BAGI PETANI
Oleh :
FINAL PROJECT
By:
1.3. Tujuan............................................................................................................ 2
1.4. Manfaat.......................................................................................................... 2
2.1. Pupuk............................................................................................................. 4
ii
Gambar 3.29 Perancangan halaman untuk menampilkan kelola berita oleh admin dan petugas
.......................................................................................................................................... 54
Gambar 3.30 Perancangan halaman untuk menampilkan laporan untuk petugas .................... 55
Gambar 3.31 Perancangan halaman untuk menampilkan kelola petugas oleh admin ............. 56
Gambar 3.32 Diagram Entitas Diagram Situs Web.................................................................. 57
Gambar 3.33 Entitas petani ...................................................................................................... 58
Gambar 3.34 Entitas pengecer .................................................................................................. 59
Gambar 3.35 Entitas komentar ................................................................................................. 59
Gambar 3.36 Entitas kelompok tani ......................................................................................... 60
Gambar 3.37 Entitas petugas .................................................................................................... 60
Gambar 3.38 Entitas Admin ..................................................................................................... 61
Gambar 3.39 Entitas berita ....................................................................................................... 62
Gambar 3.40 Entitas pupuk ...................................................................................................... 62
Gambar 3.41 Entitas kuota pupuk petani ................................................................................. 63
Gambar 3.42 Entitas perubahan stok pupuk ............................................................................. 63
Gambar 3.43 Entitas stok pupuk pengecer ............................................................................... 64
Gambar 3.44 Entitas rinci tansaksi ........................................................................................... 64
Gambar 3.45 Entitas transaksi pupuk ....................................................................................... 65
Gambar 3.46 Entitas desa-kelurahan ........................................................................................ 65
Gambar 3.47 Entitas kecamatan ............................................................................................... 66
Gambar 3.48 Entitas kabupaten ................................................................................................ 66
Gambar 3.49 Entitas provinsi ................................................................................................... 66
iii
DAFTAR TABEL
iv
Tabel 3.31 Tabel basis data: "desa-kelurahan" ......................................................................... 65
Tabel 3.32 Tabel basis data: "kecamatan" ................................................................................ 65
Tabel 3.33 Tabel basis data: "kabupaten" ................................................................................ 66
Tabel 3.34 Tabel basis data: "provinsi" .................................................................................... 66
v
BAB 1
PENDAHULUAN
1
1.2. Rumusan Masalah
Dari latar belakang di atas dapat dirumuskan beberapa masalah
1. Minimnya informasi cara mendapatkan pupuk bersubsidi bagi petani.
2. Terdapat kecurangan dengan menjual pupuk bersubsidi di atas harga eceran tertinggi.
3. Jumlah pupuk bersubsidi yang disalurkan ke petani tidak sesuai.
4. Pengecer melakukan kelalaian dalam melaporkan penyaluran pupuk bersubsidi.
5. Pengawasan penyaluran pupuk bersubsidi sampai ke kelompok tani/petani kurang
maksimal.
1.3. Tujuan
Tujuan dari tugas akhir ini adalah mengembangkan sebuah situs web untuk:
1. Membantu petani mendapatkan pupuk bersubsidi sesuai dengan alokasi dan harga yang
ditentukan.
2. Membantu pemerintah melakukan pengawasan penyaluran pupuk bersubsidi sampai ke
petani.
1.4. Manfaat
Manfaat yang akan dicapai dari pengembangan situs web dalam tugas akhir ini adalah:
1. Menjamin harga jual pupuk bersubsidi tidak melebihi harga eceran tertinggi.
2. Memberikan kepastian informasi kepada petani dalam mendapatkan pupuk bersubsidi.
3. Membantu koordinasi antara antara pengecer dengan pemerintah untuk menyalurkan pupuk
bersubsidi.
4. Sebagai sarana bagi pemerintah untuk mengawasi peredaran pupuk bersubsidi hingga
tingkat kelompok tani/petani.
2
1.6. Metodologi Pengembangan Sistem
Untuk mengembangkan situs web, tugas akhir ini menggunakan waterfall yang
dimodifikasi yang disebut dengan model Sashimi. Perbedaannya dengan waterfall murni adalah
tiap langkah tidak harus dilakukan berurutan menunggu satu langkah selesai tetapi dapat maju-
mundur dari satu langkah ke langkah lain tergantung kebutuhan. Berikut ini adalah fase-fase
dari model Sashimi yang digunakan dalam tugas akhir ini:
1. Analisis kebutuhan
Pada fase ini, kegiatan yang dilakukan adalah melakukan analisis kebutuhan fungsional
dan non-fungsional. Analisis kebutuhan fungsional dilakukan dengan use case diagram dan
analisis kebutuhan non-fungsional dilakukan dengan kerangka kerja PIECES (performance,
information, economic, efficiency, dan services).
