Anda di halaman 1dari 215

PROFIL

KESEHATAN
KABUPATEN
DOMPU
TAHUN 2016
TIM PENYUSUN

Penanggung Jawab Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Dompu

Pengarah Gatot Gunawan, SKM, M.MKes


Ir. Zainal Arifin, M.Si

Nara Sumber Maman, SKM, M.Mkes


Abubakar Husein, AMG
Suhada,Amd.Keb

Lintas Sektor :

Kepala Dinas BPPKB Kab.Dompu,

Kepala Pusat Badan Pusat Statistik Dompu,


Direktur Rumah Sakit Umum Kab.Dompu.

Penyusun Doddy Khiristianto, SKM

Rosdianah, SKM
Zulkasnah Noviyanti Dian MS, A.Md

Kontributor
Rahmat, SKM
Ida Fitriani, K.Keb.,BD

Edi Suharjan, S.Kep


Lalu Sukardin, S.Kep, NS

Indi Hartini

Sri Partini, .Md.,Keb


M. Taufik Ansyhari, AMKL
Teguh Ardiansyah P, Amd.Kep
Arifuddin, AMKL
Rostina, SH

Diterbitkan Oleh : Sub. Bagian Program Informasi dan Humas Sekretariat Dinas Kesehatan Kabupaten
Dompu

Cetakan Pertama, November 2017


Kata Pengantar

Profil kesehatan kabupaten Dompu menyajikan data yang meliputi data


derajat kesehatan, upaya kesehatan, sumber daya kesehatan, dan data
umum serta lingkungan yang terkait dengan kesehatan. Profil Kesehatan
Kabupaten Dompu merupakan salah satu sarana yang dapat digunakan
untuk menyampaikann hasil pemantauan dan evaluasi terhadap pencapaian
hasil pembangunan kesehatan, termasuk kinerja dari penyelanggara standar
pelayanan minimal di bidang kesehatan dan pencapaian target indikator
Millenium Development Goals bidang kesehatan, serta berbagai upaya
yang terkait dengan pembangunan kesehatan yang diselenggarakan lintas sektor seperti Badan
Pusat Statistik dan BPPKB (Badan Pemberdayaan perempuan dan Keluarga Berencana) Kab.
Dompu. Karena itu, penyusunan profil kesehatan perlu dicermati dan sedapat mungkin
menggunakan data yang berkulitas. Data yang digunakan untuk menyusun Profil Kesehatan
Kabupaten Dompu ini bersumber dari laporan tahunan masing-masing bidang dilingkup Dinas
Kesehatan, laporan tahunan dari setiap UPTD Dinas Kesehatan yaitu UPTD Puskesmas, UPTD
Jakkad dan UPTD IFK, lintas sektor terkait dan sumber data yang lainnya. Data yang tersaji pada
Profil Kesehatan Kabupaten Dompu dapat digunakan untuk membandingkan keadaan
pembangunan kesehatan antara Puskesmas satu dengan Puskesmas lainnya dan per Kecamatan,
perbandingan pembangunan kesehatan di Kabupaten Dompu dengan beberapa Kabupaten lainnya
di Propinsi Nusa Tenggara Barat dan dengan Provinsi lain se-Indonesia. Dengan diterbitkannya
Profil Kesehatan Kabupaten Dompu ini diharapkan perbandingan pembangunan kesehatan, baik
antara Puskesmas atau Kecamatan maupun Kabupaten lain di Propinsi Nusa Tenggara Barat
dapat terlihat dengan jelas.
Buku Profil kesehatan kabupaten Dompu ini disajikan dalam bentuk cetakan dan soft
copy sehingga memudahkan para pengguna Profil Kesehatan untuk mendapatkannya. Semoga
buku ini dapat berguna bagi semua pihak baik pemerintah, organisasi profesi, swasta, dan
masyarakat.

Buku Profil Kesehatan Kabupaten Dompu tahun ini mengalami keterlambatan dalam hal
pembuatan narasi sedangkan untuk pengumpulan dan validasi data dari berbagi sumber sudah
lebih awal rampung sesuai dengan target tahun lalu, buku profil kesehatan akan disusun dan
diupayakan terbit lebih cepat dibandingkan tahun sebelumnnya, karena ada kendala teknis
ketenagaan dll sehingga dalam penyusunan Profil Kesehatan Dinas Kesehatan Kabupaten Dompu
mengalami sedikit keterlambatan.

Diharapkan Profil Kesehatan untuk tahun berikutnya bisa terbit lebih cepat dan dapat
menyajikan data pencapaian program kesehatan yang lebih akurat.

Kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalamDompu, 01 November


penyusunan 2017
Profil Kesehatan
Sekretaris Dinas Kesehatan
Kabupaten Dompu

Ir. Zainal Arifin, M.Si


NIP. 19650328 199403 1 006
i
KATA SAMBUTAN
KEPALA DINAS KESEHATAN KABUPATEN
DOMPU

Assallaamu’allaikum Warrahmatullahi Wabbarakatuh.

Saya menyambut gembira terbitnya “ Profil Kesehatan kabupaten Dompu


Tahun 2016 “. Meskipun berat dan banyak tantangan dalam proses
pengumpulan data dan informasi kesehatan yang dibutuhkan, akhirnya
Dinas Kesehatan Kabupaten Dompu berhasil menghimpun data tahun 2016
dan menyusunnya dalam bentuk “Profil Kesehatan Kabupaten Dompu
Tahun 2016” sesuai dengan petunjuk teknis penyusunan Profil Kesehatan
Kabupaten/Kota edisi data terpilah menurut jenis kelamin. Banyak upaya yang dilakukan oleh Tim
Penyusun Profil Kabupaten Dompu agar data profil dapat terkumpul dengan cepat dengan validasi
data yang dapat diandalkan. Meskipun upaya ini belum mencapai hasil maksimal, tetapi tetap
diupayakan untuk dapat menyajikan Data Profil Kesehatan dengan lebih baik dan lebih cepat dari
tahun-tahun sebelumnya. Disadari masih adanya tantangan dan kendala dalam penyediaan data
dan informasi dari setiap puskesmas maupun pengelola program lingkup Dinas Kesehatan
Kabupaten Dompu serta lintas sektor terkait sehingga masih terdapat tabel data yang belum terisi
secara lengkap. Dengan terbitnya “Profil Kesehatan Kabupaten Dompu Tahun 2016” ini, saya
berharap dapat memberikan manfaat bagi berbagai pihak, baik institusi pemerintah, institusi
swasta, organisasi profesi, mahasiswa, dan kelompok masyarakat lainnya dalam mendapatkan data
dan informasi kesehatan. Profil Kesehatan ini juga diharapkan dapat digunakan sebagai salah satu
bahan evaluasi penyelenggaraan program pembangunan kesehatan, baik di pusat, propinsi dan
di daerah.
Pada kesempatan ini saya mengucapkan terimakasih kepada semua pihak, terutama kepada
Tim Penyusunan Profil Kabupaten Dompu yang telah menjadi koordinator dalam penyusunan
Profil Kesehatan Kabupaten Dompu. Ucapan terima kasih juga saya sampaikan kepada para
kontributor data di puskesmas maupun pengelola program lingkup Dinas Kesehatan Kabupaten
Dompu serta lintas sektor terkait sehingga dapat menghasilkan data yang berkualitas. Semoga niat
baik kita dalam upaya untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat Kabupaten Dompu
mendapat Ridho dari Tuhan yang Maha Esa, Aamiin.

Dompu, 01 November 2017


Kepala Dinas Kesehatan
Kabupaten Dompu

ii Gatot Gunawan, SKM, M.MKes


NIP: 19651122 198903 1 014
Daftar Isi

KATA PENGANTAR ................................................................................................................. i

SAMBUTAN KEPALA DINAS KESEHATAN KAB.DOMPU.............................................. ii

DAFTAR ISI ................................................................................................................................ iii

DAFTAR TABEL ....................................................................................................................... vi

DAFTAR GRAFIK ...................................................................................................................... viii

BAB I PENDAHULUAN ...................................................................................................... 1

BAB II GAMBARAN UMUM ............................................................................................... 5

A. Gambaran Demografi ................................................................................................ 6


B. Keadaan Pendidikan .................................................................................................. 12

BAB III SITUASI DERAJAT KESEHATAN ........................................................................ 15

A. Angka Kematian (Mortalitas) ................................................................................. 15


1. Angka Kematian Bayi (AKB) ............................................................................ 16
2. Angka Kematian Balita (AKABA) ................................................................... 17
3. Angka Kematian Ibu (AKI) ............................................................................... 19

B. Angka Kesakitan (Morbiditas) ............................................................................... 22


1. Tuberkolosis Paru (TB) ..................................................................................... 22
2. Pneumonia Balita ................................................................................................. 26
3. HIV/AIDS, Syphilis dan IMS ............................................................................ 28
4. Darah Donor Diskrinning Terhadap HIV .................................................... 30
5. Diare ......................................................................................................................... 31
6. Kusta ......................................................................................................................... 32
7. AFP (Acute Flacid Paralysis/Lumpuh Layuh Akut) dan Polio ............ 36
8. Penyakit Yang Dapat Dicegah Dengan Imunisasi (PD3I) ..................... 37
9. Angka Kesakitan Demam Berdarah Dengue (DBD)................................ 38

iii
10. Malaria ..................................................................................................................... 39
11. Filariasis .................................................................................................................. .. 42
12. Persentase Hipertensi/ Tekanan Darah ...................................................... 42
13. Cakupan Pemeriksaan Obesitas ....................................................... .............. 43
14. Cakupan Pemeriksaan IVA+ (Inspeksi Visual dengan Asam Asetat)
dan Cakupan Pemeriksaan CBE (Clinical Breast Examination) ........ 43
15. Cakupan Desa/Kelurahan terke KLB ditangani <24 jam ..... ................ 44

BAB IV SITUASI UPAYA KESEHATAN ............................................................................ 46

A. Upaya Kesehatan Ibu dan Anak ............................................................................. 47


1. Pelayanan Kesehatan Ibu Hamil (K1 dan K4) ........................................... 47
2. Pelayanan Kesehatan Ibu Bersalin ................................................................ 49
3. Pelayanan Kesehatan Ibu Nifas ...................................................................... 51
4. Pemberian Imunisasi TT Pada Ibu Hamil ................................................... 54
5. Pemberian Tablet FE Pada Ibu Hamil .......................................................... 55
6. Penanganan Komplikasi Kebidanan (Maternal) ...................................... 57
7. Penanganan Komplikasi Neonatal................................................................. 58
8. Pelayanan Keluarga Berencana ...................................................................... 60
9. Berat Badan Bayi Lahir Rendah (BBLR) ..................................................... 61
10. Kunjungan Neonatus dan Pelayanan Kesehatan pada Bayi ................ 63
11. Pemberian ASI Ekslusif Pada Bayi................................................................. 65
12. Desa/Kelurahan “Universal Child Immunization” (UCI) ...................... 66
13. Imunisasi Dasar Pada Bayi ............................................................................... 66
14. Pemberian Vitamin A Pada Bayi dan Anak Balita ................................... 67
15. Penimbangan Baduta dan Balita ................................................................... 69
16. Pelayanan Kesehatan Pada Anak Balita ...................................................... 70
17. Balita Gizi Buruk Mendapat Perawatan ..................................................... 71
18. Pelayanan Kesehatan Pada Siswa SD dan Setingkat .............................. 72
19. Pelayanan Kesehatan Usila .............................................................................. 73

B. Akses dan Mutu Pelayanan Kesehatan ............................................................... 75


1. Cakupan jaminan Pemeliharaan Kesehatan ............................................. 75
2. Kunjungan Rawat jalan, rawat Inap dan Kunjungan Gangguan Jiwa di
Sarana Pelayanan Kesehatan ......................................................................... .. 76
3. Angka Kematian Pasien dan Indikator Kinerja Pelayanan di RS ....... 78

iv
C. Perilaku Hidup Masyarakat..................................................................................... 81
D. Keadaan Lingkungan ................................................................................................ 83
1. Rumah Sehat ........................................................................................................... 84
2. Penduduk Dengan Akses Air Minum Yang Layak .................................... 85
3. Penduduk Dengan Akses Sanitasi Yang Layak (Jamban Sehat) .......... 87
4. Desa STBM .............................................................................................................. 88

BAB V SITUASI SUMBER DAYA KESEHATAN ............................................................. 90

A. Sarana Kesehatan ........................................................................................................ 90


1. Jumlah Rumah Sakit Umum dan Khusus ................................................... 91
2. Jumlah Puskesmas dan Jaringannya ............................................................. 91
3. Rumah Sakit dengan Kemampuan Pelayanan Gawat Darurat
Level 1 ..................................................................................................................... 94
4. Posyandu Menurut Strata ................................................................................. 95
5. Upaya Kesehatan Bersumberdaya Masyarakat (UKBM) ...................... 97

B. TenagaKesehatan ........................................................................................................ 98
1. Jumlah dan Rasio Tenaga Medis Di Sarana Kesehatan .......................... 100
2. Jumah dan Rasio Bidan dan Perawat Di Sarana Kesehatan................. 101
3. Jumlah dan Rasio Tenaga Kefarmasian Di Sarana Kesehatan ............ 102
4. Jumlah danRasio Tenaga Gizi di Sarana Kesehatan ................................ 103
5. Jumlah dan Rasio Tenaga Kesehatan Masyarakat
Di Sarana Kesehatan ............................................................................................ 104
6. Jumlah dan Rasio Tenaga Teknisi Medis, Fisioterapis ...................... 106

C. PembiayaanKesehatan .............................................................................................. 107


1. Anggaran Kesehatan dalam APBD Kabupaten Dompu ......................... 107
2. Anggaran Kesehatan per Kapita .................................................................... 109

BAB VI KESIMPULAN .......................................................................................................... 110

LAMPIRAN

v
Daftar Tabel

2.1. Jarak (Km) Antara Kecamatan ke Kecamatan di Kab.Dompu Tahun 2016 .......... 5

2.2. Jumlah Penduduk dan Kepadatan Penduduk Per Kecamatan di Kabupaten


Dompu Tahun 2016 ........................................................................................ 8

2.3. Jumlah Penduduk dan Angka Beban Ketergantungan Menurut Jenis Kelamin dan
Kelompok Usia Produktif (15-64 Tahun) dan Nonproduktif (0-14 tahun dan 65
Tahun ke Atas) di Kabupaten Dompu Tahun 2016 ................................................ 11

2.4. Persentase Penduduk Berumur 10 tahun ke Atas yang Melek Hurufdi Kab.
Dompu Tahun 2016 ................................................................................................ 13

2.5. Jumlah Penduduk Berumur 10 tahun Menurut Tingkatan Sekolah di Kab.


Dompu Tahun 2016 ................................................................................................ 14

3.1. Kematian Bayi, Anak Balita dan Balita Berdasarkan Penyebab Kematian
Per-Puskesmas di Kabupaten Dompu Tahun 2016 ................................................ 19

5.1. Jumlah Rumah Sakit Umum dan Khusus di Kabupaten Dompu Tahun 2016 ......... 91

5.2. Data Dasar dan Kondisi Puskesmas di Kabupaten Dompu Tahun 2016.................. 93

5.3. Kondisi Jaringan Puskesmas di Kabupaten Dompu Tahun 2016 ............................. 94

5.4. Persentase Rumah Sakit dengan Kemampuan Pelayanan Gawat Darurat


Level I di Kabupaten Dompu Tahun 2016 ............................................................. 94

5.5. Data Perkembangan Posyandu di Kabupaten Dompu Tahun 2016......................... 95

vi
5.6. Desa Siaga Aktif dan PosyanduAktif di Kabupaten Dompu Tahun 2016 .............. 98

5.7. Data Tenaga Medis di Sarana Kesehatan di Kabupaten DompuTahun 2016 ........ 100

5.8. Data Tenaga Bidan dan Perawat di Sarana Pelayanan Kesehatan di Kabupaten
Dompu Tahun 2016 ......................................................................................... 101

5.9. Data Tenaga Kefarmasian di Sarana Pelayanan Kesehatan di Kabupaten Dompu


Tahun 2016.............................................................................................................. 103

5.10. DataTenaga Gizi di Sarana Kesehatan di Kabupaten Dompu Tahun 2016....... 104

5.11. Data Tenaga Kesehatan Masyarakat di Sarana Kesehatan di Kabupaten Dompu


Tahun 2016 ...................................................................................................... 105

5.12. Data Tenaga Medis di Sarana Kesehatan di Kabupaten Dompu


Tahun 2016 ...................................................................................................... 106

5.13. Alokasi Anggaran Dinas Kesehatan Kabupaten Dompu Tahun 2015 ............. 108

*****

vii
Daftar Grafik
2.1. Laju Pertambahan Penduduk Kabupaten Dompu Tahun 2012 s/d 2016 ................ 7

2.2. Perbandingan Jumlah Penduduk Berdasarkan Gender Tahun 2015 dan 2016 ....... 9

2.3. Piramida Penduduk Kabupaten Dompu Tahun 2016 .............................................. 10

3.1. Kasus Kematian Bayi di Kabupaten Dompu Tahun 2012 s/d 2016 ........................ 17

3.2. Kasus Kematian Balita di Kabupaten Dompu Tahun 2012 s/d 2016 ...................... 18

3.3. Kasus Kematian Ibu Kabupaten Dompu Tahun 2012 s/d 2016 .............................. 20

3.4. CNR Kasus Baru TB Paru BTA Positif dan CNR Seluruh Kasus TB
di Kabupaten Dompu Tahun 2012 s/d 2016 .......................................................... 23

3.5. Proporsi Kasus TB Anak 0-14 tahun di Kabupaten Dompu Tahun 2016 ............... 24

3.6. Sukses Rate (SR) BTA + diKabupaten Dompu Tahun 2012 s/d 2016 ................... 26

3.7. Presentase Pneumonia Pada Balita di Kabupaten Dompu Tahun 2012 s/d 2016.... 27

3.8. Jumlah Kasus HIV,AIDS dan IMS di Kabupaten Dompu Tahun 2012 s/d 2015 ... 29

3.9. Persentase Penemuan dan penanganan Kasus Diare di Kabupaten Dompu


Tahun 2016 ............................................................................................................... 31

3.10. Jumlah Kasus Baru Kusta Tipe PB dan MB dan NCDR di Kabupaten Dompu
Tahun 2013 – 2016 .................................................................................................. 33

viii
3.11. Persentase Kasus Baru Kusta Anak Usia 0-14 tahun di Kabupaten Dompu
Tahun 2013 s/d 2016 ............................................................................................... 34

3.12. Persentase Cacat Tingkat 2 penderita Kusta Anak Usia 0-14 tahun
di Kabupaten Dompu tahun 2013 s/d 2016 ............................................................. 35

3.13. Jumlah Penderita DBD di Kabupaten Dompu tahun 2013 s/d 2016 ....................... 38

3.14. Pencapaian API di Kabupaten Dompu Tahun 2012 s/d 2016 ................................. 41

4.1. Cakupan Pelayanan Ibu Hamil K1 dan K4 di Kabupaten Dompu


Tahun 2012 s/d 2016 .............................................................................................. 48

4.2. Cakupan Pertolongan Persalinan oleh Tenaga Kesehatan di Kabupaten Dompu


Tahun 2013 s/d 2016 ............................................................................................... 50

4.3. Cakupan Pelayanan Ibu Nifas di Kabupaten Dompu Tahun 2013 s/d 2016 ........... 52

4.4. Cakupan Pemberian Vitamin A pada Ibu Nifas di Kabupaten Dompu


Tahun 2013 dan Tahun 2016 ................................................................................... 53

4.5. Persentase Imunisasi TT pada Ibu Hamil Per Puskesma di Kabupaten Dompu
Tahun 2016 .............................................................................................................. 55

4.6. Persentase Ibu Hamil Yang Mendapat Tablet Fe di Kabupaten Dompu


Tahun 2013 s/d 2016 ............................................................................................... 56

4.7. Cakupan Komplikasi Kebidanan yang ditangani di Kabupaten Dompu


Tahun 2012 s/d 2016 ............................................................................................... 57

4.8. Cakupan Komplikasi Neonatal yang ditangani di Kabupaten Dompu


Tahun 2012 s/d 2016 .............................................................................................. 59

4.9. Cakupan Peserta KB Aktif dan Peserta KB Baru menurut


Jenis Kontrasepsi di Kabupaten Dompu Tahun 2016 ............................................ 61
4.10. Persentase Berat Badan Lahir Rendah di Kabupaten Dompu
Tahun 2014 dan 2016 ............................................................................................. 62

4.11. Cakupan Kunjungan Neonatus Lengkap dan Pelayanan Kesehatan Bayi

ix
di Kabupaten Dompu Tahun 2012 - 2016 ............................................................... 64

4.12. Cakupan Bayi yang Mendapat ASI Eksklusif di Kabupaten Dompu


Tahun 2012 s/d 2016 .............................................................................................. 65

4.13. Cakupan Imunisasi Dasar Lengkap Per Puskesmas di Kabupaten Dompu


Tahun 2013 s/d 2016 ............................................................................................... 69

4.14. Cakupan Pemberian Vitamin A Pada Bayi dan Anak Balita di Kabupaten
Dompu Tahun 2012 s/d 2016 .................................................................................. 68

4.15. Cakupan penimbangan Baduta dan Balita di Posyandu per-Puskesmas di


Kabupaten Dompu Tahun 2013 dan 2016............... ................................................ 69

4.16. Cakupan Pelayanan Kesehatan Pada Anak Balita di Kabupaten Dompu


Tahun 2013 s/d 2016............... ................................................................................ 70

4.17. Cakupan Pelayanan/Penjaringan Kesehatan Pada Siswa Kelas 1 SD dan


Setingkat di Kabupaten Dompu Tahun 2012 s/s 2016 ........................................... 72

4.18. Cakupan Pelayanan Kesehatan USILA di Kabupaten Dompu


Tahun 2012 s/d 2016 ............................................................................................... 74

4.19. Cakupan Jaminan Pemeliharaan Kesehatan di Kabupaten Dompu Tahun 2016... 76

4.20. Jumlah Kunjungan Rawat Jalan, Rawat inap dan Kunjungan Gangguan Jiwa
di Sarana Pelayanan Kesehatan Tahun 2016 .......................................................... 77

4.21. GDR dan NDR Rumah Sakit di Kabupaten Dompu Tahun 2012 s/d 2016 ........... 79

4.22. BOR Rumah Sakit di Kabupaten Dompu Tahun 2012 s/d 2016 ............................ 80

4.23. LOS dan TOI Rumah Sakit di Kabupaten Dompu Tahun 2012 s/d 2016 ........... 81

4.24. Persentase Rumah Tangga Ber PHBS di Kabupaten Dompu Tahun 2012 s/d 2016 83

4.25. Persentase Rumah Sehat di Kabupaten Dompu Tahun 2012 s/d 2016 .................. 84

x
4.26. Persentase Penduduk Yang Memiliki Akses Air Minum Yang Layak
Per Puskesmas di Kabupaten Dompu Tahun 2016................................................ 86

4.27. Persentase Penduduk Yang Memiliki Akses Sanitasi Yang Layak


Per Puskesmas di Kabupaten Dompu Tahun 2016................................................ 97

4.28. Persentase Desa Yang Melaksanakan STBM, Desa Stop BABS dan Desa STBM
di Kabupaten Dompu Tahun 2016 ........................................................................ 88

5.1. Proporsi Tenaga Kesehatan yang ada di Kabupaten Dompu Tahun 2016 ............. 99

*****

xi
BAB I |1

PENDAHULUAN

Visi Dinas Kesehatan Kabupaten Dompu adalah “Masyarakat Dompu yang


Mandiri untuk Hidup Sehat dan Berkeadilan“ terdapat empat kata kunci dalam visi
pembangunan kesehatan di Kabupaten Dompu tahun 2016 - 2021 yaitu:
“Masyarakat Dompu” : mengandung pengertian seluruh warga masyarakat yang hidup
dan tinggal di wilayah Kabupaten Dompu;

“Mandiri” : berarti masyarakat yang mempunyai kemauan dan kemampuan dalam


mengakses upaya promotif, preventif, kuratif dan rehabilitasi pelayanan kesehatan.

“Hidup Sehat” : mengandung makna suatu kondisi bebas dari gangguan kesehatan dan
mampu berinteraksi sosial, beraktivitas serta produktif.

“Berkeadilan” : mengandung makna masyarakat dapat memperoleh akses dan kualitas


pelayanan kesehatan tanpa memandang status sosial, ekonomi dan geografi.

Adapun Misi Dinas Kesehatan Kabupaten Dompu adalah :

1. Meningkatkan Pelayanan Kesehatan yang Paripurna, Merata dan Bemutu


2. Meningkatkan upaya kesehatan masyarakat yang berkualitas.

Visi dan Misi Dinas Kesehatan Kabupaten Dompu berpedoman pada nilai – nilai
Kementerian Kesehatan yaitu : 1) Pro Rakyat : mendahulukan kepentingan rakyat dan
yang terbaik untuk rakyat, 2) Inklusif : semua program pembangunan kesehatan harus
melibatkan semua pihak, 3) Responsif : program kesehatan harus sesuai dengan
kebutuhan dan keinginan rakyat, serta tanggap dalam mengatasi permasalahan di daerah,
situasi kondisi setempat, sosial budaya dan kondisi geografis, 4) Efektif : program

1 | Profil Kesehatan Kabupaten Dompu Tahun 2016


BAB I |2

kesehatan harus dapat mencapai hasil yang signifikan sesuai dengan target yang telah
ditetapkan dan bersifat efisien 5) Bersih : penyelenggaraan pembangunan kesehatan
harus bebas dari KKN, transparan dan akuntabel. Dalam implementasi Visi dan Misi
Dinas Kesehatan Kabupaten Dompu tersebut, sangat dibutuhkan adanya data dan
informasi.

Dalam sistem kesehatan membutuhkan adanya suatu subsistem informasi yang


mendukung subsistem lainnya, tidak mungkin subsistem lain dapat bekerja tanpa
didukung dengan sistem informasi kesehatan. Sebaliknya sistem informasi kesehatan
tidak mungkin bekerja sendiri, tetapi harus bersama subsistem lain.

Dalam tatanan desentralisasi kualitas dari Sistem Informasi Kesehatan


merupakan sesuatu yang sangat penting sebagai dasar penyusunan kebijaksanaan strategis
maupun perencanaan sehingga pembangunan kesehatan yang dilaksanakan dapat tepat
sasaran dan mampu mengatasi masalah kesehatan yang dihadapi serta dapat
mengoptimalkan berbagai sumber daya yang dimiliki sehingga dapat memenuhi
kebutuhan program maupun penggunaan informasi dalam rangka pembangunan
kesehatan.

Salah satu keluaran dari penyelenggaraan sistem informasi kesehatan nasional


adalah Profil Kesehatan yang merupakan salah satu paket penyajian data/informasi
kesehatan yang relatif lengkap berisi data/informasi derajat kesehatan, upaya kesehatan,
sumber daya kesehatan dan data/informasi terkait lainnya yang di terbitkan setiap
tahunnya.

Profil Kesehatan Kabupaten Dompu yang tersajikan diharapkan dapat


menjadi salah satu media untuk memantau dan mengevaluasi hasil penyelenggaraan
pembangunan kesehatan di pusat dan di daerah. Untuk itu penyusunan profil kesehatan
yang berkualitas yaitu yang dapat terbit lebih cepat, menyajikan data yang lengkap,
akurat, konsisten dan sesuai kebutuhan menjadi harapan kita bersama.

2 | Profil Kesehatan Kabupaten Dompu Tahun 2016


BAB I |3

Profil Kesehatan Kabupaten Dompu Tahun 2016 ini disajikan dalam 6 (enam)
bab dengan sistematika penyajian sebagai berikut :

BAB I : Pendahuluan. Bab ini menyajikan tentang maksud dan tujuan


diterbitkannya Profil Kesehatan Kabupaten Dompu serta sistematika
penyajiannya.
BAB II : Gambaran Umum dan Perilaku Penduduk. Bab ini menyajikan tentang
gambaran secara umum, selain uraian tentang letak geografis, administratif
dan informasi umum lainnya. Bab ini juga mengulas faktor-faktor yang
berpengaruh terhadap kesehatan meliputi kependudukan, ekonomi,
pendidikan, sosial budaya, perilaku dan lingkungan.
BAB III : Situasi Derajat Kesehatan. Bab ini berisi uraian tentang indikator
mengenai angka kematian, angka kesakitan dan angka status gizi
masyarakat.
BAB IV : Situasi Upaya Kesehatan. Bab ini menguraikan tentang pelayanan
kesehatan dasar, pelayanan kesehatan rujukan dan penunjang,
pemberantasan penyakit menular, pembinaan kesehatan lingkungan dan
sanitasi dasar dan perbaikan gizi masyarakat. Upaya pelayanan kesehatan
yang diuraikan dalam bab ini juga mengakomodir indikator kinerja
Standar Pelayanan Minimal (SPM) Bidang Kesehatan serta upaya
pelayanan kesehatan lainnya yang diselenggarakan oleh Kabupaten.
BAB V : Situasi Sumber Daya Kesehatan. Bab ini menguraikan tentang sarana
kesehatan, tenaga kesehatan, pembiayaan kesehatan dan sumber daya
kesehatan lainnya.
BAB VI : Kesimpulan. Bab ini berisikan tentang hal-hal penting yang perlu disimak
dan ditelaah lebih lanjut dari profil kesehatan pada tahun yang
bersangkutan. Dalam bab ini juga dikemukakan keberhasilan dan
kekurangan dalam penyelenggaraan pembangunan kesehatan.

3 | Profil Kesehatan Kabupaten Dompu Tahun 2016


BAB I |4

Lampiran : Pada lampiran ini menyajikan tabel/angka pencapaian dari 81 tabel data
kesehatan dan data terkait kesehatan yang responsif gender.

4 | Profil Kesehatan Kabupaten Dompu Tahun 2016


B A B I Ii| 5

GAMBARAN UMUM
o o
Secara geografis Kabupaten Dompu terletak antara 117 42”- 118 30”
Bujur Timur dan 8o 06”- 9o 05” Lintang Selatan, dengan luas area 2.324,65 Km2 dengan
batas wilayah Kabupaten Dompu adalah Sebelah Barat : Kabupaten Sumbawa Besar,
Sebelah Timur : Kabupaten Bima, Sebelah Utara : Kabupaten Bima dan Laut Flores dan
Sebelah Selatan : Samudra Indonesia.
Luas wilayah kabupaten Dompu 2.324,55 Km² dengan ketinggian kota berkisar
antara 15 – 62 meter di atas permukaan laut. Wilayah administratif Kabupaten Dompu
terbagi menjadi 8 (delapan) Kecamatan, 79 (tujuh puluh sembilan) kelurahan/desa. Dari
seluruh kecamatan yang ada, kecamatan pekat adalah kecamatan terluas dan terjauh dari
ibu kota kabupaten. Kondisi geografis wilayah Kabupaten Dompu sebagian besar
merupakan daerah pegunungan dan perbukitan, daerah pantai dan rawa-rawa.
Masih banyaknya jumlah penduduk miskin dan keterbatasan kemampuan
sumber daya manusia dan sumber daya lainnya menyebabkan kurang optimalnya upaya
pelayanan kesehatan serta sulitnya melaksanakan upaya mendekatkan pelayanan
kesehatan kepada masyarakat.
Berikut adalah data tentang jarak antar kecamatan yang ada di Kabupaten Dompu :
Tabel 2.1
Jarak (km) Antara Kecamatan Ke Kecamatan di Kabupaten Dompu Tahun 2016

KECAMATAN HU'U PAJO DOMPU WOJA KILO KEMPO M.LEWA PEKAT

HU'U 0 19 27 32 91 58 48 133
PAJO 19 0 8 13 72 39 29 114
DOMPU 27 8 0 5 64 31 21 106
WOJA 32 13 5 0 59 26 16 101
KILO 91 72 64 59 0 47 43 122
KEMPO 58 39 31 26 47 0 10 75
M.LEWA 48 29 21 16 43 10 0 85
PEKAT 133 114 106 101 122 75 85 0
Sumber : Dompu Dalam Angka 2016

5 | Profil Kesehatan Kabupaten Dompu Tahun 2016


B A B I Ii| 6

Dari tabel tersebut di atas terlihat Kecamatan Pekat merupakan kecamatan yang
jaraknya paling jauh dari Kota Kabupaten Dompu yaitu 106 km, kemudian Kecamatan
terjauh berikutnya adalah Kecamatan Kilo 64 km, Kecamatan Kempo 31 km dan
Kecamatan Hu’u 27 km.

