Anda di halaman 1dari 19

BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Kesehatan merupakan hak asasi manusia dan salah satu unsur kesejahteraan
yang harus diwujudkan sesuai dengan cita-cita bangsa Indonesia sebagaimana yang
dituangkan dalam Pancasila dan Undang-undang Dasar 1945. Pada era modern
banyak sekali perubahan yang terjadi dalam bidang kesehatan maupun di bidang
teknologi. Perubahan ini dalam bidang kesehatan sangat berdampak baik pada
perkembangan kesehatan itu sendiri di Indonesia.
Upaya kesehatan baik dalam bidang preventif, promotif, kuratif dan
rehabilitatif sebagai dasar dari system kesehatan harus terus menurus
dikembangakan sehingga derajat kesehatan masyarakat di Indonesia juga lebih baik
dan lebih ditingkatkan. Diharapkan dengan penanganan yang tepat maka visi dari
Departemen Kesehatan yaitu Menuju Indonesia Sehat 2025 dapat segera tercapai.
Program pokok Puskesmas merupakan program pelayanan kesehatan yang
wajib dilaksanakan diantaranya program pengobatan, promosi kesehatan,
pelayanan KIA dan KB, pencegahan penyakit menular dan tidak menular,
kesehatan lingkungan dan perbaikan gizi masyarakat.
Program pelayanan KIA adalah salah satu program pokok puskesmas yang
berupaya dalam bidang kesehatan yang menyangkut pelayanan dan pemeliharaan
ibu hamil, ibu bersalin, ibu menyusui, bayi dan anak balita serta anak pra sekolah
dengan tujuan untuk meningkatkan derajat kesehatan optimal pada ibu dan anak
yang merupakan landasan bagi peningkatan kualitas manusia seutuhnya.
Pemerintah Daerah Khusus Ibukota Jakarta mencanangkan visi daerah di
bidang kesehatan dengan menerbitkan program Jakarta Sehat. Untuk visi tersebut
Dinas Kesehatan Propinsi DKI Jakarta menetapkan syarat yang harus dicapai oleh
jajarannya yaitu dengan Standar Pelayanan Minimal DKI Jakarta yang telah dibuat
dalam Surat Keputusan Gubernur No. 12 Tahun 2007.
Puskesmas Kecamatan Sawah Besar sebagai salah satu unit pelaksana Teknis
Dinas Kesehatan DKI Jakarta memiliki kewajiban untuk melaksanakan SK
Gubernur tersebut dengan menerapkan pola-pola pelayanan kesehatan baik secara
Individu maupun Kesehatan Masyarakat yang mengacu kepada SPM tersebut.
Melalui Visi dan Misi yang telah dicanangkan oleh Puskesmas Kecamatan Sawah
Besar diharapkan pencapaian tersebut dapat dilakukan secara optimal.

