Anda di halaman 1dari 10

NASKAH PUBLIKASI

FORMULASI TABLET EFFERVESCENT DAUN KERSEN (Muntingia


calabura Linn) DENGAN VARIASI KONSENTRASI EFFERVESCENT
MIX

Anggun Mahirotun Nur Sholikhah


NIM. 35.2014.7.1.0949

PROGRAM STUDI FARMASI


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS DARUSSALAM GONTOR
2018
LEMBAR PERNYATAAN

KELAYAKAN NASKAH PUBLIKASI

Dengan ini dinyatakan bahwa NASKAH PUBLIKASI dengan judul:


FORMULASI TABLET EFFERVESCENT DAUN KERSEN (MUNTINGIA
CALABURA L.) DENGAN VARIASI KONSENTRASI
EFFERVESCENT MIX

Disusun oleh

Anggun Mahirotun Nur Sholikhah


35.2014.7.1.0949

Telah dibaca dengan seksama dan telah dianggap memenuhi standar ilmiah, baik
jangkauannya maupun kualitasnya.

Dosen Pembimbing I Dosen Pembimbing II

Surya Amal, S.Si., M.Kes., Apt Fitria Susilowati, S.Pd., M.Sc


NIY. 140374 NIY. 160577

Ketua Prodi Farmasi


FIK Unida Gontor

Surya Amal, S.Si., M.Kes., Apt


NIY. 140374
TANDA TERIMA PENYERAHAN ARTIKEL UNTUK DITERBITKAN
DI JURNAL PHARMASIPA UNIVERSITAS DARUSSALAM GONTOR

Telah diterima artikel dari:


Nama Penulis 1 : Anggun Mahirotun Nur Sholikhah
NIM : 35.2014.7.1.0949
Nama Penulis 2&3 : Surya Amal, S.Si., M.Kes., Apt
Fitria Susilowati, S.Pd, M.Sc
Tanggal Penyerahan : 6 Juni 2108
Judul Artikel : Formulasi Tablet Effervescent Daun Kersen (Muntingia
Calabura L.) dengan Variasi Konsentrasi
Effervescent Mix

Nama Mahasiswa Penerima

Anggun Mahirotun Nur Sholikhah Himyatul Hidayah, S.Si, M.Far.klin,Apt


----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
TANDA TERIMA PENYERAHAN ARTIKEL UNTUK DITERBITKAN
DI JURNAL PHARMASIPA UNIVERSITAS DARUSSALAM GONTOR

Telah diterima artikel dari:


Nama Penulis 1 : Anggun Mahirotun Nur Sholikhah
NIM : 35.2014.7.1.0949
Nama Penulis 2&3 : Surya Amal, S.Si., M.Kes., Apt
Fitria Susilowati, S.Pd, M.Sc
Tanggal Penyerahan : 6 Juni 2108
Judul Artikel : Formulasi Tablet Effervescent Daun Kersen (Muntingia
Calabura L.) dengan Variasi Konsentrasi
Effervescent Mix

Nama Mahasiswa Penerima

Anggun Mahirotun Nur Sholikhah Himyatul Hidayah, S.Si, M.Farklin,Apt


FORMULASI TABLET EFFERVESCENT DAUN KERSEN (Muntingia calabura Linn)
DENGAN VARIASI KONSENTRASI EFFERVESCENT MIX

Anggun Mahirotun Nur Sholikhah*, Surya Amal*, Fitria Susilowati**

*Prodi Farmasi Universitas Darussalam Gontor


Pondok Modern Gontor Putri 1, Mantingan, Ngawi 63257 INDONESIA
mahirotun.anggun1@gmail.com

