Anda di halaman 1dari 17

MANUSKRIP

GAMBARAN DUKUNGAN KELUARGA TERHADAP


LANJUT USIA PADA KELUARGA BINAAN RT 006/RW
002, DESA RANCAILAT, KECAMATAN KRESEK,
KABUPATEN TANGERANG, PROVINSI BANTEN

Disusun oleh:

Kelompok 3

Satriyo Madipurwo 1102013265

Amorrita Puspita Ratu 1102013023

Gesti Pratiwi Herlambang Putri 1102013118

Putri Utari Azde 1102013236

Pembimbing: DR. Rifqatussa’adah SKM., M.Kes

KEPANITERAAN KEDOKTERAN KOMUNITAS

BAGIAN ILMU KESEHATAN MASYARAKAT

FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS YARSI

JULI 2018

1
GAMBARAN DUKUNGAN KELUARGA TERHADAP LANJUT USIA
PADA KELUARGA BINAAN RT 006/RW 002, DESA RANCAILAT,
KECAMATAN KRESEK, KABUPATEN TANGERANG, PROVINSI
BANTEN

1Amorrita Puspita R, 1 Gesti Pratiwi H. P, 1 Putri Utari Azde, 1 Satriyo


Madipurwo, 2 Rifqatussa’adah
1. Mahasiswa kepaniteraan Fakultas Kedokteran Umum Universitas YARSI
2. Dosen bagian Ilmu Kesehatan Masyarakat

Abstrak
Pendahuluan: Berdasarkan WHO tahun 2015 lanjut usia (lansia) adalah
kelompok penduduk yang berusia 60 tahun atau lebih. Menurut WHO, pada tahun
2050 diperkirakan populasi lansia meningkat 3 kali lipat dari tahun ini. Di
Indonesia sendiri pada tahun 2020 diperkirakan jumlah lansia sekitar
80.000.000. Keluarga merupakan support system utama bagi lansia dalam
mempertahankan kesehatannya. Dukungan keluarga yang tinggi akan
meningkatkan kualitas hidup lansia. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui gambaran dukungan keluarga terhadap lansia di Kecamatan Kresek
pada bulan Juli 2018. Metode: Penelitian ini bersifat deskriptif dengan
pendekatan cross sectional. Sampel penelitian didapatkan secara quota sampling.
Hasil: Dukungan emosional pada responden lansia sebesar 39,6% sedangkan
dukungan informasi sebesar 41,25%. Dukungan instrumental yang didapatkan
pada lansia sebesar 51,6% sedangkan dukungan penghargaan sebesar 40%. Pada
penelitian ini didapatkan hasil yang baik pada penilain perubahan psikologis pad
lansia Kesimpulan: Dukungan keluarga yang diberikan dapat menjadi alat untuk
menghadapi perubahan fisik dan psikologis lansia sehingga angka kualits hidup
dapat meningkat.
Kata kunci: dukungan keluarga, lansia

2
DESCRIPTION OF FAMILY SUPPORT FOR ELDERLY IN THE
TARGET FAMILY AT RT 006/RW 002, RANCAILAT VILLAGE,
KRESEK DISTRICT, TANGERANG, BANTEN PROVINCE

1Amorrita Puspita R, 1 Gesti Pratiwi H. P, 1 Putri Utari Azde, 1 Satriyo


Madipurwo, 2 Rifqatussa’adah
1. Medical students in Faculty Medicine of YARSI University
2. Public Health lecturer

Abstract
Introduction: According to WHO 2015, elderly is a group of people aged 60 years
or older. WHO estimate the number of elderly population will increase 3 times fold
from this year and in Indonesia itself estimated the total of elderly population
reached out 80.000.000. Family is the main support system for elderly in order to
preserve their healthiness. Family support could increase elderly quality of life.
Aim: The purpose of this study is to describe about family support for elderly in
Kresek district in July 2018. Method: This is a descriptive study with Cross
Sectional approach. This study using total sampling technique. Result:
Percentage for emotional support in elderly shown 39,6% while information
support shown as much as 41,25%. Percentage for instrumental support in elderly
shown 51,6% while appreciation support 40%. Conclusion: Family support
provided can be a tool to deal with physical and psychological changes of the elderly
in order to increase the quality of life
Keywords: Family Support, Elderly