A. Gambaran Demografi

Penyebaran penduduk di Kabupaten Dompu seperti halnya di daerah lain


di Indonesia adalah tidak merata dengan jumlah penduduk pada tahun 2016 adalah
233.142 jiwa (estimasi Dinas Kesehatan Kabupaten Dompu). Sebagian besar
penduduk kabupaten Dompu berkonsentrasi di dua kecamatan yaitu kecamatan
Dompu sebesar 53.082 dan Woja 55.048.
Hal ini memang disadari karena dua kecamatan tersebut adalah kecamatan
dalam lingkaran kota kabupaten dengan setiap rumah tangga di kabupaten dompu
rata-rata di huni oleh 4 (empat) anggota keluarga dan di tahun 2016 kepadatan
penduduk/Km² mencapai 99 (sembilan puluh sembilan) orang. Dengan sex rasio
di tahun 2016 menunjukkan jumlah jumlah laki-laki sebanyak 118.558 jiwa lebih
besar dibandingkan perempuan sebanyak 114.584 jiwa.
Kabupaten Dompu memiliki kepadatan penduduk yang relatif rendah yaitu
sekitar 100 (Seratus) jiwa per km2 dari luas wilayah 2.324,55 km2. Sektor pertanian
di kabupaten Dompu merupakan sumber pendapatan daerah yang sangat besar
peranannya, hampir setengah pendapatan daerah berasal dari sektor ini dan pada
umumnya penduduk di kabupaten Dompu menggantungkan hidupnya dari usaha
pertanian dan peternakan sehingga pada musim-musim tertentu mereka menetap di
kebun atau di ladang hingga panen tiba. Hal lain yang terasa masih sulit di rubah
adalah kebiasaan mandi dan cuci di sungai yang tersebar di setiap kecamatan
sehingga hal tersebut menimbulkan dampak pada berbagai cakupan

6 | Profil Kesehatan Kabupaten Dompu Tahun 2016


B A B I Ii| 7

pelayanan kesehatan di Kabupaten Dompu selain faktor lain seperti pendidikan,


sosial budaya, ekonomi dan lain-lain.
Pertumbuhan penduduk adalah perubahan jumlah penduduk disuatu wilayah
tertentu pada waktu tertentu dibandingkan dengan waktu sebelumnya. Laju
pertumbuhan penduduk sangat berguna untuk memperkirakan jumlah penduduk
dimasa yang akan datang. Laju pertumbuhan penduduk (LPP) di kabupaten dompu
menunjukkan angka yang semakin meningkat. Laju pertumbuhan penduduk dapat
kita lihat pada grafik berikut ini :

Grafik 2.1
Laju Pertambahan Penduduk Kabupaten Dompu Tahun 2012 s/d 2016

Data Penduduk di Kabupaten Dompu


Tahun 2012 s/d 2016
234,000
232,000
233,142
230,000
230,811
228,000
226,000 228,503

224,000
225,937
222,000 223,418
220,000
218,000
2012 2013 2014 2015 2016

Sumber : Badan Pusat Statistik dan Estimasi Dinas Kesehatan Kab. Dompu, 2016

Pada grafik data penduduk kabupaten Dompu di atas dapat dilihat


peningkatan jumlah populasi penduduk dari tahun 2012 sampai dengan tahun 2016
semakin meningkat dari tahun ke tahun. Data penduduk pada tahun 2016 merupakan

7 | Profil Kesehatan Kabupaten Dompu Tahun 2016


B A B I Ii| 8

hasil perhitungan estimasi geometri yang di lakukan oleh Dinas Kesehatan


berdasarkan data penduduk tahun 2016 yang di keluarkan oleh BPS,
hal tersebut di karenakan pada saat Profil Dinas Kesehatan tahun 2016 mulai
disusun, BPS belum mengeluarkan estimasi data penduduk tahun 2016.

Pada tabel di bawah ini dapat kita lihat jumlah penduduk berdasarkan jenis
kelamin di Kabupaten Dompu tahun 2016 yaitu jumlah penduduk laki-laki sebanyak
117.667 jiwa, lebih besar di bandingkan jumlah penduduk perempuan yaitu 115.475
jiwa. Sedangkan pada tahun 2015 jumlah penduduk Kabupaten Dompu sebanyak
230.811 jiwa dengan jumlah laki-laki lebih tinggi yaitu 116.503 jiwa jika
dibandingkan dengan jumlah penduduk berjenis kelamin perempuan yaitu sebesar
114.308 jiwa.

Tabel 2.2
Jumlah Penduduk dan Kepadatan Penduduk Per Kecamatan
Di Kabupaten Dompu Tahun 2016
Jumlah Penduduk Jumlah Kepadatan
Rata-rata
No Kecamatan Jumlah Rumah Penduduk
Laki-laki Perempuan Jiwa/Rumah
Tangga /km2

1 HU'U 8,599 8,490 17,089 4,768 4 91.63

2 PAJO 6,769 6,588 13,357 3,298 4 98.71

3 DOMPU 26,468 26,614 53,082 12,663 4 237.75


4 WOJA 27,967 27,081 55,048 13,381 4 182.79

5 KILO 6,485 6,260 12,745 3,049 4 54.23

6 KEMPO 9,802 9,558 19,360 4,745 4 101.01


7 MANGGELEWA 14,930 14,645 29,575 7,137 4 167.60

8 PEKAT 16,647 16,239 32,886 8,866 4 37.58

Jumlah (Kab) 117,667 115,475 233,142 57,907 4 100

Sumber : Badan Pusat Statistik dan Estimasi Dinas Kesehatan Kab. Dompu, 2016

8 | Profil Kesehatan Kabupaten Dompu Tahun 2016


B A B I Ii| 9

Grafik 2.2
Laju Perbandingan Jumlah Penduduk Kabupaten Dompu
Berdasarkan Jenis Kelamin Tahun 2015 s/d 2016

Perem puan laki-laki

115,475
2016
117,667

116,503
2015
114,308

112,000 113,000 114,000 115,000 116,000 117,000 118,000

Sumber : Estimasi Dinas Kesehatan Kab. Dompu, 2016

Struktur penduduk menurut jenis kelamin secara grafik dapat digambarkan


dalam bentuk piramida penduduk. Dasar piramida penduduk menunjukan jumlah
penduduk. Badan piramida penduduk bagian kiri menunjukkan banyaknya
penduduk perempuan dan badan piramida penduduk sebelah kanan menunjukkan
banyaknya penduduk laki-laki menurut kelompok umur. Piramida tersebut
merupakan gambaran struktur penduduk yang terdiri dari struktur penduduk
muda, dewasa dan tua. Struktur penduduk ini menjadi dasar bagi kebijakan
kependudukan, sosial, budaya dan ekonomi

9 | Profil Kesehatan Kabupaten Dompu Tahun 2016


B A B I i|I 10

Grafik 2.3
Piramida Penduduk Kabupaten Dompu
Tahun 2016

75+
70 - 74
65 - 69
60 - 64
55 - 59
50 - 54
45 - 49
40 - 44 Laki-Laki
35 - 39
30 - 34 Perempuan
25 - 29
20 - 24
15 - 19
10 - 14
5-9
0-4
(15,000) (10,000) (5,000) - 5,000 10,000 15,000 20,000

Sumber :Estimasi Dinas Kesehatan Kab. Dompu, 2016


Grafik diatas menunjukan bahwa struktur penduduk kabupaten dompu adalah
termasuk struktur penduduk muda. Hal ini dapat diketahui dari banyaknya jumlah
penduduk usia muda dari usia 0 tahun – 14 tahun dan umur 25-29 tahun.

Indikator penting terkait distribusi penduduk menurut umur yang sering


digunakan untuk mengetahui produktifitas penduduk adalah rasio beban
ketergantungan atau Dependence Ratio. Rasio beban ketergantungan adalah angka
yang menyatakan perbandingan antara banyaknya orang yang tidak produktif (umur
di bawah 15 tahun dan 65 tahun keatas) dengan banyaknya orang yang termasuk
umur produktif (15-64 tahun). Secara kasar perbandingan angka beban
ketergantungan menunjukan dinamika beban tanggungan umur non produktif
terhadap umur produktif. Semakin tinggi rasio beban tanggungan, semakin tinggi
pula jumlah penduduk non produktif yang ditanggung oleh penduduk umur
produktif.

10 | Profil Kesehatan Kabupaten Dompu Tahun 2016


B A B I i|I 11

Tabel 2.3
Jumlah Penduduk dan Angka Beban Ketergantungan Menurut Jenis Kelamin &
Kelompok Usia Produktif (15-64 Tahun) dan Non produktif (0-14 Tahun dan 65
Tahun keatas) di kabupaten Dompu Tahun 2016
Laki-Laki dan
No U sia Laki-Laki P eremp uan %
Peremp uan

1 0 - 14 t ahun 42,759 40,053 82,812 35.52

2 15 - 64 tahun 70,681 70,867 141,548 60.71

3 65 t ahun ke at as 4,227 4,555 8,782 3.77

Jumlah 117,667 115,475 233,142 100

Rasio Beban T anggungan


66.48 62.95 64.71
(%)
Sumber :Estimasi Dinas Kesehatan Kab. Dompu 2016

Komposisi penduduk kabupaten Dompu menurut kelompok umur yang


tampak pada tabel di atas menunjukkan bahwa jumlah penduduk yang terbesar yaitu
usia produktif (15-64 tahun) sebesar (60,71%) dan terkecil yaitu pada usia (65 tahun
ke atas) sebesar (3,77%). Dengan demikian maka rasio beban tanggungan
(Dependence Rasio) penduduk kabupaten Dompu pada tahun 2016 sebesar 64,71%.
Hal ini menggambarkan bahwa dari 100 orang di kabupaten Dompu yang masih
produktif (umur 15-64 tahun) akan menanggung 64 orang yang belum produktif (0-
14 tahun) dan yang sudah tidak produktif lagi (65 tahun ke atas).

Untuk rasio beban tanggungan apabila dilihat dari jenis kelamin, maka
beban tanggungan laki-laki sedikit lebih besar jika dibandingkan dengan beban

tanggungan perempuan yaitu 66,48% untuk laki-laki dan 62,95% perempua, hal ini
karena mengingat jumlah penduduk laki-laki lebih besar dibandingkan dengan
jumlah penduduk perempuan.

11 | Profil Kesehatan Kabupaten Dompu Tahun 2016


B A B I i|I 12

B. Keadaan Pendidikan

Pendidikan merupakan bagian dari kebudayaan dan peradaban manusia


yang terus berkembang. Hal ini sejalan dengan karakter manusia yang memiliki
potensi kreatif dan inovatif dalam segala bidang kehidupan. Kondisi pendidikan
merupakan salah satu indikator yang kerap ditelaah dalam mengukur tingkat
pembangunan manusia suatu negara. Melalui pengetahuan, pendidikan berkontribusi
terhadap perubahan perilaku kesehatan.

Pendidikan memiliki peran penting dalam proses pembangunan. Laju


perubahan sebagai akibat dari perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi harus
disejajarkan dengan penyediaan sumber daya manusia yang berkualitas. Pendidikan
merupakan salah satu aspek pembangunan yang merupakan syarat mutlak untuk
mewujudkan tujuan pembangunan nasional. Dalam upaya peningkatan peran
pendidikan dalam pembangunan, maka kualitas pendidikan harus ditingkatkan.

Peningkatan pendidikan di semua aspeknya, diantaranya peningkatan mutu


pengajaran, pemerataan tenaga pengajar dan peningkatan taraf hidup para pengajar
akan berakibat pada peningkatan terhadap rata-rata lama sekolah, tingkat pendidikan
dan peningkatan angka melek huruf atau penurunan buta aksara. Angka Melek huruf
merupakan persentase penduduk usia 15 tahun ke atas yang bisa membaca dan
menulis serta mengerti sebuah kalimat sederhana dalam hidupnya sehari-hari.

Berdasarkan publikasi data Dompu Dalam Angka tahun 2016, dapat


diperoleh gambaran tentang persentase penduduk berumur 10 tahun ke Atas yang
Melek Huruf pada tahun 2016, seperti yang tertuang pada tabel berikut :

12 | Profil Kesehatan Kabupaten Dompu Tahun 2016


B A B I i|I 13

Tabel 2.4
Persentase penduduk berumur 10 tahun ke Atas yang Melek Huruf
Kabupaten Dompu Tahun 2016
JUMLAH PERSENTASE
NO VARIABEL Laki-laki+ Laki-laki+
Laki-laki Perempuan Laki-laki Perempuan
Perempuan Perempuan

1 Penduduk umur 10 tahun ke atas 91,411 91,076 182,487

Penduduk berumur 10 tahun ke atas


2 - - 172,814 94.70
yang melek huruf

Sumber :Dompu Dalam Angka 2016 ( Data 2015)

Dari tabel di atas menunjukkan jumlah penduduk berumur 10 tahun ke atas


yang melek huruf mengalami sedikit peningkatan pada tahun 2016 sebesar 94,70%
dibandingkan tahun 2015 sebesar 94,26%. Dengan melihat angka dari tahun ke tahun
yang semakin meningkat, pemerintah kabupaten Dompu sebagai pemegang kebijkan
telah menangani program-program pemberantasan buta huruf dengan baik melalui
program Paket A dan B (Paket belajar 9 tahun) terutama di pedesaan karena angka
melek huruf merupakan salah satu indikator untuk mengukur Indeks pembangunan
Manusia (IPM).

Berdasarkan publikasi data Dompu Dalam Angka tahun 2016, dapat


diperoleh gambaran tentang penduduk 10 tahun ke atas menurut tingkatan sekolah,
seperti yang tertuang pada tabel berikut :

13 | Profil Kesehatan Kabupaten Dompu Tahun 2016


B A B I i|I 14

Tabel II.5
Jumlah Penduduk Berusia 10 Tahun ke Atas Menurut Tingkatan Sekolah
di Kabupaten Dompu Tahun 2016
JUMLAH PERSENTASE
NO VARIABEL Laki-laki+ Laki-laki+
Laki-laki Perempuan Laki-laki Perempuan
Perempuan Perempuan
1 TIDAKMEMILIKI IJAZAHSD 20,732 21,676 42,408 22.68 23.80 23.24
2 SD/MI 17,761 23,634 41,395 19.43 25.95 22.68
3 SMP/ MTs 35,842 41,394 77,236 39.21 45.45 42.32
4 SMA/ MA
26,682 20,237 46,919 29.19 22.22 25.71
5 SEKOLAHMENENGAHKEJURUAN
6 DIPLOMA I/DIPLOMAII 1,782 1,721 3,503 1.95 1.89 1.92
7 AKADEMI/DIPLOMA III
8 UNIVERSITAS/DIPLOMA IV 6,289 5,792 12,081 6.88 6.36 6.62
9 S2/S3(MASTER/DOKTOR)
Sumber :Dompu Dalam Angka 2016 ( Data 2015 )

Dari tabel di atas menunjukkan jumlah penduduk menurut tingkatan sekolah


yang terbesar yaitu SMP/MTs sebanyak 42,32%. Tingginya angka tingkatan sekolah
SMP/MTs di kabupaten Dompu menunjukan faktor ekonomi dan masih kurangnya
kesadaran dalam keluarga tentang pentingnya melanjutkan pendidikan ke jenjang
yang lebih tinggi. Sedangkan untuk kategori akademi dan S2/S3 data belum bisa
ditampilkan.

14 | Profil Kesehatan Kabupaten Dompu Tahun 2016


B A B I Iii|I 15

SITUASI
DERAJAT KESEHATAN

Derajat kesehatan dari suatu masyarakat merupakan salah satu gambaran dari
kemampuan/kinerja petugas kesehatan dalam mencapai indikator kesehatan melalui
berbagai kegiatan dalam merencanakan, melaksanakan, mengendalikan program/kegiatan
sehingga mampu meningkatkan derajat kesehatan masyarakat,kesejahteraan dan kualitas
sumber daya manusia.
Terdapat beberapa indikator dalam mengukur derajat kesehatan masyarakat,
indikator-indikator tersebut pada umumnya tercermin dari kondisi mortalitas (angka
kematian), morbiditas (angka kesakitan) dan status gizi masyarakat. Derajat kesehatan
suatu masyarakat digambarkan melalui angka kematian bayi (AKB), Angka Kematian
Balita (AKABA), Angka Kematian Ibu (AKI) dan angka morbiditas beberapa penyakit.

A. ANGKA KEMATIAN (MORTALITAS)

Mortalitas adalah angka kematian yang terjadi pada kurun waktu tertentu dan
tempat tertentu yang diakibatkan oleh keadaan tertentu, dapat berupa penyakit
maupun sebab lainnya. Angka kematian yang disajikan pada bab ini yaitu AKB,
AKABA dan AKI. Data yang dapat ditampilkan adalah data tentang jumlah
kematian bayi, kematian balita dan kematian Ibu. Hal ini di karenakan legalitas
kewenangan mengenai perhitungan AKB, AKABA dan AKI ada pada Badan Pusat
Statistik.

1. Angka Kematian Bayi (AKB)

Angka Kematian Bayi (AKB) adalah jumlah bayi yang meninggal


sebelum mencapai usia 1 tahun yang dinyatakan dalam 1.000 kelahiran hidup
pada tahun yang sama. Angka kematian bayi merupakan salah satu Indikator

15 | Profil Kesehatan Kabupaten Dompu Tahun 2016


B A B I Iii|I 16

Bidang Kesehatan untuk mengukur IPM di setiap wilayah negara Republik


Indonesia.

Gambaran jumlah kasus kematian bayi selama lima tahun terakhir


menunjukkan angka yang fluktuatif, terjadi peningkatan dan penurunan kasus
di setiap tahunnya. Selama kurun waktu tersebut, jumlah kematian bayi terendah
adalah pada tahun 2013 dengan 29 kasus kematian dan tertinggi pada tahun 2012
yaitu 58 kasus. Pada tahun 2016 kematian bayi menurun menjadi 31 kasus,
penyebabnya antara lain dikarenakan oleh BBLR 12 kasus, Aspexia 7 kasus,
kelainan kongenital (cacat bawaan) 4 kasus, dan 8 kasus disebabkan oleh
penyebab lainnya yang merupakan akumulasi dari berbagai kasus seperti ISPA,
TN dan penyakit-penyakit lainnya. Dari 31 kasus kematian bayi tersebut, 28
kasus terjadi pada saat neonatal dan 3 kasus terjadi pada postnatal, sehingga
dapat diketahui penyumbang kematian bayi terbesar terjadi pada masa neonatal.
Hal-hal tersebut di atas terjadi kemungkinan disebabkan kualitas pelayanan
komplikasi oleh Puskesmas dan jaringan serta Rumah Sakit dan ketepatan rujukan
sudah cukup bagus. Walaupun masih terlihat kompetensi bidan di beberapa Puskesmas
masih ada yang belum maksimal. Hal ini perlu dicermati bersama dan kewaspadaan
harus tetap ditingkatkan agar jumlah kematian bayi dapat ditekan. Selain asupan
gizi pada saat kehamilan yang kurang dan juga pengetahuan ibu dan keluarga
yang masih kurang tentang bagaimana mempersiapkan persalinan yang sehat.
Data kasus kematian bayi selama lima tahun terakhir dapat dilihat pada grafik
dibawah ini :

16 | Profil Kesehatan Kabupaten Dompu Tahun 2016


B A B I Iii|I 17

Grafik 3.1

Kasus Kematian Bayi di Kabupaten Dompu Tahun


2012 s/d 2016
70
60 58
50
40
33 34
30 29 31

20
10
-
2012 2013 2014 2015 2016

Sumber : Seksi KIA, Dinkes Dompu Tahun 2017

2. Angka Kematian Balita (AKABA)

Angka Kematian Balita (AKABA) adalah jumlah anak yang meninggal


sebelum mencapai usia 5 (lima) tahun yang dinyatakan sebagai angka per 1.000
kelahiran hidup. AKABA mempresentasikan peluang terjadinya kematian pada
fase antara kelahiran dan sebelum umur 5 tahun. Data yang ditampilkan adalah
data jumlah kematian balita, karena legalitas perhitungan AKABA ada pada
BPS.

Data tentang kasus kematian balita selama rentang waktu dari tahun
2012 s/d 2016 dapat dilihat pada grafik di bawah ini :

17 | Profil Kesehatan Kabupaten Dompu Tahun 2016


B A B I Iii|I 18

Grafik 3.2

Kasus Kematian Balita di Kabupaten


Dompu Tahun 2012 s/d 2016
70 62
60
50 43
37 35
40 32
30
20
10
-
2012 2013 2014 2015 2016

Sumber : Seksi KIA, Dinkes Kabupaten Dompu Tahun 2017

Pada grafik di atas terlihat peningkatan kasus kematian balita yang sangat
tinggi terjadi pada tahun 2012, dimana kematian balita mencapai 62 kasus.
Pada tahun 2016 dengan segala upaya yang dilakukan, kematian balita
dapat ditekan menjadi 35 kasus, Kematian balita (0-<5 thn) merupakan
penjumlahan dari kematian bayi (0 - < 1 tahun) dan kematian anak balita (1-4
tahun). Kematian balita di sebabkan oleh beberapa hal yang bervariasi seperti
BBLR, Asfeksia, kelainan kongenital dan pneumonia serta penyebab lain yang
tidak di ketahui. Data lebih lengkap tentang penyebab kematian balita per
Puskesmas pada tahun 2016 terlihat pada tabel berikut ini :

18 | Profil Kesehatan Kabupaten Dompu Tahun 2016


B A B I Iii|I 19

Tabel 3.1
Kematian Balita (Bayi dan Anak Balita) Berdasarkan Penyebab Kematian Per-
Puskesmas di Kabupaten Dompu Tahun 2016
Penyebab
Penyebab Kematian Jumlah
Jumlah Kematian
Kematian
No Puskesmas Kematian
Asfiks kelainan Pneu Lain- Anak Lain-
Bayi BBLR Diare
ia Kongenital monia lain Balita lain

1 Rasabou 7 1 2 1 1 2 3 2 1
2 Ranggo 4 1 - - 1 1 - - -
Dompu
3 7 5 - 1 - 1 1 - 1
Timur
4 Dompu Kota 1 0 - - 1 - - - -
Dompu
5 4 0 2 2 - - - - -
Barat
6 Kilo 2 1 1 - - - - - -
7 Kempo 0 0 - - - - - - -
8 Soriutu 4 3 1 - - - - - -
9 Calabai 3 2 1 - - - - - -

Jumlah 31 12 7 4 4 4 4 2 2
Sumber : Seksi KIA, Dinkes Kabupaten Dompu 2017

Dari tabel di atas, terlihat bahwa jumlah kasus kematian bayi tertinggi
ada pada Puskesmas Rasabou yakni sebanyak 7 kasus dan terendah pada
Puskesmas Kempo tidak ada kasus. Penyebab kematian bayi lebih banyak
disebabkan oleh BBLR (berat badan lahir rendah) dan asfiksia sebanyak 7
kasus, sedangkan kasus kematian anak balita sebanyak 4 kasus yang disebabkan
oleh penyakit diare penyebab lain yang tidak diketahui.

3. Angka Kematian Ibu (AKI)

Angka Kematian Ibu (AKI) juga menjadi salah satu indikator penting
dalam menentukan derajat kesehatan masyarakat. AKI menggambarkan jumlah
wanita yang meninggal dari satu penyebab kematian terkait dengan gangguan
kehamilan atau penanganan (tidak termasuk kecelakaan atau kasus insidensial)

19 | Profil Kesehatan Kabupaten Dompu Tahun 2016


B A B I Iii|I 20

selama kehamilan, melahirkan dan dalam masa nifas (42 hari setelah
melahirkan) tanpa memperhitungkan lama kehamilan per 100.000 kelahiran
hidup.

Sensitifitas AKI terhadap perbaikan pelayanan kesehatan menjadikannya


sebagai indikator keberhasilan pembangunan sektor kesehatan. Data yang
ditampilkan adalah data jumlah kasus kematian ibu, baik pada saat kehamilan,
persalinan maupun saat nifas. Berikut ini adalah grafik yang menunjukkan
jumlah kematian ibu di kabupaten Dompu pada tahun 2012 s/d 2016.

Grafik 3.3

Kasus Kematian Ibu di Kabupaten Dompu


Tahun 2012 s/d 2016
14
12
12
10
8
6
6 5

4 2 2
2
-
2012 2013 2014 2015 2016

Sumber :Bidang Binkesmas Dinkes Kabupaten Dompu 2017

Dari grafik di atas menunjukkan bahwa jumlah kematian Ibu di


kabupaten Dompu mengalami penurunan yang signifikan pada tahun 2016
yakni sebanyak 6 kasus (110/100.000 kelahiran hidup) yang disebabkan
Perdarahan menempati urutan tertinggi sebagai penyebab langsung kematian
maternal. Kemudian disusul oleh penyebab lain, penyebab lain juga tinggi
tetapi ini merupakan penyebab dari berbagai kasus seperti jantung, malaria,
ginjal dan penyakit-penyakit lainnya. Kedua kasus kematian tersebut terjadi

20 | Profil Kesehatan Kabupaten Dompu Tahun 2016


B A B I Iii|I 21

pada saat nifas, dan hal tersebut harus menjadi perhatian bersama, mengapa
kematian ibu selama dua tahun ini terjadi pada masa nifas. Pada masa nifas
petugas harus melakukan pelayanan baik di tempat pelayanan kesehatan
maupun dengan kunjungan rumah minimal 3 kali pasca melahirkan. Karena
pada masa nifas petugas harus memberikan dukungan yang terus menerus agar
mengurangi ketegangan fisik dan psikologis.

Dari indikator angka kematian ibu (AKI) di atas dapat dilihat bahwa
angka kematian ibu tahun 2012 - 2014 sudah mencapai target MDG’s yakni
102 per 100.000 kelahiran hidup tahun 2016), namun pada tahun 2016
sebanyak 6 (enam) kasus dari 5.474 kelahiran hidup (AKI : 110 per 100.000
kelahiran hidup sudah mencapai target MDG’s 102 per 100.000 kelahiran
hidup tahun 2016), kasus ini menurun dari jumlah kasus pada tahun 2015 yakni
12 kasus, Adapun upaya dalam rangka mendukung program AKINO bidang
Kesehatan Ibu dan Anak, masih ada beberapa permasalahan antara lain :

a. Sumber Daya Manusia (SDM)

Jumlah bidan di kabupaten Dompu saat ini sebanyak 167 orang


(PNS dan PTT), namun mutu atau kompetensi bidan masih rendah,
terjadi ketimpangan (gap) yang tinggi antara bidan senior dengan yang
baru, hal tersebut berpengaruh pada kemampuan deteksi ibu hamil
risiko serta penanganan yang belum dekat pada ibu hamil, ibu nifas dan
bayi risti (3 Terlambat : Terlambat mengenal tanda, terlambat
pengambilan keputusan, dan terlambat dirujuk dan mendapat
pelayanan)

b. Akses Pelayanan ke puskesmas masih ada yang jauh dari wilayah kerja
sehingga terlambat mendapatkan penanganan.
c. Pelayanan Rujukan.

21 | Profil Kesehatan Kabupaten Dompu Tahun 2016


B A B I Iii|I 22

Kegiatan pelayanan Tim Poned puskesmas belum berjalan baik karena


rotasi dokter terutama di puskesmas Kilo, puskesmas soriutu,
puskesmas calabai dan puskesmas rasabou, puskesmas kempo,
puskesmas dompu kota dan puskesmas ranggo.
d. Manual rujukan belum dilaksanakan secara efektif oleh petugas.

B. ANGKA KESAKITAN (MORBIDITAS)

Morbiditas adalah angka kesakitan, baik insiden maupun prevalensi dari


suatu penyakit. Morbiditas menggambarkan kejadian penyakit dalam suatu populasi
pada kurun waktu tertentu. Morbiditas juga berperan dalam penilaian terhadap
derajat kesehatan masyarakat.

1. Tuberkolosis Paru (TB)


Tuberkulosis (TB) merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh
infeksi bakteri Mycobacterium tuberculosis. Penyakit ini dapat menyebar
melalui Droplet orang yang terinfeksi basil/kuman TB. Bersama dengan malaria
dan HIV/AIDS, TB menjadi salah satu penyakit yang pengendaliannya menjadi
komitmen global dalam MDGs.

A. CNR Kasus Baru Bta+ dan CNR Seluruh Kasus Tb


CNR Kasus TB (kasus baru BTA+ dan CNR Seluruh Kasus TB)
menunjukan jumlah pasien baru yang ditemukan dan tercatat diantara
100.000 penduduk di suatu wilayah tertentu. CNR (Case Notification Rate)
berguna untuk menunjukan kecenderungan (trend) meningkat atau
menurunnya penemuan pasien pada wilayah tersebut.

Penyakit Tuberculosis masih menjadi masalah kesehatan yang selalu


dihadapi oleh masyarakat terutama masyarakat yang memiliki tingkat

22 | Profil Kesehatan Kabupaten Dompu Tahun 2016


B A B I Iii|I 23

ekonomi rendah. Penanggulangan penyakit Tuberculosis harus dilaksanakan


oleh seluruh Unit pelayanan kesehatan baik di Rumah Sakit, Puskesmas
maupun dokter swasta serta tetap melibatkan peran serta masyarakat secara
paripurna dan terpadu. Adapun gambaran tentang CNR kasus baru BTA+ dan
CNR seluruh kasus TB di Kabupaten Dompu dalam rentang waktu 2012 s/d
2016 dapat dilihat pada grafik di bawah ini :
Grafik 3.4

CNR Kasus Baru TB BTA + dan CNR Seluruh Kasus TB


Per 100.000 Penduduk di Kabupaten Dompu
Tahun 2012 s/d 2016
180
160
140
120
100
80
60
40
20
-
2012 2013 2014 2015 2016
CNR Ka sus Ba ru TB BTA +
83 98 123 106 112
Per 100.000 Penduduk
CNR Seluruh Ka sus TB Per
163 136 153 138 138
100.000 Penduduk

Sumber : Seksi P2, Dinkes Kabupaten Dompu 2017

Pada Grafik di atas menunjukan CNR kasus TB Paru BTA +


mengalami peningkatan dari tahun 2012 s/d 2016, namun pada tahun 2016
Angka CNR kasus baru TB BTA + dan CNR seluruh kasus TB Paru angka
nya stabil yakni sama pada tahun 2014. Stabilnya angka penemuan kasus baru
TB Paru baik BTA+ atau seluruh kasus TB Paru pada tahun 2016 perlu
adanya perencanaan yang baik dari puskesmas terutama dalam merencanakan
kegiatan pendukung program TB Paru melalui anggaran BOK. Pada tahun
2016 dukungan anggaran yang masih sangat rendah sehingga kegiatan
penemuan kasus secara aktif tidak dapat dilakukan secara maksimal.

23 | Profil Kesehatan Kabupaten Dompu Tahun 2016


B A B I Iii|I 24

Pada tahun 2016 upaya yang dilakukan dalam penanggulangan


penyakit TB paru selain melaksanakan kegiatan CBA adalah melaksanakan
kegiatan kontak serumah, bimtek dan supervisi serta penyuluhan. Untuk
meningkatkan hasil cakupan penjaringan suspek TB-Paru perlu dilakukan
kerjasama yang baik terutama dengan petugas pustu, poskesdes dan juga
kader kesehatan serta tokoh masyarakat, agar dapat membantu dalam
memberikan penyuluhan pada masyarakat dan segera melaporkan apabila ada
tersangka TB paru yang ditemukan di masyarakat.

