PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Kesehatan merupakan hak asasi manusia dan salah satu unsur kesejahteraan
yang harus diwujudkan sesuai dengan cita-cita bangsa Indonesia sebagaimana yang
dituangkan dalam Pancasila dan Undang-undang Dasar 1945. Pada era modern
banyak sekali perubahan yang terjadi dalam bidang kesehatan maupun di bidang
teknologi. Perubahan ini dalam bidang kesehatan sangat berdampak baik pada
perkembangan kesehatan itu sendiri di Indonesia.
Upaya kesehatan baik dalam bidang preventif, promotif, kuratif dan
rehabilitatif sebagai dasar dari system kesehatan harus terus menurus
dikembangakan sehingga derajat kesehatan masyarakat di Indonesia juga lebih baik
dan lebih ditingkatkan. Diharapkan dengan penanganan yang tepat maka visi dari
Departemen Kesehatan yaitu Menuju Indonesia Sehat 2025 dapat segera tercapai.
Program pokok Puskesmas merupakan program pelayanan kesehatan yang
wajib dilaksanakan diantaranya program pengobatan, promosi kesehatan,
pelayanan KIA dan KB, pencegahan penyakit menular dan tidak menular,
kesehatan lingkungan dan perbaikan gizi masyarakat.
Program pelayanan KIA adalah salah satu program pokok puskesmas yang
berupaya dalam bidang kesehatan yang menyangkut pelayanan dan pemeliharaan
ibu hamil, ibu bersalin, ibu menyusui, bayi dan anak balita serta anak pra sekolah
dengan tujuan untuk meningkatkan derajat kesehatan optimal pada ibu dan anak
yang merupakan landasan bagi peningkatan kualitas manusia seutuhnya.
Pemerintah Daerah Khusus Ibukota Jakarta mencanangkan visi daerah di
bidang kesehatan dengan menerbitkan program Jakarta Sehat. Untuk visi tersebut
Dinas Kesehatan Propinsi DKI Jakarta menetapkan syarat yang harus dicapai oleh
jajarannya yaitu dengan Standar Pelayanan Minimal DKI Jakarta yang telah dibuat
dalam Surat Keputusan Gubernur No. 12 Tahun 2007.
Puskesmas Kecamatan Sawah Besar sebagai salah satu unit pelaksana Teknis
Dinas Kesehatan DKI Jakarta memiliki kewajiban untuk melaksanakan SK
Gubernur tersebut dengan menerapkan pola-pola pelayanan kesehatan baik secara
Individu maupun Kesehatan Masyarakat yang mengacu kepada SPM tersebut.
Melalui Visi dan Misi yang telah dicanangkan oleh Puskesmas Kecamatan Sawah
Besar diharapkan pencapaian tersebut dapat dilakukan secara optimal.
1.2 Puskesmas
1.2.1 Definisi Puskesmas
Pusat Kesehatan Masyarakat (PUSKESMAS) adalah fasilitas pelayanan
kesehatan yang menyelenggarakan upaya kesehatan masyarakat dan upaya
kesehatan perseorangan tingkat pertama, dengan lebih mengutamakan upaya
promotif dan preventif, untuk mencapai derajat kesehatan masyarakat yang
setinggi-tingginya di wilayah kerjanya (Permenkes No. 75 tahun 2014).
Pelayanan kesehatan adalah upaya yang diberikan oleh puskesmas kepada
masyarakat mencakup perencanaan, pelaksanaaan, evaluasi, pencatatan, pelaporan,
dan dituangkan dalam suatu sistem (Permenkes No.75 tahun 2014).
Di Indonesia, puskesmas merupakan tulang punggung pelayanan kesehatan
tingkat pertama. Konsep Puskesmas dilahirkan tahun 1968 ketika dilangsungkan
Rapat Kerja Kesehatan Nasional (Rakerkesnas) I di Jakarta, dimana dibicarakan
upaya pengorganisasian system pelayanan kesehatan di tanah air, karena pelayanan
kesehatan tingkat pertama pada waktu itu dirasakan kurang menguntungkan dan
dari kegiatan-kegiatan seperti BKIA, BP, dan P4M dan sebagiannya masih berjalan
sendiri-sendiri dan tidak berhubungan. Melalui Rekerkesnas tersebut timbul
gagasan untuk menyatukan semua pelayanan tingkat pertama kedalam suatu
organisasi yang dipercaya dan diberi nama Pusat Kesehatan Masyarakat
(Puskesmas).
Dengan paradigma baru ini, mendorong terjadi perubahan konsep yang sangat
mendasar dalam pembangunan kesehatan, antara lain:
1. Pembangunan kesehatan yang semula lebih menekankan pada upaya kuratif
dan rehabilitatif menjadi lebih fokus pada upaya preventif dan kuratif tanpa
mengabaikan kuratif - rehabilitatif
2. Pelaksanaan upaya kesehatan yang semula lebih bersifat terpilah- pilah
(fragmented) berubah menjadi kegiatan yang terpadu (integrated).
