Anda di halaman 1dari 6

ALAT MUSIK BERDASARKAN SUMBER BUNYINYA

1.

Alat musik gesek menghasilkan suara ketika dawai digesek. Seperti alat musik petik,
tinggi rendah nada tergantung panjang dan pendek dawai.
a.rebab
Rebab adalah alat musik gesek yang biasanya menggunakan 2 atau 3 dawai, alat musik ini
adalah alat musik yang berasal dari Timur Tengah dan mulai digunakan di Asia Tenggara setelah
penyebaran pengaruh dari Timur Tengah.
Alat musik yang menggunakan penggesek dan mempunyai tiga atau dua utas tali dari dawai
logam (tembaga) ini badannya menggunakan kayu nangka dan berongga di bagian dalam ditutup
dengan kulit lembu yang dikeringkan sebagai pengeras suara.

b.biola
Biola adalah sebuah alat musik dawai yang dimainkan dengan cara digesek. Terbuat dari bahan
kayu dan senar kawat untuk menghasilkan nada. Biola memiliki empat senar (G-D-A-E) yang
disetel berbeda satu sama lain dengan interval sempurna kelima. Nada yang paling rendah adalah
G. Di antara keluarga biola, yaitu dengan viola dan cello, biola memiliki nada yang tertinggi.
Alat musik dawai yang lainnya, bass, secara teknis masuk ke dalam keluarga viol. Kertas musik
untuk biola hampir selalu menggunakan atau ditulis pada kunci G.
Sebuah nama yang lazim dipakai untuk biola ialah fiddle, dan biola seringkali disebut fiddle jika
digunakan untuk memainkan lagu-lagu tradisional.
c.erhu (Hanzi: )
Erhu () merupakan alat musik tradisional Tiongkok yang paling populer disamping
Guzheng dan Dizi. Secara umum, keluarga alat musik gesek ini dikenal juga dengan istilah
huqin yang berarti "alat musik orang barbar", dinamakan demikian karena diperkenalkan oleh
orang barbar yang berasal dari Asia Tengah. Huqin telah berumur sekitar 500 tahun. Mulai
populer pada zaman dinasti Sung (960-1279 AD), yang kemudian berlanjut ke zaman dinasti
Ming (1368-1644) dan dinasti Qing (1644-1911) alat music ini berkembang terus menjadi
bermacam-macam jenis termasuk yang kita kenal sekarang sebagai erhu. Pada mulanya
menggunakan dua senar yang terbuat dari sutra namun sekarang menggunakan senar dari logam.
Membrans biasanya menggunakan dari kulit ular piton (ada juga yang menggunakan bahan
sintetis, karena regulasi saat ini melarang perburuan ular piton secara liar.). Kotak suara dapat
berbentuk segi enam, segi delapan, atau bulat. Kotak suara ini juga bervariasi ukurannya,
semakin besar ukuran kotak suaranya maka bunyi bass yang dihasilkan semakin besar dan begitu
pula sebaliknya. Erhu digesek dengan busur atau bow yang terbuat dari bambu dan rambut ekor
kuda, ekor kuda itu ditempatkkan diantara kedua senar sehingga memudahkan perpindahan
menggesek antara kedua senar. Rambut ekor kuda tersebut digosok dengan damar (gondorukem)
sehingga terasa kesat waktu digesek, namun dikarenakan pada saat ini sulit ditemukan jenis kuda
yang rambut ekornya berkualitas bagus dan sesuai, sebagai gantinya digunakan buluh yang

