Anda di halaman 1dari 24

KEPERAWATAN MEDIKAL:

SENAM BUGAR LANSIA UNTUK MENCEGAH HIPERTENSI

PROPOSAL PROMOSI KESEHATAN

Oleh

Risa Syahbana Badar


NIM 152310101100

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN


UNIVERSITAS JEMBER
2017
BAB 1. PENDAHULUAN

1.1 Analisis Situasi


Hipertensi merupakan gangguan sistem kardiovaskuler yang ditandai
dengan meningkatnya tekanan darah dalam tubuh. Banyak orang yang tidak
menyadari bahwa dirinya menderita hipertensi. Hal ini disebabkan gejalanya yang
tidak nyata pad stadium awal dan belum menimbulkan gejala yang serius dalam
kesehatannya (Gunawan, 2001). Seseorang yang menderita hipertensi berpotensi
mengalami komplikasi, seperti stroke, gagal jantung, gagal ginjal, dan berbagai
komplikasi lainnya. Selain itu juga dapat merusak organ tubuh, antara lain jantun,
mata, ginjal, dan pembuluh darah (Parsudi, 2009). Kerusakan atau komplikasi
tersebut tergantung pada ukuran tekanan darah, lama diderita, penanganan dan
faktor risiko lainnya (Soeharto, 2004).
Hipertensi sebagai sebuah penyakit kronis dipengaruhi oleh berbagai
faktor. Faktor resiko terjadinya hipertensi terbagi dalam faktor risiko yang tidak
dapat dimodifikasi dan faktor risiko yang dapat dimodifikasi. Faktor risiko yang
tidak dapat dimodifikasi seperti keturunan, jenis kelamin, ras dan usia. Sedangkan
faktor risiko yang dapat dimodifikasi yaitu obesitas, kurang berolahraga atau
aktivitas, merokok, alkoholisme, stress, danpola makan (Menurut Yogiantoro
dalam Hafiz dkk, 2016).
Bedasarkan data WHO pada tahun 2014 terdapat sekitar 600 juta penderita
hipertensi di seluruh dunia. Prevalensi tertinggi terjadi di wilayah Afrika yaitu sebesar
30%. Prevalensi terendah terdapat di wilayah Amerika sebesar 18%. Secara umum, laki-
laki memiliki prevalensi hipertensi yang lebih tinggi dibandingkan wanita (Rahajeng &
Tuminah, 2009). RISKESDAS pada tahun 2013 mencatat prevalensi hipertensi di
Indonesia sebesar 25,8 %, dengan prevalensi tertinggi terdapat di Bangka Belitung
(30,9%), diikuti Kalimantan Selatan (30,8%), Kalimantan Timur (29,6%) dan Jawa Barat
(29,4%) (Depkes RI, 2013).
Salah satu upaya menjaga kesehatan dan pencegahan penyakit hipertensi
pada lansia, yaitu dengan melakukan senam lansia. Senam lansia memiliki
gerakan-gerakan yang sederhana dengan tempo yang lambat dan waktu yang
diperlukan juga singkat sehingga tenaga yang dikeluarkan tidak terlalu besar,
meskipun gerakannya cukup sederhana tetapi olahraga tersebut memiliki manfaat
yang begitu besar terutama bagi kaum lansia (Widianti,2010). Senam lansia dapat
mencegah atau memperlambat kehilangan fungsional seperti penurunan masa otot
serta kekuatannya,toleransi latihan, dan terjadi penurunan lemak tubuh (Darmojo
2009). Orang yang melakukan senam secara teratur akan mendapatkan kesegaran
jasmani yang baik yang terdiri dari unsur kekuatan otot, kelenturan persendian,
kelincahan gerak, keluwesan, kardiovaskuler fitness (Bullock et al, 2000).
Insidensi hipertensi sangat tinggi terutama pada populasi lanjut usia (lansia),
dengan prevalensi mencapai 60%-80% dari populasi lansia (Mateos-C´aceres et al,
2012). Dengan tingginya faktor risiko dan prevalensi tersebut serta kurangnya
pengetahuan tentang hipertensi pada lansia, maka perlu untuk untuk dilakukan
promosi kesehatan kepada masyarakat khususnya lansia agar pengetahuan
masyarakat bertambah serta sebagai sarana preventif untuk mencegah atau
menurunkan risiko hipertensi.