**UIN Walisongo
Jl. Walisongo No 3-5 Semarang 50185 INDONESIA

ABSTRAK

Kersen (Muntingia calabura L.) merupakan salah satu dari jenis marga Muntingia yang
tumbuh selalu hijau sepanjang tahun dan memiliki banyak manfaat antara lain sebagai
antioksidan tetapi belum banyak dioptimalkan penggunaannya. Penelitian ini bertujuan untuk
memanfaatkan daun kersen menjadi salah satu bentuk sediaan farmasi yaitu tablet
effervescent. Tablet effervescent dibuat menggunakan metode granulasi kering dari ekstrak
metanol:air daun kersen. Pada penelitian ini menggunakan variasi konsentrasi effervescent
mix untuk mengetahui konsentrasi effervescent mix yang paling baik. Pembuatannya harus
pada kondisi kelembaban relatif (RH) dan suhu yang sesuai. Tiga formula yang dibuat telah
memenuhi syarat evaluasi granul (sifat alir, sudut diam, dan kompresibilitas) dan evaluasi
tablet effervescent (keseragaman bobot, kekerasan tablet, waktu larut, kadar air, dan kadar
pH). Hasil penelitian menunjukkan bahwa ketiga formula memenuhi syarat uji karakteristik
granul maupun tablet effervescent. Berdasarkan data hasil penelitian, maka dapat disimpulkan
bahwa formula dengan konsentrasi effervescent mix 60% merupakan formula yang paling
baik daripada 2 (dua) formula lainnya. Hal ini disebabkan formula untuk konsentrasi
effervescent mix 60% merupakan konsentrasi yang ideal untuk tablet effervescent.

Kata kunci: Daun kersen, effervescent, effervescent mix

ABSTRACT

Cherry (Muntingia calabura L.) is one of the type genus Muntingia which grows ever green
and always has a lot of benefits but has not been used optimally. This research aims to utilize
cherry’s leaves take one form of pharmaceutical preparations namely effervescent tablet.
Effervescent tablets are made using dry granulation of the metanol:water extract cherry
leaves. Best this study used variations of the concentration of effervescent mix to know the
concentration of the effervescent mix. It’s manufacture should be in relative humidity
condition (RH) and appropriate temperature. Three of the formula that has made qualified
evaluation of granules (time flow, angle of repose, and compresibility) and evaluation of
effervescent tablets (weight variation, hardness test, time dissolved, assay test water, and pH
level test). The results of analysis, showed that the three all formulas meet the requirement of
test characteristics of granule and effervescent tablet. Based on the results of the research can
be conclude that the formula with a concentration of 60% effervescent mix is the best
formula than 2 (two) other formulas. This is due to the formula for concentration of 60%
effervescent mix is the concentration that is ideal concentration for effervescent tablets.

Key words: leaf cherry, effervescent, effervescent mix

1. Pendahuluan penelitian lebih lanjut mengenai tanaman


tersebut.
Dalam Al-Qur’an, Allah SWT
berfirman: Salah satu tanaman yang tumbuh di
tanah Indonesia adalah kersen (Muntingia
‫ض َو َجعَ ْلنَالَ ُك ْم فِ ْي َها‬ ِ ‫َو لَقَ ْد َم َّكنّا ُك ْم فِى األ َ ْر‬ calabura L.). Kersen merupakan tumbuhan
َ‫ش؛ قَ ِل ْيالً َّما ت َ ْش ُك ُر ْون‬
َ ‫َم َعا ِي‬ yang mudah tumbuh di dataran Indonesia
“Sesungguhnya Kami telah tanpa perlakuan khusus. Pada penelitian
menempatkan kamu sekalian di muka bumi Kuntorini et al (2013) telah dilakukan uji
dan Kami adakan bagimu di muka bumi itu antioksidan terhadap bunga, buah, dan
(sumber) penghidupan. Amat sedikitlah daun kersen menggunakan berbagai
kamu bersyukur” (QS. Al-A’raf ayat 10). macam pelarut. Pada bagian daun kersen
Dalam ayat tersebut disebutkan bahwa diperoleh kadar antioksidan yang tertinggi.
Allah SWT telah mengkaruniakan alam Pemanfaatan tanaman tidak terbatas
dengan isinya yang begitu kaya, untuk sebagai sumber senyawa bioaktif yang
dimanfaatkan oleh makhlukNya dengan dapat memberi manfaat klinis/terapi, tapi
sebaik-baiknya. Salah satu dari juga sebagai bahan tambahan dalam
penciptaanNya adalah tumbuhan yang formulasi sediaan obat seperti sebagai
dapat dimanfaatkan oleh manusia sebagai bahan pemanis. Pada penelitian ini
obat-obatan. digunakan pemanis stevia yang berasal dari
tumbuhan. Rasa manis pada stevia,
Indonesia merupakan negara dengan
disebabkan oleh dua komponen yang
iklim tropis yang memungkinkan tumbuh
membentuknya yaitu stevioside (3-10%
tanaman hijau dengan subur dan umum
berat kering daun) dan rebaudioside (1-3 %
digunakan sebagai bahan obat-obatan yang
berat kering daun) sehingga kemanisannya
banyak dikenal dengan nama jamu. Data
dapat lebih manis dari gula tebu (Sari,
tanaman obat yang ada di Indonesia
2014).
berkisar 3.500 jenis tanaman obat dari
35.000 jenis tanaman tingkat tinggi Penelitian ini merupakan
(Suryanto & Setiawan, 2013). Dewasa ini, pengembangan formulasi sediaan farmasi
tanaman obat sedang banyak digemari oleh dalam bentuk tablet effervescent.
masyarakat Indonesia. Tanaman obat telah Effervescent merupakan salah satu bentu
digunakan secara turun temurun oleh sediaan farmasi yang menghasilkan
nenek moyang untuk mencegah, mengobati gelembung gas, pada umumnya adalah
dan memelihara kesehatan tanpa ada karbondioksida, sebagai hasil reaksi kimia
dalam larutan yang mengandung asam dan menghasilkan campuran lekat dan sukar
senyawa karbonat. menjadi serbuk (Ansel, 1989).