3
PENDAHULUAN

Menurut World Health Organisation (WHO), lanjut usia (lansia)


adalah seseorang yang telah memasuki usia 60 tahun keatas.1 Undang-
Undang Nomor 13 Tahun 1998 tentang kesejahteraan lansia menetapkan,
bahwa batasan umur lansia di Indonesia adalah 60 tahun ke atas. Kelompok
yang dikategorikan lansia ini akan terjadinya Aging Process atau proses
penuaan.2

Di Indonesia, jumlah penduduk lansia mengalami peningkatan


secara cepat setiap tahunnya, sehingga Indonesia telah memasuki era
penduduk berstruktur lanjut usia (aging structured population).3 Menurut
WHO, di kawasan Asia Tenggara populasi Lansia sebesar 8% atau sekitar
142 juta jiwa. Pada tahun 2050 diperkirakan populasi Lansia meningkat 3
kali lipat dari tahun ini. Pada tahun 2000 jumlah Lansia sekitar 5,300,000
(7,4%) dari total polulasi, sedangkan pada tahun 2010 jumlah Lansia
24,000,000 (9,77%) dari total populasi, dan tahun 2020 diperkirakan
jumlah Lansia mencapai 28,800,000 (11,34%) dari total populasi.
Sedangkan di Indonesia sendiri pada tahun 2020 diperkirakan jumlah
Lansia sekitar 80.000.000.1,3

Ketergantungan lanjut usia disebabkan oleh kondisi yang mengalami


kemunduran fisik, kemampuan kognitif, serta psikologis. Hal ini
mengakibatkan keterbatasan kemandirian lansia dalam memenuhi aktifitas
sehari-hari. Perubahan lansia baik fisik, mental, maupun emosional
memerlukan dukungan keluarga. Dukungan tersebut bertujuan agar lansia
tetap dapat menjalankan kegiatan sehari-hari secara teratur.4,5

Keluarga merupakan support system utama bagi lansia dalam


mempertahankan kesehatannya. Peranan keluarga dalam perawatan lansia
yaitu menjaga atau merawat lansia, mempertahankan dan meningkatkan
status mental, mengantisipasi perubahan sosial ekonomi serta memberikan
motivasi dan memfasilitasi kebutuhan spritual bagi lansia. Keluarga
memiliki beberapa bentuk dukungan yaitu: dukungan informasi, dukungan

4
penilaian, dukungan instrumental dan dukungan emosional. Keluarga yang
baik akan memberi berpengaruh positif bagi perkembangan lansia, dan
sebaliknya.6,7

Dukungan sosial merupakan bantuan yang diberikan berupa kasih


sayang, kepedulian, perhatian dan bantuan kepada individu. Menurut Wills
dan Filler, dukungan sosial membantu lansia mengatasi persoalan yang
dihadapinya lebih efektif. 8

Bila merujuk pada Al-Quran lanjut usia bisa dimaknai sebagai orang
tua yang sudah tua usianya. Dan Allah SWT memerintahkan untuk merawat
orang tua yang telah lanjut usia hal ini merupakan salah satu bentuk
dukungan sosial, sebagaimana yang dijelaskan dalam surah al-Isra 17: 23,
yaitu:
“Dan Tuhanmu telah memerintahkan supaya kamu jangan menyembah
selain Dia (berbuat syirik) dan hendaklah kamu berbuat baik pada ibu
bapakmu dengan sebaik-baiknya. Jika salah seorang di antara keduanya
atau kedua- duanya sampai berusia lanjut dalam pemeliharaanmu, maka
sekali-kali janganlah kamu mengatakan kepada keduanya perkataan “ah”
dan janganlah kamu membentak mereka dan ucapkanlah kepada mereka
perkataan yang mulia.”
Disebutkan dalam surat tersebut untuk merawat orang tua yang
sudah berusia lanjut bahkan diperintahkan untuk memuliakan orang tua
yang sudah lanjut usia. Dalam merawat orang tua tersebut bisa dimaknai
dengan memberikan kasih sayang, perhatian dan kepedulian yang
merupakan bentuk dari dukungan sosial. 9
Berdasarkan hal diatas, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian
guna mengetahui gambaran dukungan keluarga terhadap lanjut usia pada
keluarga binaan RT 006/RW 002, Desa Rancailat, Kecamatan Kresek,
Kabupaten Tangerang, Provinsi Banten.

