TINJAUAN PUSTAKA
a b
c
Gambar 2.2 Peta Geologi Daerah Penelitian (a) Jambi, (b) Bengkulu, (c) Lahat
m1 m2
𝐹(𝑟) = G (2.1)
r2
𝐹 = 𝑚. 𝑔 (2.2)
F M .m M
𝑔= =G 2= G 2
m m× r r
(2.4)
Keterangan:
g adalah percepatan gaya tarik bumi (m/s2)
M adalah massa bumi (kg)
m adalah massa benda (kg)
F adalah gaya berat (N)
r adalah jari – jari bumi (6,371×106 m) (Telford et al., 1990).
dimana nilai CCF (Calibration Correction Factor) merupakan faktor kalibrasi dari
alat gravitymeter. Konversi pembacaann ini dilakukan untuk seluruh dalam setiap titik
pengukuran.
3.4.2. Koreksi Drift
Dikarenkan sering terjadi goncangan pada saat pengukuran (transportasi),
mengakibatkan bergesernya pembacaan titik nol pada alat (pada alat gravitymeter
tidak diklem sehingga pegas tetap bekerja). Koreksi ini dilakukan dengan cara
membuat lintasan tertutup pada titik-titik pengukuran (loop tertutup), yaitu dengan
cara melakukan pengukuran ulang pada stasiun awal (titik ikat pada tiap loop).
Besarnya koreksi drift adalah (Wachidah, 2018) :
'
g n−g1
DC (a) = ×(t a−t 1) mga (3.6)
t n−t 1
Dengan,
DC (a) : Koreksi drift di titik amat a
t1 : pembacaan dititik awal t 1
g’n : pembacaaan di titik awal saat t n
t1 : waktu pengamatan di titik awal
tn : waktu pengamatan saat menutup loop
ta : waktu pengamatan di titik a
M
g0 =G 2 (3.7)
r
Nilai Gayaberat pada stasiun pengukuran dengan elevasi h (meter) dari mean sea level
adalah:
M ∂g
gh=G =g0 +h 0 (3.8)
(R+ h)
2
∂R
Perbedaan nilai Gayaberat antara yang terletak pada mean sea level dengan titik yang
terletak pada elevasi h (meter) adalah koreksi udara bebas (FAC) diberikan persamaan
sebagai berikut (Karunianto dkk, 2017).
M
∂(G )
∂ g0 2 g0
( )
2
R −2 GM (3.9)
FAC=∂ g f = h= h= h=− h=−0,3085 h
∂R ∂R R 3
R
dengan:
g0 = 981785 mGal
R = 6371000 meter
M = 5.97x1027 kilogram
h = ketinggian (m)
Sehingga besarnya anomali pada posisi tersebut menjadi :
FAA = 𝑔𝑜𝑏𝑠 - 𝑔𝜑 + FAC (3.10)
dengan :
FAA = Free Air Anomaly (mGal)
gobs = Gayaberat observasi (mGal)
g𝜑 = Gayaberat teoritis pada lintang (mGal)
FAC = Free Air Correction (mGal)
Gambar 3.1 Koreksi Udara Bebas Terhadap Gayaberat (Kearey dan Brooks,1991)