2. Perancangan
Perancangan sistem terdiri dari perancangan mockup antarmuka situs web dengan
Balsamique Mockup 3 dan perancangan basis data dengan entity relationship diagram.
3
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
1.7. Pupuk
Pupuk adalah bahan gizi (bagi tanaman) yang diberikan ke media tanam untuk
mendukung perkembangan tumbuhan (Soil Science Society of America, n.d.). Manfaat pupuk
adalah untuk memaksimalkan potensi tumbuhan memproduksi bahan pangan. Pupuk dapat
dibedakan menjadi pupuk organik atau anorganik.
Menurut Peraturan Menteri Pertanian Nomor 70/Permentan/SR.130/10/2011, pupuk
organik adalah pupuk yang berasal dari mahkluk hidup baik tumbuhan maupun hewan yang
telah mengalami proses tertentu dan memiliki beragam bentuk, cair maupun padat. Sebaliknya
pupuk anorganik identik sebagai pupuk kimia, menurut Peraturan Menteri Pertanian Nomor
43/Permentan/SR.140/8/2011 adalah pupuk anorganik adalah pupuk yang dihasilkan melalui
pabrik-pabrik yang dihasilkan secara kimia, biologi, atau pun fisik.
Perbedaan pupuk organik dan an-organik adalah pupuk organik biasanya dikerjakan
dalam skala kecil dan memiliki kandungan nutrisi yang banyak tetapi dalam jumlah yang kecil.
Sedangkan pupuk anorganik dihasilkan dalam skala industri dan jenis unsurnya tidak banyak
tetapi jumlah kandungan tiap unsur dibuat agar mencapai jumlah tertentu (Patanga & Yuliarti,
2016).
1.8. Subsidi
Subsidi adalah cara pemerintah untuk menjamin barang atau produk tertentu memiliki
harga yang terjangkau bagi masyarakat. Ada dua cara untuk memberikan subsidi pertama yaitu
dengan memberikan bantuan langsung kepada masyarakat dan kedua dengan cara membayar
kepada perusahaan agar harga barang tetap murah (Pribadi, 2017). Cara pemerintah untuk
membayar subsidi kepada perusahaan penyedia dapat dilakukan dengan mengalokasikan dana
subsidi di tahun yang terkait dan jika ada pertambahan subsidi maka dibayarkan sebagai utang
di tahun berikutnya. Hal ini disebut sebagai subsidi talangan (Indirasardjana, 2014) karena
perusahaan menanggung biaya yang disubsidi.
Di Indonesia, terdapat delapan jenis subsidi yang diberikan pemerintah yaitu subsidi
bahan bakar minyak, subsidi listrik, subsidi pangan, subsidi pupuk, subsidi benih, subsidi
kewajiban pelayanan umum, subsidi bunga kredit program, dan subsidi pajak ditanggung
4
pemerintah (Setiawan, 2013). Keseluruhan subsidi ini masuk ke rencana anggaran belanja dan
pendapatan (RAPBN) pemerintah tiap tahun.
1.9. Distribusi
Salah satu pengertian distribusi adalah “penyaluran (pembagian, pengiriman) kepada
beberapa orang atau beberapa tempat” (Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa,
Kemdikbud RI, n.d.). Pengertian lain dari distribusi adalah usaha yang dilakukan agar barang
berpindah ke sekitar konsumen dari pusat produksi (Garside & Rahmasari, 2017). Distibusi
adalah salah satu bagian logistik. Logistik sendiri adalah “pengadaan, perawatan, distribusi, dan
penyediaan (untuk mengganti) perlengkapan, perbekalan, dan ketenagaan” (Badan
Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Kemdikbud RI, n.d.).
Ada dua acara untuk melakukan distribusi yaitu dengan cara single distribution dan
multidistribution. Single distribution adalah cara untuk menyalurkan barang dengan jalur yang
mudah dikontrol sementara multidistribuion adalah cara untuk mendistribusikan barang dengan
banyak pihak yang terkait selain jalur distribusi yang dikontrol oleh satu perusahaan tertentu,
pihal yang lain misalnya adalah pengecer dan distributor yang ikut terlibat (Suryanto, 2016).
5
seragam sebagai bentuk upaya pembangunan nasional. Dr. Saleh Afif pada merumuskan
“rumus tani” yang digunakan sebuah cara untuk menghitung keterkaitan antara harga pupuk
urea dengan harga beras (Naylor, 2014).
