Anda di halaman 1dari 36

ETIKA DAN STANDAR

DALAM FARMASI KLINIS


Disampaikan Oleh:
Adji Prayitno
OUTLINE
• Etika dalam Farmasi Klinis
• Etika profesional
• Tanggungjawab utama seorang farmasis
• Kerahasiaan
• Kompetensi profesional
• Standar dalam farmasi klinis
• Praktek berbasis bukti
• Audit
• Pemantauan klinis
• Pengembangan profesional berkelanjutan
• Identifikasi dan perbaikan kinerja
• Manajemen risiko
• Riset dan pengembangan
• Kerangka pengembangan farmasi klinis
• kesimpulan
Etika dalam Farmasi Klinis
• Definisi Etika
Etika sebagai studi sistematis tentang:
– pilihan moral, yang memberikan perhatian pada:
• nilai-nilai yang melatarbelakanginya,
• alasan orang memberikannya dan
• bahasa yang digunakan untuk mendeskripsikannya.
Etika dalam Farmasi Klinis

• Pengambilan keputusan etis merupakan


proses dengan mana seseorang
mengenali bahwa:
– suatu masalah perlu diselesaikan atau
– suatu pilihan yang sulit dibuat,
• mengidentifikasi kemungkinan penyebab,
• memilih salah satu,
• menggunakannya dan kemudian
• menerima tanggungjawabnya.
ETIKA PROFESIONAL
• Pelaksanaan pengambilan keputusan
profesional memerlukan:
– identifikasi dan kajian risiko serta manfaatnya yang
terkait dengan kemungkinan penyebabnya.
– Kadang-kadang tidak ada jawaban benar atau salah.
• Orang yang berbeda dapat mengambil
keputusan yang berbeda terhadap serangkaian
tunggal keadaan dan masing-masing dapat
dibenarkan.
ETIKA PROFESIONAL
• Apabila menghadapi dilema etis, farmasis
diharapkan untuk mengambil keputusan
profesionalnya dalam memutuskan
tindakan yang paling sesuai.
• Kata kuncinya ia harus dapat memutuskan
dan mempertahankan keputusannya
kepada mitrakerjanya.
Kode Etik
APOTEKER INDONESIA
Tanggungjawab utama
seorang farmasis
• Farmasis harus memperjelas apa peran
utamanya dalam masyarakat.
• Sebagai contoh, RPSGB (organisasi profesi
masyarakat farmasis di Inggris Raya)
menggariskan tanggungjawab kunci farmasis
sebagai berikut:

