Anda di halaman 1dari 117

ENDOKRINOLOGI

22 Januari 2018

Lulus UKMPPD Bulan FEBRUARI 2018 !!


DM TIPE 1
Kelainan sistemik akibat gangguan metabolisme
glukosa yang ditandai hiperglikemia kronik
akibat kerusakan sel-β pankreas oleh proses
autoimun atau idiopatik sehingga produksi
insulin berkurang bahkan terhenti.

Konsensus Nasional Pengelolaan DM Tipe 1 IDAI


- World Diabetes Foundation (2009):
Faktor Resiko
• Usia < 15 tahun (puncak insidensi usia 5-6
tahun dan 11 tahun)
• Ras kaukasia
• Riwayat keluarga
• Infeksi
• Toksin
Kriteria Diagnosis
Tatalaksana
Pilar penatalaksanaan DM 1:
1. Pemberian insulin
2. Pengaturan makan
3. Olahraga
4. Edukasi
5. Pemantauan mandiri
Pemberian Insulin
Kriteria Pengendalian
Berdasarkan nilai HbA1c:
• < 7%: kontrol metabolik baik
• < 8%: cukup
• > 8%: buruk
DM TIPE 2
Suatu kelompok penyakit metabolik dengan
karakteristik hiperglikemia yang terjadi karena
kelainan sekresi insulin, kerja insulin atau
kedua-duanya.

American Diabetes Association (ADA) 2005


Faktor Resiko
Unmodifiable Modifiable Lain-lain

• Ras • IMT > 23kg/m2 • Sindrom


• Etnik • Pola hidup ovarium poli-
• Riwayat sedenter kistik
keluarga • Hipertensi • Sindrom
• Usia > 45 tahun • Dislipidemia metabolik,
• Riwayat • Diet tinggi gula • Riwayat
melahirkan bayi rendah serat TGT/GDPT
BBL > 4 kg • Riwayat
• Riwayat DM penyakit
gestasional kardiovaskuler
• Riwayat BBLR <
2,5 kg
Langkah
Perkeni 2011
Diagnosis
TATALAKSANA

Tatalaksana Khusus
Pilar penatalaksanaan DM tipe 2:
1. Edukasi
2. Terapi gizi medis
3. Latihan jasmani
4. Intervensi farmakologis
5. Pemantauan Gula Darah Mandiri (PGDM)
Indikasi Insulin
• Penurunan berat badan yang cepat
• Hiperglikemia berat yang disertai ketosis
• Ketoasidosis diabetik
• Hiperglikemia hiperosmolar non ketotik
• Hiperglikemia dengan asidosis laktat
• Gagal dengan kombinasi OHO dosis hampir maksimal
• Stres berat (infeksi sistemik, operasi besar, stroke)
• DM gestasional tidak terkendali dengan diet
• Gangguan fungsi ginjal atau hati yang berat
• Kontraindikasi dan atau alergi terhadap OHO
Komplikasi

Akut Kronik

• Ketoasidosis • Makroangiopati
diabetik (pembuluh darah
• Hiperosmolar non jantung, perifer dan
ketotik otak)
• Hipoglikemia • Mikroangiopati
(retinopati diabetik,
nefropati diabetik)
• Neuropati
Pasien laki-laki usia 40 tahun datang ke dokter
dengan keluhan lapar (frekuensi makan besar dan kecil
5-6x/hari), haus dan sering kencing di malam hari GDS
190 mg/dL. Pengobatan dengan golongan yang tepat.
a. Golongan Sulfonilurea
b. Golongan Inhibitor alfaglucosidase inhibitor
c. Golongan Biguanid
d. GolonganThiazolidindione
e. Golongan Negetilidin
Pasien mengeluh gula darah tiap pagi sebelum makan tinggi
(200-300). Pasien didiagnosis DM tipe I dengan terapi insulin 30
U pagi sebelum makan dan 20U malam sebelum tidur.
Pemeriksaan yang sesuai...
a. Pemeriksaan gula darah pagi sebelum makan
b. Pemeriksaan gula darah pagi 30 menit sesudah makan
c. Pemeriksaan gula darah malam sebelum makan
d. Pemeriksaan gula darah malam 30 menit sesudah makan
e. Pemeriksaan gula darah pada pukul 02.00-03.00 pagi
Pasien 30 tahundatangdengankeluhanmudahlelah. BB
turun 10kg dalam 5 bulan terakhir. Pasien juga banyak
makan dan minum. GDS 140, GDP 120, GD2JPP 150.
Diagnosis?
a. DM tipe 1
b. DM tipe 2
c. Tolerasi glukosa terganggu
d. GDP terganggu
e. Bukan diabetes
KRISIS HIPERGLIKEMIA
Ketoasidosis Diabetik (KAD)

