Anda di halaman 1dari 27

HALAMAN SAMPUL

PROPOSAL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA

Pengendalian Serangan Rayap Tanah Coptotermes sp.Menggunakan Ekstrak


Daun Belimbing Wuluh (Averrhoa bilimbi L)
BIDANG KEGIATAN:
PKM PENELITIAN

Diusulkan Oleh:

Ketua : Zulkahfi (M111 12 904) Angkatan 2012


Anggota : Suterayani Suparmin (M111 14 251) Angkatan 2012
Sutami Suparmin (D121 15 316) Angkatan 2015

UNIVERSITAS HASANUDDIN
MAKASSAR
2016

i
HALAMAN PENGESAHAN
1. Judul Kegiatan : Pengendalian Serangan Rayap Tanah
Coptotermes sp. Menggunakan Ektrak
Daun Belimbing Wuluh (Averrhoa
bilimbi L)
2. Bidang Kegiatan : PKM-Penelitian
3. Ketua Pelaksana Kegiatan
a. Nama Lengkap : Zulkahfi
b. NIM : M111 12 904
c. Jurusan : Kehutanan
d. Universitas/Institut/Politeknik : Universitas Hasanuddin
e. Alamat Rumah dan No Tel./HP : Kompleks Bumi Sudiang Raya Blok
F/13 Makassar. 085398504496
f. Alamat Email : alkahfi.zul@gmail.com
4. Anggota Pelaksana Kegiatan/Penulis : 2 (dua) orang
5. Dosen Pendamping
a. Nama : Dr. Astuti Arif, S.Hut,M.Si.
b. NIDN : 0015037307
c. Alamat Rumah dan No Tel./HP : Jl. Tamalate I Blok 17 No. 15
Makassar, 90222/0811442171
6. Biaya Kegiatan Total
a. Tanoto Foundation : Rp 6.000.000,-

7. Jangka Waktu Pelaksanaan : 4 Bulan


Makassar, 5 Desember 2016
Menyetujui,
Wakil Dekan Ketua Pelaksanaan,
Bidang Kemahasiswaan dan Alumni

(Dr. Astuti Arif, S.Hut,M.Si.) (Zukahfi)


NIP.19730315 200112 2 001 NIM. M111 12 904

Wakil Rektor Dosen Pendamping


Bidang Kemahasiswaan dan Alumni
Universitas Hasanuddin

(Dr. Ir. Abd. Rasyid J., M.Si,) (Dr. Astuti Arif, S.Hut,M.Si.)
NIP. 196503031991031004 NIP.19730315 200112 2 001

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL ............................................................................................ i


HALAMAN PENGESAHAN ................................................................................. ii
DAFTAR ISI .......................................................................................................... iii
RINGKASAN ........................................................................................................ iv
BAB 1PENDAHULUAN ....................................................................................... 1
1.1. Latar Belakang ............................................................................................ 1
1.2 Rumusan Masalah ....................................................................................... 2
1.3 Tujuan ......................................................................................................... 2
1.4 Luaran yang diharapkan .............................................................................. 2
1.5 Kegunaan..................................................................................................... 2
BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA ............................................................................ 3
2.1 Deskripsi Umum Belimbing Wuluh (Averrhoa bilimbiL) .......................... 3
2.1.1 Sebaran dan Manfaat ......................................................................... 3
2.1.2 Mekanisme Kerja Ekstrak terhadap Rayap ....................................... 3
2.2 Rayap Tanah Coptotermes .......................................................................... 4
2.2.1 Morfologi .......................................................................................... 4
2.2.2 Simbion ............................................................................................. 4
BAB 3. METODOLOGI PENELITIAN................................................................. 5
3.1 Tempat dan Waktu Penelitian ..................................................................... 5
3.2 Alat dan Bahan ............................................................................................ 5
3.3 Pelaksanaan Penelitian ................................................................................ 5
3.3.1 Pengambilan Sampel dan Preparasi Sampel ..................................... 5
3.3.2 Penentuan Kadar Air Bahan .............................................................. 5
3.3.3 Ekstraksi Sampel ............................................................................... 6
3.3.4 Pembuatan Konsentrasi Larutan Ekstrak .......................................... 6
3.3.5 Penyediaan Rayap ............................................................................. 6
3.3.6 Penyediaan Kertas Umpan ................................................................ 6
3.3.7 Variabel yang diamati ....................................................................... 7
3.3.8 Rancangan penelitian dan Analisis Ragam ....................................... 7
BAB 4. BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN ...................................................... 8
4.1 Anggaran Biaya ................................................................................................ 8
4.2 Jadwal Kegiatan ........................................................................................... 8
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................. 9
LAMPIRAN-LAMPIRAN.................................................................................... 11
Lampiran 1.Biodata Ketua, Anggota, dan Dosen Pembimbing ........................ 11
Lampiran 2.Justifikasi Anggaran Kegiatan ....................................................... 20
Lampiran 3.Susunan Orgasisasi Tim Kegiatan dan Pembagian Tugas............. 22

iii
Pengendalian Serangan Rayap Tanah Coptotermes sp. Menggunakan
Ekstrak Daun Belimbing Wuluh (Averrhoa bilimbi L)

Zulkahfi, Suterayani Suparmin, dan Sutami Suparmin


Fakultas Kehutanan, Universitas Hasanuddin
Jl. Perintis Kemerdekaan KM.10, Makassar

RINGKASAN
Belimbing wuluh sering dimanfaatkan hampir semua bagian tanaman
sebagai obat-obatan tradisional. Selain hal tersebut masyarakat sering
memanfaatkan bagian daun belimbing wuluh sebagai bahan untuk menjauhkan
serangga terutama lalat dari sumber makanan. Menurut informasi tersebut daun
belimbing wuluh memiliki sifat mengendalikan serangga. Daun belimbing wuluh
memiliki kandungan yang diduga dapat menghambat serangan rayap dan
berpotensi bersifat racun. Daun merupakan bagian yang digunakan pada
tumbuhan belimbing wuluh yang diekstrak dengan metode maserasi
menggunakan pelarut metanol hingga mendapat ekstrak kental. Larutan dibuat
dalam beberapa konsentrasi menggunakan pelarut etanol yaitu 2%, 4%, dan 6%.
Pengujian dilakukan dengan masing-masing larutan berbagai konsentrasi
diberikan pada rayap yang direndamkan pada kertas berselulosa Whatman 42,
pengamatan selesai saat rayap tanpa pemberian makan telah mati (metode
starvasi). Variabel yang diamati yaitu mortalitas rayap dan persentase penurunan
berat kertas uji. Penelitian menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL)
dengan data mortalitas dan penurunan kertas uji di analisis ragam (ANOVA) dan
uji lanjut Duncan.