1.2 Perumusan Masalah Mitra


Berdasarkan analisis situasi yang telah dipaparkan dapat dirumuskan
beberapa masalah antara lain:
1. Berdasarkan data yang didapatkan dari Ibu Durrahman yang bertempat tinggal
di RT 04 RW 28, Lingkungan Tegal Boto Lor, Kecamatan Sumbersari,
Kabupaten Jember, pada daerah tersebut belum terbentuk layanan kesehatan
seperti Posyandu khusus Lansia. Lansia di daerah tersebut lebih banyak
menghabiskan waktu dengan kegiatan yang kurang aktif seperti menonton
televisi, duduk mengobrol dengan tetangga, dan besantai atau tidur. Kurangnya
gerak/latihan fisik pada lansia dapat menyebabkan risiko hipertensi lebih tinggi
(Davis, 2004). Pemeriksaan tekanan darah secara rutin pada masyarakat
sebagai upaya untuk memantau kondisi kesehatan lansia masih belum ada,
sehingga kondisi lansia yang berisiko terkena hipertensi masih belum terkaji.

2. Untuk itu pemberian promosi kesehatan tentang hipertensi, dan pelatihan


senam bugar lansia serta deteksi dini melalui pemeriksaan tekanan darah pada
kelompok sasaran sangat tepat dalam rangka upaya promotif dan preventif
untuk menekan angka kejadian penyakit hipertensi.
3. Promosi kesehatan selain mudah dilakukan dengan biaya yang cukup murah
diharapkan mampu menyadarkan kelompok sasaran akan pentingnya menjaga
kesehatan tubuh dan pentingnya melakukan deteksi dini terhadap penyakit
hipertensi sehingga terhindar dari komplikasi yang dapat ditimbulkan seperti
penyakit CVA (stroke), jantung, ginjal dan penyakit pada mata (menyebabkan
retinopati hipertensi dan dapat menimbulkan kebutaan) (Wahyuningsih &
Atuti, 2013)
BAB 2. TUJUAN DAN MANFAAT

2.1 Tujuan
2.1.1 Tujuan Umum
Setelah dilakukan promosi kesehatan tentang penyakit hipertensi,
pelatihan senam bugar lansia dan pemeriksaan tekanan darah lansia
diharapkan kelompok sasaran dapat meningkatkan motivasinya untuk
melakukan tindakan preventif.
2.1.2 Tujuan Khusus
a. Meningkatnya pengetahuan tentang penyakit hipertensi
b. Meningkatkan pengetahuan tentang upaya pencegahan penyakit
hipertensi
c. Mendeteksi dini tekanan darah kelompok sasaran
d. Melakukan pelatihan senam bugar lansia

2.2 Manfaat
Kegiatan promosi kesehatan dan pelatihan ini diharapkan dapat
meningkatkan pengetahuan kelompok sasaran tentang hipertensi, dan
meningkatkan kesadaran tentang pentingnya menjaga kesehatan serta membantu
program pemerintah guna meningkatkan derajat kesehatan masyarakat
sebagaimana yang telah diamanahkan dalam UU RI No. 36 Tentang Kesehatan.
BAB 3. KERANGKA PENYELESAIAN MASALAH

A. Dasar Pemikiran
Jenis kegiatan promosi kesehatan dan pelatihan ini merupakan salah satu
upaya para intelektual di institusi pendidikan Universitas Jember dalam melihat
fenomena yang terjadi di masyarakat, salah satu permasalahannya adalah
tingginya prevalensi masyarakat yang mengalami penyakit hipertensi tanpa
mereka mengetahui bahwa memiliki risiko tinggi terhadap hipertensi akibat pola
hidup maupun faktor lainnya terutama pada lansia. Metode dalam promosi
kesehatan ini menggunakan pendekatan dengan melalui penyuluhan dan pelatihan
senam bugar lansia pada masyarakat. Kegiatan promosi kesehatan ini juga
memberikan kesempatan kepada kelompok sasaran untuk bertanya terkait materi
yang telah disampaikan. Tanya jawab dilakukan secara terbuka dalam bentuk
diskusi interaktif dengan warga mengenai materi yang telah disampaikan.