• Kekurangan insulin yang berat


menimbulkan hiperglikemia, dehidrasi,
produksi keton meningkat dan asidosis.

Hiperglikemia Hiperosmolar

• Defisiensi insulin relatif menimbulkan


dehidrasi dan hiperosmolaritas
KAD SHH
• Hiperglikemia ≥ 250 mg/dL • Hiperglikemia ≥ 600 mg/dL
• Ketonemia dan ketonuria • Osmolalitas serum > 330
• Asidemia (pH < 7.3) mOsm/kg
• Bikarbonat < 15 mEq/L • Dehidrasi berat
Prinsip Tatalaksana
• ABC
• Pemberian cairan (15-20cc/kgBB/jam NaCL 0.9% atau 1-1.5L pada jam ke-
1)
• Terapi insulin
– Bolus  0,15 U/KgBB atau 5-10 U
– Maintainance  0,1 U/kgBB/jam
• Koreksi kalium
– jika Kalium < 3,3 mEq/L
– 20–30 mEq/L kalium setara 2/3 KCl dan 1/3 KPO4.
• Koreksi bikarbonat (jika pH < 7,1).

NB: terapi insulin diberikan bersama cairan intravena. Apabila pasien syok
atau kadar kalium awal < 3,3 mEq/L, resusitasi atau kalium harus
didahulukan dari infus insulin
Pasien 63 tahun datang ke IGD dengan penurunan
kesadaran. Berdasarkan keterangan dari keluarga, pasien
menderita DM sejak 20 tahun yang lalu dan tidak rutin
minum obat. Dari pemeriksaan fisik didapatkan tekanan
darah 130/80 mmHg, nadi 100x/menit, nafas 24x/menit
cepat dan dalam, mukosa mulut kering. Dari pemeriksaan
lab, didapatkan GDS 568., tidak ada tanda-tanda asidosis.
Keton urin (-). Apakah kemungkinan diagnosis yang tepat
untuk kasus diatas?
HIPOGLIKEMI
• Suatu keadaan abnormal dimana kadar gula
dalam darah <70 mg/dl
Penyebab Hipoglikemia
Hipoglikemia dapat terjadi pada
penderita Diabetes dan Non
Diabetes dengan etiologi sebagai
2. Pada Non Diabetes
berikut • Peningkatan produksi
Insulin
1. Pada Diabetes
• Pasca aktivitas
• Overdose Insulin
• Asupan makanan << ( • Konsumsi makanan yang
tertunda/lupa, terlalu sedikit, sedikit kalori
output yang berlebihan (muntah,
diare)
• Konsumsi alkohol
• Aktivitas berlebihan • Pasca melahirkan
• Gagal ginjal • Post gastrectomy
• Penggunaan obat-obatan
dalam jumlah besar ( co:
salisilat, sulfonamide )
Karakteristik dan Diagnosis Hipoglikemi

Trias Whipple
1. Terdapat tanda-tanda hipoglikemi
2. Kadar gula darah < 50mg/dl
3. Gejala akan hilang seiring dengan
peningkatan kadar gula darah ( setelah
koreksi )
Manifestasi Klinis
Gejala Tanda
Rasa lapar, berkeringat, Pucat, takikardia, tekanan
gelisah, parestesia, nadi yang melebar
Otonomik palpitasi, tremulousness