Key Word : pinang yaki, pengendalian, rayap, ekstrak, efektivitas

iv
1

BAB 1PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Tanaman di Indonesia memiliki potensi yang sangat besar dan sering
dimanfaatkan oleh masyarakat. Sesuai data Bappenas (2003; 2014) terdapat
sekitar 38.000 jenis tumbuhan yang terdapat di Indonesia yang sekitar 55 %
merupakan tumbuhan endemik dan luas tanaman tahunan sekitar 16.099,27 ha
serta tanaman semusim sekitar 506,21 ha.Potensi ini berupa produk alami terdiri
atas obat-obatan, insektisida nabati dan produk yang lain, dengan maksud untuk
mengganti bahan komersial yang secara umum mengandung bahan kimia yang
berbahaya. Berbagai penelitian yang telah dilakukan terkait eksplorasi
pemanfaatan ekstrak dari bagian suatu tanaman yang diperoleh dari pengalaman
masyarakat dan senyawa yang dikandungnya mampu menjadi racun bagi rayap
dan perusak kayu lainnya. Misalnya saja studi Zuzani dkk. (2015) yang
menemukan sifat bioaktivitasminyak atsiri daun cekalak (Etlingera elatior (Jack)
RM. SM.) memiliki bioaktivitas terhadap rayap tanah C. curvignathus.
Belimbing wuluh (Averrhoa bilimbi L) sering dimanfaatkan hampir di
semua bagian tumbuhan termasuk daun. Daun belimbing wuluh selain
dimanfaatkan sebagai obat-obatan tradisional, juga dimanfaatkan sebagai bahan
untuk menjauhkan lalat dari sumber makanan. Seperti di tempat jualan makanan
siap saji dan tempat-tempat pernikahan. Informasi dari masyarakat meyakini
bahwa daun belimbing wuluh mampu mengendalikan jenis serangga seperti lalat
buah (Bactroceradorsalis Hende), sehingga beberapa penelitian menyebutkan
tentang keefektifan daun belimbing wuluh terhadap serangga dan berpotensi
menjadi insektisida nabati. Hasil survei Anggraeni (2010) di beberapa daerah
menemukan belimbing wuluh sebagai salah satu jenis tanaman yang dijadikan
insektisida nabati oleh masyarakat. Hal ini diperkuat oleh studi Setiawati (2009)
yang menunjukkan bahwa daun belimbing wuluh dan daun cente (Lantana
camara L) adalah bahan alam yang memilliki daya penghambat serangga yang
paling efektif.
Daun belimbing wuluh mengandung beberapa senyawa kimia yang diduga
efektif menghambat serangan hama serangga. Senyawa tersebut menurut beberapa
penelitian terdiri atas alkaloid, flavonoid, fenolik, terpenoid, saponin dan tanin.
Ibrahim dkk. (2014) menemukan ekstrak daun belimbing wuluh setelah dilakukan
penapisan fitokimia terbukti positif mengandung senyawa alkaloid, flavonoid,
fenolik, terpenoid dan tanin. Senyawa saponin triterpen juga ditemukan oleh
Fahrunnida (2015) pada bagian daun, tangkai daun dan buah belimbi wuluh.
Penelitian selama ini hanya memfokuskan daun belimbing wuluh kepada
pembuatan insektisida terkhusus pada serangga hama pertanian, sedangkan untuk
pengendalian rayap belum banyak diperoleh informasi. Untuk menjawab hal
tersebut, perlu adanya penelitian mengenai efektivitas ekstrak daun belimbing
2

wuluh terhadap serangan rayap tanah Coptotermes sp. sehingga dapat dijadikan
alternatif dalam pengendalian rayap yang ramah lingkungan.

1.2 Rumusan Masalah


Masalah yang sering di alami bangunan dari kayu adalah hama perusaknya
yang dapat merugikan dari segi ekonomi, sehingga diberikan solusi untuk
menjauhkan hama tersebut dari bangunan. Masalah lain muncul akibat
penggunaan bahan kimia yang bersifat racun yang berdampak pada lingkungan
dan meninggalkan residu dalam tanah. Oleh karena itu penelitian ini dimaksudkan
untuk emnenumkan sifat racun dari suatu bagian tanaman sehingga menjadi
alternatif pengendalian rayap yang ramah lingkungan.

1.3 Tujuan
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengendalikan serangan rayap tanah
Coptotermes spp. menggunakan ekstrak belimbing wuluh (Averrhoa bilimbi L)
sebagai bahan pengawet kayu.

1.4 Luaran yang diharapkan


Penelitian ini diharapkan dapat menghasilkan sebuah jurnal Nasional,
sehingga menjadi acuan dalam perbaikan kayu dan menjadi acuan untuk
penelitian-penelitian yang terkait.