Pemerintah menerapkan banyak skema untuk mendukung pupuk bersubsidi. Tahun
1969-1998, pemerintah melakukan subsidi harga. Tahun 1998-2000, subsidi pupuk dihentikan
karena sedang terjadi krisis ekonomi. Tahun 2000-2002, subsidi pupuk dilakukan dengan
mensubsidi gas yang dijual ke produsen pupuk. Tahun 2003-2005, pemerintah melakukan
subsidi harga gas kepada produsen pupuk urea sedangkan untuk pupuk non-urea, dilakukan
subsidi harga. Sejak tahun 2006 sampai sekarang pemerintah menetapkan subsidi harga untuk
semua pupuk. Yang dimaksudkan dengan subsidi harga adalah pemerintah membayar ke
produsen pupuk selisih harga eceran tertinggi pupuk dengan jumlah biaya produksi dan biaya
distribusi (Pribadi, 2017).
6
pokok melakukan penjualan Pupuk Bersubsidi secara langsung hanya kepada Kelompok
tani dan/atau Petani di wilayah tanggung jawabnya.”
5. “Pengecer adalah perusahaan perseorangan atau badan usaha yang baik berbentuk badan
hukum atau bukan badan hukum yang berkedudukan di Kecamatan dan/atau Desa, yang
ditunjuk oleh Distributor berdasarkan Surat Perjanjian Jual Beli (SPJB) dengan kegiatan
pokok melakukan penjualan Pupuk Bersubsidi secara langsung hanya kepada kelompok tani
dan/atau Petani di wilayah tanggung jawabnya.”
7
mengeluarkan kartu tani yang digunakan untuk sebagai sarana pembayaran. Kartu tani dan e-
RDKK diujicobakan di beberapa provinsi di Indonesia pada tahun 2017 dan 2018.
Pada tahun 2018, pemerintah mengalokasikan Urea sebesar 4.100.000 ton, SP-16
850.000 ton, ZA 1.050.000, NPK 2.550.000, dan Organik 1.000.0000.
8
BAB 3
METODOLOGI PENGEMBANGAN SISTEM
Gambar 0.1 Gambar Situs Web Aplikasi Siaga PT Pupuk Indonesia (Sumber: Youtube PT Pupuk Indonesia Official)
PT Pupuk Indonesia mengembangkan sebuah situs web dan aplikasi smartphone yang
digunakan oleh pengecer untuk memesan pupuk dari distributor. Aplikasi ini tidak dapat
diakses oleh petani sehingga petani tidak dapat memantau pendistribusian pupuk bersubsidi,
mendapatkan informasi harga dan alokasi pupuknya danetani tidak dapat untuk memesan secara
langsung ke pengecer.
9
1.2. Analisis Kebutuhan Fungsional
Analisis kebutuhan sistem menggunakan use case diagram sebagai berikut ini:
10
Deskripsi kegiatan 1. Mengklik tombol login
2. Menampilkan halaman
form login
3.Memasukkan id dan
password yang diminta oleh
sistem
4. Mengklik tombol login
5. Memvalidasi id dan
password pengguna
6. Menampilkan halaman
utama website
Postkondisi Data telah dimasukan ke dalam sistem
2. Memesan Pupuk
Tabel 0.2 Narasi use case pesan pupuk
Nama Use case Memesan Pupuk
Aktor Petani
Deskripsi Use case ini menjelaskan langkah-langkah untuk
melakukan pemesanan pupuk subsidi
Prakondisi Petani telah memilih pupuk yang akan dipesan
Aksi Aktor Respon sistem
Deskripsi kegiatan 1. Klik tombol pesan
sekarang
2.Sistem menampilkan
form informasi pemesan
pupuk
5. Sistem menyimpan
data pesanan
11
Postkondisi Sistem menyimpan data pesanan pupuk ke dalam status
pemesanan
3. Mengomentari
Tabel 0.3 Narasi use case lihat pupuk
Nama Use Mengomentari
case
Aktor Petani
Deskripsi Use case ini menjelaskan langkah-langkah petani
memberikan komentar pada ulasan produk.
Prakondisi Petani telah memilih produk yang akan diberi
komentar.
Aksi Aktor Respon Sistem
Deskripsi 1. Klik pada textbox
kegiatan komentar.
2. Mengisi komentar di
textbox.