• Kunci untuk memenuhi peran kita sebagai


farmasis terletak dalam:
– Kompetensi profesional dan
– Penghormatan terhadap rahasia pasien.
Kerahasiaan
• Kerahasiaan merupakan suatu komponen
penting hak pasien
• Farmasis diikat oleh Kode Etik Profesi
dan Kode Praktek suatu organisasi untuk
menghormati kerahasiaan informasi yang
diperoleh dalam melaksanakan praktek
profesional yang terkait dengan seorang
pasien dan keluarganya.
Kerahasiaan
• Informasi tersebut harus tidak dibuka kepada
setiap orang tanpa persetujuan pasien atau
pihak yang berwenang kecuali atas
permintaan pasien atau tuntutan publik yang
memerlukan keterbukaan tersebut.
• Informasi meliputi yang disimpan melalui ingatan
maupun yang dicatat/direkam.
• Setiap keterbukaan informasi yang terkait
dengan pasien dan keluarganya harus dibatasi
pada kebutuhan minimum untuk tujuan
tertentu yang terkait.
Kerahasiaan
• Haruslah dicatat bahwa informasi dapat
disampaikan kepada pihak yang
berpartisipasi di dalamnya, atau
diasumsikan bertanggungjawab untuk
pelayanan atau pelayanan pasien atau
kepada pihak yang tidak dapat
memberikan pelayanan atau pelayanan
tersebut tanpa informasi yang diperlukan;
ini konsep 'perlu-tahu'.
Kompetensi profesional
• Publik, dan profesi kesehatan lainnya,
menempatkan kepercayaan yang besar pada
pengetahuan, keterampilan dan
keputusan farmasis.
• Kepercayaan ini memerlukan farmasis untuk
menjamin dan menjaga, melalui:
– kariernya,
– standar perilaku pribadi dan profesional serta
– kinerja,
– pengetahuan yang up-to-date dan kompetensi
berkelanjutan yang relevan terhadap lingkungan
praktek
– apakah mereka berkontak langsung atau tidak dengan
masyarakat.
Standar dalam farmasi klinis
• Ada suatu gerakan pertumbuhan yang
mendunia selama dekade yang lalu, bagi
farmasis klinis untuk memunculkan
konsep ‘Pelayanan Kefarmasian'.
• Yang didefinisikan: 'suatu praktek yang
praktisi bertanggungjawab terhadap
kebutuhan pasien yang terkait obat dan
mendorong ia bertanggungjawab untuk
memenuhi kebutuhan ini'.
• Definisi ini meningkatkan tanggungjawab
profesional farmasis secara pribadi.
Standar dalam farmasi klinis
• Sangat bermanfaat untuk belajar dengan
melihat bagaimana Pelayanan Kesehatan
Nasional Inggris (UK NHS) menanggapi
tekanan masyarakat yang
mengamanatkan kualitas dengan
memunculkan konsep Tata kelola Klinis
(Clinical Governance).
Tata Kelola Klinis
• Tatakelola Klinis didefinisikan sebagai suatu kerangka
yang melaluinya organisasi Pelayanan Kesehatan
Nasional dapat bertanggungjawab untuk melakukan
perbaikan kualitas yang berkelanjutan terhadap
pelayanan dan perlindungan dengan standar pelayanan
yang tinggi, dengan menciptakan lingkungan yang
memungkinkan pelayanan klinis yang unggul dapat
berkembang.
• Kualitas dideskripsikan sebagai derajat keunggulan
yang memberikan kepuasan utuh bagi pelanggan dan
menjamin bahwa suatu produk atau pelayanan sesuai
dengan tujuan yang diharapkan.
Tata Kelola Klinis
• Ada sejumlah bangun dasar Tatakelola
Klinis, yaitu:
– Praktek berbasis bukti/Pedoman Klinis
– Audit klinis
– Pengembangan profesional berkelanjutan
– Penatalaksanaan terhadap kinerja yang buruk
– Memantau pelayanan klinis
– Manajemen risiko
– Penelitian dan pengembangan
Praktek berbasis bukti

• Definisi:
• Penggunaan bukti terbaik yang teliti, tegas, dan
bijaksana dalam pembuatan keputusan tentang
pelayanan pasien individual.
• Praktek pengobatan berbasis bukti berarti
mengintegrasikan keahlian klinis individual
dengan bukti klinis eksternal terbaik yang
tersedia dari penelitian sistematik.
Praktek berbasis bukti
• Pengobatan berbasis bukti melibatkan
penemuan dan penafsiran bukti terbaik yang
tersedia untuk menjawab pertanyaan klinis
khusus dan menggunakannya.
• Peresepan seharusnya berbasis pada bukti
terbaik yang mungkin dan apotek berkontribusi
untuk mendorong peresepan dengan kualitas
yang baik dalam berbagai cara.
• Farmasis rumah sakit mendorong praktek
berbasis bukti melalui pembuatan pedoman
terapeutik (atau adaptasi pedoman klinis
nasional dan internasional).
Praktek berbasis bukti
• Sistem pengelolaan formularium juga
menjamin bahwa obat yang paling sesuai
tersedia dan digunakan dan pemantauan
resep melayani pemeriksaan kesalahan
dan kelalaian individual, demikian pula
memberikan kesempatan bagi farmasis
untuk berkontribusi dalam menjamin
pasien menerima pelayanan terapeutik
terbaik yang memungkinkan.
Praktek berbasis bukti
• Audit klinis dan tinjauan penggunaan obat juga
dimanfaatkan untuk memeriksa bahwa pedoman
berbasis bukti dan praktek terbaik dalam peresepan
diterapkan.
• Pedoman mungkin disebarluaskan oleh otoritas
kesehatan sebagai bagian strategi penganggarannya
atau mungkin diproduksi secara nasional oleh
departemen/kementerian kesehatan.
• Tujuan yang menyertai seharusnya menggunakan
pedoman untuk mengoptimalkan pelayanan klinis pasien
dan penggunaan sumberdaya yang tersedia. Hal
tersebut mencakup suatu rentang pelayanan klinis atau
kebijakan kesehatan.
• Farmasis memiliki keterampilan yang tepat untuk terlibat
dalam bidang ini, bukan hanya dalam praktek
kefarmasian tetapi juga pada disiplin klinis yang lain.
Praktek berbasis bukti
• Perlu cara sistematis menyatukan praktek
berbasis bukti ke dalam pekerjaan sehari-hari,
sebagai contoh, dengan memeriksa secara
teratur informasi terbaru dalam jurnal.
• Penting bahwa praktek yang baik, ide dan
pembaruan disebarluaskan kepada semua yang
berkepentingan. Hal ini dapat dilaksanakan
dengan promosi penghargaan atas praktek yang
baik, surat edaran/pertemuan untuk
menyampaikan informasi kepada staf dan
pertemuan pendidikan berkelanjutan.
Audit
• Audit merupakan suatu kerangka dan proses yang
farmasis dapat menggunakan untuk membuat perubahan
dan penyempurnaan dalam pelayanan kefarmasian yang
menguntungkan pasien dan pengguna lain.
• 'Merupakan usaha untuk menyempurnakan kualitas
pelayanan dengan pengukuran kinerja bagi yang
memberikan pelayanan, dengan menentukan kinerja
yang berkaitan dengan standar yang dikehendaki, dan
dengan penyempurnaan kinerja tersebut'.
• Oleh karena itu merupakan alat untuk menilai,
mengevaluasi, dan menyempurnakan pelayanan pasien
secara sistematis.
Audit
• Ada dua macam audit yang khususnya
diterapkan bagi farmasis:
– Audit klinis:
Telah dideskripsikan sebagai suatu analisis kritis
sistematis terhadap kualitas pelayanan klinis, meliputi
prosedur yang digunakan untuk diagnosis dan
pelayanan, penggunaan sumberdaya dan hasil yang
didapat serta kualitas hidup pasien. Audit klinis dikait
eratkan dengan praktek berbasis bukti karena inilah
kesenjangan antara praktek berbasis bukti dan
praktek nyata yang dapat didefinisikan sebagai audit.
Istilah audit klinis mengacu kepada suatu audit yang
dilaksanakan oleh setiap disiplin tenaga profesional
kesehatan.
Audit
– Audit profesional:
Ini merupakan studi beberapa bagian struktur, proses
dan hasil praktek kefarmasian yang dilaksanakan oleh
farmasis pribadi atau kelompok praktisi yang
tergabung dalam aktivitas yang berkaitan untuk
mengukur derajat pencapaian sasaran yang
disepakati, penggunaan sumberdaya, dan hasil yang
diperoleh bagi pasien.
– Audit profesional melengkapi audit klinis, dalam hal ini
praktek profesional memerlukan evaluasi terus
menerus untuk menjamin bahwa pelayanan yang
disediakan efektif dan memiliki kualitas yang memadai.
Siklus audit
Menetapkan
Standar Pelayanan