1.5 Kegunaan
Adapun Kegunaan dari Penelitian ini adalah :
1. Memberikan informasi potensi ekstrak belimbing wuluh (Averrhoa bilimbi L)
menjadi bahan pengawet alami.
2. Potensi hasil dapat dijadikan sebagai alternative pengendalian rayap yang
ramah lingkungan, setelah dilakukan penelitian lebih lanjut.
3

BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA


2.1 Deskripsi Umum Belimbing Wuluh (Averrhoa bilimbiL)
2.1.1 Sebaran dan Manfaat
Belimbing wuluh merupakan tumbuhan yang berasal dari Amerika tropik,
tumbuhan ini dapat tumbuh baik pada ketinggian 500 m diatas permukaan laut
pada daerah tropis lembab. Di Indonesia, tumbuhan ini tersebar merata di seluruh
daerah dan masyarakat menggunakan sebagai tanaman hias di pekarangan rumah
serta tidak jarang ditemukan tumbuh liar di dalam hutan (Thomas, 2007).
Perkembangbiakan dapat dilakukan dengan cara pembibitan, pencangkokan,
penempelan dan yang lainnya. Buah berwarna hijau dan kuning yang muncul
setelah 4 sampai 5 tahun dan dapat berbuah sepanjang tahun (Sudarsono dkk.,
2002).

Secara umum masyarakat memanfaatkan tumbuhan ini sebagai obat-obatan


tradisional. Batang sering dimanfaatkan untuk mengobati atau meredakan
penyakit gondok. Rebusan daun dimanfaakan sebagai obat untuk peradangan usus
besar dan penyakit diabetes melitus. Zat cair dari bunga dimanfaatkan sebagai
obat batuk dan sariawan. Buah dimanfaatkan sebagai penurun tekanan darah,
pereda sariawan usus dan pengeluaran getah empedu (Sudarsono dkk., 2002).

2.1.2 Mekanisme Kerja Ekstrak terhadap Rayap


Golongan-golongan senyawa yang berpotensi untuk menghambat aktivitas
serangga terkhusus pada rayap diantaranya senyawa alkaloid, flavonoid, fenolik,
terpenoid, saponin dan tanin.Senyawa tanin adalah senyawa astringent yang dapat
mengikat dan mengendapkan atau menyusutkan protein lewat gugus polifenilnya
serta memiliki rasa pahit. Tanin berperan penting dalam pengawetan kayu,
adsorben logam berat, obat-obatan, antimikroba dan lain-lain (Ismarani, 2012).
Rayap dalam penguraian selulosa tidak terlepas dari enzim dan organisme
simbion yang berperan dalam degradasi selulosa.Organisme tersebut merupakan
mikroba yang berada di saluran pencernaan rayap (Adawiyah, 2006).

Senyawa-senyawa yang terdiri atas fenol, triterpenoid, alkaloid dan steroid


merupakan bahan aktif yang dapat mengendalikan hama, yang dapat
menyebabkan terbentuknya aktivitas biologi seperti toksik dalam menghambat
makan, pestisida dan antiparasit (Harborne, 1987). Senyawa-senyawa tersebut
dapat menyebabkan kematian pada protozoa flagelata, bakteri yang merupakan
mikroorganisme yang hidup dalam usus rayap (Sumartini dkk., 2015). Maliana
dkk. (2013) menyebutkan senyawa-senyawa fenol, flavonoid dan tannin dapat
membunuh bakteri yang hidup dalam usus belakang rayap sebagai simbion.

Laporan lain menyebutkan bahwa golongan sesquiterpen, flavonoid,


triophenes dan senyawa yang bersifat minyak lainnya mampu merangsang
4

lapisan lipid bilyer sehingga terbuka pada bagian kutikula yang dapat
meningkatkan cairan membran dan mengganggu permeabilitas sel otot. Kondisi
ini dapat mengurangi energi gerak serangga dan berujung pada kematian (Ivanice
et al., 2004).

2.2 Rayap Tanah Coptotermes

2.2.1 Morfologi
Genus Coptotermes memiliki karakteristik morfologi diantaranya kepala
memiliki fontanel yang sangat lebar dan dekat dengan clypeus, pronotum datar,
mandible berbentuk pedang dan tidak memiliki gigi marginal (Sornnuwatet al.,
2004; Takematsu and Vongkaluang, 2012).Kepala berwarna kuning serta antena,
lambrum, dan pronotum berwarna kuning pucat.Panjang kepala berukuran lebih
besar dibandingkan dengan lebar kepala dan berbentuk bulat. Rata-rata panjang
kepala dari genus ini yang diteliti berkisar 0,92-1.3 mm dan lebar berkisar 0,97-
1,14 mm. Antena memiliki 9-15 segmen dengan segmen kedua dan keempat sama
panjang. Mandible berbentuk arit dan melengkung pada bagian ujung, pada
bagian dalam mandible kanan rata (Subekti, 2010).Bagian abdomen berwarna
putih kekuning-kuningan dan memiliki rambut seperti duri dengan jumlah ruas 8-
10 ruas (Tho, 1992).

2.2.2 Simbion
Dalam proses pencernaan makanan, rayap dibantu oleh simbion untuk
mendegradasi substrat yang dimakan oleh rayap menjadi senyawa yang dapat
diserap oleh rayap sebagai sumber energi. Jenis simbion yang hidup dalam usus
rayap bergantung pada tingkatan rayap. Matsui et al.(2009) menyebutkan secara
umum rayap tingkat rendah memiliki simbion dalam usus belakangnya berupa
protozoa simbiotik, sedangkan pada tingkat tinggi tidak ditemukan protozoa.
Yamin (1979) menyebutkan sebanyak 205 spesies rayap tingkat rendah yang
dalam ususnya ditemukan flagellata yaitu dua protozoa dari turunan Oximonada
dan Parabasalia. Brugerolle and Radek (2006) menyebutkan protozoa berada pada
usus belakang dari rayap pekerja dan prajurit dari rayap bawah tanah yang
membantu menghidrolisis selulosa dan hemiselulosa. Odelson and Breznak
(1985) mengatakan protozoa juga dapat mengurai produk selulosa dan
hemiselulosa menjadi asam asetat yang digunakan oleh rayap sebagai sumber
energi. Selain protozoa, beberapa rayap memiliki prokariota sebagai simbion yang
terdiri atas methanogen (archaea) dan phyla proteobacteria, actinobacteria,
firmicutes, bacteroidetes, spirochaeta (eubacteria) (Husseneder, 2010). Semua
eubacteria tersebut ditemukan dalam usus rayap, khususnya padaspesies
Reticulitermes dan Coptotermes(Knig et al., 2006).
5