4. Melihat Berita
Tabel 0.4 Narasi use case lihat berita
Nama Use Melihat Berita
case
Aktor Petani dan Pengecer
Deskripsi Use case ini menjelaskan langkah-langkah untuk melihat
berita
12
Prakondisi Petani dan Pengecer sudah mengakses ke sistem
Aksi Aktor Respon sistem
Deskripsi 1. Klik menu berita 1.Sistem akan
kegiatan 2. Memilih berita menampilka list berita
5. Sistem akan
menampilkan artikel
berita
Postkondisi Sistem menampilkan berita yang dipilih
5. Melihat Laporan
Tabel 0.5 Narasi use case lihat laporan
Nama Use Melihat Laporan
case
Aktor Petani dan Pengecer
Deskripsi Use case menjelaskan langkah-langkah untuk melihat
laporan distribusi pupuk bersubsidi
Prakondisi Petani dan Pengecer telah masuk ke dalam sistem
Aksi Aktor Respon sistem
Deskripsi 1. Mengklik menu laporan
kegiatan 2. Menampilkan halaman
laporan
3. Menentukan laporan yang
ingin ditampilkan
4. Mengklik tombol filter
5. Menampilkan laporan
yang dipilih
Postkondisi Sistem menampilkan laporan yang dipilih
6. Mengedit Profil
Tabel 0.6 Narasi use case edit profil
13
Nama Use case Mengedit Profil
Aktor Petani dan Pengecer
Deskripsi Use case ini menjelaskan langkah-langkah mengubah
data-data petani atau pengecer
Prakondisi Petani dan Pengecer sudah masuk ke dalam sistem
Aksi Aktor Respon sistem
Deskripsi kegiatan 1. Mengklik icon profil
2. Menampilkan form
edit profil
3. Mengubah informasi
profil
4. Mengklik tombol simpan
5. Sistem menyimpan
informasi yang telah
diubah
Postkondisi Sistem menampilkan informasi yang telah diubah
14
3. Mengisi informasi
pesanan pupuk yang baru
dibeli oleh petani
4. Mengklik tombol tambah
5. Sistem menyimpan
data pesanan baru
Postkondisi Sistem menyimpan data pesanan yang dimasukan
pengecer
8. Menerima Pesanan
Tabel 0.8 Narasi use case terima pesanan
Nama Use case Menerima Pesanan
Aktor Pengecer
Deskripsi Use case ini menjelaskan langkah-langkah menerima
pesanan yang baru masuk dari petani
Prakondisi Sudah ada pesanan yang baru masuk dari petani
Aksi Aktor Respon sistem
Deskripsi kegiatan 1. Mengklik tombol
“Pesanan Baru” pada
sidebar
2. Menampilkan daftar
pesanan yang baru masuk
3. Mengklik tombol
“Terima”
4. Sistem memindahkan
pesanan baru ke status
pemesanan dengan status
“Sedang Diproses”
15
7. Menambahkan alasan
pesanan ditolak
8. Mengklik tombol “Kirim” 9. Sistem menghilangkan
pesanan dari daftar
pesanan baru
Postkondisi Sistem menghilangkan pesanan dari daftar pesanan baru
9. Mengatur Stok
Tabel 0.9 Narasi use case atur stok
Nama Use case Mengatur Stok
Aktor Pengecer
Deskripsi Use case ini menjelaskan langkah-langkah mengatur
stok pupuk
Prakondisi Pengecer telah masuk ke dalam halaman Kelola Toko
Aksi Aktor Respon sistem
Deskripsi kegiatan 1. Mengklik Menu “Pupuk”
2. Menampilkan daftar
pupuk yang dijual dan
stok pupuk
3. Menginput jumlah stok
pupuk yang tersedia
4. Sistem tidak
mengubah jumlah stok
lama jika jumlah yang
baru lebih kecil dari stok
pupuk sebelumnya
16
Postkondisi Data stok pupuk yang baru disimpan ke dalam sistem
2. Menampilkan form
data-data petani
3. Mengisi form dengan
data-data petani
4. Mengklik tombol
“Simpan”
5. Data petani telah
disimpan ke dalam sistem
Postkondisi Sitem menyimpan data petani yang telah ditambahkan
19
6. Mengklik icon print untuk
7. Mencetak laporan
yang distribusi pupuk
Postkondisi Sistem menampilkan laporan distribusi pupuk
20
9. Menampilkan
informasi toko, petani,
dan riwayat transaksi
Postkondisi Sistem menampilkan informasi toko, petani, dan riwayat
transaksi
21
Postkondisi Data berita yang ditambah telah berhasil ditambahkan
atau data berita yang dihapus telah berhasil dihapus
22
3. Economic
Dengan adanya sistem ini, peluang terjadinya penyelewengan dapat diperkecil sehingga
mengurangi peluang kerugian negara dan petani yang tidak mendapatkan pupuk atau
mendapatkan pupuk dengan harga yang tidak sesuai.
4. Control
Sistem hanya dapat diakses oleh petani, pengecer, dan petugas yang telah diotorisasi
oleh pemerintah. Kewenangan dan aktivitas pengguna dalam situs web ditentukan secara ketat.
5. Efficiency
Biaya pembuatan laporan realisasi dan alokasi pupuk bersubsidi dapat dibuat lebih cepat
karena dapat dihasilkan secara otomatis oleh sistem.