Adapun bahan pokok pembuatan


3. Metodologi
effervescent adalah effervescent mix yang
3.1 Waktu dan Tempat Penelitian
terdiri dari kombinasi asam dan basa yaitu Penelitian dilakukan selama 2 (dua)
asam sitrat, asam tartrat dan natrium bulan pada bulan Desember 2017-Februari
bikarbonat. 2018 yang dilaksanakan di Laboratorium
2. Tinjauan Teoritis Teknologi Farmasi Program Studi Farmasi
2.1 Daun Kersen Universitas Darussalam Gontor dan di
Kersen merupakan pohon yang selalu Laboratorium Farmasetika Fakultas
hijau (evergreen). Bagian-bagian dari Farmasi Universitas Muhammadiyah
pohon kersen memiliki kandungan Surakarta
flavonoid terlebih pada daun dan kulit 3.2 Alat dan Bahan
batang yang mengandung alkaloid, tanin, Pada penelitian ini digunakan bahan
saponin, polifenol, flavonoid, flavonol baku daun kersen yang tua dari daerah
serta proantosianin dan sianidin (Sutrisno, Ngawi, Jawa Timur tepatnya di Pondok
1998). Modern Darussalam Gontor Putri 2 dan
2.2 Daun Stevia dideterminasi di Laboratorium Biologi
Pohon stevia merupakan tumbuhan Universitas Muhammadiyah Surakarta.
tingkat rendah yang memiliki ketinggian Bahan lain yang digunakan adalah
60-70 cm dan memiliki bentuk yang metanol, asam sitrat, asam tartrat, natrium
bercabang-cabang. Daun stevia diberi bikarbonat, PVP, mg stearat, sukrosa, daun
nama Stevia rebaudiana. Tingkat stevia dan aerosyl.
kemanisan gula stevia melebihi kemanisan Alat yang digunakan adalah alat
dari gula tebu yaitu 200-300 kali. Bertoni pengaduk, corong, kertas saring, rotary
diambil dari nama peneliti tumbuhan yang evaporator, cawan porselin, gelas piala,
meneliti tumbuhan ini yaitu, Dr. Moises gelas ukur, lumpang, alu, sudip, ayakan,
bertoni (1899) dan Dr. Ovidio Rabaudi hardness tester, volumenometer, moisture
(1905) (Ratnani, 2005). balance, waterbath, flowmeter, stopwatch,
2.3 Tablet Effervescent pH strip dan neraca analitik
Tablet effervescent dibuat dengan cara 3.3 Rancangan Percobaan
mengempa bahan-bahan aktif dengan Model rancangan yang digunakan
campuran bahan-bahan organik seperti adalah dengan menggunakan 3 (tiga)
asam sitrat, asam tartrat, dengan natrium konsentrasi yang berbeda yaitu konsentrasi
bikarbonat. Digunakan kombinasi asam effervescent mix (50% b/v, 60% b/v dan
sitrat dan asam tartrat, karena pemakaian 70% b/v). Setiap evaluasi percobaan
bahan asam tunggal saja dapat dilakukan 3 (tiga) kali pengulangan.
menimbulkan kesukaran. Apabila asam 3.4 Tahap Penelitian
tartrat sebagai asam tunggal, serbuk yang 3.4.1 Pembuatan Simplisia
dihasilkan akan mudah kehilangan Daun kersen yang digunakan
kekuatannya dan akan menggumpal. merupakan spesies Muntingia calabura
Sedangkan asam sitrat saja akan Linn dengan surat determinasi dari
Laboratorium Biologi Universitas natrium bikarbonat yang digunakan pada
Muhammadiyah Surakarta. formulasi adalah 19 : 28 : 53 dengan