5
METODE

Penelitian bersifat deskriptif dengan menggunakan metode survey.


Penelitian dilaksanakan selama sepuluh hari pada tanggal 10 Juli–20 Juli
2018 di Desa Rancailat, Kecamatan Kresek, Kabupaten Tangerang,
Provinsi Banten. Sampel berjumlah 40 responden terdiri dari 39
responden pasien yang berkunjung ke Puskesmas Kresek dan 1 responden
dari seluruh keluarga binaan yang berusia > 45 tahun.

Kriteria inklusi yaitu: 1) Merupakan anggota keluarga binaan yang


berusia > 45 tahun 2) Pasien Puskesmas Kresek sejak 10 Juli – 20 Juli 2018
yang berusia > 45 tahun, 3) Lansia yang bersedia menjadi responden.
Sedangkan kriteria eksklusi, yaitu lansia yang mengalami gangguan jiwa.

Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah purposive


sampling. Pengambilan data dilakukan dengan pengambilan data primer
hasil dari kuesioner yang dilakukan oleh tim peneliti.

Data yang telah diambil dalam penelitian ini selanjutnya dianalisis


dengan menggunakan program SPSS 23.0 Statistik deskriptif dan
selanjutnya disajikan dalam bentuk tabel distribusi frekuensi dan
presentase sesuai dengan tujuan penelitian.

6
HASIL PENELITIAN
Karakteristik Responden
Tabel 1. Karakteristik responden masyarakat Kresek Juni 2018
(N = 40)

Karakteristik Frekuensi Persentase


Jumlah Responden
40 100 %
Lansia (≥ 65 tahun)
Jenis Kelamin
Laki-laki 21 52,5 %
Perempuan 19 47,5 %
Total 40 100%
Pendidikan
Tidak Sekolah 9 22,5 %
SD/SMP 25 62,5 %
SMA 6 15 %
Perguruan Tinggi 0 0%
Total 40 100 %
Tinggal di rumah milik
Sendiri 25 62,5 %
Anak 15 37,5 %
Total 40 100 %
Paling Dekat Dengan
Suami/Istri 12 30 %
Anak 27 67,5 %
Menantu 1 2,5 %
Total 40 100 %
Berdasarkan Tabel 1 Didapatkan jenis kelamin terbanyak pada responden lansia
adalah laki-laki sebanyak 21 orang (52,5%). Didapatkan presentasi terbanyak pada
responden dengan tingkat pendidikan SD/SMP sebanyak 25 orang (62,5%).
Didapatkan presentasi terbesar tinggal dirumah milik sendiri sebanyak 25 orang
(62,5%). Pada karakteristik paling dekat dengan anak mendapat presentasi
terbesar sebanyak 27 orang (67,5%).

Menurut Safarino 2009 dukungan Sosial dibagi menjadi 4 dimensi, yaitu: 10

1. Dukungan Emosional
Bentuk dukungan ini melibatkan rasa empati, ada yang selalu
mendampingi, adanya suasana kehangatan, dan rasa diperhatikan akan membuat
individu memiliki perasaan nyaman, yakin, diperdulikan dan dicintai oleh sumber
dukungan sosial sehingga individu dapat menghadapi masalah dengan lebih baik.