1.2 Puskesmas
1.2.1 Definisi Puskesmas
Pusat Kesehatan Masyarakat (PUSKESMAS) adalah fasilitas pelayanan
kesehatan yang menyelenggarakan upaya kesehatan masyarakat dan upaya
kesehatan perseorangan tingkat pertama, dengan lebih mengutamakan upaya
promotif dan preventif, untuk mencapai derajat kesehatan masyarakat yang
setinggi-tingginya di wilayah kerjanya (Permenkes No. 75 tahun 2014).
Pelayanan kesehatan adalah upaya yang diberikan oleh puskesmas kepada
masyarakat mencakup perencanaan, pelaksanaaan, evaluasi, pencatatan, pelaporan,
dan dituangkan dalam suatu sistem (Permenkes No.75 tahun 2014).
Di Indonesia, puskesmas merupakan tulang punggung pelayanan kesehatan
tingkat pertama. Konsep Puskesmas dilahirkan tahun 1968 ketika dilangsungkan
Rapat Kerja Kesehatan Nasional (Rakerkesnas) I di Jakarta, dimana dibicarakan
upaya pengorganisasian system pelayanan kesehatan di tanah air, karena pelayanan
kesehatan tingkat pertama pada waktu itu dirasakan kurang menguntungkan dan
dari kegiatan-kegiatan seperti BKIA, BP, dan P4M dan sebagiannya masih berjalan
sendiri-sendiri dan tidak berhubungan. Melalui Rekerkesnas tersebut timbul
gagasan untuk menyatukan semua pelayanan tingkat pertama kedalam suatu
organisasi yang dipercaya dan diberi nama Pusat Kesehatan Masyarakat
(Puskesmas).
Dengan paradigma baru ini, mendorong terjadi perubahan konsep yang sangat
mendasar dalam pembangunan kesehatan, antara lain:
1. Pembangunan kesehatan yang semula lebih menekankan pada upaya kuratif
dan rehabilitatif menjadi lebih fokus pada upaya preventif dan kuratif tanpa
mengabaikan kuratif - rehabilitatif
2. Pelaksanaan upaya kesehatan yang semula lebih bersifat terpilah- pilah
(fragmented) berubah menjadi kegiatan yang terpadu (integrated).
3. Sumber pembiayaan kesehatan yang semula lebih banyak dari pemerintah
berubah menjadi pembiayaan kesehatan lebih banyak dari masyarakat.
4. Pergeseran pola pembayaran dalam pelayanan kesehatan yang semula fee for
service menjadi pembayaran secara pra - upaya.
5. Pergeseran pemahaman tentang kesehatan dari pandangan komsutif menjadi
investasi.
6. Upaya kesehatan yang semula lebih banyak dilakukan oleh pemerintah akan
bergeser lebih banyak dilakukan oleh masyarakat sebagai mitra pemerintah
(partnership).
7. Pembangunan kesehatan yang semula bersifat terpusat (centralization)
menjadi otonomi daerah (decentralization).
8. Pergeseran proses perencanaan dari top down menjadi bottom up seiring
dengan era desentralisasi.
Menurut Permenkes no 75 tahun 2014 Pembangunan kesehatan yang
diselenggarakan di Puskesmas bertujuan untuk mewujudkan masyarakat yang:

1. Memiliki perilaku sehat yang meliputi kesadaran, kemauan dan kemampuan


hidup sehat.
2. Mampu menjangkau pelayanan kesehatan bermutu Hidup dalam lingkungan
sehat.
3. Memiliki derajat kesehatan yang optimal, baik individu, keluarga, kelompok
dan masyarakat.
1.2.2 Prinsip Penyelenggaraan Puskesmas

Prinsip penyelenggaraan Puskesmas menurut Permenkes No 75 tahun


2014 meliputi :

1. Paradigma Sehat
Puskesmas mendorong seluruh pemangku kepentingan untuk
berkomitmen dalam upaya mencegah dan mengurangi resiko kesehatan
yang dihadapi individu, keluarga, kelompok dan masyarakat.
2. Pertanggungjawaban Wilayah
Puskesmas menggerakkan dan bertanggung jawab terhadap pembangunan
kesehatan di wilayah kerjanya.
3. Kemandirian Masyarakat
Puskesmas mendorong kemandirian hidupsehat bagi individu, keluarga,
kelompok, dan masyarakat.
4. Pemerataan
Puskesmas menyelenggarakan Pelayanan Kesehatan yang dapatdiakses
dan terjangkau oleh seluruh masyarakat di wilayah kerjanyasecara adil
tanpa membedakan status sosial, ekonomi, agama, budaya dan
kepercayaan.
5. Teknologi Tepat Guna
Puskesmas menyelenggarakan Pelayanan Kesehatan dengan
memanfaatkan teknologi tepat guna yang sesuai dengan kebutuhan
pelayanan, mudah dimanfaatkan dan tidak berdampak buruk bagi
lingkungan.
6. Keterpaduan dan Kesinambungan
Puskesmas mengintegrasikan dan mengoordinasikan penyelenggaraan
UKM dan UKP lintas program danlintas sektor serta melaksanakan Sistem
Rujukan yang didukung dengan manajemen Puskesmas.
1.2.3 Tugas Puskesmas
Puskesmas mempunyai tugas melaksanakan kebijakan kesehatan untuk
mencapai tujuan pembangunan kesehatan di wilayah kerjanya dalam rangka
mendukung terwujudnya kecamatan sehat.