B. Kerangka Penyelesaian Masalah


Upaya untuk menyelesaikan masalah tersebut adalah:
1. Mengadakan promosi kesehatan tentang penyakit hipertensi dan
pencegahannya
2. Mengadakan tanya jawab/ diskusi secara terbuka tentang hipertensi
3. Mengadakan pemeriksaan deteksi dini tekanan darah dan
4. Pelatihan senam bugar lansia
BAB 4. RENCANA PELAKSANAAN KEGIATAN

A. Rencana Realisasi Penyelesaian Masalah


Kegiatan promosi kesehatan ini dilaksanakan di kediaman Ibu Durrahman
(yang telah diketahui menderita hipertensi) pada tanggal 12 November 2017.
Pemberi promosi kesehatan dari pihak mahasiswa PSIK Universitas Jember yang
berjumlah 1 (satu) orang. Risa Syahbana Badar memberikan materi tentang
definisi, faktor risiko, tanda gejala, kategori, pertolongan pertama, cara
pencegahan dan penyakit hipertensi, melakukan pemeriksaan tekanan darah pada
seluruh peserta yang hadir serta pelatihan senam bugar lansia.

B. Khalayak Sasaran
Keluarga ibu Abdurrohman dan masyarakat khususnya lansia yang
beresiko tinggi mengalami hipertensi di RT 04 RW 28, Lingkungan Tegal Boto
Lor, Kecamatan Sumbersari, Kabupaten Jember.

C. Metode Yang Digunakan


Metode yang digunakan dalam kegiatan penyuluhan ini adalah sebagai
berikut :
1. Ceramah
2. Diskusi/tanya-jawab
3. Pemeriksaan kesehatan (pengukuran tekanan Darah)
4. Pelatihan senam bugar lansia

D. Anggaran dan Sumber Dana


Dana pribadi

E. Organisasi Pelaksanaan
Penyuluh: Risa Syahbana Badar
BAB 5. EVALUASI

5.1 Analisa Evaluasi

5.1.1 Evaluasi Persiapan


a. Pelaksana menyebar undangan kepada peserta pendidikan kesehatan.
b. Pelaksana mencari literatur yang berkaitan dengan hipertensi dan senam
bugar lansia.

c. Pelaksana mengurus kelengkapan perlengkapan.


d. Pelaksana menyipakan berita acara, daftar hadir, SAP, materi, serta
media yang telah dilampirkan.
e. Pelaksana melakukan kontrak waktu dengan semua peserta pendidikan
kesehatan.
f. Pelaksana menyiapkan tempat yang nyaman dan sesuai dengan jenis
kegiatan yang dilakukan.
g. Pelaksana menyiapkan peralatan yang dibutuhkan peserta pendidikan
kesehatan.
h. Pelaksana memastikan kesiapan peserta pendidikan kesehatan untuk
mengikuti kegiatan.

5.1.2 Evaluasi Proses


a. Pelaksana menyampaikan materi tentang hipertensi dan pelatihan senam
bugar lansia dengan metode ceramah, demonstrasi, dan diskusi
menggunakan bahasa yang jelas, sederhana dan mudah dimengerti.
b. Peserta pendidikan kesehatan kooperatif selama mengikuti kegiatan
dapat mempraktikkan dan dapat mengikuti pelaksana.
c. Peserta pendidikan kesehatan menunjukkan antusiasme selama kegiatan
hal ini terlihat dari banyaknya pertanyaan yang diajukan oleh peserta
pendidikan kesehatan dan setelah diberikan penjelasan peserta
pendidikan kesehatan menyatakan sudah mengerti dan memahami
materi yang ditanyakan tersebut.

5.1.3 Evaluasi Hasil


a. 90% peserta pendidikan kesehatan sudah mampu menjawab pertanyaan
tentang hipertensi dan senam bugar lansia yang diajukan oleh pelaksana.
b. 90% peserta pendidikan kesehatan menunjukan mampu untuk
mengulangi penjelasan tentang hipertensi dan senam bugar lansia yang
disampaikan oleh pelaksana.
c. peserta pendidikan kesehatan menyatakan ingin melakukan senam setiap
hari Minggu secara rutin dengan bimbingan dari pelaksana.

