Anda di halaman 1dari 9

IDENTIFIKASI PASIEN

A. Pengertian
Identifikasi adalah pengumpulan data dan pencatatan segala keterangan tentang bukti-
bukti dari seseorang sehingga kita dapat menetapkan dan mempersamakan keterangan tersebut
dengan individu seseorang, dengan kata lain, dengan identifikasi kita dapat mengetahui identitas
seseorang dan dengan identitas tersebut kita dapat mengenal seseorang sehingga dapat
membedakan dari orang lain.
Identifikasi Pasien RS terdiri dari identifikasi pasien rawat jalan dan pasien rawat inap.
Pada pedoman identifikasi ini, identifikasi lebih ditujukan pada identifikasi pasien rawat inap.
Identifikasi Pasien RS Zahirah adalah proses untuk mengidentifikasi terhadap pasien yang
menjalani perawatan atau menjalani serangkaian tindakan / prosedur terapi / diagnostik di RS
Zahirah.

B. Tujuan
1. Mengidentifikasi dengan benar dan tepat terhadap pasien yang akan diberi layanan atau
pengobatan tertentu
2. Menjamin kesesuaian antara pasien yang menerima layanan dan jenis layanan /
pengobatan yang diberikan RS
3. Menjamin terlaksananya keselamatan pasien RS

C. Manfaat
1. Untuk Pasien
a. Pasien mendapatkan pelayanan dan pengobatan yang benar dan tepat sesuai kebutuhan /
instruksi medis
b. Pasien terhindar dari kemungkinan terjadinya kesalahan dalam memberikan pelayanan
c. Pasien merasa aman dan nyaman serta dapat bekerjasama dalam menjalani perawatan
atau prosedur layanan di RS
2. Untuk Rumah sakit
a. Prosedur identifikasi pasien dilaksanakan secara seragam, benar dan tepat di seluruh unit
pelayanan
b. Mencegah terjadinya kesalahan / insiden keselamatan pasien
c. Menjamin keselamatan pasien RS

D. Prosedur
1. Setiap pasien baru harus diidentifikasi secara lengkap, benar, jelas dan terperinci.
2. Identifikasi pasien meliputi :
a. Penulisan nomor rekam medis
b. Penulisan Indentitas pasien disesuaikan dengan e-KTP/SIM/ Kartu Keluarga/ PASPOR
yang berlaku.
c. Penulisan identitas pasien meliputi :
- Nama Lengkap
- Tempat /Tanggal Lahir
- Jenis Kelamin
- Alamat lengkap
- Agama
- Status Perkawinan
- Pekerjaan
- Nama Suami/Istri
- Nama Ibu/Ayah
- Penanggung Jawab
- Tanggal Registrasi.
d. Jika ada perubahan data indentitas pasien pada kunjungan berikutnya maka identitas
pertama harus dirubah dengan identitas yang baru (up to date).
e. Identifikasi pada gelang pasien, meliputi :
- Pencantuman nomor rekam medis
- Pencantuman nama lengkap
- Pencantuman tanggal lahir
- Warna gelang disesuaikan dengan kondisi pasien.
Warna biru untuk pasien laki-laki, warna pink untuk pasien perempuan, warna merah
untuk pasien alergi, warna kuning untuk pasien resiko jatuh, dan warna ungu untuk
pasien yang tidak boleh diresusitasi
f. Setiap dilakukan pemasangan gelang petugas harus menjelaskan manfaat gelang pasien
dan bahaya jika menolak, melepas, dan menutupi gelang.
g. Sebelum pemberian pelayanan kepada pasien petugas harus mengidentifikasi pasien
terlebih dahulu, meliputi : Sebelum pemberian obat, darah atau produk darah, mengambil
darah dan spesimen lain untuk pemeriksaan klinis serta pemberian tindakan, petugas
harus menganamnesa identitas pasien dan mengecek gelang pasien secara teliti dan
terperinci.
3. Pasien baru harus dibuatkan Kartu Identitas Berobat dengan mencantumkan nama pasien,
nomor rekam medik, tanggal lahir dan alamat rumah
4. Setiap pasien akan di daftarkan pada buku registrasi pasien dan atau dimasukkan dalam
database pasien (KIUP komputerisasi) secara up to date.

E. Pelaksanaan Identifikasi Oleh Petugas


1. Identifikasi Pasien Dengan Benar
1. Identifikasi pasien dilakukan mulai saat pasien melakukan pendaftaran, memperoleh
pelayanan sampai pasien pulang.
2. Pasien diidentifikasi menggunakan dua identitas pasien :
a. Nama Lengkap Pasien
b. Nomor Rekam Medis Pasien

2. Identifikasi Pasien Rawat Jalan


Pasien rawat jalan diidentifikasi dengan cara :
1. Menanyakan langsung nama pasien dan menilai kesesuaiannya dengan yang tercantum di
berkas rekam medik pasien
2. Menilai kesesuaian antara nomor rekam medis yang tertera di berkas rekam medis pasien
dan kartu berobat pasien
3. Jika pasien tidak membawa kartu berobat maka petugas menilai kesesuaian data nama,
tempat, tanggal lahir dan alamat pasien dengan yang tercantum di berkas rekam medik
pasien

2.1. Unit Terkait Untuk Pelaksanaan Identifikasi Pasien Rawat Jalan


1. Pelayanan Medis
a. Pelayanan Rawat Jalan / Poliklinik
b. Pelayanan Gawat Darurat
2. Pelayanan Penunjang Medis
a. Pelayanan Farmasi
b. Pelayanan Laboratorium
c. Pelayanan Radiologi
d. Pelayanan Rekam Medis
e. Pelayanan Fisioterapi

2.2. Identifikasi Pasien Dengan Identitas Tidak / Belum Diketahui


Bila di UGD mendapatkan pasien dengan keadaan tidak sadar dan tidak memiliki identitas,
maka petugas pendaftaran ( FO ) membuatkan rekam medis yang berisi identitas pasien dengan
data Tn. X

3. Identifikasi Pasien Rawat Inap


Identifikasi pasien rawat inap yang dimaksud disini ini adalah identifikasi pasien yang
dilakukan terhadap pasien yang menjalani perawatan di ruangan perawatan di RS Zahirah,
sesuai dengan kondisi medis pasien.
Pasien rawat inap diidentifikasi dengan cara :
1. Semua pasien rawat inap menggunakan gelang identitas pasien sesuai dengan prosedur
yang telah ditetapkan
2. Sebelum melakukan tindakan/pemberian terapi harus dilakukan prosedur identifikasi
pasien
3. Identifikasi pasien rawat inap dilakukan dengan menilai kesesuaian
antara NAMA danNOMOR REKAM MEDIS pasien yang tertera di gelang identitas
pasien dengan form atau label pada wadah tertentu
4. Identifikasi pasien harus dilakukan setiap kali sebelum melakukan tindakan/pemberian
terapi
5. Selalu libatkan pasien dan/atau keluarganya dalam identifikasi dengan menyebutkan
nama pasien secara jelas dan lengkap sesuai ketentuan

3.1. Unit Terkait Untuk Pelaksanaan Identifikasi Pasien Rawat Inap


1. Pelayanan Medis dan Keperawatan
a. Ruang Rawat Inap Dewasa
b. Ruang Rawat Inap Ibu
c. Ruang Rawat Inap Anap
d. Ruang Perawatan Perinatal dan Ruang Bayi
e. Intensive Care Unit (ICU)
f. Kamar Bersalin
g. Kamar Operasi
2. Pelayanan Penunjang Medis
a. Pelayanan Laboratorium
b. Pelayanan Radiologi
c. Pelayanan Rekam Medis
d. Pelayanan Fisioterapi
e. Pelayanan Gizi

F. Petugas Pelaku Identifikasi Pasien


1. Dokter
2. Perawat
3. Petugas administrasi
4. Petugas Rekam Medis
5. Petugas Farmasi
6. Petugas Laboratorium
7. Petugas Radiologi
8. Petugas Gizi
9. Petugas Fisiotherapi

G. Keadaan Yang Harus Dilakukan Identifikasi Pasien


Identifikasi Pasien dengan menggunakan 2 (dua) identitas tersebut di atas harus dilakukan
terutama pada keadaan :
1. Sebelum pemberian obat, darah dan produk darah
2. Sebelum melakukan pengambilan sample untuk pemeriksaan laboratorium/penunjang,
misalnya pengambilan darah, urine, feces, dan lainnya
3. Sebelum melakukan tindakan / prosedur pemeriksaan atau terapi

G.1. Identifikasi Pasien Untuk Pemberian Obat


Pemberian obat kepada pasien sesuai dengan Prinsip 6 Benar :
1. Tepat obat
2. Tepat dosis
3. Tepat pasien
4. Tepat jalur
5. Tepat waktu
6. Tepat pendokumentasiannya

G.2. Identifikasi Pasien untuk Pemberian Transfusi Darah


1. Verifikasi oleh dua orang perawat, menggunakan checklist Pemberian Transfusi Darah
2. Sebelum memulai transfuse darah atau produk darah :
a. Cocokkan kantong darah atau produk darah dengan
 Instruksi dokter di rekam medis pasien
 Form permintaan transfusi darah
 Kartu label
b. Cocokkan kantong darah atau produk darah dengan Identitas Pasien
3. Jika memungkinkan, libatkan pasien dengan mengkonfirmasi Identitas dan Golongan
Darah
4. Dokumentasikan tanggal dan jam transfusi akan dilakukan

G.3. Identifikasi Pasien Untuk Pengambilan Sample Darah


1. Lihat intruksi dokter di rekam medis pasien
2. Nilai kesesuaian antara NAMA dan NOMOR REKAM MEDIS pasien yang tertera di
gelang identitas pasien dengan formulir laboratorium
3. Pemberian label pada tabung darah segera setelah darah di ambil
4. Cara pelabelan tabung darah meliputi :
a. Nama pasien
b. Nomor Rekam Medis
c. Kamar / Ruangan
d. Item pemeriksaan

H. Identifikasi Pasien Pada Keadaan Tertentu


Identifikasi Pasien harus dilakukan secara cermat dan hati-hati pada keadaan pasien :
1. Pasien bayi dan anak
2. Pasien baru masuk di unit perawatan tersebut
3. Pasien yang berpindah tempat tidur, berpindah kamar/ruang perawatan
4. Penurunan kesadaran, disorientasi, gangguan psikis
5. Dalam keadaan tersedasi/terbius
6. Mengalami disabilitas sensorik

Identifikasi secara cermat dan hati-hati pada keadaan pasien di atas dilakukan dengan cara :
1. Melibatkan keluarga / penunggu pasien dalam proses identifikasi (pasien anak,
penurunan kesadaran, disabilitas sensorik) atau
2. Melakukan pemeriksaan ulang identitas pasien dengan petugas lainnya yang terkait
(pasien pindah tempat tidur/ruangan, pasien baru (operan pasien)) atau
3. Pada pasien bayi dan tersedasi, identifikasi dilakukan secara berulang (melakukan
pembacaan dan penilaian ulang minimal 2 kali)
H.1. Identifikasi Pasien Pada Bayi Baru Lahir
1. Identifikasi bayi baru lahir :
 Memasangkan gelang identitas bayi baru lahir dengan menuliskan nama ibu (mis:
By Ny. Ana) dan nomor RM Bayi
2. Identifikasi bayi kembar baru lahir :
 Memasangkan gelang Identitas sesuai waktu bayi lahir dengan menuliskan nama
ibu dan nomor RM Bayi ditambah nomor urut kelahiran (Contoh: By Ny. Ana
1, By. Ny Ana 2).
3. Identifikasi pasien kembar yang akan masuk perawatan bersamaan : memastikan
Identitas yang diberikan oleh orang yang mengetahui dengan benar Identitas masing2
pasien mis orang tua bayi.
Pemasangan gelang identitas pasien langsung dipasangkan satu persatu setelah pembuatan
label. Bila ada tanda lahir khusus dicatat dalam RM pasien di kanan atas lembar pertama Data
kelahiran bayi

H.2. Identifikasi Pasien Yang Tidak Memungkinkan Pemasangan Gelang Identitas


1. Identifikasi pada pasien yang tidak mungkin dipasang gelang identitas mis. :
a. pasien yang tidak memiliki extremitas
b. pada pasien luka bakar
c. Pada pasien psikiatri
Pada pasien dengan keadaan tersebut di atas maka gelang identitas pasien diganti dengan
papan nama pasien yang diletakkan diatas tempat tidur pasien, papan tersebut berisi :
Nama pasien
 Umur
 Nomor rekam medis
 Tanggal masuk
2. Dokumentasi foto pasien yang menjalani operasi wajah dalam beberapa tahap dilakukan
oleh dokter yang melakukan operasi.
3. Pasien yang akan di rujuk ke rumah sakit lain untuk alih rawat, gelang identitas pasien
dilepas sesuai dengan prosedur yang berlaku
4. Pasien yang akan di rujuk ke rumah sakit lain untuk pemeriksaan penunjang, gelang
identitas pasien tetap dipertahankan kecuali bila pemeriksaan yag akan dilakukan
mengharuskan gelang identitas pasien dilepas, maka dilakukan pemasangan ulang gelang
identitas pasien yang baru.

I. Hal-hal Yang Perlu Diperhatikan


Jika terdapat perbedaan identitas pasien yang tercantum di rekam medis/form
laboratorium/wadah obat, dan lainnya dengan di gelang identitas pasien, maka petugas yang
menemukan harus :
1. Petugas mencatat nama / nomor yang tertera di gelang dan nama / nomor yang tertera di
media lain, menanyakan secara sopan kepada pasien ejaan penulisan namanya yang
benar.
2. Segera melaporkan hal tersebut kepada Kepala Unit / Kepala Ruangan / Penanggung
Jawab tim/shift jika terdapat perbedaan signifikan (perbedaan nomor rekam medis,
perbedaan nama, bukan perbedaan suku kata/huruf )
3. Jika hanya terdapat perbedaan huruf, petugas dapat melakukan pemeriksaan ulang di
berkas rekam medis pasien atau menanyakan langsung ke bagian pendafataran pasien.
4. Perubahan penulisan nama dan nomor rekam medis merupakan kewenangan bagian
pendaftaran dan kepala unit / kepala ruangan, dan dinyatakan dalam dokumen tertulis
yang ditandatangani kepala unit masing-masing (pendaftaran dan rawat inap).

Anda mungkin juga menyukai