Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH

Tentang
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan Pasar Modal

DISUSUN OLEH:
KELOMPOK I
1. SALIMATUL UYUN
2. YULISTIKA
3. SULTAN KHARTA
4. SAHDAN MAULANA
5. AKBAR BILANSYAH

DI BIMBING OLEH:
“NINING SUHARNI, S.Pd”

SMA NEGERI 1 WOHA


TAHUN AJARAN 2019/2020
KATA PENGANTAR

Dengan mengucapkan puji syukur kehadirat Allah Swt, karena atas limpahan rahmat
dan hidayah- Nya penulis dapat menyelesaikan tugas ini.
Penulis menyadari kekurangan serta keterbatasan pengetahuan dan pengalaman yang
dimiliki sehingga dalam penulisan tugas ini masih banyak kekurangan dan kesalahan. Untuk
itu, penulis mengharapkan kritik, saran dan masukan dari pembaca sebagai koreksi dan
evaluasi demi kesempurnaan tugas ini ke depan,yang tentunya akan memperkaya ilmu dan
wawasan bagi penulis.
Harapan penulis semoga tugas ini bermanfaat bagi yang membaca serta pihak yang
berkepentingan, terutama bagi penulis sendiri.

Bima, Februari 2019

Penulis
DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL ...................................................................................................... i


KATA PENGANTAR ....................................................................................................... ii
DAFTAR ISI ...................................................................................................................... iii

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ....................................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah .................................................................................................. 2
C. Tujuan .................................................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN
A. Memahami Otoritas Jasa Keuangan (OJK) ............................................................ 3
1. Pengertian OJK .......................................................................................... 3
2. Visi OJK ..................................................................................................... 3
3. Misi OJK .................................................................................................... 4
4. Tujuan dibentuknya OJK ........................................................................... 4
5. Tugas OJK ................................................................................................. 4
6. Tugas Pengawasan OJK ............................................................................. 5
7. Perlindungan Konsumen dan Masyarakat ................................................. 5
B. Memahami Pasar Modal ........................................................................................ 5
1. Pengertian Pasar Modal .............................................................................. 6
2. Perkembangan Pasar Modal di Indonesia .................................................. 7
3. Manfaat Pasar Modal ................................................................................. 7
4. Lembaga-lembaga yang terlibat di Pasar Modal ........................................ 8
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan ............................................................................................................ 12
B. Saran ...................................................................................................................... 13

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................................ 14


BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Sebagaimana diketahui bahwa krisis yang melanda di tahun 1998 telah membuat
sistem keuangan Indonesia porak poranda. Sejak itu maka lahirlah kesepakatan untuk
membentuk Otoritas Jasa Keuangan yang menurut undang-undang tersebut harus
terbentuk pada tahun 2002. Meskipun Otoritas Jasa Keuangan dibidani berdasarkan
kesepakatan dan diamanatkan oleh UU, nyatanya sampai dengan 2002 draft
pembentukan Otoritas Jasa Keuangan belum ada, sampai akhirnya UU No 23/1999
tentang Bank Indonesia (BI) tersebut direvisi, menjadi UU No 24 2004 yang
menyatakan tugas BI adalah mencapai dan memelihara kestabilan nilai rupiah.
Kemudian pada tanggal 27 Oktober 2011, RUU Otoritas Jasa Keuangan disahkan
oleh DPR, dan selanjutnya Pemerintah mensahkan dan mengundangkan Undang-
Undang Nomor 21 Tahun 2011 tentang Otoritas Jasa Keuangan dalam Lembaran
Negara Republik pada tanggal 22 November 2011. Berikut merupakan ringkasan dari isi
Undang Undang Nomor 21 Tahun 2011.OJK berkedudukan di ibu kota Negara
Kesatuan Republik Indonesia dan berfungsi menyelenggarakan sistem pengaturan dan
pengawasan yang terintegrasi terhadap keseluruhan kegiatan di dalam sektor jasa
keuangan.
Kehidupan yang semakin kompleks akan mendorong berbagai pihak untuk
mencapai segala sesuatu secara instan, mudah dan terorganisasi. Dalam hal ini, untuk
memepermudah transaksi produk pasar modal maka dibentuk Bursa Efek. Fungsinya
sangat membantu berbagai pihak yang terkait.
Perkembangan pasar modal dari tahun ke tahun mengalami kenaikan. Dimulai
dengan adanya perubahan yang terdapat didalamnya hingga menghasilkan Bursa Efek
Jakarta yang merupakan satu-satunya bursa efek di Indonesia. Aktivitas yang dilakukan
sangat banyak guna membantu para investor dan perusahaan melakukan transaksi
ekonomi.
B. Rumusan Masalah
Dari latar belakang masalah diatas maka masalah yang di bahas adalah sebagai berikut:
1. Apa Pengertian OJK ?
2. Visi OJK ?
3. Misi OJK ?
4. Tujuan dibentuknya OJK?
5. Tugas OJK ?
6. Tugas Pengawasan OJK ?
7. Perlindungan Konsumen dan Masyarakat ?
8. Pengertian Pasar Modal ?
9. Perkembangan Pasar Modal di Indonesia ?
10. Manfaat Pasar Modal ?
11. Lembaga-lembaga yang terlibat di Pasar Modal ?
C. Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui Pengertian OJK
2. Untuk mengetahui Visi OJK
3. Untuk mengetahui Misi OJK
4. Untuk mengetahui Tujuan dibentuknya OJK
5. Untuk mengetahui Tugas OJK
6. Untuk mengetahui Tugas Pengawasan OJK
7. Untuk mengetahui Perlindungan Konsumen dan Masyarakat
8. Untuk mengetahui Pengertian Pasar Modal
9. Untuk mengetahui Perkembangan Pasar Modal di Indonesia
10. Untuk mengetahui Manfaat Pasar Modal
11. Untuk mengetahui Lembaga-lembaga yang terlibat di Pasar Modal
BAB II
PEMBAHASAN

A. Memahami Pengertian OJK


1. Pengertian OJK(Otoritas Jasa Keuangan)
Menurut UU No 21 tahun 2011 Bab I pasal 1 ayat 1 yang dimaksud dengan
OJK "adalah lembaga yang independen dan bebas dari campur tangan pihak lain,
yang mempunyai fungsi, tugas, dan wewenang pengaturan, pengawasan,
pemeriksaan, dan penyidikan sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang ini."
Otoritas Jasa Keuangan adalah sebuah lembaga pengawas jasa keuangan
seperti industri perbankan, pasar modal, reksadana, perusahaan pembiayaan, dana
pensiun dan asuransi yang sudah harus terbentuk pada tahun 2010. Keberadaan
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) ini sebagai suatu lembaga pengawas sektor keuangan
di Indonesia perlu untuk diperhatikan, karena harus dipersiapkan dengan baik segala
hal untuk mendukung keberadaan OJK tersebut.
Pasal 1 Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2011 menyebutkan:
“Otoritas Jasa Keuangan, yang selanjutnya disingkat dengan OJK adalah
lembaga yang independen dan bebas dari campur tangan pihak lain, yang
mempunyai fungsi, tugas, dan wewenang pengaturan, pengawasan, pemeriksaan,
dan penyidikan sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang ini. “
Dengan kata lain, dapat diartikan bahwa Otoritas Jasa Keuangan adalah sebuah
lembaga pengawasan jasa keuangan seperti industri perbankan, pasar modal,
reksadana, perusahaan pembiayaan, dana pensiun dan asuransi. Pada dasarnya UU
tentang OJK ini hanya mengatur mengenai pengorganisasian dan tata pelaksanaan
kegiatan keuangan dari lembaga yang memiliki kekuasaan.
2. Visi Otoritas Jasa keuangan
Visi Otoritas Jasa Keuangan (OJK) adalah menjadi lembaga pengawas industri
jasa keuangan yang terpercaya, melindungi kepentingan konsumen dan masyarakat,
dan mampu mewujudkan industri jasa keuangan menjadi pilar perekonomian
nasional yang berdaya saing global serta dapat memajukan kesejahteraan umum.
3. Misi Otoritas Jasa Keuangan
Misi otoritas Jasa keuangan yaitu:
 Mewujudkan terselenggaranya seluruh kegiatan di dalam sektor jasa keuangan
secara teratur, adil, transparan, dan akuntabel.
 Mewujudkan sistem keuangan yang tumbuh secara berkelanjutan dan stabil.
 Melindungi kepentingan konsumen dan masyarakat.
4. Tujuan dibentuknya Otoritas Jasa Keuangan
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dibentuk dengan tujuan agar keseluruhan
kegiatan di dalam sektor jasa keuangan:
 Terselenggara secara teratur, adil, transparan, dan akuntabel.
 Mampu mewujudkan sistem keuangan yang tumbuh secara berkelanjutan dan
stabil.
 Mampu melindungi kepentingan konsumen dan masyarakat.
5. Tugas Otoritas Jasa keuangan
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mempunyai tugas melakukan pengaturan dan
pengawasan terhadap kegiatan jasa keuangan di sektor Perbankan, sektor Pasar
Modal, dan sektor IKNB.
6. Untuk melaksanakan tugas pengawasan OJK mempunyai wewenang:
a) Menetapkan suatu kebijakan:
 Menetapkan kebijakan operasional pengawasan terhadap kegiatan jasa
keuangan.
 Mengawasi pelaksanaan tugas pengawasan yang dilaksanakan oleh
Kepala Eksekutif.
 Melakukan pengawasan, pemeriksaan, penyidikan, perlindungan
Konsumen, dan tindakan lain terhadap Lembaga Jasa Keuangan,
pelaku, dan/atau penunjang kegiatan jasa keuangan sebagaimana
dimaksud dalam peraturan perundang-undangan di sektor jasa
keuangan.
b) Memberikan dan/atau mencabut:
 Izin usaha.
 Izin orang perseorangan.
 Efektifnya pernyataan pendaftaran.
 Surat tanda terdaftar.
 Persetujuan melakukan kegiatan usaha.
 Pengesahan.
7. Perlindungan Konsumen dan Masyarakat
Untuk perlindungan Konsumen dan masyarakat, OJK berwenang melakukan
tindakan pencegahan kerugian Konsumen dan masyarakat, yang meliputi:
 Memberikan informasi dan edukasi kepada masyarakat atas karakteristik sektor
jasa keuangan, layanan, dan produknya.
 Meminta Lembaga Jasa Keuangan untuk menghentikan kegiatannya apabila
kegiatan tersebut berpotensi merugikan masyarakat.
 Tindakan lain yang dianggap perlu sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan di sektor jasa keuangan.
B. Memahami Pengertian Pasar Modal
1. Pengertian Pasar Modal
Pasar modal (capital modal) adalah pasar keuangan untuk dana-dana jangka
panjang dan merupakan pasar yang konkret. Dana jangka panjang adalah dana yang
jatuh temponya lebih dari satu tahun. Pasar modal dalam arti sempit adalah suatu
tempat dalam pengertian fisik yang terorganisasi tempat efek-efek diperdagangkan
yang disebut bursa efek. Pengertian bursa efek (stock exchange) adalah suatu sistem
yang terorganisasi yang mempertemukan penjual dan pembeli efek yang dilakukan
baik secara langsung maupun tidak langsung. Pengertian efek adalah setiap surat
berharga (sekuritas) yang diterbitkan oleh perusahaan, misalnya: surat pengakuan
utang, surat berharga komersial (commercial paper), saham, obligasi, tanda bukti
utang, bukti right (right issue), dan waran (warrant).
Definisi pasar modal menurut Kamus Pasar Uang dan Modal adalah pasar
konkret atau abstrak yang mempertemukan pihak yang menawarkan dan memerlukan
dana jangka panjang, yaitu jangka satu tahun ke atas. Umumnya yang termasuk pihak
penawar adalah perusahaan asuransi, dana pensiun, bank-bank tabungan sedangkan
yang termasuk peminat adalah pengusaha, pemerintah dan masyarakat umum.
2. Perkembangan Pasar Modal Di Indonesia
Dalam sejarah Pasar Modal Indonesia, kegiatan jual beli saham dan obligasi
dimulai pada abad ke-19. Menurut buku Effectengids yang dikeluarkan oleh
Verreninging voor den Effectenhandel pada tahun 1939, jual beli efek telah
berlangsung sejak 1880. Pada tanggal Desember 1912, Amserdamse Effectenbeurs
mendirikan cabang bursa efek di Batavia. Di tingkat Asia, bursa Batavia tersebut
merupakan yang tertua keempat setelah Bombay, Hongkong, dan Tokyo. Aktivitas
yang sekarang diidentikkan sebagai aktivitas pasar modal sudah sejak tahun 1912 di
Jakarta. Aktivitas ini pada waktu itu dilakukan oleh orang-orang Belanda di Batavia
yang dikenal sebagai Jakarta saat ini. Sekitar awal abad ke-19 pemerintah kolonial
Belanda mulai membangun perkebunan secara besar-besaran di Indonesia. Sebagai
salah satu sumber dana adalah dari para penabung yang telah dikerahkan sebaik-
baiknya. Para penabung tersebut terdiri dari orang-orang Belanda dan Eropa lainnya
yang penghasilannya sangat jauh lebih tinggi dari penghasilan penduduk pribumi.
Atas dasar itulah maka pemerintahan kolonial waktu itu mendirikan pasar midal.
Setelah mengadakan persiapan akhirnya berdiri secara resmi pasar midal di Indonesia
yang terletak di Batavia (Jakarta) pada tanggal 14 Desember 1912 dan bernama
Verreninging voor den Effectenhandel (bursa efek) dan langsung memulai
perdagangan. Efek yang diperdagangkan pada saat itu adalah saham dan obligasi
perusahaan milik perusahaan Belanda serta obligasi pemerintah Hindia Belanda.
Bursa Batavia dihentikan pada perang dunia yang pertama dan dibuka kembali pada
tahun 1925 dan menambah jangkauan aktivitasnya dengan membuka bursa paralel di
Surabaya dan Semarang. Aktivitas ini terhenti pada perang dunia kedua.
Pada tahun 1977, bursa saham kembali dibuka dan ditangani oleh Badan
Pelaksana Pasar Modal (Bapepam), institusi baru di bawah Departemen Keuangan.
Unuk merangsang perusahan melakukan emisi, pemerintah memberikan keringanan
atas pajak perseroan sebesar 10%-20% selama 5 tahun sejak perusahaan yang
bersangkutan go public. Selain itu, untuk investor WNI yang membeli saham melalui
pasar modal tidak dikenakan pajak pendapatan atas capital gain, pajak atas bunga,
dividen, royalti, dan pajak kekayaan atas nilai saham/bukti penyertaan modal.
Pada tahun 1988, pemerintah melakukan deregulasi di sektor keuangan dan
perbankan termasuk pasar modal. Deregulasi yang memengaruhi perkembangan
pasar modal antara lain Pakto 27 tahun 1988 dan Pakses 20 tahun 1988. Sebelum itu
telah dikeluarkan Paker 24 Desember 1987 yang berkaitan dengan usaha
pengembangan pasar modal meliputi pokok-pokok:
a) Kemudahan syarat go public antar lain laba tidak harus mencapai 10%.
b) Diperkenalkan Bursa Paralel.
c) Penghapusan pungutan seperti fee pendaftaran dan pencatatan di bursa yang
sebelumnya dipungut oleh Bapepam.
d) Investor asing boleh membeli saham di perusahaan yang go public.
e) Saham boleh dierbitkan atas unjuk.
f) Batas fluktuasi harga saham di bursa efek sebesar 4% dari kurs sebelum
ditiadakan.
g) Proses emisi sudah diselesaikan Bapepem dalam waktu selambat-lambatnya 30
hari sejak dilengkapinya persyaratan.
Pada tanggal 13 Juli 1992, bursa saham dswastanisasi menjadi PT Bursa Efek
Jakarta. Swastanisasi bursa saham menjadi PT BEJ ini mengakibatkan beralihnya
fungsi Bapepam menjadi Badan Pengawas Pasar Modal.
3. Manfaat pasar modal
1) Bagi Emiten
Bagi emiten, pasar modal memiliki beberapa manfaat, antara lain:
a. Jumlah dana yang dapat dihimpun berjumlah besar
b. Dana tersebut dapat diterima sekaligus pada saat pasar perdana selesai
c. Tidak ada convenant sehingga manajemen dapat lebih bebas dalam
pengelolaan dana/perusahaan
d. Solvabilitas perusahaan tinggi sehingga memperbaiki citra perusahaan
e. Ketergantungan emiten terhadap bank menjadi lebih kecil
2) Bagi investor
Sementara, bagi investor, pasar modal memiliki beberapa manfaat, antara lain:
a) nilai investasi berkembang mengikuti pertumbuhan ekonomi. Peningkatan
tersebut tercermin pada meningkatnya harga saham yang mencapai kapital
gain
b) memperoleh deviden bagi mereka yang memiliki/memegang saham dan bunga
yang mengambang bagi pemenang obligasi
c) dapat sekaligus melakukan investasi dalam beberapa instrumen yang
mengurangi risiko
4. Lembaga-Lembaga Yang Terlibat Di Pasar Modal
a) BAPEPAM (Badan Pengawas Pasar Modal)
Tugas Badan Pengawas Pasar Modal menurut Keppres No. 53 Tahun 1990
tentang Pasar Modal adalah :
1) Mengikuti perkembangan dan mengatur pasar modal sehingga efek dapat
ditawarkan dan diperdagangkan secara teratur dan efisien serta melindungi
kepentingan pemodal masyarakat umum.
2) Melaksanakan pembinaan dan pengawas terhadap lembaga-lembaga berikut:
 Bursa efek
 Lembaga kliring, penyelesaian dan penyimpanan
 Reksa dana
 Perusahaan efek dan perorangan
3) Memberi pendapat kepada Menteri Keuangan mengenai pasar modal
b) Lembaga Penunjang Pasar Perdana
1) Penjamin Emisi Efek
Tugas penjamin efek antara lain adalah sebagai berikut:
 Memberikan nasihat mengenai jenis efek yang sebaiknya dikeluarkan,
harga yang wajar dan jangka waktu efek (obligasi dan sekuritas kredit).
 Dalam mengajukan pernyataan pendaftaran emisi efek, membantu
menyelesaikan tugas administrasi yang berhubungan dengan pengisian
dokumen pernyataan pendaftaran emisi efek, penyusunan prospektus
merancang spesimen efek dan mendampingi emiten selama proses
evaluasi.
 Mengatur penyelenggaraan emisi (pendistribusian efek dan menyiapkan
sarana-sarana penunjang).
2) Akuntan Publik
Tugas akuntan publik antara lain adalah sebagai berikut:
 Melakukan pemeriksaan atas laporan keuangan perusahaan dan
memberikan pendapatya.
 Memeriksa pembukuan apakah sudah sesuai dengan prinsip akuntansi
yang berlaku umum dan ketentuan-ketentuan Bapepam.
 Memberikan petunjuk pelaksanaan cara-cara pembukuan yang baik
apabila diperlukan