terbuat dari nylon sebagai substitusi atau pengganti rambut ekor kuda. Erhu biasa disetel dengan
nada D - A atau C - G.
2. Alat musik tiup menghasilkan suara sewaktu suatu kolom udara didalamnya digetarkan.
Tinggi rendah nada ditentukan oleh frekuensi gelombang yang dihasilkan terkait dengan
panjang kolom udara dan bentuk instrumen, sedangkan timbre dipengaruhi oleh bahan
dasar, konstruksi instrumen dan cara menghasilkannya. Contoh alat musik ini adalah
trompet dan suling.
a.serunai
Serunai, atau juga disebut puput serunai, adalah nama alat musik aerofonik (tiup) yang dikenal di
Indonesia sebagai alat musik tradisional di masyarakat Minang. Bagian unik dari serunai adalah
ujungnya yang mengembang, berfungsi untuk memperbesar volume suara
Asal mula serunai atau "puput serunai" diduga datang dari nama shehnai, alat musik yang diduga
berasal dari Lembah Kashmir di dataran Utara India. Alat musik shehnai diduga juga merupakan
perkembangan dari alat musik pungi yang dipakai dalam musik para pemikat ular tradisional
India.
Setelah dikenal luas di Sumatera Barat, serunai menjadi populer dan dikenal sebagai alat musik
tiup tradisional di Minang. Alat musik ini dikenal merata di Sumatera Barat, terutama di bagian
daratannya seperti di daerah Agam, Tanah Datar dan Limo Koto, dan juga di daerah pesisir
pantai Sumatera Barat sepanjang pantai Samudera Hindia. Alat musik ini sejak lama telah
dipopulerkan ke seluruh Indonesia oleh para imigran dari Minang dan juga telah dikenal sebagai
alat musik tradisional di Malaysia dengan nama sama.
b.saxophone
Saksofon adalah instrumen yang masih tergolong dalam keluarga woodwind. Saksofon biasanya
terbuat dari logam dan dimainkan menggunakan single-reed seperti klarinet. Saksofon umumnya
dihubungkan dengan popular music, big band music dan jazz, tapi awalnya ditujukan sebagai
instrumen orkestra dan band militer.
Pada saat ini terdapat berbagai macam merk saksofon yang beredar di pasaran seperti; Selmer,
Conn, Yamaha, Yanagisawa, L.A.Sax, Jupiter, Lincoln, La Fleur, Weril, Lark dan Subaru.
Pemain saksofon disebut saksofonis.
Beberapa nama pemain saksofonis Indonesia yang terkenal : Embong Rahardjo (alm), Didiek
S.S.S, Paulus Cucuripet, Kenny Joe
Beberapa nama pemain saksofonis International Legendaris yang terkenal : Coleman
Hawkins,Stanley Turrentine,Zoot Sims,Charlie Parker,Joe Henderson
Beberapa nama pemain saksofonis International masa kini yang terkenal : Kenny G,Dave
Koz,Eric Marienthal,Richard Elliot,Sadao Watanabe,Kirk Whalum,Kenny Garrett
c.flute
Flute/Suling adalah alat musik dari keluarga alat musik tiup kayu. Suara suling berciri lembut
dan dapat dipadukan dengan alat musik lainnya dengan baik.
Suling modern untuk para ahli umumnya terbuat dari perak, emas atau campuran keduanya.

Sedangkan suling untuk pelajar umumnya terbuat dari nikel-perak, atau logam yang dilapisi
perak.
Suling konser standar ditalakan di C dan mempunyai jangkauan nada 3 oktaf dimulai dari middle
C. Akan tetapi, pada beberapa suling untuk para ahli ada kunci tambahan untuk mencapai nada B
di bawah middle C. Ini berarti suling merupakan salah satu alat musik orkes yang tinggi, hanya
piccolo yang lebih tinggi lagi dari suling.
3. Alat musik pukul menghasilkan suara sewaktu dipukul atau ditabuh. Alat musik pukul
dibagi menjadi dua yakni bernada dan tidak bernada. Bentuk dan bahan bagian-bagian
instrumen serta bentuk rongga getar, jika ada, akan menentukan suara yang dihasilkan
instrumen. Contohnya adalah kolintang (bernada), drum (tak bernada), dan bongo (tak
bernada).
a.drum
Drum adalah kelompok alat musik perkusi yang terdiri dari kulit yang direntangkan dan dipukul
dengan tangan atau sebuah batang. Selain kulit, drum juga digunakan dari bahan lain, misalnya
plastik. Drum terdapat di seluruh dunia dan memiliki banyak jenis, misalnya kendang, timpani,
Bodhran, Ashiko, snare drum, bass drum, tom-tom, beduk, dan lain-lain.
Dalam musik pop, rock, dan jazz, drums biasanya mengacu kepada drum kit atau drum set, yaitu
sekelompok drum yang biasanya terdiri dari snare drum, tom-tom, bass drum, cymbal, hi-hat,
dan kadang ditambah berbagai alat musik drum listrik. Orang yang memainkan drum set disebut
"drummer".
b.gamelan
alat musik yang terbuat dari bahan logam, gamelan berasal dari daerah Jawa tengah, Yogyakarta,
Jawa Timur juga di Jawa Barat disebut dengan Degung dan di Bali disebut Gamelan Bali. Satu
perangkat gamelan terdiri dari instrumen saron, demung, gong, kenong, slentem, bonang, peking,
gender dan beberapa instrumen lainnya. Disamping itu gamelan mempunyai nada
pentatonis/pentatonic.
gendang
sejenis alat musik perkusi yang membrannya berasal dari kulit hewan (kambing). Kendang atau
gendang dapat dijumpai di banyak wilayah Indonesia. Di daerah Jawa Barat kendang
mempunyai peranan penting dalam tarian Jaipong. Di Jawa Tengah, Yogyakarta, Jawa Timur dan
Bali kendang selalu digunakan dalam permainan gamelan baik untuk mengiringi tarian, wayang
dan ketoprak. Tifa adalah alat musik sejenis kendang yang dapat di jumpai di daerah Papua,
Maluku dan Nias. Rebana adalah jenis alat musik yang biasa di gunakan dalam kesenian yang
bernafaskan Islam. rebana dapat dijumpai hampir di sebagian wilayah Indonesia.
4.
Alat musik petik menghasilkan suara ketika senar digetarkan melalui dipetik. Tinggi
rendah nada dihasilkan dari panjang pendeknya dawai.
a.harpa
Harpa adalah jenis alat musik petik. Seringkali alat musik ini diilustrasikan bersama dengan para
malaikat. Bentuknya tinggi, umumnya berwarna emas, memiliki senar, dan berbentuk dasar
segitiga. Seringkali hadir bersamaan dengan orkes simphony, bersamaan dengan suara vokal,
suara flute, atau bisa juga dengan jazz bass dan drum.
Sebuah harpa dapat dimainkan baik dengan tangan, ataupun dengan tangan dan kaki, seperti

yang ditemui pada pedal harp. Harpa dapat dimainkan secara solo, atau bisa juga dalam bagian
sebuah ensemble.
Namun lepas dari keseluruhan itu, baik dimana ataupun bagaimana harpa dimainkan, Harpa
dapat menciptakan sebuah dentingan yang sangat indah.
Harpa memiliki berbagai jenis variasi bentuk, ukuran, dan berat. Namun kesemuanya itu tetap
memiliki tiga bagian utama, yaitu:
1. Papan suara (Sound board)
2. Leher (Neck)
3. Senar (String)
Harpa Modern biasanya berbentuk triangular. Variasi ukuran sebuah harpa bisa mencapai dua
kaki (60 cm) hingga enam kaki (180 cm) dan memiliki 22 sampai 47 buah senar. Harpa dengan
ukuran yang lebih kecil bisa dipangku sambil dimainkan. Sedangkan yang berukuran besar
biasanya diletakkan di lantai.
Harpa dapat ditemui dengan bentuk dan ukuran yang lebih variatif dibandingkan dengan alat
musik/ instrumen lain. Harpa merupakan salah satu intrument yang tertua, dan konon telah
digunakan sejak zaman Mesir Kuno, dan untuk jenis Harpa yang terbaru, adalah Harpa Elektrik.
b.sasando
Ada dua jenis sasando yakni sasando gong, dan sasando biola. Keduanya biasa digunakan untuk
memainkan sejumlah lagu daerah antara lain lagu yang mengiringi sejumlah wanita menarikan
Tarian Taebenu. Di Rote, tarian tersebut,dimainkan saat menerima tamu. Selain itu Tarian Foti
yang ditarikan para pria. Dulu tarian ini dipersembahkan untuk menyambut prajurit sepulang dari
medan perang. Kini Tarian Foti juga dimainkan saat menerima tamu.
Sasando dimainkan dengan cara petik pada dawai yang terbuat dari kawat halus dengan dua
tangan dari arah berlawanan, kiri ke kanan dan kanan ke kiri. Tangan kiri memainkan melodi dan
bas, sementara tangan kanan memainkan accord. Jadi seorang pemetik dapat memainkan
sekaligus melodi, bas, dan accord. Susunan notasinya tak beraturan dan tidak kelihatan karena
terbungkus. Namun saat dimainkan bisa menjadi harmoni yang merdu sesuai kelihaian
pemetiknya
c.siter,
sebuah alat musik yang mempunyai komponen menyerupai gitar. Detailnya, alat musik ini
berbentuk persegi panjang berukuran 2050 cm. Terdiri dari badan siter yang terbuat dari kayu
jati dan 24 senar di masing-masing sisi. Beda dengan gitar yang hanya mempunyai satu sisi, siter
punya dua. Satu sisi disebut pelog dan yang lain slendro. Alat ini biasanya digunakan untuk
mengiringi gamelan.Dari seluruh proses pembuatan, saat tersulit waktu menyetem senar. Pada
penyeteman ini benar-benar membutuhkan rasa dari hati

