Anda di halaman 1dari 34

Alat Alat Musik Di Asia Beserta Penjelasannya

Nama : Dian Aulia Cahyaningtyas


Kelas : IX.6
Absen : 07
 Contoh Alat Musik Di India Dan Penjelasannya

1. Bansuri

Bambu merupakan tanaman yang mudah ditemui di


daratan Asia, sehingga tidak heran apabila banyak alat
musik tradisional yang terbuat dari bambu. Di India, suling
yang dikenal dengan nama bansuri menjadi alat yang
hampir mendominasi komposisi musik tradisional India.
Pandit Pannalal Ghosh, Hari Prasad Chauria merupakan
beberapa peniup bansuri yang popular di India.
2. Tanpura

mungkin sepintas alat musik tradisional ini mirip


dengan sitar, namun tampura atau tanpura memiliki
karakter suara dan penggunaan yang berbeda. Tampura
merupakan alat musik tradisional yang digunakan untuk
mengiringi sebuah nyanyian. Fungsinya sebagai alat
musik pengiring membuat para pemainnya harus teliti dan
konsentrasi. Karena suara tampura sangat unik maka
sentuhan dan petikannya pun harus dijaga. Harmonisasi
yang dihasilkannya sanggup untuk menghipnosis penyanyi
dan pendengarnya hingga larut dalam alunan musik.
3. Tabla

Nah alat musik tradisional India yang satu ini sangat


popular bahkan di dunia, banyak musisi dunia yang
memasukan bebunyian tabla di dalam album-album
mereka, sebut saja the Beatles untuk lagu ‘Inner Light’
dalam single album ‘Lady Madonna’. Alat tradisional yang
memiliki bentuk seperti gendang Sunda atau Jawa,
memiliki bunyi yang unik sehingga mampu mengajak para
pendengarnya untuk menari terlebih dipadukan bersama
suara tampura dan sitar. Salah satu musisi tabla India
yang mendunia adala Zakir Hussain dan Anoushka
Shankar.
4. Sarangi

Alat musik tradisional India yang satu ini dimainkan


dengan cara digesek dengan menggunakan piyul layaknya
biola dan cello. Sarangi merupakan alat musik yang identik
dengan musik rakyat Rajasthani. Seperti gitar namun
lebing cembung (memiliki tiga ruang), memiliki tiga senar
melodi dan 35 senar simpatetis. Salah satu maestro
sarangai adalah Ustad Sultan Khan, Ikram Khan dan Ram
Narayan
5. Sarod

Sarod berasal dari bahasa Persia yang artinya ‘melodi’


atau ‘suara yang indah,’ keberadaanya sangat penting
dalam khazanah musik Hindustan (India). Cara
memainkan sarod hampir sama dengan tampura dan sitar,
dipetik. Salah satu maestro sarod yang popular adalah
Amjad Ali Khan dan keluarganya. Suara sarod sangat
indah, dalam dan introspektif.
 Alat Musik Di Cina Dan Penjelasannya

1.Liuqin

Kecapi Liu tergolong dalam alat musik jenis Piba,


karena terbuat dari kayu pohon Liu dan bentuknya juga
mirip daun pohon Liu, maka disebut Kecapi Liu atau
Kecapi Daun Liu.

Kecapi Liu tidak saja mirip Piba di bidang bentuk luar dan
strukturnya, dan cara permainannya juga sama, hanya
ketika main musik diputar dengan alat.
Sampai akhir tahun 1958, kecapi Liu berubah dari dua
semar menjadi 3 senar. Suaranya juga berubah menjadi
lebih nyaring. Pada tahun 1970-an, kecapi Liu genarasi
kedua berhasil dibuat. Pengubahan-pengubahan itu
sangat memperbaiki fungsinya dan memperkaya daya
manifestasi.

Kecapi Liu kini dalam pertunjukan musik Tiongkok


memainkan peranan yang beraneka ragam dan sering
merupakan irama utama dalam pertunjukan musik dengan
efek yang unik
2.Yangqin

Yangqin adalah alat musik gesek dan pukul Tiongkok.


