PERIODE
2019-2024
PANITIA PEMILIHAN
PERTUA & DIAKEN
Oleh: Pdt. Sabar S. Brahmana, S.Th, MA
1
PEMBINAAN
PANITIA PEMILIHAN PERTUA-DIAKEN PERIODE 2019-2024
1. Tugas Panitia
a. Kerjasama dengan BPMR, Pertua/Diaken dan Pengurus Pjj dalam
hal:
Pendampingan (BPMR)
Pendataan anggota sector yang mempunyai hak memilih dan
dipilih & yang hanya memilih (Pt/Dk & pengurus Pjj)
Mewartakan (momo) baik di Pjj maupun di tingkat perpulungen
mengenai pelaksanaan pemilihan calon Pt/Dk di Sektor Pjj dan
di Perpulungen sesuai jadwal yang sudah ditentukan.
b. Menjelaskan perekrutan calon Pt/Dk, baik syarat dan cara.
c. Melaksanakan pemilihan baik tingkat sector maupun
perpulungen/Runggun
2. Sarana/peralatan
a. Bolpoin sejumlah pemilih di setiap sektor Pjj (jika Sektor Pjj ada 40
KK @3 = 120 bolpoin) dan bolpoin ini juga nanti digunakan di
pemilihan di tingkat perpulungen/Gereja
b. Untuk pemilihan Calon di Sektor Pjj: Kertas HVS A4 dipotong
menjadi 8 lembar (2 kali dari jumlah pemilih + 10% dari jumlah
pemilih)1
c. Untuk Pemilihan Calon di Perpulungen/Runggun: kertas HVS A4
yang telah dicantumkan nama-nama calon.
d. Spidol 1 tiap sector (sepidol ini juga nanti digunakan pada waktu
memilihan di tingkat perpulungen/gereja).
e. 1 kertas karton ukuran umum setiap sector Pjj dalam pemilihan
tingkat sector
f. 1 kertas karton ukuran umum tiap sector pada waktu pemilihan di
tingkat gereja.
3
3. Sekurang-kurangnya tiga (3) bulan sebelum jadwal pemilihan
berlangsung, Majelis Runggun dalam persidangannya
menetapkan Panitia Pemilihan Pertua dan Diaken.
4. Sekurang-kurangnya tiga (3) bulan sebelum jadwal pemilihan
berlangsung, Majelis Runggun dalam persidangannya
menetapkan kebutuhan jumlah Pertua dan jumlah Diaken
engan mempe omani ketentuan Pasal 98 dan dengan
memperhatikan potensi pemekaran PJJ.
5. Apabila terdapat potensi pemekaran PJJ maka PJJ tersebut agar
segera imekarkan sebelum Tahap Pencalonan Pertua dan
Diaken dilaksanakan.
6. Setelah Tahap Pencalonan dimulai, maka pemekaran PJJ yang
telah memenuhi syarat hanya dapat dilaksanakan setelah
BPMR yang baru terbentuk.
4
warga gereja di PJJ bersangkutan atau menambahkan calon dari
PJJ yang lain.
7. Calon Pertua dan Diaken yang telah diteliti oleh Majelis
Runggun diwartakan dalam dua (2) hari kebaktian Minggu dan
warga gereja diminta memberikan masukan kepada Majelis
Runggun mengenai kelayakan calon-calon tersebut dalam
memenuhi persyaratan-persyaratan sebagaimana yang
tercantum dalam Pasal 91 dan 95.
8. Warga gereja boleh mengajukan keberatan secara tertulis
tentang calon kepada Majelis Runggun paling lama satu (1)
minggu setelah warta terakhir.
9. Keberatan dinyatakan sah jika:
a. Diajukan tertulis secara pribadi dengan mencantumkan
nama dan alamat yang jelas serta dibubuhi tanda tangan
atau cap ibu jari dari warga yang mengajukan keberatan
tersebut dan tidak merupakan duplikasi dari surat
keberatan yang lain mengenai hal yang sama.
b. Isinya mengenai tidak terpenuhinya syarat sebagaimana
yang tercantum dalam Tata Laksana Pasal 91 dan 95.
c. Isinya terbukti benar sesuai dengan hasil penyelidikan
Majelis Runggun.
10. Setelah jumlahnya lengkap maka Majelis Runggun
mengumumkan nama calon-calon Pertua dan Diaken dalam
dua (2) hari kebaktian Minggu berturut-turut serta yang
bersangkutan diberi kesempatan memperkenalkan diri beserta
suami atau istri sebelum pemilihan dilaksanakan.
5
3. Calon Pertua dan Diaken yang tidak hadir dalam pelaksanaan
pemilihan tersebut tetap dapat dipilih karena telah membuat
surat pernyataan tentang kesediannya dipilih menjadi Pertua
atau Diaken. Calon yang mengundurkan diri setelah membuat
surat pernyataan tentang kesediaannya dipilihTM menjadi
Pertua atau Diaken dikenakan penggembalaan umum.
4. Pengunduran diri calon harus dinyatakan secara tertulis dan
disampaikan kepada Majelis Runggun.