B. Proporsi Kasus TB Anak 0-14 tahun

Kasus TB anak merupakan kasus TB pada anak usia 0-14 tahun dan
merupakan penyakit serius yang cepat menular secara langsung melalui
udara. Anak-anak dengan kekebalan tubuh rendah paling rentan tertular TB
dari orang dewasa yang positif TB Paru. Gambaran tentang proporsi kasus
TB Anak 0-14 tahun per Puskesmas di Kabupaten Dompu dapat dilihat pada
grafik di bawah ini :
Grafik 3.5
Proporsi Kasus TB Anak 0-14 tahun Per Puskesmas
di Kabupaten Dompu Tahun 2016
8,0 7,1%
7,0

6,0

5,0 4,2%
3,7%
4,0

3,0 2,5%

2,0 1,1%
1,0
0,0% 0,0% 0,0% 0,0% 0,0%
0,0
RASABOU RANGGO DOMPU DOMPU DOMPU KILO KEMPO SORIUTU CALABAI RSUD
TIMUR KOTA BARAT

Sumber : Seksi P2, Dinkes Kabupaten Dompu 2017

24 | Profil Kesehatan Kabupaten Dompu Tahun 2016


B A B I Iii|I 25

Proporsi kasus TB Anak 0-14 tahun di kabupaten Dompu pada tahun


2016 adalah 1,6%, dari seluruh jumlah kasus TB Paru yang ditemukan,
Sedangkan untuk rincian per Puskesmas dapat dilihat pada grafik di atas.
Kasus TB Paru pada Anak 0-14 tahun terjadi pada lima puskesmas, kasus
yang terjadi di wilayah Puskesmas Ranggo adalah kasus yang sangat tinggi,
maka perlu dilakukan penanganan yang lebih berkualitas terhadap penderita
TB Paru pada Anak, sehingga pengobatan yang dilakukan berhasil dan dapat
memutus rantai penularan. Selain itu perlu dilakukan pelacakan kasus TB
Paru pada Anak dengan lebih fokus, melalui pemeriksaan kontak serumah,
CBA dan penyuluhan dengan harapan dapat menekan angka kejadian TB
Paru pada Anak.

C. Angka Keberhasilan Pengobatan Penderita TB Paru BTA +

Untuk mengukur keberhasilan pengobatan TB Paru BTA (+)


digunakan indikator persentase sembuh, persentase pengobatan lengkap, dan
angka keberhasilan pengobatan (SR = Success Rate). Secara program, angka
kesembuhan yang ditampilkan pada tahun 2016 adalah angka kesembuhan
kasus TB Paru BTA (+) pada tahun 2015. Success Rate mengindikasikan
persentase pasien TB paru BTA Positif yang menyelesaikan pengobatan, baik
yang sembuh maupun yang menjalani pengobatan lengkap diantara pasien
baru TB paru BTA positif yang tercatat. Berikut ini adalah gambaran SR
di Kabupaten Dompu pada tahun 2012 s/d 2016 :

25 | Profil Kesehatan Kabupaten Dompu Tahun 2016


B A B I Iii|I 26

Grafik 3.6

Sukses Rate (SR) BTA + di Kabupaten Dompu Tahun


2012 s/d 2016

2016 87,23%

2015 95%

2014 77,30%

2013 89,68%

2012 89,68%

- 10,00 20,00 30,00 40,00 50,00 60,00 70,00 80,00 90,00 100,00

Sumber : Seksi P2, Dinkes Kabupaten Dompu 2017

Angka kesembuhan TB Paru yang tergambar pada grafik di atas


menunjukkan angka kesembuhan TB Paru pada tiga tahun berturut turut
yakni pada tahun 2014, 2015 dan 2016 telah melebihi target yang telah
ditetapkan yakni 85%. Dalam meningkatkan angka kesembuhan penderita TB
Paru BTA positif perlu di upayakan peningkatan dalam pengetahuan
penderita dan keaktifan dari PMO. Sedangkan untuk petugas program perlu
melakukan monitoring dan memberikan penjelasan yang baik kepada
penderita tentang aturan minum obat dan efek samping dari setiap obat yang
di minum selama 6 bulan. Apabila ada penderita yang terputus minum obat,
maka petugas program TB paru puskesmas perlu melakukan kunjungan
rumah sehingga permasalahan terputusnya minum obat dapat di ketahui dan
pada akhirnya angka Drop Out (DO) dapat ditekan seminimal mungkin.

2. Pneumonia Balita

Definisi Pneumonia adalah infeksi akut yang menyerang jaringan paru


(alveoli). Infeksi dapat disebabkan oleh bakteri, virus maupun jamur. Pneumonia

26 | Profil Kesehatan Kabupaten Dompu Tahun 2016


B A B I Iii|I 27

juga dapat disebabkan oleh akibat kecelakaan karena menghirup cairan atau
bahan kimia. Pada umumnya orang-orang yang rentan terserang pneumonia
adalah anak-anak usia kurang dari 2 tahun, usia lanjut lebih dari 65 tahun, atau
orang-orang yang memiliki masalah kesehatan (malnutrisi dan gangguan
imunologi).

Pneumonia masih merupakan masalah kesehatan masyarakat yang tetap


rutin dilakukan pemantauan dan penanganan dengan baik oleh petugas
kesehatan. Penyakit pneumonia yang terjadi di masyarakat banyak menyerang
anak-anak balita dan perlu dilakukan penanganan dengan tepat terutama
penyakit pneumonia berat yang dampaknya akan menyebabkan kematian.

Grafik 3.7

Persentase Pneumonia Pada Balita di Kabupaten Dompu


Tahun 2012 s/d 2016
50,00 45,10%
45,00
40,00 35,42 %
35,00
30,00
23,87 % 22,34 %
25,00 21,25 %
20,00
15,00
10,00
5,00
-
2012 2013 2014 2015 2016

Sumber : Seksi P2, Dinkes Kabupaten Dompu 2017

Berdasarkan grafik diatas nampak bahwa persentase penemuan


penderita pneumonia masih sangat rendah, masih jauh dari target yang
ditetapkan yaitu 100%. Target nasional yang di tetapkan oleh pemerintah sebesar

27 | Profil Kesehatan Kabupaten Dompu Tahun 2016


B A B I Iii|I 28

100% merupakan target penanganan sedangkan perhitungan capaian berdasarkan


definisi operasional adalah kasus yang ditemukan dibagi perkiraan kasus,
sehingga capaian sangat sulit mencapai 100% karena kasus yang diperkirakan
lebih besar dari kasus yang ditemukan. Namun seluruh kasus yang ditemukan
100% sudah tertangani sesuai dengan standar. Selain karena perkiraan kasus
yang lebih besar, pencatatan dan pelaporan yang berasal dari dokter praktek,
Bidan praktek dan RSUD juga belum terkoordinir dengan baik, sehingga data
penyakit dari ketiga sumber tersebut belum tercatat dan terlaporkan.

Pnuemonia masih terjadi di hampir seluruh wilayah Puskesmas


di kabupaten Dompu, hal tersebut dapat di sebabkan oleh beberapa faktor
diantaranya adalah masyarakat belum menyadari pentingnya berperilaku hidup
bersih dan sehat, pentingnya menjaga kebersihan baik di dalam rumah maupun
lingkungan sekitar dan pentingnya ventilasi dan pencahayaan yang baik. Untuk
mengatasi hal tersebut, maka di perlukan adanya penyuluhan tentang
pencegahan pneumonia dan pendekatan pada masyarakat agar masyarakat mau
dan mampu untuk menjaga kebersihan diri dan lingkungannya.

3. HIV/AIDS, Syphilis dan IMS

HIV/AIDS merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh infeksi


virus yaitu Human Immunodeficiency Virus, dimana virus tersebut menyerang
sistem kekebalan tubuh. Infeksi tersebut menyebabkan penderita mengalami
penurunan ketahanan tubuh sehingga sangat mudah untuk terinfeksi berbagai
macam penyakit lainnya.
Syphilis merupakan kasus IMS (Infeksi Menular Seksual) yang hasil
pemeriksaan laboratoriumnya VDRL (Treponema Pallidum Haemagglutination)
positif.

28 | Profil Kesehatan Kabupaten Dompu Tahun 2016


B A B I Iii|I 29

Kegiatan penanggulangan penyakit HIV/AIDS, Syphilis dan Infeksi


Menular Seksual lainnya di Kabupaten Dompu diselenggarakan oleh
pemerintah, masyarakat dan LSM berdasarkan prinsip kemitraan. Pemerintah
berkewajiban mengarahkan, membimbing dan menciptakan suasana yang
mendukung terselenggaranya upaya penanggulangan HIV/AIDS dan
menggerakkan berbagai sektor terkait. Upaya penanggulangan HIV/AIDS
merupakan upaya terpadu dari peningkatan perilaku hidup sehat, pencegahan
penyakit, pengobatan dan perawatan serta Komunikasi Informasi dan Edukatif
(KIE).
Gambaran tentang penyakit HIV/AIDS dan Penyakit menular seksual
lain berdasarkan hasil Sero Survey di Kabupaten Dompu Tahun 2012 s/d 2016
dapat di lihat pada grafik di bawah ini :
Grafik 3.8

Jumlah Kasus HIV, AIDS dan IMS di Kabupaten


Dompu Tahun 2012 s/d 2016
7
6
5
4
3
2
1
0
2012 2013 2014 2015 2016
HIV 2 0 - - -
AIDS 6 0 - - -
IMS 6 0 - - -

Sumber : Seksi P2, Dinkes Kabupaten Dompu 2017

Dari grafik diatas menunjukan hasil pemeriksaan Sero Survey Dinas


Kesehatan Kabupaten Dompu yang bekerjasama dengan Dinas Kesehatan
Provinsi pada Tahun 2012 s/d 2016, dari seluruh orang yang dilakukan

29 | Profil Kesehatan Kabupaten Dompu Tahun 2016


B A B I Iii|I 30

screening di Lembaga Pemasyarakatan (LP), hanya pada tahun 2012 saja


ditemukan kasus positif HIV dan AIDS. Sedangkan untuk data tiga tahun
berturut-turut belum dapat ditampilkan, karena hasil screening yang dilakukan
belum keluar hasilnya dari BLK, selain itu tidak adanya koordinasi data yang
diterima dari klinik VCT RSUD Dompu yang merupakan klinik khusus,
penanganan HIV dan AIDS juga berpengaruh terhadap ketersediaan data
mengenai kasus HIV dan AIDS.

Upaya penanggulangan penyakit IMS,HIV/AIDS yang di lakukan


di kabupaten Dompu belum dapat dilakukan dengan maksimal terutama
di dalam melakukan penyuluhan ataupun promosi tentang penyakit
IMS,HIV/AIDS pada kelompok-kelompok resiko. Untuk menekan dan
mencegah penyebaran penyakit menular tersebut Kabupaten Dompu telah
membentuk KPAD (Komisi Penanggulangan AIDS Daerah) yang merupakan
organisasi yang berperan penting dalam upaya penanggulangan HIV/AIDS
di Kabupaten Dompu namun belum berjalan dengan baik. Rumah Sakit Umum
Daerah Dompu sebagai tempat pelayanan klinik VCT yang memberikan
pelayanan secara khusus terhadap penderita HIV/AIDS belum berfungsi dan
optimal sehingga perlu diaktifkan dengan mengupayakan penyediaan sarana dan
prasarana yang memenuhi standar, selain itu pemanfaatan tenaga yang dilatih
di RSUD Dompu belum difungsikan sebagaimana mestinya.

4. Darah Pendonor Di Screening Terhadap HIV

Selain melaksanakan sero survei HIV, Dinas Kesehatan kabupaten Dompu


juga melakukan pengamatan terhadap hasil screening darah dari pendonor
melalui Rumah Sakit. Tujuan screening adalah untuk mengamankan darah
pendonor supaya bebas dari penyakit seperti syphilis maupun bebas dari virus
HIV. Pada tahun 2015 data tentang pendonor yang diskrining dapat ditampilkan

30 | Profil Kesehatan Kabupaten Dompu Tahun 2016


B A B I Iii|I 31

yaitu jumlah pendonor sebanyak 163 orang kemudian yang melakukan


pemeriksaan sampel darah sebanyak 163 orang (100%) dan hasil pemeriksaan
sampel darah tersebut tidak ada yang ditemukan yang positif HIV.

5. Diare
Penyakit Diare merupakan salah satu penyakit menular yang menjadi
masalah kesehatan masyarakat dan sering menyerang anak-anak balita. Penyakit
diare bila tidak ditangani dengan baik dapat menyebabkan kejadian luar biasa
(KLB) dan kematian. Gambaran tentang persentase penemuan dan penanganan
kasus Diare Per Puskesmas di Kabupaten Dompu tahun 2016 dapat dilihat pada
grafik di bawah ini :
Grafik 3.9
Persentase Penemuan dan Penanganan Kasus Diare Per
Puskesmas di Kabupaten Dompu Tahun 2016

CALABAI 44,77%
SORIUTU 39,76%
KEMPO 55,77%
KILO 78,32%
DOMPU BARAT 62,87%
DOMPU KOTA 46,32%
DOMPU TIMUR 76,85%
RANGGO 81,66%
RASABOU 75,21%

- 10,00 20,00 30,00 40,00 50,00 60,00 70,00 80,00 90,00

Sumber : Seksi P2, Dinkes Kabupaten Dompu 2017

Faktor –faktor yang menyebabkan masih tingginya kejadian penyakit


diare di Kabupaten Dompu antara lain perilaku masyarakat yang meminum air
yang tidak dimasak, tidak mencuci tangan sebelum makan, setelah buang air
besar dan setelah beraktivitas, sanitasi pengolahan dan penyajian makanan yang

31 | Profil Kesehatan Kabupaten Dompu Tahun 2016


B A B I Iii|I 32

belum baik, perilaku buang air besar sembarangan, dan cakupan sarana air bersih
yang masih rendah.

Dalam menangani masalah penyakit diare perlu dilakukan upaya


penanganan yang terpadu terutama dalam penyuluhan tentang perilaku hidup
bersih dan sehat, seperti perilaku minum air yang telah dimasak, kebiasaan
mencuci tangan sebelum makan, setelah buang air besar dan setelah beraktivitas.
Dengan adanya kegiatan penyuluhan diharapkan angka kesakitan penyakit diare
dapat di tekan dan upaya kegiatan penemuan dan penanganan kasus diare tetap
terus dilakukan dengan maksimal sehingga kejadian KLB diare dapat di cegah
secara dini.

6. Kusta
Kusta adalah penyakit menular yang disebabkan oleh infeksi bakteri
Mycrobacterium Leprae. Penatalaksanaan khusus yang buruk dapat
menyebabkan Kusta menjadi posesif, menyebabkan kerusakan permanen pada
kulit, saraf, anggota gerak dan mata.
Diagnosis kusta dapat ditegakkan dengan adanya kondisi sebagai
berikut : 1)Kelainan pada kulit (bercak) putih atau kemerahan di sertai mati rasa;
2)Penebalan saraf tepi yang disertai gangguan fungsi saraf berupa mati rasa dan
kelemahan/kelumpuhan otot; 3)Adanya kuman tahan asam didalam jaringan
kulit.
Penyakit kusta merupakan salah satu penyakit menular yang
menimbulkan masalah yang sangat kompleks. Masalah yang dimaksud bukan
hanya dari segi medis saja, tetapi meluas sampai masalah sosial, ekonomi dan
budaya. Penyakit kusta sampai dengan saat ini masih ditakuti masyarakat,
keluarga termasuk sebagian petugas kesehatan. Hal ini disebabkan masih
kurangnya pengetahuan masyarakat, kepercayaan yang keliru terhadap kusta dan
cacat yang ditimbulkannya.

32 | Profil Kesehatan Kabupaten Dompu Tahun 2016


B A B I Iii|I 33

Untuk meningkatkan upaya penanganan penyakit kusta ini perlu


diupayakan kegiatan penyuluhan yang baik dan benar tentang penyakit kusta,
penjaringan suspect kusta dan penanganan penderita kusta dengan maksimal.

A. Kasus Baru Kusta

Hasil kegiatan program P2 Kusta di kabupaten Dompu pada tahun


2012 s/d 2016 digambarkan pada grafik berikut ini:
Grafik 3.10
Jumlah Kasus Baru Kusta Tipe PB dan MB dan NCDR Per
100.000 Penduduk di Kabupaten Dompu
Tahun 2013 s/d 2016

PB (kss) MB (kss) NCDR (per 100.000 pnddk)

28 29
27
24

14,3 15,44
14,16
11,82

7
5 3 5

2013 2014 2015 2016

Sumber : Seksi P2, Dinkes Kabupaten Dompu 2017

Pada grafik di atas, pada tahun 2016 terlihat bahwa kusta tipe MB
jumlah kasusnya lebih besar dibandingkan kusta tipe PB, hal ini dikarenakan
pada kusta tipe MB konsentrasi kuman lebih banyak, sehingga kemungkinan
untuk menularkan juga lebih besar. NCDR kusta pada tahun 2014 dan 2015
menurun, hal ini menunjukan proporsi penyakit kusta sedikit menurun dan
dapat diartikan sumber penularan kusta dimasyarakat sudah mulai dapat
ditekan. Sedangkan pada tahun 2016 NCDR kusta dalam upaya melakukan

33 | Profil Kesehatan Kabupaten Dompu Tahun 2016


B A B I Iii|I 34

penanggulangan penyakit kusta perlu direncanakan suatu kegiatan seperti


penemuan penderita, diagnosis dan klasifikasi, pengobatan dan pengendalian
pengobatan, pencegahan cacat dan perawatan diri serta melakukan rehabilitasi
medik. Hal penting yang perlu diperhatikan dalam penanggulangan penyakit
kusta adalah peningkatan kemampuan petugas dan ketersediaan obat kusta
yang memadai. Beberapa upaya penanggulangan penyakit kusta yang
di dilakukan pada tahun 2016 adalah melaksanakan kegiatan LEC (Leprosy
Elimination Campaign), pemeriksaan kontak, penyuluhan dan pengobatan
penderita kusta. Sedangkan dalam mengevalusi hasil kegiatan program kusta
di puskesmas dilakukan pembinaan, supervisi, dan evaluasi di tingkat
kabupaten.

B. Persentase Kasus Baru Kusta Anak Usia 0-14 Tahun

Untuk mengetahui tingkat penularan kusta di masyarakat digunakan


indikator proporsi anak (0-14 tahun) diantara penderita baru. Persentase kasus
baru kusta pada anak (0-14 tahun) tergambar pada grafik di bawah ini :

Grafik 3.11
Persentase Kasus Baru Kusta Anak Usia 0-14 Tahun
di Kabupaten Dompu Tahun 2013 s/d 2016

2016 5,71%

2015 9,09%

2014 7,41%

2013 6,25%

- 1,00 2,00 3,00 4,00 5,00 6,00 7,00 8,00 9,00 10,00

Sumber : Seksi P2, Dinkes Kabupaten Dompu 2017

34 | Profil Kesehatan Kabupaten Dompu Tahun 2016


B A B I Iii|I 35

Grafik diatas menunjukan, bahwa persentase kusta pada anak usia 0-


14 tahun pada tahun 2016 menurun dibandingkan dengan tahun 2015. Pada
tahun 2016 terdapat kasus kusta pada anak sebanyak 2 orang (5,71%), hal ini
menunjukan tingkat penularan penyakit kusta antar keluarga dapat ditekan,
dan kegiatan pemeriksaan kontak serumah dilaksanakan secara terus menerus
dan berkesinambungan.

C. Cacat Tingkat 2 penderita Kusta


Sampai saat ini penyakit kusta menjadi masalah yang sangat
di khawatirkan oleh masyarakat baik penderita kusta sendiri maupun
masyarakat yang ada disekitar penderita. Untuk meningkatkan upaya
penanganan penyakit kusta ini perlu diupayakan kegiatan penyuluhan yang
baik dan benar tentang penyakit kusta, kegiatan penjaringan suspec kusta dan
penanganan penderita kusta.

Grafik 3.12

Persentase Cacat Tingkat 2 dan Angka Cacat Tingkat 2 Penderita


Kusta per 100.000 Penduduk di Kabupaten Dompu
Tahun 2013 s/d 2016
20,00
18,00
16,00
14,00
12,00
10,00
8,00
6,00
4,00
2,00
-
2013 2014 2015 2016
% cacat tingkat 2 18,75 3,70 0,00 11,43
Angka Cacat Tingkat 2 Per
2,66 0,44 0,00 1,72
100.000 Penduduk

Sumber : Seksi P2, Dinkes Kabupaten Dompu 2017

35 | Profil Kesehatan Kabupaten Dompu Tahun 2016


B A B I Iii|I 36

Tabel diatas menunjukan bahwa persentase cacat tingkat 2 penderita


kusta tahun 2016 sebanyak 4 kasus (11,43%), hal ini menjadi perhatian lintas
program dalam penanggulangan cacat tingkat 2 kusta terutama di tingkat
puskesmas karena pada tahun sebelumnya penderita kusta tidak ada yang
terdapat kelainan anatomis pada tangan dan kaki.

7. AFP (Acute Flacid Paralysis/Lumpuh Layuh Akut) dan Polio

AFP merupakan kondisi abnormal ketika seorang mengalami


penurunan kekuatan otot tanpa penyebab yang jelas kemudian berakibat pada
kelumpuhan pada anak berusia < 15 tahun yang bersifat layuh (flaccid) dan
terjadi secara akut, mendadak dan bukan disebabkan oleh ruda paksa.

Polio adalah salah satu penyakit menular yang termasuk ke dalam


PD3I. Penyakit ini disebabkan oleh infeksi virus yang menyerang sistem
syaraf hingga penderita mengalami kelumpuhan. Penyakit ini ditandai
dengan munculnya demam, lelah, sakit kepala, mual, kaku dileher dan sakit
ditungkai dan lengan.

Untuk setiap kasus AFP yang ditemukan, dengan kelumpuhan


kurang dari 2 (dua) bulan diambil spesimen tinjanya untuk diperiksa
di Laboratorium Surabaya. Penentuan suatu kasus AFP dapat dikatakan
sebagai kasus Polio adalah apabila didapatkan virus Polio liar pada
pemeriksaan spesimen tinjanya, oleh karena itu spesimen yang dikirim harus
adekuat.

Pada tahun 2016 dari 2 (dua) kasus yang ditargetkan (AFP Rate
2/100.000), ditemukan 11 (sebelas) kasus dengan AFP Rate 13,28 per
100.000 penduduk < 15 tahun. Hal ini menjadi perhatian karena kasus AFP
dari tahun ke tahun terjadi peningkatan.

36 | Profil Kesehatan Kabupaten Dompu Tahun 2016


B A B I Iii|I 37

8. Penyakit yang Dapat Dicegah Dengan Imunisasi (PD3I)

Upaya pencegahan penyakit melalui pemberian imunisasi masih


tetap terus dilakukan di masyarakat. Berbagai upaya terus dilakukan guna
meningkatkan hasil cakupan imunisasi yang diberikan kepada Bayi, Bumil,
Wanita Usia Subur dan Anak SD/MI. Dalam meningkatkan kualitas vaksin
yang diberikan kepada sasaran, maka perlu diupayakan pengelolaan rantai
vaksin sesuai prosedur yang telah ditetapkan.

Vaksin adalah suatu produk biologik yang terbuat dari kuman,


komponen kuman atau racun kuman yang telah dilemahkan atau dimatikan
dan berguna untuk merangsang kekebalan tubuh seseorang.

Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi antara lain Difteri,


Pertusis, Tetanus Neonatorum, campak, Polio dan Hapatitis B. Di antara
penyakit PD3I tersebut, hanya kasus Tetanus Neonatorum yang terjadi pada
tahun 2016 yakni sebanyak 1 kasus, dan penyakit campak sebanyak 22 kasus.

Di kabupaten Dompu program imunisasi merupakan suatu program


andalan didalam upaya melakukan pencegahan penyakit menular secara dini.
Upaya peningkatan cakupan imunisasi terus dilakukan baik di Dinas
Kesehatan maupun di Puskesmas. Adapun pemberian imunisasi yang
dilakukan adalah imunisasi HB, BCG, DPT-Combo, Polio, Campak, TT, DT.
Dengan upaya pemberian imunisasi ini dapat dilihat pengaruhnya terhadap
penurunan angka kesakitan dan kematian akibat penyakit yang dapat dicegah
dengan imunisasi (PD3I) yang terjadi di kabupaten Dompu.

37 | Profil Kesehatan Kabupaten Dompu Tahun 2016


B A B I Iii|I 38

9. Angka kesakitan Demam Berdarah Dengue {DBD}


DBD adalah penyakit yang disebabkan oleh virus Dengue dan
ditularkan oleh vektor nyamuk Aedes aegypty. Penyakit DBD masih
merupakan masalah yang sangat di khawatirkan oleh masyarakat Kabupaten
Dompu. Selama rentang waktu tahun 2013 s/d 2016, kasus DBD selalu
terjadi.
Melalui promosi kesehatan yang dilakukan, masyarakat diberi
pengertian bahwa upaya pencegahan penyakit DBD tidak hanya dengan
melakukan pengasapan/fogging saja akan tetapi dapat juga dicegah dengan
melakukan kegiatan pemberantasan sarang nyamuk (PSN), abatesasi, survei
jentik dan menjaga kebersihan lingkungan sekitar. Upaya penanggulangan
penyakit DBD yang telah dilakukan adalah abatesasi, survei jentik pada
daerah endemis DBD, penyuluhan penyakit DBD melalui posyandu,
melaksanakan PSN dengan melibatkan peran serta lintas sektor dan
masyarakat, melakukan penyelidikan epidemiologi kejadian penyakit DBD
serta melakukan penanganan kasus DBD. Data penderita DBD di Kabupaten
Dompu pada tahun 2013 s/d 2016 dapat dilihat pada grafik di bawah ini :

Grafik 3.13

Jumlah Penderita DBD di Kabupaten Dompu


Tahun 2013 s/d 2016
160
138
140

120

100 Kasus DBD


M eninggal
80
60

40
11 14 10 14
20 0 0
0 0 0 0
2012 2013 2014 2015 2016

Sumber : Seksi P2, Dinkes Kabupaten Dompu 2017

38 | Profil Kesehatan Kabupaten Dompu Tahun 2016


B A B I Iii|I 39

Pada tahun 2016 jumlah kasus DBD sangat meningkat drastis jika
dibandingkan dengan kasus 4 tahun terakhir, namun seluruhnya sudah
ditangani 100% oleh tenaga kesehatan dan tidak ada kasus yang meninggal.
Penyebaran penyakit DBD pada Tahun 2016 terjadi hampir semua
terjadi pada daerah perkotaan dan pedesaan, namun yang paling banyak
terjadi pada wilayah perkotaan daerah endemis, yaitu di wilayah puskesmas
dompu barat sebanyak 54 kasus dan dompu kota 41 kasus.

10. Malaria
Malaria merupakan salah satu penyakit menular yang upaya
pengendaliannya menjadi komitmen global yaitu Millenium Development
Goals (MDGs). Malaria disebabkan oleh parasit plasmodium, yang hidup dan
berkembang biak dalam sel darah merah manusia ditularkan oleh nyamuk
malaria (Anopheles) betina, dapat menyerang semua orang baik laki-laki
ataupun perempuan pada semua golongan umur dari bayi, anak-anak dan
orang dewasa.

Program pemberantasan penyakit malaria di kabupaten Dompu


merupakan program prioritas dalam upaya penanggulangannya, hal ini
disebabkan karena angka kesakitan penyakit malaria masih sangat tinggi dan
masih banyaknya daerah yang endemis malaria terutama daerah-daerah
di pesisir pantai seperti Kecamatan Pekat, Kilo dan Hu,u. Penyakit malaria
merupakan penyakit menular yang masih menjadi masalah kesehatan
masyarakat yang ada di kabupaten Dompu dan masih sering menimbulkan
KLB. Apabila penyakit malaria tidak ditangani dengan serius akan
memberikan dampak yang dapat menyebabkan kematian terutama pada
kelompok resiko tinggi yaitu bayi, anak balita dan ibu hamil. Selain itu
malaria dapat menyebabkan penurunan produktivitas kerja, kecerdasan anak

39 | Profil Kesehatan Kabupaten Dompu Tahun 2016


B A B I Iii|I 40

dan berpengaruh pada kunjungan wisatawan yang pada akhirnya berdampak


pada menurunnya PAD Daerah.

Penderita penyakit malaria positif di kabupaten Dompu pada tahun


2016 sebanyak 213 penderita (Annual Paracite Incident (API) 0,9 per 1.000
penduduk) sedikit meningkat bila dibandingkan tahun 2015 dengan jumlah
penderita 152 orang (API 0,8 per 1.000 penduduk). Hal ini dapat dilihat
bahwa trend penyakit malaria diperkirakan sebelum tahun 2020 kabupaten
Dompu sudah mencapai eliminasi malaria, artinya kasus malaria
di kabupaten Dompu kurang dari 1/1.000 penduduk.

Kasus malaria terjadi hampir di seluruh wilayah puskesmas


di kabupaten Dompu, namun kasus tertinggi terdapat di wilayah puskesmas
Calabai dimana total kasus malaria positif di wilayah tersebut adalah 183
kasus (7,75% dari total kasus). Wilayah puskesmas Calabai merupakan
wilayah endemis malaria. Kejadian malaria di wilayah puskesmas calabai
masih tinggi diakibatkan oleh beberapa hal, antara lain :

a. Pengetahuan masyarakat tentang pencegahan malaria masih rendah


sehingga apabila masyarakat mengalami klinis malaria tidak langsung
memeriksakan diri ke pelayanan kesehatan, namun langsung membeli
obat-obat bebas yang ada di warung tanpa melakukan pemeriksaan darah
terlebih dahulu. Selain itu masyarakat juga tidak menggunakan pelindung
diri dari nyamuk apabila sedang bepergian.
b. Upaya penanggulangan atau penanganan tempat perindukan nyamuk
belum dilakukan dengan maksimal, di karenakan peran serta masyarakat
dalam kegiatan tersebut masih kurang.
Pendistribusian kelambu di wilayah puskesmas Calabai belum
merata, dikarenakan jumlah kelambu yang merupakan bantuan dari GF
dan UNICEF terbatas dan diutamakan untuk ibu hamil dan bayi, sehingga

40 | Profil Kesehatan Kabupaten Dompu Tahun 2016


B A B I Iii|I 41

pendistribusian kelambu hanya dilakukan pada desa-desa yang endemis


malaria.

Grafik 3.14
Pencapaian API Kabupaten Dompu
Tahun 2012 s/d 2016
4
3.5
3
A 2.5
P 2
I 1.5
1
0.5
0
2012 2013 2014 2015 2016
API (per 1000 pnddk) 2.6 1.7 1.3 0.8 0.9
Target API (per 1000 pnddk) 1 1 1 1 1

Sumber : Seksi P2, Dinkes Kabupaten Dompu 2016

Pada grafik di atas terlihat peningkatan API terjadi pada tahun 2012,
hal ini di sebabkan ada peningkatan kejadian malaria di 2 (dua) wilayah yaitu
wilayah Puskesmas Kempo dan Calabai. Pada tahun 2016 kasus positif
malaria meningkat sedikit dibanding tahun 2015 yakni sebanyak 0,9 per
1.000 penduduk dan sudah mencapai target API (Anual Parasite Incidence)
nasional yang ditetapkan yaitu 1/1000 penduduk.
Upaya pencegahan dan penanggulangan penyakit malaria masih
selalu dilakukan antara lain dengan pembagian kelambu yang berinsektisida
yang telah di bagikan dan digunakan dengan baik oleh masyarakat,
melakukan kegiatan larvasiding dan pembertantasan sarang nyamuk (PSN)/
(mematikan jentik nyamuk yang ada di tempat perindukan nyamuk dengan

41 | Profil Kesehatan Kabupaten Dompu Tahun 2016


B A B I Iii|I 42

cara melakukan penyemprotan), melakukan penyuluhan tentang pencegahan


penyakit malaria secara rutin pada masyarakat.