7
Dukungan ini sangat penting dalam menghadapi keadaan yang dianggap tidak
dapat dikontrol.

Tabel 2. Penilaian Mengenai Dukungan Emosional pada Lansia

Tidak
Jarang Sering Selalu
No. Pernyataan Pernah
N/% N/% N/%
N/%
Keluarga menceritakan
1 masalah keluarga kepada 0 16/ 40% 20/ 50% 4/ 10%
saya
Keluarga melibatkan saya
2 dalam mengambil 0 16/ 40% 16/ 40% 8/ 20%
keputusan
Keluarga mendengarkan
3 0 11/27,5% 16/ 40% 13/ 32,5%
keluhan yang saya rasakan
Keluarga memperhatikan
4 0 10/ 25% 14/ 35% 16/ 40%
saya ketika saya sakit
Keluarga menunjukan wajah
5 yang menyenangkan saat 0 9/22,5% 15/37,5% 16/40%
berbicara dengan saya
Keluarga menghargai
6 0 9/22,5% 15/ 37,5% 16/40%
pendapat saya
Keluarga memberikan
7 kesempatan pada saya bila 0 10/25% 15/37,5% 15/37,5%
ada yang tidak dimengerti
Keluarga berbicara lembut
8 0 10/25% 16/ 40% 14/35%
dengan saya
91 127 102
Jumlah 0
(28,4%) (39,6%) (31,8%)

2. Dukungan Informasi
Bentuk dukungan ini melibatkan pemberian mengenai informasi,
pengetahuan, petunjuk, saran atau umpan balik tentang situasi dan
kondisi individu. Jenis informasi seperti ini dapat menolong individu
untuk mengenali dan mengatasi masalah dengan lebih mudah. Keluarga
berfungsi sebagai sebuah kolektor dan penyebar informasi tentang dunia.
Apabila individu tidak dapat menyelesaikan masalah yang dihadapi maka
dukungan ini diberikan dengan cara memberi informasi, nasihat, dan
petunjuk tentang cara penyelesaian masalah.

8
Tabel 3. Penilaian Mengenai Dukungan Informasi pada Lansia

Tidak
Jarang Sering Selalu
No. Pernyataan Pernah
N/% N/% N/%
N/%

Keluarga memberikan
1 informasi mengenai 0 11/ 27,5% 18/ 40% 11/ 27,5%
kesehatan saya
Keluarga memberikan
informasi tentang kegiatan
2 0 10/ 25% 22/ 55% 8/ 20%
untuk peningkatan kesehatan
saya
Keluarga mengingatkan saya
3 untuk makan dan kontrol 0 12/ 30% 15/ 37,5% 13/ 32,5%
kesehatan
Keluarga mengingatkan saya
tentang perilaku yang
4 0 16/ 40% 13/ 32,5% 11/ 27,5%
memperburuk kesehatan
saya
49 68 43
0
Jumlah (30,62%) (41,25%) (26.8%)

3. Dukungan Instrumental

Bentuk dukungan ini merupakan penyediaan materi yang dapat


memberikan pertolongan langsung seperti pinjaman uang, pemberian
barang, makanan serta pelayanan. Salah satu dukungan keluarga yaitu
dukungan instrumental, dukungan instrumental berupa bantuan langsung
seperti materi, tenaga dan sarana. Berisi tentang pemberian perhatian dan
pelayanan dari orang lain. Manfaatnya adalah dapat mendukung pulihnya
energi dan semangat yang menurun. Dampak diberikannya dukungan
instrumental individu akan merasa bahwa masih ada perhatian atau
kepedulian terhadap kesusahan yang dialami.

9
Tabel 4. Penilaian Mengenai Dukungan Instrumental pada Lansia

Tidak
Jarang Sering Selalu
N0 Pernyataan Pernah
N/% N/% N/%
N/%
Keluarga menyediakan
1 semua kebutuhan sandang 0 4/ 10% 8/ 20% 28/ 70%
dan pangan
Keluarga menyediakan
uang yang cukup untuk 23/
2 0 6/ 15% 11/ 27,5%
keperluan saya setiap 57,5%
bulan
Keluarga membawa saya
3 ke fasilitas kesehatan 0 9/22,5% 20/ 50% 11/27,5%
(puskesmas/rumah sakit)
19 39 61
Jumlah 0
(15,8%) (32,5%) (51,6%)

4. Dukungan Penghargaan
Pemberian dukungan dengan melihat segi positif yang ada dalam
individu dibandingkan dengan orang lain yang berfungsi untuk
menambah penghargaan diri dan perasaan dihargai saat individu
mengalami tekanan.