BAB 3. METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Tempat dan Waktu Penelitian


Penelitian ini akan dilaksanakan pada bulan Juni sampai bulan September
2016, yang meliputi kegiatan pengambilan sampel, ekstraksi, dan pengujian
ekstrak. Pengambilan sampel daun belimbing akan dilakukan di Kelurahan
Paccerakkang, Kecamatan Biringkanaya, Kota Makassar; sedangkan kegiatan
ekstraksi dan pengujian akan dilaksanakan di Laboratorium Terpadu Fakultas
Kehutanan Universitas Hasanuddin.

3.2 Alat dan Bahan


Alatdan bahan yang digunakan dalam penelitian adalah:
1. Pengambilan dan penyiapan bahan baku ekstrak: plastik clip, silica gel,
sarung tangan, dan daun belimbing wuluh yang berwarna hijau tua.
2. Proses ekstraksi dan pengumpanan: gelas kimia, labu Erlemeyer,cawan Petri,
blender, oven, kertas saring, timbangan analitik, aluminium foil, desikator
dan vacuum rotary evaporator. Bahan kimia yang digunakan adalah etanol
(99,8 %). Bahan yang akan digunakan adalah daun belimbing wuluh, rayap
tanah Coptotermes sp.,dankertas whatman no. 42 diameter 7 cm.
3.3 Pelaksanaan Penelitian
3.3.1 Pengambilan Sampel dan Preparasi Sampel
Pengambilan sampel daun dilakukan secara acak dari seluruh bagian tajuk
pada satu pohon, dengan kriteria daun berwarna hijau tua tetapi belum akan
menguning. Sampel daun belimbing wuluhdiambil sebanyak 500 g, lalu dicuci
bersih dengan air mengalir, ditiriskan sampai air tidak ada lagi yang menetes.
Untuk persiapan ekstraksi, daun diambil sebanyak 100 g + % ka, kemudian
diblender sampai halus sekitar 5 menit.

3.3.2 Penentuan Kadar Air Bahan


Penentuan kadar air mengacu pada SNI 01-3182-1992 yang dimodifikasi.
Daun belimbing wuluh ditimbang sebanyak 2 g (m0), dengan wadah cawan Petri
dioven selama 5 jam dengan suhu 1032oC. Setelah kering, sampel dimasukkan
kedalam desikator selama 15 menit, lalu ditimbang kembali untuk memperoleh
berat akhir (m1). Persentase kadar air dihitung menggunakan persamaan:
0 1
Kadar air = x 100 %
0
dimana: m0 = Berat awal (g)
m1 = Berat setelah dikeringkan (g)
6

3.3.3 Ekstraksi Sampel


Metode ekstrak menggunakan metode maserasi yang merujuk pada
penelitian Ibrahim (2014). Daun belimbing wuluh yang telah halus direndam
dengan pelarut etanol 96% (Teknis) dengan menggunakan perbandingan 1:4
(bahan:pelarut) dimasukkan ke dalam gelas kimia dan ditutup dengan aluminium
foil. Bahan direndam selama 3x24 jam yang dilakukan secara berkala hingga
lima kali rendaman. Filtrat yang diperoleh dievaporasi menggunakan vacuum
rotary evaporator pada suhu 78o Csampai diperoleh ekstrak pekat.

3.3.4 Pembuatan Konsentrasi Larutan Ekstrak


Ekstrak selanjutnya dibuat dalam berbagai konsentrasi dengan
menggunakan pelarut etanol, dengan menggunakan persentase perbandingan
antara volume ekstrak dengan volume pelarut (%,v/v). Konsentrasi yang akan
digunakan adalah 2%, 4%, dan 6%.

3.3.5 Penyediaan Rayap


Rayap yang akan digunakan untuk pengujian adalah rayap tanah
Coptotermes sp. dari Biakan Laboratorium Terpadu Fakultas Kehutanan
Universitas Hasanuddin. Setiap ulangan dari seluruh perlakuan menggunakan
sebanyak 50 rayap, terdiri atas kasta pekerja sebanyak 45 ekor dan kasta prajurit
sebanyak 5 ekor. Rayap yang dipilih adalah rayap yang masih aktif, sehat, dan
relatif berukuran sama.

3.3.6 Penyediaan Kertas Umpan


Kertas yang akan digunakan adalah kertas Whatman GF/B berdiameter 25
mm sebanyak 15 lembar untuk uji toksik. Kertas dioven selama 12 jam dengan
suhu 600C, kemudian dimasukkan ke dalam desikator selama 15 menit untuk
menstabilkan suhu kertas. Semua kertas uji ditimbang untuk mengetahui berat
awal kertas uji (w1). Sebanyak (sembilan) kertas dicelup kedalam larutan ekstrak
berbagai konsentrasi sampai semua bagian kertas terendam diantaranya sebanyak
3 kertas dicelup dengan konsentrasi 2%, 3 kertas dengan 4% dan 3 kertasdengan
konsentrasi 6%; sedangkan 6 kertas sisanya dijadikan kertas untuk kontrol terdiri
atas 3 kertas yang diberi pelakuan termitisida dan 3 kertas tanpa perlakuan.
Kemudian di semua kertas dikeringanginkan selama 24 jam.

