Abstract— Lobby memiliki peran penting dalam sebuah hotel, karena lobby pada hotel merupakan tempat yang
pertama kali ditemui dan menjadi pusat sirkulasi bagi pengunjung. Dengan demikian, diperlukan perancangan interior yang
mempertimbangkan segala aspek. Perancangan interior pada dasarnya merupakan pembentukan suasana ruang dengan
memadukan unsur-unsur pembentuk ruang, warna, material pada lantai, dinding, dan plafon. Pemilihan material yang baik
pada perancangan interior dapat menciptakan suasana/citra ruang menjadi lebih hidup dan nyaman. Penggunaan material
pada lobby hotel dapat menimbulkan suasana ruang yang berbeda, dikarenakan setiap material memiliki sifat dan
karakteristik yang berbeda-beda. Penelitian ini dilakukan pada Lobby Hotel Best Western Premier Jakarta Selatan dengan
menggunakan metode kualitatif – deskriptif. Metodologi kualitatif merupakan prosedur yang menghasilkan data deskriptif
berupa data tertulis atau lisan di masyarakat Bahasa. Penelitian berfokus pada penggambaran secara menyeluruh tentang
bentuk, warna, material, fungsi dari lantai, dinding, plafon lobby hotel Best Western. Hasil dari penelitian ini, pada lobby
Hotel Best Western Premier, penggunaan material yang digunakan seperti travertine, karpet, tembaga, akrilik, wallpaper,
taco sheet, dan kaca sudah cukup baik dari segi estetika maupun fungsional.
(volume suara, pitch), olfactory (aroma, dan pokok atau dasar dalam desain interior
kesegaran), dan tactile (kelembutan, antara lain fungsi dan tujuan, faedah dan
kehalusan, temperatur) yang menjadi pertimbangan ekonomis, bentuk dan gaya,
dimensi lingkungan. citra dan pesan.
Pada pembahasan spatial layout dan Hal utama yang perlu menjadi perhatian
fungsional ruang (Bitner, 1992) fasilitas fisik adalah Persyaratan Bangunan Hotel, yang
pada usaha jasa dibuat untuk memenuhi meliputi :
tujuan tertentu dan memuaskan kebutuhan 1. Lantai
pelanggan dan pekerja. Fasilitas fisik meliputi Lantai lobby sebagai penunjang harus
interior yang di-desain. Lobby yang memenuhi syarat-syarat sebagai berikut
merupakan focal point hotel yang harus di yaitu, terbuat dari bahan yang kuat,
desain dengan baik agar memberikan tahan terhadap benturan, tahan
kenyamanan dan kesan bagi pengunjung. terhadap api, permukaan licin dan
Mendesain meliputi exterior dan interiornya. mengkilap, mempunyai warna yang
Pada penulisan ini difokuskan pada desain ringan, kedap air, permukaan rata, tidak
lobby yang berfokus pada penggunaan licin, dan mudah dibersihkan.
material yang digunakan Hotel Best Western 2. Dinding
Premier. Hasil akhir yang dituju pada Dinding lobby sebagai bagian pertama
penelitian ini adalah untuk mengetahui yang dilihat mata harus memenuhi
material dan penerapan penggunaan syarat-syarat seperti, terbuat dari bahan
material interior pada Lobby Hotel Best yang kuat, tahan lama, tahan terhadap
Western Premier Jakarta Selatan, serta untuk benturan, tahan terhadap api, mudah
mengetahui ada tidaknya masalah yang dibersihkan, kedap air, aman, unsur
timbul pada penggunaan material tersebut. dekoratif ditekankan pada dinding.
Material adalah elemen yang tidak dapat 3. Plafon
dipisahkan dari ruangan dan dapat Plafon lobby sebagai unsur pembentuk
membentuk suasana ruang yang diinginkan, dalam ruang harus memenuhi syarat-
memberikan citra positif, kenyamanan, syarat yaitu, terbuat dari bahan yang
keamanan, dan juga kesan yang tidak kuat, tahan lama, tahan terhadap
terlupakan pada tamu. Beberapa kriteria benturan, tahan terhadap api, mudah
Penggunaan material lantai pada area mempunyai motif batik yang berbeda-
tunggu di lobby Hotel Best Western beda tetapi motif yang digunakan berasal
Jakarta Selatan, terdapat perbedaan jenis dari motif batik Jawa.
lantai. Karpet berwarna hijau dengan
motif fraktual menjadi pilihan sebagai
bahan penutup lantai pada area tunggu.
B. Material pada Dinding Lobby Hotel Best yang memberikan permainan urat kayu
menggunakan besi yang di cat berwarna A. Penerapan Material pada Lantai Lobby
Hotel Best Western
putih.