PENGGOLONGAN ALAT MUSIK BERDASARKAN SUMBER BUNYINYA


Alat musik tradisional adalah musik atau seni suara yang berasal dari berbagai daerah,
dalam hal ini di Indonesia. Sebagai bagian dari kebudayaan, musik daerah diwariskan
secara turun temurun, dan proses pewarisan musik ini biasanya dilakukan secara lisan.

Alat musik daerah yang terdapat di Indonesia bermacam - macam bentuk, bahan, dan
fungsinya. Yang ingin dibahas kali ini adalah penggolongan alat musik berdasarkan
bunyinya.
Charles Victor Mahillon, Curt Sach, dan C. M. Von Hombostel menggolongkan alat musik
berdasarkan sumber bunyinya. Mereka membedakan musik kedalam beberapa kategori,
antara lain : Membranofon (alat musik yang sumber bunyinya dari udara atau aero),
ideofon (alat musik yang sumber bunyinya berasal dari getaran badan alat itu sendiri), dan
yang terakhir aalah kordofon (alat musik yang sumber bunyinya berupa
cord/tali/senar/dawai yang bergetar).
a. Membranofon.
Salah satu alat musik tradisional yang masuk dalam kategori membranofon adalah
marawis/marwas. Marawis adalah alat musik berlatar islam - Arab yang masih pouler
hingga kini. Alat musik ini dibawa pertama kali oleh para pedagang dan ulama yang
berasal dari Yaman eberapa abad yang lalu. Marawis terbuat dari kulit dan mempunyai
resonasi. Cara memainkan Marawis adalah dengan cara dipukul, dan tinggi rendahnya
nada marawis tergantung pada besar kecilnya alat (resonatik).
b. Aerofon.
Alat musik tradisional yang masuk dalam kategori ini adalah Seruling. Terbuat dari buluh,
cara memainkannya dengan ditiup. Akan tetapi cara meniup seruling bambu haruslah
tepat agar mengeluarkan bunyi yang baik. Pada seruling terdapat lubang - lubang yang
berperan sebagai penentu tinggi rendahnya nada.
c. Ideofon.
Gong adalah alat musik ideofon. Gong berbentuk bundaran yang ditengahnya terdapat
sebuah bundaran lagi dan tepat di bundaran tersebut jika dipukul akan menghasilkan
suara yang mendengung. Gong adalah alat musik suku dayak yang dianggap sebagai
peralatan sangat penting. Di berbagai upacara adat, gong selalu tampil didalamnya, baik
sebagai alat berfungsi musikal, maupun sebagai alat yang memiliki fungsi sosial. Dalam
fungsi sosial, selain sebagai alat komunikasi, gong juga digunakan sebagai sarana dalam
hukum adat. Cara memainkan gong dengan cara dipukul, dan tinggi rendah nadanya
tergantung dari bahan gong itu sendiri.
d. Kordofon
Gambus adalah alat musik tradisional kordofon. Cara memainkannya dipetik, dan
memiliki fungsi sebagai pengiring tarian zapin dan nyanyian pada waktu
diselenggarakannya syukuran. Alat musik ini sangat identik dengan kesenianyang b
ernafaskan islam. Gambus paling sedikit terdiri atas 3 senar, dan paling banyak 12 senar.
Tinggi rendahnya nada tergantung jenis dawai.

Sumber :
1. Tyas, Hartaris Andijaning. Seni Musik sMA 1. Penerbit Erlangga. Semarang : 2006
2. Sumardi. Apresiasi Seni Tari dan Musik 2. Penerbit Yudistira. akarta : 2007
3. Forum.dudung.net
4. ms.wikipedia.org/wiki/seruling
Diposkan oleh Dina Blog di 00.37

vv

Anda mungkin juga menyukai