3.3.7 Prosedur Pengumpanan


Pengujian ini merujuk pada metode Blske and Hertel (2001) yang
dimodifikasi dengan memanfaatkan sifat toksik dari bahan melalui kontak
langsung rayap dengan bahan ekstraktif. Kertas diletakkan dalam plastic acrylic
yang dimodifikasi, lalu dimasukkan ke masing-masing cawan tersebut sebanyak
55 ekor (N1) terdiri atas 50 ekor pekerja dan 5 ekor prajurit (Gambar 3). Waktu
7

pengamatan secara berkala 6 jam, 12 jam, 24 jam, 48 jam, 1 minggu dan


seterusnya dengan skala perminggu hingga rayap di metode starvasi (kondisi
rayap tanpa makanan) mati semua. Rayap yang mati dihitung (N2) di masing-
masing konsentrasi dan kontrol. Selanjutnya kertas umpan dibersihkan dari
kotoran dan sisa-sisa makanan. Kertas dioven dengan suhu 600 C selama 12 jam
dan dimasukkan ke desikator 15 menit, selanjutnya kertas ditimbang untuk
mengetahui berat setelah pengumpanan (w2).

Gambar 3. Pengujian kertas umpan terhadap rayap Coptotermes sp.

3.3.7 Variabel yang diamati


3.3.7.1 Mortalitas Rayap
Penentuan nilai mortalitas dilakukan setelah selesai pengujian dengan
menggunakan rumus Sornnuwat et al. (1995), sebagai berikut :
1 2
M (%) = x 100 %
1
Dimana : M = Mortalitas rayap dalam persen (%)
N1 = Jumlah rayap awal (ekor)
N2 = Jumlah rayap hidup setelah pengumpanan (ekor)
3.3.7.2 Perhitungan Persentase Penurunan Berat Kertas Uji
Kertas uji setelah pengamatan dibersihkan dari kotoran dandihitung
menggunakan rumus Sornnuwat et al (1995), sebagai berikut :
1 2
Kehilangan Berat (%) = x 100 %
1
Dimana : W1 = Berat umpan sebelum pengumpanan (g)
W2 = Berat umpan setelah pengumpanan (g)
3.3.8 Rancangan penelitian dan Analisis Ragam
Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) yang
memiliki lima perlakuan terdiri dari konsentrasi larutan yaitu 0%, termitisida, 2%,
4%, dan 6% dimana setiap perlakuan dilakukan pengulangan sebanyak tiga kali.
Data Mortalitas rayap dan persentase penurunan berat kertas uji dianalisis ragam
(ANOVA) dan uji lanjut Duncan menggunakan software SPSS versi 22.
8

BAB 4. BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN

4.1 Anggaran Biaya


Tabel 4.1 Ringkasan Anggaran Biaya
No. Jenis Pengeluaran Biaya (Rp)
1. Peralatan Penunjang Rp4.081.500,-
2. Bahan habis pakai Rp1.500.000,-
3. Perjalanan Rp1.647.000,-
4. Lai-lain Rp647.000,-
Jumlah Rp7.875.500,-

4.2 Jadwal Kegiatan


Tabel 4.2 Jadwal Kegiatan
No Kegiatan Bulan
Pertama Kedua Ketiga Keempat
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1. Persiapan
kelengkapan
2. Pengambilan
bahan
ekstrak
3. Pembuatan
ekstrak dan
konsentrasi
4. Pengujian
ekstrak
terhadap
rayap
5. Analisis data
6. Pembuatan
laporan
9

DAFTAR PUSTAKA

Bignell, D. E. 2000.Introduction to symbiosis, pp. 189 -208. InT. Abe, D. E.


Bignell, and M. Higashi [eds.], Termites: Evolution, Sociality, Symbioses,
Ecology. Kluwer Academic Publishers, the Netherlands.
Brugerolle, G., and R. Radek. 2006.Symbiotic protozoa of termites, pp. 243-
269.InH. Knig and A. Varma [eds.], Intestinal Microorganisms of
Termites and Other Invertebrates. Springer, New York.
Guswenrivo, I.T. Kartika, A.H. Prianto, D. Tarmadi, S. Yusuf.2005. Pemanfaatan
Bahan Aktif dari Daun Sirih (Piper betelLinn) sebagai Bahan Anti
Rayap.Prosiding Seminar Nasional Masyarakat Peneliti Kayu Indonesia
VIII, pp. C-16 C-20.
Horwood MA. 2007. Rapid degradation of termiticides under field conditions.
Australian Journal of Entomology. 46(1):7578.
Husseneder, C. 2010. Symbiosis in Subterranean Termites: A Review of Insights
From Molecular Studies. Environ. Entomol. 39(2): 378-388.
Ivanice M.C., S.J.Sarti, C.M.Waib, J. A. Branco. 2004. Evaluation of the
Potential Insecticide activity of Tegetes minuta (Asteraceae) Essential
Oil Against the head Lice Pediculus humanus capitis (Phthiraptera:
Pediculidae). Neotropic Entomol. 33:805-807.
Knig, H., J. Frhlich, and H. Hertel. 2006.Diversity and lignocellulolytic
activities of cultured microorganisms, pp. 271-301.InH. Knig and A.
Varma [eds.], Intestinal Microorganisms of Termites and Other
Invertebrates. Springer, New York.
Matsui, T., G. Tokuda, N. Shinzato. 2009. Termites as Functional Gene
Resources. Bentham Science Publishers. 1(3): 10-18.
Pelczar, M.J. and E.C.S. Chan. 1988. Dasar-Dasar Mikrobiologi 2. Penerbit
Universitas Indonesia. Jakarta.
Samosir, A.P.,R.J.R. Max, C. Gayatri. 2012. Uji Aktivitas Antioksidan Dan Total
Flavonoid PadaEktrak Etanol Pinang Yaki (Areca Vestiaria).Unsrat.
Manado.
Prasetiyo, K.W.; dan S. Yusuf. 2004. Mencegah dan Membasmi Rayap secara
Ramah Lingkungan dan Kimia. Agro Media Pustaka.Jakarta.Hal.1-6.
Pratiwi, E. M., Max Revolta, J. R., Frenly, W.2013. Pengaruh Metode Ekstraksi
Terhadap AktivitasPenangkal Radikal Bebas Ekstrak Metanol Kulit
BijiPinang Yaki (Areca Vestiaria Giseke). Unsrat. Manado. No. 04(2) :
109-133.
Riska, Erniawati, H. Abdul.2014. Retensi Bahan Pengawet Ekstrak Daun
Tembelekan(Lantana Camara L) Pada Beberapa Jenis Kayu Dan
EfektifitasnyaTerhadap Serangan Rayap Tanah (Coptotermes Sp.).
Universitas Tadulako. Sulawesi Tengah.
10