11. Filariasis

Penyakit filariasis (kaki gajah) adalah penyakit menular yang


disebabkan oleh cacing filaria yang ditularkan melalui berbagai jenis nyamuk.
Penyakit ini bersifat menahun (kronis) dan bila tidak mendapatkan
pengobatan, dapat menimbulkan cacat menetap berupa pembesaran kaki,
lengan, dan alat kelamin. Penyakit ini ditularkan melalui nyamuk yang
menghisap darah seseorang yang telah tertular sebelumnya. Darah yang
terinfeksi dan mengandung larva dan akan ditularkan ke orang lain pada saat
nyamuk yang terinfeksi menggigit atau menghisap darah orang tersebut.
Sampai dengan tahun 2016 di kabupaten Dompu tidak ada terjadi kasus
filariasis.

12. Persentase Hipertensi/Tekanan Darah

Pengukuran tekanan darah adalah semua penduduk usia > 18 tahun


yang dilakukan pengukuran tekanan darah di suatu wilayah/unit pelayanan
kesehatan. Hipertensi merupakan kondisi medis kronis dengan tekanan darah
di arteri meningkat. Peningkatan ini menyebabkan jantung harus bekerja
keras dari biasanya untuk mengedarkan darah melalui pembuluh darah. Pada
tahun 2016 data presentase hipertensi tidak dapat ditampilkan.

42 | Profil Kesehatan Kabupaten Dompu Tahun 2016


B A B I Iii|I 43

13. Cakupan Pemerikasaan Obesitas


Pemeriksaan Obesitas merupakan persentase pengunjung puskesmas
dan jaringannya berusia ≥ 15 tahun yang dilakukan pemeriksaan obesitas.
Obesitas merupakan masalah serius karena dapat menyebabkan banyak
masalah kesehatan akibat stres fisik terhadap organ-organ tubuh dan
sendi-sendi serta stres psikologis. Pada tahun 2014, pemeriksaan obesitas
terhadap penduduk di atas 15 tahun belum dilakukan secara maksimal, hal
tersebut di karenakan peralatan guna mendukung pemeriksaan obesitas masih
belum lengkap dan jumlahnya pun masih sangat sedikit. Dari 147.294
penduduk yang berumur lebih dari 15 tahun, hanya 5,5% (8.094 orang) saja
yang dilakukan pemeriksaan obesitas dan di temukan 6 orang yang obesitas,
kemudian pada tahun 2015 pemeriksaan obesitas dilakukan di semua
puskesmas, dan dari 148.799 jumlah penduduk di atas 15 tahun, sebanyak
2.606 orang (1,75%) yang dilakukan pemeriksaan obesitas dan ditemukan 37
orang yang obesitas (1,4%). Selain itu di wilayah Kabupaten Dompu masih
jarang ditemukan kasus obesitas karena dipengaruhi juga oleh gaya hidup,
dimana di kabupaten Dompu belum banyak disediakan makanan-makanan
cepat saji yang dapat memicu terjadinya obesitas, dan pada tahun 2016 data
tidak dapat ditampilkan karena kurang koordinasi nya petugas program dalam
pencatatan dan pelaporan di saryankes.

14. Persentase IVA Positif dan Persentase Tumor/Benjolan pada Perempuan


30-50 tahun
Pemeriksaan IVA+ dilakukan dengan cara mengamati dan
menggunakan spekulum, melihat leher rahim yang telah dipulas dengan asam
asetat atau asam cuka (3-5%). Pada lesi prakanker akan menampilkan warna
bercak putih yang disebut acetowhite epithelium. Sasaran pemeriksaan IVA+

43 | Profil Kesehatan Kabupaten Dompu Tahun 2016


B A B I Iii|I 44

adalah perempuan usia 30-50 tahun. Deteksi dini yang dimaksud dapat
dilakukan oleh tenaga kesehatan terlatih di puskesmas dan jaringannya.
Pemeriksaan Tumor/Benjolan pada payudara secara klinis dapat
dilakukan dengan CBE (Clinical Breast Examination). Pemeriksaan dapat
dilakukan secara manual oleh tenaga kesehatan terlatih.
Pada tahun 2015, pemeriksaan IVA dan pemeriksaan Tumor/
Benjolan pada payudara telah dilakukan di seluruh wilayah Puskesmas,
walaupun dengan persentase yang sangat kecil sekali yaitu hanya 1,26 % dari
total perempuan yang berumur 30-50 tahun. Dari hasil pemeriksaan yang
dilakukan, ditemukan 3 kasus IVA positif dan tidak ditemukan adanya
tumor/benjolan pada payudara. Sedangkan pada tahun 2016 dari 0,45
perempuan yang melakukan pemeriksaan hanya terdapat 1 kasus IVA Positif
yakni pada wilayah puskesmas dompu timur.

15. Cakupan Desa/Kelurahan terkena KLB ditangani < 24 jam

Kejadian Luar Biasa merupakan timbulnya atau meningkatnya


kejadian kesakitan dan atau kematian yang bermakna secara epidemiologis
pada suatu desa/kelurahan dalam waktu tertentu.

Desa/kelurahan mengalami KLB yang ditangani <24 jam merupakan


desa/kelurahan yang mengalami KLB dan ditanggulangi< 24 jam oleh
kabupaten terhadap kejadian luar biasa (KLB).

Dalam rangka meningkatkan derajat kesehatan masyarakat,


kabupaten Dompu masih dihadapkan pada berbagai permasalahan terutama
penyakit menular. Penyakit-penyakit menular tersebut masih menjadi
masalah yang cukup serius seperti penyakit malaria, diare, campak, TB Paru
dan beberapa penyakit lain yang berpotensi KLB seperti: HIV/AIDS, flu
burung, DBD, chikungunya, diare dll.

44 | Profil Kesehatan Kabupaten Dompu Tahun 2016


B A B I Iii|I 45

Penanganan KLB harus dilakukan < dari 24 jam, selain itu sangat
perlu dilakukan suatu penyelidikan epidemiologi terhadap KLB yang terjadi
agar penanganan dapat dilakukan secara tepat dan hasil penyelidikan dapat
terlaporkan dengan cepat dan lengkap. Selama rentang waktu pada tahun
2012 s/d 2016 penanganan KLB (kejadian luar biasa) kurang dari 24 jam
telah ditangani 100%.

45 | Profil Kesehatan Kabupaten Dompu Tahun 2016


B A B I Vii| 46

SITUASI
UPAYA KESEHATAN

Secara umum upaya kesehatan terdiri atas dua unsur utama yaitu : upaya
kesehatan masyarakat (UKM) dan upaya kesehatan perorangan (UKP). Upaya kesehatan
masyarakat adalah setiap kegiatan yang dilakukan oleh pemerintah dan atau masyarakat
serta swasta, untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan serta mencegah dan
menanggulangi timbulnya masalah kesehatan di masyarakat. Upaya kesehatan
masyarakat mencakup upaya-upaya promosi kesehatan, pemeliharaan kesehatan,
pemberantasan penyakit menular, pengendalian penyakit tidak menular, penyehatan
lingkungan dan penyediaan sanitasi dasar, perbaikan gizi masyarakat, kesehatan jiwa,
pengamanan sediaan farmasi dan alat kesehatan, pengamanan penggunaan bahan
berbahaya dalam makanan dan minuman, pengamanan narkotika, psikotropika, zat adiktif
dan bahan berbahaya serta penanggulangan bencana dan bantuan kemanusiaan.

Upaya kesehatan perorangan adalah setiap kegiatan yang dilakukan oleh


pemerintah dan atau masyarakat serta swasta, untuk memelihara dan meningkatkan
kesehatan serta mencegah dan menyembuhkan penyakit serta memulihkan kesehatan
perorangan. Upaya kesehatan perorangan mencakup upaya-upaya promosi kesehatan,
pencegahan penyakit, pengobatan rawat jalan, pengobatan rawat inap, pembatasan dan
pemulihan kecacatan yang ditujukan terhadap perorangan.

Tujuan pembangunan kesehatan di Kabupaten Dompu adalah untuk


meningkatkan derajat kesehatan masyarakat, dalam rangka mewujudkan visi dan misi
Dinas Kesehatan dimana salah satu rencana strategis utamanya adalah ”Meningkatkan
akses masyarakat terhadap pelayanan kesehatan yang berkualitas”. Dalam rangka
mencapai tujuan pembangunan kesehatan untuk meningkatkan derajat kesehatan
masyarakat, telah dilakukan berbagai upaya pelayanan kesehatan masyarakat, telah

46 | Profil Kesehatan Kabupaten Dompu Tahun 2016


B A B I Vii| 47

dilakukan berbagai upaya pelayanan kesehatan. Berikut ini telah dilakukan berbagai
upaya kesehatan. Berikut ini beberapa upaya kesehatan yang dilakukan pada tahun 2016.

A. UPAYA KESEHATAN IBU DAN ANAK

1. Pelayanan kesehatan Ibu Hamil (K1 dan K4)


Pelayanan antenatal merupakan pelayanan kesehatan oleh tenaga
kesehatan untuk ibu selama masa kehamilannya yang dilaksanakan sesuai
dengan standar pelayanan antenatal yang ditetapkan dalam standar pelayanan
kebidanan (SPK) dengan distribusi waktu minimal 1 kali pada trimester pertama
(usia kehamilan 0-12 minggu), 1 kali pada trimester kedua (usia kehamilan 12-
24 minggu) dan 2 kali pada trimester ketiga (usia kehamilan 24-36 minggu).
Standar waktu pelayanan tersebut dianjurkan untuk menjamin perlindungan
terhadap ibu hamil dan janin, berupa deteksi dini faktor risiko, pencegahan dan
penanganan dini komplikasi kehamilan.
Pelayanan antenatal yang sesuai standar meliputi penimbangan berat
badan dan pengukurun tinggi badan, pengukuran tekanan darah, pengukuran
tinggi puncak rahim (fundus uteri), Penentuan status imunisasi tetanus dan
pemberian imunisasi tetanus toksoid sesuai status imunisasi, pemberian tablet
tambah darah minimal 90 tablet selama kehamilan, pelaksanaan temu wicara
(konseling) dan pelayanan tes laboratorium sederhana (Hb dan Golongan darah).
Hasil pencapaian program pelayanan kesehatan ibu hamil dapat dinilai
dengan menggunakan indikator cakupan K1&K4. Cakupan K1 adalah jumlah
ibu hamil yang telah memperoleh pelayanan antenatal pertama kali,
dibandingkan jumlah sasaran ibu hamil di suatu wilayah kerja pada kurun waktu
satu tahun. Sedangkan cakupan K4 adalah jumlah ibu hamil yang telah
memperoleh pelayanan antenatal sesuai dengan standar paling sedikit 4 kali
sesuai jadwal yang dianjurkan, dibandingkan sasaran ibu hamil di suatu wilayah
kerja pada kurun waktu satu tahun.

47 | Profil Kesehatan Kabupaten Dompu Tahun 2016


B A B I Vii| 48

Grafik 4.1

Cakupan Pelayanan Ibu Hamil K1 dan K4


di Kabupaten Dompu Tahun 2012 s/d 2016

120.00 103,34% 105,32% 104,74% 106.01


95,06%
100.00
100,8% 100,8% 95,35% 94.97
80.00 K1
83,91%
60.00 K4

40.00

20.00

0.00
2012 2013 2014 2015 2016

Sumber : Seksi KIA, Dinas Kesehatan Kab. Dompu 2017

Grafik di atas memperlihatkan cakupan K1 selama lima tahun terakhir


semakin meningkat dan tertinggi pada tahun 2016 dan terendah pada tahun
2012, sedangkan Cakupan K4 terjadi penurunan pada tahun 2016 namun sudah
mencapai target yang ditetapkan standart pelayanan minimal (SPM) di setiap
tahunnya, Cakupan K4 lebih dari 100% karena menggunakan data proyeksi,
sehingga dimungkinkan jumlah ibu hamil yang sebenarnya lebih besar dari
jumlah yang diestimasikan.
Gambaran yang diperoleh dari cakupan K-1 dan K-4 pada tahun 2012 s/d
2016, terlihat bahwa di setiap tahunnya cakupan K-4 selalu lebih rendah
daripada cakupan K-1. Hal ini perlu dicermati, karena menurunnya capaian K-4
mengindikasikan tingginya ibu hamil yang Drop Out (DO) atau melakukan
persalinan di luar wilayahnya dimana hal tersebut akan berdampak pada capaian

48 | Profil Kesehatan Kabupaten Dompu Tahun 2016


B A B I Vii| 49

persalinan oleh tenaga kesehatan. Hal-hal yang bisa dilakukan untuk


meningkatkan cakupan K-4 antara lain melakukan penyuluhan tentang
pentingnya melakukan pemeriksaan kehamilan terutama pada saat umur
kehamilan masuk pada trimester ke-3 serta tentang bahaya yang dapat
ditimbulkan apabila ibu hamil tidak memeriksakan kehamilannya ke petugas
kesehatan. Apabila ibu hamil tidak memeriksakan kehamilan secara rutin maka
ibu hamil yang memiliki resiko atau komplikasi tidak dapat diketahui lebih awal
sehingga dapat berakibat fatal dan membahayakan keselamatan ibu dan janin
yang di kandung. Selain itu bidan desa diharapkan melakukan kunjungan
terhadap ibu hamil yang ada di wilayahnya secara berkesinambungan di luar
jadwal posyandu yang telah di tetapkan sehingga cakupan K-4 dapat terus
ditingkatkan dan angka persalinan oleh dukun dapat ditekan seminimal mungkin
karena bidan desa telah memiliki data yang lengkap tentang ibu hamil yang akan
segera bersalin. Upaya lain yang bisa dilakukan adalah dengan menempatkan
tenaga bidan di semua desa yang dilengkapi dengan kendaraan operasional,
sarana Poskesdes yang memadai yang dilengkapi dengan Listrik dan Sarana Air
Bersih (SAB) serta ditunjang dengan peralatan persalinan yang lengkap.

2. Pelayanan Kesehatan Ibu Bersalin

Persalinan oleh tenaga kesehatan adalah pertolongan persalinan yang


diberikan oleh tenaga kesehatan yang memiliki kompetensi kebidanan baik
di institusi pelayanan kesehatan maupun dirumah.
Pada grafik 4.2 di bawah ini memperlihatkan cakupan persalinan yang ditolong
oleh tenaga kesehatan sejak tahun 2013 s/d 2016.

49 | Profil Kesehatan Kabupaten Dompu Tahun 2016


B A B I Vii| 50

Grafik 4.2

Cakupan Pertolongan Persalinan Oleh Tenaga Kesehatan


di Kabupaten Dompu Tahun 2013 s/d 2016

97.00 96,48%

96.00

95.00
93,76%
94.00 93,42%
93,25%
93.00

92.00

91.00
2013 2014 2015 2016

Sumber : Seksi KIA, Dinas Kesehatan Kab. Dompu 2017

Grafik di atas menunjukan bahwa cakupan pertolongan oleh tenaga


kesehatan di Kabupaten Dompu sejak tahun 2013 sampai dengan tahun 2014
terjadi peningkatan. Namun pada tahun 2016 capaian linakes mengalami
penurunan yakni sebanyak 93,76%, tetapi capaian tersebut sudah mencapai
target SPM yang ditetapkan, dimana target SPM untuk cakupan persalinan oleh
tenaga kesehatan yang memiliki kompetensi adalah 90%. Meningkatnya capaian
tersebut disebabkan angka Drop Out kunjungan bumil pada trimester 3 (K-4)
dapat ditekan, terdapat suatu kesepakatan atau komitmen tertulis dengan mitra
kerja seperti pihak Rumah Sakit dan Bidan praktek swasta tentang pencatatan
dan pelaporan persalinan dan kantong persalinan yang ada (berisi data tentang
ibu hamil yang akan bersalin) telah dimanfaatkan secara maksimal. Walau
demikian, cakupan persalinan oleh tenaga kesehatan masih perlu ditingkatkan
lagi hingga seluruh proses persalinan dapat di tolong oleh tenaga kesehatan.

50 | Profil Kesehatan Kabupaten Dompu Tahun 2016


B A B I Vii| 51

Beberapa langkah yang bisa dilakukan untuk lebih meningkatkan


cakupan persalinan oleh tenaga kesehatan adalah dengan menjalin kemitraan
dengan dukun dan kader karena masih ada ibu hamil yang melahirkan di kader,
sosialisasi dan penguatan desa siaga dan menerapkan lima jejaring dan menandai
dengan STIKER P4K pada setiap rumah ibu hamil, menganjurkan untuk
mengikuti program KB, penguatan perdes tentang persalinan dan melakukan
penyuluhan yang terus menerus tentang pentingnya proses persalinan yang aman
dan sehat.

3. Pelayanan Kesehatan Ibu Nifas


Pelayanan kesehatan ibu nifas adalah pelayanan kesehatan pada ibu nifas
sesuai standar yang dilakukan sekurang–kurangnya tiga kali sesuai jadwal yang
dianjurkan, yaitu pada 6 jam sampai dengan 3 hari pasca persalinan, pada hari
ke-4 sampai dengan hari ke-28 pasca persalinan dan pada hari ke-29 sampai
dengan hari ke-42 pasca persalinan.

Masa nifas adalah masa yang sangat rawan bagi seorang ibu pasca
persalinan. Ibu nifas paling sedikit mendapatkan 3 kali pelayanan kesehatan
selama masa nifas, ini dilakukan untuk menilai keadaan ibu dan bayi baru lahir
dan untuk mencegah, mendeteksi serta menangani masalah-masalah yang terjadi
seperti pendarahan, infeksi dll.
Untuk mengantisipasi kemungkinan terjadinya hal tersebut maka harus
dilakukan perawatan secara komprehensif pasca persalinan melalui kunjungan
rumah pada ibu bersalin oleh tenaga kesehatan yang terampil.
Pelayanan kesehatan yang diberikan pada ibu nifas meliputi : 1) pemeriksaan
tekanan darah, nadi, nafas dan suhu; 2) pemeriksaan tinggi puncak rahim
(fundus uteri); 3) pemeriksaan lokhia dan cairan pervaginam lain;
4) Pemeriksaan payudara dan pemberian anjuran ASI eksklusif 6 bulan;

51 | Profil Kesehatan Kabupaten Dompu Tahun 2016


B A B I Vii| 52

5) pemberian komunikasi, informasi dan edukasi (KIE) tentang kesehatan ibu


nifas dan bayi baru lahir serta keluarga berencana; 6) pelayanan KB pasca
persalinan.
Cakupan pelayanan ibu nifas di Kabupaten Dompu pada tahun 2013 s/d
2016 dapat dilihat pada grafik di bawah ini :
Grafik 4.3

2016

Sumber : Seksi KIA, Dinas Kesehatan Kab. Dompu 2017

Dari grafik di atas terlihat bahwa cakupan pelayanan ibu nifas pada tahun
2013 s/d 2015 stabil, namun terjadi penurunan. Walaupun demikian cakupan
pada tahun 2015 telah memenuhi target yang ditetapkan, dimana target
pelayanan ibu nifas adalah 92%. pada tahun 2016 pelayanan ibu nifas
mengalami penurunan yakni 87,74%. Untuk dapat meningkatkan cakupan
tersebut, petugas kesehatan diharapkan dapat terus meningkatkan pemberian
pelayanan nifas yang sesuai standar. Dalam mendukung hal tersebut, pencatatan
dan pelaporan tentang ibu hamil, ibu bersalin dan ibu nifas harus lengkap. Selain
itu dengan adanya dana Bantuan Operasional Kesehatan dan Jaminan Kesehatan
Nasional (JKN), maka dapat dimanfaatkan untuk melakukan kunjungan rumah
ataupun sweeping pada ibu nifas yang tidak datang ke posyandu atau pelayanan

52 | Profil Kesehatan Kabupaten Dompu Tahun 2016


B A B I Vii| 53

kesehatan dengan begitu seluruh ibu nifas yang ada mendapatkan pelayanan
nifas dari petugas kesehatan. Hal ini penting untuk mengetahui lebih awal
apabila terjadi masalah-masalah pada ibu nifas seperti pendarahan, infeksi atau
komplikasi lain sehingga kasus kematian ibu dapat ditekan seminimal mungkin
karena kasus kematian ibu pada tahun 2013 dan 2014 juga terrjadi pada masa
nifas yang di sebabkan oleh pre eklamsi dan penyakit jantung sehingga perlu
diperhatikan pada masa nifas.
Selain pelayanan kesehatan yang di berikan pada ibu nifas, pemberian
vitamin A juga penting bagi ibu nifas dan bayinya, karena tambahan vitamin A
melalui suplementasi dapat meningkatkan kualitas ASI, meningkatkan daya
tahan tubuh, menghindari buta senja pada ibu saat menyusui dan dapat
meningkatkan kelangsungan hidup anak.
Gambaran tentang pemberian vitamin A pada ibu nifas di kabupaten
Dompu pada tahun 2013 s/d 2016 dapat dilihat pada grafik di bawah ini :

Grafik 4.4
Cakupan Pemberian Vitamin A pada Ibu Nifas
di K abupaten Dompu Tahun 2013 dan 2016
100.00 94,54% 93,58%
87,74%
90.00
75,84%
80.00
70.00
60.00
50.00
40.00
30.00
20.00
10.00
-
2013 2014 2015 2016

Sumber : Seksi KIA, Dinas Kesehatan Kab. Dompu 2017


Data yang tampak pada grafik di atas menggambarkan cakupan
pemberian vitamin A pada ibu nifas meningkat pada tahun 2016 dibandingkan

53 | Profil Kesehatan Kabupaten Dompu Tahun 2016


B A B I Vii| 54

tahun 2015, dan capaian tersebut belum memenuhi target yang ditetapkan
(87,74%), Dengan demikian petugas kesehatan perlu dilakukan kegiatan-
kegiatan untuk lebih meningkatkan cakupan tersebut seperti kunjungan rumah
ataupun sweeping bagi ibu nifas yang tidak datang ke posyandu dan pelayanan
kesehatan.

4. Pemberian Imunisasi TT Pada Ibu Hamil


Ibu hamil juga merupakan populasi yang rentan terhadap infeksi
penyakit menular, oleh karena itu program imunisasi juga ditujukan bagi
kelompok ibu hamil. Salah satu penyakit menular yang dapat berakibat fatal dan
dapat menyebabkan kematian pada ibu dan anak adalah Tetanus Maternal dan
Tetanus Neonatal. Masih banyak calon ibu dimasyarakat terutama yang tinggal
di daerah-daerah terpencil berada dalam kondisi yang bisa disebut masih jauh
dari kondisi steril saat persalinan. Hal inilah yang dapat menimbulkan resiko ibu
ataupun bayinya terkena tetanus.

Cakupan imunisasi TT1 dan TT2 pada ibu hamil di kabupaten Dompu
pada tahun 2013 s/d 2016 dapat dilihat pada grafik di bawah ini :

54 | Profil Kesehatan Kabupaten Dompu Tahun 2016


B A B I Vii| 55

Grafik 4.5

Persentase Imunisasi TT Pada Ibu Ham il Per Puskesm as di


K abupaten Dom pu Tahun 2016
120.0
100.0
80.0
60.0
40.0
20.0
0.0
RASABO DOMPU DOM PU DOM PU
RA NGGO KILO KEMPO SORIUTU CALABAI
U T IMUR KOTA BARAT
% TT 1 21.7 15.2 40.5 3.1 17.8 24.1 0.2 14.9 0.4
% TT 2 + 66.4 67.0 49.2 39.7 74.8 76.8 21.8 97.4 72.9

Sumber:Seksi Surveilans,Imunisasi&Kesehatan Bencana Dikes Kab.Dompu 2017

Cakupan pemberian imunisasi TT pada ibu hamil terkait erat dengan


cakupan Antenatal Care (ANC/Kunjungan Bumil). Hal ini dikarenakan ibu
hamil yang melakukan kunjungan dapat di katakan K1 dan K4 salah satu
syaratnya adalah mendapatkan pelayanan imunisasi TT dan pemberian tablet Fe.
Sejak tahun 2015 sudah mulai diberlakukan screening imunisasi TT pada Ibu
hamil, sehingga pemberian imunisasi TT pada ibu hamil didasarkan pada hasil
screening TT Bumil. Dan hal tersebut mempengaruhi cakupan TT1 dan TT2,
dikarenakan pemberian imunisasi TT berdasarkan status TT ibu hamil. Namun
pada tahun 2016 cakupan imunisasi TT berbanding terbalik dengan cakupan K4
ibu hamil. Hal ini menjadi perhatian petugas apakah kekeliriuan dalam
pencatatan dan pelaporan atau petugas tidak melakukan pelayanan imunsasi TT
pada ibu hamil.

5. Pemberian Tablet Fe Pada Ibu Hamil


Wanita hamil merupakan salah satu kelompok yang rentan terhadap
masalah gizi, terutama anemia gizi besi. Anemia Gizi adalah kekurangan kadar

55 | Profil Kesehatan Kabupaten Dompu Tahun 2016


B A B I Vii| 56

hemoglobin (Hb) dalam darah yang disebabkan karena kekurangan zat besi yang
diperlukan untuk pembentukan Hb. Di Indonesia sebagian besar anemia
disebabkan karena kekurangan zat besi (Fe) hingga disebut anemia kekurangan
zat besi atau anemia gizi besi.
Persentase pemberian tablet Fe (90 tablet) pada ibu hamil di kabupaten
Dompu selama rentang waktu tahun 2013 s/d 2016 dapat dilihat pada grafik di
bawah ini:
Grafik 4.6

Persentase Ibu Hamil Yang Mendapatkan Tablet Fe


di Kabupaten Dompu Tahun 2013 s/d 2016
105.0
100,8% 100,2%
100.0
95,2%
95.0

90.0
85,52%
85.0

80.0

75.0
2013 2014 2015 2016

Sumber : Seksi Gizi Masyarakat, Dinas Kesehatan Kab. Dompu 2017

Pada grafik di atas dapat dilihat bahwa persentase ibu hamil yang
mendapatkan FE 3+ pada tahun 2016 menurun yakni sebanyak 85,2%, hal ini
bersifat terbalik dengan jumlah kunjungan K4 sebesar 94,97% yang seharusnya
angka ini harus sama atau minimal lebih mendekati karena Pemberian tablet Fe3
(90 tablet) selama kehamilan merupakan salah satu ketentuan yang harus
dipenuhi agar ibu hamil dapat dikatakan telah mendapatkan pelayanan K4 sesuai
standar. Pencatan dan pelaporan petugas tenrtang 2 indikator ini harus benar
sehingga data yang dihasilkan dapat dipertanggungjawabkan. Hal lain yang

56 | Profil Kesehatan Kabupaten Dompu Tahun 2016


B A B I Vii| 57

harus ditingkatkan Hal yang perlu diperhatikan dalam pemberian tablet Fe pada
ibu hamil adalah kepatuhan ibu hamil dalam mengkonsumsi tablet Fe. jika tidak
dikonsumsi oleh ibu hamil maka efek ataupun manfaat meminum tablet Fe
sesuai yang diharapkan tidak akan didapatkan, dengan demikian peranan suami
dan keluarga sangat penting untuk mengawasi dan mengingatkan agar ibu hamil
rutin meminum tablet Fe tersebut.

6. Penanganan Komplikasi Kebidanan (Maternal)


Komplikasi kebidanan adalah kesakitan pada ibu hamil, ibu bersalin, ibu
nifas dan atau janin dalam kandungan, baik langsung maupun tidak langsung,
termasuk penyakit menular dan tidak menular yang dapat mengancam jiwa ibu
dan atau janin, yang tidak disebabkan oleh trauma atau kecelakaan. Komplikasi
kebidanan antara lain ketuban pecah dini, perdarahan per vagina, hipertensi pada
saat kehamilan, ancaman persalinan prematur, infeksi berat pada kehamilan,
distosia (persalinan macet, persalinan tidak maju) dan infeksi masa nifas. Grafik
di bawah ini memperlihatkan cakupan penanganan komplikasi kebidanan
di kabupaten Dompu pada tahun 2012 s/d 2016.
Grafik 4.7

Cakupan Komplikasi Kebidanan Yang Ditangani


di Kabupaten Dompu Tahun 2012 s/d 2016
160 149.80

140 126,56%
115,16%
120 104,1%
100%
100
80
60
40
20
0
2012 2013 2014 2015 2016

Sumber : Seksi KIA, Dinas Kesehatan Kab. Dompu 2017

57 | Profil Kesehatan Kabupaten Dompu Tahun 2016


B A B I Vii| 58

Cakupan penanganan komplikasi kebidanan pada tahun 2012 s/d 2016


mengalami peningkatan di setiap tahunnya. Capaian tahun 2012 s/d 2016 telah
melebihi target yang telah ditetapkan dalam SPM yaitu 82%. Tingginya cakupan
penanganan terhadap komplikasi kebidanan didukung oleh adanya Puskesmas
yang mampu memberikan pelayanan Penanganan Obstetrik Neonatal Emergensi
Dasar (PONED), di mana kabupaten Dompu telah memiliki 7 (tujuh) Puskesmas
yang mampu memberikan pelayanan PONED. Penanganan komplikasi
kebidanan pada tahun 2013 s/d 2016 bisa mencapai lebih dari 100% dikarenakan
hampir semua wilayah tertentu jumlah komplikasi kebidanan yang ditemukan
dan ditangani lebih besar dari jumlah yang telah di perkirakan sehingga
capaiannya lebih dari 100%.

7. Penanganan Komplikasi Neonatal


Neonatal komplikasi adalah neonatal dengan penyakit dan atau kelainan
yang dapat menyebabkan kecacatan dan atau kematian, seperti asfiksia, ikterus,
hipotermia, tetanus neonatorum, infeksi (sepsis), trauma lahir, BBLR, sindroma
gangguan pernafasan dan kelainan kongenital ataupun yang termasuk klasifikasi
kuning pada pemeriksaan dengan manajemen terpadu bayi muda (MTBM).
Penanganan neonatal dengan komplikasi harus dilakukan oleh tenaga kesehatan
(dokter, bidan, perawat) dan pelayanan tersebut dapat diberikan di sarana
pelayanan kesehatan ataupun di rumah dan harus sesuai standar antara lain yang
sesuai dengan stardar MTBM, manajemen BBLR dan standar pelayanan
operasional lainnya.
Gambaran tentang cakupan penanganan komplikasi neonatal
di kabupaten Dompu pada tahun 2012 s/d 2016 dapat dilihat pada grafik
di bawah ini :

58 | Profil Kesehatan Kabupaten Dompu Tahun 2016


B A B I Vii| 59

Grafik 4.8

Cakupan Komplikasi Neonatal Yang Ditangani


di Kabupaten Dompu Tahun 2012 s/d 2016
120.00
100,7%
100.00
79,76% 77.81
80.00
60,69%
60.00
34,64%
40.00

20.00

0.00
2012 2013 2014 2015 2016

Sumber : Seksi KIA, Dinas Kesehatan Kab. Dompu 2017

Berdasarkan grafik di atas terlihat cakupan penanganan neonatal


komplikasi pada tahun 2011 s/d 2014 masih belum memenuhi target yang telah
ditetapkan, dimana target SPM untuk penanganan neonatal komplikasi adalah
82%, dan pada tahun 2015 sudah mencapai target. Pencapaian ini sejalan dengan
cakupan komplikasi maternal yang ditangani. Namun pada tahun 2016 cakupan
neonatal komplikasi menurun menjadi 77,81%, Rendahnya penanganan neonatal
komplikasi ini perlu mendapat perhatian lebih karena langkah ini merupakan
salah satu strategi untuk menurunkan angka kematian bayi. Beberapa hal yang
bisa dilakukan untuk meningkatkan cakupan penanganan neonatal komplikasi
antara lain meningkatkan kualitas tenaga medis (bidan,dokter,perawat)
khususnya dalam penanganan kegawatdaruratan obstetri dan neonatal,
mempersiapkan fasilitas pelayanan kesehatan yang memenuhi standar,
menyediakan peralatan kesehatan yang memadai dan meningkatkan pelayanan

59 | Profil Kesehatan Kabupaten Dompu Tahun 2016


B A B I Vii| 60

kesehatan rujukan. Selain itu, hal lain yang menyebabkan rendahnya pencapaian
target untuk penanganan neonatal komplikasi adalah karena perkiraan kasus
neonatal komplikasi menggunakan data estimasi dengan perhitungan jumlah
perkiraan neonatal komplikasi adalah 15% dari bayi lahir hidup, sehingga ada
kemungkinan neonatal komplikasi yang ditemukan dan ditangani jumlahnya
lebih sedikit dibandingkan dengan perkiraan kasus yang sudah di estimasikan.