Melaksanakan Mengamati
Perubahan Praktek saat ini

Membandingkan
praktek
dengan standar
Audit
• Tahapan:
– Pemilihan topik (misalnya efektivitas pelayanan
informasi obat)
– Tujuan dan sasaran audit
– Penetapan standar
– Perencanaan program audit misalnya data apa yang
diperlukan, bagaimana data dikumpulkan dan
dianalisis, berapa banyak data diperlukan.
– Pengumpulan data-metode statistik yang sesuai,
metode pengumpulan data, misalnya kuesioner.
– Pengkajian data dan membuat kesimpulan
– Perubahan yang berpengaruh
PEMANTAUAN
PELAYANAN KLINIS
• Meskipun banyak praktisi merasa tidak
nyaman terhadap umpan balik pasien,
namun hal ini merupakan penuntun yang
berharga untuk efektivitas praktek mereka.
• Umpan balik harus dicari, bukan hanya
dari pasien, tetapi juga dari sejawat
profesional lain, seperti dokter, perawat
dan manajer rumah sakit.
Identifikasi dan perbaikan kinerja
Beberapa hal yang perlu ditentukan:
• deskripsi dan spesifikasi pekerjaan- tinjauan tahunan dapat sangat
bermanfaat
• penilaian pekerjaan harus melibatkan tinjauan kinerja oleh manajer lini
• bagaimana kita menentukan kinerja sebagian besar manajer farmasis
senior? Tinjauan kelompok sebaya, penilaian dan audit?
• kompetensi lebih dari kualifikasi sedang menjadi konsep kunci dalam
pendidikan pelayanan kesehatan, perencanaan pelatihan dan tekanan
kerja. Kinerja seharusnya berkaitan dengan kompetensi.
• suatu pendekatan tanpa kesalahan yang akan memungkinkan
farmasis untuk menerima adanya kelemahan dan perhatian pribadi.
Kemudian, kita dapat membantu farmasis untuk memusatkan pada
perhatian dan kebutuhan tersebut. Kelemahan dilihat lebih sebagai
kesempatan untuk, daripada sebagai rintangan untuk, pengembangan
profesional.
• dukungan harus diberikan kepada yang setiap saat gagal untuk
memenuhi
rangkaian persyaratan pencatatan PPB.
MANAJEMEN RISIKO
• Manajemen risiko berarti penurunan risiko kejadian yang
tak dikehendaki yang terjadi di dalam organisasi melalui
penilaian yang sistematis, peninjauan dan kemudian
mencari cara untuk mencegah kejadian.
• Farmasis klinis juga memiliki peran bermakna untuk
berperanan dalam manajemen risiko profesi lain, karena
farmasis memeriksa peresepan dokter dan
mengidentifikasi kekeliruan dan kelalaian dalam
pengobatan.
• Sebagai ahli dalam obat-obatan, farmasis memiliki
tanggungjawab untuk menjamin bahwa obat yang tepat
diresepkan, dengan dosis dan frekuensi yang tepat.
• Singkat kata, farmasis memiliki tugas menurunkan
kesalahan medikasi, baik dalam peresepan maupun
dalam pemberian obat.
RISET DAN PENGEMBANGAN
(R & P)
' Tidak ada profesi keilmuan yang akan
memperoleh (atau mempertahankan)
pengakuan publik, yang padanya profesi bercita-
cita, tanpa profesi tersebut dapat membuktikan
untuk membuat sumbangan bermakna terhadap
kemajuan ilmu dan teknologi.
Prestasi tersebut memiliki efek langsung
terhadap martabat, citra dan rasa percaya
dirinya’.
Dr. Joaquen Bonal (Mantan Ketua The European Society of Clinical
Pharmacy)
RISET DAN PENGEMBANGAN
• Riset praktek farmasi klinis bertujuan untuk
menyempurnakan pelayanan pasien melalui
pengumpulan informasi dan pengujian hipotesis untuk
mendukung keputusan yang bersangkutpaut dengan
sifat, luas dan kualitas pelayanan kefarmasian.
• Penting bahwa riset dilaksanakan secara etis, terhadap
standar yang tinggi, dan dengan pengetahuan penuh
dan persetujuan pasien, dokter yang merawat, dan juga
partisipan lain bila memungkinkan.
• Akhirnya, untuk memaksimalkan manfaat bagi pasien
dan pelayanan, penting bahwa hasil penelitian
didiseminasikan secara luas.
RISET DAN PENGEMBANGAN
Inter-relasi antara audit dan Litbang

• Riset Pelayanan apa yang terbaik?


• Audit Sudahkah pelayanan terbaik diberikan?
• Pengembangan Bagaimanakah pelayanan dapat
disempurnakan?
KERANGKA PENGEMBANGAN
PELAYANAN FARMASI KLINIS

• Pengembangan farmasi klinis tergantung


pada keberhasilan departemen farmasi
dalam mengintegrasikan fungsi kebijakan,
praktik, pengajaran dan riset.
KESIMPULAN
• Peranan farmasis klinis yaitu menyediakan pelayanan
kefarmasian kepada pasien.
• Hal ini telah didefinisikan sebagai 'kesediaan
bertanggung jawab atas terapi obat untuk tujuan
pencapaian hasil nyata yang memperbaiki kualitas hidup
pasien'.
• Hasil ini dapat berupa penyembuhan penyakit,
penghilangan atau perbaikan gejala, penahanan atau
perlambatan proses penyakit atau pencegahan penyakit
atau gejala.
• Dalam mencapai hasil ini, farmasis secara profesional,
etis dan legal bertanggungjawab langsung kepada
pasien terhadap kualitas pelayanan ini.
KESIMPULAN
• Sebagai seorang profesional yang berdedikasi pada
kesejahteraan pasien, seorang farmasis harus
berperilaku dan bertindak sesuai dengan standar etika
dan profesi yang tertinggi.
• Kunci untuk memenuhi peran sebagai farmasis terletak
dalam kompetensi profesional dan dalam penghormatan
atas kerahasiaan pasien.
• Praktek seharusnya berkualitas optimum dan berbasis
bukti.
• Pelayanan klinis harus dipantau dan diaudit secara
teratur untuk menjamin bahwa kualitas dipertahankan.
• Kompetensi dijamin dengan pengembangan profesi
yang berkelanjutan dan diaudit secara teratur.
Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai