Oleh
2.1 Tujuan
2.1.1 Tujuan Umum
Setelah dilakukan promosi kesehatan tentang penyakit hipertensi,
pelatihan senam bugar lansia dan pemeriksaan tekanan darah lansia
diharapkan kelompok sasaran dapat meningkatkan motivasinya untuk
melakukan tindakan preventif.
2.1.2 Tujuan Khusus
a. Meningkatnya pengetahuan tentang penyakit hipertensi
b. Meningkatkan pengetahuan tentang upaya pencegahan penyakit
hipertensi
c. Mendeteksi dini tekanan darah kelompok sasaran
d. Melakukan pelatihan senam bugar lansia
2.2 Manfaat
Kegiatan promosi kesehatan dan pelatihan ini diharapkan dapat
meningkatkan pengetahuan kelompok sasaran tentang hipertensi, dan
meningkatkan kesadaran tentang pentingnya menjaga kesehatan serta membantu
program pemerintah guna meningkatkan derajat kesehatan masyarakat
sebagaimana yang telah diamanahkan dalam UU RI No. 36 Tentang Kesehatan.
BAB 3. KERANGKA PENYELESAIAN MASALAH
A. Dasar Pemikiran
Jenis kegiatan promosi kesehatan dan pelatihan ini merupakan salah satu
upaya para intelektual di institusi pendidikan Universitas Jember dalam melihat
fenomena yang terjadi di masyarakat, salah satu permasalahannya adalah
tingginya prevalensi masyarakat yang mengalami penyakit hipertensi tanpa
mereka mengetahui bahwa memiliki risiko tinggi terhadap hipertensi akibat pola
hidup maupun faktor lainnya terutama pada lansia. Metode dalam promosi
kesehatan ini menggunakan pendekatan dengan melalui penyuluhan dan pelatihan
senam bugar lansia pada masyarakat. Kegiatan promosi kesehatan ini juga
memberikan kesempatan kepada kelompok sasaran untuk bertanya terkait materi
yang telah disampaikan. Tanya jawab dilakukan secara terbuka dalam bentuk
diskusi interaktif dengan warga mengenai materi yang telah disampaikan.
B. Khalayak Sasaran
Keluarga ibu Abdurrohman dan masyarakat khususnya lansia yang
beresiko tinggi mengalami hipertensi di RT 04 RW 28, Lingkungan Tegal Boto
Lor, Kecamatan Sumbersari, Kabupaten Jember.
E. Organisasi Pelaksanaan
Penyuluh: Risa Syahbana Badar
BAB 5. EVALUASI
6.1 Kesimpulan
Kegiatan promosi kesehatan tentang senam bugar lansia untuk mencegah
hipertensi penting untuk dilakukan pada keluarga pada Ibu Abdurrohma dan
lansia yang ada di lingkungan sekitar tersebut karena berdasarkan hasil pengkajian
banyak lansia yang masih kurang mengetahui hipertensi dengan baik, termasuk
cara pencegahannya. Mayoritas para lansia mengabaikan masalah hipertensi
selama tidak mengganggu aktivitas sehari-hari, padahal jika tidak tertangani
dengan baik hal tersebut dapat menyebabkan masalah kesehatan yang lebih parah.
Oleh sebab itu, sebagai calon perawat kita harus melaksanakan peran
sebagai edukator agar masyarakat dapat mengetahui dan memahami hipertensi
pada lansia dengan baik dan benar agar tidak terjadi komplikasi yang tidak di
inginkan.
6.2 Saran
Saran yang ada dalam laporan pertanggung jawaban ini ditujukan pada:
a. Bagi lansia
Diharapakan lebih peduli dengan kesehatan terutama masalah mengenai
hipertensi karena lansia memiliki risiko yang tinggi terhadap hipertensi. Risiko
tersebut dapat dikurangi dengan salah satu cara yaitu senma bugar lansia karena
telah terbukti berdasarkan penelitian.
b. Bagi tenaga kesehatan
Bagi tenaga kesehatan diharapkan dapat membantu lansia dalam
mengatasi hipertensi, baik dengan melalui promosi kesehata, perawatan, maupun
pengobatan.
DAFTAR PUSTAKA
Darmojo, B. 2009. Teori Proses Menua. In: H.Hadi Martono dan Kris Pranarka
(eds): Buku Ajar Boedhi-Darmojo GERIATRI Edisi 4. Jakarta: Balai
Penerbit FKUI
Depkes RI. 2013. Riset Kesehatan Dasar 2013. Jakarta: Badan Penelitian dan
Pengembangan Kesehatan Kementrian Kesehatan RI.
Parsudi A,I. Ginjal dan Hipertensi Pada Usia Lanjut. Edisi 4. Jakarta:FK-UI 2009
I. Analisa Data
A. Kebutuhan Peserta Didik
Keluarga ibu Durrahman di RT 04 RW 28 dan lansia di Lingkungan Tegal
Boto Lor, Kecamatan Sumbersari, Kabupaten Jember, berdasarkan
pengkajian memiliki pengetahuan yang kurang baik tentang hipertensi
yang berisiko tinggi terjadi pada lansia. Para lansia mengaku tidak tahu
bahwa semakin tua usia, maka risiko hipertensi semkakin tinggi. Selain
itu, lansia didaerah tersebut memiliki tingkat aktivitas aktif yang rendah
dan lebih banyak melakukan aktifitas pasif seperti menonton TV dan
mengobrol dengan tetangga. Tidak ada kegiatan kesehatan seperti
posyandu lansia yang dapat menunjang kesehatan lansia.
B. Karakteristik Peserta Didik
Keluarga Ibu Durrahman di RT 054 RW 28, Lingkungan Tegal Boto Lor,
Kecamatan Sumbersari, Kabupaten Jember secara umum memiliki tingkat
pendidikan sekolah dasar samapai menengah. Mereka masih kurang
pengetahuan tentang cara menjaga kesehatan di usia tua, terutama cara
mencegah hipertensi yang berisiko tinggi terjadi pada lansia.
V. Metode
Ceramah, diskusi dan pelatihan
VI. Media
Slide dan leafleat
VII. Kegiatan Penyuluhan
IX. Refrensi
Thristyaningsih, S., Probosuseno., Astuti, H. 2011. Senam Bugar Lansia Berpengaruh
terhadap Daya Tahan Paru, Status Gizi, dan Tekanan Darah. Jurrnal Gizi Klinik
Indonesia. 8(1) halaman 14-22
Lampiran 1: Berita Acara
Lampiran 2: Daftar hadir
Lampiran 3 : Materi
a. Pengertian hipertensi
Hipertensi atau tekanan darah tinggi adalah peningkatan tekanan darah sistolik
lebih dari 140 mmHg dan tekanan darah diastolik lebih dari 90 mmHg pada
dua kali pengukuran dengan selang waktu lima menit dalam keadaan cukup
istirahat/tenang.
b. Faktor risiko hipertensi
1. Keturunan
2. Umur
3. Gaya hidup tidak sehat
a. Diet yang tidak sehat (kurang buah dan sayur, tinggi lemak jenuh, tinggi
kolestrol, tinggi garam dan gula.
b. Kurang aktivitas/olahraga
c. Kegemukan/obesitas
d. Alkohol
e. Stress
f. Merokok
c. Tanda dan gejala hipertensi
Hipertensi sering terjadi tanpa gejala, sehingga penderita tidak merasa sakit.
Pada umumnya tanda dan gejala hipertensi sebgai berikut:
1. Sakit kepala
2. Kelelahan
3. Mual dan muntah
4. Sesak nafas
5. Pandangan menjadi kabur
6. Mata berkunang-kunang
7. Mudah marah
8. Telinga berdengung
9. Sulit tidur
10. Rasa berat di tengkuk
d. Kategori hipertensi
Klasifikasi Tekanan Tekanan Darah Sistol Tekanan Darah
Darah (mmHg) Diastol (mmHg)
Normal <120 <80
Prehipertensi 120-139 80-89
Hipertensi stage 1 140-159 90-99
Hipertensi stage 2 160 atau >160 100 atau >100
1. Pemanasan (warming up), gerakan umum, yang melibatkan otot dan sendi,
dilakukan secara lambat dan hati-hati. Pemanasan dilakukan bersama dengan
peregangan lamanya kira-kira 8-10 menit. Pada 5 menit terakhir pemanasan
dilakukan lebih cepat, pemanasan dilakukan dengan tujuan untuk mengurangi
cedera dan mempersiapkan sel-sel tubuh agar dapat turut serta dalam proses
metabolisme yang meningkat.
2. Latihan/gerakan inti senam lansia dilakukan 10-20 menit, gerakannya meliputi :
a. Jalan ditempat sambil mengatur napas
b. Kaki bergantian ke depan dan tangan diangkat setinggi bahu
c. Melangkah kesamping dua langkah, posisi tangan seperti mendorong
d Ulangi gerakan diatas 4 set
e Jalan ditempat sambil mengatur napas
f. Maju dengan mengangkat lutut sejajar paha dan kedua siku diayun didepan
dada
g. Melangkah ke samping satu langkah dan tangan didorong ke atas dengan
mengepal
h. Ulangi gerakan e,f,g selama 4 set
i. Jalan ditempat sambil mengatur napas
j. Mengangkat lutut serong dan siku seolah-olah menyentuh lutut
k. Mengankat kaki ke depan dan mengangkat tangan ke pinggang
l. Ulangi gerakan i,j,k selama 4 set
m. Jalan ditempat sambil mengatur napas
n. Kaki maju dan mundur 2 langkah dan tangan mengepal diluruskan kedepan
o. Kaki dibuka jinjit kesamping dan tangan bertepuk dan dibuka
p. Ulangi latihan m,n,o selama 4 set
q. Jalan ditempat sambil mengatur napas
r. Melangkah ke samping 2 langkah sambil merentangkan lengan sejajar bahu
s. Menghadap kesamping, ujung kaki dibuka-tutup sambil tangan didorong ke
atas
t. Ulangi q,r,s selama 4 set
u. Jalan ditempat sambil mengatur napas
v. Mengayun tangan diatas sampai sejajar bahu
w. Mengayun tangan dibawah sampai sejajar bahu
x. Bertepuk tangan
3. Pendinginan (cooling down), dilakukan secara aktif artinya, setelah latihan
inti perlu gerakan umum yang ringan sampai suhu tubuh kembali normal yang
ditandai dengan pulihnya denyut nadi dan terhentinya keringat. Pendinginan
dilakukan seperti pada pemanasan yaitu selama 8-10 menit.
Lampiran 4 : Media
Lampiran 5 : Foto kegiatan