Anda di halaman 1dari 4

BAB 4

PEMBAHASAN

Berdasarkan kasus diatas, pasien positif menderita CHF dikarenakan hasil


dari pemeriksaan fisik ditemukan adanya suara tambahan S3 yang menandakan
bahwa adanya gangguan saat pemompaan darah, serta dilihat dari hasil EKG
pasien terlihat adanya atrial fibrilasi dan perubahan pada segmen ST yang
menandakan bahwa adanya kerusakan pada ventrikel. Dilihat dari tanda dan gejala
pasien dan disesuaikan dengan teori yang ada bahwasannya pasien mengalami
kerusakan pada katup mitral atau bisa disebut kerusakan pada jantung dibagian
kiri serta ditandai dengan manifestasi klinik yang ada yaitunya dyspnea, mudah
lelah, kegelisahan, sesak saat berbicara (Arif masjoer, 2001).
Setelah dilakukan pengkajian, didapatkan 2 diagnosa keperawatan yaitu:
Penurunan curah jantung dan ketidakefektifan pola napas.
Penurunan curah jantung adalah ketidakadekuatan darah yang dipompa oleh
jantung untuk memenuhi kebutuhan metabolic tubuh (Nanda, 2014). Diagnosa ini
ditegakkan berdasarkan data-data sebagai berikut:
Data subjektif:
a. pasien mengatakan nyeri dada menjalar sampai ke bahu dan punggung
b. ps. Mengatakan sesak saat aktivitas
c. Ps. mengatakan sesak napas
d. Ps. mengatakan nyeri uluh hati
e. Ps. Mengatakn dada berdebar-debar saat malam hari
Data objektif:
a. TD: 90/70 mmHg
b. Sianosis
c. Ps. Terlihat dyspnea
d. RR: 41x/i
e. Kulit lembap
f. Ps. Terlihat sesak saat berbicara
g. Bunyi S3

1
h. Atrium fibrilasi
i. ST elevasi
Data diatas sesuai dengan batasan karakteristik diagnose ketidakefektifan bersihan
jalan napas, yaitu:
a. Dyspnea j. Perubahan tekanan darah
b. Kulit lembap k. Perubahan warna kulit
c. Oliguria l. Batuk
d. Pengisian kapiler memanjang m. Bunyi napas tambahan
e. Peningkatan PVR n. Bunyi S3
f. Peningkatan SVR o. Bunyi S4
g. Penurunan nadi perifer p. Dyspnea paroksimal
h. Penurunan resistansi vascular nocturnal
paru q. Ortopnea
i. Penurunan resistansi vascular (Nanda,2014)
sistemik
Diagnosa ini menjadi prioritas utama karena karena penurunan curah
jantung memerlukan penanganan lebih dahulu, daripada diagnosa yang lain, jika
penurunan curah jantung tidak segera ditangani dapat menyebabkan kekurangan
oksigen yang merupakan kebutuhan dasar manusia yang paling vital hingga dapat
menyebabkan kematian. Menurut Hirerarki kebutuhan dasar manusia Maslow
kebutuhan oksigenasi dan pertukaran gas kebutuhan fisiologi merupakan hal yang
mutlak dipenuhi manusia untuk bertahan hidup (Mubarak & Chayatin, 2008).

1. Ketidakefektifan pola napas


Ketidakefektifan pola napas adalah inspirasi dan/ atau ekspirasi yang tidak
memberi ventilasi adekuat (Nanda, 2014). Diganosa ini ditegakkan
berdasarkan data:
Data subjektif:
a. Ps. mengatakan nyeri dada setelah melakukan aktivitas
b. Ps. Mengatakan sesak napas
Data objektif:
a. TD : 90/70 mmHg e. Ps. terlihat meringis
b. RR: 40x/i f. Ps terlihat napas dibantu
c. Ps terlihat sesak napas saat melalui mulut
berbicara g. Ps berkeringat dan akral
d. Ps terlihat nyeri saat bernapas terasa lembab

Diagnose ini ditegakkan berdasarkan data diatas dan sesuai dengan batasan
karakteristik diagnose ketidakefektifan pola napas menurut Nanda (2014) yaitu :
a. Bradipnea h. penurunan kapasitas
vital
b. Dyspnea i. penurunan tekanan
ekspirasi
c. Fase ekspirasi memanjang j. penurunan ventilasi
semenit
d. Ortopnea k. pernapasan bibir
e. Penggunaan otot bantu pernapasan l. pernapasan cuping
hidung
f. Penggunaan posisi tiga-titik m. perubahan ekskursi
dada
g. Peningkatan diameteranterior-posterior n. pola napas abnormal
(Nanda, 2014)
Dua diagnose diatas sesuai dengan diagnosa yang mungkin muncul pada penderita
CHF. Menurut Arif mutaqin (2009) diagnose yang mungkin muncul pada pada pasien
dengan TB paru adalah sebagai berikut :
a. Aktual/risiko tinggi penurunan curah jantung yang berhubungan
dengan penurunan kontraktilitas ventrikel kiri, perubahan frekuensi,
irama, konduksi elektrikal.
b. Nyeri dada yang berhubungan dengan kurangnya suplai darah ke
miokadium, perubahan etabolisme, peningkatan produksi asam laktat.
c. Aktual/risiko tinggi gangguan pertukaran gas yang berhubungan
dengan perembesan cairan, kongesti paru akibat sekunder dari
perubahan membran kapiler alveoli dan retensi cairan interstitial.
d. Aktual/risiko tinggi ketidakefektifan pola napas yang berhubungan
dengan pengembangan paru tidak optimal, kelebihan cairan di paru.
e. Aktual/risiko tinggi gangguan perfusi perifer yang berhubungan
dengan menurunnya curah jantung.

Anda mungkin juga menyukai