Tabel 5. Penilaian Mengenai Dukungan Penghargaan pada Lansia

Tidak
Jarang Sering Selalu
No. Pernyataan Pernah
N/% N/% N/%
N/%

Keluarga memberikan
1 pujian dan perhatian 0 10/ 25% 14/ 35% 16/ 40%
kepada saya
10 14 16
Jumlah 0
(25%) (35%) (40%)

10
5. Perubahan Fisik

Tabel 6. Penilaian Mengenai Perubahan Fisik pada Lansia

Tidak Jarang Sering Selalu


No. Pernyataan
Pernah N/% N/% N/% N/%

Selama 6 bulan terakhir saya


1 0 6/15% 15/ 37,5% 19/ 47,5%
mengeluh sakit
Saya selalu mengeluh nyeri
2 0 19/ 47,5% 14/ 35% 7/ 17,5%
pada lutut
Saya susah tidur pada malam
3 0 21/ 52,2% 11/ 27,5% 8/ 20%
hari
Saya memeriksakan
4 kesehatan saya di pelayanan 0 7/ 17,5% 15/ 37,5% 18/ 45%
kesehatan setiap ada keluhan
53 55 52
Jumlah 0
(33,05%) (34,3%) (32,5%)

6. Perubahan Psikologis

Tabel 7. Penilaian Mengenai Perubahan Psikologis pada Lansia

Tidak Jarang Sering Selalu


No. Pernyataan
Pernah N/% N/% N/% N/%
Saya selalu marah-marah bila
1 0 22/ 55% 12/ 30% 6/ 15%
permintaan tidak dituruti
Saya dapat berhubungan baik
2 0 0 14/ 35% 26/ 65%
dengan orang lain
Bila stres saya melakukan
3 0 12/ 30% 19/ 47,5% 9/ 22,5%
kegiatan yang saya senangi
Saya mudah tersinggung jika
4 keluarga berbicara keras 0 19/ 47,5% 13/ 32,5% 8/ 20%
kepada saya
53 58 49
Jumlah 0
(44,16%) (36,25%) (30,6%)

Total Dukungan Emosional Lansia


Berdasarkan perhitungan dengan menggunakan spss, Total
Dukungan Emosional Lansia, didapatkan nilai rata-rata (mean) yaitu
sebesar 23,32.

11
Tabel 8. Penilaian Dukungan Emosional Lansia
NO PERNYATAAN JUMLAH PERSENTASE
1 Baik 20 50 %
2 Buruk 20 50%
JUMLAH 40 100%

Berdasarkan tabel 8 yaitu Penilaian Dukungan Emosional Lansia


pada Desa Kresek didapatkan hasil baik dan buruk sama dengan
presentase masing-masing 50%.

Total Dukungan Informasi Lansia


Berdasarkan perhitungan dengan menggunakan spss, Total
Dukungan Informasi Lansia, didapatkan nilai rata-rata (mean) yaitu
sebesar 11,45.

Tabel 9. Penilaian Dukungan Informasi Lansia


NO PERNYATAAN JUMLAH PERSENTASE
1 Baik 18 45 %
2 Buruk 22 55 %
JUMLAH 40 100%

Berdasarkan tabel 9 yaitu Penilaian Dukungan Informasi Lansia


pada Desa Kresek didapatkan hasil buruk dengan presentase sebanyak
55%.

Total Dukungan Instrumen Lansia


Berdasarkan perhitungan dengan menggunakan spss, Total
Dukungan Instrumen Lansia, didapatkan nilai rata-rata (mean) yaitu
sebesar 10,05.

