PERTEMUAN 3
SAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Muhamad Mufid S.Ag. M.Si DASAR-DASAR LOGIKA 1
Ketiga pokok kegitan akal budi itu adalah:
1. Menangkap sesuatu sebagaimana adanya. Artinya, menangkap sesuatu tanpa menilai:
mengakui atau mengingkarinya. Panca indera menangkap dan mengolah realitas tanpa
memerlukan penilaian tentang kebenaran dan kesalahan realitas yang ditangkap. Hal ini juga
sama saja dengan proses melihat, mendengar, membaui, mencium atau meraba segala sesuatu
yang dihadapi oleh manusia.
2. Memberikan keputusan. Artinya, manusia mulai menghubungkan pengertian yang satu
dengan pengertian lainnya atau memungkiri hubungan tersebut. Proses penarikan hubungan
antara satu realitas dengan realitas lainnya mempunyai konsekuensi apakah memang sebuah
realitas memang benar atau salah.
3. Merundingkannya, artinya, menghubungkan keputusan sedemikian rupa, sehingga dari
satu keputusan atau lebih, orang sampai pada kesimpulan.
Menangkap sesuatu sebagaimana adanya berarti kita merumuskan pengertian. Pengertian
lebih mengandaikan pengalaman inderawi. Realitas yang dikenali oleh indera dicoba untuk
diolah dan diberi nama. Dengan demikian, ketepatan penyerapan dipengaruhi oleh ketepatan
indera manusia menginterpretasikan realitas. Setiap pengertian selau mempunyai luas dan isi.
Luas artinya ruang lingkup realitas. Isi berarti karakter atau hakikat dari realitas tertentu.
Keputusan adalah proses penilaian dan pengambilan sikap rasional atas suatu realitas.
Pengertian tidak berhenti. Pengertian merangkaikan kata atau term, karena tidak pernah ada
pengertian yang berdiri sendiri dalam pikiran. Pengertian kemudian dirangkai untuk menjelaskan
hubungan antar pengertian (dalam logika terwujud dalam subjek dan predikat). Hubungan antar
pengertian tersebut berisi pengakuan dan pengingkaran. Oleh sebab itu, keputusan selalu
mengandaikan term subjek (yang dijelaskan), term predikat (yang menjelaskan) dan kata
penghubung.
Merundingkan adalah proses penalaran (reasoning). Penalaran adalah observasi empiris yang
membuat klasifikasi atau penggolongan yang diperlukan. Sejumlah proposisi (pernyataan yang
mengandung keputusan) diakui sebagai kebenaran. Sejumlah proposisi juga dirundingkan untuk
ditarik kesimpulannya. Setiap penalaran mempunyai logika penarikannya, melalui pendekatan
induktif atau pendekatan deduktif.
SAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Muhamad Mufid S.Ag. M.Si DASAR-DASAR LOGIKA 2
BAHASA, PENGERTIAN DAN LOGIKA
Sebagaimana kita pahami dalam bab-bab sebelumnya, terlihat dengan sangat jelas
relevansi antara bahasa dan logika. Bahkan dapat dikatakan bahwa hubungan antara bahasa dan
logika adalah hubungan yang saling mengandaikan. Secara pendek dapat dirumuskan sebagai
berikut: bahasa mengandaikan logika sebagai alat bantu menyusun, menggunakan, dan
mengembangkan bahasa secara lebih baik dan ilmiah, sebaliknya logika mengandaikan bahasa
Berhubungan dengan pembicaraan yang sudah pernah dibahas, di dalam konteks logika
sendiri, cara kerja akal manusia juga harus dilihat dalam perspektif tahap-tahap pemikiran yang
benar.
Kalau mau dilihat sebagai sebuah keseluruhan, aktivitas berpikir manusia terbagi dalam
beberapa tahap. Aktivitas berpikir meliputi proses pengenalan dan pengertian yang meliputi
pengenalan inderawi dan pengenalan rasional, proses keputusan yang memberikan penilaian atas
untuk mendapatkan pengetahuan yang lebih pasti. Oleh sebab itu, dalam logika terdapat unsur-
unsur pokok yang patut digarisbawahi. Unsur-unsur pokok itu adalah pengertian, klasifikasi dan
definisi.