8. Pelayanan Keluarga Berencana


Program Keluarga Berencana (KB) dilakukan dalam rangka mengatur
jumlah kelahiran atau menjarangkan kelahiran. Sasaran dari program keluarga
berencana adalah Pasangan Usia Subur (PUS), namun lebih di titikberatkan pada
Wanita Usia Subur (WUS). Usia subur seorang wanita berada pada umur 15 s/d
49 tahun. Oleh karena itu untuk mengatur atau menjarangkan kelahiran, wanita
atau pasangan yang masih dalam usia subur diprioritaskan untuk menggunakan
alat/metode KB.
Tingkat pencapaian pelayanan keluarga berencana dapat dilihat dari
cakupan peserta KB yang sedang menggunakan alat/metode kontrasepsi (KB
aktif), cakupan peserta KB yang baru menggunakan alat/metode kontrasepsi
(KB Baru), tempat pelayanan KB dan jenis kontrasepsi yang digunakan oleh
akseptor.
Cakupan peserta KB aktif dan KB baru menurut jenis kontrasepsi yang
ada di kabupaten Dompu pada tahun 2016 dapat dilihat pada grafik di bawah ini:

60 | Profil Kesehatan Kabupaten Dompu Tahun 2016


B A B I Vii| 61

Grafik 4.9
Persentase Peserta KB Aktif dan Peserta KB Baru menurut Jenis
Ko ntrasepsi di Kabupaten D ompu Tahun 2016
70.0

60.0
50.0

40.0
30.0

20.0

10.0
0.0
IUD MOP MOW IMPL ANT SUNTIK PIL KONDOM
% KB Aktif 12.6 0.0 0.2 6.9 60.6 18.1 1.6
% KB Baru 7.4 0.0 0.3 15.7 61.8 11.4 3.5

Sumber : Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana 2017

Berdasarkan grafik di atas terlihat bahwa persentase jenis kontrasepsi


yang paling banyak digunakan baik pada KB aktif maupun KB baru adalah
suntik dan terendah adalah MOP. Berdasarkan jenis kelamin, metode kontrasepsi
yang digunakan oleh peserta laki-laki adalah MOP dan kondom. Sedangkan
metode kontrasepsi yang digunakan oleh perempuan adalah suntik, pil, IUD,
implant dan MOW. Berdasarkan data di atas, sebagian besar pesera KB aktif
ataupun KB baru adalah perempuan, sedangkan pada laki-laki persentase yang
menggunakan metode kontrasepsi masih sangat sedikit. Untuk itu perlu
dilakukan suatu upaya untuk meningkatkan kesadaran dan pengetahuan untuk
partisipasi laki-laki terhadap penggunaan metode/alat kontrasepsi.

9. Berat Badan Bayi lahir Rendah


Berat badan bayi lahir rendah adalah bayi yang lahir dengan berat badan
kurang dari 2500 gram, yang ditimbang pada saat lahir sampai dengan 24 jam

61 | Profil Kesehatan Kabupaten Dompu Tahun 2016


B A B I Vii| 62

pertama setelah lahir. Terjadinya berat badan bayi lahir rendah disebabkan oleh
beberapa faktor antara lain :
a. Faktor dari ibu bayi tersebut antara lain penyakit yang diderita, usia ibu yang
terlalu muda/terlalu tua, jarak kelahiran terlalu dekat, pengawasan antenatal
yang kurang dan sosial ekonomi yang rendah sehingga berpengaruh terhadap
asupan gizi pada saat kehamilan.
b. Faktor placenta ( insufisiensi placenta previa, solusio placenta )
c. Faktor bayi/janin ( infeksi kelainan bawaan, temperatur rendah, komplikasi
bayi )
d. Faktor kelainan kongenital
e. Faktor kehamilan kembar
f. Faktor keturunan
Gambaran tentang persentase berat badan bayi lahir rendah di kabupaten
Dompu pada tahun 2014 s/d 2016 tertuang pada grafik di bawah ini :

Grafik 4.10

Persentase Berat Badan Bayi Lahir Rendah


di Kabupaten Dompu Tahun 2014 s/d 2016

2016 2.9

2015 2,6%

2014 2,0%

- 0.5 1.0 1.5 2.0 2.5 3.0

Sumber : Seksi KIA, Dinas Kesehatan Kab. Dompu 2017

Persentase berat badan bayi lahir rendah di kabupaten Dompu pada


tahun 2014 s/d 2016 masih dapat dikatakan rendah, hanya berkisar 2 – 2,9% dari

62 | Profil Kesehatan Kabupaten Dompu Tahun 2016


B A B I Vii| 63

jumlah bayi lahir hidup yang ditimbang. Jumlah kasus BBLR harus tetap ditekan
seminimal mungkin, dengan selalu menjaga asupan nutrisi pada saat hamil dan
rutin memeriksakan kehamilan pada petugas kesehatan sehingga berat badan
janin dapat terpantau. Dengan menurunnya kasus BBLR diharapkan juga
berdampak pada menurunnya jumlah kematian bayi dimana BBLR merupakan
salah satu faktor penyebab kematian bayi.

10. Kunjungan Neonatus dan Pelayanan Kesehatan Pada Bayi


Neonatus atau bayi baru lahir (0-28 hari) merupakan golongan umur
yang paling rentan terhadap gangguan kesehatan. Upaya kesehatan yang
dilakukan untuk mengurangi dan mengendalikan risiko tersebut antara lain
dengan melakukan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan di fasilitas
pelayanan kesehatan dan memberikan pelayanan kesehatan sesuai standar pada
kunjungan bayi baru lahir. Pelayanan pada kunjungan neonatal yang sesuai
standar mengacu pada pedoman Manajemen Terpadu Balita Muda (MTBM)
yang meliputi pemeriksaan tanda vital, konseling perawatan bayi baru lahir dan
ASI ekskusif, injeksi Vit K1, imunisasi jika belum diberikan saat lahir,
penanganan dan rujukan kasus serta penyuluhan perawatan neonatus di rumah
dengan menggunakan buku KIA.
Pelayanan kesehatan bayi ( kunjungan bayi ) adalah pelayanan kesehatan
sesuai standar oleh tenaga kesehatan (dokter, bidan, perawat) minimal 4 kali
dalam setahun yaitu 1 kali pada umur 29 hari-3 bulan, 1 kali pada umur 3-6
bulan, 1 kali pada umur 6-9 bulan dan 1 kali pada umur 9-11 bulan.
Pelayanan kesehatan yang diberikan pada bayi meliputi pemberian
imunisasi dasar (BCG, DPT/HB1-3, Polio 1-4 dan Campak), stimulasi deteksi
intervensi dini tumbuh kembang (SDIDTK) bayi dan penyuluhan tentang
perawatan kesehatan bayi.

63 | Profil Kesehatan Kabupaten Dompu Tahun 2016


B A B I Vii| 64

Cakupan kunjungan neonatus dan cakupan pelayanan kesehatan bayi


di kabupaten Dompu pada tahun 2012 s/d 2016 dapat dilihat pada grafik di
bawah ini :
Grafik 4.11
Cakupan Kunjungan Ne onatus Lengkap dan Pelayanan
Kes ehatan Bayi di K abupaten Dom pu Tahun 2012 s/d 2016
Kunjung an N eona tus
Pelaya nan Kese hatan Ba yi
84.13
201 6
81.32
94,04%
201 5
94,54%
96,66%
201 4
93,39%
96,53%
201 3
93,09%
94,04%
201 2
94,04%

70.00 75.00 80.00 85.00 90.00 95.00 10 0.00

Sumber : Seksi KIA, Dinas Kesehatan Kab. Dompu 2017

Cakupan kunjungan neonatus tahun 2012-2014 mengalami sedikit


penurunan, namun pada tahun 2016 cakupannya tambah menurun, Hal ini perlu
mendapat perhatian serius, dimana kunjungan neonatus sangat perlu dilakukan
untuk mengetahui secara dini apabila terjadi masalah-masalah kesehatan pada
neonatus, sehingga dapat segera dilakukan penanganan mengingat kematian
pada bayi di kabupaten Dompu yang terbanyak terjadi pada kelompok umur
neonatus. Perlu dilakukan suatu upaya untuk meningkatkan cakupan kunjungan
neonatus antara lain melakukan kunjungan rumah ataupun sweeping oleh
petugas.
Cakupan pelayanan neonatus perlu ditingkatkan, karena cakupan tersebut
menggambarkan akses bayi dalam memperoleh pelayanan kesehatan dasar,
mengetahui sedini mungkin adanya kelainan atau penyakit pada bayi karena
risiko terbesar kematian neonatus terjadi pada 24 jam pertama kehidupannya.

64 | Profil Kesehatan Kabupaten Dompu Tahun 2016


B A B I Vii| 65

11. Pemberian ASI Eksklusif Pada Bayi


ASI Ekskusif adalah menyusui bayi sejak bayi lahir sampai dengan bayi
berumur 6 bulan, tanpa didampingi oleh makanan tambahan ataupun susu
formula. Agar bayi ataupun anak mendapatkan gizi yang cukup, pemberian ASI
tetap diteruskan sampai anak berumur 24 bulan dan diberikan juga makanan
pendamping ASI yang bergizi sesuai dengan kebutuhan tumbuh kembangnya.
Grafik di bawah ini menyajikan persentase anak usia 0 - < 6 bulan yang
mendapatkan ASI eksklusif di kabupaten Dompu tahun 2012 s/d 2016 :

Grafik 4.12
Persentase Bayi Yang Mendapat ASI Eksklusif
di Kabupaten Dompu Tahun 2012 s/d 2016
100.00 89.85
87,31%
80.00
58,47% 63,48%
60.00
43,71%
40.00

20.00

0.00
2012 2013 2014 2015 2016

Sumber : Seksi Gizi Masyarakat, Dinas Kesehatan Kab. Dompu 2017

Dari grafik di atas dapat diketahui bahwa cakupan pemberian ASI


eksklusif di kabupaten Dompu tahun 2015-2016 mengalami peningktan dan sudah
mencapai target yang telah ditetapkan, dimana target SPM untuk cakupan
pemberian ASI eksklusif adalah 80%, hal ini dikarenakan adanya upaya inovasi
dari petugas Puskesmas diantaranya pemberian penghargaan dan reward bagi ibu
menyusui yang lulus AE sampai dengan 6 bulan sehingga ibu menyusui
mempunyai motivasi, selain itu peran aktif mitra terkait yaitu PLAN Internasional

65 | Profil Kesehatan Kabupaten Dompu Tahun 2016


B A B I Vii| 66

yang membentuk Kelompok Pendukung Ibu (KP-Ibu) di beberapa kecamatan dan


Desa sehingga petugas dapat melakukan monitoring secara terus menerus serta
konseling yang rutin dilakukan oleh petugas kesehatan.

Perlu dapat dilihat bahwa berbagai upaya yang bisa dilakukan untuk
meningkatkan cakupan pemberian ASI eksklusif adalah dengan melakukan
penyuluhan tentang pentingnya dan manfaat pemberian ASI eksklusif sehingga
pengetahuan ibu semakin meningkat dan akan menumbuhkan kesadaran pada
ibu untuk memberikan ASI eksklusif, menyediakan fasilitas menyusui di tempat
kerja, peningkatan dukungan dari keluarga, masyarakat dan juga tokoh
masyarakat.

12. Desa/Kelurahan “Universal Child Immunization” (UCI)


Universal Child Immunization atau yang biasa disingkat UCI
merupakan indikator yang juga digunakan untuk mengukur atau menilai
keberhasilan pelaksanaan imunisasi. UCI adalah gambaran suatu desa/kelurahan
dimana ≥ 80% dari jumlah bayi (0-11 bulan) yang ada di desa/kelurahan tersebut
sudah mendapat imunisasi dasar lengkap. Target SPM untuk desa/kelurahan UCI
adalah 100% dan Capaian Desa/Kelurahan di Kabupaten Dompu pada tahun
2016 belum mencapai target yakni sebanyak 92,41% desa UCI, hal ini perlu
ditingkatkan lagi sweeping imunisasi dengan kunjungan rumah.

13. Imunisasi Dasar Pada Bayi


Bayi dan anak-anak memiliki resiko yang lebih tinggi terserang
penyakit menular yang dapat mengancam keselamatan anak seperti Difteri,
Tetanus, Hepatitis B, radang selaput otak, radang paru-paru dan masih banyak
penyakit lainnya. Untuk itu salah satu pencegahan yang terbaik dan sangat vital
agar kelompok berisiko ini terlindungi adalah melalui imunisasi. Program

66 | Profil Kesehatan Kabupaten Dompu Tahun 2016


B A B I Vii| 67

imunisasi dasar lengkap pada bayi yang dicanangkan oleh pemerintah meliputi 1
dosis BCG, 3 dosis DPT, 4 dosis polio, 4 dosis Hepatitis B dan 1 dosis Campak.
Program imunisasi pada bayi mengharapkan agar setiap bayi mendapatkan ke 5
jenis imunisasi dasar lengkap. Indikator yang dapat menunjukkan keberhasilan
seorang bayi dalam mendapatkan 5 jenis imunisasi dasar yaitu indikator
imunisasi dasar lengkap.
Berikut adalah cakupan imunisasi dasar lengkap di Kabupaten Dompu
pada tahun 2013 s/d 2016 :

Grafik 4.13
Cak u p an Im u n is asi D asar Le ngkap d i K ab u paten Dom p u
Tahu n 2013 s/d 2016
93 92%
92
91 9 0%
90 89
89
88 87 %
87
86
85
84
2 01 3 2 0 14 2015 20 1 6

Sumber:Seksi Surveilans,Imunisasi&Kesehatan Bencana Dikes Kab.Dompu 2017

Target program untuk imunisasi dasar lengkap adalah 90%. namun


pada tahun 2016 cakupan imunisasi dasar lengkap menurun lagi target yang
ditentukan. Untuk meningkatkan cakupan hingga 100%, perlu dilakukan
kegiatan sweeping bagi bayi yang belum mendapatkan imunisasi di Posyandu
ataupun di fasilitas pelayanan kesehatan.
14. Pemberian Vitamin A Pada Bayi dan Anak Balita
Tujuan pemberian kapsul vitamin A pada balita adalah untuk
menurunkan prevalensi dan mencegah kekurangan vitamin A. Vitamin A
penting untuk kesehatan mata dan mencegah kebutaan serta meningkatkan daya

67 | Profil Kesehatan Kabupaten Dompu Tahun 2016


B A B I Vii| 68

tahan tubuh. Anak-anak yang mendapat cukup vitamin A, apabila terserang


diare, campak atau infeksi lainnya, maka penyakit tersebut tidak mudah menjadi
parah, sehingga tidak membahayakan jiwa anak. Sasaran pemberian vitamin A
dosis tinggi adalah bayi (umur 6-11 bulan) diberikan kapsul vitamin A 100.000
SI (kapsul biru), Anak balita (umur 1-4 tahun) diberikan kapsul vitamin A
200.000 SI (kapsul merah).
Cakupan pemberian vitamin A pada bayi dan anak balita di kabupaten
Dompu tahun 2012 s/d 2016 dapat dilihat pada grafik 4.14 berikut ini :
Grafik 4.14
C akupan Pem berian Vitamin A Pada Bayi dan A nak
Balita di Kabupaten D ompu Tahun 2012 s/d 2016

140.00
120.00
100.00
80.00
60.00
40.00
20.00
0.00
2012 2013 2014 2015 2016
% V it A Ba yi 60.30 54.25 85.16 56.05 116
% V it A A nak B alita 80.09 86.87 124.4 86.81 99.02

Sumber : Seksi Gizi Masyarakat, Dinas Kesehatan Kab. Dompu 2017


Target SPM untuk cakupan pemberian vitamin A pada bayi dan Anak
balita adalah sebesar 85%. Dengan demikian, capaian pemberian vitamin A pada
bayi untuk tahun 2016 sudah mencapai target. Sedangkan capaian pemberian
vitamin A pada anak balita meningkat di setiap tahunnya dan sudah melebihi
dari target yang ditentukan Yang menjadi kendala pada capaian vitamin A yakni
manajemen pencatatan dan pelaporan puskesmas yang belum tertib sehingga
petugas kabupaten melatih 18 (delapan belas) TPG dari 9 Puskesmas
memberikan sosialisasi Quality Reporting System vitamin A dengan harapan
untuk manajemen distribusi vitamin A berikutnya bisa lebih baik.

68 | Profil Kesehatan Kabupaten Dompu Tahun 2016


B A B I Vii| 69

15. Penimbangan Baduta dan Balita

Penimbangan baduta dan balita di Posyandu merupakan indikator yang


berkaitan dengan cakupan pelayanan gizi pada balita, cakupan pelayanan
kesehatan dasar khususnya imunisasi serta penanganan prevalensi gizi kurang
pada balita. Semakin tinggi cakupan penimbangan balita maka idealnya semakin
tinggi pula cakupan vitamin A, cakupan imunisasi dan prevalensi gizi kurang
semakin rendah, karena apabila balita rutin ditimbang maka perkembangan berat
badan anak dapat terpantau, sehingga bila ditemukan baduta atau balita yang
berat badannya di bawah garis merah ataupun di bawah standar dapat dilakukan
upaya-upaya untuk meningkatkan berat badan anak tersebut.
Cakupan penimbangan baduta dan balita di posyandu pada tahun 2013
s/d 2016 digambarkan pada grafik di bawah ini :
Grafik 4.15

Cakupan Penimbangan Baduta dan Balita di


Posyandu Kab. Dompu Tahun 2013 s/d 2016
100.00

95.00
90.00
85.00

80.00
75.00
70.00
2013 2014 2015 2016
Cakupan Pe nimbangan Baduta 97.37 84.59 90.45 91.91
Cakupan Pe nimbangan Balita 82.22 87.23 90.25 92.59

Sumber : Seksi Gizi Masyarakat, Dinas Kesehatan Kab. Dompu 2017

Target SPM untuk cakupan penimbangan balita di posyandu (D/S)


adalah 85%. Berdasarkan data yang tergambar pada grafik di atas, terlihat
cakupan penimbangan baduta dan penimbangan balita pada tahun 2016 telah
memenuhi target dan sudah melebihi target yang ditetapkan. Hal ini dikarenakan

69 | Profil Kesehatan Kabupaten Dompu Tahun 2016


B A B I Vii| 70

upaya dan kerja keras petugas puskesmas khususnya tenaga pelaksana gizi
(TPG) yang melakukan inovasi dengan menggalakan swadaya dari masyarakat.

16. Pelayanan Kesehatan Pada Anak Balita


Pelayanan kesehatan anak balita adalah pelayanan kesehatan yang
diberikan pada anak usia 12-59 bulan sesuai standar meliputi : 1) pemantauan
pertumbuhan minimal 8 kali setahun, dilakukan melalui penimbangan berat
badan dan pengukuran tinggi badan; 2) pemantauan perkembangan minimal 2
kali setahun, dilakukan melalui stimulasi, deteksi dan intervensi dini tumbuh
kembang (SDIDTK) oleh petugas kesehatan; 3) pemberian vitamin A 2 kali
setahun pada bulan Februari dan Agustus, dilaksanakan oleh petugas kesehatan
ataupun kader di posyandu dan sarana kesehatan.
Gambaran cakupan pelayanan kesehatan pada anak balita di kabupaten
Dompu tahun 2013 s/d 2016 dapat ditampilkan dalam grafik berikut :
Grafik 4.16

Cakupan Pelayanan Kesehatan Pada Anak Balita di


Kabupaten Dompu Tahun 2013 s/d 2016
90.00 82,46%
78,39% 77,11%
80.00
70.00
60.00 50,76%
50.00
40.00
30.00
20.00
10.00
0.00
2013 2014 2015 2016

Sumber : Seksi KIA, Dinas Kesehatan Kab. Dompu 2017

Berdasarkan data yang tertera pada grafik di atas terlihat bahwa dalam
tiga tahun terakhir cakupan pelayanan kesehatan pada anak balita sudah

70 | Profil Kesehatan Kabupaten Dompu Tahun 2016


B A B I Vii| 71

mencapai target program, dimana target program untuk cakupan tersebut adalah
70% namun belum memenuhi target SPM, dimana target SPM untuk cakupan
pelayanan kesehatan pada anak balita adalah 90%. Pada tahun 2016 mengalami
penurunan yang signifikan, hal ini perlu dilakukan upaya-upaya agar seluruh
anak balita yang ada mendapat pelayanan kesehatan dengan maksimal. Antara
lain kurangnya kompetensi (minat, sadar, atittude dan kemauan) beberapa
petugas dalam melakukan pelayanan di posyandu maupun kunjungan rumah.

17. Balita Gizi Buruk Mendapat Perawatan


Kasus gizi buruk yang mendapat perawatan adalah kasus dengan
klasifikasi sangat kurus (-3 SD) yaitu status gizi yang didasarkan pada indeks
berat badan menurut tinggi badan (BB/TB) dengan padanan Severely Wasted
(sangat kurus) dan kasus gizi buruk ini mencerminkan status gizi di masa lalu.
Jumlah kasus gizi buruk di kabupaten Dompu pada tahun 2016 adalah 27 kasus
dan keseluruhan kasus gizi buruk tersebut 100% telah mendapat perawatan. Hal
ini menunjukkan bahwa surveilans gizi sudah berjalan dengan maksimal, dan
semakin tingginya cakupan D/S maka kecenderungan penemuan kasus gizi
buruk atau gizi kurang akan lebih banyak sehingga seluruh kasus gizi buruk
yang ada dapat tertangani dengan baik.
Upaya-upaya penemuan kasus gizi buruk harus selalu dilakukan, agar
kasus gizi buruk yang ada dapat ditangani dengan baik sehingga diharapkan
kasus gizi buruk dapat ditekan seminimal mungkin. Disamping itu adanya peran
aktif dari mitra terkait yaitu PMPN GSC dimana program kerjanya cenderung
pada perbaikan gizi masyarakat seperti dibentuknya kelas gizi balita, kelas ibu
hamil, pemberian PMT bagi balita dan ibu hamil serta ikut dalam penanganan
kasus gizi buruk dengan tim asuhan gizi yang ada di puskesmas.

71 | Profil Kesehatan Kabupaten Dompu Tahun 2016


B A B I Vii| 72

18. Pelayanan / Penjaringan Kesehatan Pada Siswa SD dan Setingkat


Upaya kesehatan yang diajarkan pada anak usia sekolah dasar pada
umumnya berkaitan dengan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) seperti
menggosok gigi dengan baik dan benar, mencuci tangan menggunakan sabun,
memotong kuku, membersihkan telinga, mandi minimal dua kali sehari dll.
Berbagai masalah kesehatan yang sering dialami oleh anak usia sekolah
dasar antara lain karies gigi, kecacingan, kelainan pada ketajaman penglihatan
dan masalah gizi. Oleh karena itu, perlu dilakukan penjaringan kesehatan pada
murid SD/setingkat kelas I dan pelayanan kesehatan sesuai standar pada seluruh
murid SD/setingkat.
Gambaran tentang cakupan penjaringan kesehatan pada siswa kelas 1 SD
dan setingkat pada tahun 2012 s/d 2016 terlihat pada grafik berikut ini :

Grafik 4.17

Cakupan Pelayanan / Penjaringan Kesehatan Pada Siswa


Kelas 1 SD dan Setingkat di Kabupaten Dompu
Tahun 2012 s/d 2016

2016 99.62

2015 98,11%

2014 88,94%

2013 70,59%

2012 81,16%

- 20.00 40.00 60.00 80.00 100.00 120.00

Sumber : Seksi Promosi Kesehatan, Dinas Kesehatan Kab. Dompu 2017

72 | Profil Kesehatan Kabupaten Dompu Tahun 2016


B A B I Vii| 73

Cakupan penjaringan kesehatan siswa SD/setingkat pada tahun 2016


sudah memenuhi target yang ditetapkan dalam SPM, dimana target untuk
cakupan tersebut adalah 80%, capaian ini meningkat dari tahun ke tahun.
Terlihat dari hasil capaian kegiatan pelayanan/penjaringan kesehatan pada anak
SD/setingkat yang rutin dan terjadwal dengan baik, selain itu pencatatan dan
pelaporan mengenai kegiatan tersebut juga harus dilakukan dengan tertib serta
dukungan dana dari dak non fisik (bok) di puskesmas perlu ditingkatkan untuk
program penjaringan.

19. Pelayanan Kesehatan Usila


Salah satu indikator keberhasilan pembangunan kesehatan di Indonesia
adalah meningkatnya usia harapan hidup masyarakat Indonesia. Dengan
meningkatnya umur harapan hidup, maka populasi penduduk yang berusia lanjut
juga mengalami peningkatan sangat bermakna.
Meningkatnya jumlah usia lanjut akan menimbulkan berbagai
permasalahan yang komplek bagi usia lanjut itu sendiri maupun bagi keluarga
dan masyarakat. Salah satu permasalahan yang sangat mendasar pada usia lanjut
adalah masalah kesehatan sehingga diperlukan pembinaan kesehatan pada
kelompok usia lanjut. Pembinaan kesehatan yang dilakukan lebih ditekankan
pada upaya preventif dan promotif tanpa mengabaikan upaya kuratif dan
rehabilitatif. Cakupan pelayanan kesehatan usia lanjut yang ada di kabupaten
Dompu tahun 2012 s/d 2016 dapat digambarkan sebagai berikut :

73 | Profil Kesehatan Kabupaten Dompu Tahun 2016


B A B I Vii| 74

Grafik 4.18

Cakupan Pelayanan Kesehatan Usila


di K abupaten Dom pu Tahun 2012 s/d 2016

2016 51.70

2015 154.64

2014 27,91%

2013 21,16%

2012 37,93%

0.00 50.00 100.00 150.00 200.00

Sumber: Seksi Kesehatan Remaja dan Usila, Dikes Kab.Dompu 2017

Berdasarkan grafik di atas terlihat bahwa cakupan pelayanan kesehatan


usila pada tahun 2016 masih jauh dari target yakni sebanyak 51,70%, walaupun
pada tahun 2012 masih jauh dari target, hal ini karena sistem pencatatan dan
pelaporan pelayanan kesehatan usila oleh pemegang program belum dilakukan
secara tertib.
Jika dilihat dari jumlah capaian tahun 2015 sebanyak 154,64 %, sangat
tinggi capaian nya ini dikarenakan pemegang program menggunakan angka
proyeksi kabupaten dan menggunakan usila 60+ ke atas, hal ini menjadi bahan
masukan untuk pemegang program untuk berkoordinasi dengan petugas provinsi
dalam hal angka proyeksi yang dipakai.
Pencatatan dan pelaporan tahun 2016 mulai ditertibkan, yang di
laporkan sebagai usila yang mendapat pelayanan kesehatan adalah kunjungan
baru usila yang mendapat pelayanan kesehatan selama satu tahun di sarana
kesehatan. Adapun upaya dalam peningkatan pelayanan usila yakni petugas

74 | Profil Kesehatan Kabupaten Dompu Tahun 2016


B A B I Vii| 75

lebih pro aktif lagi dallam melakukan kunjungan rumah dan pelayanan di
posbindu.

B. AKSES DAN MUTU PELAYANAN KESEHATAN


1. Cakupan Jaminan Pemeliharaan Kesehatan

Jaminan pemeliharaan kesehatan pra bayar yang ada di kabupaten


Dompu antara lain JKN (PBI, Non PBI) dan Jakkad (jaminan kesehatan
masyarakat dompu) dan JKN NTB.
Tujuan penyelenggaraan jaminan kesehatan nasional (JKN) yaitu untuk
meningkatkan akses dan mutu pelayanan kesehatan terhadap seluruh masyarakat
miskin dan hampir miskin agar tercapai derajat kesehatan masyarakat yang
optimal secara efektif dan efisien. Dengan adanya jaminan kesehatan masyarakat
diharapkan dapat menurunkan angka kematian ibu, angka kematian bayi dan
balita. Selain itu diharapkan juga masalah-masalah kesehatan pada masyarakat
miskin dapat tertangani dan terlayani dengan baik.
Jakkad adalah program jaminan kesehatan yang dicanangkan oleh
pemerintah kabupaten Dompu dan mengakomodir seluruh masyarakat
di kabupaten Dompu yang tidak termasuk sebagai peserta JKN. Jaminan
kesehatan masyarakat Dompu dimaksudkan untuk meningkatkan derajat
kesehatan masyarakat Dompu dan melayani segala permasalahan kesehatan
yang dihadapai oleh masyarakat.

75 | Profil Kesehatan Kabupaten Dompu Tahun 2016


B A B I Vii| 76

Cakupan jaminan pemeliharaan kesehatan di kabupaten Dompu pada


tahun 2016 digambarkan pada grafik berikut :
Grafik 4.19

C a k u p a n J a m in a n P e m e lih a r a a n K e s e h a t a n
d i K a b u p a te n D o m p u Ta h u n 2 0 1 6

2, 30 %

JK N

JA K K A D

9 7 ,7 0 %

Sumber: UPTD Jakkad, Dikes Kabupaten Dompu 2017


Seluruh penduduk di kabupaten Dompu 100% memiliki jaminan
pemeliharaan untuk kesehatan, tingginya peserta JKN/BPJS tahun 2016 karena
petugas BPJS aktif dalam sosialisasi ke semua kecamatan terkait pelayanan
BPJS di tingkat dasar maupun rujukan, selain itu masyarakat yang telah menjadi
peserta Jakkad (jaminan kesehatan daerah) telah beriintegrasi dengan BPJS,
sehingga selmua masyarakat Dompu tidak perlu kesulitan untuk mendapatkan
pelayanan kesehatan. semua penduduknya (100%) mendapat pembiayaan
jaminan kesehatan baik dari program Jakkad, JKN (PBI dan Non PBI), serta
peserta JKN NTB yang terintegrasi dalam kepesertaan JKN

2. Kunjungan Rawat Jalan, Rawat Inap dan Kunjungan Gangguan Jiwa


di Sarana Pelayanan Kesehatan

Tingkat pemanfaatan sarana pelayanan kesehatan oleh masyarakat


merupakan indikator yang memberikan gambaran tentang sejauh mana minat

76 | Profil Kesehatan Kabupaten Dompu Tahun 2016


B A B I Vii| 77

masyarakat dalam memanfaatkan sarana yang telah disediakan oleh pemerintah


maupun swasta, sehingga dengan demikian apabila jumlah kunjungan
masyarakat ke fasilitas pelayanan kesehatan tinggi akan dapat memberikan
gambaran tentang tingkat kesadaran masyarakat dalam memanfaatkan sarana
pelayanan kesehatan yang tersedia juga tinggi.
Grafik di atas menggambarkan tentang jumlah kunjungan rawat jalan,
rawat inap dan kunjungan gangguan jiwa yang ada di puskesmas dan rumah
sakit di kabupaten Dompu pada tahun 2016.
Grafik 4.20

Jumlah Kunjungan Rawat Jalan, Rawat Inap dan Kunjungan


Gangguan Jiwa di Sarana Pelayanan Kesehatan Tahun 2016
1,000,000
100,000
10,000
1,000
100
10
1
Rawat Jalan Rawat Inap Gangguan Jiwa
Puskesmas 127,009 3,054 263
RSUD 49,147 15,613 0

Sumber : Bidang Yankesdas&Rujukan Dinkes Dompu dan RSUD Dompu, 2017

Jumlah kunjungan rawat jalan di Puskesmas pada tahun 2016 lebih


besar jika dibandingkan dengan kunjungan rawat jalan di RSUD, namun
sebaliknya jumlah kunjungan rawat inap di puskesmas lebih sedikit
dibandingkan dengan kunjungan rawat inap di rumah sakit. Hal ini
mengindikasikan bahwa masyarakat Dompu lebih memilih Puskesmas untuk
mendapatkan pelayanan kesehatan rawat jalan dan sebaliknya untuk pelayanan
kesehatan rawat inap masyarakat Dompu lebih memilih rumah sakit. Kemudian

77 | Profil Kesehatan Kabupaten Dompu Tahun 2016


B A B I Vii| 78

untuk kunjungan gangguan jiwa, data yang tersedia hanya yang berkunjung ke
Puskesmas, sedangkan yang berkunjung ke rumah sakit tidak ada. Hal tersebut
kemungkinan bukan karena tidak ada kunjungan gangguan jiwa di rumah sakit,
namun di sebabkan belum maksimalnya koordinasi dalam pencatatan dan
pelaporan.

