Anda di halaman 1dari 1

Kerajaan Norwegia (872–1397) (Nordik Kuno: Norégveldi, Bokmål: Norgesveldet,

Nynorsk: Noregsveldet) adalah periode dalam sejarah Norwegia dari peristiwa pendirian
Kerajaan Norwegia hingga masa ketika Norwegia mencapai puncak kejayaannya. Pada masa
tersebut, wilayah kerajaan ini mencakup wilayah Norwegia modern, Jämtland, Herjedalen,
Ranrike, Idre dan Särna di Swedia, serta wilayah seberang laut Norwegia yang telah
dimukimi oleh orang-orang Norwegia selama berabad-abad sebelum dijadikan "wilayah yang
dipajaki" oleh Norwegia.

Pada masa ini, bangsa Norwegia bermukim di Kepulauan Britania bersama dengan orang-
orang Denmark dan mengendalikan Laut Irlandia. Pada masa kekuasaan Rollo, pasukan
Denmark dan Norwegia menjarah Paris dan mendirikan Kadipaten Normandia. Di bawah
kepemimpinan Raja Denmark Kanut yang Agung, mereka juga menaklukkan sebagian besar
wilayah Inggris. Norwegia kemudian lebih memusatkan perhatian pada diplomasi dan
intelektualisme setelah kematian Santo Olav. Kematian santo pelindungi Norwegia
menjadikan Trondheim sebagai salah satu pusat peziarahan di Eropa Utara. Pada tahun 1042–
1047, Raja Norwegia Magnus yang Baik juga memimpin Denmark sebelum ia menjadikan
Sweyn II sebagai penerusnya.

Pada puncak kejayaan Norwegia sebelum meletusnya perang saudara (1130–1240), Sigurd I
memimpin Perang Salib Norwegia (1107–1110) untuk membantu merebut wilayah Muslim di
Eropa, termasuk Lisboa. Sigurd dan pasukan Norwegianya kemudian menuju ke Timur
Tengah untuk membantu Baldwin I dari Yerusalem dalam upayanya untuk mendirikan
Kerajaan Yerusalem.

Kerajaan Norwegia merupakan negara Eropa kedua setelah Inggris yang memberlakukan
undang-undang di seluruh negeri yang disebut Landslov (1274). Selain itu, salah satu fakta
yang paling penting tentang kerajaan ini adalah kisah hirdman Leif Erikson yang menemukan
benua Amerika hampir 500 tahun sebelum Columbus.

Anda mungkin juga menyukai