Anda di halaman 1dari 18

LBM III (Mencret)

Kelompok SGD 3
Skenario

MENCRET
Ibu siti membawa anaknya ke UGD RS, anaknya berusia 1 tahun dengan
keluhan BAB cair lebih dari 10x sehari sejak kemarin dengan konsistensi encer,
tidak ada ampas, sekali BAB ± 1/4 gelas aqua, warna tinja kekuningan, tidak
terdapat lendir maupun darah. Balita tersebut tampak lemah, rewel serta
terlihat sangat kehausan. Ibu siti masih memberikan ASI tetapi merasa ASI nya
kurang. Ibu siti juga mengeluhkan anaknya panas sejak kemarin, tidak ada batuk
dan pilek. BAK mulai jarang warnanya kuning pekat. Bila anaknya menangis tidak
mengeluarkan air mata sejak tadi.
Pada pemeriksaan tanda vital didapatkan nadi 130x/menit, suhu aksila
39˚C, Berat badan 11 kg. Dan pada pemeriksaan fisik didapatkan ubun-ubun
cekung, mata cowong dan turgor kulit menurun. Dokter jaga UGD RS
memberikan terapi cairan dan melakukan pemeriksaan penunjang.
Terminologi

1. Mencret
Permasalahan

1. Mengapa BAK jarang pada pasien di skenario dan berwarna


kuning pekat dan jika menangis tidak mengeluarkan air mata?
2. Mekanisme keluhan di skenario?
3. Jenis- jenis diare ?
4. Sebutkan derajat dehidrasi?
5. Interpertasi hasil pemeriksaan dari skenario?
Mekanisme Keluhan di Skenario

• BAB Terus menerus >10x & konsistensi encer  Diare


• Tampak lemah, rewel dan tampak kehausan 
Dehiderasi sedang
• Menangis tapi tidak mengeluarkan airmata  produksi
cairan di kelenjar lakrimalis berkurang
• BAK jarang dan pekat  peningkatan osmolaritas
Jenis-jenis Diare

• Diare Akut > 3x/24jam <14 hari

• Diare Kronis > 14 hari (non infeksi)

• Diare persisten akut dengan/tanpa darah  14 hari/lebih


(infeksi)
Derajat Dehiderasi
• Dilihat dari penurunan berat badan
• Dehidderasi ringan : 2,5 – 5 %
• Dehiderasi sedang : 5-10 %
• Dehiderasi berat : >10 %
• Menurut Score Maurice King
• Berdasarkan MTBS
Interpretasi Pemeriksaan Tanda Vital dan
pemeriksaan fisik pada skenario

• Vital sign
• Nadi 130X/menit
• Suhu axila 390 C
• BB 11 kg
• Pemeriksaan Fisik
• Ubun-ubun Cekung
• Mata cowong
• Turgor kulit menurun
Rangkuman

Topic Tree Learning Issue


infeksi

penyebab • Diagnosis banding di scenario


non infeksi

berat
• Diagnosis kerja pasien di
klasifikasi
skenario
Diare ringan- sedang
dehidradi

pemeriksaan tanpa dehidrasi

gastroenteritis
akut
diagnosis
banding
kolera
Diagnosis Banding

• Gastroenteritis akut
• Gastroenteritis akut adalah inflamasi lambung dan usus yang
disebabkan oleh berbagai bakteri, virus, dan pathogen
parasitic.
• Defekasi dengan tinja berbentuk cair/setengah cair yang
terjadi secara mendadak dan mengalami peningkatan dalam
jumlah frekuensi.
• Secara klinis
• Gastroenteritis desentriform (sighela, enteromoeba
hystilotica)
• Gastroenteritis koleriform (vibrio, klastrida)
• Etiologi
• Faktor infeksi
• Bahan lainnya
• Patofisiologi
• Gangguan osmotic  tekanan osmotik  air dan elektrolit (rongga usus) 
rangsangan pengeluaran (diare).
• Gangguan sekresi  rangsangan (toksin)  sekresi air dan elektrolit 
rangsang pengeluaran (diare)
• Gangguan motilitas usus  hiper peristaltic, hipoperistaltik  bakteri meningat
 diare
• Manifestasi klinis
• Bab berlebih, tanda & gejala dehidrasi, demam, nafsumakan berkurang,
anoreksia, lemah, pucat, nyeri abdomen, perih di uluhati, perubahan tanda vital
(takikardi & takipnea), BAK kurang
Kolera

• Kolera adalah suatu penyakit akut yang menyerang saluran


pencernaan yang disebabkan oleh suatu enterotoksin yang
dihasilkan oleh vibrio Kolera
• Etiologi
• Vibrio kolera  bakteri gram negative, berbentuk batang
• Patogenesis
• Melalui fecal-oral  lambung  yang berhasil lolos membuat koloni
di usus halus (sel epitel lapisan mukosa)  toksin kolera  diare
• Manifestasi Klinis
• Diare cair dan muntah (6jam-72 jam setelah masa inkubasi
• Feses cair agak keruh bercampur lender
• Tidak ada darah & berbau agak amis
• Rise water stool
• Nyeri di daerah umbilical
• Kasus berat dengan muntah
• Peningkatan suhu
• Dehiderasi
Diagnosis Kerja

• Gastroenteritis akut dengan dehiderasi sedang


• Gastroenteritis akut adalah inflamasi lambung dan usus yang
disebabkan oleh berbagai bakteri, virus, dan pathogen parasitic
• Defekasi dengan tinja berbentuk cair/setengah cair yang terjadi
secara mendadak dan mengalami peningkatan dalam jumlah
frekuensi
• Pemeriksaan penunjang laboratorium
• Pemeriksaan feses (macroskopis & microskopis)
• Pemeriksaan darah (Ph darah)
• Duodenal intubations (untuk mengetahui jasad renik terutama pada diare
kronik)
• Penatalaksanaan
• Pemberian cairan
• Perhatikan 4 hal
• Jenis cairan (cairan rehiderasi oral dan parietal)
• Jalan pemberian
• Jumlah cairan (dehiderasi ringan 50 cc/kgbb/hari, sedang 60-90
cc/kgbb/hari, berat 100 cc/kgbb/hari)
• Jadwal pemberian (tergantung derajat dehiderasinya)
• Tablet zinc selama 10 hari dengan dosis 2-6 bulan 10 mg/ hari, >6 bulan 20
mg/hari
• Asi dan makanan diteruskan
• Antibiotik selektif
• Edukasi kepada orangtua
Kesimpulan

Jadi, dari hasil diskusi kelompok kami tentang scenario LBM


III ‘MENCRET’ bahwa anak ibu Siti yang berusia 1 tahun tersebut
mengalami Gastroenteritis dengan derajat dehidrasi sedang, dimana
pasien tersebut perlu diberikan terapi cairan untuk memulihkan
keadaannya.
Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai