yang digunakan dalam penelitian ini adalah biakan Staphylococcus aureus yang
B. Hasil Penelitian
Setelah melakukan penelitian di Laboratorium Mikrobiologi Fakultas
berikut.
Tabel V.1: Hasil Penelitian Zona Hambat Antara Ekstrak Kulit Buah Manggis
dan Povidone Iodine Terhadap Bakteri Staphyloccus Aureus
Diameter Zona Hambat (cm)
K1 P1 P2
Pengulangan Kontrol negatif Povidone iodine Ekstrak kulit
(Aquades) 10% manggis 75%
1 0 1.0 1.1
2 1.1 1.3
3 0.9 1.0
4 1.0 1.0
5 1.1 1.1
6 1.2 1.1
7 1.0 1.0
8 1.2 1.2
9 1.0 1.0
10 1.0 1.1
11 1.1 1.0
12 0.9 1.0
13 1.1 1.0
14 1.0 1.1
15 1.1 1.1
16 1.0 1.0
Rata-rata 0 1.04 1.07
Sumber: Suadnyana, 2016
Berdasarkan Tabel V.1, dapat diketahui bahwa diameter zona hambat P2,
diberi povidone iodine konsentrasi 10%. Hal ini terlihat pada diameter zona
sama. Pada kelompok kontrol negatif (K) tidak terbentuk zona hambat, ini
Staphylococcus aureus.
C. Analisis Data
1. Uji normalitas data
Untuk mengetahui apakah data tersebut memiliki distribusi data yang
normal, maka akan dilanjutkan dengan uji statistik One Way ANOVA.
Tetapi, apabila data berdistribusi tidak normal, maka dianalisis dengan uji
statistik Kruskal-Wallis.
perlakuan 2 (P2).
aureus.
BAB VI
PEMBAHASAN
antara ekstrak kulit buah manggis dan Povidone iodine terhadap bakteri
dianalisis dengan menggunakan program SPSS 16.0 for Windows. Uji hipotesis
menunjukan bahwa ada perbedaan yang bermakna pada diameter zona hambat
yang terbentuk antara kelompok control (K), kelompok perlakuan 1 (P1), dan
Diameter zona hambat yang terbentuk pada P2, yaitu kelompok perlakuan 2
dengan ekstrak kulit manggis konsentrasi 75% memperlihatkan hasil yang hampir
sama dengan kelompok P1 yang diberi povidone iodine konsentrasi 10%. Hal ini
Davis dan Stout (1971) menyatakan bahwa apabila zona hambat yang
terbentuk pada uji difusi agar berukuran kurang dari 5 mm, maka aktivitas
perlakuan 1 (P1) yang diberikan povidone iodine konsentrasi 10% dan kelompok
perlakuan 2 (P2) memiliki pengaruh hambatan yang kuat karena hasil rata-rata
diberi povidone iodine konsentrasi 10%. Nilai rata-rata diameter zona hambat
untuk ekstrak kulit manggis konsentrasi 75% adalah sebesar 1,07 cm dan rata-rata
diameter zona hambat untuk povidone iodine konsentrasi 10% adalah sebesar 1,04
cm.
Hasil yang hampir sama ini menunjukkan bahwa ekstrak kulit manggis
yang hampir sama dengan daya hambat povidone iodine konsentrasi 10%. Hal ini
dikarenakan pada ekstrak kulit manggis memiliki kandungan senyawa aktif yang
termasuk golongan xanthone. Kandungan kimia kulit manggis adalah xanthone,
menstimulasi sistem saraf pusat dan memiliki antituberkolosis secara in vitro pada
sebagai antibakteri dengan jalan menghambat stabilitas dari membran sel tubuh
permukaan pada dinding sel bakteri. Dinding sel akan mengalami peregangan
yang sangat kuat dan kemudian mengakibatkan kerusakan membran sel yang pada
kerja terpenoid adalah dengan jalan merusak membran sel. Senyawa kimia yang
(molekul yang menempel pada sel inang) yang terdapat pada permukaan sel.
BAB VII
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Hasil penelitian menunjukkan bahwa:
1. Pemberian ekstrak kulit buah manggis konsentrasi 75% berpengaruh terhadap
diberi povidone iodine konsentrasi 10%. Nilai rata-rata diameter zona hambat
untuk ekstrak kulit manggis konsentrasi 75% adalah sebesar 1,07 cm dan
B. SARAN
1. Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut tentang pengaruh pemberian ekstrak
kulit manggis konsentrasi 75% sebagai salah satu obat alternatif dalam