5.2 Faktor Pendukukng


Faktor pendukung yang dapat dilakukan terkait kegiatan promosi
kesehatan tentang Hipertensi dan Pelatihan Senam Bugar Lansia di halaman
Masjid Al-Muhajirin kepada peserta pendidikan kesehatan adalah sebagai berikut:
a. Suasana dan tempat yang sangat sejuk sehingga membuat nyaman peserta
pendidikan kesehatan selama mengikuti kegiatan ini
b. Pemanfaatan media penunjang yang atraktif sehingga menarik (berupa power
point, video, dan leaflet)
c. Semangat yang tinggi untuk belajar kesehatan pada peserta pendidikan
kesehatan

5.3 Faktor Penghambat


Faktor penghambat yang dapat di lakukan kegiatan pendidikan kesehatan
tentang hipertensi dan Pelatihan senam Bugar Lansia kepada peserta pendidikan
kesehatan adalah sebagai berikut:
a. Lingkungan cukup ramai karena dekat dengan jalan sehingga konsentrasi
peserta mudah terganggu
b. Waktu yang terbatas, karena peserta harus melanjutkan aktivitas yang lain
sebagai ibu rumah tangga sehingga pelatihan senam senam bugar lansia tidak
terlaksana sampai selesai atau pendinginan.
BAB 6. PENUTUP

6.1 Kesimpulan
Kegiatan promosi kesehatan tentang senam bugar lansia untuk mencegah
hipertensi penting untuk dilakukan pada keluarga pada Ibu Abdurrohma dan
lansia yang ada di lingkungan sekitar tersebut karena berdasarkan hasil pengkajian
banyak lansia yang masih kurang mengetahui hipertensi dengan baik, termasuk
cara pencegahannya. Mayoritas para lansia mengabaikan masalah hipertensi
selama tidak mengganggu aktivitas sehari-hari, padahal jika tidak tertangani
dengan baik hal tersebut dapat menyebabkan masalah kesehatan yang lebih parah.
Oleh sebab itu, sebagai calon perawat kita harus melaksanakan peran
sebagai edukator agar masyarakat dapat mengetahui dan memahami hipertensi
pada lansia dengan baik dan benar agar tidak terjadi komplikasi yang tidak di
inginkan.

6.2 Saran
Saran yang ada dalam laporan pertanggung jawaban ini ditujukan pada:
a. Bagi lansia
Diharapakan lebih peduli dengan kesehatan terutama masalah mengenai
hipertensi karena lansia memiliki risiko yang tinggi terhadap hipertensi. Risiko
tersebut dapat dikurangi dengan salah satu cara yaitu senma bugar lansia karena
telah terbukti berdasarkan penelitian.
b. Bagi tenaga kesehatan
Bagi tenaga kesehatan diharapkan dapat membantu lansia dalam
mengatasi hipertensi, baik dengan melalui promosi kesehata, perawatan, maupun
pengobatan.
DAFTAR PUSTAKA

Bullock et al, 2000. Human on Pathophysiologi. [on line].


http://www.sabda.org/c3i/book/ export/html/4830. [21 Oktober 2017]

Darmojo, B. 2009. Teori Proses Menua. In: H.Hadi Martono dan Kris Pranarka
(eds): Buku Ajar Boedhi-Darmojo GERIATRI Edisi 4. Jakarta: Balai
Penerbit FKUI

Davis, Leslie. 2004. Cardiovascular Nursing SECRET. Elsevier MOSBY: USA

Depkes RI. 2013. Riset Kesehatan Dasar 2013. Jakarta: Badan Penelitian dan
Pengembangan Kesehatan Kementrian Kesehatan RI.

Gunawan, Lany.2001. Hipertensi Tekanan Darah Tinggi. Yogyakarta: Kanisius

Hafiz, M., Weta, I,W., Ratnawati, N,I,K,A. 2016. Faktor-Faktor Yang


Berhubungan Dengan Kejadian Hipertensi Pada Kelompok Usia Lanjut DI
Wilayah Kerja UPT Puskesmas Petang 1 Kabupaten Bandung Tahun 2016.
E-Jurnal Medika. 5(7)

Mateos-C´aceres PJ, Zamorano-Le JJ, Rodr´ıguez-Sierra P,CarlosMacaya,


L´opezFarr´e AJ. 2012. New and Old Mechanisms Associated
withHypertension in the Elderly. International Journal of Hypertension.
2012: hlm. 1-10.

Parsudi A,I. Ginjal dan Hipertensi Pada Usia Lanjut. Edisi 4. Jakarta:FK-UI 2009

Rahajeng E, Tuminah S. 2009. Prevalensi Hipertensi dan Determinannya di


Indonesia. Maj Kedokt Indon. 59(12): hlm. 550-587.

Soeharto, Imam. 2004. Pencegahan & Penyembuhan Penyakit Jantung Koroner.


Jakarta: Gramedia Pustaka Utama

Wahyuningsih., Astuti, Endri. 2013. Faktor Yang Mempengaruhi Hipertensi Pada


Usia Lanjut. Journal Ners and Midwifery Indonesia. Yogyakarta

Widianti, T.A dkk.2010.Senam Kesehatan. Yogyakarta: Nuha Medika


SATUAN ACARA PROMOSI KESEHATAN HIPERTENSI

Topik : Senam bugar lansia untuk mencegah hipertensi


Sub Topik : Pengertian, penyebab, tanda dan gejala, risiko, penatalaksanaan,
cara beraktivitas yang benar
Sasaran : Lansia
Tempat : Halaman Masid Al Muhajirin
Hari/Tanggal : Sabtu, 12 November 2017
Waktu : 30 menit
Penyuluh : Risa Syahbana Badar

I. Analisa Data
A. Kebutuhan Peserta Didik
Keluarga ibu Durrahman di RT 04 RW 28 dan lansia di Lingkungan Tegal
Boto Lor, Kecamatan Sumbersari, Kabupaten Jember, berdasarkan
pengkajian memiliki pengetahuan yang kurang baik tentang hipertensi
yang berisiko tinggi terjadi pada lansia. Para lansia mengaku tidak tahu
bahwa semakin tua usia, maka risiko hipertensi semkakin tinggi. Selain
itu, lansia didaerah tersebut memiliki tingkat aktivitas aktif yang rendah
dan lebih banyak melakukan aktifitas pasif seperti menonton TV dan
mengobrol dengan tetangga. Tidak ada kegiatan kesehatan seperti
posyandu lansia yang dapat menunjang kesehatan lansia.
B. Karakteristik Peserta Didik
Keluarga Ibu Durrahman di RT 054 RW 28, Lingkungan Tegal Boto Lor,
Kecamatan Sumbersari, Kabupaten Jember secara umum memiliki tingkat
pendidikan sekolah dasar samapai menengah. Mereka masih kurang
pengetahuan tentang cara menjaga kesehatan di usia tua, terutama cara
mencegah hipertensi yang berisiko tinggi terjadi pada lansia.

II. Tujuan Instruksional Umum


Setelah dilakukan pendidikan kesehatan, klien dapat mengetahui risiko
hipertensi pada lansia dengan baik.
III. Tujuan Instruksional Khusus
Setelah mengikuti pendidikan kesehatan selama 1x30 menit, diharapkan
lansia mampu:
a. Menjelaskan pengertian hipertensi
b. Menjelaskan faktor risiko hipertensi
c. Menjelaskan tanda dan gejala hipertensi
d. Menjelaskan kategori hipertensi
e. Menjelaskan pertolongan pertama hipertensi
f. Menjelaskan cara mencegah hipertensi
g. Menjelaskan tentang senam bugar lansia (definisi, manfaat)

IV. Materi (Terlampir)


a. pengertian hipertensi
b. faktor risiko hipertensi
c. tanda dan gejala hipertensi
d. kategori hipertensi
e. pertolongan pertama hipertensi
f. cara mencegah hipertensi
g. senam bugar lansia (definisi, manfaat, cara melakukan senam bugar lansia)

V. Metode
Ceramah, diskusi dan pelatihan

VI. Media
Slide dan leafleat
VII. Kegiatan Penyuluhan

No Waktu Kegiatan Penyuluhan Kegiatan Peserta


1 Pembukaan • Memberikan salam • Menjawab
2 menit • Perkenalan salam
• Menjelaskan TIU dan TIK • Mendengarkan
• Menyebutkan materi yang dan
akan diberikan memperhatikan
2. Inti Menanyakan (review) kepada • Menjawab
10 menit klien tentang fraktur. pertanyaan
Menjelaskan materi tentang: penyuuhan
• pengertian hipertensi • Mendengarkan
• faktor risiko hipertensi dan
• tanda dan gejala hipertensi memperhatikan
• kategori hipertensi • Bertanya pada
• perolongan pertama penyuluh bila
hipertensi masih ada yang
• cara mencegah hipertensi belum jelas

• senam bugar lansia


(definisi, manfaat, cara
melakukan senam bugar
lansia)