6. Service
Situs web ini memudahkan petani dalam memesan pupuk bersubsidi. Pengawasan
pupuk bersubsidi dapat dilakukan semua pihak dengan mudah.
23
Gambar 0.3 Perancangan halaman beranda
Keterangan:
1. Logo situs web.
2. Tombol untuk masuk ke dalam situs web.
3. Menu beranda.
4. Menu pupuk.
5. Menu toko.
6. Menu berita.
7. Menu laporan.
8. Gambar-gambar pupuk memiliki tautan ke detail pupuk.
9. Slide show berita.
10. Thumbnail berita yang memiliki tautan ke halaman berita terkait secara lengkap.
24
11. Tautan menuju halaman berisi informasi pengelola situs web.
12. Tautan menuju halaman berisi informasi cara menghubungi pengelola situs web.
13. Tautan menuju halaman yang berisi informasi cara melakukan pembelian.
14. Tautan menuju halaman yang berisi informasi cara melakukan pembayaran.
25
1.4.2. Perancangan Halaman Login
Di bawah ini adalah perancangan tampilan login yang harus diisi oleh pengguna berupa
nama pengguna dan password untuk dapat masuk ke dalam situs web.
Keterangan:
1. Textbox untuk memasukkan nama pengguna.
2. Textbox untuk memasukkan password.
3. Tombol mengirimkan informasi nama pengguna dan password dan masuk ke dalam situs
web.
26
1.4.3. Perancangan Halaman Utama Setelah Petani Login
Berikut ini adalah perancangan halaman setelah petani masuk ke situs web. Di halaman
ini petani dihadapkan pada pilihan pemesanan pupuk:
Keterangan:
1. Menu keranjang untuk melihat daftar belanja yang belum selesai dipesan.
2. Nama toko pengecer tempat petani terdaftar.
3. Alamat toko pengecer.
4. Logo/foto toko pengecer.
27
5. Daftar pupuk bersubsidi.
6. Tautan ke halaman keranjang untuk melihat daftar belanja yang belum selesai dipesan.
7. Tautan ke halaman status pemesanan pupuk bersubsidi.
8. Tautan menuju halaman riwayat transaksi pupuk yang telah dilakukan.
28
1.4.4. Perancangan Halaman Edit Profil
Pada perancangan tampilan ini, pengguna dapat mengubah data-data mereka.
Keterangan:
1. Textbox untuk memasukkan nama petani.
2. Textbox yang menampilkan nomor tani petani (tidak dapat diubah).
3. Textbox untuk mengganti password.
4. Textbox untuk mengonfirmasi penggantian password.
5. Kotak menampilkan foto profil petani.
29
6. Tombol untuk mengganti foto profil petani.
Keterangan:
1. Gambar pupuk.
2. Deskripsi rinci pupuk.
30
1.4.6. Perancangan Halaman Pemesanan Pupuk (1)
Pada perancangan ini, setelah pupuk dipilih oleh petani, ditampilkan pupuk yang dapat
dipesan. Pada tampilan ini, ditampilkan tab “Informasi Produk“ sebuah pupuk.
Gambar 0.8 Perancangan halaman informasi detail sebuah pupuk dan pemesanan
sebuah pupuk
Keterangan:
1. Gambar pupuk.
31
2. Teks berisi nama pupuk.
3. Harga pupuk.
4. Banyak stok pupuk dalam karung.
5. Banyak stok pupuk dalam kilogram.
6. Jumlah pupuk yang dapat dipesan.
7. Kuota (alokasi) pupuk tersisa yang dimiliki oleh petani.
8. Total harga yang dipesan.
9. Tombol untuk langsung melakukan pemesanan satu jenis pupuk.
10. Tombol untuk menambahkan pupuk yang dipesan ke keranjang untuk dapat melakukan
aktivitas belanja lainnya.
11. Gambar dan informasi toko pengecer.
12. Tautan untuk membuka tab informasi produk.
13. Tautan untuk membuka tab ulasan produk.
14. Bagian teks dari tab informasi produk dan ulasan produk (tab yang ditampilkan di atas
adalah informasi produk).
32
1.4.7. Perancangan Halaman Pemesanan Pupuk Bersubsidi (2)
Pada perancangan halaman ini, masih sama dengan tampilan sebelumnya tetapi yang
aktif adalah tab “Ulasan Produk” yang digunakan petani untuk memberikan komentar.
Gambar 0.9 Perancangan tab ulasan produk pada halaman pemesanan sebuah pupuk.
