Anda di halaman 1dari 6

FILSAFAT ILMU DAN PEMIKIRAN AKUNTANSI

Di susun Oleh :
ALYANI AMALIAH
A06218011

PASCASARJANA PROGRAM STUDI AKUNTANSI


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS HASANUDDIN
FILSAFAT DAN FILSAFAT ILMU

Pengertian Filsafat

Filsafat merupakan disiplin ilmu yang berusaha untuk menunjukkan batas-


batas dan ruang lingkup pengetahuan manusia secara tepat dan lebih memadai. Filsafat telah
mengantarkan pada sebuah fenomena adanya siklus pengetahuan sehingga membentuk sebuah
konfigurasi dengan menunjukkan bagaimana “pohon ilmu pengetahuan” telah tumbuh mekar-
bercabang secara subur sebagai sebuah fenomena kemanusiaan. Masing-masing cabang pada tahap
selanjutnya melepaskan diri dari batang filsafatnya, berkembang mandiri dan masing-masing
mengikuti metodologinya sendiri-sendiri.

Seorang yang berfilsafat dapat diumpamakan seorang yang berpijak di bumi sedang
tengadah ke bintang-bintang. Dia mengetahui hakikat dirinya dalam kesemestaan galaksi. Atau
seorang, yang berdiri di puncak yang tinggi, memandang ke ngarai dan lembah di bawahnya. Dia
ingin menyimak kehadirannya dengan kesemestaannya yang ditatapnya. Karakteristik berpikir
filsafat yang pertama adalah sifat menyeluruh. Seorang ilmuan tidak puas lagi mengenal ilmu
hanya dari segi pandang ilmu itu sendiri. Dia ingin melihat hakikat imu dalam konstelasi
pengetahuan yang lainnya. Dia ingin tahu kaitan ilmu dengan moral. Kitan ilmu dengan agama.
Dia yakin apakah ilmu itu membawa kebahagiaan kepada dirinya.

Jika dikelompokkan secara kerakterisitik cara pendekatannya, dalam filsafat dikenal ada
banyak aliran filsafat. Ciri pemikiran filsafat mengacu pada tiga konsep pokok yakni persoalan
filsafat bercorak sangat umum, persoalan filsafat tidak bersifat empiris, dan menyangkut masalah-
masalah asasi. Kemudian Kattsoff menyatakan karakteristik filsafat dapat diidentifikasi sebagai
berikut:
1. Filsafat adalah berpikir secara kritis.
2. Filsafat adalah berpikir dalam bentuknya yang sistematis.
3. Filsafat menghasilkan sesuatu yang runtut.
4. Filsafat adalah berpikir secara rasional.
5. Filsafat bersifat komprehensif.

Jadi berfikir filsafat mengandung makna berfikir tentang segala sesuatu yang ada secara kritis,
sistematis,tertib,rasional dan komprehensip.
Fungsi Filsafat
Filsafat sangatlah berperan penting dan berfungsi dalam kehidupan manusia. Filsafat dapat
memenuhi harapan-harapan manusia. Fitrah manusia adalah berpikir, maka pola pikir manusia pun
mengalami perubahan dari masa ke masa. Dan seiring perubahan-perubahan tersebut, dasar-dasar
kehidupan manusia juga berubah dan mengalami lompatan-lompatan termasuk dalam bidang sains
dan teknologi.
Namun, di sisi laiin, dari kemajuan-kemajuan yang telah dicapai oleh manusia tersebut,
tidak diiringi dengan pembangunan dan perkembangan moral manusia. Dari sinilah ilmu
pengetahuan tidak selaras dengan kebijaksanaan. Sehingga, manusia pun mengalami keadaan yang
dilematis dalam hidupnya. Mereka mengalami disharmonisasi dalam kehidupan bermasyarakat.
Bahkan mereka mengalami alienasi dari dirinya sendiri, lingkungan sosialnya dan Tuhannya
Menghadapi kenyataan itu, maka filsafat menjadi penyelaras tujuan sains dan teknologi
yang tercerabut dari akar metafisisnya. Filsafat memaknai kembali dasar-dasar saintek baik dalam
aspek epistemologi, ontologi ataupun aksiologinya. Dengan begitu, maka kehidupan manusia lebih
terarah. Karena filsafat dapat merumuskan kembali nila-nilai moral sebagai landasan konstruksi
sains dan teknologi. Singkatnya, filsafat berfungsi untuk menyelamatkan manusia dari kesesataan
hidup menghadapi modernisasi dan gaya hidup materialisme.

Kegunaan Filsafat
Dengan filsafat, manusia mampu meningkatkan kualitas hidupnya baik dengan penemuan-
penemuannya maupun dengan pemikiran-pemikirannya.Begitu pentingnya berpikir filsafat pada
manusia maka perlu kiranya kita mengetahui lebih jelas tentang kegunaan Filsafat atau berpikir
filsafati dalam setiap masalah yang kita hadapi. Kegunaan filsafat atau berpikir filsafat itu
diantaranya adalah :
1. Melatih diri berpikir kritis
2. Menambah pandangan dan cakrawala yang lebih luas agar tidak berpikir dan bersikap
sempit dan tertutup.
3. Melatih dan melakukan penelitian, pengkajian dan memutuskan atau mengambil
kesimpulan mengenai sesuatu hal secara mendalam dan komprehensif.
4. Menjadikan diri bersifat dinamis dan terbuka dalam menghadapi problem.
5. Membuat diri menjadi manusia yang penuh toleran dan tenggang rasa
6. Menjadi alat yang berguna bagi manusia baik untuk kepentingan pribadi maupun dalam
hubungannya dengan orang lain.
7. Menyadari kedudukan manusia baik sebagai pribadi maupun hubungannya dengan orang
lain, alam sekitarnya dan Tuhan Yang Maha Esa.
8. Menjadi manusia yang lebih taat kepada Tuhan Yang Maha Esa

Pengertian Filsafat Ilmu

Beberapa penjelasan mengenai filsafat tentang pengetahuan. Dipertanyakanlah hal-hal


misalnya : Apa itu pengetahuan? Dari mana asalnya? Apa ada kepastian dalam pengetahuan, atau
semua hanya hipotesis atau dugaan belaka? Filsafat ilmu adalah segenap pemikiran reflektif
terhadap persoalan-persoalan mengenai segala hal yang menyangkut landasan ilmu maupun
hubungan ilmu dengan segala segi dari kehidupan manusia. Filsafat ilmu merupakan suatu bidang
pengetahuan integrative yang eksistensi dan pemekarannya bergantung pada hubungan timbal-
balik dan saling-pengaruh antara filsafat dan ilmu.

Filsafat ilmu merupakan penerusan pengembangan filsafat pengetahuan. Objek dari filsafat
ilmu adalah ilmu pengetahuan. Oleh karena itu setiap saat ilmu itu berubah mengikuti
perkembangan zaman dan keadaan. Pengetahuan lama menjadi pijakan untuk mencari
pengetahuan baru. Untuk memahami arti dan makna filsafat ilmu.

Tujuan Filsafat Ilmu

1. Mendalami unsure-unsur pokok ilmu, sehingga secara menyeluruh kita dapat memahami
sumber, hakikat dan tujuan ilmu.
2. Memahami sejarah pertumbuhan, perkembangan, dan kemajuan ilmu di berbagai bidang,
sehingga kita dapat gambaran tentang proses ilmu kontemporer secara histories.
3. Menjadi pedoman bagi para dosen dan mahasiswa dalam mendalami studi di perguruan
tinggi, terutama untuk membedakan persoalan yang alamia dan non-alamia.
4. Mendorong pada calon ilmuan dan iluman untuk konsisten dalam mendalami ilmu dan
mengembangkanya.
5. Mempertegas bahwa dalam persoalan sumber dan tujuan antara ilmu dan agama tidak ada
pertentangan.
Fungsi dan Manfaat Filsafat Ilmu

Filsafat ilmu merupakan salah satu cabang dari filsafat. Oleh karena itu, fungsi filsafat ilmu
kiranya tidak bisa dilepaskan dari fungsi filsafat secara keseluruhan, yakni :
1. Sebagai alat mencari kebenaran dari segala fenomena yang ada.
2. Mempertahankan, menunjang dan melawan atau berdiri netral terhadap pandangan
filsafat lainnya.
3. Memberikan pengertian tentang cara hidup, pandangan hidup dan pandangan dunia.
4. Memberikan ajaran tentang moral dan etika yang berguna dalam kehidupan
5. Menjadi sumber inspirasi dan pedoman untuk kehidupan dalam berbagai aspek
kehidupan itu sendiri, seperti ekonomi, politik, hukum dan sebagainya.

Jadi, Fungsi filsafat ilmu adalah untuk memberikan landasan filosofik dalam memahami
berbagi konsep dan teori sesuatu disiplin ilmu dan membekali kemampuan untuk membangun teori
ilmiah. Selanjutnya dikatakan pula, bahwa filsafat ilmu tumbuh dalam dua fungsi, yaitu: sebagai
confirmatory theories yaitu berupaya mendekripsikan relasi normatif antara hipotesis dengan
evidensi dan theory of explanation yakni berupaya menjelaskan berbagai fenomena kecil ataupun
besar secara sederhana. Manfaat lain mengkaji filsafat ilmu adalah:
1. Tidak terjebak dalam bahaya arogansi intelektual
2. Kritis terhadap aktivitas ilmu/keilmuan
3. Merefleksikan, menguji, mengkritik asumsi dan metode ilmu terus-menerus sehingga
ilmuwan tetap bermain dalam koridor yang benar (metode dan struktur ilmu)
4. Mempertanggungjawabkan metode keilmuan secara logis-rasional
5. Memecahkan masalah keilmuan secara cerdas dan valid
6. Berpikir sintetis-aplikatif (lintas ilmu-kontesktual)

Persamaan dan Perbedaan Filsafat Ilmu dan Ilmu – Ilmu Lain.


Persamaan filsafat ilmu dan ilmu lainnya, baik sejarah ilmu, sosiologi ilmu dan psikologi
ilmu adalah sebagai berikut :
1. Keduanya mencari rumusan yang sebaik-baiknya menyelidiki objek selengkap
lengkapnya sampai keakar - akarnya.
2. Keduanya memberikan pengertian mengenai hubungan atau koheren yang ada
antara kejadian - kejadian yang kita alami dan mencoba menunjukan sebab-
sebanya.
3. Keduanya hendak memberikan sintesis, yaitu suatu pandangan yang
bergandengan.
4. Keduanya mempunyai metode dan sitem.
5. Keduanya hendak memberikan penjelasan tentang kenyataan seluruhnya timbul
dari hasrat manusia (objektivitas), akan pengetahuan yang lebih mendasar.

Perbedaan filsafat ilmu dengan filsafat atau ilmu-ilmu lain seperti sejarah ilmu, psikologi,
sosiologi, dan sebagainya terletak pada masalah yang hendak dipecahkan dan metode yang akan
digunakan. Filsafat ilmu tidak berhenti pada pertanyaan mengenai bagaimana pertumbuhan serta
cara penyelenggaraan ilmu dalam kenyatannya, melainkan mempermasalahkan masalah
metodologik, yakni mengenai azas-azas serta alasan apakah yang menyebabkan ilmu dapat
menyatakan bahwa ia memperoleh pengetahuan ilmiah.

Anda mungkin juga menyukai