5. Pemilihan dilakukan secara tertutup dengan menggunakan
kertas suara.
6. Perhitungan suara dilakukan di depan warga gereja pada hari
itu juga dan kertas pemilihan harus disimpan sebagai bukti
sampai pada hari penahbisan/pengukuhan.
7. Hasil pemilihan diumumkan dalam dua (2) hari kebaktian
Minggu berturut-turut.
SIMULASI PEMILIHAN
A. DI SEKTOR PJJ
1. Dijelaskan terlebih dahulu perbedan Tugas Pelayanan Pertua dan
Diaken
2. Menjelaskan siapa yang boleh memilih dan dipilih
3. Berapa jumlah yang bisa memilih
4. Menjelaskan berapa calon Pertua dan Diaken yang dibutuhkan
sector di masing-masing sector Pjj. Untuk Pertua dua kali jumlah
yang dibutuhkan demikian juga Diaken. Jika dalam satu sector Pjj
yang dibutuhkan 2 orang Pertua dan 1 orang Diaken berarti calon
yang dipilih: Pertua 4 orang dan Diaken 2 orang.
6
5. Menjelaskan cara pemilihan.
a. Pemilihan dilakukan dengan cara tertutup. Setiap jemaat yang
mempunyai hak suara diberikan satu kertas yang sudah
distempel dengan stempel Runggun. Di dalam kertas tersebut
ditulis 4 orang Pertua dan 2 orang Diaken.
b. Sebagaimana syarat calon maka tidak boleh suami istri menjadi
calon. Jika ternyata ketika dihitung suara suami istri masuk
diantara 4 calon Pertua atau 1 calon Diaken maka diminta
kepada suami istri tersebut untuk bermusyawarah siapa
mereka yang menjadi calon.
c. Setiap peserta pemilih diberikan 1 bolpoin dan satu kertas
suara yang sudah distempel Runggun.
d. Penghitungan suara. Setiap calon yang tertulis dalam kertas
suara dihitung satu persatu.
e. Jika dalam kertas suara dicentang/ditulis calon yang dipilih
melebihi dari jumlah calon yang ditentukan maka kertas suara
tersebut batal, atau kurang dari jumlah yang dibutuhkan
juga dinyatakan batal (ini sebagai usulan dan diputuskan
dalam siding Runggun).
Contoh:
JUMLAH SUARA
TOTAL
NO NAMA CAL. CAL.
SUARA
PERTUA DIAKEN
1. A 20 15 35
7
2. B 5 30 35
3. C 30 2 32
4. D 15 10 25
5. E 20 20 40
6. F 7 16 23
7. G 11 12 23
8. H 14 16 30
9. I 7 10 17
10. J 13 12 25
11. K 20 1 21
12. L 7 6 13
8
Jika hasilnya seperti di atas, maka yang menjadi Calon
Pertua
1. E
2. A
3. C
4. D + J (Di undi atau dipilih Ulang). Jika ternyata J yang
manang undi atau pemilihan ulang maka calon Pertua
yang ke 4 adalah J.
B. DI PERPULUNGEN/RUNGGUN
1. Dijelaskan cara pemilihan.
2. Setiap jemaat yang mempunyai hak suara diberikan masing-
masing bolpoin dan satu kertas suara dimana dalam kertas
tersebut sudah dicantumkan nama-nama calon Pertua & Diaken
masing-masing sector Pjj.
3. Setiap peserta pemilih melingkari nomor Calon Pertua dan Diaken
yang dipilih. Jika calon Pertua nomor 1-6 berarti yang dilingkari
hanya 3 nomor calon pertua, demikian juga jika calon Diaken
hanya nomor 1 -4, maka yang dilingkari hanya 2 nomor calon
Diaken.
4. Pemilihan dapat dengan cara:
a. Masing-masing sector Pjj dibagi menurut sector Pjj (dianggap
seperti TPS Pemilu). Di tangan panitia telah ada nama-nama
pemilih. Setiap pemilih datang ketempat kotak suara (panitia
mennandai di daftar pemilih setiap peserta pemilih yang maju
ke TPS) dan memberikan kertas suara. Setelah pemilih
melingkari calon Pertua & Diaken yang dipilih, kertas suara
tersebut dimasukkan ke dalam kotak suara.
9
b. Menghitung Jumlah pemilih yang hadir lalu memberikan kertas
suara dan bolpoin, setelah berdoa masing-masing pemilih
melingkari nomor calon Pertua & Diaken yang di pilih. Lalu
panitia mengumpulkannya kembali.
c. Masing-masing Daaftar pemilih setiap sector Pjj di bacakan
berapa orang yang hadir dan sesuai jumlah yang hadir masing-
masing sector Pjj oleh panitia lalu diberikan kertas suara dan
setelah melingkari nomor calon pertua & Diaken diambil
kembali oleh panitia.
10
PENUTUP
Demikianlah materi ini disampaikan, di harapken tugas panitia
pemilihan pertua, diaken periode 2019-2024 dapat dilaksanakan
dengan baik.
11
CATATAN:
12