Cara Mengetahui Ukuran Suatu Partikel
Cara Mengetahui Ukuran Suatu Partikel
HTML
Ada beberapa cara yang bisa digunakan untuk mengetahui ukuran suatu partikel yaitu:
1. Metode ayakan (Sieve analyses)
2. Laser Diffraction (LAS)
3. Metode sedimentasi
4. Electronical Zone Sensing (EZS)
5. Analisa gambar (mikrografi)
6. Metode kromatografi
7. Submicron aerosol sizing dan counting
Sieve analyses dalam dunia farmasi sering kali digunakan dalam bidang
mikromeritik. Yaitu ilmu yang mempelajari tentang ilmu dan teknologi partikel kecil.
Metode yang paling umum digunakan adalah analisa gambar (mikrografi). Metode ini
meliputi metode mikroskopi dan metode holografi. Alat yang sering digunakan
biasanya SEM, TEM dan AFM. Namun seiring dengan berkembangnya ilmu
pengetahuan yang lebih mengarah ke era nanoteknologi, para peneliti mulai
menggunakan Laser Diffraction (LAS). Metode ini dinilai lebih akurat untuk bila
dibandingkan dengan metode analisa gambar maupun metode ayakan (sieve
analyses), terutama untuk sample-sampel dalam orde nanometer maupun submikron.
Contoh alat yang menggunakan metode LAS adalah particle size analyzer (PSA). Alat
ini menggunakan prinsip dynamic light scattering (DLS). Metode ini juga dikenal
sebagai quasi-elastic light scattering (QELS). Alat ini berbasis Photon Correlation
Spectroscopy (PCS). Metode LAS bisa dibagi dalam dua metode:
1. metode basah: metode ini menggunakan media pendispersi untuk
mendispersikan material uji.
2. metode kering: metode ini memanfaatkan udara atau aliran udara untuk
melarutkan partikel dan membawanya ke sensing zone. Metode ini baik
digunakan untuk ukuran yang kasar, dimana hubungan antarpartikel lemah dan
kemungkinan untuk beraglomerasi kecil.
Pengukuran partikel dengan menggunakan PSA biasanya menggunakan metode
basah. Metode ini dinilai lebih akurat jika dibandingkan dengan metode kering
ataupun pengukuran partikel dengan metode ayakan dan analisa gambar. Terutama
untuk sampel-sampel dalam orde nanometer dan submicron yang biasanya memliki
kecenderungan aglomerasi yang tinggi. Hal ini dikarenakan partikel didispersikan ke
dalam media sehingga partikel tidak saling beraglomerasi (menggumpal). Dengan
demikian ukuran partikel yang terukur adalah ukuran dari single particle.Selain itu
hasil pengukuran dalam bentuk distribusi, sehingga hasil pengukuran dapat
diasumsikan sudah menggambarkan keseluruhan kondisi sampel.
Teknik pemisahan ini merupakan teknik yang tertua, teknik ini dapat dilakukan untuk
campuran heterogen khususnya campuran dalam fasa padat. Proses pemisahan
didasari atas perbedaan ukuran partikel didalam campuran tersebut. Sehingga ayakan
memiliki ukuran pori atau lubang tertentu, ukuran pori dinyatakan dalam satuan mesh,
contoh ayakan dapat dilihat pada Gambar 15.2. Sebagai contoh sederhana kita dapat
lakukan pemisahan pasir dari sebuah campuran pasir dan batu kerikil, menggunakan
ayakan yang porinya cukup halus. Begitu pula, jika kita ingin memisahkan beras yang
bercampur dengan katul yang halus.
Teknik lain penmisahan campuran dalam fasa padat juga dapat dilakukan dengan cara
flotasi (pengapungan). Pemisahan dengan cara ini didasari pada sifat permukaan dari
senyawa atau partikel. Senyawa atau partikel ada yang memiliki sifat suka air
(hidrofilik) dan ada yang tidak suka air (hidrofobik). Bila kedua sifat ini muncul maka
pemisahan dapat dilakukan dengan memberikan air kedalam campuran tersebut.
Untuk senyawa atau partikel yang suka air, zat ini akan tetap berada dalam fasa air.
http://nanotech.co.id/index.php?
option=com_content&view=article&id=120&catid=46&Itemid=67&lang=in
Kata Kunci: flotasi senyawa ( mikromeritik )
Ditulis oleh Zulfikar pada 20-12-2010
BAB I
PENDAHULUAN
I.1 Latar Belakang
Di zaman sekarang ini telah banyak sediaan obat yang beredar di pasaran. Obat
sediaan padat seperti kapsul, granul, tablet dan sirup kering kebanyakan mempunyai
ukuran yang kecil (mikro). Besar kecilnya ukuran dari suatu obat sediaan padat
biasanya di ukur dari ukuran partikel obat tersebut. Umumnya, ukuran partikel
dinyatakan dengan diameter rata-rata. Ukuran partikel bahan obat padat mempunyai
peranan penting dalam bidang farmasi sebab merupakan penentu bagi sifat-sifat, baik
sifat fisika, kimia dan farmakologik dari bahan obat tersebut (7).