Lemah, lesu, dizziness, Cortical blindness,


pusing, bingung, perubahan hipotermia, kejang, koma
sikap, gangguan kognitif,
Neuroglikopeni pandangan kabur, diplopia
k
Tatalaksana
Hipoglikemia ringan-sedang:
• Pemberian makanan tinggi gula
• Glukosa 15-20 g (2-3 sendok makan) yang
dilarutkan dalam air untuk pasien yang masih
sadar
• Hindari makanan mengandung lemak seperti
coklat, karena dapat menghambat kenaikan
glukosa darah.
• Lakukan pemeriksaan glukosa darah 15 menit
setelah pemberian terapi, jika masih
hipoglikemia, ulangi terapi kembali. Jika glukosa
darah telah normal, minta pasien untuk makan
atau konsumsi snack agar hipoglikemia tidak
terulang.
Tatalaksana
Hipoglikemia berat:
• Jika terdapat gejala neuroglikopenik, berikan terapi parenteral
berupa dekstrose 20% sebanyak 50cc atau dekstrose 40% sebanyak
25-50cc bolus IV, diikuti dengan infus dekstrose 5% atau 10%.
• Lakukan pemeriksaan glukosa darah 15 menit setelah pemberian
terapi, jika masih hipoglikemia, ulangi pemberian dekstrose 20%
kembali.
• Injeksi glukagon
• Selanjutnya monitoring glukosa darah setiap 1-2 jam. jika masih
hipoglikemia, pemberian dekstrose 20% dapat diulang.
• Lakukan evaluasi terhadap penyebab hipoglikemia.
Pasien laki-laki 65 tahun datang ke RS dengan keluhan badan
lemas, pasien mempunyai riwayat DM 10 tahun, pasien kontrol gula
darahnya rutin setiap bulan, setiap bulannya pasien membawa hasil
lab dengan gula darah 140 mg/dl, nadi 90x/menit, nafas 18/menit.
Terapi yang di berikan adalah?
a. Glibenklamid
b. Metformin
c. Akarbose
d. Glinid
e. Insulin
Pasien 63 tahun datang ke IGD dengan penurunan kesadaran.
Berdasarkan keterangan dari keluarga, pasien menderita DM sejak 20
tahun yang lalu dan tidak rutin minum obat. Dari pemeriksaan fisik
didapatkan tekanan darah 130/80 mmHg, nadi 100x/menit, nafas
24x/menit cepat dan dalam, mukosa mulut kering. Dari pemeriksaan lab,
didapatkan GDS 568., tidak ada tanda-tanda asidosis. Keton urin (-).
Apakah kemungkinan diagnosis yang tepat untuk kasus diatas?
a.Stroke hemoragik
b.Koma hepatikum
c.Ketoasidosis diabetikum
d.HHNS
e.Hipoglikemi
Seorang laki-laki berusia 20 tahun, mempunyai riwayat kencing manis
sejak kecil, datang dengan kesadaran menurun. Pasien sudah 3 hari tidak
makan dan insulin habis. Pemeriksaan fisik didapatkan nafas 40 kali/menit,
cepat dan dalam, bau aseton (+). Pemeriksaan darah sewaktu didapatkan
452 g/dL, aseton serum (+), pH 7.1, K 3.3, Na 129. Kondisi yang terjadi pada
pasien diatas adalah..
a. Hiperglikemia hiperosmolar
b. Syok hiperglikemia
c. Hiperglikemia reaktif
d. Ketoasidosis diabetik
e. Asidosis respiratorik
Seorang perempuan 46 tahun datang dengan keluhan
kesemutan/baal. Dari anamnesis didapatkan pasien mengeluh
sering kencing, haus. Pada pemeriksaan fisik dalam batas normal,
GDS 213 mg/dL, GD2PP 367 mg/dL
Komplikasi makrovaskuler pada kasus di atas adalah?
a. Jantung koroner
b. Gangren diabetik
c. Neuropati diabetik
d. Nefropati
e. Diabetik Retinopati
KELAINAN TIROID

• Hipertiroid  suatu kondisi dimana terjadi peningkatan


hormon tiroid atau aktivitas hormon tiroid dalam tubuh.
• Hipotiroid  suatu kondisi dimana terjadi penurunan jumlah
hormon tiroid ataupun aktivitas hormon tersebut.

