat ke puskesmas karena ingin kontrol mengenai
penyakitnya. Pasien mengeluh sering lemas, mudah jatuh, mudah lelah dan
sakit pinggang.
Pasien didiagnosis menderita diabetes mellitus tipe 2 sejak tahun
2000. Pasien jarang kontrol ke dokter untuk penyakit diabetes melitus
tersebut, namun pasien sering membeli obat metformin sendiri di apotek.
Paien mengatakan gula darah pasien pernah mencapai 600 g/dl. Pada tahun
2017 pasien juga menderita hipertensi dan sering meminum obat yang
dibelinya sendiri di apotek.
ginjal kronik
3) Aspek Risiko Internal:
Faktor internal yang mempengaruhi masalah kesehatan pasien adalah :
Pasien yang jarang kontrol ke dokter dan meminum obat metformin
yang pasien beli di apotek sendiri tanpa kontrol oleh dokter
Pola makan yang sering meminum minuman botol kemasan yang
manis dan masih belum mengontrol makanan asin
Pasien juga tidak pernah berolahraga, karena ia beranggapan
pekerjaan rumah dan aktivitas sehari-hari sudah sama seperti berolah
raga.
24
4) Aspek Risiko Eksternal - Psikososial Keluarga
Faktor eksternal yang mempengaruhi masalah kesehatan pasien adalah :
Anak-anak Ny. M yang tidak tinggal bersama lagi sehingga
kurangnya komunikasi antara pasien dan anak-anaknya dikarenakan
kesibukan masing-masing sehingga tidak mengingatkan untuk
berobat, kontrol gula darah atau minum obat, dan kurang
memperhatikan pola diet pasien.
5) Aspek Fungsional
Secara fungsional pasien dapat digolongkan pada tingkat ke 1
berdasarkan ICPC-2 (International Classification of Primary Care)
yaitu tidak ada keterbatasan fungsi sehingga dapat melakukan semua
aktivitas sehari-hari secara mandiri.
25
2.4. Rencana Pelaksanaan
Tabel 8. Rencana Tatalaksan
HASIL YANG
ASPEK MASALAH KEGIATAN SASARAN WAKTU FOLLOW UP
DIHARAPKAN
Pasien datang ke
puskesmas karena ingin Pasien mencoba lebih
Memberikan dukungan sering kontrol ke dokter
kontrol mengenai Pasien dapat lebih
terhadap pasien untuk tetap walaupun pasien
ASPEK sering kontrol ke
penyakitnya. Pasien Pasien Puskesmas mengeluh malas untuk
PERSONAL konsisten berobat/kontrol ke dokter dan minum
mengantri namun
mengeluh sering lemas, obat dengan teratur
dokter dan meminum obat pasien sudah teratur
mudah jatuh, mudah minum obat
lelah dan sakit pinggang.
Menjelaskan bahwa gagal
ginjal kronis dengan ureum
Pasien khawatir jika
yang tinggi harus di cuci Pasien tidak Pasien masih
ASPEK fungsi ginjalnya semakin Home khawatir lagi untuk menimbang-nimbang
daraha agar membuang zat- Pasien
PERSONAL menurun sehingga harus Visit melakukan cuci kembali untuk cuci
zat yang tidak berguna di darah darah
cuci darah.
tubuh agar tidak menumpuk
di dalam tubuh
26
HASIL YANG
ASPEK MASALAH KEGIATAN SASARAN WAKTU FOLLOW UP
DIHARAPKAN
Pasien mengetahui
Pasien berharap agar ada Memberikan edukasi bahwa bahwa bahwa
Pasien mencoba lebih
perbaikan dari fungsi penyakitnya bisa tidak penyakitnya bisa
sering kontrol ke dokter
ASPEK ginjalnya sehingga bisa bertambah parah apabila Home tidak bertambah
Pasien walaupun pasien
PERSONAL hidup bersama cucu dan pasien rutin kontrol ke dokter Visit parah apabila pasien
mengeluh malas untuk
anaknya. dan mengikuti instruksi dari rutin kontrol ke
mengantri
dokter dokter mengikuti
instruksi dari dokter
Pasien beranggapan
Pasien sudah
bahwa sakit ini adalah
Pasien memahami memahami
Menyarankan kepada pasien
akibat dari kebiasaan nya dan mengurangi penyebab dan faktor
untuk mengurangi kebiasaan
ASPEK Home menonsumsi risiko terjadi diare dan
dahulu yang tidak sering meminum minuman yang Pasien
PERSONAL Visit minuman yang sudah berusaha
manis dan maknnan asin serta
kontrol ke dokter dan manis dan maknnan mengurangi kebiasaan
lebih sering kontrol ke dokter
asin membeli makanan
sering meminum
diluar
minuman kemasan manis
ASPEK Pasien percaya bahwa Memberikan pemahaman Pasien Home Pasien dapat Pasien sudah
PERSONAL sehat dan sakit datangnya agama mengenai konsep Visit memahami konsep mengetahui konsep
hanya dari Allah SWT. datangnya penyakit dalam datangnya penyakit datangnya penyakit
Islam dan diingatkan untuk dalam Islam dan dalam Islam
tidak meninggalkan ibadah diingatkan untuk
27
HASIL YANG
ASPEK MASALAH KEGIATAN SASARAN WAKTU FOLLOW UP
DIHARAPKAN
tidak meninggalkan
ibadah wajib serta
wajib serta meningkatkan
meningkatkan
ibadah sunnah
ibadah sunnah
28
HASIL YANG
ASPEK MASALAH KEGIATAN SASARAN WAKTU FOLLOW UP
DIHARAPKAN
Pola makan yang sering
meminum minuman
Pasien dan keluarga
Menyarankan kepada pasien
botol kemasan yang diharapkan dapat Pasien dan keluarga
dan keluarga untuk
ASPEK RISIKO Pasien dan Home membatasi mulai membatasi
manis dan masih belum membatasi konsumsi
INTERNAL Keluarga Visit konsumsi makanan konsumsi makanan
makanan yang pedas dan
mengontrol makanan yang pedas dan pedas dan berlemak
berlemak
berlemak
asin
29
HASIL YANG
ASPEK MASALAH KEGIATAN SASARAN WAKTU FOLLOW UP
DIHARAPKAN
dan anak-anaknya
dikarenakan kesibukan
masing-masing sehingga
tidak mengingatkan mengurangi
kebiasaan membeli
untuk berobat, kontrol konsumsi makanan diluar dan konsumsi
yang makanan diluar dan
makanan yang pedas
gula darah atau minum pedas dan berlemak konsumsi makanan
dan berlemak
yang pedas dan
obat, dan kurang berlemak
memperhatikan pola diet
pasien.
30
2.5. Prognosis
31
32