GEOLOGI REGIONAL
3.1.1 Geomorfologi
15
1. Daerah dataran rendah (lowland), merupakan dataran rendah yang
mencakup lokasi pelabuhan Amamapare (portsite), Timika,
perumahan karyawan dan kantor administrasi di Kuala Kencana
serta beberapa lokasi pendukung lainnya. Daerah Lowland
merupakan topografi yang relatif datar dengan elevasi antara 10 m
dpl sampai 2.000 m dpl.
2. Daerah dataran tinggi (highlnd), merupaka dataran tinggi yang
mencakup perumahan karyawan mulai dari mile 66 (Hidden Valley),
mile 68 (Tembagapura), mile 72 (Ridge Camp), mile 74 (mill site)
hingga ke lokasi tambang bawah tanah dan tambang terbuka
Grasberg. Daerah Highland merupakan rangkaian dari pegunungan
Jayawijaya merupakan topografi yang berbukit dengan ketinggian
2.000 m dpl sampai 4.200 m dpl. Lokasi penambangan berada pada
ketinggian sekitar 2.800 m dpl sampai 4.000 m dpl.
Lokasi PT Freeport
Indonesia
16
3.1.2 Stratigrafi dan Litologi
1. Formasi Kopai
2. Formasi Woniwogi
3. Formasi Piniya
4. Formasi Ekmai.
17
Kelompok Kemblangan ditutupi oleh Kelompok Batugamping
New Guinea yang berumur Tersier yang terdiri dari empat formasi yaitu
(dari tua ke muda):
1. Formasi Waripi
2. Formasi Faumai
3. Formasi Sirga
4. Formasi Kais.
18
Gambar 3.2. Peta geologi regional distrik ertsberg (COW “A” Geology).
Gambar 3.3. Peta stratigrafi regional distrik ertsberg (COW “A” Stratigraphy).
19
3.1.3 Struktur Geologi
20
tumbukan di duga terjadi pada periode Perem-Trias, berupa sesar
normal (Sesar Bongkah) pada batuan dasar sedimen. Struktur yang
terjadi bersamaan dengan tumbukan terjadi pada kala Miosen Akhir
menghasilkan suatu seri sesar anjak dan seri antiklin yang membentuk
“drag” di atas suatu sesar naik (anjak).
Lajur anjak muka daratan paling tidak terdiri dari tiga sesar anjak
yang sejajar dan berarah hampir barat-timur dan juga berkembang
pada bagian dasar Formasi Otomena yang berarah baratdaya-
timurlaut.
21
ini kemungkinan penting dalam mengendalikan lokasi intrusi pada
kala pliosen di dalam jalur “Oblique Stacked Thurst Faults”
22