3. Angka Kematian Pasien dan Indikator Kinerja Pelayanan di Rumah Sakit

GDR adalah angka kematian umum atau pasien keluar yang meninggal
per 1.000 pasien yang keluar dari Rumah Sakit hidup dan mati. Angka normal
atau ideal GDR adalah <45/1.000 pasien keluar.
NDR adalah angka kematian pasien setelah dirawat ≥ 48 jam per 1.000
pasien yang keluar Rumah Sakit hidup dan mati. Angka ideal/standar NDR
adalah <25/1.000 pasien keluar. NDR memberikan gambaran tentang mutu
pelayanan di Rumah Sakit. Apabila pasien meninggal setelah mendapatkan
perawatan 48 jam dapat diartikan bahwa masih terdapat beberapa faktor terkait
dengan pelayanan Rumah Sakit yang ikut menjadi penyebab meninggalnya
pasien. Sebaliknya jika pasien meninggal kurang dari 48 jam masa perawatan,
dianggap faktor keterlambatan pasien datang ke Rumah Sakit yang menjadi
penyebab utama meninggalnya pasien.
Grafik di atas menunjukkan GDR dan NDR per 1.000 pasien keluar
rumah sakit di kabupaten Dompu tahun 2012 s/d 2016.

78 | Profil Kesehatan Kabupaten Dompu Tahun 2016


B A B I Vii| 79

Grafik 4.21

GDR dan NDR Rumah Sakit


di Kabupaten Dompu Tahun 2012 s/d 2016
40.00
35.00
30.00
25.00
20.00
15.00
10.00
5.00
-
2012 2013 2014 2015 2016
GDR (Per 1000 Pasien Keluar) 19.16 2.23 35.05 18.38 17.74
NDR (Per 1000 Pasien Keluar) 1.97 1.37 21.70 19.75 8.33

Sumber : RSUD Kabupaten Dompu 2017

Angka GDR dan NDR yang di tunjukkan pada grafik di atas,


menunjukkan bahwa pada tahun 2012 s/d 2016 GDR dan NDR di kabupaten
Dompu berada pada angka ideal atau angka standar yaitu < 45/1.000 pasien
keluar untuk GDR dan <25/1.000 pasien keluar untuk NDR (pasien keluar mati
> 48 jam)terrjadi penurunan yang signifikan. hal ini mengindikasikan RSUD
mampu menekan angka kematian seminimal mungkin, dengan terus berbenah
dan meningkatkan kualitas pelayanan.
Beberapa indikator kinerja standar yang terkait dengan pelayanan
di Rumah Sakit yang dipantau adalah pemanfaatan tempat tidur (BOR/Bed
Occupancy Rate), rata-rata lama hari perawatan (LOS/Length Of Stay) dan rata-
rata selang waktu pemakaian tempat tidur (TOI/Turn Of Interval). BOR adalah
persentase pemakaian tempat tidur pada suatu satuan waktu tertentu. Indikator
ini memberikan gambaran tinggi rendahnya tingkat pemanfaatan tempat tidur
yang ada di Rumah Sakit. Angka normal atau standar BOR adalah 60-85 %.

79 | Profil Kesehatan Kabupaten Dompu Tahun 2016


B A B I Vii| 80

Gambaran tentang tingkat pemanfaatan tempat tidur (BOR) di rumah sakit


umum Dompu pada tahun 2012 s/d 2016 dapat diihat pada grafik berikut ini:

Grafik 4.22
BOR Rumah Sakit di Kabupaten Dompu
Tahun 2012 s/d 2016

2016 64.78

2015 62,26%

2014 63,33%

2013 64,40%

2012 54,99%

50.00 52.00 54.00 56.00 58.00 60.00 62.00 64.00 66.00

Sumber : RSUD Kabupaten Dompu 2017

Berdasarkan grafik di atas terlihat bahwa pemanfaatan tempat tidur


(BOR) di Rumah Sakit umum Dompu pada tahun 2012 dan 2016 berada pada
kisaran ideal yaitu antara 60-85 %.
LOS adalah rata-rata lama hari rawat seorang pasien. Indikator ini
memberikan gambaran tingkat efisiensi dan mutu pelayanan Rumah Sakit.
Angka normal atau Standar LOS adalah 6-9 hari.

TOI adalah interval pemakaian tempat tidur atau rata-rata hari tempat
tidur kosong antar pasien satu dengan pasien berikutnya. indikator ini
memberikan gambaran tingkat efisiensi pemakaian tempat tidur terhadap
pelayanan di rumah sakit. Angka ideal atau standar TOI adalah 1-3 hari.
Gambaran tentang lama hari rawat seorang pasien (LOS) dan interval
pemakaian tempat tidur Rumah Sakit (TOI) di Rumah Sakit Dompu pada tahun
2012 s/d 2016 dapat dilihat pada grafik berikut :

80 | Profil Kesehatan Kabupaten Dompu Tahun 2016


B A B I Vii| 81

Grafik 4.23

LOS dan TOI Rumah Sakit


di Kabupaten Dompu Tahun 2012 s/d 2016
5
4
4
3
3
2
2
1
1
-
2012 2013 2014 2015 2016
LOS (hari) 3 3 4 3 3
TOI ( hari) 2 2 2 2 1

Sumber : RSUD Kabupaten Dompu 2017


Dari grafik di atas diketahui bahwa rata-rata lama hari rawat seorang
pasien (LOS) di Rumah Sakit Umum Dompu selama tahun 2012 s/d 2015 adalah
3 hari. Angka tersebut sudah mencapai angka standar atau ideal, dimana angka
ideal LOS adalah 1-3 hari.
Sedangkan interval pemakaian tempat tidur atau rata-rata hari tempat
tidur kosong antar pasien satu dengan pasien berikutnya (TOI) di Rumah sakit
umum Dompu selama rentang waktu tahun 2012 s/d 2016 berkisar antara 1-2
hari dan angka tersebut sudah berada pada angka TOI ideal yaitu 1-3 hari.

C. PERILAKU HIDUP MASYARAKAT


Perilaku hidup masyarakat merupakan elemen penting yang menentukan
status kesehatan masyarakat itu sendiri. Apabila masyarakat sadar dan mau
berperilaku hidup yang sehat, maka dengan begitu derajad kesehatan masyarakat
pun akan meningkat. Namun merubah perilaku masyarakat bukanlah suatu hal
yang mudah, perlu suatu upaya tiada henti untuk terus menyadarkan pada
masyarakat tentang pentingya berperilaku hidup bersih dan sehat.

81 | Profil Kesehatan Kabupaten Dompu Tahun 2016


B A B I Vii| 82

Kriteria atau indikator penilaian bahwa rumah tangga atau masyarakat


telah mempraktekkan perilaku hidup bersih dan sehat adalah sebagai berikut :
1. Pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan
2. Memberikan ASI eksklusif pada bayi hingga berumur 6 (enam) bulan
3. Menimbang balita ke Posyandu
4. Mengkonsumsi sayur dan buah setiap hari
5. Melakukan aktivitas fisik minimal 10 menit setiap hari
6. Cuci tangan menggunakan sabun
7. Memberantas jentik minimal 1 (satu) minggu sekali (PSN)
8. Menggunakan air bersih
9. Menggunakan jamban sehat
10.Tidak merokok dalam rumah/ruangan.

Hasil pemantauan PHBS pada rumah tangga tahun 2016 menunjukkan


dari 57.907 rumah tangga yang ada di kabupaten Dompu hanya 11.822 (20,4%)
rumah tangga yang dipantau perilakunya dan dari jumlah rumah tangga yang
dipantau tersebut didapatkan hasil hanya 3.116 (26,36%) rumah tangga yang
berperilaku hidup bersih dan sehat. Data lebih lengkap tentang persentase rumah
tangga di kabupaten Dompu yang ber-PHBS pada tahun 2012 s/d 2016 dapat
dilihat pada grafik berikut :

82 | Profil Kesehatan Kabupaten Dompu Tahun 2016


B A B I Vii| 83

Grafik 4.24
Persentase Rumah Tangga Ber-PHBS
di Kabupaten Dompu Tahun 2012 s/d 2016
50.00 ` 48,02%
44,78%
45.00
40.00 37,28%
33,42%
35.00
30.00 26.36
25.00
20.00
15.00
10.00
5.00
-
2012 2013 2014 2015 2016

Sumber: Seksi Promosi Kesehatan, Dikes Kabupaten Dompu 2017

Pencapaian rumah tangga yang ber-PHBS di kabupaten Dompu masih


rendah sehingga perlu dilakukan upaya-upaya untuk meningkatkan capaian tersebut.
Upaya yang bisa dilakukan adalah dengan memberikan penyuluhan tentang
pentingnya PHBS kepada masyarakat umum, anak sekolah, ibu balita dll, melakukan
pemantauan PHBS secara rutin dan menyeluruh untuk semua rumah tangga yang
ada. Selain itu perlu juga merangkul kader, tokoh masyarakat dan para pengambil
kebijakan untuk ikut serta menggerakkan masyarakat dalam berperilaku hidup bersih
dan sehat melalui program Germas serta dukungan anggaran yang maksimal
terutama di tingkat puskesmas.

C. KEADAAN LINGKUNGAN
Lingkungan baik fisik maupun biologi mempunyai kontribusi yang
sangat besar terhadap status kesehatan masyarakat. Menurut H.L.Bloom, status
kesehatan seseorang dipengaruhi oleh 4 (empat) faktor yaitu lingkungan, perilaku,
pelayanan kesehatan dan faktor keturunan. Diantara keempat faktor tersebut, faktor
lingkungan dan perilaku adalah faktor yang paling dominan berpengaruh terhadap

83 | Profil Kesehatan Kabupaten Dompu Tahun 2016


B A B I Vii| 84

status kesehatan dan merupakan faktor yang saling terkait satu sama lain.
Permasalahan yang berkaitan dengan kesehatan lingkungan merupakan masalah yang
harus di perhatikan oleh masyarakat dan pemerintah, karena dapat memberikan
dampak terhadap peningkatan penyakit yang berbasis lingkungan.
Berikut adalah paparan tentang hasil capaian kegiatan penyehatan
lingkungan di Kabupaten Dompu :

1. Rumah Sehat
Sebuah rumah dapat dikatakan sehat apabila memiliki sarana sanitasi
dasar (jamban, tempat sampah, SPAL), memiliki/dapat mangakses air bersih,
ventilasi 10% dari luas rumah, memiliki jendela, lantai kedap air, kepadatan
penghuni minimal 9m2/orang dan rumah tidak menyatu dengan kandang.
Grafik berikut menggambarkan tentang capaian rumah sehat di kabupaten
Dompu tahun pada tahun 2012 s/d 2016 :
Grafik 4.25

Persentase Rumah Sehat di Kabupaten Dompu


Tahun 2012 s/d 2016
73.16
74.00
71,20%
72.00
70.00
68.00 65,90%
66.00 64,65%
64.00
61,58%
62.00
60.00
58.00
56.00
54.00
2012 2013 2014 2015 2016

Sumber : Seksi Penyehatan Lingkungan, Dinkes Kab. Dompu 2017

84 | Profil Kesehatan Kabupaten Dompu Tahun 2016


B A B I Vii| 85

Capaian rumah sehat yang tergambar pada grafik di atas mengalami


peningkatan disetiap tahunnya. Pada tahun 2016 meningkat menjadi 73,16%,
walaupun capaiannya belum mencapai target program yang ditetapkan yaitu
75%. hal ini masih diperlukan kerja keras dari pemegang program terkait agar
capaian rumah sehat dapat lebih ditingkatkan lagi salah satunya dengan terus
melakukan penyuluhan tentang lingkungan yang bersih dan sehat pada setiap
posyandu dan program sharing dana bantuan PLAN yang dimulai dilaksanakan
pada tahun 2016.

2. Penduduk Dengan Akses Air Minum Yang Layak


Peningkatan kualitas air yang dibutuhkan masyarakat untuk keperluan
sehari-hari harus diperhatikan dengan baik, sehingga masyarakat dapat
mengkonsumsi dan menggunakan air untuk kebutuhan sehari-hari dari air yang
memenuhi syarat kesehatan. Dalam menjaga kualitas air yang di konsumsi dan
digunakan oleh masyarakat, maka perlu dilakukan pengawasan dan pembinaan
oleh petugas kesehatan kepada semua masyarakat
Air minum yang layak berasal dari sumber air bersih yang layak juga
penduduk di kabupaten Dompu mendapatkan air bersih dari berbagai sumber
seperti sumur gali terlindung, sumur gali dengan pompa, sumur bor dengan
pompa, terminal air, mata air terlindung dan perpipaan. Sumber air yang
memenuhi syarat kesehatan adalah :
Secara fisik : Tidak berwarna, tidak berasa dan tidak berbau
Secara biologis : Jumlah bakteri e. coli dan coliform yang terkandung
dalam batas yang memenuhi standar.
Secara kimia : Bahan-bahan kimia yang terkandung dalam batas yang
memenuhi standar.

85 | Profil Kesehatan Kabupaten Dompu Tahun 2016


B A B I Vii| 86

Persentase penduduk yang memiliki akses air minum yang layak per
puskesmas di kabupaten Dompu pada tahun 2016 dapat di lihat pada grafik
di bawah ini :
Grafik 4.26
Persentase Penduduk Yang Memiliki Akses Air Minum Yang Layak
Per Puskesmas di Kabupaten Dompu Tahun 2016

CALABAI 109,6%
SORIUTU 107,2%
KEMPO 112,49%
KILO 69,64%
DOMPU BARAT 74,41%
DOMPU KOTA 61,72%
DOMPU TIMUR 120,2%
RANGGO 88,10%
RASABOU 15,54%

0.00 20.00 40.00 60.00 80.00 100.00 120.00 140.00

Sumber : Seksi Penyehatan Lingkungan, Dinkes Kabupaten Dompu 2017

Pada grafik di atas terlihat bahwa penduduk di kabupaten Dompu belum


seluruhnya mendapatkan akses air minum yang layak, capaian akses tertinggi
ada di 4 wilayah puskesmas Calabai, Soriutu, Kempo dan Dompu Timur dan
terendah ada di wilayah Puskesmas Rasabou. Untuk meningkatkan akses
penduduk terhadap air minum yang layak perlu dilakukan suatu upaya-upaya
yang dapat menjadi daya ungkit meningkatnya capaian tersebut seperti
pengembangan program STBM khususnya pada pilar ke tiga (pengelolaan air
minum dan makanan yang sehat), pendataan tentang ketersediaan fasilitas sarana
air bersih, menghidupkan kembali kelompok pemakai air di masyarakat,
meningkatkan kesadaran masyarakat untuk mau perduli terhadap pemeliharaan
sarana air bersih dan adanya dukungan dari pemerintah untuk perbaikan sarana
air bersih yang rusak sehingga akses air bersih dapat lebih ditingkatkan. Selain

86 | Profil Kesehatan Kabupaten Dompu Tahun 2016


B A B I Vii| 87

itu adanya bantuan Desa Pilot yang galakkan Plan yang anggaran kegiatannya
dibiayai penuh oleh pihak PLAN sampai menuju ke desa yang menerapkan 5
Pilar STBM.

3. Penduduk Dengan Akses Sanitasi Yang Layak (Jamban Sehat)

Jamban sehat merupakan salah satu sarana sanitasi dasar di masyarakat,


selain sarana tempat sampah dan sarana pengelolaan air limbah (SPAL). Capaian
jamban yang sehat sangat bergantung pada bagaimana kesadaran dan perilaku
masyarakat untuk mau menyediakan dan menjaga sarana-sarana tersebut agar
selalu bersih dan memenuhi syarat kesehatan. Persentase penduduk yang
memiliki akses sanitasi yang layak (jamban sehat) per puskesmas di kabupaten
Dompu pada tahun 2016 dapat dilihat pada grafik berikut :
Grafik 4.27
Persentase Penduduk Yang M emiliki Akses Sanitasi Yang
Layak Per Puskesmas di Kabupaten Dom pu Tahun 2 016
12 0.00
9 5,7 9% 10 0,2 %
10 0.00 81,99 % 8 7,1 9% 85 ,25 %
77 ,86 %
80 .00 7 2,3 6%

60 .00 48 ,6 0 %
39 ,85 %
40 .00
20 .00
0 .00
T I
OU O UR TA RA LO PO TU BA
AB GG M KO KI M IU A
S N TI BA E R L
RA RA PU PU PU
K SO CA
M OM M
DO D DO

Sumber : Seksi Penyehatan Lingkungan, Dinkes Kab. Dompu 2016

Berdasarkan grafik di atas terlhat bahwa capaian akses penduduk


terhadap sanitasi yang layak menurun dan belum mencapai target dibandingkan
tahun 2015, dimana target untuk jamban sehat adalah 75%. Kepemilikan jamban
sangat berpengaruh terhadap pencapaian desa ODF (Open Defecation

87 | Profil Kesehatan Kabupaten Dompu Tahun 2016


B A B I Vii| 88

Free/Terbebas dari Buang Air Besar Sembarangan) dimana pencapaian desa


ODF merupakan program utama yang sedang giat-giatnya dilaksanakan saat ini
guna mencapai target pilar STBM yang pertama yaitu stop buang air besar
sembarangan. Sejak tahun 2008 s/d 2016 jumlah desa yang ODF di kabupaten
Dompu baru mencapai 28 desa atau sebanyak 35,4% dari 79 desa/kelurahan
yang ada di kabupaten Dompu.

4. Desa STBM
Upaya peningkatan penyehatan lingkungan yang masih menjadi
prioritas pada tahun 2016 adalah kegiatan Sanitasi Total Berbasis Masyarakat
(STBM) dengan mengedepankan 5 (lima) pilar utama yaitu stop buang air besar
sembarangan, cuci tangan pakai sabun, pengelolaan air minum dan makanan
rumah tangga yang sehat, pengelolaan sampah dengan benar dan mengelola
limbah cair rumah tangga yang aman. Gambaran tentang persentase desa STBM
per puskesmas di kabupaten Dompu pada tahun 2016 dapat dilihat pada grafik
di bawah ini :
Grafik 4.28

Persentase Desa Yang Melaksanakan STBM,


Desa Stop BABS dan Desa STBM
di Kabupaten Dompu Tahun 2016
70.0
60.0
50.0 65,8%
40.0
30.0
20.0 35,4%
10.0 0%
0.0
… … BM
sa BS
De BA ST
% op sa
St De
sa %
De
%

Sumber : Seksi Penyehatan Lingkungan, Dinkes Kab. Dompu 2017

88 | Profil Kesehatan Kabupaten Dompu Tahun 2016


B A B I Vii| 89

Jumlah desa di kabupaten Dompu tahun 2016 adalah 97 desa, dari 97


desa tersebut yang melaksanakan STBM 52 desa (65,8%) dan desa stop BABS
28 desa (35,4%) sedangkan desa STBM sampai dengan tahun 2015 ini tidak ada
(0%). Sehingga perlu dilakukan kegiatan-kegiatan yang dapat meningkatkan
capaian tersebut seperti pemicuan STBM, monitoring hasil pemicuan STBM
melalui anggaran BOK Puskesmas, dan sharing dana Plan melalui desa Pilot,
pihak PLAN sampai menuju desa yang menerapkan 5 Pilar STBM.
Pengembangan pilar STBM selain pilar pertama dan meningkatkan keaktifan
“Natural Leader” agar terus memotivasi masyarakat untuk mau dan mampu
untuk melakukan perubahan perilaku dan mempraktekkan perilaku hidup bersih
dan sehat dalam kehidupan sehari-hari.
Adapun masalah yang dihadapi dalam pelaksanaan kegiatan STBM
yakni pelaksanaan/implementasi terkait peran dan tanggung jawab lintas sektor
dan lintas program yang belum maksimal sehingga pencapaian desa STBM
belum memenuhi target yang ditentukan dan masih kurangnya pemahaman
masyarakat yang terkait dengan prinsip dasar program terutama yang terkait
dengan tidak adanya subsidi dari pemerintah sehingga masyarakat merasa
kesulitan untuk membangun jamban secara swadaya.

89 | Profil Kesehatan Kabupaten Dompu Tahun 2016


BAB V

SUMBER DAYA KESEHATAN

Sumber daya kesehatan adalah tatanan yang menghimpun berbagai upaya


perencanaan, pendidikan, dan pelatihan, serta pendayagunaan tenaga kesehatan
secara terpadu dan saling mendukung untuk mencapai derajat kesehatan masyarakat
setinggi-tingginya. Pembangunan kesehatan yang telah dilaksanakan selama ini telah
berhasil menggerakkan roda upaya menuju peningkatan derajat kesehatan
masyarakat walaupun dalam perjalanannya masih dijumpai berbagai masalah dan
hambatan.
Strategi utama yang dikembangkan dalam pembangunan kesehatan adalah
dengan menggalang segenap potensi sumberdaya yang dimiliki baik lintas sektor
maupun lintas program dengan terus memacu optimalisasi pemanfaatan berbagai
sumber daya kesehatan yang telah di miliki. Berbagai sumber daya kesehatan
tersebut merupakan salah satu faktor pendukung dalam penyediaan pelayanan
kesehatan yang maksimal dan berkualitas sehingga dapat berpengaruh terhadap
peningkatan derajat kesehatan masyarakat.

A. SARANA KESEHATAN
Sarana Kesehatan atau fasilitas kesehatan adalah tempat yang digunakan
untuk menyelenggarakan upaya kesehatan. Untuk itu berbagai upaya telah dilakukan
antara lain dengan menambah jumlah fasilitas sarana pelayanan kesehatan,
meningkatkan kualitas fisik sarana serta mutu pelayanan kesehatan untuk
masyarakat. Fasilitas kesehatan untuk masyarkat terdiri dari berberapa tingkatan
yaitu sebagai berikut :

90 | ProfilKesehatanKabupatenDompuTahun 2016
BAB V

1. Jumlah Rumah Sakit Umum dan Khusus


Rumah sakit adalah institusi pelayanan kesehatan yang
menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna yang
menyediakan pelayanan rawat inap, rawat jalan, dan gawat darurat. Indikator
yang digunakan untuk menilai sarana rumah sakit antara lain dengan melihat
perkembangan fasilitas perawatan yang biasanya diukur dengan jumlah rumah
sakit dan tempat tidurnya.
Rumah Sakit Umum biasanya melayani hampir seluruh pasien umum,
dan biasanya memiliki institusi perawatan darurat yang siaga 24 jam untuk
mengatasi bahaya dalam waktu secepatnya dan memberikan pertolongan
pertama. Tabel di bawah ini menjelaskan tentang jumlah rumah sakit umum dan
khusus di kabupaten Dompu tahun 2016.

Tabel 5.1
Jumlah Rumah Sakit Umum dan Khusus di Kabupaten Dompu
Tahun 2016
No Sarana Kesehatan Jumlah

1 Rumah Sakit Umum 1

2 Rumah Sakit khusus 0

Jumlah (Kab.) 1
Sumber : Bidang Yankesdas & Rujukan, Dinas Kesehatan Kab. Dompu 2017

2. Jumlah Puskesmas dan Jaringannya.

Dalam upaya meningkatkan jangkauan pelayanan kesehatan dasar yang


di berikan kepada masyarakat, Dinas Kesehatan Kabupaten Dompu terus
berupaya untuk meningkatkan kualitas sarana kesehatan dasar meliputi

91 | ProfilKesehatanKabupatenDompuTahun 2016
BAB V

puskesmas dan jaringannya. Sehingga perlu dilakukan monitoring secara berkala


agar pengembangan puskesmas dan jaringannya dimaksud dapat dilakukan lebih
terarah.
Di antara berbagai upaya untuk meningkatkan akses masyarakat
terhadap pelayanan kesehatan yang berkualitas adalah dengan meningkatkan
akses terhadap pelayanan kesehatan yang tersedia. Dalam hal ini peran
puskesmas dan jaringannya sebagai institusi yang menyelenggarakan pelayanan
kesehatan di jenjang pertama dan terlibat langsung dengan masyarakat menjadi
sangat penting. Puskesmas bertanggung jawab menyelenggarakan pembangunan
kesehatan diwilayah kerjanya yaitu meningkatkan kesadaran, kemauan dan
kemampuan hidup sehat bagi setiap orang yang bertempat tinggal di wilayah
kerjanya agar terwujud derajat kesehatan yang berkualitas dan hal tersebut dapat
dicapai melalui kinerja puskesmas.
Untuk menigkatkan kinerja puskesmas diperlukan informasi yang
lengkap tentang puskesmas diantaranya berkaitan dengan karakteristik wilayah
kerja puskesmas, kondisi puskesmas dan sarananya, kondisi jaringan puskesmas
dan tenaga kesehatan di puskesmas. Data tentang sarana puskesmas dan
kondisinya dapat dilihat pada tabel berikut ini :

92 | ProfilKesehatanKabupatenDompuTahun 2016
BAB V

Tabel 5.2
Data Dasar dan Kondisi Puskesmas Di Kabupaten Dompu
Tahun 2016

Sumber : Bidang Yankesdas dan Rujukan Dinkes Kabupaten Dompu 2017

Setiap Puskesmas memiliki jaringan yaitu Puskesmas Pembantu (Pustu)


dan Puskesmas Keliling (Pusling) yang tersebar di seluruh wilayah kerja
Puskesmas, yang bertujuan untuk lebih mendekatkan pelayanan kesehatan
kepada masyarakat sehingga masyarakat mendapatkan pelayanan kesehatan
yang maksimal. Puskesmas Pembantu yang ada di Kabupaten Dompu sejumlah
47 Pustu dan Puskesmas Keliling sejumlah 8 Pusling. Tabel berikut
menggambarkan tentang kondisi dari jaringan puskesmas yang ada di Kabupaten
Dompu tahun 2016.

93 | ProfilKesehatanKabupatenDompuTahun 2016
BAB V

Tabel 5.3
Kondisi Jaringan Puskesmas di Kabupaten Dompu Tahun 2016

Sumber : Bidang Yankesdas dan Rujukan Dinkes Dompu 2017

3. Rumah Sakit dengan Kemampuan Pelayanan Gawat Darurat Level 1.


Rumah sakit yang mempunyai pelayanan gawat darurat level 1
merupakan indikator untuk menilai pelayanan kesehatan rujukan di rumah sakit.
Unit gawat darurat yang mampu memberikan pelayanan dengan kualitas tinggi
selama 24 jam pada masyarakat yang membutuhkan tindakan medis segera guna
penyelamatan nyawa dan pencegahan kecacatan.
Tabel 5.4
Persentase Rumah Sakit dengan Kemampuan Pelayanan Gawat Darurat Level 1
Di Kabupaten Dompu Tahun 2016
MEMPUNYAI KEMAMPUANPELAYANANGADARLEVELI
NO SARANAKESEHATAN JUMLAHSARANA
JUMLAH %

1 Rumah Sakit Umum 1 1 100

2 Rumah Sakit Khusus 0 0 -

Jumlah (Kab.) 1 1 100


Sumber : Bidang Yankesdas dan Rujukan Dinkes Dompu 2017

94 | ProfilKesehatanKabupatenDompuTahun 2016
BAB V

4. Posyandu Menurut Strata


Sebagaimana diketahui bahwa posyandu merupakan kegiatan yang
tumbuh dan berkembang dari masyarakat, dilaksanakan oleh masyarakat dan
untuk kepentingan masyarakat.
Dalam menjalankan fungsinya, posyandu diharapkan dapat
melaksanakan program prioritas yaitu program kesehatan ibu dan anak, keluarga
berencana, perbaikan gizi dan penanganan penyakit. Penilaian kinerja dan
perkembangan posyandu diklasifikasikan menjadi 4 (empat) strata yaitu
Posyandu Pratama, Madya, Purnama dan Posyandu Mandiri. Gambaran tentang
perkembangan posyandu yang ada di Kabupaten Dompu tahun 2016 tertuang
pada tabel di bawah ini :

Tabel 5.5
Data Perkembangan Posyandu di Kabupaten Dompu Tahun 2016

Sumber : Seksi Promkes, Dinkes Kabupaten Dompu 2017

95 | ProfilKesehatanKabupatenDompuTahun 2016
BAB V

Penilaian atau penentuan klasifikasi posyandu dilakukan berdasarkan


keteraturan kegiatan, jumlah kader aktif, program yang dilaksanakan, adanya
beberapa program tambahan dan adanya dana sehat yang dikelola oleh posyandu
tersebut. Kriteria penilaian untuk tiap tingkatan posyandu adalah sebagai berikut:

1. Posyandu Pratama : Posyandu yang kegiatan pelayanannya belum rutin


dan jumlah kadernya masih terbatas.
2. Posyandu Madya : Posyandu dengan kegiatan lebih teratur dibanding
kan posyandu pratama dan jumlah kader 5 (lima)
orang.
3. Posyandu Purnama : Posyandu dengan frekuensi kegiatan lebih dari 8
(delapan) kali per tahun, rata-rata jumlah kader
yang bertugas adalah 5 (lima) orang atau lebih,
kegiatan yang dilaksanakan mencakup 5 (lima)
program utama yaitu KIA, KB, Gizi, Imunisasi dan
penanggulangan diare lebih dari 50% serta sudah
ada beberapa program tambahan.
4. Posyandu Mandiri : Sudah dapat melakukan kegiatan secara teratur,
Cakupan 5 (lima) program utama sudah bagus, ada
beberapa program tambahan dan dana sehat telah
menjangkau 50% KK.

Pada tabel tersebut di atas, terlihat bahwa pencapaian posyandu aktif


sebesar 350 posyandu atau 85.16% dari 411 posyandu yang ada di Kabupaten
Dompu. Posyandu yang termasuk posyandu aktif adalah posyandu dengan strata
purnama dan mandiri.