Pengetahuan dan pengendalian ukuran, serta kisaran ukuran partikel sangat
penting dalam bidang farmasi. Secara klinik, ukuran partikel suatu obat dapat
mempengaruhi penglepasannya dari bentuk-bentuk sediaan yang diberikan secara
oral, parenteral, rectal, dan topical. Formulasi yang berhasil dari suspensi, emulsi dan
tablet, dari segi kestabilan fisik , dan respon farmakologis , juga bergantung pada
ukuran partikel yang dicapai dari produk itu. Dalam bidang pembuatan tablet dan
kapsul, pengendalian ukuran partikel sangat penting sekali dalam mencapai sifat
aliran yang diperlukan dan pencampuran yang benar dari granul dan serbuk.
Pentingnya ukuran partikel terhadap suatu sediaan obat berbanding terbalik
dengan tingkat optimalisasi peredarannya di pasaran. Hal ini disebabkan karena
kurangnya konsumtivitas masyarakat terhadap sediaan obat tersebut.
Masyarakat tidak menyukai serbuk karena tidak mampu menutupi bau yang kurang
enak dari obat tersebut. Padahal serbuk mempunyai ukuran partikel yang kecil.
Semakin kecil ukuran partikel maka semakin cepat absorpsi obat tersebut sehingga
cepat memberikan efek farmakologi.
Berdasarkan penjelasan diatas bahwa ternyata pengukuran terhadap partikel obat
sangat penting, namun obat-obat dalam bentuk ukuran partikel jarang berada dalam
keadaan optimum di pasaran. Oleh karenanya dibuatlah praktikum
“MIKROMERITIK” sebagai tambahan pengetahuan dan teknologi dari ukuran
partikel sediaan obat.
I.2 Maksud dan Tujuan Percobaan
I.2.1 Maksud Percobaan
Untuk mengetahui dan memahami cara menetukan ukuran partikel dari suatu
sediaan obat dengan menggunakan metode tertentu dan menggunakan alat-alat
laboratorium.
I.2.2 Tujuan
Untuk menetukan diameter rata-rata dari suspensi NaCl, garam halus dan talkum
dengan menggunakan metode ayakan dan metode mikroskopik.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
II.1 Teori Umum
Mikromeritik biasanya diartikan sebagai ilmu dan teknologi tentang partikel
yang kecil. Ukuran partikel dapat dinyatakan dengan berbagai cara. Ukuran diameter
rata-rata, ukuran luas permukaan rata-rata, volume rata-rata dan sebagainya.
Pengertian ukuran partikel adalah ukuran diameter rata-rata (7).
Untuk memulai setiap analisis ukuran partikel harus diambil dari umumnya
jumlah bahan besar (ditandai dengan junlah dasar) suatu contoh yang representatif.
Karenanya suatu pemisahan bahan awal dihindari oleh karena dari suatu pemisahan,
contoh yang diambil berupa bahan halus atau bahan kasar. Untuk pembagian contoh
pada jumlah awal dari 10-1000 g digunakan apa yang disebut pembagi contoh. Pada
jumlah dasar yang amat besar harus ditarik beberapa contoh dimana tempat
pengambilan contoh sebaiknya dipilih menurut program acak (8).
Ilmu dan teknologi partikel kecil diberi nama mikromeritik oleh Dalla Valle.
Dispersi koloid dicirikan oleh partikel yang terlalu kecil untuk dilihat dengan
mikroskop biasa, sedang partikel emulsi dan suspensi farmasi serta serbuk halus
berada dalam jangkauan mikroskop optik. Partikel yang mempunyai ukuran serbuk
lebih kasar, granul tablet, dan garam granular berada dalam kisaran ayakan (4).
Setiap kumpulan partikel biasanya disebut polidispersi. Karenanya perlu untuk
mengetahui tidak hanya ukuran dari suatu partikel tertentu, tapi juga berapa banyak
partikel-partikel dengan ukuran yang sama ada dalam sampel. Jadi kita perlu suatu
perkiraan kisaran ukuran tertentu yang ada dan banyaknya atau berat fraksi dari tiap-
tiap ukuran partikel,dari sini kita bisa menghitung ukuran partikel rata-rata untuk
sampel tersebut (4).
Ukuran partikel bahan obat padat mempunyai peranan penting dalam farmasi,
sebab ukuran partikel mempunyai peranan besar dalam pembuatan sediaan obat dan
juga terhadap efek fisiologisnya (4). Pentingnya mempelajari mikromiretik, yaitu (6)
1. Menghitung luas permukaan
2. Sifat kimia dan fisika dalam formulasi obat
3. Secara teknis mempelajari pelepasan obat yang diberikan
secara per oral, suntikan dan topikal
4. Pembuatan obat bentuk emulsi, suspensi dan duspensi
5. Stabilitas obat (tergantung dari ukuran partikel).