PENGERTIAN
Pengertian adalah hasil pengenalan manusia terhadap unsur-unsur yang ada dalam sebuah
realitas. Dapat dikatakan bahwa pengertian merupakan hasil cerapan akal atas isi dan luas
realitas yang dikenalinya. Yang jelas, proses pengertian merupakan hasil rasional dari
SAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Muhamad Mufid S.Ag. M.Si DASAR-DASAR LOGIKA 3
pengalaman empirik manusia tentang sesuatu objek secara berulang kali, perlahan-lahan akal
Definisi di atas masih memperlihatkan bahwa pengertian dalam arti yang sebenarnya
bersifat abstrak. Untuk menyatakan atau mengekspresikan pengertian, dibutuhkan satuan bahasa
yaitu kata. Dalam perspektif logika, kata diandaikan mempunyai makna dan fungsi sebagai tanda
ekspresi dari suatu pengertian. Dengan pengandaian di atas maka kata disebut juga sebagai term.
Dalam setiap pengertian terdapat dua unsur pokok yang memang harus ada dalam setiap
pengertian. Unsur-unsur pokok itu adalah isi dan luas pengertian. Persepsi logika menyatakan
bahwa isi pengertian adalah semua unsur yang terkandung dalam suatu pengertian. Dapat
dikatakan bahwa isi pengertian merupakan seluruh elemen pokok penyebab, pengembang dan
pemelihara sesuatu. Isi pengertian merupakan hasil penafsiran proses pengenalan manusia atas
sebuah objek.
Luas pengertian adalah ruang lingkup yang melingkupi keseluruhan dimensi isi dan unsur
pokok sebuah realitas. Tentu saja, ruang lingkup yang dibuat oleh manusia merupakan ruang
Dapat dikatakan dengan demikian ada hubungan yang saling mengandaikan antara isi dan
luas pengertian. Isi adalah semua saja yang ada dalam luasan tertentu. Luas pengertian
merupakan batas unsur-unsur yang ada dalam setiap pengertian. Hubungan antara luas dan isi
dapat dinyatakan sebagai berikut: pertama, semakin luas (besar) wilayah suatu pengertian,
semakin sedikit (kurang) isi pengertian tersebut. Akibatnya adalah realitas atau objek yang
ditunjuk menjadi semakin abstrak. Kedua, semakin sempit (kecil) wilayah suatu pengertian,
SAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Muhamad Mufid S.Ag. M.Si DASAR-DASAR LOGIKA 4
semakin banyak (padat) isi pengertian tersebut. Akibatnya adalah realitas atau objek yang
Contoh:
TERM
Term merupakan kata yang juga adalah ungkapan fisis dari sebuah pengertian. Term bisa
terdiri dari satu atau lebih kata. Term selalu mempunyai makna dan mempunyai posisi atau
fungsi dalam sebuah proposisi. Fungsi term biasanya menjadi subjek atau predikat sebuah
proposisi. Term merupakan bagian dari proposisi yang menyatakan secara verbal keputusan.
Klasifikasi term dapat dibagi menurut luasannya, jumlah kata, makna dan sifatnya.
Klasifikasi term menurut luasannya dapat dibagi dalam tiga golongan term, yaitu term
1. Term universal adalah term yang meliputi keseluruhan luas, tidak terkecuali.
Contoh: semua orang, seluruh kelas, tak sebiji pun, tak ada orang India dsb.
Contoh: banyak pengunjung, tidak semua laki-laki, beberapa gedung, sebuah mangga
dsb.
3. Term singular adalah term yang meliputi jelas-jelas menunjuk pada satu realitas
belaka. Contoh: Pak Amir, Gadis itu, Data ini, laki-laki paling gendut tersebut dsb.
SAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Muhamad Mufid S.Ag. M.Si DASAR-DASAR LOGIKA 5
Berdasarkan jumlah katanya, term dapat dibagi dalam dua golongan utama, yaitu term
0 Term tunggal adalah term yang terdiri dari satu kata saja. Contoh: buku, semut,
pohon, Amir.
1 Term majemuk adalah term yang terdiri dari lebih satu kata tapi tetap membentuk
satu kesatuan makna. Contoh: Mesin ketik, rumah makan, jalan tol, toko serba ada, arena
Berdasarkan makna termnya, maka term dapat dikelompokkan dalam tiga pembagian
1. Term univok adalah term yang digunakan untuk mengerti dua realitas atau lebih
tapi term tersebut tetap memakai bentuk dan bunyi yang sama.
2. Term ekuivok adalah term yang digunakan pada dua pengertian yang berbeda
3. Term analog adalah term yang digunakan mempunyai bentuk dan bunyi yang
Berdasarkan sifat term, maka term dapat dibagi dalam klasifikasi term distributif dan
term kolektif.
1. Term distributif adalah term yang pengertian inherennya dapat dikenakan kepada
semua anggota yang tercakup di dalamnya, satu demi satu tanpa kecuali.
2. Term kolektif adalah term yang pengertian inherennya tidak dapat dikenakan pada
setiap anggota secara individual tapi kepada kelompok sebagai suatu keseluruhan.
KLASIFIKASI
SAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Muhamad Mufid S.Ag. M.Si DASAR-DASAR LOGIKA 6
Karena setiap pengertian mempunyai keluasan dan isi maka penting dalam logika sebuah
proses logis yang disebut dengan klasifikasi. Klasifikasi adalah proses bagaimana sebuah realitas
dibagi-bagi dalam bagian-bagian kecil pengertian baik berdasarkan isi atau luasannya.
Klasifikasi yang dilakukan dalam proses logika adalah klasifikasi logis. Klasifikasi logis adalah
pembagian konsep atau pengertian. Klasifikasi logis tetap memperlihatkan hubungan antar
pengertian yang dibagi dalam bagian-bagian yang lebih kecil. Keseluruhan realitas menjadi
JENIS KLASIFIKASI
Klasifikasi pengertian dapat dilakukan dengan melihat kuantitas sub klas yang diturunkan
dari klas induknya. Dalam perspektif tersebut maka klasifikasi dapat dibagi dalam dua golongan
besar, yaitu klasifikasi sederhana dan klasifikasi kompleks. Klasifikasi sederhana adalah
klasifikasi di mana jumlah sub klasnya hanya dua. Jenis klasifikasi ini disebut juga klasifikasi
klasifikasi harus benar-benar tidak melupakan subklas yang berada dalam lingkup pengertian
yang dimaksud.
Kedua, klasifikasi harus benar-benar memisahkan. Prinsip ini mengandaikan agar batas
antar satu subklas dengan subklas lain benar-benar terpisahkan atau terbedakan secara jelas.
SAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Muhamad Mufid S.Ag. M.Si DASAR-DASAR LOGIKA 7
Ketiga, klasifikasi harus menggunakan dasar yang sama. Prinsip hukum ini menegaskan
tentang apa yang sudah diberikan dalam definisi klasifikasi, setidaknya menyebutkan bahwa
Keempat, klasifikasi harus sesuai dengan tujuan yang dikehendaki. Klasifikasi dilakukan
Penalaran adalah sebuah proses mental di mana kita (melalui akal budi) bergerak dari apa
yang telah kita ketahui menuju ke pengetahuan yang baru (hal yang belum kita ketahui). Atau,
kita bergerak dari pengetahuan yang telah kita miliki menuju ke pengetahuan yang baru yang
berhubungan dengan pengetahuan yang telah kita miliki.