3 Penutup • Evaluasi • Menjawab


3 menit • Menyimpulkan pertanyaan
• Mengucapkan salam • Memperhatikan
penutup • Menjawab
salam
VIII. Evaluasi
a. jelaskan pengertian hipertensi
b. jelaskan faktor risiko hipertensi
c. sebutkan tanda dan gejala hipertensi
d. sebutkan kategori hipertensi
e. jelaskan perolongan pertama hipertensi
f. cara mencegah hipertensi
g. senam bugar lansia (definisi, manfaat)

IX. Refrensi
Thristyaningsih, S., Probosuseno., Astuti, H. 2011. Senam Bugar Lansia Berpengaruh
terhadap Daya Tahan Paru, Status Gizi, dan Tekanan Darah. Jurrnal Gizi Klinik
Indonesia. 8(1) halaman 14-22
Lampiran 1: Berita Acara
Lampiran 2: Daftar hadir
Lampiran 3 : Materi

Materi Promosi Kesehatan Hipertensi

a. Pengertian hipertensi
Hipertensi atau tekanan darah tinggi adalah peningkatan tekanan darah sistolik
lebih dari 140 mmHg dan tekanan darah diastolik lebih dari 90 mmHg pada
dua kali pengukuran dengan selang waktu lima menit dalam keadaan cukup
istirahat/tenang.
b. Faktor risiko hipertensi
1. Keturunan
2. Umur
3. Gaya hidup tidak sehat
a. Diet yang tidak sehat (kurang buah dan sayur, tinggi lemak jenuh, tinggi
kolestrol, tinggi garam dan gula.
b. Kurang aktivitas/olahraga
c. Kegemukan/obesitas
d. Alkohol
e. Stress
f. Merokok
c. Tanda dan gejala hipertensi
Hipertensi sering terjadi tanpa gejala, sehingga penderita tidak merasa sakit.
Pada umumnya tanda dan gejala hipertensi sebgai berikut:
1. Sakit kepala
2. Kelelahan
3. Mual dan muntah
4. Sesak nafas
5. Pandangan menjadi kabur
6. Mata berkunang-kunang
7. Mudah marah
8. Telinga berdengung
9. Sulit tidur
10. Rasa berat di tengkuk

d. Kategori hipertensi
Klasifikasi Tekanan Tekanan Darah Sistol Tekanan Darah
Darah (mmHg) Diastol (mmHg)
Normal <120 <80
Prehipertensi 120-139 80-89
Hipertensi stage 1 140-159 90-99
Hipertensi stage 2 160 atau >160 100 atau >100

e. Pertolongan pertama hipertensi


1. Tariklah nafas dalam-dalam dan hembuskan agar tidak kekurangan oksigen
merasa lebih tenang.
2. Jika berada di lingkungan yang membuat stres, beranjaklah dari situ.
Pergilah ke lingkungan yang lebih membuat lebih rileks seperti taman atau
kebun yang tidak bising.
3. Jika hidung Ibu berdarah, letakkan air dingin (atau es batu) di dahi untuk
menghentikan mimisan.
4. Konsumsi minuman yang mengandung kadar kalium tinggi untuk
mengimbangi tingginya kadar natrium di tubuh, agar tekanan darah
menurun. Misalnya, jus buah tanpa garam.
5. Hentikan kegiatan terutama saat mengemudi
6. Minta pertolongan orang terdekat
7. Hubungi tenaga kesehatan jika memungkinkan

f. Cara mencegah hipertensi


Mengurangi dan memodifikasi faktor risiko dengan cara:
1. Tidak merokok
2. Olahraga/aktivitas fisik secara teratur (senam lansia)
3. Pola makan sehat seimbang dengan batasan konsumsi garam:
a. Hipertensi ringan: ½ sendok teh perhari
b. Hipertensi sedang: ¼ sendok teh perhari
c. Hipertensi berat: tanpa garam
4. Memeriksa kesehatan secara rutin

g. Senam bugar lansia


- Definisi
Senam bugar lansia adalah salah satu jenis terapi modalitas fisik untuk lansia
- Manfaat
Menurut Dalimartha dkk dalam Thristyaningngsih (2011) beberapa manfaat
senam adalah menurunkan tekanan darah, mengurangi risiko terhadap
stroke, serangan jantung, gagal ginjal, gagal jantung, dan
penyakit pembuluh darah lainnya.
- Cara melakukan senam bugar lansia