• Lantas apa itu yang disebut struma dan tirotoksikosis??


fT4 TSH Medikamentosa Hipertiroid
First choice: Metimazole 30mg/hari
Hipertiroid Primer ↑ ↓ Ibu hamil dan krisis tiroid : PTU

Hipertiroid ↑ ↑
Sekunder
TIROID
Hipotiroid Primer ↓ ↑
Hipoiroid Sekunder ↓ ↓
Medikamentosa Hipotiroid
Hipertiroid N ↓ L-tiroksin
Dosis : 1,6μg/kgBB atau 100-125μg
Subklinis
Hipotiroid subklinis N ↑
DEFINISI

• Struma : Suatu keadaan dimana kelenjar tiroid membesar.


Struma bukan merupakan tanda adanya suatu hipertiroid
karena pada hipotiroid juga dapat ditemukan adanya struma.

• Tirotoksikosis : sindrom klinis yang terjadi ketika jaringan


terpapar oleh kadar hormon tiroid (tiroksin dan/
triiodotironin) yang tinggi yang bersirkulasi dalam darah

• Hipertiroidisme : peningkatan sintesis dan pelepasan hormon


tiroid oleh kelenjar tiroid
HYPERTHYROID
Penyebab
• *Graves
• Adenoma
• Multinodular Goiter
• *Subacute Thyroiditis

Penyebab yang jarang


Thyrotoxicosis factitia, struma ovarii, thyroid metastasis,
TSH-secreting tumor, hamburger
DD/ TIROTOKSIKOSIS
GRAVES DISEASE
• Penyebab paling sering dari hyperthyroidism
• Perempuan > laki-laki, umumnya pada usia 20-40 th
• Merupakan hasil dari reaksi antibodi pada reseptor TSH

Diagnosis
• Symptoms of hyperthyroidism
• Clinical exopthalmos and goiter
• Low TSH, normal/high FT4, anti-TSH Ab (Optional)
• Jika tidak ada gejala klinis, dapat terjadi peningkatan uptake I123

Pengobatan
• Medical – Propothyouracil, Methimazole, Propranolol
• Surgical – Subtotal Thyroidectomy
• Radiation – RAI ablation [I131(Ci/g) x weight / %RAIU]
TIROIDITIS
• Inflamasi kelenjar tiroid • Penunjang:
• Klasifikasi:
– Laboratorium tergantung
– Tiroiditis supuratif akut
etiologi
• Etiologi: infeksi bakteri,
• Gejala: demam, menggigil, nyeri – Fungsi tiroid
leher (biasanya unilateral, menjalar – USG
ke mandibula dan telinga, memberat
jika leher hiperekstensi), suara serak, – Sidik tiroid
disfagia. – Biopsi
– Tiroiditis subakut
• Etiologi: infeksi virus
• Gejala: nyeri dan bengkak pada • Terapi:
leher, gejala prodromal. – Sesuai etiologi
– Tiroiditis kronik autoimun
– Betabloker
• Gejala: benjolan leher tidak nyeri,
disertai gejala hiper/hipotiroid. – Suportif: antipiretik, NSAID,
steroid
FARMAKOLOGIS
Kontrol Gejala
FARMAKOLOGIS
Anti-Tiroid
a. Methimazole
• Merupakan obat antitiroid pilihan pertama, kecuali pada ibu hamil
trimester I
• Dosis : Mulai dengan 30mg/hari
b. Propylthiouracil
• Merupakan obat antitiroid pilihan pada ibu hamil trimester I dan krisis
tiroid
• Dosis : 3 x 100mg/hari