96 | ProfilKesehatanKabupatenDompuTahun 2016
BAB V

5. Upaya Kesehatan Bersumberdaya Masyarakat (UKBM)


Upaya pembangunan kesehatan diarahkan pada peningkatan
kemandirian masyarakat dalam mengupayakan derajat kesehatan yang optimal.
Untuk itu dengan melibatkan potensi yang dimiliki masyarakat dalam
pembangunan kesehatan merupakan salah satu komponen penting guna
tercapainya peningkatan derajad kesehatan masyarakat. Peran serta masyarakat
dapat berbentuk peran serta dalam hal pembiayaan, penyediaan fasilitas
pelayanan maupun tenaga. Bentuk upaya kesehatan yang bersumberdaya
masyarakat antara lain meliputi Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu), Pos
Kesehatan Desa (Poskesdes), Desa Siaga, Pos Kesehatan Pondok Pesantren
(Poskestren), dan Tanaman Obat Keluarga (TOGA). Sarana kesehatan
bersumber daya masyarakat yang ada di Kabupaten Dompu antara lain 411
posyandu, 69 poskesdes, 81 desa siaga.

Untuk mempermudah dan mendekatkan pelayanan kesehatan kepada


masyarakat, demi terwujudnya masyarakat yang sehat secara mandiri maka
disetiap desa ditempatkan bidan desa dan disediakan sarananya yaitu poskesdes.

Poskesdes merupakan upaya kesehatan bersumberdaya masyarakat


yang dibentuk di desa dalam rangka mendekatkan penyediaan pelayanan
kesehatan dasar bagi masyarakat desa. Kegiatan utama poskesdes adalah
pengamatan dan kewaspadaan dini, penanganan kegawatdaruratan kesehatan
dan kesiapsiagaan terhadap bencana serta pelayanan kesehatan dasar, pelayanan
KIA dan pertolongan persalinan. Adanya poskesdes merupakan salah satu
indikator suatu desa dapat disebut sebagai desa siaga.

Desa siaga merupakan program yang dikedepankan untuk memupuk


kemandirian masyarakat dalam bidang kesehatan. Desa siaga adalah cerminan

97 | ProfilKesehatanKabupatenDompuTahun 2016
BAB V

masyarakat yang sadar, mau dan mampu untuk menolong dirinya sendiri dari
berbagai ancaman kesehatan seperti kurang gizi, penyakit menular, kejadian
bencana, kecelakaan dan lain-lain, dengan memanfaatkan potensi setempat
secara gotong royong. Dari 81 desa yang ada di Kabupaten Dompu keseluruhan
atau 100% telah menjadi desa siaga.
Data lebih terinci tentang desa siaga aktif dapat digambarkan pada tabel
berikut :
Tabel 5.6
Desa Siaga Aktif Di Kabupaten Dompu Tahun 2016

Tabel diatas menunjukan bahwa Desa siaga aktif di Kabupaten Dompu


pada tahun 2016 sebanyak 81 Desa (100%), Upaya dalam mencapai target
tersebut dilakukan dengan terus melibatkan kader, tokoh masyarakat dan aparat
desa dalam melakukan pendekatan dan menggerakkan masyarakat untuk mau
dan mampu hidup sehat secara mandiri.

B. TENAGA KESEHATAN
Tenaga Kesehatan yang ada di Kabupaten Dompu terdiri dari tenaga
kesehatan yang bertugas di unit kesehatan, baik di sarana pelayanan kesehatan
atau non pelayanan yang tersebar di Kabupaten, Kecamatan dan Desa. Tenaga

98 | ProfilKesehatanKabupatenDompuTahun 2016
BAB V

kesehatan tersebut bekerja di Dinas Kesehatan, UPTD (Puskesmas, Jakkad, IFK)


dan Rumah Sakit.
Jumlah seluruh sumber daya manusia kesehatan yang ada pada lingkup
Dinas Kesehatan Kabupaten Dompu beserta unit teknisnya pada akhir Desember
2016 adalah sebanyak 497 pegawai. Jumlah Tenaga Kesehatan yang ada di
Puskesmas se- Kabupaten Dompu Tahun 2016 dapat dilihat pada grafik dibawah
ini :
Grafik 5.1

Sumber : Sub.Bag. Umum dan Kepegawaian RSUD Dompu dan Dinas Kesehatan
Kab.Dompu Tahun 2017
Sumber daya manusia kesehatan di Kabupaten Dompu yang memiliki proporsi
terbanyak adalah tenaga Bidan sebanyak 165 orang, Sedangkan yang terkecil
yakni tenaga Rekam Medik sebanyak 3 Orang

99 | ProfilKesehatanKabupatenDompuTahun 2016
BAB V

1. Jumlah dan Rasio Tenaga Medis di Sarana Kesehatan


Dalam upaya meningkatkan derajat kesehatan masyarakat sangat
dibutuhkan peranan penting tenaga medis di wilayah kerja masing-masing daerah.
Di Kabupaten Dompu total keseluruhan Tenaga Medis (dokter umum, dokter
spesialis dan dokter gigi) berjumlah 35 orang yaitu dokter, Dokter Spesialis 7
orang dokter umum 23 orang dan dokter gigi 5 Orang.
Rincian tenaga medis yang ada di Kabupaten Dompu tahun 2016 dapat
dilihat pada tabel berikut ini :
Tabel 5.7
Data Tenaga Medis di Sarana Pelayanan Kesehatan
di Kabupaten Dompu Tahun 2016

Sumber :Sub.Bag. Umum&Kepegawaian RSUD Dompu dan Dinas Kesehatan dan RSUD
Kab.Dompu Tahun 2017

Rasio tenaga dokter spesialis di Kabupaten Dompu yaitu 3/100.000


Penduduk, rasio dokter umum 10/100.000 penduduk dan untuk rasio dokter gigi
sebesar 2/100.000 penduduk. Menurut KEPMENKES Nomor
81/MENKESTS/SK/I/2004, standar kebutuhan tenaga dokter spesialis adalah
9/100.000 penduduk, dokter umum adalah 30/100.000 penduduk dan standar
untuk kebutuhan tenaga dokter gigi adalah 11/100.000 penduduk. Dengan

100 | ProfilKesehatanKabupatenDompuTahun 2016


BAB V

demikian, rasio dokter spesialis, dokter umum dan dokter gigi di Kabupaten
Dompu masih sangat jauh dari standar kebutuhan yang ideal.

2. Jumlah dan Rasio Bidan dan Perawat di Sarana Kesehatan


Untuk meningkatkan cakupan program pelayanan Kesehatan Ibu dan Anak
(KIA) dan guna mendekatkan jangkauan pelayanan pada masyarakat, Pemerintah
Kabupaten Dompu telah melakukan upaya-upaya pendekatan dengan
menempatkan tenaga kesehatan yang memiliki kompetensi khusus dalam hal
pelayanan kesehatan ibu dan anak sampai ke Desa, seperti program penempatan
bidan di desa dengan fasilitas Poskesdes dan perawat yang ditempatkan di Pustu.
Tabel berikut menggambarkan jumlah tenaga Bidan dan Perawat yang ada
di Kabupaten Dompu Tahun 2016.

Tabel 5.8
Data Tenaga Bidan dan Perawat di Sarana Pelayanan Kesehatan
di Kabupaten Dompu Tahun 2016

Sumber : Sub.Bag. Umum dan Kepegawaian RSUD Dompu dan Dikes dan
RSUD Kab.Dompu Tahun 2017

101 | ProfilKesehatanKabupatenDompuTahun 2016


BAB V

Tenaga bidan yang tersebar diseluruh sarana pelayanan kesehatan, baik


di Puskesmas, Poskesdes dan RSUD di Kabupaten Dompu seluruhnya berjumlah
165 orang dengan rasio 71/100.000 penduduk, sedangkan jumlah perawat sebesar
185 orang yang tersebar di Puskesmas, Pustu dan RSUD dengan rasio 79/100.000
penduduk. Standar kebutuhan tenaga bidan dan perawat menurut KEPMENKES
No 81/MENKESTS/SK/I/2004 yaitu untuk tenaga bidan 75/100.000 penduduk
dan perawat 158/100.000 penduduk. Apabila dibandingkan dengan standar
kebutuhan tenaga, maka jumlah tenaga bidan dan perawat yang ada di Kabupaten
Dompu belum memenuhi standar, hal tersebut menjadi perhatian banyak pihak
khususnya pemerintah daerah untuk menyediakan tenaga di Kabupaten Dompu.

3. Jumlah dan Rasio Tenaga Kefarmasian di Sarana Kesehatan

Tenaga kefarmasian terdiri dari Apoteker dan tenaga teknis kefarmasian.


Tenaga kefarmasian sangat diperlukan dalam proses pelayanan kesehatan pada
masyarakat, karena tenaga kefarmasian telah memiliki kompetensi tentang
komposisi obat, kegunaan obat dan peracikan obat. Dengan melibatkan tenaga
kefarmasian dalam pelayanan kesehatan, diharapkan masyarakat bisa memperoleh
terapi yang benar dan tepat. Data tentang tenaga kefarmasian yang ada
di Kabupaten Dompu tahun 2016 dapat dilihat pada tabel berikut ini :

102 | ProfilKesehatanKabupatenDompuTahun 2016


BAB V

Tabel 5.9
Data Tenaga Kefarmasian di Sarana Pelayanan Kesehatan
di Kabupaten Dompu Tahun 2016

Sumber : Sub.Bag.Umum dan Kepegawaian Dikes & RSUD Kab.Dompu Tahun


2017

Tabel di atas menunjukan jumlah Apoteker yang bertugas di Puskesmas


maupun Rumah Sakit berjumlah hanya 7 orang, sedangkan tenaga teknis
kefarmasian di sarana pelayanan kesehatan berjumlah 2 orang dan rasio tenaga
kefarmasian 1/100.000 Penduduk dan Tenaga Apoteker di sarana pelayanan
kesehatan adalah 3/100.000 penduduk, masih jauh dari standar kebutuhan tenaga
berdasarkan Kepmenkes, dimana standar untuk kebutuhan apoteker adalah
9/ 100.000 penduduk.

4. Jumlah dan Rasio Tenaga Gizi di Sarana Kesehatan


Sampai saat ini permasalahan yang berkaitan dengan gizi masyarakat
masih menjadi masalah kesehatan yang utama. Selain mengupayakan program-
program dan kegiatan kesehatan yang dilakukan untuk mengatasi permasalahan
gizi, keberadaan tenaga gizi untuk melayani masyarakat juga sangat berpengaruh

103 | ProfilKesehatanKabupatenDompuTahun 2016


BAB V

terhadap keberhasilan program tersebut. Gambaran tentang tenaga gizi


di Kabupaten Dompu dapat dilihat pada tabel di bawah ini :
Tabel 5.10
Data Tenaga Gizi di Sarana Pelayanan Kesehatan
di Kabupaten Dompu Tahun 2016

Sumber : Sub.Bag. Umum dan Kepegawaian Dikes&RSUD Kab.DompuTahun 2017

Tabel diatas menunjukan bahwa Tenaga gizi yang ada di sarana kesehatan
baik Puskesmas maupun RSUD berjumlah 43 orang saja dengan rasio
19/100.000 penduduk, hal ini sudah mencapai standar kebutuhan tenaga
berdasarkan Kepmenkes, dimana standar untuk kebutuhan tenaga Gizi/Dietisien
adalah 10 per 100.000 penduduk.

5. Jumlah dan Rasio Tenaga Kesehatan Masyarakat di Sarana Kesehatan

Tenaga kesehatan masyarakat merupakan tenaga yang sangat berperan


penting dalam upaya kesehatan promotif dan preventif. Upaya kesehatan promotif
dan preventif merupakan kunci utama seseorang dapat selalu hidup sehat,

104 | ProfilKesehatanKabupatenDompuTahun 2016


BAB V

kegiatannya antara lain dengan memberikan penyuluhan tentang berbagai hal


yang berkaitan dengan kesehatan seperti perilaku hidup bersih dan sehat, kegiatan
pencegahan terhadap suatu penyakit, pertolongan pertama yang bisa dilakukan
bila menemukan suatu masalah kesehatan dll. Penyuluhan dapat dilakukan secara
personal, kelompok dan massa dengan menggunakan berbagai media penyuluhan,
dan perlu diupayakan juga media penyuluhan yang menarik, sehingga tidak
membosankan dan dapat lebih menarik perhatian masyarakat.
Gambaran tentang tenaga kesehatan masyarakat yang tersebar di sarana
kesehatan di Kabupaten Dompu pada tahun 2016 dapat dilihat pada tabel di
bawah ini :
Tabel 5.11
Data Tenaga Kesehatan Masyarakat dan Kesehatan Lingkungan di Sarana
Pelayanan Kesehatan di Kabupaten Dompu Tahun 2016

Sumber : Sub.Bag. Umum dan Kepegawaian Dikes& RSUD Kab.DompuTahun 2017

Tabel diatas menunjukan bahwa Tenaga kesehatan masyarakat yang ada di


sarana kesehatan baik Puskesmas maupun RSU berjumlah 9 orang dengan rasio 4

105 | ProfilKesehatanKabupatenDompuTahun 2016


BAB V

per 100.000 penduduk menurun jika dibandingkan dengan dengan tahun 2015
jumlah tenaga kesehatan masyarakat masih dibawah standar kebutuhan tenaga
berdasarkan Kepmenkes, dimana standar untuk kebutuhan tenaga Kesehatan
Masyarakat adalah 8/100.000 penduduk.

6. Jumlah dan Rasio Tenaga Teknisi Medis dan Fisioterapis


Tenaga teknis medis terdiri dari tenaga analis laboratorium, tenaga
elektromedik dan penata rontgen serta tenaga penata anastesi. Untuk tenaga
teknisi medis, hanya tenaga analis laboratorium yang ada di Puskesmas,
sedangkan tenaga elektromedik, penata rontgen, penata anastesi dan fisioterapis
hanya ada di rumah sakit, hal ini di sebabkan karena di puskemas belum tersedia
peralatan penunjang seperti peralatan rontgen, peralatan untuk fisioterapis dll.
Tabel di bawah ini menggambarkan tentang jumlah tenaga teknisi medis,
yang ada di sarana kesehatan di Kabupaten Dompu tahun 2016.
Tabel 5.12
Data Tenaga Teknisi Medis
di Sarana Kesehatan di Kabupaten Dompu Tahun 2016

Sumber : Sub.Bag. Umum dan Kepegawaian Dikes & RSUD Kab.Dompu Tahun 2017

106 | ProfilKesehatanKabupatenDompuTahun 2016


BAB V

Berdasarkan tabel di atas menunjukan bahwa dibeberapa puskesmas tidak


memiliki tenaga analis kesehatan sedangkan Keberadaan tenaga analis kesehatan
sangat penting di setiap puskesmas, dikarenakan hasil pemeriksaan laboratorium
digunakan untuk menegakkan diagnosis suatu penyakit.

C. PEMBIAYAAN KESEHATAN

Selain sarana kesehatan dan tenaga kesehatan, sumber daya lain yang
diperlukan dalam menjalankan pembangunan kesehatan adalah pembiayaan
kesehatan. Pembiayaan kesehatan di Kabupaten Dompu terdiri dari berbagai
sumber yaitu APBD Kabupaten, APBD Provinsi, APBN dan Pinjaman/Hibah
Luar Negeri.

1. Anggaran Kesehatan dalam APBD Kabupaten Dompu


Anggaran kesehatan di Kabupaten Dompu yang bersumber dari dana
APBD Kabupaten sebesar Rp. 181.105.118.455. Data tentang besar alokasi
anggaran dari semua sumber yang ada di Kabupaten Dompu dapat dilihat pada
tabel berikut :

107 | ProfilKesehatanKabupatenDompuTahun 2016


BAB V

Tabel 5.13
Alokasi Anggaran Dinas Kesehatan Kabupaten Dompu Tahun 2016

Sumber : Subag Keuangan dan Subag Program dan Pelaporan Dinkes Dompu, 2017

Dengan melihat proporsi dan besar anggaran yang dialokasikan untuk


Dinas Kesehatan Kabupaten Dompu, dapat diketahui bahwa sebagian besar
pembangunan kesehatan di Kabupaten Dompu pembiayaannya berasal dari
Pemerintah Kabupaten/APBD Kabupaten yaitu sebanyak Rp.
1.166.505.939.997,- (15.53%) . termasuk gaji pegawai dari total anggaran
kesehatan yang ada.

108 | ProfilKesehatanKabupatenDompuTahun 2016


BAB V

Alokasi pembiayaan bidang kesehatan di Dinas Kesehatan jika


dibandingkan dengan total APBD hanya 9,15% dan angka tersebut sudah
termasuk gaji pegawai. Alokasi tersebut masih sangat jauh dari standar yang
ditetapkan dalam UU No 36 tahun 2009 di mana alokasi anggaran kesehatan
adalah minimal 10% (diluar gaji) dari Total APBD Kabupaten. Hal ini dapat
menjadi bahan pertimbangan bagi para pemegang kebijakan untuk dapat lebih
memperhatikan pembangunan kesehatan di Kabupaten Dompu khususnya
dalam hal pembiayaan, sehingga pelayanan kesehatan yang diberikan pada
masyarakat dapat lebih maksimal.

2. Anggaran Kesehatan per Kapita

Pendapatan perkapita merupakan besarnya pendapatan rata-rata


penduduk di suatu negara. Pendapatan perkapita didapatkan dari hasil
pembagian pendapatan nasional suatu negara dengan jumlah penduduk negara
tersebut. Pendapatan perkapita juga merefleksikan PDB per kapita. Pendapatan
perkapita sering digunakan sebagai tolak ukur kemakmuran dan tingkat
pembangunan sebuah negara, semakin besar pendapatan perkapitanya, semakin
makmur negara tersebut.
Secara umum anggaran kesehatan di Kabupaten Dompu tahun 2016
sebesar Rp 181.105.118.455,- Anggaran tersebut dari berbagai sumber baik dari
APBD Kabupaten murni ataupun yang bersumber dari DAK Fisik dan Non Fisik
Berdasarkan data tersebut dapat diketahui bahwa pembiayaan kesehatan di
Kabupaten Dompu dari berbagai sumber adalah Rp. 776.802/kapita atau US$
57.54/kapita.

109 | ProfilKesehatanKabupatenDompuTahun 2016


BAB VI

KESIMPULAN
Pembangunan kesehatan yang dilaksanakan di Kabupaten Dompu diharapkan
dapat meningkatkan kesadaran, kemauan, dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang
agar terwujud derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya, sebagai investasi
bagi pembangunan sumber daya manusia yang produktif secara sosial dan ekonomis.
Keberhasilan pembangunan kesehatan sangat ditentukan oleh kesinambungan antar upaya
program dan sektor, serta kesinambungan dengan upaya-upaya yang telah dilaksanakan
oleh periode sebelumnya. Mengacu pada berbagai capaian pelaksanaan pembangunan
Kesehatan di Kabupaten Dompu pada tahun 2016 nampak bahwa pelaksanaan
pembangunan kesehatan telah menunjukkan kemajuan yang positif untuk beberapa
program atau beberapa capaian kegiatan sudah sesuai dengan target yang telah
ditetapkan. meliputi :

1. Menurunnya kasus kematian ibu melahirkan pada tahun 2015 sebanyak 12 (dua
belas) kasus dari 5.380 kelahiran hidup (AKI : 223 per 100.000 Kelahiran Hidup
sudah mencapai target MDG’s 102 per 100.000 Kelahiran Hidup tahun 2015),
menjadi 6 kasus kematian ibu ditahun 2016 dari total 5.505 jumlah kelahiran,
2. Menurunnya kasus balita gizi buruk dari 31 kasus pada tahun 2015 menjadi 27 kasus
pada tahun 2016, diharapkan tidak ada lagi balita yang berada dalam keadaan gizi
buruk di Kabupaten Dompu.
3. Semua Desa yang ada di kabupaten Dompu telah menjadi Desa Siaga Aktif (81
Desa)
4. Kabupaten Dompu dalam hal Jaminan Kesehatan bagi penduduknya sudah “Total
Coverage” artinya semua penduduknya (100%) mendapat pembiayaan jaminan
kesehatan baik dari program Jakkad, JKN (PBI dan Non PBI), maupun peserta JKN

110 | Profil Kesehatan Kabupaten Dompu Tahun 2016


BAB VI

NTB yang terintegrasi dalam kepesertaan JKN, dari 10 kabupaten/kota se provinsi


NTB hanya Kabupaten Dompu dan Kabupaten Sumbawa Barat yang sudah total
coverage. Walaupun dari kepesertaan masyarakat miskin masih banyak yang belum
terdaftar sebagai peserta BPJS Kesehatan maupun Jamkesda, sehingga keberadaan
program Jakkad masih perlu walaupun akan diupayakan peserta Jakkad agar
diintegrasikan sebagai peserta BPJS Kesehatan.
5. Rehabilitasi Puskesmas pada tahun 2016 dalam rangka untuk meningkatkan derajat
kesehatan Ibu dan Anak, demi mendukung program AKINO dan MDG’S yaitu
Pembangunan Puskesmas yang bersumber dari dana DAK yaitu Puskesmas Dompu
Barat dan Dompu Timur.
6. Pembangunan Instalansi Pengelolaan Air Limbah (IPAL) Puskesmas Dompu Kota
Kecamatan Dompu.
7. Meningkatnya Status semua Puskesmas menjadi Puskesmas Perawatan (Rawat Inap)
Se-Kabupaten Dompu.
8. Cakupan Desa yang telah melaksanakan STBM sampai dengan tahun 2016 sejumlah
52 Desa dan Kabupaten Dompu sudah mempunyai Peraturan daerah Air Minum dan
Penyehatan Lingkungan Berbasis Masyarakat (Perda AMPL-BM). Kabupaten
Dompu merupakan Kabupaten ke-3 se Indonesia yang sudah memiliki PERDA
AMPL-BM.
9. Angka kesakitan API dari angka 0,8 per 1000 penduduk pada tahun 2015 naik
menjadi 0,9 per 1000 penduduk pada tahun 2016. Melihat trend data tersebut dinas
kesehatan akan memaksimalkan lagi penurunan API sebelum tahun 2020 akantetapi
Kabupaten Dompu sampai saat ini sudah mencapai eliminasi malaria, artinya kasus
malaria di Kabupaten Dompu kurang dari 1/1000 penduduk.
10. Terjadinya peningkatan Angka Kesembuhan kasus TB Paru BTA positif, yaitu
82,2% pada tahun 2015 meningkat menjadi 87,2% pada tahun 2016.
11. Terpenuhinya kecukupan obat pelayanan kesehatan dasar (PKD) bagi masyarakat
di Kabupaten Dompu.

111 | Profil Kesehatan Kabupaten Dompu Tahun 2016


BAB VI

12. Tersedianya 9 Puskesmas Perawatan), 47 Puskesmas Pembantu dan 69 Poskesdes


yang tersebar diwilayah kecamatan dan desa di Kabupaten Dompu.
Namun dibalik keberhasilan tersebut, masih ada permasalahan atau kendala yang
di hadapai, antara lain:
1. Program Kesehatan Ibu dan anak, yaitu :
a. Sumber Daya Manusia (SDM) :
Jumlah bidan di Kabupaten Dompu sebanyak 165 orang (PNS dan PTT),
namun Mutu atau Kompetensi Bidan masih rendah, terjadi ketimpangan (gap)
yang tinggi antara bidan senior dengan yang baru, hal tersebut berpengaruh
pada kemampuan deteksi ibu hamil risiko serta penanganan yang belum
dekat pada ibu hamil, ibu nifas dan bayi risti (3 Terlambat : Terlambat
mengenal tanda, Terlambat Pengambilan keputusan, dan Terlambat dirujuk
dan Mendapat Pelayanan)
a. Akses Pelayanan :
Jumlah Poskesdes baru 69 unit dari 81 Desa/Kelurahan, Sarana dan
parasarana fasilitas kesehatan perlu dilengkapi seperti Poskesdes Kit, KIA
Kit, PONED Kit.
b. Pelayanan Rujukan :
Kegiatan pelayanan Tim PONED Puskesmas belum berjalan baik
d. Manual Rujukan belum dilaksanakan secara efektif.
2. Peningkatan Kesehatan Reproduksi dan Keluarga Berencana (KB).
a. Sumber Daya Kesehatan (SDM)
Belum semua pemegang program Kesehatan Remaja dan Lanjut Usia
(Remasila) dilatih tentang penatalaksanaan kasus, Posbindu belum
terbentuk ditiap desa termasuk pelatihan kadernya.

112 | Profil Kesehatan Kabupaten Dompu Tahun 2016


BAB VI

b. Akses Pelayanan
Lansia Kit masih kurang (belum semua Puskesmas mempunyai Lansia
Kit.
3. Percepatan perbaikan Status Gizi Masyarakat.
Masalah gizi balita di Kabupaten Dompu masih cukup tinggi, walaupun
terjadi penurunan dalam lima tahun terakhir ini. Ada 3 (tiga) masalah utama gizi
anak balita yaitu : Stunting (Pengerdilan/Perawakan pendek) 42,3% tahun 2007
turun menjadi 47,7% tahun 2015, Wasting (terlalu kurus) dari 21,5% tahun 2007
turun menjadi 7,1% tahun 2015 dan Underweight (Berat Badan Rendah) dari
29,9% tahun 2007 (Riskesdas) turun menjadi 28,5 % tahun 2013 (Riskesdas).
4. Pengendalian penyakit dan penyehatan lingkungan.
Pengendalian penyakit menular secara umum menurun, namun penyakit tidak
menular (PTM) menunjukkan kecenderungan meningkat seperti hypertensi,
stroke, jantung, dan lainnya.
5. Pengembangan Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) dan Jaminan Kesehatan
Masyarakat Dompu (Jakkad).
Pendataan masyarakat miskin masih banyak yang belum terdaftar sebagai peserta
BPJS Kesehatan maupun Jamkesda (Jakkad), sehingga keberadaan program
Jakkad masih perlu walaupun akan diupayakan peserta Jakkad agar diintegrasikan
sebagai peserta BPJS Kesehatan.
6. Peningkatan akses dan kualitas pelayanan kesehatan.
Kualitas pelayanan terkendala terbatasnya tenaga dokter umum dan dokter gigi di
Puskesmas yang idealnya berjumlah 3 orang per puskesmas. Kondisinya sekarang
hanya 1-2 orang dokter umum dan dokter gigi.
7. Penguatan sistem kesehatan.

113 | Profil Kesehatan Kabupaten Dompu Tahun 2016


BAB VI

Penerapan peraturan dan pembangunan berwawasan kesehatan masih lemah,


seperti Peraturan Daerah Kawasan Tanpa Rokok, Peraturan Pemerintah tentang
ASI Ekslusif. .

114 | Profil Kesehatan Kabupaten Dompu Tahun 2016


RESUME PROFIL KESEHATAN
KABUPATEN DOMPU
TAHUN 2016

ANGKA/NILAI
NO INDIKATOR No. Lampiran
L P L+P Satuan
A. GAMBARAN UMUM
1 Luas Wilayah 2,325 Km2 Tabel 1
2 Jumlah Desa/Kelurahan 79 Desa/Kel Tabel 1
3 Jumlah Penduduk 117,667 115,475 233,142 Jiwa Tabel 2
4 Rata-rata jiwa/rumah tangga 4.0 Jiwa Tabel 1
5 Kepadatan Penduduk /Km2 100.3 Jiwa/Km2 Tabel 1
6 Rasio Beban Tanggungan 64.7 per 100 penduduk produktif Tabel 2
7 Rasio Jenis Kelamin 101.9 Tabel 2
8 Penduduk 10 tahun ke atas melek huruf #VALUE! #VALUE! 94.70 % Tabel 3
9 Penduduk 10 tahun yang memiliki ijazah tertinggi
a. SMP/ MTs 35,842.00 41,394.00 77,236.00 % Tabel 3
b. SMA/ SMK/ MA 26,682.00 20,237.00 46,919.00 % Tabel 3
c. Sekolah menengah kejuruan - - 0.00 % Tabel 3
d. Diploma I/Diploma II 1,782.00 1,721.00 3,503.00 % Tabel 3
e. Akademi/Diploma III - - 0.00 % Tabel 3
f. Universitas/Diploma IV 6,289.00 5,792.00 12,081.00 % Tabel 3
g. S2/S3 (Master/Doktor) - - 0.00 % Tabel 3

B. DERAJAT KESEHATAN
B.1 Angka Kematian
10 Jumlah Lahir Hidup 2,538 2,936 5,474 Tabel 4
11 Angka Lahir Mati (dilaporkan) 8 3 6 per 1.000 Kelahiran Hidup Tabel 4
12 Jumlah Kematian Neonatal 18 10 28 neonatal Tabel 5
13 Angka Kematian Neonatal (dilaporkan) 7 3 5 per 1.000 Kelahiran Hidup Tabel 5
14 Jumlah Bayi Mati 20 11 31 bayi Tabel 5
15 Angka Kematian Bayi (dilaporkan) 8 4 6 per 1.000 Kelahiran Hidup Tabel 5
16 Jumlah Balita Mati 22 13 35 Balita Tabel 5
17 Angka Kematian Balita (dilaporkan) 9 4 6 per 1.000 Kelahiran Hidup Tabel 5
18 Kematian Ibu
Jumlah Kematian Ibu 6 Ibu Tabel 6
Angka Kematian Ibu (dilaporkan) 110 per 100.000 Kelahiran Hidup Tabel 6

B.2 Angka Kesakitan


19 Tuberkulosis
Jumlah kasus baru TB BTA+ 181 80 261 Kasus Tabel 7
Proporsi kasus baru TB BTA+ 69.35 30.65 % Tabel 7
CNR kasus baru BTA+ 153.82 69.28 111.95 per 100.000 penduduk Tabel 7
Jumlah seluruh kasus TB 214 107 321 Kasus Tabel 7
CNR seluruh kasus TB 181.87 92.66 137.68 per 100.000 penduduk Tabel 7
Kasus TB anak 0-14 tahun 1.56 % Tabel 7
Persentase BTA+ terhadap suspek 3.31 1.41 2.35 % Tabel 8
Angka kesembuhan BTA+ 82.58 85.00 83.40 % Tabel 9
Angka pengobatan lengkap BTA+ 3.23 5.00 3.83 % Tabel 9
Angka keberhasilan pengobatan (Success Rate) BTA+ 85.81 90.00 87.23 % Tabel 9
Angka kematian selama pengobatan 11.05 1.73 6.43 per 100.000 penduduk Tabel 9
20 Pneumonia Balita ditemukan dan ditangani 48.47 41.69 45.10 % Tabel 10
21 Jumlah Kasus HIV 0 0 0 Kasus Tabel 11
22 Jumlah Kasus AIDS 0 0 0 Kasus Tabel 11
23 Jumlah Kematian karena AIDS 0 0 0 Jiwa Tabel 11
24 Jumlah Kasus Syphilis 0 0 0 Kasus Tabel 11
25 Donor darah diskrining positif HIV 0.00 0.00 0.00 % Tabel 12
26 Persentase Diare ditemukan dan ditangani 0.00 0.00 0.00 % Tabel 13
27 Kusta
Jumlah Kasus Baru Kusta (PB+MB) 24 12 36 Kasus Tabel 14
Angka penemuan kasus baru kusta (NCDR) 20.40 10.39 15.44 per 100.000 penduduk Tabel 14
Persentase Kasus Baru Kusta 0-14 Tahun 5.71 % Tabel 15
Persentase Cacat Tingkat 2 Penderita Kusta 11.43 % Tabel 15
Angka Cacat Tingkat 2 Penderita Kusta 1.72 per 100.000 penduduk Tabel 15
Angka Prevalensi Kusta 1.70 0.95 1.33 per 10.000 Penduduk Tabel 16
Penderita Kusta PB Selesai Berobat (RFT PB) 100.00 100.00 100.00 % Tabel 17
Penderita Kusta MB Selesai Berobat (RFT MB) 87.50 66.67 78.57 % Tabel 17
28 Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi
AFP Rate (non polio) < 15 th 13.28 per 100.000 penduduk <15 tahun Tabel 18
Jumlah Kasus Difteri 0 0 0 Kasus Tabel 19
Case Fatality Rate Difteri #DIV/0! % Tabel 19
Jumlah Kasus Pertusis 0 0 0 Kasus Tabel 19
Jumlah Kasus Tetanus (non neonatorum) 0 0 0 Kasus Tabel 19
Case Fatality Rate Tetanus (non neonatorum) #DIV/0! % Tabel 19
Jumlah Kasus Tetanus Neonatorum 1 0 1 Kasus Tabel 19
ANGKA/NILAI
NO INDIKATOR No. Lampiran
L P L+P Satuan
Case Fatality Rate Tetanus Neonatorum 100 % Tabel 19
Jumlah Kasus Campak 13 9 22Kasus Tabel 20
Case Fatality Rate Campak 0% Tabel 20
Jumlah Kasus Polio 0 0 0Kasus Tabel 20
Jumlah Kasus Hepatitis B 0 0 0Kasus Tabel 20
29 Incidence Rate DBD 59.49 58.89 59.19per 100.000 penduduk Tabel 21
30 Case Fatality Rate DBD 0.00 0.00 0.00% Tabel 21
31 Angka Kesakitan Malaria (Annual Parasit Incidence ) 0.99 0.83 0.91per 1.000 penduduk berisiko Tabel 22
32 Case Fatality Rate Malaria 0.00 0.00 0.00% Tabel 22
33 Angka Kesakitan Filariasis 0 0 0per 100.000 penduduk Tabel 23
34 Persentase Hipertensi/tekanan darah tinggi #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!% Tabel 24
35 Persentase obesitas #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!% Tabel 25
36 Persentase IVA positif pada perempuan usia 30-50 tahun 0.37 % Tabel 26
37 % tumor/benjolan payudara pada perempuan 30-50 tahun 0.00 % Tabel 26
38 Desa/Kelurahan terkena KLB ditangani < 24 jam 100.00 % Tabel 28