Keterangan:
1. Textbox untuk mengisi ulasan produk.
2. Tombol untuk mengirim teks ulasan produk.
3. Gambar (petani) pembuat ulasan.
33
1.4.8. Perancangan Halaman Informasi Toko
Perancangan halaman di bawah ini adalah informasi toko yang dapat dilihat oleh
petani:
Gambar 0.10 Perancangan halaman pencarian toko pengecer yang dapat diakses oleh
petani
Keterangan:
1. Textbox untuk untuk menentukan provinsi.
2. Textbox untuk menentukan kabupaten/kota.
3. Textbox untuk menentukan kota/kecamatan.
4. Tombol untuk memproses informasi yang diminta.
5. Tombol untuk membersihkan semua textbox.
34
6. Hasil pencarian toko pengecer.
Keterangan:
1. Teks judul berita.
2. Teks tautan sumber berita.
3. Deskripsi singkat berita.
4. Gambar berita terbaru.
35
5. Daftar berita utama.
6. Daftar beberapa berita terdahulu.
1.4.10. Perancangan Halaman Berita (2)
Perancangan halaman ini adalah untuk menampilkan artikel berita dari daftar berita
yang ditampilan di perancangan halaman sebelumnya.
Keterangan:
1. Gambar/ilustrasi berita.
2. Teks judul berita.
3. Tautan sumber berita.
4. Teks lengkap berita.
36
5. Daftar berita terkait.
1.4.11. Perancangan Halaman Keranjang Belanja
Perancangan halaman ini adalah untuk menampilan daftar pupuk yang dipesan oleh
petani.
Gambar 0.13 Perancangan halaman keranjang belanjaan (berisi daftar belanja) pupuk
bersubsidi.
Keterangan:
1. Centang untuk membatalkan salah satu pupuk bersubsidi yang dipesan.
2. Gambar pupuk bersubsidi.
3. Jumlah pupuk bersubsidi (dalam kg).
4. Harga yang dibayarkan sesuai jumlah pupuk bersubsidi.
5. Kotak informasi total harga seluruh transaksi.
6. Selesaikan belanjaan.
37
1.4.12. Perancangan Halaman Status Pemesanan Pupuk Bersubsidi
Perancangan halaman ini berfungsi menampilkan status pesanan yang sudah dilakukan
oleh petani. Halaman ini dilihat oleh petani.
Keterangan:
1. Kotak berisi status pemesanan pupuk bersubsidi terakhir.
38
1.4.13. Perancangan Halaman Laporan Pendistribusian Pupuk Bersubsidi
Perancangan halaman ini berfungsi untuk menampilkan laporan pendistribusian pupuk
bersubsidi.
Keterangan:
1. Textboxt untuk menentukan provinsi.
2. Textboxt untuk menentukan kabupaten.
3. Textboxt untuk menentukan kecamatan.
4. Textboxt untuk menentukan bulan.
5. Tombol untuk memproses laporan sesuai dengan textbox di atas.
6. Tabel berisi laporan detail distribusi pupuk bersubsidi.
39
1.4.14. Perancangan Halaman Masuk Untuk Pengecer
Pada perancangan ini ditampilkan halaman utama untuk pengecer yang setelah masuk
ke situs web.
Keterangan:
1. Logo situs web.
2. Tautan ke beranda situs.
3. Tautan ke halaman pupuk.
4. Tautan ke halaman toko pengecer.
40
5. Tautan ke halaman berita.
6. Tautan ke halaman kelola toko.
7. Tautan ke halaman laporan pupuk bersubsidi.
8. Nama pengguna yang masuk ke situs web.
9. Tautan ke halaman pesanan baru.
10. Tautan ke halaman status pemesanan.
11. Tautan ke halaman transaksi offline.
12. Tautan menuju halaman riwayat transaksi pupuk yang telah dilakukan.
41
1.4.15. Perancangan Halaman Terima Pesanan
Pada halaman ini, pengecer menerima informasi pesanan pupuk bersubsidi baru yang
sudah masuk dari petani.
Keterangan:
1. Kotak berisi informasi pesanan yang baru masuk.
2. Teks yang menampilkan total harga pesanan.
3. Bagian yang menampilkan informasi pesanan.
4. Tombol untuk menerima pesanan.
42
5. Tombol untuk menolak pesanan.
Gambar 0.18 Perancangan halaman dengan kotak dialog konfirmasi penolakan pesanan.
Keterangan:
1. Tombol untuk mengonfirmasi tindakan penolakan pesanan.
2. Tombol untuk membaalkan tindakan penolakan pesanan.
43
1.4.17. Perancangan Halaman Transaksi Offline
Perancangan halaman ini digunakan untuk mendaftarkan pemesanan secara offline.