1.2.4 Upaya Kesehatan Puskesmas


Puskesmas menyelenggarakan upaya kesehatan masyarakat tingkat pertama
dan kesehatan perseorangan tingkat pertama. Upaya kesehatan dilaksanakan
secara terintegrasi dan berkesinambungan (Permenkes No. 75 tahun 2014).
- Upaya kesehatan masyarakat tingkat pertama meliputi upaya kesehatan
masyarakat esensial dan upaya kesehatan masyarakat pengembangan.
- Upaya kesehatan masyarakat esensial meliputi:
a. Pelayanan promosi kesehatan
b. Pelayanan kesehatan lingkungan
c. Pelayanan kesehatan ibu, anak, dan keluarga berencana
d. Pelayanan gizi
e. Pelayanan pencegahan dan pengendalian penyakit
- Upaya kesehatan masyarakat pengembangan merupakan upaya kesehatan
masyarakat yang kegiatannya memerlukan upaya yang sifatnya inovatif dan
/ atau bersifat ekstensifikasi dan intensifikasi pelayanan, disesuaikan dengan
prioritas masalah kesehatan, kekhususan wilayah kerja dan potensi sumber
daya yang tersedia di masing-masing Puskesmas.
- Dilaksanakan dalam bentuk :
1. Rawat jalan
a. Pelayanan gawat darurat
b. Pelayanan satu hari (one day care)
c. Home care
2. Rawat inap berdasarkan pertimbangan kebutuhan pelayanan
1.2.5 Wilayah Kerja Puskesmas
Dalam rangka pemenuhan Pelayanan Kesehatan yang didasarkan pada
kebutuhan dan kondisi masyarakat, Puskesmas dapat dikategorikan berdasarkan
karakteristik wilayah kerja dan kemampuan penyelenggaraan. Puskesmas
dikategorikan menjadi (Permenkes No.75 tahun 2014):

A. Puskesmas Kawasan Perkotaan


Puskesmas yang wilayah kerjanya meliputi kawasan yang memenuhi paling
sedikit 3 (tiga) dari 4 (empat) kriteria kawasan perkotaan sebagai berikut:
1. Sebagian besar penduduknya bekerja pada sektor non agraris, terutama
industri, perdagangan dan jasa
2. Memiliki fasilitas perkotaan antara lain sekolah radius 2,5 km, pasar radius
2 km, memiliki rumah sakit radius kurang dari 5 km, bioskop, atau hotel
3. Lebih dari 90% (sembilan puluh persen) rumah tangga memiliki listrik
4. Terdapat akses jalan raya dan transportasi menuju fasilitas perkotaan

Penyelenggaraan Pelayanan Kesehatan oleh Puskesmas kawasan perkotaan


memiliki karakteristik sebagai berikut :
1. Memprioritaskan pelayanan UKM
2. Pelayanan UKM dilaksanakan dengan melibatkan partisipasi Masyarakat
3. Pelayanan UKP dilaksanakan oleh Puskesmas dan fasilitas pelayanan
kesehatan yang diselenggarakan oleh pemerintah atau masyarakat
4. Optimalisasi dan peningkatan kemampuan jaringan pelayanan Puskesmas
dan jejaring fasilitas pelayanan kesehatan
5. Pendekatan pelayanan yang diberikan berdasarkan kebutuhan dan
permasalahan yang sesuai dengan pola kehidupan masyarakat perkotaan.

