Anda di halaman 1dari 35

BAB IV

HASIL STUDI KASUS DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Studi Kasus

Pada hasil studi kasus ini penulis mendapatkan hasil asuhan keperawatan

yaitu kasus klien dengan diagnosa Pneumonia yang dirawat diruang rawat inap

anak Rumah Sakit Dr. Ibnu Sutowo Baturaja. Dalam kasus ini, penulis akan

menguraikan 2 kasus tentang asuhan keperawatan yang dilakukan terhadap klien

Pneumonia selama tiga hari pada kasus I dimulai dari tanggal 25-04-2017

sampai dengan tanggal 27-04-2017 dan pada kasus II dimulai dari tanggal 29-05-

2017 sampai dengan 31-05-2017 melalui pendekatan proses keperawatan.

4.2 Pengkajian Keperawatan Kasus I

Nama mahasiswa :

RRI/Poliklinik : RRI Anak RSUD Dr. Ibnu Soetowo Baturaja

Tanggal Pengkajian :

Diagnosa Medik

4.2.1 ANAMNESA

1. Identifikasi Informasi

- Identitas pasien

Nama Lengkap :

Nomor Register

Alamat :

Telepon : -

Jenis Kelamin :

Poltekkes Kemenkes Palembang


34

Tempat / Tanggal lahir:

Umur :

Asal/suku bangsa/etnik:

Agama :

Pendidikan :-

Tanggal masuk :

Tanggal pengkajian :

-Identitas Penanggung Jawab

Nama :

Umur :

Jenis Kelamin :

Agama :

Alamat :

Pekerjaan :

Hubungan dengan pasien:

No Telp :-

2. Keluhan Utama

3.

4. Riwayat Kesehatan Masa Lampau

Penyakit waktu kecil :

Pernah di rawat di rumah sakit :

Obat-obat yang digunakan sebelumnya

Tindakan (operasi) :

Alergi :

Poltekkes Kemenkes Palembang


35

Kecelakaan :

Imunisasi :

Riwayat Kesehatan Keluarga

5.

6. Riwayat Sosial

Yang mengasuh :

Hubungan dengan anggota keluarga :

Hubungan dengan teman sebaya :

Pembawaan secara umum :

Pola Nutrisi

Diet :

Nafsu makan :

Berat badan 6 bulan terakhir :

Gigi atas :

Gigi bawah :

7. Pola Eliminasi

Kebiasaan defekasi :

Defikasi/hari :

Kebiasaan berkemih :

Warna urine :

Jenis alat bantu :

8. Pola Istirahat tidur

Lama tidur :

Poltekkes Kemenkes Palembang


36

Merasa segar setelah tidur :

Masalah tidur :

9. Tinjauan system/pemeriksaan fisik

Umum

1) Kesadaran

Kesadaran : compos mentis

GCS ( Glaslow Coma Scale )

Eye: Verbal:

Motorik:

Total:

2) Vital Sign

Temperatur :

Pols :

Respiration Rate :

Berat Badan :

Tinggi Badan :

Lingkar kepala ini :

3) Kulit

Warna :

Suhu :

Edema :

Kemerahan :

Kepala

Lesi :

Poltekkes Kemenkes Palembang


37

Bentuk :

Benjolan :

Rambut

Tekstur :

Penyebaran :

Kutu kepala :

Kerontokan :

Kebersihan :

4) Mata

Kesimetrisan :

Sclera :

Konjungtiva :

Edema :

5) Hidung

Bentuk :

Gangguan penciuman :

Gangguan pernafasan :

Edema :

6) Mulut dan tenggorokan

Mulut :

Mukosa :

Lesi

Gigi :

7) Telinga

Poltekkes Kemenkes Palembang


38

Bentuk :

Lesi :

Gangguan pendengaran :

Leher

Edema :

Lesi :

8) Pernapasan

Frekuensi :

Batuk :

Sesak nafas :

9) Gastrointestinal

Turgor :

Nyeri :

Edema :

Keadaan permukaan :

Warna kulit :

10) Pemeriksaan Penunjang

Poltekkes Kemenkes Palembang


39

4.2.2 ANALISA DATA

Nama : An’D’ No. Register : 284371


Diagnosa : Pneumonia tanggal masuk : 25-04-2017
DATA ETIOLOGI MASALAH
DS : Peningkatan sekret pada Gangguan pertukaran
- Ibu pasien saluran nafas
gas
mengatakan anaknya
sesak nafas
- batuk
DO :
- Bunyi nafas
abnormal (ronkhi)
- Ada pernafasan
kuping hidung
- Sianosis
- Cepat dan dangkal
- Klien menggunakan
02 1ltr/mnt
- ttv
Temp :37.°C
Pols :90 x/menit
RR : 54 x/menit

4.2.3 DAFTAR MASALAH

Nama : An’D’ No. Register : 284371


Diagnosa : Pneumonia tanggal masuk : 25-04-2017
DIAGNOSA TANGGAL MUNCUL TANGGAL TERATASI
KEPERAWATAN
Gangguan pertukaran gas
25-04-2017 28-04-2017
berhubungan dengan
Peningkatan sekret pada
saluran nafas