Semua bentuk penalaran selalu bertolak dari sesuatu yang sudah ada atau sudah kita
ketahui. Kita tidak mungkin menalar dengan bertolak dari ketikatahuan. Selalu ada sesuatu yang
terseedia yang kita pergunakan sebagai titik tolak untuk menalar. Titik tolak tersebut kita
namakan “yang telah diketahui”, yaitu sesuatu yang dapat dijadikan sebagai premis, evidensi,
bukti, dasar bahkan alasan dari mana hal “yang belum diketahui” dapat disimpulkan. Hal yang
disimpulkan itulah yang disebut konklusi (kesimpulan). Sehingga bisa dikatakan bahwa
penalaran dapat juga disebut 'berfikir konklusif', yaitu berfikir untuk menarik kesimpulan.
Jadi, penyimpulan dapat dipahami sebagai sebuah proses mental di mana kita bergerak
dari satu proposisi atau lebih menuju ke proposisi lain yang mempunyai hubungan dengan
proposisi yang sebelumnya. Ini merupakan proses penggabungan sejumlah proposisi, sehingga
menghasilkan konklusi yang diturunkan darinya.
Sebagaimana telah didiskusikan, salah satu fungsi bahasa adalah fungsi logis, dimana
bahasa dipergunakan untuk menalar, menganalisis, menjelaskan, serta berargumen. Penalaran
yang benar melibatkan adanya hubungan antara premis dan kesimpulan, dan adanya hubungan
(korespondensi) antara pernyataan dan fakta (secara aktual ada atau terjadi).
Perhatikan contoh berikut:
SAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Muhamad Mufid S.Ag. M.Si DASAR-DASAR LOGIKA 8
1. - Mahasiswa suka berdiskus
- Berdiskusi adalah kegiatan ilmiah
Jadi, mahasiswa suka kegiatan ilmiah
Penalaran seperti ini adalah benar dan valid, sebab premis dan kesimpulannya
berhubungan sesuai dengan aturan yang berlaku (logika).
A. Jenis-jenis Penyimpulan
Secara garis besar ada dua macam cara menarik kesimpulan:
1. Penyimpulan langsung,
Adalah penyimpulan di mana kita secara langsung dan begitu saja menarik kesimpulan
dari sebuah premis atau satu-satunya premis yang ada. Penyimpulan semacam ini merupakan
SAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Muhamad Mufid S.Ag. M.Si DASAR-DASAR LOGIKA 9
sebuah proses di mana kita berpikir atau menemukan sebuah proposisi baru atas dasar proposisi
yang sudah kita miliki, yang berbeda dari yang baru namun tetap merupakan proposisi yang
harus mengikuti ide atau gagasan yang terdapat di dalam proposisi lama.
Penyimpulan lansung sifatnya terbatas, yaitu hanya tentang sebuah proposisi baru dan
bukan tentang sebuah kebenaraan baru. Atas dasar kebenaraan atau ketidakbenaran sebuah
proposisi, kita menyimpulkan kebenaraan atau ketidakbenaran proposisi yang lain. Jadi, jika kita
menyatakan bahwa “orang Indonesia bukan orang Amerika”, maka dapat disimpulkan “orang
Amerika bukan orang Indonesia”. Penyimpulan ini, sebagaimana akan dibahas pada pertemuan
lebih lanjut, disebut pembalikan atau konversi. Contoh lain: “Semua orang Jawa adalah orang
Indonesia”. Jika pernyataan ini benar, berarti “tidak ada satu orang pun orang Jawa yang adalah
orang Indonesia” adalah salah.
SAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Muhamad Mufid S.Ag. M.Si DASAR-DASAR LOGIKA 10
2. Induktif. Yaitu proses penyimpulan yang berasal dari dua premis atau lebih menuju
kesimpulan yang lebih bersifat umum, bila dibandingkan dengan salah satu atau kedua
premisnya.
Contoh:
- Macan, beruang dan serigala adalah pemakan daging.
- Macan, beruang dan serigala adalah binatang buas.
- Jadi, semua binatang buas adalah pemakan daging.
SAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Muhamad Mufid S.Ag. M.Si DASAR-DASAR LOGIKA 11