B. Puskesmas Kawasan Pedesaan


Puskesmas yang wilayah kerjanya meliputi kawasan yang memenuhi paling
sedikit 3 (tiga) dari 4 (empat) kriteria kawasan pedesaan sebagai berikut:
1. Sebagian besar penduduk bekerja pada sektor agraris
2. Memiliki fasilitas antara lain sekolah radius lebih dari 2,5 km, pasar dan
perkotaan radius lebih dari 2 km, rumah sakit radius lebih dari 5 km, tidak
memiliki fasilitas berupa bioskop atau hotel
3. Rumah tangga dengan listrik kurang dari 90% (sembilan puluh persen)
4. Terdapat akses jalan dan transportasi menuju fasilitas penyelenggaraan
pelayanan kesehatan oleh Puskesmas

Kawasan pedesaan memiliki karakteristik sebagai berikut:


- Pelayanan UKM dilaksanakan dengan melibatkan partisipasi masyarakat
- Pelayanan UKP dilaksanakan oleh Puskesmas dan fasilitas pelayanan
kesehatan yang diselenggarakan oleh masyarakat.
- Optimalisasi dan peningkatan kemampuan jaringan pelayanan Puskesmas
dan jejaring fasilitas pelayanan kesehatan
- Pendekatan pelayanan yang diberikan menyesuaikan dengan pola kehidupan
masyarakat perdesaan.

C. Puskesmas Kawasan Terpencil dan Sangat Terpencil


Puskesmas yang wilayah kerjanya meliputi kawasan dengan karakteristik
sebagai berikut :
a. Berada di wilayah yang sulit dijangkau atau rawan bencana, pulau kecil,
gugus pulau, atau pesisir
b. Akses transportasi umum rutin 1 kali dalam 1 minggu, jarak tempuh pulang
pergi dari ibukota kabupaten memerlukan waktu lebih dari 6 jam, dan
transportasi yang ada sewaktu-waktu dapat terhalang iklim atau cuaca; dan
c. Kesulitan pemenuhan bahan pokok dan kondisi keamanan yang tidak stabil.

Penyelenggaraan pelayanan kesehatan oleh Puskesmas kawasan terpencil dan


sangat terpencil memiliki karakteristik sebagai berikut:
a. Memberikan pelayanan UKM dan UKP dengan penambahan kompetensi
tenaga kesehatan
b. Dalam pelayanan UKP dapat dilakukan penambahan kompetensi dan
kewenangan tertentu bagi dokter, perawat, dan bidan
c. Pelayanan UKM diselenggarakan dengan memperhatikan kearifan local.
d. Pendekatan pelayanan yang diberikan menyesuaikan dengan pola kehidupan
masyarakat di kawasan terpencil dan sangat terpencil
e. Optimalisasi dan peningkatan kemampuan jaringan pelayanan Puskesmas
dan jejaring fasilitas pelayanan kesehatan dan
f. Pelayanan UKM dan UKP dapat dilaksanakan dengan pola gugus
pulau/cluster dan/atau pelayanan kesehatan bergerak untuk meningkatkan
aksesibilitas.

Puskesmas harus didirikan pada setiap kecamatan. Dalam kondisi tertentu,


pada 1 (satu) kecamatan dapat didirikan lebih dari 1 (satu) Puskesmas. Kondisi
tertentu sebagaimana dimaksud ditetapkan berdasarkan pertimbangan kebutuhan
pelayanan, jumlah penduduk dan aksebilitas.
Puskesmas merupakan perangkat pemerintah daerah tingkat II, sehingga
pembagian wilayah kerja puskesmas ditetapkan oleh bupati setelah mendengar
saran tekhnis dari kantor wilayah departemen kesehatan provinsi.

1.2.6 Pelayanan Kesehatan Menyeluruh


Pelayanan kesehatan menyeluruh yang diberikan puskesmas meliputi :

a. Promotif (peningkatan kesehatan)


b. Preventif (upaya pencegahan)
c. Kuratif (pengobatan)
d. Rehabilitatif (pemulihan kesehatan)

