Anda di halaman 1dari 4

LATAR BELAKANG

Terjadi peningkatan jumlah perokok di Indonesia, pada tahun 2007 sebesar 23,7% dan pada tahun 2013
meningkat menjadi 24,3%. Merokok dalam jangka waktu yang lama dapat menyebabkan
ketergantungan. karena didalam rokok terdapat nikotin yang dapat menyebabkan ketergantungan.
Ketergantungan dari nikotin tidak dapat terjadi dalam waktu singkat atau setelah sekali atau dua kali
mengisap rokok. Diperlukan waktu penggunaan rokok selama beberapa bulan sampai dengan 3 tahun
dan secara terus menerus agar seseorang mengalami ketergantungan terhadap nikotin dalam rokok.
Status ketergantungan nikotin salah satunya dapat dinilai dengan menggunakan penilaian Fagerstrom
Test for Nicotine Dependence (FTND). Penggunaan nikotin dalam waktu yang lama menyebabkan
penurunan fungsi kognitif. Hal ini terjadi akibat paparan nikotin dalam rokok yang menyebabkan
perubahan morfologi dan biokimia serta kelainan struktural otak. Gangguan fungsi kognitif yang salah
satunya disebabkan oleh ketergantungan nikotin dapat dinilai dengn MoCA-Ina. Hukum merokok
menurut agama Islam itu haram dan makruh, meskipun tidak ada nash yang secara jelas menegaskan
hukumnya. Tetapi Islam menggunakan konsep halalan dan thayyiban dalam menentukan kebolehan
mengkonsumsi makanan, minuman, dan hal-hal lainnya

PERUMUSAN MASALAH

Beberapa penelitian mengaitkan hubungan antara ketergantungan nikotin berdasarkan FTND


dengan gangguan fungsi kognitif. Namun, di Indonesia penelitian sejenis belum pernah dilakukan.
Permasalahan inilah yang mendorong peneliti untuk melakukan penelitian hubungan antara
ketergantungan nikotin berdasarkan FTND dengan gangguan fungsi kognitif yang dinilai dengan MoCA-
Ina dan tinjauannya dari sisi Islam.

PERTANYAAN PENELITIAN

Apakah terdapat hubungan antara ketergantungan nikotin berdasarkan FTND dengan gangguan fungsi
kognitif yang dinilai dengan MoCA-Ina dan tinjauannya dari sisi Islam?

TUJUAN PENELITIAN

Tujuan Umum

- Mengetahui hubungan antara ketergantungan nikotin berdasarkan FTND dengan gangguan


fungsi kognitif yang dinilai dengan MoCA-Ina dan tinjauannya dari sisi Islam?
Tujuan Khusus

- Mengetahui status ketergantungan nikotin pada perokok yang dinilai dengan FTND dan
tinjauannya dari sisi Islam.
- Mengetahui skor fungsi kognitif pada perokok yang dinilai dengan MoCA-Ina.
MANFAAT PENELITIAN
Menambah pengetahuan mengenai hubungan antara ketergantungan nikotin berdasarkan FTND dengan
gangguan fungsi kognitif dan tinjauannya dari sisi Islam sehingga dapat mengurangi kebiasaan merokok
untuk mencegah gangguan fungsi kognitif dan terciptanya kualitas kesehatan yang lebih baik.
TINJAUAN PUSTAKA
Penggunaan nikotin dalam jangka waktu yang lama dapat menyebabkan ketergantungan nikotin. Status
ketergantungan nikotin dapat dinilai dengan menggunakan FTND.

Penggunaan nikotin dalam jangka waktu yang lama dapat menyebabkan gangguan fungsi kognitif.
Gangguan fungsi kognitif adalah gangguan dalam memeroleh pengetahuan atau kemampuan kecerdasan
yang meliputi cara berpikir, daya ingat, pengertian, perencanaan, dan pelaksanaan. Gangguan fungsi
kognitif dapat dideteksi dengan MoCA-Ina.

Patofisiologi ketergantungan nikotin

Nikotin didalam otak akan bekerja pada sistem kolinergik dan berikatan dengan reseptor asetilkolin
nikotin (nAChRs). Dimana biasanya reseptor ini berikatan dengan asetilkolin (ACh). Jika reseptor ini
berikatan dengan asetilkolin akan terjadi proses hidrolisis oleh enzim asetilkolinesterase. Sedangkan,
jika reseptor ini berikatan dengan nikotin, proses hidrolisis tidak terjadi. Ikatan ini menetap dan
menyebabkan desensitisasi dari reseptor asetilkolin nikotin. Hal ini lah yang merupakan penyebab dari
ketergantungan nikotin.

Patofisiologi gangguan fungsi kognitif

Nikotin memengaruhi fungsi kognitif melalui tiga mekanisme. Mekanisme tersebut adalah stress
oksidatif, aterosklerosis, dan inflamasi. Nikotin menyebabkan terjadinya peningkatan proses stress
oksidatif melalui peningkatan produksi radikal bebas dan penurunan jumlah antioksidan. Peningkatan
produksi radikal bebas memicu proses aterosklerosis. Aterosklerosis akan menyebabkan proses
inflamasi yang diakibatkan oleh agregasi trombosit, leukosit, dan komponen inflamasi lainnya.
Terjadinya aterosklerosis dan proses inflamasi akan menyebabkan perubahan morfologi pada endotel
yakni pembentukan kantung pada dinding pembuluh darah, kebocoran makromolekul, kematian sel
endotel, dan terhambatnya aliran darah otak. Hasil akhir dari keseluruhan proses berupa keadaan
hipoksia, sehingga fungsi kognitif terganggu

BAB 3 - METODE PENELITIAN

Jenis penelitian : deskriptif korelatif

Rancangan penelitian : cross sectional

Populasi : civitas universitas YARSI

Penetapan sampel : consecutive sampling

Kriteria inklusi : perokok dan usia > 18 – 65 thn

Kriteria eksklusi : bukan perokok, mantan perokok, gangguan pendengaran, penglihatan, bicara, dan
menulis, riwayat penyakit, vape

Instrument : kuesioner, FTND, MoCA-Ina

Analisis data : editing, coding, data entry, cleaning


BAB 4 - HASIL DAN PEMBAHASAN

Tabel 4.1.
Responden dalam penelitian ini berjumlah 44 orang. semua responden diperiksa dengan menggunakan
FTND dan MoCA-Ina.

Tabel 4.2.
Status ketergantungan nikotin dibagi menjadi 5 kelompok. Responden dalam penelitian ini tersebar ke
dalam seluruh kelompok ketergantungan. Status ketergantungan yang paling banyak adalah
ketergantungan sangat ringan. Hal ini berbeda dengan penelitian yang dilakukan Pandey, dimana
seluruh respondennya hanya mengalami ketergantungan ringan. Karena penelitian Pandey responden
yang dimasukkan dalam penelitian adalah mahasiswa dengan usia muda. Sedangkan, pada penelitian ini
responden yang dimasukkan dalam penelitian berusia 18-65 tahun. Sehingga, memungkinkan
ditemukannya responden dengan ketergantungan yang lebih berat.

Tabel 4.3.
Status ketergantungan nikotin dibagi menjadi 5 kelompok. Sangat ringan, ringan, sedang, berat, sangat
berat. Didapatkan nilai p-value sebesar 0.045. Hal ini sesuai dengan penelitian yang telah dilakukan
sebelumnya.

Tabel 4.4.
Status ketergantungan nikotin dibagi menjadi 3 kelompok. Sangat ringan dan ringan, sedang, berat dan
sangat berat. Didapatkan nilai p-value sebesar 0.008. Hal ini sesuai dengan penelitian yang telah
dilakukan sebelumnya.

BAB 5
HUBUNGAN ANTARA KETERGANTUNGAN NIKOTIN BERDASARKAN FAGERSTROM TEST FOR
NICOTINE DEPENDENCE (FTND) DENGAN GANGGUAN FUNGSI KOGNITIF YANG DINILAI DENGAN
MoCA-Ina TINJAUANNYA DARI SISI ISLAM

KETERGANTUNGAN NIKOTIN MENURUT ISLAM


Merokok dalam waktu yang lama dapat menyebabkan ketergantungan nikotin dan pada akhirnya daoat
menyebabkan gangguan fungsi kognitif. Di mana berarti merokok adalah perbuatan diri. Merokok juga
merupakan perbuatan yang menyia-nyiakan harta. Kedua hal ini bertentangan dengan perintah dan
larangan dalam surah Al-Baqarah ayat 195.

wa anfiquu fii sabiilillaahi wa laa tulquu bi`aidiikum ilat-tahlukati wa ahsinuu, innalloha yuhibbul-
muhsiniin

“Dan belanjakanlah (harta bendamu) di jalan Allah, dan janganlah kamu menjatuhkan dirimu sendiri ke
dalam kebinasaan, dan berbuat baiklah, karena sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang berbuat
baik.”(QS. Al-Baqarah (2): 195)

GANGGUAN FUNGSI KOGNITIF MENURUT ISLAM


Manusia telah diciptakan Allah SWT dengan sempurna rupa dan akalnya. Seperti yang dijelaskan dalam
surat At-Taghaabun ayat 3

kholaqos-samaawaati wal-ardho bil-haqqi wa showwarokum fa ahsana shuwarokum, wa ilaihil-mashiir

“Dia menciptakan langit dan bumi dengan haq. Dia membentuk rupamu dan dibaguskan-Nya rupamu itu
dan hanya kepada Allah-lah kembali(mu)” (QS. At –Taghaabun (64): 3)
Sedangkan, perbuatan merokok dapat merusak akal manusia. Rusaknya akal akibat nikotin dapat
menyebabkan tidak terpeliharanya Dharuriyyatul-Khams atau lima kemaslahatan. Kelima maslahah ini
dapat dipelihata dengan fungsi kognitif dan akal yg baik.

Hifzh al-Din : memelihara agama, tidak dapatnya menjalankan ibadah madhah dan ghairu mahdhah

Hifzh al-Nafs : memelihara jiwa,

Hifzh al-Nasl : memelihara keturunan, nikotin merupakan zat toksik yang dapat melemahkan badan.
bertentangan dengan perintah Rasulullah SAW yang menyuruh manusia untuk memiliki keturunan yang
kuat dan sehat

Hifzh al-Aql : memelihara akal, merokok dapat merusak akal

Hifzh al-Maal : memelihara harta, merokok merupaka perbuatan menyia-nyiakan harta

PEMERIKSAAN FTND DAN MOCA-INA DITINJAU DARI SUDUT PANDANG ISLAM

Pemeriksaan FTND dan MoCA-Ina dalam pelaksanaannya memberikan manfaat dalam menilai status
ketergantungan nikotin dan mendeteksi gangguan fungsi kognitif. Teknik pelaksaannya sesuai dengan
syariat Islam. Islam memiliki kaidah fiqh dengan arti

“Hukum asal dari sesuatu (muamalah) adalah mubah sampai ada dalil yang melarangnya
(memakruhkannya atau mengharamkannya)"

HUBUNGAN KETERGANTUNGAN NIKOTIN DENGAN GANGGUAN FUNGSI KOGNITIF DAN


TINJAUANNYA DARI SISI ISLAM

Manusia dicipatakan dalam keadaan sempurna bentuk, fungsi, akalnya. Merokok dapat merusak
kesempurnaan tersebut. manusia hendaklah menjaga kesempurnaannya dengan cara menghindari dan
berhenti dari merokok.

BAB 6 - KESIMPULAN DAN SARAN

KESIMPULAN

Terdapat hubungan yang bemakna antara ketergantungan nikotin berdasarkan FTND dengan gangguan
fungsi kognitif yang dinilai dengan MoCA-Ina.

Merokok merupakan sesuatu yang buruk dan membahayakan kesehatan perokok sendiri maupun orang
di sekitarnya. Hal inilah yang dijadikan dasar bagi Ulama untuk mengharamkan merokok karena Allah
SWT telah melarang sesuatu yang berdampak buruk.

SARAN

1.) Dokter dapat mengedukasi masyarakat untuk mengurangi kebiasaan merokok. 2.) Dokter umum
diharapkan mampu melakukan deteksi dini terhadap perokok melalui pemeriksaan FTND dan MoCA-
Ina. 3.) Bagi peneliti selanjutnya diharapkan dapat melakukan penelitian serupa dengan sampel yang
lebih banyak sehingga dapat mewakili seluruh populasi.

Anda mungkin juga menyukai