3) Konsultan Hukum
Tugas konsultan hukum adalah meneliti aspek-aspek hukum emiten dan
memberikan pendapat dari sisi hukum tentang keadaan dan keabsahan usaha
emiten, yang meliputi anggaran dasar, izin usaha, bukti kepemilikan atas
kekayaaan emiten, perikatan yang dilakukan oleh emiten dengan pihak
ketiga, serta gugatan dalam perkara perdata dan pidana.
4) Notaris
Notaris bertugas membuat berita acara RUPS, membuat konsep akta
perubahan anggaran dasar dan menyiapkan naskah perjanjian dalam rangka
emisi efek.
5) Agen Penjual
Agen penjual ini umumnya terdiri dari perusahaan pialang
(broker/dealer) yang bertugas melayani investor yang akan memesan efek,
melaksanakan pengembalian uang pesanan dan menyerahkan sertifikat efek
kepada pemesan.
6) Perusahaan Penilai
Perusahaan penilai diperlukan apabila perusahaan emiten akan
melakukan penilaian kembali aktivanya. Penilaian tersebut dimaksudkan
untuk mengetahui beberapa beesarnya nilai wajar aktiva perusahaan sebagai
dasar dalam melakukan emisi melalui pasar modal.
c) Lembaga Penunjang dalam Emisi Obligasi
Dalam emisi obligasi, disamping lembaga penunjang untuk emisi saham
juga dikenal lembaga sebagai berikut:
1) Wali Amanat (Trustee)
Tugas wali amanat antara lain:
 .Menganalisis kemampuan dan kredibilitas emiten
 Melakukan penilaian terhadap sebagian atau seluruh harta kekayaan
emiten yang diterima olehnya sebagai jaminan.
 Memberikan nasihat yang diperhitungkan oleh emiten.
 Melakukan pengawasan terhadap pelunasan pinjaman pokok beserta
bunganya yang harus dilakukan oleh emiten tepat pada waktunya.
 Melaksanankan tugas selaku agen utama pembayaran.
 Mengikuti secara terus-menerus perkembangan pengelolaan perusahaan
emiten.
 Membuat perjanjian perwaliamanatan dengan pihak emiten.
 Memanggil Rapat Umum Pemegang Obligasi (RUPO), apabila
diperlukan.
2) Penanggung (Guarantor)
Penanggung bertanggungjawab atas dipenuhinya pembayaran
pinjaman pokok obligasi beserta bunganya dari emiten kepada para
pemengang obligasi tepat pada waktunya, apabila emiten tidak memenuhi
kewajibannya.
3) Agen Pembayar (Paying Agent)
Agen pembayar bertugas membayar bunga obligasi yang biasanya
dilakukukan setiap dua kali setahun dan pelunasan pada saat obligasi telah
jatuh tempo.
d) Lembaga Penunjang Pasar Sekunder
Lembaga penunjang pasar sekunder merupakan lembaga yang
menyediakan jasa-jasa dalam pelaksanaan transaksi jual beli di bursa. Lembaga
penunjang terdiri dari:
1) Pedagang Efek
Di samping melakukan jual beli efek untuk diri sendiri, pedangang
efek juga berfungsi untuk menciptakan pasar bagi efek tertentu dan menjaga
keseimbangan harga serta memelihara likuiditas efek dengan cara membeli
dan menjual efek tertentu di pasar sekunder.
2) Perantara Perdagangan Efek (Broker)
Broker bertugas menerima order jual dan order beli investor untuk
kemudian ditawarkan di bursa efek. Atas jasa keperantaraan ini broker
mengenakan fee kepada investor.
3) Perusahaan Efek
Perusahaan efek atau perusahaan sekuritas (sekurities company) dapat
menjalankan saru atau beberapa kegiatan, baik sebagai penjamin emisi efek
(underwriter) , peranraa pedagang efek, manajer investasi atau penasihat
investasi.
4) Biro Administrasi Efek
Yaitu pihak yang berdasarkan kontrak dengan emiten secara teratur
menyediakan jasa-jasa melaksanakan pembukuan, transfer dan pencatatan,
pembayaran dividen, pembagaian hak opsi, emisi sertifikat, atau laporan
tahunan untuk emiten.
5) Reksa Dana (Mutual Fund)
Reksadana merupakan perusahaan yang kegiatannya mengelola dana-
dana investor yang pada umumnya diinvestasikan dalam bentuk instrumen
pasar modal atau pasar uang oleh manajer investasi. Atas dana yang dikelola
tersebut diterbitkan unit saham atau sertifikat sebagai bukti keikutsertaan
