Anda di halaman 1dari 5

NAMA : NADIYATUL HUSNA

NIM : 1811212006

MK : DASAR-DASAR PROMOSI KESEHATAN

Tugas Individu

STUDI KASUS

(1)

Suatu pemandangan biasa di sebuah pabrik garmen bila sekitar pukul 10 pagi

beberapa buruh wanita jatuh pingsan hingga mampu kembali bekerja sekitar 1-2 jam. Berapa

banyak perusahaan kehilangan produktivitas selama kurun waktu tersebut? Kuratif oleh pihak

perusahaan? Obat pusing?

1. Lakukan Analisis terhadap kasus tersebut

2. Apa upaya promosi kesehatan yang dapat dilakukan untuk mengatasi masalah tersebut

Jawaban

1. Analisis Kasus

Menurut saya, kasus dalam perusahaan ini yang mana beberapa buruh wanita

jatuh pingsan sekitar pukul 10 pagi hingga mampu kembali sekitar 1-2 jam, hal ini

disebabkan oleh faktor managemen perusahaan yang tidak efektif, yaitu pembagian

jam kerja karyawan nya.


Menurut UU No. 13 tahun 2003 tentang ketenagakerjaan, ketentuan jam kerja

untuk karyawan perusaahan adalah 8 jam kerja dalam 1 hari. Dari kasus ini, saya

mengambil kesimpulan bahwa managemen perusaahan tersebut menerapkan jam

kerja yang tidak sesuai dengan UU diatas, atau perusahaan menerapkan jam kerja

yang berlebih dan juga tidak ada kebijakan pembagian jadwal bekerja/shift kerja

karyawan. Itulah yang menyebabkan beberapa buruh wanita perushaan mengalami

kelelahan hingga sampai jatuh pingsan pada jam 10 pagi.

Mengapa pada jam 10 pagi? Dan mengapa hanya buruh wanita?. Menurut

saya, mengapa pada jam 10 pagi itu adalah karena pada jam tersebut tenaga seseorang

tidak bisa dipaksakan untuk bekerja lagi karena pada jam itu seharus nya sesorang

tersebut sudah mendapatkan istirahat dan menambah energi dengan makan dan

minum, sementara perusahaan tadi mempekerjakan karyawannya secara terus-terusan

dan shift kerja. Dan mengapa hanya beberapa buruh wanita? Hal ini dikarenakan

tingkat ketahanan dan kekuatan wanita itu lebih rendah dibandingkan dengan buruh

laki-laki, hal ini juga bisa dikarenakan buruh wanita tadi mungkin ada yang memiliki

beban kerja ganda (sebagai ibu rumah tangga juga bagi keluarga) yang setiap harinya

juga mengurus berbagai hal dirumah, tidak hanya bekerja sebagai buruh di perusahaan

tersebut. Hal inilah menurut saya mengapa hanya buruh wanita yang jatuh pingsan

saat bekerja.

2. Upaya promosi kesehatan yang dapat dilakukan untuk menangani masalah

tersebut

Beberapa upaya yang dapat dilakukan yaitu:

1) Sebagaimana pengertian promosi kesehatan itu sendiri adalah Proses

pemberdayaan masyarakat, agar mampu mengontrol / memelihara dan

meningkatkan kesehatannya (WHO,1996). Hal ini dapat dilakukan dengan


memberikan informasi dan pemahaman berupa penyulahan atau promosi

tentang bagaimana seharusnya kesehatan kerja di perusahaan tersebut.

2) Menerapkan strategi promosi kesehatan :

a. Advokasi Kesehatan: Yaitu dengan melakukan pendekatan kepada

para pimpinan / pengambil keputusan dalam perusahaan tersebut agar

dpt memberikan dukungan, kemudahan untuk pembangunan kesehatan

seperti :

 menyarankan agar segera menetapkan kebijakan

pembagian/shift kerja bagi karyawannya.

 Berdasarkan pasal 8, 9, 11 dan 14 Undang - Undang No. 1 tahun

1970 tentang Keselamatan dan Kesehatan Kerja Pengurus

diantaranya bertanggung jawab untuk : Memeriksakan kesehatan

badan, kondisi mental dan kemampuan fisik dari tenaga kerja yang

akan diterimanya maupun akan dipindahkan sesuai dengan sifat -

sifat pekerjaan yang diberikan padanya.

 Kewajiban memberikan istirahat/cuti; pihak pengusaha diwajibkan

untuk memberikan istirahat tahunan kepada pekerja secara teratur.

Hak atas istirahat ini penting artinya untuk menghilangkan

kejenuhan pekerja dalam melakukan pekerjaan. Cuti tahunan yang

lamanya 12 hari kerja. Selain itu pekerja/buruh juga berhak atas cuti

panjang selama 2 bulan setelah bekerja terus menerus selama 6

tahun pada suatu perusahaan (Pasal 79 ayat (2) Undang-Undang

Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan)


b. Bina Suasana (social Support): Yaitu Upaya membuat suasana atau

iklim yg kondusif atau menunjang pembangunan kesehatan sehingga

karyawan/buruh perusahaan tersebut ter-dorong utk melakukan pola

hidup bersih & sehat

c. Gerakan Masyarakat (Empowerment): Yaitu upaya memandirikan

individu buruh tersebut agar sadar sehat. Seperti menyarankan untuk

membawa bekal makanan dan minuman dari rumah serta

mengupayakan istirahat yang cukup agar dapat menghasilkan

produktivitas kerja yang maksimal.

(2) KASUS LAIN

Gambarkan Kasus diatas dan upaya promosi kesehatan apa yang dapat dilakukan?

Jawaban : Pada gambar diatas, tampak seorang pria yang sedang tertidur saat

melaksanakan rapat/meeting dengan rekan kerjanya. Hal ini membuat rekan-rekannya merasa

terganggu ataupun terheran-heran melihat pria tersebut.

Upaya promosi kesehatan yang akan dirancang adalah dengan menerapkan strategi

promosi kesehatan itu sendiri, yaitu sebagai berikut :

a. Advokasi Kesehatan: Yaitu dengan melakukan pendekatan kepada para pimpinan /

pengambil keputusan dalam perusahaan tersebut agar dpt memberikan dukungan,

seperti memberikan pemahaman tentang :


 Berdasarkan pasal 8, 9, 11 dan 14 Undang - Undang No. 1 tahun 1970 tentang

Keselamatan dan Kesehatan Kerja Pengurus diantaranya bertanggung jawab untuk :

Memeriksakan kesehatan badan, kondisi mental dan kemampuan fisik dari tenaga

kerja yang akan diterimanya maupun akan dipindahkan sesuai dengan sifat - sifat

pekerjaan yang diberikan padanya.

 Kewajiban memberikan istirahat/cuti; pihak pengusaha diwajibkan untuk

memberikan istirahat tahunan kepada pekerja secara teratur. Hak atas istirahat ini

penting artinya untuk menghilangkan kejenuhan pekerja dalam melakukan

pekerjaan. Cuti tahunan yang lamanya 12 hari kerja. Selain itu pekerja/buruh juga

berhak atas cuti panjang selama 2 bulan setelah bekerja terus menerus selama 6

tahun pada suatu perusahaan (Pasal 79 ayat (2) Undang-Undang Nomor 13 Tahun

2003 tentang Ketenagakerjaan)

b. Bina Suasana (Social Support): Yaitu Upaya membuat suasana atau iklim yg kondusif

atau menunjang pembangunan kesehatan sehingga karyawan/buruh perusahaan

tersebut ter-dorong utk melakukan pola hidup bersih & sehat

c. Gerakan Masyarakat (Empowerment): Yaitu upaya memandirikan individu buruh

tersebut agar sadar sehat. Seperti :

 Menyadari akan Hak dan Kewajibannya dalam bekerja agar tidak seenaknya

atau bermalas-malasan dalam bekerja

 Mengupayakan untuk memenuhi istirahat yang cukup agar tidak mudah lelah

ataupun ngantuk dalam bekerja sehingga dapat memelihara kesehatan dan

keselamatan serta menghasilkan produktivitas kerja yang maksimal.

Anda mungkin juga menyukai