1.2.7 Peran Puskesmas

Dalam konteks Otonomi Daerah saat ini, Puskesmas mempunyai peran yang
vital sebagai institusi pelaksana teknis, dituntut memiliki kemampuan manajerial
dan wawasan jauh ke depan untuk meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan.
Peran tersebut ditunjukkan dalam bentuk ikut serta menentukan kebijakan daerah
melalui sistem perencaan yang matang, tatalaksana kegiatan yang tersusun rapi, dan
pemantauan yang akurat.
1.2.4 Visi Puskesmas
Visi pembangunan kesehatan yang diselenggarakan oleh Puskesmas adalah
tercapainya Kecamatan sehat menuju terwujudnya Indonesia sehat.
Kecamatan sehat adalah gambaran masyarakat Kecamatan di masa depan
yang ingin dicapai melalui pembangunan kesehatan, yakni masyarakat yang hidup
dalam lingkungan dan dengan perilaku sehat memiliki kemampuan untuk
menjangkau pelayanan kesehatan yang bermutu secara adil dan merata, serta
memiliki derajat kesehatan yang setinggi-tingginya.
Indikator Kecamatan sehat yang ingin dicapai mencakup empat indikator
utama, yaitu :
a. Lingkungan sehat
b. Perilaku sehat
c. Cakupan pelayanan kesehatan yang bermutu
d. Derajat kesehatan penduduk Kecamatan
Rumusan visi untuk masing-masing Puskesmas harus mengacu pada visi
pembangunan kesehatan Puskesmas di atas yakni, terwujudnya Kecamatan sehat
yang harus disesuaikan dengan situasi dan kondisi masyarakat serta wilayah
Kecamatan setempat.

1.2.5 Misi Puskesmas


a. Menggerakan pembangunan berwawasan kesehatan di wilayah kerjanya
b. Mendorong kemandirian hidup sehat bagi keluarga dan masyarakat di
wilayah kerjanya.
c. Memelihara dan meningkatkan mutu, pemerataan dan keterjangkauan
pelayanan kesehatan yang diselenggarakan
d. Memelihara dan meningkatkan kesehatan perorangan, keluarga dan
masyarakat beserta lingkungannya

1.2.6 Strategi Puskesmas


Strategi puskesmas untuk mewujudkan pembangunan kesehatan
(Mubarak.2014) antara lain :
a. Pelayanan kesehatan yang bersifat menyeluruh (comprehensive health care
service)
b. Pelayanan kesehatan yang menerapkan pendekatan yang menyeluruh
(holistic approach)

1.2.7 Fungsi Puskesmas


Menurut Permenkes No.75 tahun 2014. Puskesmas menyelenggarakan fungsi:
a. Penyelenggaraan Unit Kesehatan Masyarakat/UKM tingkat pertama di
wilayah kerjanya.
b. Melaksanakan perencanaan berdasarkan analisis masalah kesehatan
masyarakat dan analisis kebutuhan pelayanan yang diperlukan
c. Melaksanakan advokasi dan sosialisasi kebijakan kesehatan
d. Melaksanakan komunikasi, informasi, edukasi, dan pemberdayaan
masyarakat dalam bidang kesehatan
e. Menggerakkan masyarakat untuk mengidentifikasi dan menyelesaikan
masalah kesehatan pada setiap tingkat perkembangan masyarakat yang
bekerjasama dengan sektor lain terkait
f. Melaksanakan pembinaan teknis terhadap jaringan pelayanan dan upaya
kesehatan berbasis masyarakat
g. Melaksanakan peningkatan kompetensi sumber daya manusia Puskesmas
h. Memantau pelaksanaan pembangunan agar berwawasan kesehatan
i. Melaksanakan pencatatan, pelaporan, dan evaluasi terhadap akses, mutu,
dan cakupan Pelayanan Kesehatan
j. Memberikan rekomendasi terkait masalah kesehatan masyarakat, termasuk
dukungan terhadap sistem kewaspadaan dini dan respon penanggulangan
penyakit.
k. Penyelenggaraan Unit Kesehatan Perorangan/UKP tingkat pertama di
wilayah kerjanya
Dalam menjalankan fungsinya Puskesmas berwenang:
- Menyelenggarakan Pelayanan Kesehatan dasar secara komprehensif,
berkesinambungan dan bermutu
- Menyelenggarakan Pelayanan Kesehatan yang mengutamakan upaya
promotif dan preventif
- Menyelenggarakan Pelayanan Kesehatan yang berorientasi pada individu,
keluarga, kelompok dan masyarakat
- Menyelenggarakan Pelayanan Kesehatan yang mengutamakan keamanan
dan keselamatan pasien, petugas dan pengunjung
- Menyelenggarakan Pelayanan Kesehatan dengan prinsip koordinatif dan
kerja sama inter dan antar profesi
- Melaksanakan rekam medis
- Melaksanakan pencatatan, pelaporan, dan evaluasi terhadap mutu dan akses
Pelayanan Kesehatan
- Melaksanakan peningkatan kompetensi Tenaga Kesehatan
- Mengoordinasikan dan melaksanakan pembinaan fasilitas pelayanan
kesehatan tingkat pertama di wilayah kerjanya
- Melaksanakan penapisan rujukan sesuai dengan indikasi medis dan Sistem
Rujukan.
Proses dalam melaksanakan fungsinya dilakukan dengan cara :
- Menggerakan masyarakat termasuk swasta untuk melaksanakan kegiatan
dalam rangka menolong dirinya sendiri.
- Memberikan petunjuk kepada masyarakat tentang bagaimana menggali dan
menggunakan sumber daya yang ada secara efektif dan efisien.
- Memberikan bantuan yang bersifat bimbingan teknis materi dan rujukan
medis maupun rujukan kesehatan kepada masyarakat dengan ketentuan
bantuan tersebut tidak menimbulkan ketergantungan.
- Memberi pelayanan kesehatan langsung kepada masyarakat
1.2.8
1.2.9 Peran Puskesmas
Konteks otonomi daerah saat ini, puskesmas mempunyai peran yang sangat
vital sebagai institusi pelaksana teknis. Puskesmas dituntut memiliki kemampuan
manajerial dan wawasan jauh kedepan untuk
meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan. Peran tersebut ditunjukkan
dengan ikut serta menentukan kebijakan daerah melalui sistem perencanaan yang
matang dan realistis, tatalaksana kegiatan yang tersusun rapi, serta sistem evaluasi
dan pemantauan yang akurat. Puskesmas juga dituntut berperan dalam pemanfaatan
teknologi informasi terkait upaya peningkatan pelayanan kesehatan secara
komperhensif dan terpadu (Permenkes No.75 tahun 2014).

Gambar 1.1 Sistem Rujukan Puskesmas


1.3 Gambaran Umum Wilayah Puskesmas Kecamatan Sawah Besar
1.3.1 Sejarah Berdirinya Puskesmas Kecamatan Sawah Besar
Puskesmas Kecamatan Sawah besar sebagai salah satu puskesmas di wilayah
Jakarta pusat, awalnya hanya sebuah Rumah Bersalin yang terletak di Jalan Saman
Hudi Kelurahan Pasar Baru yang lebih dikenal dengan “Rumah Bersalin Pintu
Besi”. Saat itu Rumah Bersalin ini hanya menangani persalinan saja.Selanjutnya
pada tahun 1975 pindah ke Jl. Dwi Warna dan mulai berganti nama dengan
“Puskesmas Sawah Besar” yang tidak hanya melayani persalinan tetapi juga
melayani rawat jalan.Dikarenakan saat itu bentuk bangunan Puskesmas Sawah
Besar masih berbentuk rumah tinggal, maka pada tahun 1988 direhab total sehingga
berdirilah bangunan puskesmas dengan 3 lantai dengan pelayanan yang lebih
lengkap lagi.
Sejalan dengan perkembangan kebutuhan masyarakat akan fasilitas
pelayanan kesehatan masyarakat maka pada bulan Juli 2012 Puskesmas Sawah
Besar direhab total kembali 5 lantai yang direncanakan dipergunakan tidak hanya
untuk melayani pasien persalinan dan rawat jalan tetapi juga akan melayani pasien
rawat inap. Namun berdasarkan arahan Gubernur DKI Jakarta, gedung Puskesmas
Kecamatan Sawah Besar yang telah selesai di renovasi pada Januari 2014.
Selanjutnya berdasarkan Pergub Tahun 2015, bangunan baru Puskesmas
Kecamatan Sawah Besar yang baru dialihkan menjadi Rumah Sakit Umum
Kecamatan pertanggal 1 April 2015 dan Puskesmas Kecamatan Sawah Besar
dipindah ke Puskesmas Kelurahan Mangga Dua Selatan.
Saat ini Puskesmas Kecamatan Sawah Besar dibantu oleh 3 puskesmas
kelurahan yaitu puskesmas Kelurahan Kartini, Puskesmas Kelurahan Pasar Baru,
dan Puskesmas Kelurahan Gunung Sahari Utara.

1.3.2 Luas dan Batas Wilayah


Puskesmas Kecamatan Sawah Besar, terletak di Jl. Mangga Dua Dalam No.1,
Kecamatan Sawah Besar, Kota Jakarta Pusat. Wilayah kerja puskesmas memiliki
luas wilayah 6,21 km2 terbagi dalam 5 kelurahan, 49 RW, 598 RT dengan total
penduduk 129.814 jiwa dengan kepadatan penduduk jiwa 20,88 /km2.
Puskesmas Kecamatan Sawah Besar memiliki 5 wilayah Kelurahan yaitu:
a. Kelurahan Mangga Dua Selatan
b. Kelurahan Karang Anyar
c. Kelurahan Kartini
d. Kelurahan Pasar Baru
e. Kelurahan Gunung Sahari Utara

Gambar 1.2 Peta Wilayah Kecamatan Sawah Besar


(Puskesmas Kecamatan Sawah Besar, 2018)
Batas Wilayah Kecamatan Sawah Besar adalah sebagai berikut:
a. Sebelah Utara : Jl Mangga Dua Raya / Rel KA Kemayoran-Kota/
Kecamatan Penjaringan Jakarta Utara
b. Sebelah Timur : Kali Mati –Bekas lapangan udara Kemayoran, Jl
Angkasa,Jl Gunung Sahari Raya
c. Sebelah Barat : Rel KA Layang Gambir – Kota , kali ciliwung/ Kecamatan
Taman Sari Jakarta Barat
d. Sebelah Selatan : Jl Kalileo, Jl Abdul Rachman Saleh, Jl Taman Pejambon

2. Puskesmas Kecamatan Sawah Besar juga membawahi 3 Puskesmas


Kelurahan. Seluruh Puskesmas tersebut memberikan pelayanan dasar kepada
masyarakat di lingkungan wilayah Kecamatan Sawah Besar. Puskesmas Kelurahan
di Wilayah Kecamatan Sawah Besar seperti terdapat pada tabel di bawah ini.

Tabel 1.1 Nama dan Alamat Puskesmas Kelurahan dalam Kecamatan Sawah Besar
No. Nama Puskesmas Alamat
1. Puskesmas Kelurahan Kartini Jl. Kartini 8 Dalam
2. Puskesmas Kelurahan Pasar Jl. Krekot Bunder Raya 10
Baru
3. Puskesmas Gunung Sahari Jl. Gunung Sahari
Utara

1.3.3 Data Kependudukan


Jumlah dan Kepadatan penduduk
Total jumlah penduduk di Wilayah Puskesmas Kecamatan Sawah Besar penduduk
133.079 jiwa dengan kepadatan penduduk jiwa 21.411/ km2

Tabel 1.2 Distribusi Jumlah penduduk di Kecamatan Sawah Besar


No. Kelurahan Luas Jumlah Jumlah Kepadatan
Wilayah Penduduk Rumah Penduduk
(km2) Tangga per km2
1. Karang 0,5 33.540 3,01 65.636,0
Anyar
2. Kartini 0,5 28.178 2,99 51.419,7
3. Pasar Baru 1,9 15.817 2,96 8.373,4
4. Mangga Dua 1,3 34.944 2,94 27.069,5
Selatan
5. Gunung 2,0 20.600 3,03 10.422,5
Sahari Utara

