PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Tahun 2006 tentang standar isi untuk satuan pendidikan dasar dan
dengan etika yang berlaku; baik secara lisan maupun tulis; (2) menghargai
1
dan bangga menggunakan bahasa Indonesia sebagai bahasa persatuan dan
dengan tepat dan kreatif untuk berbagai tujuan; (4) menggunakan bahasa
emosional dan sosial; (5) menikmati dan memanfaatkan karya sastra untuk
manusia.
Walaupun informasi dapat ditemukan dari media lain seperti media audio
visual, namun peran membaca tidak dapat digantikan. Oleh karena itu,
2
Penelitian yang dilakukan oleh Depdiknas pada tahun 2010
(IPA), kemampuan membaca, daya saing ekonomi, dan kesiapan diri untuk
dengan skor rata-rata 411 sementara pada tahun 2006 turun ke peringkat
52 dari 57 negara dengan skor rata-rata 391. Pada Bidang IPA, posisi siswa
Indonesia turun dari peringkat 36 dari 40 negara dengan skor rata-rata 395
pada tahun 2003 menjadi peringkat 54 dari 57 negara dengan skor 393
pada tahun 2006. Begitu pula di bidang membaca di mana pada tahun
3
pendidikan di Indonesia tersebut terkait dengan berbagai faktor, salah
September 2010 bahwa 59,53 % (25 siswa dari 42 siswa) siswa kelas IV
kurang bisa memahami materi dan kondisi kelas tidak kondusif karena
siswa pada pokok bahasan menentukan ide pokok bacaan pada siswa kelas
belajar ditunjukkan dengan nilai terendah 20 dan nilai tertinggi 90, dengan
rerata kelas 53,33. Sedangkan KKM pada aspek membaca adalah 65.
4
menyusun kembali atau pengurutan suatu struktur bahasa yang
yang kita kenal yaitu : (a) skrambel kata; (b) skrambel kalimat; (c)
lainnya.
2015/2016”.
B. Perumusan Masalah
5
membaca intensif bagi siswa kelas IV SDN 2 Sragen semester 1 tahun
2015/2016?
2015/2016?
C. Tujuan Penelitian
membaca intensif.
intensif
D. Manfaat Penelitian
1) Manfaat Teoretis
6
Secara teoritis penelitian ini bermanfaat sebagai:
pembelajaran.
2) Manfaat Praktis
a. Guru
b. Siswa
c. Sekolah
pengembangan pendidikan.