Anda di halaman 1dari 3

LBM 2

GALAU(Intoksikasi)

RANGKUMAN

1. Faktor yang mempengaruhi kerja racun ?

1.1 Faktor-faktor yang mempengaruhi kerja racun adalah sebagai berikut :


1.1.1 Cara pemberian
Berdasarkan cara pemberian, maka umumnya racun akan paling
cepat bekerja pada tubuh jika masuk secara inhalasi, kemudian secara
injeksi (i.v, i.m, dan s.c), ingesti, absorbsi melalui mukosa, dan yang
paling lambat jika racun tersebut masuk ke dalam tubuh melalui kulit
yang sehat.

1.1.2 Keadaan tubuh


Umur
Pada umumnya anak-anak dan orang tua lebih sensitif terhadap
racun bila dibandingkan dengan orang dewasa.
Kesehatan
Pada orang-orang yang menderita penyakit hati atau penyakit ginjal,
biasanya akan lebih mudah keracunan bila dibandingkan dengan orang
sehat,
Hipersensitif (alergi – idiosinkrasi)
Setiap indifidu memiliki kensesitifan sendiri dari jenis jenis racun.
1.1.3 Racunnya sendiri
Dosis
Besar-kecilnya dosis racun akan menentukan berat-ringannya akibat
yang ditimbulkan.
Bentuk dan kombinasi fisik
Racun yang berbentuk cair tentunya akan lebih cepat menimbulkan
efek bila dibandingkan dengan yang berbentuk padat.

2. Apa tujuan dilakukan gastric lavage dan apa indikasi serta kontraindikasinya ?
a. Tujuan : membilas lambung agar racun yang masuk bisa di kluarkan dan
meminimalisir penyerapan dari racun, juga bisa mengambil sampel dari racun,
untuk mengetahui jenis racun yang di minum
b. Indikasi: keracuanan
c. Kontraindikasi: gangguan saluran cerna atas

3. Interpretasikan hasil pemeriksaan fisik

Pada kasus di scenario telah dilakukan pemeriksaan oleh dokter dan


ditemukan nilai GCS E2V4M5 dan beberapa tanda yaitu dari tanda vital, diperoleh
tekanan darah 60/palpasi, nadi 138x/menit, pernafasan 28x/menit, temperature 37,8 oC.
Dari penghitungan nilai GCS tersebut didapatkan tingkat kesadaran pasienya itu
pasien dalam keadaan delirium, dilihat dari nilai GCS pasienyaitu 11. Sementara dari
tanda vital tersebut tampak adanya syok yang ditandai dengan tekanan darah yang <
80 mmHg disertai dengan peningkatan denyut nadi dan pernafasan, sementara untuk
temperature masih dalam batas normal. Selanjutnya, pada pemeriksaan fisik
didapatkan adanya pin point pupil bilateral, salvias dan rhinorrhea. Gejala-gejala
tersebut kemungkinan timbul akibat dari rangsangan dari reseptor muskarinik dan
nikotinik akibat dari pasien yang meminum cairan pembasmi serangga. Pada cairan
pembasmi serangga terdapat organ oposfat yang merupakan bahan yang utama yang
mengakibatkan keracunan, keracunan ini ditimbulkan oleh karena adanya peningkatan
dari kadar asetilkholin akibat dari dihambatnya enzim asetilkholi nesterase. Kadar
asetilkholin yang meningkat ini yang menyebabkan rangsangan berlebihan pada
reseptor muskarinik dan nikotinik

4. Jelaskan keluahan pasien di sekenario ?

Dari anamnesis pada keluarga pasien di skenario, diketahui bahwa pasien tidak
sadarkan diri setelah meminum cairan pembasmi serangga sebanyak satu gelas
sebelum di antar keluarganya masuk rumah sakit. Pada anamnesis selanjutnya
didapatkan informasi bahwa pasien mengalami muntah sebanyak 5x dengan muntah
berwarna kemerahan dengan bau menyengat, dan pasien juga merasakan nyeri ulu
hati. Dari gejala-gejala tersebut kemungkinan besar disebabkan oleh keracunan dari
bahan yang terkandung dalam cairan pembasmi serangga yang telah diminum oleh
pasien. Hal tersebut diperkuat dengan muntahan pasien yang berwarna kemerahan
yang menandakan bahwa kemungkinan besar memang benar pasien meminum dari
cairan tersebut. Pada pestisida, bahan yang paling sering menyebabkan keracunanya
itu bahan organoposfat. Pada keracunan organoposfat, mekanisme yang terjadi yaitu
peningkatan kadar asetilkholin akibat dari dihambatnya enzim asetilkholinesterase
(AChE). Enzim ini berfungsi dalam mendegradasi asetilkholin, sehingga apabila
dihambat akan menyebabkan peningkatan kadar asetilkholin. Pada peningkatan kadar
asetilkholin, akan menyebabkan perangsangan yang berlebihan pada reseptor
muskarinik dan nikotinik. Perangsangan inilah yang menyebabkan dari gejala-gejala
yang ditimbulkan pada pasien tersebut seperti muntah, hipotensi, hipersalivasi,
rhinorrhea, nyeri ulu hati.

5. Ciri” gejala klinis keracunan ?

- Penglihatan kabur
- Sakit kepala
- Berkeringat berlebihan
- Konvulsi
- Sianosis
- Kram abdomen
- Mual
- Muntah
- Gangguan pernafasan: konvulsi, sianosis, syok, atau koma

6. Sebutkan racun” yang sering ditemukan pada kasus kegawat daruratan.

• Pestisida : organofosfat

• Gas : nitrogen, CO

• Logam : timbal,raksa dan arsen

• Organik : sianida

• Makhluk hidup, gigitan serangga dan hewan

• Tumbuhan : jamur dan kecubung

Anda mungkin juga menyukai