Sekarang dapat disimpulkan bahwa suatu teori akuntansi adalah mungkin apabila (1)
didalamnya terdapat suatu kerangka acuan, seperti yang diarahkan oleh Hendriksen, dan (2)
mengandung tiga element: penyandian fenomena ke dalam penyajian secara simbolis;
manipulasi atau penggabungan sesuai ketentuan; dan penerjemahan kembali kefenomena
yang sesungguhnya, seperti yang disarankan McDonald.
Walaupun belum ada satupun teori akuntansi yang komprensif, namun berbagai teori
akuntansi yang bersifat menengah atau setengah jadi telah dihasilkan melalui sejumlah
pendektan yang berbeda. Pendekatan-pendekatan ini telah mencapai suatu tahap penerimaan
dan perlengkapan yang lebih tinggi dibandingkan pendekatan baru, pendekatan-pendekatan
tradisional meliputi:
Pendekatan pragmatis terdiri dari penyusunan tori yang ditandai dengan penyesuaian
terhadap praktik sesungguhnya, yang bermanfaat untuk member saran solusi praktis menurut
pendapat ini, teknik-teknik dan prinsip akuntansi seharusnya dipilih atas dasar manfaatnya
bagi pengguna informasi akuntansi dan keterkaitannya dengan proses pembutan keputusan.
Kegunaan atau utititas mempunyai arti bahwa “segala sesuatu untuk menyajikan atau
memudahkan tujuan yang diinginkan.
Pendekatan deduktif
Pendekatan deduktif dalam penyusunan suatu teori akan dimulai dengan adanya asumsi-
asumsi dasar dan hasil penarikan konklusi yang bersifat logis tentang suatu subjek dengan
sejumlah pertimbangan. Dalam penerapannya di bidang akuntansi,pendekatan deduktif
dimulai dengan asumsi atau dalil dasar akuntansi dengan konklusi logis yang diperoleh dari
sejumlah prinsip akuntansi untuk menyajikan petunjuk dan dasar bagi pengembangan teknik
akuntansi selanjutnya. Pendekatan ini bergerak dari kondisi yang bersifat umum (asumsi
dasar tentang lingkungan akuntansi) kekondisi spesifik (pertama, prinsip-prinsip akuntansi,
dan kedua tehnik-tehnik akunatnsi). Apabila dalam kondisi ini asumsi dasar tentang
lingkungan akuntansi terdiri dari sejumlah tujuan maupun dalil, tahap-tahap yang digunakan
untuk pendekatan deduktif terdiri dari:
Dalam penentuan teori akuntansi secara deduktif, Teknik-teknik yang dikembangkan akan
berhubungan dengan prinsip-prinsip, dalil-dalil, dan tujuan-tujuan melalui sejumlah cara, dan
apabila pendekatan tersebut dilakukan secara benar, maka Teknik-teknik tersebut seharusnya
juga benar. Pendefinisian struktur teoritis akuntansi yang dilakukan secara benar, maka
Teknik-teknik tersebut seharusnya juga benar. Pendefinisian struktur teoritis akuntansi yang
dilakukan melalui serangkaian tujuan, dalil, prinsip, dan Teknik-teknik, didasarkan pada
perumusan tujuan akuntansi yang semestinya. Untuk itu dilakukan pengujian yang memadai
terhadap setiap teori yang dihasilkan. Sesuai dengan pendapat Popper, pengujian terhadap
teori hasil pendekatan deduktif sebaiknya dilakukan dengan urutan:
1. Ada pembanding logis di antara konklusi-konklusi tersebut, sehingga dengan cara ini
konsistensi internal dari sistem dapat diuji.
2. Ada peneyelidikan terhadap bentuk logis dari teori tersebut dengan tujuan
menentukan apakah teori tersebut memiliki karakter sebagai teori dengan pendekatan
empiris atau ilmiah.
3. Ada perbandingan dengan teori-teori lain terutama untuk menentukan apakah teori
tersebut menyajikan keunggulan ilmiah yang dapat bertahan dalam berbagai
pengujian, dan
4. Ada pengujian terhadap hasil konklusi yang diperoleh dari teori tersebut.
Pendekatan induktif
Pendekatan etis
Bagian utama pendekatan etis terdiri dari konsep kewajaran (fairness), keadilan (justice),
keseimbangan (equity), dan kebenaran (truth). Konsep-konsep tersebut merupakan kriteria
utama dari konsep D.R. Scott dalam menyusun teori akuntansi. Scott dalam menyusun teori
akuntansi. Scott mendefinisikan “justice” sebagai perlakuan yang seimbang teradap seluruh
pihak yang berkepentingan, “truth” sebagai pelaporan keuangan yang akurat dan benar tampa
adanya kesalahan interpretasi, dan konsep “fairness” sebagai penyajian yang wajar , tidak
bias dan tidak memihak.
Pendekatan sosiologis
Pendekatan sosiologis yang dalam penyusuanan teori penekanan pada akibat-akibat social
yang ditimbulkan teknik-teknik akuntansi. Pendakatan ini merupakan suatu pendekatan etis
yang dasarnya merupakan suatu perluasan konsep kewajaran yang dinamakan kesejahteraan
sosial. Dalam pendekatan secara implisit juga diharapkan bahwa data akuntansi akan
memberikan manfaat dalam pembuatan kebijakan yang menyangkut kesejahteraan sosial.
Pendekatan Ekonomi