Waktu :
Tanggal :
4. Pengobatan
D. Metode
1. Ceramah
E. Media
1. Leaflet
2. LCD
3. Power point
F. Kegiatan
3. 10 menit Evaluasi ;
Meminta kepada ibu dan khususnya remaja 1. Bertanya dan menjawab
putri untuk menjelaskan kembali atau pertanyaan
menyebutkan :
1. Pengertian nyeri haid
2. Penyebab
3. Tanda dan Gejala
4. Pengobatan
Penutup :
1. Mengucapkan terima kasih dan mengucapkan Menjawab salam
salam
E. Sumber Bacaan
Mitayani, 2009 Asuhan Keperawatan Maternitas. Salemba Medika : Jakarta
a. Dismenorea ringan, yaitu dismenorea dengan rasa nyeri yang berlangsung beberapa
saat sehingga perlu istirahat sejenak untuk menghilangkan nyeri, tanpa disertai
pemakaian obat.
b. Dismenorea sedang, yaitu dismenorea yang memerlukan obat untuk menghilangkan
rasa nyeri, tanpa perlu meninggalkan aktivitas sehari-hari.
c. Dismenorea berat, yaitu dismenorea yang memerlukan istirahat sedemikian lama
dengan akibat meninggalkan aktivitas sehari-hari selama 1 hari atau lebih
4. Pengobatan
Pengobatan atau penatalaksanaan dari diminorrea ini dapat dilakukan dengan medis dan non
medis.
1. Terapi medis untuk perempuan yang mengalami dissminorrea adalah :
Pemberian obat analgetik digunakan untuk menghilangkan rasa nyeri. dapat
menggunakan aspirin, asetaminofen, propofiksen (untuk Nyeri ringan), Promrtazin,
oksikodon, butalbitat ( untuk Nyeri berat)
a. Terapi Hormonal
Pengobatan hormonal untuk meredakan dismenore, dan lebih tepat diberikan pada
wanita yang ingin menggunakan alat KB berupa pil. Jenis hormon yang diberikan
progestin, pil kontrasepsi (estrogen rendah dan progesteron tinggi). Pemberian pil dari
hari 5-25 siklus haid dengan dosis 5-10 mg/hari. Progesteron diberikan pada hari ke
16 sampai ke 25 siklus haid, setelah keluhan nyeri berkurang.
b. Terapi dengan obat non steroid antiprostlagandin
Non-steroidal anti-inflammatory drugs (NSAIDs) yang menghambat produksi dan
kerja prostaglandin digunakan untuk mengatasi dismenore primer. NSAIDs tidak
boleh diberikan pada wanita hamil, penderita dengan gangguan saluran pencernaan,
asma dan alergi terhadap jenis obat anti prostaglandin