Abstrak
Penelitian ini bertujuan (1) Untuk mengetahui kondisi sosial yang terdiri Aspek Pendidikan, aspek kergaman
Pekerjaan Akses Kesehatan. nelayan yang bermukim di daerah pesisir pantai. Kabupaten Majene. Propinsi Sulawesi barat.
(2) Untuk mengetahui kondisi ekonomi yang terdiri dari tingkat pendapatan usaha nelayan, Pendapatan diluar
usaha Nelayan , pendapatan Keluarga nelayan pada masyarakat nelayan yang bermukim di daerah pesisir pantai.
Kabupaten Majene. Propinsi Sulawesi Barat. Penelitian ini di laksanakan di Kabupaten Majene, Propinsi Sulawesi
Barat, yaitu memilih salah satu wilayah yang termasuk dalam permukiman daerah pesisir. Untuk aspek sosial
digunakan analisis deskriptif sedangkan untuk Aspek ekonomi digunakan analisis pendapatan untuk menghitung
pendapatan responden. Hasil penelitian antara lain (1) Kondisi social masyarakat nelayan yang bermukim di
pesisir pantai dilihat. Dari hasil persentase kajian social dapat disimpulkan bahwa kondisi social masyarakat
dilihat dari yang memiliki pekerjaan sampingan sebanyak (51,11 ), Aspek pendidikan rata-rata tingkat pendidikan
responden, isteri dan anggota keluarganya adalah SD dengan persentase (86,67 ), ( 77,78 ), ( 71,42 ). Sedangkan
Akses kesehatan :, Akses Puskesmas jumlah persentase yang memanfaatkan puskesmas sebanyak 71,1. (2)
Kondisi ekonomi masyarakat nelayan yang bermukim di pesisir pantai masih sangat rendah. Hal ini dapat dilihat
dari pendapatan kepala rumahtangga, pendapatan isteri, dan pendapatan anggota rumahtangga masih sangat
rendah. Yang rata-rata pendapatan pokok nelayan dalam 1 bulan sebesar Rp.724.450 pendapatan sampingan
Rp.293.750, pendapatan isteri Rp.181.250 dan pendapatan anggota rumahtangga sebesar Rp.277.78.
27
AGROVITAL
Volume 1, Nomor 1, November 2016 E-ISSN : 2541-7460 | P-ISSN : 2541-7452
28
AGROVITAL
Volume 1, Nomor 1, November 2016 E-ISSN : 2541-7460 | P-ISSN : 2541-7452
29
AGROVITAL
Volume 1, Nomor 1, November 2016 E-ISSN : 2541-7460 | P-ISSN : 2541-7452
keragaman pekerjaan rumahtangga nelayan keterbatasan biaya, yang dimiliki oleh orangtuanya.
responden disajikan pada tabel berikut : Jadi rata – rata pendidikan anak-anak. Hanya Maksimal
SMP karena pada jenjang pendidikan SD sampai SMP
Tabel 6. Keragaman pekerjaan responden biayanya masih relative rendah. Tetapi untuk lanjut ke
jenjang selanjutnya yaitu SMA bahkan ke perguruan
No Uraian Jumlah RT Persentase tinggi hal ini sangat sulit karena biaya yang diperlukan
Nelayan (%) akan sangat tinggi sehingga orangtua anak tidak
1 Responden yang 23 51,11 mampu untuk melanjutkan pendidikan anak mereka.
memiliki pekerjaan c) Akses Kesehatan
sampingan. Akses kesehatan sangat penting bagi sebuah
2. Jumlah isteri yang 17 37,77 rumahtangga, sebab keluarga yang sehat dapat
bekerja menunjang dalam melakukan aktifitas usahanya.
3. Jumlah anggota 9 20,0 aksebilitas terhadap prasarana kesehatan seperti
keluarga yang bekerja. puskesmas. Untuk mengetahui aspek kesehatan
bagi nelayan Adalah Sebagai berikut
Tabel 6 menunjukkan bentuk keragaman
pekerjaan nelayan responden Yaitu responden yang Akses Puskesmas.