Lama pengobatan 12-18 bulan,


lalu ditappering off
Anak perempuan 14 tahun diantar ibunya karena benjolan di
leher sekitar 6 bulan yang lalu. Keluhan disertai kurang konsentrasi
di sekolah, penurunan prestasi belajar, nafsu makan yang berkurang
dan penurunan berat badan. Dari pemeriksaan didapatkan mata
anak menonjol, takikardi, dan tekanan darah 130/90 mmHg. Apakah
hasil yang diharapkan dari pemeriksaan penunjang yang dilakukan?
a. TSH meningkat, FT4 menurun
b. TSH meningkat, FT4 normal
c. TSH normal, FT4 menurun
d. TSH menurun, FT4 normal
e. TSH menurun, FT4 meningkat
Ny. V, 35 tahun, datang dengan keluhan berdebar-debar sejak 2 bulan yang
lalu. Pasien juga mengeluh adanya benjolan pada leher dan penurunan berat
badan sejak 3 bulan yang lalu. Tidak ada perbaikan dengan pemberian
vitamin. Menurut keluarga pasien sering terlihat seperti melotot. Dari
pemeriksaan fisik, didapatkan tekanan darah 110/70 mmHg, nadi 115
kali/menit. Pemeriksaan lab TSH<0,0005 U/L, T4 6,3 mU/L. Apa terapi untuk
menurunkan rasa berdebar-debar pada pasien?
a. Alprazolam
b. Clubazam
c. Aspilet
d. Atenolol
e. Litium
Seorang wanita, berusia 25 tahun, mengeluh sering berdebar-debar dan
banyak berkeringat sejak 1 bulan. Perut juga dirasakan sakit dan diare. Pada
pemeriksaan fisik terdapat benjolan di leher yang turut bergerak saat
menelan, tidak berbatas tegas dan tidak nyeri. Mata pasien juga terlihat
eksoftalmus dan pada tangan terlihat tremor halus. Hasil pemeriksaan sidikan
tiroid menunjukkan uptake yang meningkat (hot nodule). Apakah diagnosis
yang paling mungkin untuk pasien tersebut?
a. Addison disease
b. Cushing syndrome
c. Graves disease
d. Tiroiditis Hashimoto
e. Euthyroid Sick syndrome
Wanita berusia 28 tahun dibawa ke RS dengan keluhan tidak sadarkan diri.
Satu bulan sebelumnya pasien mengeluhkan sulit tidur dan badannya terasa
panas. Badan pasien terlihat kurus. Pasien pernah diobati satu tahun yang lalu
untuk keluhan yang sama, namun berhenti 3 bulan yang lalu. Dari pemeriksaan
ditemui pasien koma, tekanan darah 150/90 mmHg, frekuensi nadi
120x/menit, suhu 39,6oC. Pada leher ditemukan adanya pembesaran kelenjar
difus yang ikut bergerak jika pasien menelan. Penyebab yang paling mungkin
pada keadaan diatas adalah…
a. Koma hipotiroid
b. Krisis tiroid
c. Koma eutiroid
d. Krisis adrenal
e. Koma hipoglikemik
HIPOTIROIDISME

Suatu kondisi yang disebabkan oleh


penurunan hormon tiroid yang absolut
maupun relatif dengan gejala
konsekuensi nya yang mempengaruhi
fungsi kelenjar tiroid.
TIROIDITIS HASHIMOTO
• Merupakan penyakit autoimun yaitu adanya
anti TPO yang merusak sel-sel tiroid.
• GK: struma difus, tidak nyeri, kenyal, tanda
hipotiroid.
• Dx: anti TPO(+), anti Tg (+)
• Biopsi: patchy lymphocytic infiltration, fibrosis
HIPOTIROID ec DEFISIENSI IODIN
• Endemik goiter.
• Terjadi pada daerah dimana tanah, air dan
sumber makanannya mengandung sangat
sedikit iodin  daerah pegunungan.
• GK: struma difus, tidak nyeri, gejala hipotiroid
• Dx: kadar iodin dalam urin
• Edukasi: makan makanan yang mengandung
iodin tinggi seperti ikan laut, garam beriodium
dll.
Tatalaksana
L-tiroksin
• Dosis : 1,6μg/kgBB atau 100-125μg
• Untuk dosis awal TSH 20uU/ml : 50-75μg/hari
• Untuk dosis awal TSH 44-75uU/ml : 100-150μg/hari
• Evaluasi dengan pemantauan TSH serum 4-8 setelah
awal terapi atau perubahan dosis.
• Target TSH serum adalah 4.12 mIU/L
KOMA MYXEDEMA
• Merupakan kondisi
mengancam jiwa yang terjadi
Tatalaksana:
pada penderita hipotiroid
berat dekompensata. • Resusitasi awal: ABC
• FR: wanita usia lanjut, infeksi, • Evaluasi penyebab
obat, paparan udara dingin, penurunan kesadaran
gangguan metabolik
• GK: penurunan kesadaran, • Loading Levotiroksin IV:
hipotermia berat, hipotensi, 4-10 mcg/kgBB bolus,
bradikardia, hipoventilasi, kemudian dilanjutkan
hiperkarbia, hiponatremia, dengan 50-100 mcg/24
riwayat hipotiroidism.
jam IV atau PO
Seorang anak 11 tahun, tinggal di pegunungan, dibawa
ayahnya ke dokter umum dengan keluhan utama
benjolan di lehernya, yang dapat terlihat tanpa harus
menengadahkan kepala. Dari anamnesis, di sekitar
tempat tinggal pasien juga banyak warga yang
menderita penyakit yang sama.

• Pemeriksaan apa yang diperlukan untuk


menegakkan diagnosis ?
• Apa yang menyebabkan penyakit ini?
Seorang wanita 35 tahun datang dengan keluhan
berdebar-debar sejak 2 bulan yang lalu, disertai
dengan gemetar dan berkeringat. Pemeriksaan
apa yg sesuai dengan gejala di atas?
a. FT4, TSH
b. FT3, FT4
c. FT3, FT4 dan TSH
d. FT4 dan sidik tiroid
e. FT4 dan USG tiroid
Seorang wanita usia 27 tahun datang ke dokter umum dengan
keluhan terdapat benjolan di leher yang dirasa makin besar. Dari
pemeriksaan tampak pembesaran simetris kelenjar tiroid . Dari
pemeriksaan laboratorium di dapatkan TSHs 1,4 dan FT4 0,5.
Apa terapi yang tepat diberikan pada pasien ini ?
a. Tiroksin
b. Metimazol
c. Triodotironin
d. Larutan lugol
e. Propiltiourasil
Seorang laki-laki, 45 tahun, datang dengan keluhan
diare, BB turun, keringat berlebihan, gelisah, denyut
jantung cepat, sulit tidur. Pada pemeriksaan di
temukan tremor pada kedua tangan.Apakah diagnosis
klinis yang mungkin pada pasien tersebut :
a. Hipotiroid
b. Hipertiroid
c. Hipoglikemi
d. Hiperglikemi
e. Tirotoksikosis
Seorang wanita 16 tahun datang dengan keluhan bengkak pada
leher sejak 1 tahun yang lalu, pasien lahir dan dibesarkan di daerah
pegunungan. Pemeriksaan terdapat pembesaran tiroid 3x2x2 cm
difus, kenyal, bruit negative tremor dan eksoftalmus(-). Apa
diagnosis untuk pasien ini?
a. Struma adolesen
b. Struma endemic
c. Adenoma tiroid
d. Tiroiditis
e. Penyakit graves

Apakah tatalaksana pada pasien?