3. Sumber pembiayaan kesehatan yang semula lebih banyak dari pemerintah
berubah menjadi pembiayaan kesehatan lebih banyak dari masyarakat.
4. Pergeseran pola pembayaran dalam pelayanan kesehatan yang semula fee for
service menjadi pembayaran secara pra - upaya.
5. Pergeseran pemahaman tentang kesehatan dari pandangan komsutif menjadi
investasi.
6. Upaya kesehatan yang semula lebih banyak dilakukan oleh pemerintah akan
bergeser lebih banyak dilakukan oleh masyarakat sebagai mitra pemerintah
(partnership).
7. Pembangunan kesehatan yang semula bersifat terpusat (centralization)
menjadi otonomi daerah (decentralization).
8. Pergeseran proses perencanaan dari top down menjadi bottom up seiring
dengan era desentralisasi.
Menurut Permenkes no 75 tahun 2014 Pembangunan kesehatan yang
diselenggarakan di Puskesmas bertujuan untuk mewujudkan masyarakat yang:
1. Paradigma Sehat
Puskesmas mendorong seluruh pemangku kepentingan untuk
berkomitmen dalam upaya mencegah dan mengurangi resiko kesehatan
yang dihadapi individu, keluarga, kelompok dan masyarakat.
2. Pertanggungjawaban Wilayah
Puskesmas menggerakkan dan bertanggung jawab terhadap pembangunan
kesehatan di wilayah kerjanya.
3. Kemandirian Masyarakat
Puskesmas mendorong kemandirian hidupsehat bagi individu, keluarga,
kelompok, dan masyarakat.
4. Pemerataan
Puskesmas menyelenggarakan Pelayanan Kesehatan yang dapatdiakses
dan terjangkau oleh seluruh masyarakat di wilayah kerjanyasecara adil
tanpa membedakan status sosial, ekonomi, agama, budaya dan
kepercayaan.
5. Teknologi Tepat Guna
Puskesmas menyelenggarakan Pelayanan Kesehatan dengan
memanfaatkan teknologi tepat guna yang sesuai dengan kebutuhan
pelayanan, mudah dimanfaatkan dan tidak berdampak buruk bagi
lingkungan.
6. Keterpaduan dan Kesinambungan
Puskesmas mengintegrasikan dan mengoordinasikan penyelenggaraan
UKM dan UKP lintas program danlintas sektor serta melaksanakan Sistem
Rujukan yang didukung dengan manajemen Puskesmas.
1.2.3 Tugas Puskesmas
Puskesmas mempunyai tugas melaksanakan kebijakan kesehatan untuk
mencapai tujuan pembangunan kesehatan di wilayah kerjanya dalam rangka
mendukung terwujudnya kecamatan sehat.
Dalam konteks Otonomi Daerah saat ini, Puskesmas mempunyai peran yang
vital sebagai institusi pelaksana teknis, dituntut memiliki kemampuan manajerial
dan wawasan jauh ke depan untuk meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan.
Peran tersebut ditunjukkan dalam bentuk ikut serta menentukan kebijakan daerah
melalui sistem perencaan yang matang, tatalaksana kegiatan yang tersusun rapi, dan
pemantauan yang akurat.
1.2.4 Visi Puskesmas
Visi pembangunan kesehatan yang diselenggarakan oleh Puskesmas adalah
tercapainya Kecamatan sehat menuju terwujudnya Indonesia sehat.
Kecamatan sehat adalah gambaran masyarakat Kecamatan di masa depan
yang ingin dicapai melalui pembangunan kesehatan, yakni masyarakat yang hidup
dalam lingkungan dan dengan perilaku sehat memiliki kemampuan untuk
menjangkau pelayanan kesehatan yang bermutu secara adil dan merata, serta
memiliki derajat kesehatan yang setinggi-tingginya.
Indikator Kecamatan sehat yang ingin dicapai mencakup empat indikator
utama, yaitu :
a. Lingkungan sehat
b. Perilaku sehat
c. Cakupan pelayanan kesehatan yang bermutu
d. Derajat kesehatan penduduk Kecamatan
Rumusan visi untuk masing-masing Puskesmas harus mengacu pada visi
pembangunan kesehatan Puskesmas di atas yakni, terwujudnya Kecamatan sehat
yang harus disesuaikan dengan situasi dan kondisi masyarakat serta wilayah
Kecamatan setempat.
Tabel 1.1 Nama dan Alamat Puskesmas Kelurahan dalam Kecamatan Sawah Besar
No. Nama Puskesmas Alamat
1. Puskesmas Kelurahan Kartini Jl. Kartini 8 Dalam
2. Puskesmas Kelurahan Pasar Jl. Krekot Bunder Raya 10
Baru
3. Puskesmas Gunung Sahari Jl. Gunung Sahari
Utara
Gambar .......
Susunan Organisasi Puskesmas Kecamatan Sawah Besar Tahun 2018
1.4 Visi, Misi dan Tata Nilai Puskesmas Kecamatan Sawah Besar
Se-Kecamatan 227
Sumber: Arsip Puskesmas Kecamatan Sawah Besar, 2018