memiliki pekerjaan sampingan, jumlah isteri yang Untuk mengetahui akses puskesmas
bekerja serta jumlah anggota keluarga yang bekerja. bagi nelayan responden
Dari ketiga uraian diatas terlihat bahwa responden yang Tabel 8. Akses puskesmas responden
memiliki pekerjaan sampingan lebih dominan banyak
yaitu sebanyak 17 atau sebanyak 37,38 persen. No Akses Puskesmas Jumlah RT Persentase
Keragaman pekerjaan ini meliputi jenis pekerjaan Nelayan (%)
seperti 1. Memanfaatkan 32 71,1
: Tukang becak, Tukang kayu, buruh tukang, sopir, 2. Belum 13 28,9
montir, dan tukan ojek. Dan untuk pekerjaan isteri Memanfaatkan
seperti : Menjual Ikan, berdagang Kue, buruh cuci. Jumlah 45 100,0
Tetapi Rata-rata para isteri nelayan bekerja sebagai
penjual ikan. Sedangkan anak/ anggota keluarga Tabel 8 menunjukkan bahwa jumlah
meliputi pekerjaan seperti : Nelayan pekerja, Buruh rumahtangga nelayan responden yang memanfaatkan
tukang, tukang becak, montir, tetapi rata – rata puskesmas cukup banyak dengan jumlah 32
bekerja sebagai nelayan pekerja. rumahtangga atau sebanyak 71,1 persen. Hal ini
b) Akses Pendidikan. disebabkan karena adanya pelayanan kesehatan gratis
Akses pendidikan meliputi tingkat pendidikan sehingga masyarakat sudah tidak ragu untuk
reponden, isteri, tingkat pendidikan anak usia mengunjungi dan menggunakan fasilitas puskesmas.
sekolah, dan kemampuan kepala rumah tangga Pada kajian social diatas dapat dilihat
untuk biaya pendidikan anaknya. Hasil penelitian bahwa kajian social masih kurang ini dapat
tabel 8 menunjukkan bahwa 86,67 % nelayan dilihat dari kergaman pekerjaan, akses
responden yang tingkat pendidikannya hanya SD. pendidikan, dan akses kesehatan terutama pada
untuk lebih jelasnya tingkat pendidikan isteri dan aspek kesehatan. Masalah kesehatan tidak lepas
anak, jumlah anak anak usia sekolah yang sekolah. dari aspek sosial, ekonomi dan budaya.
Dapat dilihat pada Tabel 12 Berikut ini : c. Kajian Kondisi Ekonomi Masyarakat
Tabel 7 Tingkat pendidikan Isteri dan Anak Nelayan
responden a) Pendapatan Sebagai nelayan
Pendapatan adalah hasil dari kegiatan yang
No Anggota Keluarga Jumlah Persentase (%) diperoleh dalam berusaha baik berupa uang
1. Pendidikan Isteri : maupun barang dimana barang tersebut dihargai
- SD 35 77,78 dengan nilai uang sehingga dapat dipergunakan
- SMP 8 17,78 untuk keperluan hidup. Sumber pendapatan dari
- SMA 2 4,44 nelayan yaitu pendapatan dari hasil bekerja sebagai
2 Pendidikan Anak nelayan.
- SD 75 71,42 Untuk mengetahui sumber pendapatan nelayan
- SMP 24 22,86 dari hasil tangkapan dapat dilihat pada tabel berikut :
- SMA 6 5,71
Tabel 9. Tingkat pendapatan nelayan responden
Tabel 7 diatas menunjukkan bahwa rata-rata
tingkat pendidikan isteri nelayan responden adalah SD, No Tingkat Pendapatan Jumlah Persentase
dengan jumlah 35 orang dan rata-rata pendidikan anak ( Rp/Bulan) (orang) (%)
reponden sebanyak 75 orang. Sehingga dapat dikatakan 1. 600.000 – 1500.000 14 31,11
pendidikan isteri dan anak nelayan reponden masih 2. 450.000 – 500.000 26 57,77
rendah. Pendidikan rendah yang dimiliki terutama pada 3 100.000 – 300.000 4 8,88
anak – anak responden ini karena disebabkan Jumlah 45 100,0
30
AGROVITAL
Volume 1, Nomor 1, November 2016 E-ISSN : 2541-7460 | P-ISSN : 2541-7452
31
AGROVITAL
Volume 1, Nomor 1, November 2016 E-ISSN : 2541-7460 | P-ISSN : 2541-7452
tidak bekerja. Dan adapun isteri yang bekerja tetap jenis sampingan untuk memenuhi kebutuhan sehari-
pekerjaannya antara lain : Menjual Ikan, Menjual/ hari. Sedangkang akses puskesmas tinggi ini
Membuat Kue, tukang jahit, wirausaha dan Buruh cuci. disebabkan karena adanya pelayanan gratis
d) Pendapatan anggota rumah tangga Nelayan bagi masyarakat yang tidak mampu.
Pendapatan yang bersal daris upah/ gaji dan
2. Kondisi ekonomi masyarakat nelayan yang
diperoleh dari hasil pendapatan yang lain. Untuk
bermukim di pesisir pantai masih sangat rendah.