Jumlah 6,2 133.079 2,98 21.411


Sumber: Puskesmas Kecamatan Sawah Besar, 2018

1.3.4 ORGANISASI PUSKESMAS KECAMATAN SAWAH BESAR

Gambar .......
Susunan Organisasi Puskesmas Kecamatan Sawah Besar Tahun 2018
1.4 Visi, Misi dan Tata Nilai Puskesmas Kecamatan Sawah Besar

1.4.1 Visi Puskesmas Kecamatan Sawah Besar


“Menjadi Puskesmas terbaik kebanggaan DKI Jakarta”

1.4.2 Misi Puskesmas Kecamatan Sawah Besar


1. Meningkatkan kualitas dan kuantitas sumber daya manusia secara terus
menerus
2. Meningkatkan mutu pelayanan yang berorientasi pada kepuasan pelanggan
3. Meningkatkan sarana dan prasan dengan standar mutu berbasis teknologi
4. Menciptakan lingkungan kerja yang harmonis dan kekeluargaan

1.4.3 Tata Nilai Puskesmas Kecamatan Sawah Besar


I : Integritas
Kesesuaian dalam berpikir, berkata, bertindak, dengan baik dan benar
P : Profesional
Bekerja secara efektif, efisien, dan bertanggung jawab
A : Akuntabel
Transparan dan dapat dipertanggungjawabkan
Si : Sinergi
Kerjasama yang harmonis untuk mencapai satu tujuan
Vo : Visioner
Berpikir jauh kedepan untuk menghadapi perubah

1.4.4 Tujuan Puskesmas Kecamatan Sawah Besar


Tujuan dari Puskesmas Kecamatan Sawah Besar adalah :

Sumber Daya Manusia Puskesmas Kecamatan Sawah Besar


Sumber daya manusia di Puskesmas Kecamatan Sawah Besar sebanyak 156
orang, terdiri dari 28 Pegawai Negeri Sipil PNS dan 128 Non PNS

Nama Jabatan Jumlah


Dokter Umum 6
Dokter Gigi 2
Apoteker 1
Asisten Apoteker 1
Perawat 5
Perawat Gigi 2
Bidan 2
Sanitarian 1
Laboran 1
Nutrisionist 1
JFU 4
Tabel…. Distribusi PNS Berdasarkan Jabatan di Puskesms Kecamatan Sawah
Besar

Sumber : Arsip Puskesmas Kecamatan Sawah Besar, 2018

Tabel…. Distribusi Non PNS Berdasarkan Jabatan di Puskesms Kecamatan


Sawah Besar

Nama Jabatan Jumlah


Dokter Umum 20
Dokter Gigi 4
Perawat 25
Perawat Gigi 2
Bidan 29
Analis 3
Asisten Apoteker 10
Sanitarian 4
Nutrisionist 4
Admin 27
Sumber : Arsip Puskesmas Kecamatan Sawah Besar, 2018

Tabel 1. 1 Jumlah Tenaga Kesehatan di Puskesmas Kelurahan Wilayah


Kecamatan Sawah Besar

No. Puskesmas Tenaga Kesehatan

1 Puskesmas Kecamatan Kemayoran 140

2 Puskesmas Kelurahan Gn. Sahari Selatan 11


3 Puskesmas Kelurahan Kebon Kosong 12

4 Puskesmas Kelurahan Harapan Mulia 14

5 Puskesmas Kelurahan Cempaka Baru 14

6 Puskesmas Kelurahan Sumur Batu 11

7 Puskesmas Kelurahan Serdang 13

8 Puskesmas Kelurahan Utan Panjang 12

Se-Kecamatan 227
Sumber: Arsip Puskesmas Kecamatan Sawah Besar, 2018

1.4.5 Dasar Hukum

1.4.6 Tujuan Puskesmas Kecamatan Sawah Besar

Anda mungkin juga menyukai