Oleh:
Nurma Insani
NIM: 856455677
SEMESTER 2
S1-PGSD
Memainkan biola memerlukan kepekaan perasaan yang tinggi karena biola tidak
memiliki fret atau pembatas nada. Dalam perkembangannya biola menjadi alat musik yang
cukup populer untuk dimainkan dalam berbagai aliran musik.
2. Cello
Merupakan alat musik gesek yang masih termasuk ke dalam keluarga biola. Ukurannya
lebih besar dari biola namun lebih kecil dibanding bass. Sebagian besar bahannya terbuat dari
kayu dan memiliki 4 dawai atau senar. Memainkannya ditegakkan dalam posisi berdiri
dengan penahan logam di bagian bawahnya. Cello berada di antara kedua kaki atau
selangkangan pemusik dalam posisi duduk. Digesekkan menggunakan busur, melintang di
atas dawai.
Cello adalah alat musik standar dalam perkembangan musik klasik di Eropa. Alat
musik ini menjadi tidak lazim dimainkan dalam musik populer masa kini.
3. Bass/Contra Bass
Alat musik yang mempunyai ukuran paling besar dalam keluarga biola. Bass memiliki
4 dawai yang menghasilkan nada terendah dalam orkestra modern.Umumnya dimainkan
dengan cara berdiri dengan menyandarkan alat ini ke tubuh pemain yang merapat ke depan
agar dapat menjangkau dawainya.
Contra bas atau bass saja bisa dimainkan dengan digesek ataupun dipetik (dibetot).
Dalam musik klasik yang lebih menekankan pada sisi akustik, bass dimainkan dengan cara
digesek. Pada musik yang lebih modern dengan penekanan untuk menjaga tempo, bass umum
dimainkan dengan cara dibetot.Dalam khazanah musik tanah air bas betot atau contra bas ini
banyak dimainkan dalam musik keroncong. Selain sebagai penjaga tempo, bass dimainkan
untuk memberikan nuansa suara gong gamelan.
Alat musik gambus merupakan jenis alat musik petik yang berasal dari wilayah Timur
Tengah. Pada masa persebaran Islam yang dibawa bangsa Timur Tengah, gambus menyebar
sampai ke seluruh masyarakat Melayu. Bentuk dari gambus menyerupai gitar, tetapi gambus
mempunyai bentuk yang menyerupai labu dibagi dua. Berdasarkan fungsinya, gambus sering
digunakan sebagai pengiring tarian zapin dan pengiring musik islami.
3. Sitar
Jenis alat musik petik yang satu ini memang kurang terkenal di Indonesia. Namun, saat
ini juga banyak yang memainkannya. Alat musik petik yang satu ini berasal dari Asia
selatan.Karena berasal dari daerah Asia Selatan, alat musik ini paling sering digunakan untuk
mengiringi pertunjukan tarian India dan juga dikolabirasikan dengan menggunakan instrumen
dari musik klasik Hindustan.
Dalam alat musik petik ini, menggunakan dawa yang berjumlah 7 buah. Dawai Sitar,
terdiri dari dua jenis yaitu dawai simpatetik dan dawai biasa. Nah, untuk menghasilkan nada
yang unik, alat musik ini terdapat ruang resonansi ground.
Kolintang terbuat dari lempengan kayu ringan yang disusun berdasarkan tangga nada.
Ditaruh di rak atau meja dengan alat pukul berupa tongkat khusus yang juga terbuat dari
kayu.
2. Tamborin
Sejenis perkusi yang dimainkan dengan cara ditabuh dan digoyangkan. Terbuat dari
bingkai kayu bundar yang dilapisi kulit sapi yang telah disamak. Membran pelapis sebagai
penghasil bunyi ini bisa digantikan dengan plastik atau karet.
Tamborin juga menghasilkan suara gemerincing dengan dipasangnya kepingan logam
di sepanjang lingkaran utama.
Memainkannya dengan memegang menggunakan salah satu tangan kemudian
digoyangkan dan dipukul oleh tangan yang satunya lagi.Dalam perkembangannya fungsi
tamborin lebih menjadi artifisial saja. Sebagai alat yang dipakai beraksi vokalis dalam sebuah
kelompok musik.
3. Gong
Bagi kamu yang sering melihat pertunjukan musik tradisional mungkin sudah jamak
melihat sebuah alat musik bundar dan biasanya berukuran cukup besar yang disebut sebagai
Gong. Alat musik tanpa nada ini terbuat dari logam dimana bahannya adalah menggunakan
perunggu.Suara yang dihasilkan juga khas karena bentuk dan ukurannya ini. Di Indonesia
sendiri Gong biasanya menjadi unsur penting untuk menjadi bagian rangkaian alat musik
pada gamelan.