Keterangan:
1. Textbox untuk menentukan nama kelompok tani tempat petani terdaftar.
2. Textbox untuk menentukan nomor tani petani.
3. Textbox untuk menentukan nama petani.
4. Menentukan jenis dan banyak pupuk yang dibeli.
5. Menentukan tanggal transaksi.
6. Tombol untuk menambahkan informasi transaksi ke sistem.
44
1.4.18. Perancangan Halaman untuk Mengelola Stok Pupuk Bersubsidi
Perancangan halaman ini berguna untuk mengatur stok pupuk bersubsidi. Stok dapat
bertambah atau berkurang.
Keterangan:
1. Tautan ke halaman untuk mengatur pupuk bersubsidi.
2. Tautan ke halaman untuk mengatur informasi toko.
3. Tautan ke halaman untuk mengatur lokasi toko.
4. Kotak numerik untuk menambah stok pupuk.
45
5. Kotak numerik untuk mengurangi stok pupuk.
Keterangan:
1. Textbox untuk menentukan provinsi toko pengecer.
2. Textbox untuk menentukan kabupaten toko pengecer.
3. Textbox untuk menentukan kecamatan toko pengecer.
46
4. Textbox untuk menentukan alamat toko pengecer.
5. Tempat untuk menentukan lokasi toko pengecer pada peta.
6. Tombol untuk menyimpan perubahan.
Keterangan:
1. Textbox untuk menentukan nama toko pengecer.
47
2. Textbox untuk menentukan slogan toko pengecer.
3. Textbox untuk menentukan informasi tambahan toko pengecer.
4. Foto toko pengecer.
5. Tombol untuk menampilkan kotak dialog untuk mengganti foto toko pengecer.
6. Tombol untuk menyimpan perubahan.
Gambar 0.23 Perancangan halaman untuk menampilkan data penjualan toko pengecer.
48
Keterangan:
1. Tautan menuju halaman data penjualan.
2. Tautan menuju halaman data pembeli.
3. Kotak informasi pupuk, pendapatan, dan jumlah transaksi yang terjual.
4. Grafik dan pie chart penjualan.
Gambar 0.24 Perancangan halaman untuk menampilkan data penjualan toko pengecer.
49
Keterangan:
1. Tautan menuju halaman data penjualan.
2. Tautan menuju halaman data pembeli.
Keterangan:
50
1. Tampilan form untuk mengedit atau menghapus pupuk
2. Tombol untuk mengedit pupuk yang telah dipilih
3. Tombol untuk menghapus pupuk
4. Tombol untuk menambahkan pupuk
Keterangan:
1. Textbox untuk mengisi provinsi asal toko pengecer
51
2. Textbox untuk mengisi kabupaten asal toko pengecer
3. Textbox untuk mengisi kecamatan asal toko pengecer
4. Tombol filter, untuk melakukan filtering berdasarkan hasil yang diinginkan
5. Tombol untuk mengedit toko
6. Tombol untuk melihat rincian dari toko pengecer
7. Tombol untuk menghapus toko pengecer
52
Gambar 0.27 Perancangan halaman untuk menampilkan kelola petani oleh petugas
Keterangan:
1. Textbox untuk mengisi provinsi asal petani
2. Textbox untuk mengisi kabupaten asal petani
3. Textbox untuk mengisi kecamatan asal petani
4. Textbox untuk mengisi berasal dari kelompok tani yang sesuai
5. Tombol filter, untuk melakukan filtering berdasarkan hasil yang diinginkan
6. Tombol untuk mengedit petani
7. Tombol untuk melihat rincian dari petani
8. Tombol untuk menghapus petani
53
1.4.26. Perancangan Halaman Kelola Berita Admin dan Petugas
Perancangan halaman untuk menampilkan berita yang akan dikelola
Gambar 0.28 Perancangan halaman untuk menampilkan kelola berita oleh admin dan petugas
Keterangan:
1. Tombol untuk mengedit berita
2. Tombol untuk menghapus berita
3. Tombol untuk menambah berita
54
1.4.27. Perancangan Halaman Menampilkan Laporan Petugas
Perancangan halaman menampilkan informasi laporan distribusi pupuk bersubsidi
untuk petugas
Keterangan:
1. Textbox untuk mengisi provinsi laporan
2. Textbox untuk mengisi kabupaten laporan
3. Textbox untuk mengisi kecamatan laporan
4. Textbox untuk mengisi toko
55
5. Textbox untuk mengisi nama kelompok tani
6. Textbox untuk mengisi bulan
7. Tombol filter, untuk melakukan filtering
8. Tabel laporan pupuk subsidi
Gambar 0.30 Perancangan halaman untuk menampilkan kelola petugas oleh admin
Keterangan:
1. Textbox untuk mengisi provinsi asal petugas
56
2. Textbox untuk mengisi kabupaten asal petugas
3. Textbox untuk mengisi kecamatan asal petugas
4. Tombol filter, untuk melakukan filtering alamat asal petugas
5. Tombol edit, untuk mengedit data atau informasi petugas
6. Tombol hapus, untuk menghapus petugas
Secara rinci, berikut ini adalah perancangan basis data situs web.
Tabel 0.18 Tabel basis data: “petani”
No. Field Tipe Data Keterangan
1 id_petani Text Primary key
2 id_pengecer Text Foreign key
3 id_kelompok_tani Text Foreign key
57
4 nama Text
5 no_tani Text
6 no_telp Text
7 email Text
8 jalan Text
9 daerah Text Foreign key
10 nama_pengguna Text
11 password Text
12 url_gambar Text
58
Gambar 0.33 Entitas pengecer
59
5 id_ketua_kelompok Text Foreign key
60
Tabel 0.23 Tabel basis data: "admin"
No. Field Tipe Data Keterangan
1 id_admin Text Primary key
2 password Text
3 nama Text
4 email Text
5 nama_pengguna Text
6 url_gambar Text
61
Gambar 0.38 Entitas berita
62
Gambar 0.40 Entitas kuota pupuk petani
63
4 stok_pupuk Int
64
5 jumlah_bayar Int
65
Gambar 0.46 Entitas kecamatan
Abdullah, M. et al., 2011. Laporan Penelitian: Peta Masalah Pupuk Bersubsidi di Indonesia.
Jakarta: Pattiro.
Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Kemdikbud RI, n.d. Kamus Besar Bahasa
Indonesia (KBBI), Kamus Versi Online/Daring (dalam Jaringan). [Online]
Available at: https://kbbi.web.id/
[Accessed 28 12 2018].
Direktorat Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian, 2017. Petunjuk Pelaksanaan Penyediaan
dan Penyaluran Pupuk Bersubsidi TA 2018. Jakarta: Kementerian Pertanian.
Garside, A. K. & Rahmasari, D., 2017. Manajemen Logistik. Malang: UMM Press.
Indirasardjana, P., 2014. Indonesia dalam Bencana Krisis Minyak Nasional. Jakarta: Gramedia
Pustaka Utama.
Jati, G. P., 2016. Jumlah Petani Menyusut, Data Produksi Pertanian Dipertanyakan. [Online]
Available at: https://www.cnnindonesia.com/ekonomi/20160209120620-92-109708/jumlah-
petani-menyusut-data-produksi-pertanian-dipertanyakan
[Accessed 11 Januari 2019].
Jawa Pos, 2018. Selewengkan Pupuk Subsidi, Tiga Warga Sungai Raya Dibekuk. [Online]
Available at: https://www.jawapos.com/jpg-today/01/09/2018/selewengkan-pupuk-subsidi-
tiga-warga-sungai-raya-dibekuk
[Accessed 11 Januari 2019].
Kementerian Perindustrian RI, 2003. Menperindag keluarkan Aturan Baru Tentang Pengadaan
Dan Penyaluran Pupuk Bersubsidi Untuk Sektor Pertanian. [Online]
Available at: http://www.kemenperin.go.id/artikel/591/Memperindag-mengeluarkan-
peraturan-baru-tentang-pengadaan-dan-penyaluran-pupuk-bersubsidi
[Accessed 11 Januari 2019].
Naylor, R. L., 2014. The Evolving Sphere of Food Security. New York: Oxford University
Press.
Patanga, A. & Yuliarti, N., 2016. Pembuatan, Aplikasi, & Bisnis: Pupuk Organik dari Limbah.
Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
67
Pribadi, R., 2017. Memupuk Keusuburan Menebar Kemakmuran. Jakarta: Gramedia Pustaka
Utama.
Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian, Kementerian Pertanian Republik Indonesia, 2017.
Statistik Pertanian 2017. Jakarta: Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian, Kementerian
Pertanian Republik Indonesia.
R., W. H. & Jihadi, M., 2016. Matematika Ekonomi. Cetakan Pertama (Revisi) ed. Malang:
UMM Press.
Setiawan, D., 2013. Ini 8 Jenis Subsidi yang Tertuan di APBN 2014. [Online]
Available at: https://nasional.kontan.co.id/news/ini-8-jenis-subsidi-yang-tertuang-di-apbn-
2014
[Accessed 28 12 2018].
Soil Science Society of America, n.d. Glossary of Soil Science Terms. [Online]
Available at: https://www.soils.org/publications/soils-glossary
[Accessed 28 12 2018].
Sudaryanto, T., 2014. Food and Fertilizer Technology Center for the Asian and Pacific
Region. [Online]
Available at: http://ap.fftc.agnet.org/ap_db.php?id=365
[Accessed 4 January 2019].
Suryanto, M. H., 2016. Sistem Operasional Manajemen Distribusi. Jakarta: Grasindo.
68