Setelah dikumpulkan daun kersen konsentrasi effervescent mix 50% b/v, 60%
tersebut dicuci dan disortasi. Lalu daun b/v, dan 70% b/v.
yang sudah bersih dikeringkan Tablet effervescent dibuat
menggunakan matahari tidak langsung. menggunakan metode granulasi kering
Karena pengeringan menggunakan yang meliputi tahap penghalusan,
matahari langsung dapat merusak pencampuran awal, pengempaan,
senyawa-senyawa yang ada di dalamnya granulasi, pencampuran akhir dan
(Hidayati, 2007). Setelah menjadi serbuk pengempaan menjadi tablet (Ansel, 1989).
diayak menggunakan ayakan no. 44.
Serbuk simplisia yang dihasilkan disimpan 4. Hasil dan Pembahasan
dalam wadah tertutup rapat. 4.1 Formulasi Tablet Effervescent dari
3.4.2 Ekstraksi Ekstrak Daun Kersen
Adapun formula tablet effervescent pada
Ekstraksi dilakukan terhadap 150
penelitian ini adalah sebagai berikut:
gram serbuk simplisia daun kersen dengan
cara maserasi menggunakan pelarut F1 F2 F3
Bahan
campur metanol-air selama 3x24 jam. (%) (%) (%)
Serbuk simplisia diberi pelarut metanol:air Ekstrak daun
8 8 8
(9:1) sampai setinggi 1 cm di atas kersen
permukaan sampel selama 3x24 jam Serbuk Daun
2 2 2
sembari diaduk sesekali. Setelah 3x24 jam, Stevia
pelarut diganti dengan perbandingan Asam Sitrat 9,5 11,4 13,3
metanol:air (1:1) hingga terbentuk ekstrak Asam Tartrat 14 16,8 19,6
yang jernih. Rendemen yang dihasilkan Natrium
26,5 31,8 37,1
adalah 24%. Setelah ekstraksi dilakukan Bikarbonat
uji bebas metanol dengan melakukan PVP 1 1 1
evaporasi agar ekstrak yang didapatkan Mg Stearat 1 1 1
bebas dari unsur metanol yang telah Add Add Add
Sukrosa
digunakan sebagai pelarut dalam proses 100 100 100
maserasi tersebut. Proses pembuatan granul dan
3.4.3 Pembuatan Ekstrak Kering pencetakan tablet seharusnya dilakukan
Pembuatan ekstrak kering dalam ruangan khusus untuk membuat
dilakukan dengan mencampurkan ekstrak tablet karena kelembaban serta suhu
kental dengan aerosil. Pada penelitian ini, ruangannya telah diatur. Tablet
digunakan perbandingan antara ekstrak dan effervescent sebaiknya dibuat pada kondisi
aerosil adalah 1:2. Pengeringan ekstrak kelembaban relatif (RH) 40% dengan suhu
kental menjadi ekstrak kering juga 25°C (Munir, 2012).
ditujukan agar mempermudah proses Pada proses pembuatan granul,
pembuatan granul. dilakukan 2 (dua) kali pengayakan.
3.4.4 Formulasi Tablet Effervescent Pertama dilakukan pengayakan dengan
Formulasi tablet effervescent yang ayakan 12 mesh yang bertujuan untuk
akan dibuat sebesar 1500 mg. meningkatkan luas permukaan (Lachman,
Perbandingan asam sitrat : asam tartrat : et al, 1989). Kedua dengan ayakan 14
mesh agar granul lebih seragam setelah analisis menggunakan SPSS 16 dengan
proses granulasi dan dapat meratakan isi metode oneway ANOVA menunjukkan
rongga alat pencetak tablet (Munir, 2012). bahwa variasi konsentrasi effervescent mix
tidak berpengaruh nyata terhadap waktu
alir (p > 0.05).
B. Sudut Diam

Formula Hasil
F1 30°
29°
21°
F2 16°
Gambar 4.1. Granul Effervescent Ekstrak 19,5°
Daun Kersen 20°
F3 31°
20,5°
28°

Kriteria sudut diam yang baik adalah


antar 25-30°. Dari hasil analisis data
didapatkan bahwa konsentrasi effervescent
Gambar 4.2. Tablet Effervescent Ekstrak mix tidak berpengaruh nyata terhadap
Daun Kersen sudut diam (p > 0.05). Hal ini dikarenakan
waktu alir dari masing-masing formula
4.2 Pengaruh Variasi Konsentrasi hampir sama yang menyebabkan sudut
Effervescent Mix terhadap Kualitas diam tidak berpengaruh nyata terhadap
Tablet Effervescent Daun Kersen konsentrasi effervescent mix.
4.2.1 Evaluasi Granul Effervescent C. Kompresibilitas
A. Waktu Alir
Formula Hasil
Formula Hasil F1 8
F1 1,18 7
1,62 8,5
2,08 F2 6
F2 1,39 8
1,49 7
1,35 F3 9
F3 1,43 6
1,08 7
2,09

Hasil tersebut telah memenuhi syarat Dari hasil analisis data, menunjukkan
waktu alir yang ditetapkan oleh Wells bahwa konsentrasi effervescent mix tidak
(1987) yaitu kurang dari 10 gr/detik. Hasil berpengaruh nyata terhadap
kompresibilitas granul effervescent (p > Kelarutan yang baik untuk tablet
0.05). effervescent adalah 1-2 menit (Lachman, et
4.2.2 Evaluasi Tablet Effervescent al, 2008). Berdasarkan analisis data
A. Uji Keseragaman Bobot menunjukkan bahwa konsentrasi
Keseragaman bobot tidak boleh effervescent mix tidak berpengaruh nyata
lebih dari 10% rata-rata berat terhadap waktu larut tablet (p > 0.05).
effervescent (Depkes RI, 1995). Menurut Ansar et al (2009) menyatakan
bahwa natrium bikarbonat dapat
Formula Hasil mempercepat kelarutan tablet effervescent
F1 1,67 karena natrium bikarbonat berfungsi
F2 1,6 sebagai bahan penghancur.
F3 1,7 D. Uji Kadar Air
Hasil analisis data menunjukkan
bahwa variasi konsentrasi effervescent mix Formula Hasil
berpengaruh nyata terhadap keseragaman F1 2,24
bobot (p < 0.05) dengan uji lanjut LSD. F2 2,45
Hasil post hoc dapat diketahui bahwa F3 2,28
konsentrasi effervescent mix 60% b/v
berbeda nyata terhadap konsentrasi Berdasarkan hasil uji kadar air dari
effervescent mix 50% b/v dan 70% b/v. ketiga formula didapatkan semua formula
memiliki nilai kadar air yang sesuai
B. Uji Kekerasan Tablet dengan syarat yang ditentukan yaitu tidak
lebih dari 10% untuk tablet effervescent.
Formula Hasil Hasil analisis data menunjukkan
F1 1,96 bahwa konsentrasi effervescent mix
F2 1,85 berbeda nyata terhadap kadar air serbuk.
F3 1,9 Kemudian dilakukan uji lanjut LSD dan
didapatkan bahwa konsentrasi effervecent
Kekerasan tablet dapat dipengaruhi mix 60% berbeda nyata dengan konsentrai
oleh kekuatan pengepresan ketika 50% dan 70%.
pengempaan (Ansar, et al., 2009). E. Uji Kadar pH
Komposisi formula juga dapat
memengaruhi kekerasan tablet Formula Hasil
effervescent. Berdasarkan hasil analisis F1 5
data menunjukkan bahwa variasi F2 9