Penggunaan travetine pada lantai
menimbulkan kesan yang mewah pada
lobby karena sifatnya yang mengkilap
dan mahal. Dari segi estetika, travertine
ini memiliki warna dan pattern yang estetika, karpet ini memiliki motif yang
berbeda-beda yang dapat memperindah tidak beraturan sehingga menjadikannya
ruangan. Teksturnya halus dan memiliki unik, mewah, dan indah. Warna yang
gradasi warna yang lembut menjadikan digunakan juga memberikan kesan yang
lobby hotel lebih terlihat eksklusif dan tenang dan sejuk bagi tamu yang sedang
mewah. Warna beige yang digunakan menunggu. Dari segi fungsional, karpet
pada lantai, memberikan kesan yang memenuhi syarat sebagai bahan yang
natural dan netral yang mendukung tahan benturan, cukup kuat, tidak licin,
tema lobby hotel Best Western Jakarta mempunyai warna yang ringan,
Selatan. Sesuai dengan tema hotel yaitu mempunyai permukaan rata, dan dapat
“Jawa Modern” motif kawung juga menjadi elemen akustik.
digunakan pada lantai ini. Dari segi
fungsional, travertine merupakan bahan
yang kuat dan tahan api, tahan benturan,
permukaan mengkilap, permukaan rata,
mempunyai warna yang ringan, dan
kedap air.
dinding lain yang mempunyai motif yang terhadap cuaca, tahan terhadap api,
beragam. Bila diamati lebih dekat, tahan lama, kedap air, aman, dan
wallpaper ini mempunyai motif vertikal terdapat unsur dekoratif.
dengan menggunakan warna abu-abu
gelap yang mengkilap. Dari segi
fungsional, wallpaper merupakan bahan
yang cukup kuat, tahan benturan, tahan
lama, perawatan mudah, dan aman.
Masalah yang Timbul Dalam Penerapan Pengunaan akrilik pada kolom lobby
Material pada Lobby Hotel Best Western hotel tidak rapi karena sambungan antar
Jakarta Selatan akrilik terlihat jelas dan penempelan
A. Lantai akrilik yang kurang baik sehingga akrilik
Masalah yang timbul dari penggunaan terlihat dalam keadaan terbuka. Bahan
lantai lobby Hotel Best Western Jakarta ini juga sulit dibersihkan karena dilapisi
terdapat pada penggunaan travertine. oleh tembaga bermotif batik.
Material ini sulit dibersihkan bila terkena C. Plafon
noda sehingga meninggalkan bekas. Penggunaan gypsum yang difinishing cat
Karena bahannya yang mengkilap, maka berwarna putih, dapat mudah terlihat
bahan ini harus dibersihkan dengan baik kotor karena warnanya yang bersih.
sehingga tidak meninggalkan debu yang Gypsum yang digunakan pada plafon
menutupi lantai. memiliki kekurangan yaitu mudah
Selain itu, penggunaan karpet perlu menyerap air.
diperhatikan dalam perawatannya Penggunaan black mirror pada plafon
karena karpet yang digunakan ditempel memiliki kekurangan yaitu tidak tahan
pada lantai sehingga tidak mudah terhadap getaran dan sulit dibersihkan
dibersihkan bila terkena noda. Warna karena letaknya yang tinggi.
yang terang lebih mudah terlihat kotor.
IV. SIMPULAN
B. Dinding Pemilihan material sangat penting dalam
Pemasangan wallpaper yang kurang rapi lobby hotel karena dapat membentuk
pada dinding lobby hotel menyebabkan suasana yang diinginkan ruangan tersebut.
adanya gelembung-gelembung yang jelas Penggunaan material yang baik dari segi
pada dinding dan juga terlihat estetik maupun fungsional tentunya dapat
sambungan antar wallpaper yang memberi kenyamanan dan kesan positif bagi
digunakan. Hal ini mengurangi nilai tamu.
estetika dari hotel itu sendiri karena tidak Pada lobby Hotel Best Western Premier,
nyaman dipandang mata. penggunaan material yang digunakan seperti
travertine, karpet, tembaga, akrilik,
DAFTAR PUSTAKA
Bitner,M.J. 1992. Servicescape: the impact of
physical surroundings on customers and
employees. Journal of Marketing 56
(April), p.57–71. Date retrieved:
17.06.2015.
Lawson, Fred (1980). Hotels, Motels,
Condominiums. Great Britain: The
Architectural Press Ltd. 1976.
Letitia R.A., Giovanni Angelina., (2015)
Laporan Penulisan Mata Kuliah Seminar:
Analisa Penerapan Material Pada Lobby
Hotel Best Western Premier Jakarta
Selatan, Jakarta.
Zeithaml V.A., Bitner, M.J. and Gremler D.D..
(2006). Services Marketing: Integrating
Customer Focus Across the Firm. 4th Ed.
McGrawHill: NewYork.