Tabel 10. Penilaian Dukungan Instrumen Lansia


NO PERNYATAAN JUMLAH PERSENTASE
1 Baik 16 40 %
2 Buruk 24 60 %
JUMLAH 40 100%

12
Berdasarkan tabel 10 yaitu Penilaian Dukungan Instrumen Lansia
pada Desa Kresek didapatkan hasil buruk dengan presentase sebanyak
60%.

Total Dukungan Penghargaan Lansia


Berdasarkan perhitungan dengan menggunakan spss, Total
Dukungan Penghargaan Lansia, didapatkan nilai rata-rata (mean) yaitu
sebesar 3,05.

Tabel 10. Penilaian Dukungan Penghargaan Lansia


NO PERNYATAAN JUMLAH PERSENTASE
1 Baik 16 40 %
2 Buruk 24 60 %
JUMLAH 40 100%

Berdasarkan tabel 10 yaitu Penilaian Dukungan Penghargaan


Lansia pada Desa Kresek didapatkan hasil buruk dengan presentase
sebanyak 60%.

Total Perubahan Fisik Lansia

Berdasarkan perhitungan dengan menggunakan spss, Total


Perubahan Fisik Lansia, didapatkan nilai rata-rata (mean) yaitu sebesar
11,2.

Tabel 11. Penilaian Perubahan Fisik Lansia


NO PERNYATAAN JUMLAH PERSENTASE
1 Baik 16 40 %
2 Buruk 24 60 %
JUMLAH 40 100%

Berdasarkan tabel 11 yaitu Penilaian Perubahan Fisik Lansia pada


Desa Kresek didapatkan hasil buruk dengan presentase sebanyak 60%.

13
Total Perubahan Psikologis Lansia

Berdasarkan perhitungan dengan menggunakan spss, Total Perubahan


Psikologis Lansia, didapatkan nilai rata-rata (mean) yaitu sebesar 10,95.

Tabel 12. Penilaian Perubahan Psikologis Lansia


NO PERNYATAAN JUMLAH PERSENTASE
1 Baik 27 67,5 %
2 Buruk 13 32,5 %
JUMLAH 40 100%

Berdasarkan tabel 12 yaitu Penilaian Perubahan Psikologis Lansia pada


Desa Kresek didapatkan hasil baik dengan presentase sebanyak 67,5%.

DISKUSI

Dukungan keluarga terdiri atas 4 dimensi, antara lain dukungan


emosional, dukungan informasi, dukungan instrumental, dan dukungan
penghargaan. Dukungan keluarga bertujuan untuk menghadapi adanya
perubahan fisik dan psikologis pada lansia serta berfungsi sebagai tempat
berlindung bagi lansia untuk menghadapi perubahan. Sebesar 31,8% pada
responden lansia selalu mendapatkan dukungan emosional dari keluarga,
sementara 39.6% responden lansia sering mendapat dukungan emosional. Hal
ini menunjukkan bahwa dukungan emosional yang diberikan kepada lansia
relatif baik.

Kemudian sebesar 41.25% responden lansia sering mendapatkan


dukungan informasi. Keluarga diharapkan berperan sebagai pemberi saran,
sugesti, serta informasi yang dapat digunakan untuk mengungkapkan suatu
masalah. Dukungan instrumental selalu didapatkan oleh lansia sebesar 51,6%.
Bentuk dukungan tersebut dapat membuat lansia merasa dihargai karena
diperhatikan oleh keluarga.

14
Pada responden lansia selalu mendapatkan dukungan penghargaan.
Pada lansia dukungan penghargaan sebesar 40%. Bentuk dukungan ini berupa
penghargaan positif kepada lansia, pemberian semangat, persetujuan pada
pendapat lansia, serta perbandingan yang positif dengan individu lain. Hal ini
membantu lansia dalam membangun harga diri dan kompetensi.

Dukungan yang diberikan oleh karena faktor perubahan fisik dan


psikologis yang dialami lansia. Pada responden lansia yang jarang
mendapatkan perubahan fisik didapatkan sebesar 33,05 %, gejala perubahan
fisik yang dirasakan seperti mengeluh nyeri pada sendi, sulit untuk tidur, dan
sebagainya. Pada perubahan psikologis sering didapatkan oleh lansia dengan
persentase sebesar 36,25%.