konsentrasi effervescent mix tidak F3 7
berpengaruh nyata terhadap kekerasan
tablet (p > 0.05). Pengukuran pH yang diharapkan
C. Uji Waktu Larut adalah sediaan yang tidak terlalu asam
sehingga tablet effervescent aman untuk
Formula Hasil dikonsumsi. Berdasarkan hasil analisis data
F1 99 menunjukkan bahwa konsentrasi
F2 107 effervescent mix berpengaruh nyata
F3 94 terhadap kadar pH larutan effervescent (p <
0.05). Menurut uji lanjut LSD, konsentrasi Kuntorini, E. M., Fitriana, S. & Astuti, M.
60% b/v berbeda nyata dengan konsentrasi D., 2013. Struktur Anatomi dan Uji
50% b/v dan 70% b/v. Kadar pH yang baik Aktivitas Antioksidan Ekstrak
untuk makanan adalah bahan yang Metanol Daun Kersen (Muntingia
memiliki kadar pH yang rendah. calabura). Lambung, Prosiding
Semirata FMIPA Unlam.
5. Kesimpulan
a. Ekstrak daun kersen dapat Lachman L., H. A. L. d. J. L. K., 1989.
diformulasi menjadi tablet Teori dan Praktek Farmasi Industri.
effervescent dan menghasilkan tablet 3 penyunt. Jakarta: UI Press.
effervescent yang sesuai dengan
syarat-syarat tablet effervescent. Munir, M. B., 2012. Formulasi Tablet
b. Dari penelitian ini dapat disimpulkan Effervescent Ekstrak Temulawak
bahwa formula dengan konsentrasi (Curcuma xanthorrhiza Roxb.),
effervescent mix 60% merupakan Jakarta: Universitas Indonesia.
formula yang paling baik daripada 2 Ratnani, R. & Anggraeni, R., 2005.
(dua) formula yang lainnya. Hal ini Ekstraksi Gula Stevia dari Tanaman
disebabkan formula untuk Stevia Rebaudiana Bertoni.
konsentrasi effervescent mix 60% Momentum, I(2), pp. 27-32.
merupakan konsentrasi yang ideal
untuk tablet effervescent. Sari, D. N. I., 2014. Pembuatan Puding
Waluh (Curcubita moschata) dengan
Daftar Pustaka Pemanis Alami Daun Stevia (Stevia
Ansar, Rahardjo, B., Noor, Z. & rebaudiana) untuk Kudapan
Rochmadi, 2009. Optimasi Teknik Penderita DIabetes, [Skripsi].
Pembuatan Tablet Effervescent Sari Surakarta: UMS.
Buah dengan Response Surface Suryanto, R. & Setiawan, D., 2013.
Method. Jurnal Teknol dan Industri Struktur Data Datawarehouse
Pangan, XX(1), pp. 25-31. Tanaman Obat Indonesia dan Hasil
Ansel, 1989. Pengantar Bentuk Sediaan Penelitian Obat Tradisional.
Farmasi. 4 penyunt. Jakarta: UI Bandung, Sesindo.
Press. Sutrisno, R. B., 1998. Taksonomi
Depkes RI, 1995. Farmakope Indonesia. Spermatophyta untuk Farmasi. 1
IV penyunt. Jakarta: Departemen penyunt. Jakarta: Universitas
Kesehatan RI. Pancasila.

Hidayati, I. L., 2007. Formulasi Tablet Wells, J., 1987. Pharmaceutical


Effervescent dari Ekstrak Daun Preformulation: The Phsycochemical
Belimbing Wuluh (Averrhoa bilimbi Properties of Drug Subtance. New
L.) sebagai Anti Hipertensi, York: John Wiley and Sons.
[Skripsi]. Bogor: Institut Pertanian
Bogor.

Anda mungkin juga menyukai