Anda di halaman 1dari 3

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Kesehatan adalah keadaan sejahtera dari badan, jiwa, dan sosial yang memungkinkan

setiap orang hidup produktif secara sosial dan ekonomis, dimana saat ini tingkat kesehatan

menghadapi tantangan yang sangat berat. Hal ini disebabkan oleh tingkat biaya kesehatan

yang cenderung meningkat, seperti harga obat-obatan dan biaya layanan dokter/rumah sakit

yang semakin memperburuk kualitas hidup dan kesehatan masyarakat (Nurwidodo, 2006).

Salah satu upaya untuk mencapai derajat kesehatan masyarakat yang optimal melalui

pengobatan tradisional (Zulkifli, 2004).

Manggis (Garcinia mangostana L.) adalah sejenis pohon hijau abadi dari daerah tropika

yang diyakini berasal dari Kepulauan Nusantara. Tumbuh hingga mencapai 7 sampai 25 meter.

Buahnya juga disebut manggis, berwarna merah keunguan ketika matang, meskipun ada pula

varian yang kulitnya berwarna merah. Buah ini mengandung mempunyai aktivitas anti

inflamasi dan antioksidan. Sehingga di luar negeri buah manggis dikenal sebagai buah yang

memiliki kadar antioksidan tertinggi di dunia (Ririe Wijaya, 2013).

Penyakit infeksi masih merupakan jenis penyakit yang paling banyak diderita oleh

penduduk di negara berkembang, termasuk Indonesia. Salah satu penyebab penyakit infeksi

adalah bakteri. Bakteri merupakan mikroorganisme yang tidak dapat dilihat dengan mata

telanjang, tetapi hanya dapat dilihat dengan bantuan mikroskop (Radji, 2011). Bakteri

patogen lebih berbahaya dan menyebabkan infeksi baik secara sporadic maupun endemik,

salah satunya adalah Pseudomonas aeruginosa (Djide dan Sartini, 2008).


Ekstrak kulit manggis diketahui mempunyai daya antimikroba terhadap beberapa bakteri.

Diantaranya telah dilakukan penelitian terhadap aktivitas xanthon dalam kulit manggis terhadap

pertumbuhan staphylococcus aureus yang seisten terhadap antibiotik metisilin. Kulit buah

manggis juga bersifat anti jamur. Aktivitas anti jamur hasil isolasi beberapa xanthon(salah satu

jenis zat warna pada manggis) yang berasal dari kulit buah manggis dan beberapa derivat

mangostin dapat menghambat pertumbuhan jamur Fusarium axysporum, Alternaria tenuis, dan

Drechela oryzae (Fadhilah, 2014).

Penelitian sebelumnya yang dijadikan dasar untuk melakukan penelitan berikutnya

adalah penelitian yang dilakukan oleh Deby A. Mpila, Fatimawali, Weny I. Wiyono dengan

judul Uji Aktivitas Antibakteri Ekstrak Etanol Daun Mayana (Coleus atropurpureus [L] Benth)

Terhadap Staphylococcus aureus, Escherichia coli dan Pseudomonas aeruginosa Secara In-Vitro.

Pada penelitian ini membahas tentang peningkatan resistensi bakteri terhadap antibiotik

memberikan peluang besar untuk mendapatkan senyawa antibakteri dengan memanfaatkan

senyawa bioaktif dari kekayaan keanekaragaman hayati. Penelitian ini bertujuan untuk untuk

mengetahui adanya aktivitas antibakteri, konsentrasi efektif dan pengaruh peningkatan

ekstrak manggis (Garcinia mangostana L.) terhadap pertumbuhan bakteri Pseudomonas

aeruginosa.
B. RUMUSAN MASALAH

Berdasarkan latar belakang dan identifikasi masalah diatas maka rumusan masalah

dalam penelitian ini adalah :

1. Apakah pemberian ekstrak kulit manggis berpengaruh terhadap pertumbuhan bakteri

Pseudomonas aeruginosa.?

2. Pada konsentrasi berapa ekstrak kulit manggis dapat menghambat pertumbuhan bakteri

Pseudomonas aeruginosa.?

C. TUJUAN PENELITIAN

1. Tujuan Umum

Mengetahui Aktivitas antibakteri ekstrak kulit manggis (Coleus atropurpureus [L] Benth)

terhadap Pseudomonas aeruginosa

2. Tujuan Khusus

a. Mengetahui pengaruh pemberian ekstrak kulit manggis terhadap pertumbuhan bakteri

Pseudomonas aeruginosa.

b. Mengetahui konsentrasi terbaik ekstrak kulit manggis dalam menghambat

pertumbuhan bakteri Pseudomonas aeruginosa.

D. MANFAAT PENELITIAN

Anda mungkin juga menyukai