Anda di halaman 1dari 6

PROSES TERJADINYA GANGGUAN JIWA DALAM

PERSPEKTIF KEPERAWATAN JIWA

DISUSUN OLEH
KELOMPOK 1

Nama : 1. Meri Rizki Sari (21116109)


2. Andi Arianti (21117011)
3. Ario Suganda (21117018)
4. Cici Mulyani (21117025)
5.Della Aprianti (21117032)
6. Dini Yuliarti (21117040)
7. Eka Neviana (21117047)

Dosen Pembimbing
Ayu Dekawati, S.Kep,Ns.,M.Kep.

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN MUHAMMADIYA


PALEMBANG
PROSES TERJADINYA GANGGUAN JIWA DALAM PERSPEKTIF
KEPERAWATAN JIWA

A. Definisi

Gangguan jiwa merupakan suatu penyakit yang disebabkan karena adanya


kekacauan pikiran, persepsi dan tingkah laku di mana individu tidak mampu
menyesuaikan diri dengan diri sendiri, orang lain masyarakat dan lingkungan.
(stuart & sundeen, 1998)
Gangguan jiwa adalah sekumpulan keadaan yang tidak normal baik yang
berhubungan dengan keadaan secara fisik ataupun secara mental. Akan tetapi,
ketidak normalan tersebut bukan disebabkan oleh sakit atau rusaknya bagian
anggota badan tertentu meskipun terkadang gejalanya dapat terlihat oleh keadaan
fisik (Ardani, 2007).
Gangguan jiwa menurut PPDGJ III adalah sindrom pola perilaku
seseorang yang secara khasberkaitan dengan suatu gejala penderitaan (distress)
atau hendaya (impairment) di dalam satuatau lebih fungsi yang penting dari
manusia, yaitu fungsi psikologik, perilaku, biologik, dangangguan itu tidak hanya
terletak di dalam hubungan antara orang itu tetapi juga denganmasyarakat
(Maslim, 2002; Maramis, 2010).

B. Proses Terjadinya Gangguan Jiwa


1. Faktor Biologik
a. Genetika / keturunan
Menurut Cloninger dalam Yosep (2014) gangguan jiwa, terutama gangguan
persepsi sensori dan gangguan psikotik lainnya erat sekali penyebabnya dengan
faktor genetik termasuk di dalamnya saudara kembar, individu yang memiliki
anggota keluarga yang mengalami gangguan jiwa memiliki kecenderungan
lebih tinggi dibanding dengan orang yang tidak memiliki faktor herediter.

b. Penyalahgunaan obat-obatan
Penyalahgunaan zat adalah pemakaian terus-menerus atau jarang tetapi
berlebihan terhadap suatu zat atau obat yang sama sekali tidak ada kaitannya
dengan terapi medis. Zat yang dimaksud adalah zat psikoaktif yang
berpengaruh pada sistem saraf pusat dan dapat mempengaruhi kesadaran,
pikiran, dan perasaan (Muttakin & Sihombin, 2012) .

c. Penyakit dan cedera tubuh.


Penyakit–penyakit tertentu misalnya penyakit jantung, kanker, dan
sebagaimana, mungkin menyebabkan merasa murung dan sedih. Demikian
pula cacat tubuh tertentu dapat menyebabkan rasa rendah diri (Yosep, 2014).

2. Faktor Pisikologik
Hubungan antara peristiwa hidup yang mengancam dan gangguan mental
sangat kompleks tergantung dari situasi, individu dan konstitusi orang itu. Hal
ini sangat tergantung pada bantuan teman, dan tetangga selama periode stres.
Struktur sosial, perubahan sosial dan tingkat sosial yang dicapai sangat
bermakna dalam pengalaman hidup seseorang. Kepribadian merupakan bentuk
ke tahanan relatif dari situasi interpersonal yang berulang-ulang yang khas
untuk kehidupan manusia.

3. Faktor Sosial Budaya


Gangguan jiwa yang terjadi di berbagai negara mempunyai perbedaan terutama
mengenai pola perilakunya. Karakteristik suatu psikosis dalam suatu social
budaya tertentu berbeda dengan budaya lainnya. Menurut Zubin (1969),
Adanya perbedaan satu budaya dengan budaya yang lainnya, merupakan salah
satu faktor terjadinya perbedaan distribusi dan tipe gangguan jiwa.
C. Proses Perjalanan Penyakit

Gejala mulai timbul biasanya pada masa remaja atau dewasa awal sampai dengan
umur pertengahan dengan melalui beberapa fase antara lain :

1. Fase prodomal
a. Berlangsung antara 6 bulan sampai 1 tahun.
b. Gangguan dapat berupa self care, gangguan dalam akademik gangguan
fungsi sosial, gangguan pikirn, dan persepsi.
2. Fase aktif
a. Berlangsung kurang lebih 1 bulan.
b. Gangguan dapat berupa gejala psikotik, halusinasi, delusi, disorganisasi
proses berfikir, gangguan bicara dan gangguan perilaku, diserti kelainan
neurokimiawi.
3. Fase residual
Klien mengalami minimal 2 gejala; gangguan afek dan gangguan peran,
serangan biasanya berulang.

D. Ciri-Ciri Ganguan Jiwa


1. Marah Tanpa Sebab
2. Bica Sendiri
3. Tidak Mengenal Orang Lain
4. Mengurung Diri
5. Bicara Kacau
6. Tidak Mampu Merawat diri

E. Tanda-Tanda Gangguan Jiwa


1. Keadaan Fisik
a. Suhu badan
b. Denyut nadi menjadi cepat
c. Berkeringat banyak
d. Nafsu makan berkurang
2. Keadaan Mental
a. Ilusi
b. Halusinasi
c. Obsesi
d. Kompulsi
e. Fobia
f. Delusi

3. Keadaan Emosi
a. Sering merasa sedih
b. sering merasa tegang
c. Sering merasa ggirang
DAFTAR PUSTAKA

Ardani. 2007. Buku Saku Diagnosis Gangguan Jiwa (PPDGJ III). Jakarta : FK
Unika Atmajaya.

Maramis, W.F. 2010. Catatan Ilmu Kedokteran Jiwa. Surabaya: Airlangga


University Press.

Stuart GW Sundeen, 1995, Principle and Practice of Psychiatric Nursing, Mosby


Year Book, St. Louis.

Anshori, Fuad. 2005 Potensi-Potensi Manusia(Seri Pisikologi Islam), Cet. II.


Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Atkinson, Rita L. dkk. 2008. Pengantar Pisikologi Jilid I Edisi VIII, Alih Bahasa

Anda mungkin juga menyukai