investor pada perusahaan reksadana.
e) Strategi Investasi Di Pasar Modal
Investor harus menyadari bahwa berinvestasi di pasar modal disamping
akan memperoleh keuntungan juga ada kemungkinan akan mengalami kerugian.
Strategi dasar investor yang akan meningkatkan kinerja atau nilai portofolio
investasi menjadi lebih baik adalah dengan senantiasa mengikuti prinsip “Keep
your alpha high and your beta low”. Prinsip ini berarti bahwa investor akan
selalu mempertimbangkan berapa tingkat risiko dan keuntungan yang akan
diperoleh. Keuntungan atau kerugian tersebut sangat dipengaruhi oleh
kemampuan investor untuk menganalisis berbagai jenis saham kemudian
memilih beberapa saham sesuai dengan kemampuan dana, saham yang dipilih
dan dibeli tersebut merupakan portofolio. Oleh karena itu, bermain di pasar
modal tidak memberikan jaminan untuk mendapatkan capital gain yaitu selisih
lebih dari harga beli saham dan harga jual saham. Dengan demikian bermain di
bursa akan sangat mungkin pula investor mengalami capital loss.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Pedelegasian tugas, fungsi dan kewenangan Bapepam kini beralih ke Otoritas
Jasa Keuangan (OJK). Kekuasaan yang sangat besar dan unik yang dimiliki
oleh Bapepam diserahkan kepada OJK. Bapepam tidak hanya bertindak
sebagai regulator tetapi juga mempunyai kekuasaan “kepolisian”, serta dapat
bertindak dan berwenang menggunakan kekuasaannya yang bersifat “quasi-
judicial”
Dalam hal melakukan pemerikasaan dan penyidikan atas terjadinya
pelanggaran UUPM, kekuasaan OJK merupakan polisi yang menegakkan
hukum sebagai Penyidik Pegawai Negeri Sipil. Pendelegasian kekuasaan
Bapepam kepada OJK juga diperluas yaitu mempunyai kekuasaan untuk
mengenakan sanksi administrasi yang jumlahnya cukup banyak dalam
pelaksanaan kekuasaannya. Termasuk dalam kekuasaan pengenaan sanksi
adalah untuk mengenakan denda, pembatasan dan pembekuan kegiatan usaha,
pencabutan izin usaha serta pembatalan persetujuan pendaftaran. Sebagai
Penyidik Pegawai Negeri Sipil (PPNS), OJK mempunyai kewenangan seperti
layaknya Polisi dalam melakukan pemeriksaan dan penyidikan. Dalam rangka
pelaksanaan kewenangan sebagai penyidik, OJK dapat dibantu oleh aparat
penegak hukum lainnya, juga dapat melalukan perintah penangkapan
sebagaimana kewenangan yang dimiliki oleh pendahulunya yaitu Bapepam.
2. Definisi pasar modal menurut Kamus Pasar Uang dan Modal adalah pasar
konkret atau abstrak yang mempertemukan pihak yang menawarkan dan
memerlukan dana jangka panjang, yaitu jangka satu tahun ke atas. Umumnya
yang termasuk pihak penawar adalah perusahaan asuranssi, dana pensiun,
bank-bank tabungan sedangkan yang termasuk peminat adalah pengusaha,
pemerintah dan masyarakat umum.
Produk yang Terdapat di Pasar Modal :
 Reksa Dana
 Saham
 Saham Preferan
 Obligasi
 Waran
 Right Issue

B. Saran-Saran.
Dengan adanya makalah ini kami berharap dapat membantu pembaca untuk
memperoleh informasi mengenai Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan Pasar Modal.
Namun kami sadar bahwa dalam makalah ini masih terdapat kekurangan-kekurangan.
Oleh karena itu kami mengharapkan bantuan pembaca untuk membantu kami dalam
pembuatan makalah selanjutnya dengan memberikan saran. Terima kasih atas
perhatiannya, kami tunggu saran dari pembaca.
DAFTAR PUSTAKA

Sigit Triandaru dan Totok Budisantoso. 2006. Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya. Jakarta:
Salemba Empat
http://www.google.com/pasar modal
http://www.google.com/pasar modal syariah
http://yolandagustina03iainbsk.blogspot.com/2018/01/makalah-tentang-otoritas-jasa-keuangan.html
http://akhakarim.blogspot.com/2013/04/kata-pengantar-puji-syukur.html

Anda mungkin juga menyukai