Suaranya nyaring dan mempunyai daya ekspresif yang
kuat, sehingga mempunyai kedudukan penting dalam
pertunjukan musik tradisional.
Menurut catatan kitab sejarah, sebelum abad menengah,
di sejumlah negara Arab di kawasan Timur Tengah
terdapat semacam alat musik yang dimainkan dengan
pukul dawainya.
Pada masa Dinasti Ming (1368-1644), alat musik itu
tersebar ke Tiongkok dari Persia melalui jalur laut.
Kemudian alat musik itu mengalami perkembangan di
Tiongkok dan berangsur-angsur berkembang menjadi
Yangqin, alat musik tradisional Tiongkok.
Yangqin terutama dibuat dengan kayu, dengan
tubuhnya berbentuk satu kotak yang mirip seekor kupu-
kupu, maka alat musik ini pun dijuluki sebagai “alat musik
kupu-kupu”.
Teknik permainannya banyak sekali. Alat musik
yangqin paling cocok untuk memanifestasikan suasana
riang gembira.
Sejak memasuki Tiongkok, yangqin sudah tersebar
dan berkembang selama 400 tahun di Tiongkok. Selama
masa ini, para ahli pembuat alat musik Tiongkok membuat
banyak jenis baru alat serupa.
Dewasa ini yangqin sudah berkembang menjadi salah
satu alat musik yang sangat populer di Tiongkok.
3. Gu Zheng

Guzheng atau Kecapi Cina termasuk alat musik


tradisional Cina yang paling populer. Guzheng mempunyai
bentuk seperti kotak yang cembung dan terbuat dari kayu
sebagai kotak suara, diatasnya terbentang 21 senar. Di
tengah senar tersebut ditempatkan pengganjal yang dapat
digeser untuk menaikan atau menurunkan frekuensi nada.
Senar-senar tersebut di setel pada nada pentatonis China
yang terdiri dari nada : do, re, mi, sol dan la.

 Sejarah Guzheng

Si Maqian ahli sejarah zaman dinasti Han menulis bahwa


sebelum dinasti Qin, Guzheng sudah menjadi alat musik
popular untuk mengiringi lagu. Guzheng pada awalnya
hanya memiliki 5 senar. Pada zaman dinasti Qin dan Han
jumlah senarnya menjadi bertambah menjadi 12. Pada
zaman dinasti Ming dan Qing jumlahnya bertambah lagi
menjadi 14 – 16 . Standar Guzheng sekarang ini
digunakan sejak tahun 1970 terdiri dari 21 senar.

 Cara Memainkan

Guzheng dimainkan dengan cara dipetik. Jari-jari untuk


memetik memakai alat bantu berupa kuku palsu terbuat
dari tempurung kura-kura atau plastik. Tangan kanan
umumnya dipergunakan untuk memainkan melodi,
sedangkan tangan kiri untuk memainkan chord.
4. Er Hu

Erh

u (Hanzi: 二胡 er4 hu2) merupakan alat musik tradisional


Tiongkok yang paling populer disamping Guzheng dan
Dizi.

Secara umum, keluarga alat musik gesek ini dikenal


juga dengan istilah huqin yang berarti “alat musik orang
barbar”, dinamakan demikian karena diperkenalkan oleh
orang barbar yang berasal dari Asia Tengah.

Huqin telah berumur sekitar 500 tahun. Mulai populer


pada zaman dinasti Sung (960-1279 AD), yang kemudian
berlanjut ke zaman dinasti Ming (1368-1644) dan dinasti
Qing (1644-1911) dimana dalam kurun waktu tersebut
huqin telah berkembang menjadi bermacam-macam jenis,
termasuk yang kita kenal sekarang sebagai erhu.
Pada mulanya, erhu menggunakan dua senar yang terbuat
dari sutra, tetapi sekarang erhu menggunakan senar dari
logam.

Erhu biasanya menggunakan membran dari kulit ular


piton, tetapi ada juga yang menggunakan bahan lain.
Kotak suara dapat berbentuk segi enam, segi delapan,
atau bulat. Kotak suara ini juga bervariasi ukurannya,
semakin besar ukuran kotak suaranya maka bunyi bass
yang dihasilkan semakin besar dan begitu pula sebaliknya.

Erhu digesek dengan busur yang terbuat dari bambu


dan rambut ekor kuda, ekor kuda itu ditempatkkan diantara
kedua senar sehingga memudahkan perpindahan
menggesek antara kedua senar. Rambut ekor kuda
tersebut digosok dengan damar (gondorukem) sehingga
terasa kesat waktu digesek.

Erhu biasa disetel dengan nada D – A atau C – G.


5. Dizi

Dizi adalah alat musik tiup berupa seruling yang berasal


dari China. Dizi mempunyai 12 lubang yang terdiri dari
satu lubang untuk meniup, satu lubang membrane, enam
lubang untuk memainkan, empat lubang untuk
memperbaiki tinggi rendahnya nada dan memasang
pajangan.
 Alat musik tradisional di Jepang

1. Koto

Minasan tahu alat musik tradisional asal Tanah Air kita


tercinta yang disebut ‘Kecapi’? Nah, ternyata ada alat
musik tradisional jepang yang serupa dengan sebutan
‘Koto’. Seperti halnya Kecapi di Indonesia, Koto juga
memiliki tali senar, hanya dengan jumlah lebih sedikit,
yakni 13 buah dawai. Bahkan, cara memainkan Koto juga
terbilang mirip dengan Kecapi, yaitu dipetik menggunakan
jari tangan.
Meski terlihat mirip, Koto agak berbeda dengan
Kecapi. Nada yang dihasilkan oleh musik tradisional
Jepang tersebut memiliki ciri khas sendiri, sehingga
terbilang bisa dibedakan dengan nada dari Kecapi. Selain
itu, Koto memanfaatkan tiga jari tangan kanan yang sudah
dipasangkan alat bernama ‘Tsume’. Sedangkan tangan kiri
dipakai untuk mengatur suara nada dengan cara menahan
tali senar, hal ini sama seperti memainkan gitar.

2. Shamisen

Jika Koto agak mirip dengan Kecapi, maka Shamisen

sedikit menyerupai Biola. Bagi Minasan yang hobi sekali


menonton film Jepang, maka tidak asing lagi dengan alat

musik tradisional jepang ini karena sering ditampilkan

dalam cerita. Shamisen memiliki tiga tali senar dengan

pendamping sebatang kayu yang disebut ‘Batchi’. Alat

musik tersebut acap kali ikut andil dalam berbagai acara

tradisional di Jepang. Nada yang dihasilkan Shamisen pun

terbilang cukup unik.

3. Biwa

Sama halnya dengan Shamisen, Biwa juga merupakan

alat musik tradisional dari Jepang yang menggunakan


Batchi sebagai alat pendampingnya. Memiliki ukuran yang

berbeda dengan Shamisen, alat musik tradisional ini

berbentuk seperti gitar kecil dengan ujung mungil yang

tidak terlalu panjang. Meski sangat mirip dengan gitar,

Biwa merupakan jenis alat musik yang berbeda. Jumlah

tali senar yang dipakai dan suara yang dihasilkan pun

lebih khas dari gitar. Biwa bisa dimainkan secara solo atau

juga sebagai alat musik pelengkap.


4. Wadaiko

Wadaiko atau Taiko merupakan alat musik tradisional

jepang yang konon dibawa dari Cina saat ajaran Buddha

masuk ke Jepang. Ada berbagai macam tipe dan bentuk

dari Wadaiko. Mulai dari bulat pipih seperti drum, lonjong

panjang seperti gendang, hingga ke yang paling besar

seperti beduk. Biasanya, Wadaiko digunakan dalam

festival-festival tahunan, upacara keagamaan yang sakral,

dan semacamnya. Dibanding Shamisen, Wadaiko lebih

sering muncul dalam berbagai franchise hiburan asal


Jepang, seperti manga, anime, game, film, dan bahkan

iklan televisi.

5. Shakuhachi

Sulingnya suling bambu~ Gendangnya kulit lembu~

Dangdut suara gendang~ Rasa ingin berdendang~ Yup,

Shakuhachi merupakan sebuah alat musik tradisional

jepang yang berupa suling. Biasanya terbuat dari bambu,

dengan lima buah lubang, dimana empat lubang berada di


bagian depan dan satu lubang di bagian belakang. Alat

musik ini sering digunakan sebagai alat meditasi para

biksu, pengiring acara-acara tarian tradisional seperti Noh

Mai dan Kabuki, atau upacara keagamaan lainnya. Meski

begitu, Shakuhachi juga digunakan dalam musik modern,

tentunya dengan sentuhan modifikasi pada alatnya.

 Alat musik tradisional dari Korea

1.Janggu
Janggu ( janggo ) atau juga disebut seyogo adalah
gendang tradisional dari Korea. Janggu disebut juga
gendang jam pasir karena bentuknya yang ramping
dan menyerupai jam pasir. Janggu ditabuh
menggunakan kedua buah tongkat kecil.
2.Gayageum
Gayageum adalah alat musik petik tradisional
Korea Selatan yang berupa kecapi dengan 12 senar.
Berdasarkan Babad Samsuk Sagi (1145) alat musik ini
diciptakan oleh Raja ke-6 dari Kerajaan Gaya, yakni Raja
Gasil. Gayageum kemudian disebarkan
ke Kerajaan Silla dan masih dimainkan hingga kini.
Gayageum telah mengalami banyak modifikasi sejak
dahulu. Gayageum moderen adalah hasil modifikasi dari
akhir zaman Dinasti Joseon di abad ke-19 dan seringkali
dinamakan sanjo gayageum. Gayageum yang
dimoderenkan mempunyai jumlah senar yang lebih banyak
yakni 13, 17, 18, 21, 22, atau 25 buah senar yang terbuat
dari nilon.

3.Haegeum
Haegeum adalah jenis alat musik gesek tradisional
yang berasal dari Korea Selatan. Haegeum adalah
jenis rebab yang diadaptasikan dari rebab Cina dan
masih sejenis dengan erhu , xiqin , dan erxian.
Jenis haegeum yang bersenar 4
dinamakan sohaegeum ( 소 해 금 ) adalah jenis
haegeum yang sudah dimodifikasi.
4.Ajaeng
Ajaeng adalah alat musik tradisional korea yang berupa
kecapi besar, memiliki tujuh senar tebal yang terbuat
dari sutera, disetel di atas badan kayu paoulonia. Senar
dipasang di atas kayu penyangga. Ajaeng diletakkan di
atas bangku kayu, dimainkan dengan cara digesek
untuk menghasilkan suara yang rendah dan
melankolis. Alat musik ini selalu digunakan dalam
orkestra musik istana. Asal mula dari Cina,
diperkenalkan pada periode Dinasti Goryeo (918-1392).
Pada zaman moderen, permainan ajaeng
dikembangkan oleh musisi Park Seong-ok (1908-1985)
untuk mengiringi tari-tarian. Permainan secara solo
dinamakan ajaeng sonjo dimana ajaeng yang
digunakan lebih kecil (so-ajaeng atau sanjo ajaeng),
hasil modifikasi ajaeng besar. Musisi-musisi terkenal
pemain ajaeng adalah pencipta ajaeng sanjo, Han Il-
seop (1929-1973) pada tahun 1960-an. Tokoh lainnya
adalah Cheong Cheol-ho,Jangwol Jungseon, Seo
Yong-sok, Park Jung-seon dan Kim Il-gu.
5.Daegeum
Daegeum adalah suling bambu besar dari Korea.
Daegeum memiliki membran yang menghasilkan suara
berat atau melankolis. Daegeum dimainkan dalam
permainan musik istana dan musik rakyat, secara solo
maupun orkestra.
Jenis suling yang sama namun lebih kecil
adalah Junggeum dan sogeum. Tiga suling ini dikenal
juga sebagai samjuk (tiga bambu). Samjuk bermula dari
zaman kerajaan Silla.
Permainan solo daegeum yang disebut daegeum
sonjo adalah warisan budaya nonbendawi Korea
Selatan pada tahun 1971.
 Alat musik tradisional dari arab

1. Alat Musik Arab Nay ( Serunai Arab )

Nama Nay itu berasal dari bahasa parsi yang


berarti reed atau yang biasa dipakai untuk alat musik
Clarinet. Jika di Pulau Sumatera biasa disebut dengan
serunai. Alat ini memiliki 1 lubang untuk jempol seperti
halnya rekorder, 6 lubang contohnya seperti suling bambu
dan memiliki 9 sambungan.
Cara memainkan alat musik Nay yaitu dengan ditup
seperti suling. Dan untuk nada tinggi ditiup dengan lebih
keras. Walaupun Nay terlihat untuk dimainkan. Pada
kenyataannya alat musik ini sulit untuk dimainkan. Maka
dari itu kamu harus rajin berlatih untuk bisa
memainkannya.

2. Alat Musik Arab Qanun ( Kecapi Arab )

Alat musik ini sudah dimainkan sejak abad ke-10.


Selanjutnya alat musik ini dibawa ke Eropa pada abad ke-
12. Qanum merupakan alat musik yang mirip dengan
kecapi atau biasa disebut dengan alat musik dawai.
Bentuknya menyerupai trapesium dengan papan suara
yang datar untuk 81 dawai. Dan dibagi menjadi 3
kelompok akord.
Cara memainkan alat musik Qanun itu dengan dipetik.
Qanun diletakkan diatas meja atau pangkuan lalu
dipetikan dengan jari, dimana terdapat 4 plektrum
dipasang pada ujung 4 jari disetiap tangan. Dawai
ditopang oleh penunjang yang terdiri dari kulit ikan atau
domba yang menutupi sebagian alat musik ini yang segi
empat. Maka suara dibuat dengan resonasi kulit.

3. Alat Musik Arab Gambus ( Gitar Arab )

Gambus merupakan alat musik arab sejenis gitar yang


digunakan di musik arab. Alat musik ini mempunyai 6 jenis
dawai rangkap. Dawai yang digunakan yaitu usus
kambing. Dimana setiap dawai dirangkap sehingga
semuanya ada 12 dawai tanpa ada fret seperti halnya
biola. Saat ini dawai untuk gambus dibuat dari nylon yang
dibungkus tembaga atau kuningan.

Alat musik gambus mempunyai suara yang rendah dan


unik. Gambus terdapat beberapa versi. Gambur arab
berbeda dengan gambus yang berada di Yunani, Armenia
dan Turki. Di Negara Turki, gambusnya terdapat berbagai
tala dan berbeda dengan gambus yang di Arab.

4. Alat Musik Arab Rebana ( Tamborin Arab )

Rebana yang dikenal pada saat ini, terutama yang


digunakan untuk qasidah, dangdut maupun musik melayu
itu berasal dari Arab. Dalam musik dangdut biasa disebut
dengan gendang yang berasal dari kulit lembu. Namun
rebana yang berasal dari arab itu berasal dari kulit domba
dikarenakan domba memang banyak disana.

Namun sejak tahun 1980, rebana sudah lebih modern. Ada


yang terbuat dari alumunium atau plastik. Bahkan, kulitnya
pun diganti dengan plastik yang gunanya adalah untuk
menjaga kestabilan terhadap kelembaban udara. Maestro
rebana yang sering kita lihat yaity Hossam Ramzi, ‘Adel
Shams Eddine dan Mohamed El’Arabi. Semuanya berasal
dari Negara Mesir.

5. Alat Musik Arab Buzuq ( Mandolin Arab )


Nama Buzuq berasal dari bahasa Turki pada masa prajurit
Ottoman yang berarti kepala terbakar. Asal mulanya alat
musik ini dibuat dari dari sepotong kayu dipotong
selanjutnya digerus. Namun saat ini Buzuq dibuat dari
beberapa lapis kayu dan juga putaran dawainya sudah
dengan mekanik sepert halnya gitar.

Alat musik Buzuq memiliki papan jari yang cukup panjang


dan dawai logam. Cara memainkannya pun dengan cara
dipetik dengan petikan plektrum tandung. Dan saat ini
diganti dengan plastik. Dawai logam memiliki suara yang
nyaring. Pada umumnya kamu bisa jumpai alat musik ini di
Yordania, Palestina dan Suriah.

Anda mungkin juga menyukai