Poltekkes Kemenkes Palembang


4.2.4 RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN

Nama : An’D’ No. Register : 284371


Diagnosa : Pneumonia tanggal masuk : 25-04-2017
NO Diagnosa Tujuan Intervensi Rasional Jam Tindakan Keperawatan
Keperawatan Implementasi Evaluasi
1. Gangguan Setelah - Monitor TTV - Berguna dalam 14.00 - Memonitor S :
pertukaran gas dilakukan mengetahui 25-04 tanda-tanda - Ibu pasien
tindakan - Pantau pergerekan adanya -
berhubungan keperawatan dada perubahan pada vital mengatakan
2017
dengan selama 3 x 24 beberapa organ - Menantau nafas anaknya
Peningkatan jam diharapkan - Kaji suara nafas dalam batas pergerakan cepat
sekret pada gangguan normal dada:pergera O :
pertukaran gas - Kolaborasi dengan - Berguna
saluran nafas normal/efektif tim medis dalam mengethui kan dada - perubahan
dengan kriteria pemberian 02 indikasi simetris frekuensi
hasil: simetris pada - Mengkaji pernafasan,cep
- Frekuensi dada suara at dan dangkal
nafas - Mengindikasik
Normal an oksigen nafas:suara (52x/mnt)
40x/mnt yang tidak nafas ronkhi - Ada
- Penurunan dapat terpenuhi - Berkolaboras pernafasan
dyspnea dengan usaha i dengan tim kuping hidung
- Menunjukan bernafas biasa. - Klien
ventilasi dan - Dapat medis dalam
menggunakan
oksigenasi memperbaiki pemberian 02 1ltr/mnt
yang adekuat pasokan 02: - ttv
oksigen bagi Melakukan Temp :37.°C
tubuh untuk

Poltekkes Kemenkes Palembang


41

menjalankan pemberian 02 Pols:90x/meni


fungsi normal 1ltr/mnt RR 54x/menit
A:
- Masalah
belum teratasi
P:
- intervevsi
dilanjutkan
I:
- Monitor TTV
- Pantau
pergerekan dada
- Kaji suara nafas
- Kolaborasi
dengan tim
medis dalam
pemberian 02
E:
- masalah belum
teratasi

Poltekkes Kemenkes Palembang


4.2.5 CATATAN PERKEMBANGAN

Nama : An’D’ No. Register : 284371


Diagnosa : Pneumonia tanggal masuk : 25-04-2017
Hari/tanggal Diagnosa Catatan perkembangan Ttd
keperawatan
Selasa Gangguan pertukaran S :
25-04-2017 gas berhubungan - ibu pasien mengatakan
dengan Peningkatan sesak nafas
sekret pada saluran - batuk
nafas O:
- Bunyi nafas tidak normal
- Ronkhi
- Klien tampak terpasang
kanul oksigen 1ltr/mnt
- Pergerakan dada simestris
- ttv
Temp :37.°C
Pols :80 x/menit
RR : 54 x/menit
A:
- masalah belum teratasi
- sesak nafas dan batuk
P:
- Intervensi dilanjutkan
- Pantau pergerakan dada
- Kaji TTV
- Kolaborasi
dalam pemberian 02
Rabu Gangguan pertukaran S :
26-04-2017 gas berhubungan - Ibu pasien mengatakan
dengan Peningkatan masih sedikit nafas
sekret pada saluran
anaknya cepat
nafas
O:

- Temp :37.°C
Pols :90 x/menit
RR : 49 x/menit
A:
- Masalah teratasi sebagian
P:
- intervensi dilanjutkan

Poltekkes Kemenkes Palembang


43

- Pantau pergerakan dada


- Kaji TTV
- Kolaborasi
- dalam pemberian 02
Kamis Gangguan pertukaran S :
27-04-2017 gas berhubungan - ibu pasien mengatakan
dengan Peningkatan anaknya sudah tidak sesak
sekret pada saluran
lagi
nafas
O:
- suara nafas reguler
- irama nafas normal
- pergerakan dada simestris
- Temp :37.°C
Pols :87 x/menit
RR : 45 x/menit
A:
- masalah teratasi
P:
- Intervensi dilanjutkan
- Berikan penkes pada ibu
klien agar istirahat yang
cukup dan selalu minum
obat

Poltekkes Kemenkes Palembang


4.3 Pengkajian Keperawatan Kasus II

Nama mahasiswa : Joni Hariyanto

RRI/Poliklinik : RRI Anak RSUD Dr. Ibnu Soetowo Baturaja

Tanggal Pengkajian : 29 Mei 2017

Diagnosa Medik : Pneumonia

4.3.1 ANAMNESA

1. Identifikasi Informasi

- Identitas pasien

Nama Lengkap : An ‘A’

Nomor Register : 245509

Alamat : Tanjung Manggus,Lubuk Batang

Telepon : -

Jenis Kelamin : Laki-laki

Tempat / Tanggal lahir: Baturaja 01-04-2017

Umur : 1, Bulan

Asal/suku bangsa/etnik: Indonesia

Agama : Islam

Pendidikan :-

Tanggal masuk : 25-05-2017

Tanggal pengkajian : 29-05-2017

-Identitas Penanggung Jawab

Nama : Tn ‘U’

44
Poltekkes Kemenkes Palembang
45

Umur : 25 th

Jenis Kelamin : Laki-laki

Agama : Islam

Alamat : Tanjung Manggus,Lubuk Batang

Pekerjaan : Wiraswasta

Hubungan dengan pasien:. Anak

No Telp :-

2. Keluhan Utama

Demam batuk dan sesak nafas sejak 2 hari yang lalu sebelum masuk

rumah sakit

3. Riwayat Kesehatan Masa Lampau

Penyakit waktu kecil : Tidak ada

Pernah di rawat di rumah sakit : Tidak ada

Obat-obat yang digunakan sebelumnya : Tidak ada

Tindakan (operasi) : Tidak ada

Alergi : Tidak ada

Kecelakaan : Tidak ada

Imunisasi : Hepatitis (0-7 hari)

BCG, polio 1 (1 bulan)

4. Riwayat Kesehatan Keluarga

Keluarga klien sebelumnya tidak ada yang memiliki penyakit Pneumonia

seperti klien.

5. Riwayat Sosial

Yang mengasuh : Ny.D (ibu kandung)

Poltekkes Kemenkes Palembang


46

Hubungan dengan anggota keluarga : Baik

Hubungan dengan teman sebaya : Baik

Pembawaan secara umum : Sopan

6. Pola Nutrisi

Diet : ASI

Nafsu makan : Baik

Berat badan 6 bulan terakhir : Tidak ada

Gigi atas : Partial

Gigi bawah : Partial

7. Pola Eliminasi

Kebiasaan defekasi : Normal

Defikasi/hari : 1 kali/hari dengan konsistensi lembek

Kebiasaan berkemih : Normal

Warna urine : Kuning

Jenis alat bantu : Tidak ada

8. Pola Istirahat tidur

Lama tidur : 16 jam/hari

Merasa segar setelah tidur : klien merasa segar setelah bangun tidur

Masalah tidur : Tidak ada

9. Tinjauan system/pemeriksaan fisik

Umum

1) Kesadaran

Kesadaran : compos mentis

GCS ( Glaslow Coma Scale )

Poltekkes Kemenkes Palembang


47

Eye: 4 Verbal: 5 Motorik: 6

Total: 15

2) Vital Sign

Temperatur : 37.°C

Pols : 80x/menit

Respiration Rate : 52x/menit

Berat Badan : 4 kg

Tinggi Badan : 50 cm

Lingkar kepala ini : 34 cm

3) Kulit

Warna : normal

Suhu : 37.°C

Edema : tidak ada

Kemerahan : tidak ada

4) Kepala

Lesi : tidak ada

Bentuk : simetris

Benjolan : tidak ada benjolan

5) Rambut

Tekstur : rambut klien lebat

Penyebaran : merata

Kutu kepala : rambut klien bersih tidak terdapat kutu

kepala

Kerontokan : tidak ada kerontokan

Poltekkes Kemenkes Palembang


48

Kebersihan : bersih

6) Mata

Kesimetrisan : simetris

Sclera : putih

Konjungtiva : anemis

Edema : tidak ada

7) Hidung

Bentuk : simetris

Gangguan penciuman : tidak ada

Gangguan pernafasan : ada pernafasan kuping hidung

Edema : tidak ada

8) Mulut dan tenggorokan

Mulut : bersih

Mukosa : bibir lembab

Lesi : tidak ada

Gigi : partial

9) Telinga

Bentuk : simetris

Lesi : tidak ada

Gangguan pendengaran : tidak

10) Leher

Edema : tidak ada

Lesi : tidak ada

11) Pernapasan

Poltekkes Kemenkes Palembang


49

Frekuensi : 54x/menit

Batuk : ada

Sesak nafas : ada

12) Gastrointestinal

Turgor : elastis

Nyeri : tidak ada

Edema : tidak ada

Keadaan permukaan : simetris

Warna kulit : normal

13) Pemeriksaan Penunjang

Tidak di lakukan pemeriksaan laboratorium

Poltekkes Kemenkes Palembang


50

4.3.2 ANALISA DATA

Nama : An’A’ No. Register : 245509


Diagnosa : Pneumonia tanggal masuk : 29-05-2017
DATA ETIOLOGI MASALAH
DS : Peningkatan akumulasi Gangguan pertukaran
- Ibu pasien secret pada saluran nafas
gas
mengatakan
anaknya sesak
nafas
- batuk
DO :
- Bunyi nafas
abnormal
(ronkhi)
- Ada pernafasan
kuping hidung
- Cepat dan
dangkal
- Klien
menggunakan 02
1ltr/mnt
- ttv
Temp :37.°C
Pols :80 x/menit
RR : 52 x/menit

4.3.3 DAFTAR MASALAH

Nama : An’A’ No. Register : 245509


Diagnosa : Pneumonia tanggal masuk : 29-05-2017
DIAGNOSA TANGGAL MUNCUL TANGGAL TERATASI
KEPERAWATAN
Gangguan pertukaran gas
berhubungan dengan
akumulasi secret
29-05-2017 01-06-2017

Poltekkes Kemenkes Palembang


4.3.4 RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN

Nama : An’A’ No. Register : 245509


Diagnosa : Pneumonia tanggal masuk : 29-05-2017
NO Diagnosa Tujuan Intervensi Rasional Jam Tindakan Keperawatan
Keperawatan Implementasi Evaluasi
1. Gangguan Setelah - . Monitor TTV - Berguna dalam 14.00 - Memonitor S :
pertukaran gas dilakukan mengetahui 29-05 tanda-tanda - Ibu pasien
berhubungan tindakan - Pantau pergerekan adanya -
keperawatan dada perubahan pada vital mengatakan
dengan 2017
selama 3 x 24 beberapa organ - Menantau nafas anaknya
akumulasi
jam diharapkan - Kaji suara nafas dalam batas pergerakan cepat
secret
gangguan normal dada:pergera O :
pertukaran gas Kolaborasi dengan - Berguna
normal/efektif tim medis dalam mengethui kan dada - perubahan
dengan kriteria pemberian 02 indikasi simetris frekuensi
hasil: simetris pada - Mengkaji pernafasan,
- Frekuensi dada suara cepat dan
nafas - Mengindikasik
Normal an oksigen nafas:suara dangkal
40x/mnt yang tidak nafas ronkhi (52x/mnt)
- Penurunan dapat terpenuhi Berkolaborasi - Ada
dyspnea dengan usaha dengan tim pernafasan
Menunjukan bernafas biasa. medis dalam kuping hidung
ventilasi dan - Dapat pemberian 02: - Klien
oksigenasi memperbaiki
Melakukan menggunakan
yang adekuat pasokan
oksigen bagi
pemberian 02 02 1ltr/mnt
tubuh untuk 1ltr/mnt - ttv

51
Poltekkes Kemenkes Palembang
52

menjalankan Temp :37.°C


fungsi normal Pols:90x/meni
RR 54x/menit
A:
- Masalah
belum teratasi
P:
- intervevsi
dilanjutkan
I:
- Monitor TTV
- Pantau
pergerekan dada
- Kaji suara nafas
- Kolaborasi
dengan tim
medis dalam
pemberian 02
E:
- masalah belum
teratasi

Poltekkes Kemenkes Palembang


4.3.5 CATATAN PERKEMBANGAN

Nama : An’A’ No. Register : 245509


Diagnosa : Pneumonia tanggal masuk : 29-05-2017
Hari/tanggal Diagnosa Catatan perkembangan Ttd
keperawatan
Senin Gangguan pertukaran S :
29-05-2017 gas berhubungan - ibu pasien mengatakan
dengan akumulasi sesak nafas
secret - batuk
O:
- Bunyi nafas tidak normal
- Ronkhi
- Klien tampak terpasang
kanul oksigen 1ltr/mnt
- Pergerakan dada simestris
- ttv
Temp :37.°C
Pols :80 x/menit
RR : 54 x/menit
A:
- masalah belum teratasi
- sesak nafas dan batuk
P:
- Intervensi dilanjutkan
- Pantau pergerakan dada
- Kaji TTV
- Kolaborasi
dalam pemberian 02
Selasa Gangguan pertukaran S :
30-05-2017 gas berhubungan - Ibu pasien mengatakan
dengan akumulasi masih sedikit nafas
secret anaknya cepat
O:

- Temp :37.°C
Pols :90 x/menit
RR : 49 x/menit
A:
- Masalah teratasi sebagian
P:
- intervensi dilanjutkan

53
Poltekkes Kemenkes Palembang
54

- Pantau pergerakan dada


- Kaji TTV
- Kolaborasi
dalam pemberian 02
Rabu Gangguan pertukaran S :
31-05-2017 gas berhubungan - ibu pasien mengatakan
dengan akumulasi anaknya sudah tidak sesak
secret
lagi
O:
- suara nafas reguler
- irama nafas normal
- pergerakan dada simestris
- Temp :37.°C
Pols :87 x/menit
RR : 45 x/menit
A:
- masalah teratasi
P:
- Intervensi dilanjutkan
Berikan penkes pada ibu
klien agar istirahat yang
cukup dan selalu minum
obat

Poltekkes Kemenkes Palembang


55

4.4 Gambaran Umum RSUD Dr. Ibnu Sutowo Baturaja


4.4.1 Sejarah
Rumah Sakit Umum dr. Ibnu Sutowo Baturaja dibangun pada tahun
1936 pada zaman pemerintahan Belanda dengan kesepakatan 13 marga dan
dibangun dari hasil pungutan cukai para pemimpin oleh seorang dokter
Belanda. Seorang Zr. Josi dari Rumah Sakit Pring Sewu pada tahun 1984
datang ke Rumah Sakit Charitas Palembang kemudian pindah ke Rumah
Sakit Budiman yang sekarang berubah nama menjadi Rumah Sakit Umum
Baturaja dan bertugas selama 3 tahun sampai tahun 1951. Rumah Sakit ini
terdiri dari poliklinik, UGD, zaal khusus penyakit jiwa, dan kamar mayat,
ketenangan terdiri dari 1 dokter dari Belanda dan beberapa perawat dan
setelah penyerahan Republik Indonesia Rumah Sakit Budiman menjadi
Rumah Sakit Umum Daerah Baturaja.

Rumah Sakit Umum Daerah Baturaja menjadi pusat rujukan


kesehatan di Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU), diresmikan menjadi
fasilitas pelayanan kesehatan pada tanggal 24 oktober 1987 dan ditetapkan
menjadi kelas C Januari 1993. Pada tahun 2008 Rumah Sakit Umum Daerah
Baturaja sudah semakin maju. Sekarang sudah banyak ruangan-ruangan
tempat perawatan seperti : RRI dalam, RRI bedah, RRI mata, RRI anak, RRI
Kebidanan, RRI Neonatus, Ruangan Bersalin (PK), Ruang VIP, ICU, UGD,
Radiologi, OKA Central, Poliklinik mata, dalam, bedah, askes, dots, anak,
kamar jenazah, kantor pusat, farmasi, fisioterapi, apotik, one day care, dan
lain-lain.

4.4.2 Luas Wilayah


Luas wilayah RSUD Dr. H. Ibnu Sutowo adalah ± 17.663,75 m2 dan
luas bangunan ± 6.701,01 m2. Dengan batas wilayah :

a. Sebelah Utara berbatasan dengan perumahan penduduk


b. Sebelah Selatan berbatasan dengan jembatan sungai ogan
c. Sebelah Barat berbatasan dengan sungai ogan
d. Sebelah Timur berbatasan dengan lapangan Ahmad Yani
Luas wilayah ± 17.666,76 m2 dengan luas ± 6.701,01 m2.

Poltekkes Kemenkes Palembang


56

4.4.3 Visi dan Misi


VIsi dan misi RSUD Dr. IbnuSutowoBaturajaadalahsebagaiberikut :
a. Visi
“Menjadi rumah sakit yang bermutu, professional, aman,
nyaman, dan berorientasi kepada kepuasan pelangan”.

b. Misi
1) Memberikan pelayanan yang cepat, tepat, aman, dan nyaman
terjangkau oleh masyarakat
2) Frofesionalisme
3) Mengutamakan tingkat kesejahteraan karyawan
4) Mewujudkan rumah sakit yang asri, bersih dan peduli
lingkungan

Poltekkes Kemenkes Palembang


57

4.4.4 Struktur organisasi dan ketenagakerjaan serta denah di Ruang Rawat


Inap Anak RSUD Dr. H. Ibnu Sutowo Baturaja

Sarana : Ruang administrasi, Ruang zall, Ruang peralatan, WC,


Ruang
dokter
Prasarana : Perlengkapan medis, Ristole, Brankard, Meja dorong,
Obat-
obatan, Sterilisator, Oksigen, Skerem, Tempat tidur.

Kepala Ruangan

RISDIANA, AMK

ADMIN,KES PENGELOLA GIZI

DESY NOVA.SKM UMAIMAH DALILAH,SGz

TIM A TIM B TIM C

Ketua Ketua
Ketua
TANTY DAMA YANTI,S.Kep,Nes ARRY MARISSA, AMK
EVI LISMIANA, AMK
S.Kep,Ner
Perawat Pelaksana Perawat Pelaksana Perawat Pelaksana
1. Sudarmiati, AMK 6. Yanti Sri Hartati, AMK 1. Yudistirawati, AMK
2. Desi Efriyansah, AMK 7. Ovie Meylani.Z, Am.Kep 2. Ririn Suryati, AMK
3. Elies Indriyati, AMK 3. Mien Sylvia, Am.Kep
8. Eurin Agustin, AMK
4. Santi Eka Dora, AMK 4. Shinta, Am.Kep
9. Herliawati, AMK
5. Eka Pratiwi , Am.Kep 5. Fitriana, AMK
10. Risma Julita, AMK

Poltekkes Kemenkes Palembang


58

4.5 Pembahasan Kasus dan Teori


Pada Bab IV ini penulis akan membahas tentang kesenjangan antara
tinjauan teoritis dan tinjauan 2 kasus pada Asuhan Keperawatan Anak
dengan Pneumonia di RSUD Ibnu Soetowo Baturaja tahun 2017. Pada
pembahasan ini penulis akan menguraikan mulai dari Pengkajian, Diagnosis
keperawatan, Perencanaan, Implementasi sampai dengan Evaluasi.

5.2.1 Pengkajian
Pengkajian merupakan langkah pertama dari proses keperawatan
dengan mengumpulkan data-data yang akurat dari klien sehingga akan
diketahui berbagai permasalahan yang ada (A. Aziz Alimul Hidayat,
2011).
Dalam teori asuhan keperawatan, hal-hal yang dikaji terdiri dari
data umum yang berupa identitas klien, keluhan utama, riwayat
penyakit, pengkajian fisik, dan pemeriksaan diagnostic, adapun
keluhan yang menonjol pederita Pneumonia adalah sesak nafas, nafas
cepat,batuk,panas.
Berdasarkan tinjauan kasus dalam tahap pengkajian penulis
melakukan pengkajian keluhan utama, riwayat kesehatan, riwayat
psikososial dan spiritual, serta pola aktifitas klien sehari-hari, pada
tahap ini penulis dapat melakukan dengan lancar karena penulis
bekerja sama dengan Perawat diruang rawat inap anak. Pada saat
proses wawancara penulis menemukan hambatan karena tidak bisa
mengetahui respon klien secara langsung, dikarenakan 2 kasus klien
masih berumur 1,2 bulan jadi belum terlalu paham tetang pertanyan
yang di ajukan, dan keluarga klien yang menjawab semua pertanyaan
yang diajukan penulis. Klien tampak sesak nafas,nafas cepat,batuk.
Berdasarkan pengkajian pada teori dan tinjauan 2 kasus yang telah
diuraikan disimpulkan bahwa terdapat kesenjangan. Hal ini
dikarenakan keadaan klien yang tidak bisa menjawab pertanyaan yang
diajukan penulis dikarenakan umur klien masih 1,2 bulan. Dan
keluarga yang menjawab pertanyaan dari penulis.

Poltekkes Kemenkes Palembang


59

5.2.2 Diagnosis Keperawatan


Diagnosis Keperawatan merupakan keputusan klinis mengenai
seseorang, keluarga, atau masyarakat sebagi akibat dari masalah
kesehatan atau proses kehidupan yang aktual dan potensial (A. Aziz
Alimul Hidayat, 2011).
Dalam merumuskan diagnosis keperawatan, diagnosa yang
terdapat pada teori ada lima, yaitu:
1. Tidak efektifnya bersihan jalan nafas berhubungan dengan
penyumbatan mukus trakeobronkial.
2. Gangguan pertukaran gas berhubungan dengan gangguan suplai
oksigen.
3. Pola nafas tidak efektif berhubungan dengan obstruksi jalan nafas.
4. Infeksi atau resiko tinggi terjadi infeksi berhubungan dengan
penurunan kerja silia, menetapnya sekret kerusakan jaringan.
5. Kurang pengetahuan mengenai perawatan penyakitnya
behubungan dengan kurang informasi.
Sedangkan pada kasus I penulis menemukan satu diagnosa
keperawatan yaitu:
Gangguan pertukaran gas berhubungan dengan gangguan suplai
oksigen.

Sedangkan pada kasus II penulis menemukan dua diagnosa


keperawatan yaitu:
Gangguan pertukaran gas berhubungan dengan gangguan suplai
oksigen.

Jadi diagnosa pada teori terdapat 5 diagnosa pada kenyataan yang


ada di lapangan diagnosa yang muncul pada An”D” ada 1 diagnosa
dan pada An”A” ada 1 diagnosa

Penulis tidak memunculkan semua diagnosis sesuai teori namun


ada beberapa diagnosis yang sesuai dengan teori. Tidak semua
diagnosis dimunculkan karena tidak ditemukan data-data yang
menunjang diagnosa tersebut yaitu:

Poltekkes Kemenkes Palembang


60

Infeksi atau resiko tinggi terjadi infeksi berhubungan dengan


penurunan kerja silia, menetapnya sekret kerusakan jaringan.

Disini terdapat kesenjangan antara teori dengan yang di temukan di


lahan. Menurut teori dalam menentukan diagnosa keperawatan tidak
hanya dengan pengkajian secara langsung dengan klien maupun
keluarga namun harus didukung dengan tes labolatorium. Tetapi yang
ditemukan dilahan tidak dilakukan tes laboratorium.

4.5.3 Intervensi
Dari hasil prioritas masalah keperawatan, tujuan umum, tujuan
khusus,penulis menyusun rencana tindakan keperawatan dan rencana
evaluasi yang terdiri dari kriteria dan standar evaluasi.

Kasus I dan II sama dilapangan pada An”D” dan An”A”


Perencanaan tindakan keperawatan untuk diagnosa keperawatan
kasus satu dan kasus kedua yaitu: Gangguan pertukaran gas
berhubungan dengan gangguan suplai oksigen. Intervensinya adalah
menunjukan perbaikan ventilasi dan oksigenasi,Monitor ttv, Pantau
pergerakan dada,Kaji suara nafas,Kolaborasi dengan tim medis dalam
pemberian therapy.
Pada tahap Intervensi berdasarkan tori dan tinjauan kasus pada
klien Pneumonia tidak terdapat kesenjangan.Dalam merencanakan
tindakan keperawatan penulis mengacu kepada teori yang ada serta
adanya kesediaan waktu dan partisipasi keluarga sehingga adanya
kerjasama dalam menyusun perencanaan antara perawat dan keluarga.
Dalam menetapkan rencana keperawatan penulis tidak menemukan
hambatan. Dalam perencanaan tindakan keperawatan antara teori dan
kasus yang dihadapi harus diselesaikan.

4.5.4 Implementasi
Implementasi Merupakan langkah keempat dalam proses
keperawatan dengan melaksanakan berbagai strategi keperawatan

Poltekkes Kemenkes Palembang


61

(tindakan keperawatan) yang telah direncanakan dalam rencana


tindakan keperawatan (A. Aziz Alimul Hidayat, 2011).
Pelaksanaan keperawatan yang dilakukan kepada An”D” dan
An”A” di Ruang Rawat Inap Anak RSUD Dr. Ibnu Sutowo Baturaja
dilakukan dengan cara yang sama dengan buku, namun ada beberapa
bagian yang berbeda karena implemantasi adalah penerapan dari
intervensi yang ada.
Pada tahap Implementasi berdasarkan tori dan tinjauan kasus pada
klien Pneumonia terdapat kesenjangan,karena respon klien kurang
baik dikarenakan umur klien masih 1-2 bulan, sehingga ada sedikit
diskomunikasi antara penulis dan klien,dan juga klien selalu rewel
saat diajak berkomunikasi .
Faktor pendukung yang penulis temukan dalam pelaksanaan
keperawatan pada klien yaitu adanya kerjasama yang baik antara
penulis dengan keluarga klien dalam pemberian asuhan keperawatan
anak sehingga pelaksanaan keperawatan dapat berjalan dengan baik.
4.5.5 Evaluasi
Tahap evaluasi adalah tahap akhir dari proses keperawatan selain
itu tahap ini juga merupakan tahap penilaian keberhasilan dalam
memberikan asuhan keperawatan. Penulis menggunakan evaluasi
formatif dan evaluasi sumatif, dalam hal ini eveluasi formatif
dicantumkan dalam catatan keperawatan berupa respon klien dan
evaluasi sumatif untuk menilai apakah tujuan dapat tercapai atau
tidak, yaitu dalam bentuk SOAP (Subjektif, Objektif, Analisa, dan
Planning).
Kasus I dan II di lapangan pada An”D” dan An”A”
Evaluasi dari diagnosa pertama:
DS :pada hari ke 3 Ibu pasien mengatakan anaknya tidak sesak
dan masih batuk
: TTV : - T : 370c - P: 80x/menit - R: 50x/menit
DO :klien tampak bernafas seperti biasa, batuk
A :masalah teratasi sebagian

Poltekkes Kemenkes Palembang


62

P :Itervensi dilanjutkan
I :- mengatur posisi yang nyaman
- latihan nafas dalam
- observasi karakteristik batuk
- lakukan fisioterapi dada
- kilaborasi dalam pemberian terapi 02
E : masalah teratasi sebagian

Evaluasi dari diagnosa kedua :

DS : pada hari ke 3 Ibu klien mengatakan anaknya tidak


bernafas tersengal-sengal
DO : klien tampak bernafas dalam batas normal (50x/ment).
A : masalah teratasi
P : intervensi di hentikan

Evaluasi diagnosa ke tiga:

DS :Keluarga klien mengatakan sudah memahami tentang cara


penatalaksanaan dan cara pencegahan Pneumonia.
DO : tidak cemas dan tiadk gelisah
A : masalah teratasi
P : intervensi dihentikan

Poltekkes Kemenkes Palembang


BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 KESIMPULAN
Dalam pelaksanaan pengkajian keperawatan anak kasus I dan kasus II
pada An’D’ dan pada An”A”
Dengan Pneumonia penulis sedikit mengalami kesulitan dalam mengkaji
karena tidak bisa mengetahui respon klien secara langsung yang di
ungkapkan klien. Dikarenakan klien masih berumur 1-2 bulan dan susah
saat di ajak berkomunikasi. Tetapi keluarga sangat antusias dan kooperatif,
terbuka dalam mengungkapkan masalah. Pada Saat mengidentifikasi data
umum penulis melakukan bina hubungan saling percaya antara keluarga
serta menjelaskan dengan baik tujuan dilakukannya perawatan tersebut
Pada tahap penentuan kasus I dan kasus II diagnosa keperawatan terdapat
1 yaitu: Gangguan pertukaran gas berhubungan dengan gangguan suplai
oksigen, Penulis mengalami sedikit kesulitan dalam menegakkan diagnosa
dikarenakan tidak dilakukan tes laboratorium. Sehingga hanya didapat 1
diagnosa keperawatan dari 5 diagnosa keperawatan.
Pada kasus I dan kasus II tahap intervensi keperawatan untuk mengatasi
masalah pada anak ‘D’ dan anak “A” Penulis memodifikasi beberapa
intervensi dalam teori agar klien dapat menggali sumber daya yang
dimilikinya untuk mendorong kesehatan diri sendiri yang optimal dan
memberikan asuhan keperawatan anak yang kondusif.
Pada kasus I dan kasus II tahap implementasi keperawatan. Implementasi
yang penulis memberikan suatu tindakan asuhan keperawatan berdasarkan
rencana yang telah disusun dalam intervensi,dimana keterlibatan orang
tua/ keluarga sangat penting dalam proses ini demi keberhasilan dalam
melakukan tidakan keperawatan terhadap klien. Dalam tahap ini ada
beberapa intervensi yang tidak terlaksana.
Pada kasus I dan kasus II tahap Evaluasi keperawatan untuk beberapa
diagnosa sudah sesuai dengan tujuan dalam intervensi, akan tetapi untuk
mendukung tercapainya derajat kesehan kesehatan yang optimal bagi

63
Poltekkes Kemenkes Palembang
64

kesehatan klien dan pengetahuan keluarga maka di tambahkan beberapa


intervensi keperawatan. Pada diagnosa keperawatan ke 1 sudah berhasil
dilaksanakan dengan baik.
5.2 SARAN
5.2.1 Saran untuk Rumah Sakit
- Dalam melakukan pengkajian keperawatan harus dengan pasien
secara langsung akan tetapi orang tua/keluarga juga sangat di
butuhkan saat melakukan pengkajian sehingga data / informasi
yang di dapat itu benar.
- Dalam menentukan diagnosa keperawatan kurang baik jika hanya
dengan pengkajian akan tetapi harus didukung dengan tes
laboratorium
- Dalam melakukan inervensi harus benar dan tepat. Kolaborasi
dengan tim medis dan keluarga sangat diperlukan untuk
memaksimalkan tindakan keperawatan.
- Dalam evaluasi diharapkan benar-benar dalam melakukan
observasi terhadap klien secara langsung, sehingga mengetahui
kualitas asuhan keperawatan yang diberikan kepada klien
5.2.2 Saran Untuk Program Studi Keperawatan Baturaja
Institusi pendidikan sebagai penyelenggara pendidikan,
hendaknya menambah literature yang ada diperpustakaan, dengan
literature yang masih tergolong terbitan baru, sehingga peserta didik
tidak kesulitan saat mencari literature.
5.2.3 Saran Untuk Mahasiswa Program Studi Keperawatan Baturaja
Mahasiswa dapat memberikan asuhan keperawatan dan dapat
melakukan pengkajian dengan benar sesuai dengan konsep dasar
dengan Tuberkulosis Paru. Selalu berdiskusi dengan teman-teman
sejawat dan pembimbing bila mengalami kesulitan.

Poltekkes Kemenkes Palembang


65

Daftar pustaka

Francis, Caia. 2011.perawatan respirasi.Jakarta:Erlangga

Djojodibroto, R.Darmanto. 2014. Respirologi(respiratory medicine) edisi 2,

Jakarta: EGC

Hurst, Marlene. 2015. Keperawatan medikal-bedah vol 1, Jakarta: EGC

Kyle, terri, susan carman.2014. keperawatan pediatri vol 3 edisi 2, Jakarta: EGC

Widoyono.2008.penyakit tropis epidemiologi, penularan,pencegahan, dan

pemberantas. Semarang: Erlangga

Irianto, koes.2014. epidemiologi penyakit menular & tidak menular panduan

klinis. Bandung: ALFABETA

Hopkins, tracey.2013. intisari medikal bedah buku praktik klinik.Jakarta: EGC

Alimul, Aziz. 2008. Pengantar ilmu keperawatan anak. Jakarta: Salemba medika

Suriadi, rita yuliani.2010.asuhan keperawatan pada anak edisi 2. Jakarta:

Cv.sagung seto

Herdman, T Heather,Shigemi kamitsuru.2015.diagnosis keperawatan definisi &

klasifikasi 2015-2017 edisi 10. Jakarta: EGC

(Drs. H. Syaifuddin, A, Mk, edisi 2, 2009 Anatomi sitem pernapasan :144 )

Poltekkes Kemenkes Palembang


DAFTAR PUSTAKA

.Aziz Alimul Hidayat.2011.Konsep Dasar Keperawatan.Jakarta.Salemba Medika

Brunner & suddart.2001.Keperawatan Medikal Bedah Volume 1.Jakarta.EGC

DR.Nursalam,M.Nurs,dkk.2008.Asuhan Keperawatan Bayi dan Anak.


Jakarta.Salemba Medika.

Mansjoer,Arif,dkk.2000.Kapita Selekta Kedokteran.Jakarta.Media Aesculapius

Manurung,santa SKM,M.KES.dkk.2008.Gangguan Sistem Pernafasan Akibat


Infeksi.Jakarta.Trans Info Media

Mashudi,Sugeng.2011.Anatomi Dan Fisiologi Dasar.Jakarta.Salemba Medika

Ns.Tarwoto,S.Kep,dkk.2009.Anatomi Dan Fisiologi Untuk Mahasiswa


Keperawatan.Jakarta.Trans Info Media.

Sefrina,Andin dan Suhendri Cahya Purnama.2012. Mengenal, Mencegah,


Menangani Berbagai Penyakit Pada Bayi dan Balita.Jakarta Timur.Dunia Sehat.

Somantri,Irwan,S.Kp,M.Kep.2009.Asuhan Keperawatan Pada Klien Dengan


Gangguan Sistem Prenafasan.Jakarta.Salemba Medika.

http://www.readersdigest.co.id/sehat/info.medis/pneumonia.pembunuh.nomor.sat
u.balita.indonesia/005/001/350

http://www.depkes.go.id/resources/download/profil/PROFIL_KES_PROVINSI_20
12/06_profil_kes_prof.sumatraselatan_2012.pdf

http://www.depkes.go.id/resources/download/profil/PROFIL_KESEHATAN_INDO
NESIA_2009/06_profil_kes_indonesia_2009.p

66
Poltekkes Kemenkes Palembang
67
Poltekkes Kemenkes Palembang

Anda mungkin juga menyukai