mengetahui pendapatan anggota rumahtangga nelayan
Hal ini dapat dilihat dari pendapatan kepala
responden Dapat dilihat pada tabel sebagai berikut:
rumahtangga, pendapatan isteri, dan pendapatan
Tabel 14. Tingkat pendapatan anggota anggota rumahtangga masih sangat rendah. Yang
rumahtangga nelayan responden rata-rata pendapatan pokok nelayan dalam 1 bulan
sebesar Rp.724.450 pendapatan sampingan
No Tingkat pendapatan Jumlah Persentase Rp.293.750, pendapatan isteri Rp.181.250 dan
( Rp/ Bulan ) (Orang) (%) pendapatan anggota rumahtangga sebesar
1. Tidak Bekerja 37 82,22 Rp.277.78.
2. 200.000 – 350.000 7 15,55
3. 400.000 – 500.000 1 2,22 Daftar Pustaka
Jumlah 45 100,0 Arie Prasetyo Rahadian, 2010. pentingnya modal sosial
bagi budaya kemajuan bangsa terutama pada
Tabel 14 diatas dapat dilihat bahwa tingkat masyarakat wilayah pesisir. Program kreativitas
pendapatan anggota rumahtangga Nelayan. Juga mahasiswa. Institut Pertanian Bogor ( IPB ).
masih sangat rendah karena masih banyak anggota
Apridar, Muhammad karim, Suhana. Ekonomi
rumahtangga responden yang tidak bekerja yaitu
Kelautan dan Pesisir. Graha Ilmu 2011.
sebanyak 37 orang dengan persentase 82,22. Adapun
jumlah anggota rumahtangga yang bekerja dengan Berita Resmi Statistik Provinsi Sulawesi Barat
tingkat pendapatan berkisar antara 200.000 – 350.000 , No.25/07/76/Th. V, 01 Juli 2011
sebanyak 7 orang dengan persentase 4,44 %.
Hal ini menunjukkan bahwa anak – anak Darmiawati Ratna, 2001. Perencanaan pemukiman
responden yang bekerja untuk membantu perekonomian nelayan di pantai timu Surabaya., dalam jurnal
keluarga hanya berjumlah 8 orang anak, ini terjadi dimensi Teknik Arsitektur, penerbit Lembaga
dikarenakan banyak hal, diantaranya karena rata – rata Penelitian dan Pengabdian Masyarakat
anak responden sekolah sehingga sangat sedikit waktu Universitas Kristen Petra Surabaya.
untuk bekerja. ketika sudah mulai beranjak remaja rata – Dinas Tata Ruang dan Pemukiman Propinsi Sulawesi
rata sudah pergi meninggalkan rumah untuk merantau Barat, 2010. Review profil kawasan kumuh,
sehingga intensitas waktu untuk membantu keluarga itu Laporan Antara, Sulawesi Barat.
kurang, selanjutnya banyak juga yang menikah di usia
mudah sehingga mereka bekerja tidak untuk membantu Fhadoli, H. 1995. Ilmu Usahatani. Penebar Swadaya.
orangtua mereka tetapi untuk menghidupi keluarga Jakarta.
mereka sendiri Hasriani. S, 2008. Sumber dan Alokasi
4. Kesimpulan Pendapatan rumah Tangga Nelayan Di Desa
Pambusuang, Kecamatan Balnipa,
Berdasarkan hasil penelitian maka Kabupaten Polewali Mandar, Propinsi
kesimpulan yang dapat dirumuskan dari hasil Sulawesi Barat, Skripsi FP-Umi, Makassar.
penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Kondisi social masyrakat nelayan yang bermukim di Rokhmin Dahuri, 2003. Paradigma Baru Pembangunan
pesisir pantai dilihat. Dari hasil persentase kajian Indonesia Berbasis Kelautan. Fakultas Perikanan
social dapat disimpulkan bahwa kondisi social dan Ilmu Kelautan Institut Pertanian Bogor.
masyarakat dilihat dari yang memiliki pekerjaan Laporan Akhir Penyusunan Rencana Strategis
sampingan sebanyak (51,11 ), Aspek pendidikan Dewan Maritim Indonesia (Jakarta:
rata-rata tingkat pendidikan responden, isteri dan Departemen Kelautan dan Perikanan, 2007).
anggota keluarganya adalah SD dengan persentase
(86,67 ), (77,78 ), (71,42 ). Sedangkan Akses Sutejo Kuwat Widodo, 2007. “Dinamika
kesehatan :, Akses Puskesmas jumlah persentase Kebijakan terhadap Nelayan: Tinjauan
yang memanfaatkan puskesmas sebanyak 71,1. Historis pada Nelayan Pantai Utara Jawa,
dalam Ilmu Sejarah. Fakultas Sastra
Universitas Diponegoro.
Setelah melihat jumlah persentase diatas dapat Pratikto, agenda Kelautan Nasional (online )
disimpulkan bahwa Kondisi social kecuali keragaman (http://www.ahmadheryawan.com/opini-
pekerjaan dan akses puskesmas, semuanya masuk kategori media/ekonomi-bisnis/6439-agenda-
rendah. Keragaman pekerjaan tinggi disebabkan banyaknya kelautannasional.pdf,dikunjungi1September
nelayan yang melakukan pekerjaan 2009).
32
AGROVITAL
Volume 1, Nomor 1, November 2016 E-ISSN : 2541-7460 | P-ISSN : 2541-7452
33