Pada penilaian dukungan emosional pada lansia di dapatkan


presentase hasil yang sama antara baik dan buruk sebesar 50%. Dukungan
informasi pada lansia di dapatkan hasil buruk dengan presentase 55%.
Dukungan instrumen pada lansia di dapatkan hasil buruk dengan presenttase
60%. Dukungan penghargaan pada lansia di dapatkan hasil buruk dengan
presentase 60%. Untuk perubahan fisik pada lansia di dapatkan hasil buruk
dengan presentase 60%, sedangkan perubahan psikologis pada lansia
didapatkan hasil baik dengan presentase 67,5%.

KESIMPULAN DAN SARAN

Perubahan fisik dan psikologis merupakan hal alami yang akan


dialami oleh lansia. Bentuk dukungan keluarga yang diberikan terhadap
lansia dapat menjadi alat untuk menghadapi perubahan fisik dan psikologis
mereka. Sehingga angka kualits hidup dapat meningkat. Pada penelitian ini
didapatkan hasil yang baik pada penilain perubahan psikologis pad lansia.

15
Disarankan bagi anggota keluarga untuk selalu mendampingi dan
memberikan dukungan serta meningkatkan kepedulian kepada lansia agar
tercipta kualitas hidup yang lebih baik lagi.

UCAPAN TERIMAKASIH

Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT yang telah


memberikan rahmat dan karuniaNya sehingga penulis dapat menyelesaikan
penyusunan penelitian ini. Dalam kesempatan ini penulis mengucapkan
terima kasih kepada:

1. DR. Rifqatussa’adah, SKM, M.Kes, selaku dosen pembimbing


kepaniteraan Ilmu Kedokteran Komunitas Universitas YARSI, yang telah
memberikan bimbingan dalam pelaksanaan dan penyusunan penelitian ini.

2. drg. Truly Kartikawati, selaku kepala Puskesmas Kresek, Tangerang,


Banten.

3. Keluarga binaan RT 006/ RW 002 Desa Rancailat, Kecamatan


Kresek, Kabupaten Tangerang, Provinsi Banten, atas kesediaannya menjadi
responden dalam penelitian ini.

16
DAFTAR PUSTAKA

1. WHO. (2015). Definition of an older or elderly person. Diakses pada


tanggal 24 Juli 2018 dari http://www.who.int/healthinfo/survey/age
ingdefnolder/en/
2. KEMENKES. 2016. Infodatin Lanjut Usia Indonesia.
http://www.depkes.go.id. Diakses pada tanggal 24 Juli 2018.
3. Badan Pusat Statistik Indonesia. 2010. Jumlah Penduduk Indonesia.
Jakarta. http://Badan Pusat Statistik.co.id. Diakses tanggal 24 Juli 2018
4. Fatimah. 2013. Merawat Manusia Lanjut Usia Suatu Pendekatan Proses
Keperawatan Gerontik. Jakarta: TIM
5. Makhfudli & Efendi, F. (2009). Keperawatan kesehatan komunitas:
Teori dan praktik dalam keperawatan. Jakarta: Salemba Medika
6. Nugroho, H.W. 2013. Keperawatan Gerontik Edisi ke 2. Jakarta: EGC.
7. Suprajitno. 2013. Asuhan Keperawatan Keluarga: Aplikasi dalam
Praktik. Jakarta: EGC
8. Pratikwo, Suryo. 2016. Analisis Pengaruh Faktor Nilai Hidup,
Kemandirian dan Dukungan Keluarga Terhadap Perilaku Sehat Lansia
di Kelurahan Medono Kota Pekalongan. Semarang: Program Magister
Promosi Kesehatan PPs Undip.
9. Al-Quran Online, “Surah Al-Isra Ayat 23” Artikel diakses pada tanggal 24
Juli 2018 dari http://quran.com/17/23-24
10. Sarafino, E. (2009). Health Psychology: Biopsychological Interaction.
Kanada: John Wiley & Sons

17

Anda mungkin juga menyukai