CUSHING SYNDROME

Suatu sindroma akibat paparan


glukokortikoid endogen atau
eksogen jumlah besar dalam
waktu lama
MANIFESTASI KLINIS
Manifestasi Klinis
Tatalaksana
Komplikasi
PENYAKIT ADDISON
• Merupakan insufisiensi kelenjar
adrenal akibat destruksi atau disfungsi
kelenjar adrenal yang disebabkan oleh
autoimun.
• Penunjang:
– Kadar kortisol ↓
– Kadar aldosteron ↓
– CT Scan abdomen  melihat
kelenjar adrenal
– MRI kepala  melihat hipofisis
• Komplikasi: Krisis Adrenal
– Akibat kadar kortisol yang sangat
rendah
– Penurunan kesadaran (+)
KRISIS ADRENAL
Ny. T, 30 tahun, datang dengan keluhan sudah beberapa
bulan terlambat haid. Pasien mengaku sering mengkonsumsi
obat tertentu berbentuk pil yang dijual bebas di pasar. Pada
pemeriksaan, moon face (+), buffalo hump (+), striae (+).
Kelainan hormon apa yang akan ditemukan pada pasien ini?
a. ACTH meningkat
b. ACTH menurun
c. ACTH normal
d. GH meningkat
e. GH menurun
Seorang perempuan berusia 30 tahun, datang ke dokter dengan keluhan mukanya
terasa bengkak dan berat badan yang semakin meningkat sejak 3 bulan yang lalu.
Pasien ternyata sering mengkonsumsi obat prednison 20 mg perhari karena memiliki
masalah dermatitis kronik. Pada pemeriksaan fisik didapatkan wajahnya berbentuk
bulat dan berjerawat, serta dan terdapat striae di perut. Apakah bagian dari kelenjar
adrenal yang dapat menghasilkan katekolamin yang berperan dalam mekanisme
neurotransmitter?
a.Zona kortikal
b.Zona medula
c.Zona retikularis
d.Zona fasikulata
e.Zona glomerulosa
Perempuan 32 tahun ke puskesmas dengan keluhan otot
melemah. Riwayat hipertensi 5 tahun, rutin minum Captopril
2x25mg sehari. Berat badan naik 10 kg dalam 6 bulan terakhir.
Pemeriksaan fisik ditemukan tekanan darah 180/120 mmHg, nadi
78x/menit, BMI 30, striae pada kulit abdomen, moon face (+).
Apakah diagnosis yang tepat untuk kasus diatas?
a.Cushing disease
b.Drug-Induced allergic reaction
c.Addison Disease
d.Sindrom metabolik
e.Cushing syndrome
Seoang perempuan mengeluh muka
membulat, striae merah keunguan di perut, dan
hipertensi . Hormon apa penyebab hipertensi?
a. Kortisol
b.Aldosteron
c. Tiroid
d.Esterogen
e.Androgen
Pasien datang ke RS dengan keluhan lemas dan
suka berdebar-debar. Pemeriksaan fisik dalam batas
normal. Pada pemeriksaan darah ditemukan TSH 2,2
mg/dL, fT4 normal.
Apa diagnosis pada pasien ini?
a. Eutiroid
b. Hipotiroid subklinis
c. Hipotiroid klinik
d. Hipertiroid subklinik
e. Hipertiroid klinik
C entral obesity, comedoes
U rine free cortisol
S triae, suppressed imunity
H ypercortisolism, hypertension,
hyperglicaemia, hypercholesterolemia
I atrogenic
N oniatrogenic
G lucose intolerence, growth retardation
Klasifikasi Trigliserida
Pasien mengeluh sering kencing malam, mudah
haus, lemas. TB 160 cm, BB 61 kg, TD 140/90. Hasil
lab : GDP 200an, cholesterol total 254, HDL 46, LDL
197, trigliserida 224. Terapi yg tepat menurut hasil
lab di atas adalah :

A. Gemfibrozil
B. HMG CoA reduktase inhibitor
C. Asam nikotinat
D. Panflurizin
Seorang laki-laki 40 tahun, datang ke dokter untuk melakukan
medical check up. Hasil pemeriksaan lab ditemui kolesterol total
180mg/dl, HDL 50mg/dl, LDL 70 mg/dl, trigliserida 350mg/dl.
Apakah penatalaksanaan selanjutnya yang paling tepat untuk
pasien ini?
a.Diet rendah karbohidrat dan fenofibrat 200mg
b.Diet rendah kolesterol dan simvastatin 10mg
c.Diet rendah lemak dan kholestiramin 30mg
d.Diet rendah karbohidrat dan niasin 10mg
e.Diet rendah karbohidrat dan simvastatin 10mg
METABOLIC SYNDROME
Sekumpulan faktor resiko paling
berbahaya dari serangan jantung yang
meliputi kadar GDP meningkat, obesitas
abdominal, kolesterol tinggi dan
hipertensi.

International Diabetes Federation (2006)


Sindroma
metabolik

Diagnosis < 7 hai Tatalaksana

Bila TG 200-499  terapi LDL


Sindroma metabloik, bila dulu dengan statin, baru
terdapat IGT/IFG atau DM ditambah asam nikotinik atau
diikuti 2 dari: fibrat
• bmi> 30kg/m2
• Hipertrigliserida(dislipidemia) Bila TG≥500mg/dl  beri
• Hipertensi fibrat atau asam nikotinik

Anda mungkin juga menyukai