Simbala, H.E.I. 2007.Keanekaragaman Floristik dan Pemanfaatan Sebagai


Tumbuhan Obat di Kawasan Konservasi II Taman Nasional Bogani Nani
Wartabone (Kabupaten Bolaang Mongondow, Sulawesi Utara) [Disertasi].
Institut Pertanian Bogor, Bogor.
Sornnuwat Y, M.Takahashi, T.Yoshimura, K. Tsunada, C.Vongkaluang. 1995.
Natural Resistance of Seven Commercial Timbers Used In Building
Construcsion in Thailand to Subterranean Termite, Coptotermes gestroi
WASMANN. Japanese Society of Enviromental Entomology and
Zoology. Japan.Vol No. 7 : 146 150.
Sumartini N., A.W.Muhamad, A.Jayuska. 2015. Uji Bioaktivitas Ekstrak Daun
Kesum (Polygonum Minus Huds) Sebagai Biotermitisida Rayap Tanah
Macrotermes Sp. Universitas Tanjungpura. 4(2) : 26-29.
Thapa R.S. 1981. Termite of Saba. India: Entomology Branch Forest Research
Institue and Colleges Dehradum.
Yamin, M. A. 1979.Flagellates of the orders Trichomonadida Kirby,
Oxymonadida Grasse, and Hypermastigida Grassi and Foa reported from
lower termites (Isoptera Families Mastotermitidae, Kalotermitidae,
Hodotermitidae, Termopsidae, Rhinotermitidae, and Serritermitidae) and
from the wood-feeding roach Cryptocercus (Dictyoptera, Cryptocercidae).
Sociobiology 4: 3-119.
11

LAMPIRAN-LAMPIRAN
Lampiran 1.Biodata Ketua, Anggota, dan Dosen Pembimbing
Biodata Ketua
A. Identitas Diri
1. Nama Lengkap Zulkahfi
2. Jenis Kelamin L
3. Program Studi Kehutanan
4. NIM/NIDN M111 12 904
5. Tempat dan Tanggal Lahir Bababulo, 27 Juli 1993
6. E-mail alkahfi.zul@gmail.com
7. Nomor Telepon/HP 085230276332
B. Riwayat Pendidikan
SD SMP SMA
SDN 29 INP SMPN 3 SMAN 1
Nama Institusi
BABABULO PAMBOANG PAMBOANG
Jurusan - - IPA

Tahun Masuk-Lulus 2000-2006 2006-2009 2009-2012

C. Pemakalah Seminar Ilmiah


Nama Pertemuan Ilmiah/
No. Judul Artikel Ilmiah Waktu dan Tempat
Seminar
1. - - -

2. - - -

D. Penghargaan 10 Tahun Terakhir (dari pemerintah, asosiasi, atau


institusi lainnya)
Institusi Pemberi
No. Jenis Penghargaan Tahun
Penghargaan
1. Peringkat III Olimpiade Dinas Pendidikan 2011
Sains Nasional (OSN)
Provinsi Sulawesi Barat
2. Certificate of Participation Attache of Education and 2015
Indonesian Essay Culture KBRI-NewDelhi.
Competition (IEC) PPI INDIA
3. - - -

Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan
dapatdipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata
12

dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.


Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu
persyaratan dalam pengajuan proposal penelitian Tanoto Foundotion.

Makassar, Juni 2016


Pengusul,

(Zulkahfi)
NIM. M111 12 904
13

Biodata anggota 1
A. Identitas Diri
1. Nama Lengkap Suterayani Suparmin
2. Jenis Kelamin P
3. Program Studi Kehutanan
4. NIM/NIDN M111 12 251
5. Tempat dan Tanggal Lahir Makassar, 12 Februari 1994
6. E-mail sutera.yani@gmail.com
7. Nomor Telepon/HP 085256325105
B. Riwayat Pendidikan
SD SMP SMA
Nama Institusi SD Inpres MTs Jamiatul Huda MAN 3 Makassar
Ajakkang Barat Jakarta Selatan
Jurusan - - IPA
Tahun Masuk- 2000-2006 2006-2009 2009-2012
Lulus
C. Pemakalah Seminar Ilmiah
No. Nama Pertemuan Ilmiah/ Judul Artikel Ilmiah Waktu dan Tempat
Seminar
1. - - -

2. - - -

D. Penghargaan 10 Tahun Terakhir (dari pemerintah, asosiasi, atau institusi


lainnya)
No. Jenis Penghargaan Institusi Pemberi Penghargaan Tahun

1. Peringkat 1 Siswa MAN 3 Makassar 2012


Lulusan IPA Terbaik
2. Juara 1 Lomba Debat Fakultas Kehutanan Universitas 2013
Bahasa Inggris Hasanuddin
3. Peserta Lomba National Universitas Hasanuddin 2014
University Debate
Competition (NUDC)
4. Peserta SUIJI SLP (Six Kochi University 2015
University Initiative
Japan-Indonesia Service
Learning Program)
14

Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan
dapatdipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata
dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu
persyaratan dalam pengajuan proposal penelitian Tanoto Foundotion.

Makassar, Juni 2016


Pengusul,

(Suterayani Suparmin)
NIM. M111 12 251
15

Biodata Anggota 2
A. Identitas Diri
1. Nama Lengkap Sutami Suparmin
2. Jenis Kelamin L
3. Program Studi Teknik Lingkungan
4. NIM/NIDN D121 15 316
5. Tempat dan Tanggal Lahir Palopo, 20 Januari 1996
6. E-mail sutamisuparmin@gmail.com
7. Nomor Telepon/HP 089685121157

B. Riwayat Pendidikan
SD SMP SMA
Nama Institusi SDN SMPN 3 TANETE SMAN 2
TAKKALASI RILAU PANGKAJENE
Jurusan - - IPA
Tahun Masuk-
2004-2010 2010-2013 2013-2015
Lulus

C. Pemakalah Seminar Ilmiah


No. Nama Pertemuan Ilmiah/ Judul Artikel Ilmiah Waktu dan Tempat
Seminar

1.
2.

D. Penghargaan 10 Tahun Terakhir (dari pemerintah, asosiasi, atau


institusi lainnya)
No. Jenis Penghargaan Institusi Pemberi Tahun
Penghargaan
1.
2.
16

Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan
dapatdipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata
dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu
persyaratan dalam pengajuan proposal penelitian Tanoto Foundotion.

Makassar, Juni 2016


Pengusul,

(Sutami Suparmin)
NIM. D121 15 316
17

Biodata Dosen Pembimbing


A. Identitas Diri
1 Nama Lengkap Dr. Astuti Arif , S.Hut., M.Si
2 Jenis Kelamin P
3 Jabatan Fungsional Lektor
4 NIP 19730315 200112 2 001
5 Tempat dan Tanggal Lahir Sengkang, 15 Maret 1973
6 E-mail astuti_arif@yahoo.com
7 Nomor Telepon / HP (0411) 8213687/0811442171

B. Riwayat Pendidikan
S-1 S-2 S-3
Nama Institusi Universitas Hasanuddin Institut pertanian Universitas
Bogor Hasanuddin
Jurusan Teknologi hasil hutan Ilmu kehutanan Ilmu pertanian
konsentrasi
kehutanan
Tahun Masuk- 1991-1995 1996-1998 2008-2013
Lulus

C. Pengalaman Penelitian dalam 5 Tahun Terakhir


No Tahun JudulPenelitian SumberPendanaan
.
1. 2007 Pengembangan Teknologi DIKTI Hibah Bersaing
Pengawetan Kayu Ramah
Lingkungan Menggunakan
Karbon Dioksida Sebagai Pelarut
Pembawa (Anggota)
2. 2008 Mutu Serat Sutera dari Kokon DIPA-UNHAS
Kering Oven dengan Suhu dan
Lama Pengeringan Berbeda
(Anggota)
3. 2009 Sifat Kimia Kayu Kecapi DIPA-UNHAS
(Sandoricum ketjapi (Ketua)
4. 2009 Pengembangan Entomopatogen Dikti Stranas
Jamur untuk Pengendalian Rayap
Tanah Coptotermes sp. (Anggota)
5. 2012 Sistem Kontrol Rayap Untuk Dikti Unggulan PT
s/d Produksi Biogenik dan Perbaikan
2014 Produktivitas Lahan Hutan
Pendidikan Universitas
Hasanuddin (Anggota)
18

6. 2014 Aplikasi Mikoriza dari Berbagai Dikti Unggulan PT


Tipe Ekosistem Hutan Rakyat
dalam Peningkatan Kualitas Bibit
Tanaman Hutan (Anggota)
7. 2014 Molekuler Diagnostik berbasis BOPTN Post Doctoral
mtDNA COII Rayap Coptotermes
(Isoptera: Rhinotermitidae) di
Hutan Rakyat Kabupaten
Bantaeng (Ketua)
D. Pengalaman Pengabdian Kepada Masyarakat 5 Tahun Terakhir
No Tahun JudulPengabdianKepadaMasyarakat SumberPendanaan
.
Penerapan Teknologi Pembuatan dan DP2M DIKTI
Briket Arang dari Limbah Berlignoselulosa
1. 2009
Bagi Kelompok Pemulung di TPAS
Tamangapa, Antang, Makassar.
IbM Kelompok Usaha Pembuat Arang di
Hutan Pendidikan Unhas Melalui
2. 2012 DP2M Dikti
Penerapan Teknologi Pembuatan Briket
Arang dan Arang Aktif
IbM Desa Timpuseng untuk
Pengembangan Agrosilvopasture pada
Sekitar Zona Tradisional dan Zona Khusus
3. 2013 DP2M DIKTI
Taman Nasional Bantimurung Bulusaraung
yang Mendukung Pemberdayaan Petani
Gurem
E. Pengalaman Penulisan Artikel Ilmiah
No Tahun JudulArtikelIlmiah Volume/ NamaJurnal
Nomor: Hal.

Resistance of Acetylation and Indonesian


Furfurilation Treated Wood J. of
1. 2002 3(2):52-59
against Brown-rot Fungi Agricultural
(Tyromycespalustris) Attack Extension
Treatability of Tropical Wood J.
Species with Preservatives Ilmu&Tekn
2. 2006 4(2): 66-70
Treatment Using Carbon ologiKayuTr
Dioxide as a Carrier Solvent opis
Physical Characteristics of Jurnal
3. 2006 Sugar-Palm Tree Fiber and Its 2(1) : 12-15 Perennial
Potency as a Physical Barrier
19

Against Subteranean Termites

Termiticidal Activities of Jurnal


4. 2007 3(1) : 15-18
Sugar-Palm Tree Fiber Extract Perennial
Isolation and Identification of
Wood decayed-Fungy from
5. Jurnal
2007 Tabo-tabo Educational Forest at 3(2) : 49-54
Perennial
Bungoro Subdistrict, Pangkep
Regency
The Resistance of Composite
Boards Made from Sengon
Jurnal
6. 2008 Wood Waste and Carton on 4(1) : 28-35
Perennial
Drywood Termite and
Subteranean Termites
Identifikasi Jenis Jamur
Jurnal
7. 2010 Patogen untuk Pengendalian 6(1) : 33-38
Perennial
Rayap Tanah Coptotermes sp.
Morphometric analysis of
Jurnal
8. 2010 Coptotermes sp. Population 6(2) : 60-69
Perennial
from Two Different Nests

Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan
dapatdipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata
dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu
persyaratan dalam pengajuan proposal penelitian Tanoto Foundotion.

Makassar, 16 Juni 2016


Pembimbing,

(Dr. Astuti Arif, S.Hut,M.Si.)


NIP.19730315 200112 2 001
20

Lampiran 2.Justifikasi Anggaran Kegiatan


1. Peralatan Penunjang
Material Justifikasi Kuantitas Harga satuan Jumlah (Rp)
Pemakaian (Rp)
Sewa Sebagai tempat 1 unit Rp2.500.000,- Rp2.500.000,-
Laboratorium untuk melakukan
penelitian
Cawan petri Sebagai wadah 16 buah Rp34.000,- Rp544.000,-
penguji ekstrak
terhadap rayap
Sewa plastik Sebagai wadah 16 buah Rp - Rp 500.000,-
acrilic pengujian

Sewa oven Digunakan untuk 1 buah Rp537.500,- Rp537.500,-


pengeringan bahan
ekstrak dan sampel
uji
SUB TOTAL (Rp) Rp4.081.500,-
2. Bahan Habis Pakai
Material Justifikasi Kuantitas Harga satuan Jumlah (Rp)
Pemakaian (Rp)
Gypsum Bahan campuran 3 Kg Rp75.000,- Rp225.000,-
kuning pada media
pengujian

Kertas Digunakan sebagai 100/pk Rp420.000,- Rp420.000,-


Whatman kertas uji ukuran
GF/B pengumpanan. diameter
25 mm
Etanol Digunakan sebagai 3botol Rp334.000,- Rp 1.002.000,-
pelarut dalam ukuran 2
pembuatan L
konsentrasi ekstrak
SUB TOTAL (Rp) Rp1.647.000,-
3. Perjalanan
Material Justifikasi Kuantitas Harga satuan Jumlah (Rp)
Perjalanan (Rp)
Transportasi Digunakan untuk 3 orang Rp500.000,- Rp,-1.500.000
biaya perjalanan
pengambilan bahan
SUB TOTAL (Rp) Rp1.500.000,-
21

4. Lain-lain
Material Justifikasi Kuantitas Harga satuan Jumlah (Rp)
Perjalanan (Rp)
Aplikasi SPSS Digunakan untuk 1 DVD Rp20.000,- Rp20.000,-
versi 22. uji lanjut Duncan
hasil penelitian
Kerta A4 Digunakan untuk 1 rim Rp37.000,- Rp37.000,-
kertas cetak laporan

Tinta print Digunakan untuk 2 pack Rp50.000,- Rp100.000,-


pengisian ulang
tinta print

Catridge Perlengkapan print 2 buah Rp215.000,- Rp430.000

Penjilidan Digunakan untuk 5 rangkap Rp12.000,- Rp60.000,-


merapikan proposal
dan laporan yang di
susun
SUB TOTAL (Rp) Rp647.000,-
Total (keseluruhan) Rp 7.875.500,-
22

Lampiran 3.Susunan Orgasisasi Tim Kegiatan dan Pembagian Tugas

Alokasi
Program
No Nama / NIM Bidang Ilmu Waktu Uraian Tugas
Studi
(jam/minggu)
1. Zulkahfi / Kehutanan Kehutanan 18 jam / Persiapan
M11112904 minggu pelaksanaan
2. Suterayani Kehutanan Kehutanan 10 jam / Persiapan
Suparmin/ minggu pelaksanaan
M11112251
3. Sutami Teknik Teknik 15 jam / Persiapan
Suparmin/ Lingkungan Lingkungan minggu pelaksanaan
D12115316
23

Lampiran 4. Surat Pernyataan Ketua Peneliti/Pelaksana

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN


UNIVERSITAS HASANUDDIN
Jalan Perintis Kemerdekaan KM. 10 Makassar, 90245 Sulawesi Selatan, Indonesia
Telp : +62-441-586200, +62-441-584200, Fax : +62-441-585188
Email : human@unhas.ac.id Website : unhas.ac.id

SURAT PERNYATAAN KETUA PELAKSANA

Yang bertanda tangan di bawah ini :


Nama : Zulkahfi
NIM : M111 12 904
Program Studi : Kehutanan
Fakultas : Kehutanan

Dengan ini menyatakan bahwa proposal Penelitian saya dengan judul :


Pengendalian Serangan Rayap Tanah Coptotermes sp. Menggunakan
Ekstrak Daun Belimbing Wuluh (Averrhoa bilimbiL) Yang diusulkan untuk
tahun anggaran 2016 bersifat original dan belum pernah dibiayai oleh
lembaga atau sumber dana lain.
Bilamana di kemudian hari ditemukan ketidaksesuaian dengan pernyataan ini,
maka saya bersedia dituntut dan diproses sesuai dengan ketentuan yang berlaku
dan mengembalikan seluruh biaya penelitian yang sudah diterima ke kas negara.
Demikian pernyataan ini dibuat dengan sesungguhnya dan dengan sebenar-
benarnya.
Makassar, 17 Juni 2016
Mengetahui, Yang menyatakan,
Wakil Dekan
Bidang Kemahasiswaan dan Alumni

(Dr. Astuti Arif, S.Hut., M.Si.) ( Zulkahfi )


NIP. 19730315 200112 2 001 NIM. M11112904

Anda mungkin juga menyukai