1. Pemanasan (warming up), gerakan umum, yang melibatkan otot dan sendi,
dilakukan secara lambat dan hati-hati. Pemanasan dilakukan bersama dengan
peregangan lamanya kira-kira 8-10 menit. Pada 5 menit terakhir pemanasan
dilakukan lebih cepat, pemanasan dilakukan dengan tujuan untuk mengurangi
cedera dan mempersiapkan sel-sel tubuh agar dapat turut serta dalam proses
metabolisme yang meningkat.
2. Latihan/gerakan inti senam lansia dilakukan 10-20 menit, gerakannya meliputi :
a. Jalan ditempat sambil mengatur napas
b. Kaki bergantian ke depan dan tangan diangkat setinggi bahu
c. Melangkah kesamping dua langkah, posisi tangan seperti mendorong
d Ulangi gerakan diatas 4 set
e Jalan ditempat sambil mengatur napas
f. Maju dengan mengangkat lutut sejajar paha dan kedua siku diayun didepan
dada
g. Melangkah ke samping satu langkah dan tangan didorong ke atas dengan
mengepal
h. Ulangi gerakan e,f,g selama 4 set
i. Jalan ditempat sambil mengatur napas
j. Mengangkat lutut serong dan siku seolah-olah menyentuh lutut
k. Mengankat kaki ke depan dan mengangkat tangan ke pinggang
l. Ulangi gerakan i,j,k selama 4 set
m. Jalan ditempat sambil mengatur napas
n. Kaki maju dan mundur 2 langkah dan tangan mengepal diluruskan kedepan
o. Kaki dibuka jinjit kesamping dan tangan bertepuk dan dibuka
p. Ulangi latihan m,n,o selama 4 set
q. Jalan ditempat sambil mengatur napas
r. Melangkah ke samping 2 langkah sambil merentangkan lengan sejajar bahu
s. Menghadap kesamping, ujung kaki dibuka-tutup sambil tangan didorong ke
atas
t. Ulangi q,r,s selama 4 set
u. Jalan ditempat sambil mengatur napas
v. Mengayun tangan diatas sampai sejajar bahu
w. Mengayun tangan dibawah sampai sejajar bahu
x. Bertepuk tangan
3. Pendinginan (cooling down), dilakukan secara aktif artinya, setelah latihan
inti perlu gerakan umum yang ringan sampai suhu tubuh kembali normal yang
ditandai dengan pulihnya denyut nadi dan terhentinya keringat. Pendinginan
dilakukan seperti pada pemanasan yaitu selama 8-10 menit.
Lampiran 4 : Media
Lampiran 5 : Foto kegiatan

Anda mungkin juga menyukai

  • LP Isos
    LP Isos
    Dokumen15 halaman
    LP Isos
    Ferdinan Arya Dwi Kusuma
    Belum ada peringkat
  • Format Import Kipi 13052022
    Format Import Kipi 13052022
    Dokumen78 halaman
    Format Import Kipi 13052022
    Ferdinan Arya Dwi Kusuma
    Belum ada peringkat
  • LP SP HDR
    LP SP HDR
    Dokumen10 halaman
    LP SP HDR
    Dedes Sahpitra
    Belum ada peringkat
  • Elisius BAB IV
    Elisius BAB IV
    Dokumen35 halaman
    Elisius BAB IV
    Ferdinan Arya Dwi Kusuma
    Belum ada peringkat
  • Kelompok 6 Askep Tumor Ovarium Belum Edit
    Kelompok 6 Askep Tumor Ovarium Belum Edit
    Dokumen21 halaman
    Kelompok 6 Askep Tumor Ovarium Belum Edit
    Ferdinan Arya Dwi Kusuma
    Belum ada peringkat
  • Laporan Akhir PKK Keluarga (Apri Yadi) (2018)
    Laporan Akhir PKK Keluarga (Apri Yadi) (2018)
    Dokumen55 halaman
    Laporan Akhir PKK Keluarga (Apri Yadi) (2018)
    Ferdinan Arya Dwi Kusuma
    Belum ada peringkat
  • Laporan Akhir PKK Keluarga (Apri Yadi) (2018)
    Laporan Akhir PKK Keluarga (Apri Yadi) (2018)
    Dokumen55 halaman
    Laporan Akhir PKK Keluarga (Apri Yadi) (2018)
    Ferdinan Arya Dwi Kusuma
    Belum ada peringkat
  • Osteosarkoma Diagnosis
    Osteosarkoma Diagnosis
    Dokumen9 halaman
    Osteosarkoma Diagnosis
    Ferdinan Arya Dwi Kusuma
    Belum ada peringkat
  • Panitia Fun Cooking
    Panitia Fun Cooking
    Dokumen1 halaman
    Panitia Fun Cooking
    Ferdinan Arya Dwi Kusuma
    Belum ada peringkat
  • Konsep Asuhan Keperawatan
    Konsep Asuhan Keperawatan
    Dokumen1 halaman
    Konsep Asuhan Keperawatan
    Ferdinan Arya Dwi Kusuma
    Belum ada peringkat
  • Tounden Acara Rihlah
    Tounden Acara Rihlah
    Dokumen1 halaman
    Tounden Acara Rihlah
    Ferdinan Arya Dwi Kusuma
    Belum ada peringkat
  • Naskah Publikasi
    Naskah Publikasi
    Dokumen14 halaman
    Naskah Publikasi
    Hendry Saja
    Belum ada peringkat
  • Tugas Etika Keperawatan
    Tugas Etika Keperawatan
    Dokumen9 halaman
    Tugas Etika Keperawatan
    Ferdinan Arya Dwi Kusuma
    Belum ada peringkat
  • GASTRITIS
    GASTRITIS
    Dokumen61 halaman
    GASTRITIS
    Ferdinan Arya Dwi Kusuma
    Belum ada peringkat
  • Kti Angkatan
    Kti Angkatan
    Dokumen10 halaman
    Kti Angkatan
    Ferdinan Arya Dwi Kusuma
    Belum ada peringkat
  • 1 SM
    1 SM
    Dokumen7 halaman
    1 SM
    wirajati
    Belum ada peringkat
  • Tugas Maternitas
    Tugas Maternitas
    Dokumen5 halaman
    Tugas Maternitas
    Ferdinan Arya Dwi Kusuma
    Belum ada peringkat
  • Bab 1 Awal
    Bab 1 Awal
    Dokumen5 halaman
    Bab 1 Awal
    Ferdinan Arya Dwi Kusuma
    Belum ada peringkat
  • Menurut WHO
    Menurut WHO
    Dokumen3 halaman
    Menurut WHO
    Ferdinan Arya Dwi Kusuma
    Belum ada peringkat
  • Menurut WHO
    Menurut WHO
    Dokumen3 halaman
    Menurut WHO
    Ferdinan Arya Dwi Kusuma
    Belum ada peringkat
  • Lembar Septian
    Lembar Septian
    Dokumen4 halaman
    Lembar Septian
    Ferdinan Arya Dwi Kusuma
    Belum ada peringkat
  • Hipertiroidisme
    Hipertiroidisme
    Dokumen4 halaman
    Hipertiroidisme
    Ferdinan Arya Dwi Kusuma
    Belum ada peringkat
  • Bab 2 Revisi Ke 1
    Bab 2 Revisi Ke 1
    Dokumen18 halaman
    Bab 2 Revisi Ke 1
    Ferdinan Arya Dwi Kusuma
    Belum ada peringkat
  • Bab 1 Awal
    Bab 1 Awal
    Dokumen5 halaman
    Bab 1 Awal
    Ferdinan Arya Dwi Kusuma
    Belum ada peringkat
  • Lembar Septian
    Lembar Septian
    Dokumen4 halaman
    Lembar Septian
    Ferdinan Arya Dwi Kusuma
    Belum ada peringkat
  • Lembar Septian
    Lembar Septian
    Dokumen3 halaman
    Lembar Septian
    Ferdinan Arya Dwi Kusuma
    Belum ada peringkat
  • Hipertiroidisme
    Hipertiroidisme
    Dokumen3 halaman
    Hipertiroidisme
    Ferdinan Arya Dwi Kusuma
    Belum ada peringkat
  • Hipertiroidisme
    Hipertiroidisme
    Dokumen7 halaman
    Hipertiroidisme
    Ferdinan Arya Dwi Kusuma
    Belum ada peringkat
  • Hipertiroidisme
    Hipertiroidisme
    Dokumen7 halaman
    Hipertiroidisme
    Ferdinan Arya Dwi Kusuma
    Belum ada peringkat