C. UPAYA KESEHATAN
C.1 Pelayanan Kesehatan
39 Kunjungan Ibu Hamil (K1) 106 % Tabel 29
40 Kunjungan Ibu Hamil (K4) 94.97 % Tabel 29
41 Persalinan ditolong Tenaga Kesehatan 93.76 % Tabel 29
42 Pelayanan Ibu Nifas 87.74 % Tabel 29
43 Ibu Nifas Mendapat Vitamin A 87.74 % Tabel 29
44 Ibu hamil dengan imunisasi TT2+ 64.86 % Tabel 30
45 Ibu Hamil Mendapat Tablet Fe3 85.52 % Tabel 32
46 Penanganan komplikasi kebidanan 149.80 % Tabel 33
47 Penanganan komplikasi Neonatal 73.99 81.69 77.81 % Tabel 33
48 Peserta KB Baru 8.39 % Tabel 36
49 Peserta KB Aktif 78.86 % Tabel 36
50 Bayi baru lahir ditimbang 100 103 102 % Tabel 37
51 Berat Badan Bayi Lahir Rendah (BBLR) 3.45 2.27 2.86 % Tabel 37
52 Kunjungan Neonatus 1 (KN 1) 89.58 91.72 90.64 % Tabel 38
53 Kunjungan Neonatus 3 kali (KN Lengkap) 82.58 85.70 84.13 % Tabel 38
54 Bayi yang diberi ASI Eksklusif 91.46 88.17 89.85 % Tabel 39
55 Pelayanan kesehatan bayi 81.25 81.40 81.32 % Tabel 40
56 Desa/Kelurahan UCI 92.41 % Tabel 41
57 Cakupan Imunisasi Campak Bayi 92.21 87.31 89.78 % Tabel 43
58 Imunisasi dasar lengkap pada bayi 91.42 87.02 89.23 % Tabel 43
59 Bayi Mendapat Vitamin A 115.37 116.63 116.00 % Tabel 44
60 Anak Balita Mendapat Vitamin A 98.97 99.06 99.02 % Tabel 44
61 Baduta ditimbang 89.95 94.05 91.91 % Tabel 45
62 Baduta berat badan di bawah garis merah (BGM) 1.14 1.09 1.12 % Tabel 45
63 Pelayanan kesehatan anak balita 50.55 50.97 50.76 % Tabel 46
64 Balita ditimbang (D/S) 90.23 95.28 92.59 % Tabel 47
65 Balita berat badan di bawah garis merah (BGM) 1.13 1.25 1.19 % Tabel 47
66 Balita Gizi Buruk Mendapat Perawatan 100.00 100.00 100.00 % Tabel 48
67 Cakupan Penjaringan Kesehatan Siswa SD dan 37.05 36.41 36.73 %
Setingkat Tabel 49
68 Rasio Tumpatan/Pencabutan Gigi Tetap 0.21 Tabel 50
69 SD/MI yang melakukan sikat gigi massal 4.14 sekolah Tabel 51
70 SD/MI yang mendapat pelayanan gigi 9.77 sekolah Tabel 51
71 Murid SD/MI Diperiksa (UKGS) 63.65 71.97 67.78 % Tabel 51
72 Murid SD/MI Mendapat Perawatan (UKGS) 56.05 54.58 55.25 % Tabel 51
73 Siswa SD dan setingkat mendapat perawatan gigi dan
mulut 56.05 54.58 55.25 % Tabel 51
74 Pelayanan Kesehatan Usila (60 tahun +) 130.90 204.56 168.68 % Tabel 52

C.2 Akses dan Mutu Pelayanan Kesehatan


Persentase

75 Peserta Jaminan Pemeliharaan Kesehatan 70.39 61.28 65.88 % Tabel 53


76 Cakupan Kunjungan Rawat Jalan 68.80 82.44 75.56 % Tabel 54
77 Cakupan Kunjungan Rawat Inap 6.37 9.68 8.01 % Tabel 54
78 Angka kematian kasar/Gross Death Rate (GDR) di RS 20.13 15.80 17.74 per 100.000 pasien keluar Tabel 55
79 Angka kematian murni/Nett Death Rate (NDR) di RS 10.71 6.39 8.33 per 100.000 pasien keluar Tabel 55
80 Bed Occupation Rate (BOR) di RS 64.78 % Tabel 56
81 Bed Turn Over (BTO) di RS 87.71 Kali Tabel 56
82 Turn of Interval (TOI) di RS 1.47 Hari Tabel 56
83 Average Length of Stay (ALOS) di RS 2.91 Hari Tabel 56

C.3 Perilaku Hidup Masyarakat


87 Rumah Tangga ber-PHBS 26.36 % Tabel 57
ANGKA/NILAI
NO INDIKATOR No. Lampiran
L P L+P Satuan

C.4 Keadaan Lingkungan


88 Persentase rumah sehat 73.16 % Tabel 58
89 Penduduk yang memiliki akses air minum yang layak 85.01 % Tabel 59
90 Penyelenggara air minum memenuhi syarat kesehatan 66.67 % Tabel 60
91 Penduduk yg memiliki akses sanitasi layak (jamban sehat) 77.16 % Tabel 61
92 Desa STBM - % Tabel 62
93 Tempat-tempat umum memenuhi syarat 77.70 % Tabel 63
TPM memenuhi syarat higiene sanitasi 61.87 % Tabel 64
TPM tidak memenuhi syarat dibina 96.28 % Tabel 65
TPM memenuhi syarat diuji petik - % Tabel 65

D. SUMBERDAYA KESEHATAN
D.1 Sarana Kesehatan
94 Jumlah Rumah Sakit Umum 1.00 RS Tabel 67
95 Jumlah Rumah Sakit Khusus - RS Tabel 67
96 Jumlah Puskesmas Rawat Inap - Tabel 67
97 Jumlah Puskesmas non-Rawat Inap - Tabel 67
Jumlah Puskesmas Keliling - Tabel 67
Jumlah Puskesmas pembantu - Tabel 67
98 Jumlah Apotek 15.00 Tabel 67
99 RS dengan kemampuan pelayanan gadar level 1 100.00 % Tabel 68
100 Jumlah Posyandu 411.00 Posyandu Tabel 69
101 Posyandu Aktif 85.16 % Tabel 69
102 Rasio posyandu per 100 balita 1.50 per 100 balita Tabel 69
103 UKBM
Poskesdes 69.00 Poskesdes Tabel 70
Polindes - Polindes Tabel 70
Posbindu 2.00 Posbindu Tabel 70
104 Jumlah Desa Siaga 81.00 Desa Tabel 71
105 Persentase Desa Siaga 102.53 % Tabel 71

D.2 Tenaga Kesehatan


106 Jumlah Dokter Spesialis 6.00 1.00 7.00 Orang Tabel 72
107 Jumlah Dokter Umum 13.00 10.00 23.00 Orang Tabel 72
108 Rasio Dokter (spesialis+umum) 12.87 per 100.000 penduduk Tabel 72
109 Jumlah Dokter Gigi + Dokter Gigi Spesialis 2.00 3.00 5.00 Orang Tabel 72
110 Rasio Dokter Gigi (termasuk Dokter Gigi Spesialis) 2.14 per 100.000 penduduk
111 Jumlah Bidan 165.00 Orang Tabel 73
112 Rasio Bidan per 100.000 penduduk 70.77 per 100.000 penduduk Tabel 73
113 Jumlah Perawat 55.00 130.00 185.00 Orang Tabel 73
114 Rasio Perawat per 100.000 penduduk 79.35 per 100.000 penduduk Tabel 73
115 Jumlah Perawat Gigi 1.00 9.00 10.00 Orang Tabel 73
116 Jumlah Tenaga Kefarmasian - 9.00 9.00 Orang Tabel 74
117 Jumlah Tenaga Kesehatan kesehatan 1.00 8.00 9.00 Orang Tabel 75
118 Jumlah Tenaga Sanitasi 7.00 24.00 31.00 Orang Tabel 76
119 Jumlah Tenaga Gizi 14.00 29.00 43.00 Orang Tabel 77

D.3 Pembiayaan Kesehatan


120 Total Anggaran Kesehatan 181,105,118,455.00 Rp Tabel 81
121 APBD Kesehatan terhadap APBD Kab/Kota 15.53 % Tabel 81
122 Anggaran Kesehatan Perkapita 776,801.77 Rp Tabel 81
TABEL 1

LUAS WILAYAH, JUMLAH DESA/KELURAHAN, JUMLAH PENDUDUK, JUMLAH RUMAH TANGGA,


DAN KEPADATAN PENDUDUK MENURUT KECAMATAN
KABUPATEN DOMPU
TAHUN 2016

LUAS JUMLAH JUMLAH RATA-RATA KEPADATAN


JUMLAH
NO KECAMATAN WILAYAH DESA + RUMAH JIWA/RUMAH PENDUDUK
2 DESA KELURAHAN PENDUDUK 2
(km ) KELURAHAN TANGGA TANGGA per km
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 HU'U 186.5 8 0 8 17,089 4,768 3.58 91.63
2 PAJO 135.3 6 0 6 13,357 3,298 4.05 98.71
3 DOMPU 223.3 9 6 15 53,082 12,663 4.19 237.75
4 WOJA 301.2 11 3 14 55,048 13,381 4.11 182.79
5 KILO 235.0 6 0 6 12,745 3,049 4.18 54.23
6 KEMPO 191.7 7 0 7 19,360 4,745 4.08 101.01
7 MANGGELEWA 176.5 11 0 11 29,575 7,137 4.14 167.60
8 PEKAT 875.2 12 0 12 32,886 8,866 3.71 37.58

JUMLAH (KAB/KOTA) 2,324.6 70 9 79 233,142 57,907 4.03 100

Sumber: - BPS Kabupaten Dompu


TABEL 2

JUMLAH PENDUDUK MENURUT JENIS KELAMIN DAN KELOMPOK UMUR


KABUPATEN DOMPU
TAHUN 2016

JUMLAH PENDUDUK
NO KELOMPOK UMUR (TAHUN)
LAKI-LAKI PEREMPUAN LAKI-LAKI+PEREMPUAN RASIO JENIS KELAMIN
1 2 3 4 5 6

1 0-4 14,092 13,395 27,487 105.20


2 5-9 14,670 13,757 28,427 106.64
3 10 - 14 13,997 12,901 26,898 108.50
4 15 - 19 10,737 11,452 22,189 93.76
5 20 - 24 9,394 9,275 18,669 101.28
6 25 - 29 10,554 10,083 20,637 104.67
7 30 - 34 9,050 8,789 17,839 102.97
8 35 - 39 8,179 8,139 16,318 100.49
9 40 - 44 7,018 6,796 13,814 103.27
10 45 - 49 5,477 5,721 11,198 95.74
11 50 - 54 4,738 4,782 9,520 99.08
12 55 - 59 2,993 3,256 6,249 91.92
13 60 - 64 2,541 2,574 5,115 98.72
14 65 - 69 1,821 1,994 3,815 91.32
15 70 - 74 1,136 1,228 2,364 92.51
16 75+ 1,270 1,333 2,603 95.27

JUMLAH 117,667 115,475 233,142 101.90


ANGKA BEBAN TANGGUNGAN (DEPENDENCY RATIO) 65

Sumber: - Kantor Statistik Kabupaten/kota


- Sumber lain…... (sebutkan)
TABEL 3

PENDUDUK BERUMUR 10 TAHUN KE ATAS YANG MELEK HURUF


DAN IJAZAH TERTINGGI YANG DIPEROLEH MENURUT JENIS KELAMIN
KABUPATEN DOMPU
TAHUN 2016

JUMLAH PERSENTASE
NO VARIABEL LAKI-LAKI+ LAKI-LAKI+
LAKI-LAKI PEREMPUAN LAKI-LAKI PEREMPUAN
PEREMPUAN PEREMPUAN
1 2 3 4 5 6 7 8
1 PENDUDUK BERUMUR 10 TAHUN KE ATAS 91,411 91,076 182,487
PENDUDUK BERUMUR 10 TAHUN KE ATAS YANG
2 - - 172,814 #VALUE! #VALUE! 94.70
MELEK HURUF
PERSENTASE PENDIDIKAN TERTINGGI YANG
3
DITAMATKAN:
a. TIDAK MEMILIKI IJAZAH SD 20,732 21,676 42,408 22.68 23.80 23.24
b. SD/MI 17,761 23,634 41,395 19.43 25.95 22.68
c. SMP/ MTs 35,842 41,394 77,236 39.21 45.45 42.32
d. SMA/ MA 26,682 20,237 46,919 29.19 22.22 25.71
e. SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN - - 0 #VALUE! #VALUE! 0.00
f. DIPLOMA I/DIPLOMA II 1,782 1,721 3,503 1.95 1.89 1.92
g. AKADEMI/DIPLOMA III - - 0 #VALUE! #VALUE! 0.00
h. UNIVERSITAS/DIPLOMA IV 6,289 5,792 12,081 6.88 6.36 6.62
i. S2/S3 (MASTER/DOKTOR) - - 0 #VALUE! #VALUE! 0.00

Sumber: - Kantor Statistik Kabupaten/kota


TABEL 4

JUMLAH KELAHIRAN MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN DAN PUSKESMAS


KABUPATEN DOMPU
TAHUN 2016

JUMLAH KELAHIRAN
NAMA LAKI-LAKI PEREMPUAN LAKI-LAKI + PEREMPUAN
NO KECAMATAN
PUSKESMAS
HIDUP + HIDUP + HIDUP +
HIDUP MATI HIDUP MATI HIDUP MATI
MATI MATI MATI
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 HU'U RASABOU 137 5 142 252 1 253 389 6 395
2 PAJO RANGGO 119 2 121 140 0 140 259 2 261
3 DOMPU DOMPU TIMUR 245 1 246 253 0 253 498 1 499
4 DOMPU KOTA 394 0 394 434 0 434 828 0 828
5 WOJA DOMPU BARAT 501 3 504 662 2 664 1,163 5 1,168
6 KILO KILO 147 3 150 145 0 145 292 3 295
7 KEMPO KEMPO 204 2 206 230 0 230 434 2 436
8 MANGGELEWA SORIUTU 362 1 363 384 1 385 746 2 748
9 PEKAT CALABAI 429 4 433 436 6 442 865 10 875
10 0 0 0 0 0
JUMLAH (KAB/KOTA) 2,538 21 2,559 2,936 10 2,946 5,474 31 5,505
ANGKA LAHIR MATI PER 1.000 KELAHIRAN (DILAPORKAN) 8.2 3.4 5.6

Sumber : Seksi KIA Dinas Kesehatan Kabupaten Dompu, 2017

Keterangan : Angka Lahir Mati (dilaporkan) tersebut di atas belum tentu menggambarkan Angka Lahir Mati yang sebenarnya di populasi
TABEL 5

JUMLAH KEMATIAN NEONATAL, BAYI, DAN BALITA MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KABUPATEN DOMPU
TAHUN 2016

JUMLAH KEMATIAN
LAKI - LAKI PEREMPUAN LAKI - LAKI + PEREMPUAN
NO KECAMATAN PUSKESMAS
ANAK ANAK ANAK
NEONATAL BAYIa BALITA NEONATAL BAYIa BALITA NEONATAL BAYIa BALITA
BALITA BALITA BALITA
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
1 HU'U RASABOU 4 5 1 6 1 2 2 4 5 7 3 10
2 PAJO RANGGO 2 2 0 2 1 1 0 1 3 3 0 3
3 DOMPU DOMPU TIMUR 2 3 1 4 4 4 0 4 6 7 1 8
4 0 DOMPU KOTA 0 0 0 0 1 1 0 1 1 1 0 1
5 WOJA DOMPU BARAT 2 2 0 2 2 2 0 2 4 4 0 4
6 KILO KILO 2 2 0 2 0 0 0 0 2 2 0 2
7 KEMPO KEMPO 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
8 MANGGELEWA SORIUTU 3 3 0 3 1 1 0 1 4 4 0 4
9 PEKAT CALABAI 3 3 0 3 0 0 0 0 3 3 0 3
10 0 0 0 0 0 0
JUMLAH (KAB/KOTA) 18 20 2 22 10 11 2 13 28 31 4 35
ANGKA KEMATIAN (DILAPORKAN) 7 8 1 9 3 4 1 4 5 6 1 6

Sumber : Seksi KIA Dinas Kesehatan Kabupaten Dompu, 2017

Keterangan : - Angka Kematian (dilaporkan) tersebut di atas belum tentu menggambarkan AKN/AKB/AKABA yang sebenarnya di populasi
TABEL 6
JUMLAH KEMATIAN IBU MENURUT KELOMPOK UMUR, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KABUPATEN DOMPU
TAHUN 2016

KEMATIAN IBU
JUMLAH JUMLAH KEMATIAN IBU HAMIL JUMLAH KEMATIAN IBU BERSALIN JUMLAH KEMATIAN IBU NIFAS JUMLAH KEMATIAN IBU
NO KECAMATAN PUSKESMAS
LAHIR HIDUP < 20 20-34 ≥35 < 20 20-34 ≥35 < 20 20-34 ≥35 < 20 20-34 ≥35
JUMLAH JUMLAH JUMLAH JUMLAH
tahun tahun tahun tahun tahun tahun tahun tahun tahun tahun tahun tahun
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
1 HU'U RASABOU 389 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 1 1
2 PAJO RANGGO 259 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
3 DOMPU DOMPU TIMUR 498 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
4 0 DOMPU KOTA 828 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
5 WOJA DOMPU BARAT 1,163 0 1 0 1 0 0 1 1 0 0 0 0 0 1 1 2
6 KILO KILO 292 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 1 1
7 KEMPO KEMPO 434 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
8 MANGGELEWA SORIUTU 746 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
9 PEKAT CALABAI 865 0 0 0 0 1 0 0 1 0 1 0 1 1 1 0 2
10 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
JUMLAH (KAB/KOTA) 5,474 0 1 0 1 1 0 3 4 0 1 0 1 1 2 3 6
ANGKA KEMATIAN IBU (DILAPORKAN) 110

Sumber : Seksi KIA Dinas Kesehatan Kabupaten Dompu, 2017


Keterangan:
- Jumlah kematian ibu = jumlah kematian ibu hamil + jumlah kematian ibu bersalin + jumlah kematian ibu nifas
- Angka Kematian Ibu (dilaporkan) tersebut di atas belum bisa menggambarkan AKI yang sebenarnya di populasi
TABEL 7

KASUS BARU TB BTA+, SELURUH KASUS TB, KASUS TB PADA ANAK, DAN CASE NOTIFICATION RATE (CNR) PER 100.000 PENDUDUK
MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KABUPATEN DOMPU
TAHUN 2016

JUMLAH SELURUH
JUMLAH KASUS BARU TB BTA+ KASUS TB ANAK
JUMLAH PENDUDUK KASUS TB
NO KECAMATAN PUSKESMAS 0-14 TAHUN
L P L P
L+P L+P
L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18
1 HU'U RASABOU 8,599 8,490 17,089 27 79.41 7 20.59 34 31 77.50 9 22.50 40 1 2.50
2 PAJO RANGGO 6,769 6,588 13,357 7 58 5 41.67 12 8 57 6 42.86 14 1 7.14
3 DOMPU DOMPU TIMUR 9,869 9,987 19,856 16 76 5 23.81 21 16 67 8 33.33 24 1 4.17
4 0 DOMPU KOTA 16,599 16,627 33,226 15 63 9 37.50 24 17 65 9 34.62 26 0 0.00
5 WOJA DOMPU BARAT 27,967 27,081 55,048 36 63 21 36.84 57 54 61 34 38.64 88 1 1.14
6 KILO KILO 6,485 6,260 12,745 7 58 5 41.67 12 7 58 5 41.67 12 0 0.00
7 KEMPO KEMPO 9,802 9,558 19,360 5 45 6 54.55 11 5 45 6 54.55 11 0 0.00
8 MANGGELEWA SORIUTU 14,930 14,645 29,575 17 74 6 26.09 23 19 70 8 29.63 27 1 3.70
9 PEKAT CALABAI 16,647 16,239 32,886 14 70 6 30.00 20 17 74 6 26.09 23 0 0.00
10 0 RSUD 0 37 79 10 21.28 47 40 71 16 28.57 56 0.00

JUMLAH (KAB/KOTA) 117,667 115,475 233,142 181 69 80 31 261 214 67 107 33 321 5 2

CNR KASUS BARU TB BTA+ PER 100.000 PENDUDUK 153.82 69.28 111.95

CNR SELURUH KASUS TB PER 100.000 PENDUDUK 181.87 92.66 137.68

Sumber : Seksi Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Kabupaten Dompu, 2017


Keterangan:
Jumlah pasien adalah seluruh pasien yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk pasien yang ditemukan di BBKPM/BPKPM/BP4, RS, Lembaga Pemasyarakatan,
rumah tahanan, dokter praktek swasta, klinik dll
Catatan : Jumlah kolom 6 = jumlah kolom 7 pada Tabel 1, yaitu sebesar: 233142
TABEL 8

JUMLAH KASUS DAN ANGKA PENEMUAN KASUS TB PARU BTA+ MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KABUPATEN DOMPU
TAHUN 2016

TB PARU
SUSPEK % BTA (+)
NO KECAMATAN PUSKESMAS BTA (+)
TERHADAP SUSPEK
L P L+P L P L+P L P L+P
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 HU'U RASABOU 415 400 815 27 7 34 6.51 1.75 4.17
2 PAJO RANGGO 317 320 637 7 5 12 2.21 1.56 1.88
3 DOMPU DOMPU TIMUR 458 489 947 16 5 21 3.49 1.02 2.22
4 0 DOMPU KOTA 781 804 1,585 15 9 24 1.92 1.12 1.51
5 WOJA DOMPU BARAT 1,308 1,318 2,626 36 21 57 2.75 1.59 2.17
6 KILO KILO 297 311 608 7 5 12 2.36 1.61 1.97
7 KEMPO KEMPO 449 474 923 5 6 11 1.11 1.27 1.19
8 MANGGELEWA SORIUTU 686 725 1,411 17 6 23 2.48 0.83 1.63
9 PEKAT CALABAI 755 813 1,568 14 6 20 1.85 0.74 1.28
10 0 RSUD 0 37 10 47 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!

JUMLAH (KAB/KOTA) 5,466 5,654 11,120 181 80 261 3.31 1.41 2.35

Sumber : Seksi Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Kabupaten Dompu, 2017


Keterangan:
Jumlah pasien adalah seluruh pasien yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk pasien yang ditemukan di BBKPM/BPKPM/BP4, RS, Lembaga Pemasyarakatan,
rumah tahanan, dokter praktek swasta, klinik dll
TABEL 9

ANGKA KESEMBUHAN DAN PENGOBATAN LENGKAP TB PARU BTA+ SERTA KEBERHASILAN PENGOBATAN MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KABUPATEN DOMPU
TAHUN 2016

ANGKA PENGOBATAN LENGKAP ANGKA


ANGKA KESEMBUHAN (CURE RATE) JUMLAH KEMATIAN
(COMPLETE RATE) KEBERHASILAN
BTA (+) DIOBATI*
NO KECAMATAN PUSKESMAS PENGOBATAN SELAMA PENGOBATAN
L P L+P L P L+P
(SUCCESS RATE/SR)
L P L + P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % L P L+P L P L+P
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24
1 HU'U RASABOU 23 8 31 20 86.96 8 100.00 28 90.32 0 0.00 0 0.00 0 0.00 86.96 100.00 90.32 3 0 3
2 PAJO RANGGO 8 2 10 6 75.00 2 100.00 8 80.00 0 0.00 0 0.00 0 0.00 75.00 100.00 80.00 2 0 2
3 DOMPU DOMPU TIMUR 11 4 15 10 90.91 1 25.00 11 73.33 0 0.00 0 0.00 0 0.00 90.91 25.00 73.33 0 0 0
4 0 DOMPU KOTA 20 11 31 17 85.00 11 100.00 28 90.32 1 5.00 0 0.00 1 3.23 90.00 100.00 93.55 1 0 1
5 WOJA DOMPU BARAT 31 17 48 25 80.65 13 76.47 38 79.17 3 9.68 2 11.76 5 10.42 90.32 88.24 89.58 1 1 2
6 KILO KILO 8 7 15 6 75.00 7 100.00 13 86.67 0 0.00 0 0.00 0 0.00 75.00 100.00 86.67 1 0 1
7 KEMPO KEMPO 13 6 19 12 92.31 6 100.00 18 94.74 0 0.00 0 0.00 0 0.00 92.31 100.00 94.74 1 0 1
8 MANGGELEWA SORIUTU 17 11 28 12 70.59 9 81.82 21 75.00 0 0.00 0 0.00 0 0.00 70.59 81.82 75.00 3 1 4
9 PEKAT CALABAI 16 7 23 14 87.50 5 71.43 19 82.61 1 6.25 2 28.57 3 13.04 93.75 100.00 95.65 0 0 0
10 0 RSUD 8 7 15 6 75.00 6 85.71 12 80.00 0 0.00 0 0.00 0 0.00 75.00 85.71 80.00 1 0 1
JUMLAH (KAB/KOTA) 155 80 235 128 82.58 68 85.00 196 83.40 5 3.23 4 5.00 9 3.83 85.81 90.00 87.23 13 2 15
ANGKA KEMATIAN SELAMA PENGOBATAN PER 100.000 PENDUDUK 11 2 6

Sumber : Seksi Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Kabupaten Dompu, 2017


Keterangan:
* kohort yang sama dari kasus yang dinilai kesembuhan dan pengobatan lengkap
Jumlah pasien adalah seluruh pasien yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk pasien yang ditemukan di BBKPM/BPKPM/BP4, RS, Lembaga Pemasyarakatan,
rumah tahanan, dokter praktek swasta, klinik dll
TABEL 10

PENEMUAN KASUS PNEUMONIA BALITA MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KABUPATEN DOMPU
TAHUN 2016

PNEUMONIA PADA BALITA


JUMLAH BALITA JUMLAH PERKIRAAN PENDERITA DITEMUKAN DAN DITANGANI
NO KECAMATAN PUSKESMAS
PENDERITA L P L+P
L P L+P L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
1 HU'U RASABOU 816 804 1,620 52 51 103 33 63.39 30 58.49 63 60.95
2 PAJO RANGGO 636 630 1,266 41 40 81 24 59.15 30 74.64 54 66.86
3 DOMPU DOMPU TIMUR 931 951 1,882 59 61 120 44 74.08 28 46.15 72 59.96
4 0 DOMPU KOTA 1,572 1,578 3,150 100 101 201 56 55.84 40 39.73 96 47.77
5 WOJA DOMPU BARAT 2,640 2,579 5,219 168 165 333 84 49.87 52 31.60 136 40.84
6 KILO KILO 614 594 1,208 39 38 77 22 56.16 17 44.86 39 50.60
7 KEMPO KEMPO 926 909 1,835 59 58 117 23 38.93 29 50.01 52 44.42
8 MANGGELEWA SORIUTU 1,413 1,391 2,804 90 89 179 28 31.06 40 45.07 68 38.01
9 PEKAT CALABAI 1,577 1,541 3,118 101 98 199 30 29.82 26 26.45 56 28.15
10 0 0
JUMLAH (KAB/KOTA) 11,125 10,977 22,102 710 700 1,410 344 48.47 292 41.69 636 45.10

Sumber : Seksi Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Kabupaten Dompu, 2017


Keterangan:
Jumlah kasus adalah seluruh kasus yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk kasus yang ditemukan di RS
TABEL 11

JUMLAH KASUS HIV, AIDS, DAN SYPHILIS MENURUT JENIS KELAMIN


KABUPATEN DOMPU
TAHUN 2016

HIV AIDS JUMLAH KEMATIAN AKIBAT AIDS SYPHILIS


NO KELOMPOK UMUR PROPORSI PROPORSI PROPORSI
L P L+P KELOMPOK L P L+P KELOMPOK L P L+P L P L+P KELOMPOK
UMUR UMUR UMUR
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17

1 ≤ 4 TAHUN 0 0 0 #DIV/0! 0 0 0 #DIV/0! 0 0 0 0 0 0 #DIV/0!


2 5 - 14 TAHUN 0 0 0 #DIV/0! 0 0 0 #DIV/0! 0 0 0 0 0 0 #DIV/0!
3 15 - 19 TAHUN 0 0 0 #DIV/0! 0 0 0 #DIV/0! 0 0 0 0 0 0 #DIV/0!
4 20 - 24 TAHUN 0 0 0 #DIV/0! 0 0 0 #DIV/0! 0 0 0 0 0 0 #DIV/0!
5 25 - 49 TAHUN 0 0 0 #DIV/0! 0 0 0 #DIV/0! 0 0 0 0 0 0 #DIV/0!

6 ≥ 50 TAHUN 0 0 0 #DIV/0! 0 0 0 #DIV/0! 0 0 0 0 0 0 #DIV/0!

JUMLAH (KAB/KOTA) 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
PROPORSI JENIS KELAMIN #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!

Sumber : Seksi Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Kabupaten Dompu, 2017


Ket: Jumlah kasus adalah seluruh kasus baru yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk kasus yang ditemukan di RS
TABEL 12

PERSENTASE DONOR DARAH DISKRINING TERHADAP HIV MENURUT JENIS KELAMIN


KABUPATEN DOMPU
TAHUN 2016

DONOR DARAH
SAMPEL DARAH DIPERIKSA/DISKRINING
NO UNIT TRANSFUSI DARAH POSITIF HIV
JUMLAH PENDONOR TERHADAP HIV
L P L+P L P L+P
L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17

1. RSUD 36 127 163 36 100.00 127 100.00 163 100.00 0 0.00 0 0.00 0 0.00

JUMLAH 36 127 163 36 100.00 127 100.00 163 100.00 0 0.00 0 - 0 0.00

Sumber : Seksi Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Kabupaten Dompu, 2017


TABEL 13

KASUS DIARE YANG DITANGANI MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KABUPATEN DOMPU
TAHUN 2016

DIARE
JUMLAH PENDUDUK JUMLAH TARGET DIARE DITANGANI
NO KECAMATAN PUSKESMAS PENEMUAN L P L+P
L P L+P L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
1 HU'U RASABOU 8,599 8,490 17,089 464 458 923 365 79 329 72 694 75
2 PAJO RANGGO 6,769 6,588 13,357 366 356 721 337 92 252 71 589 82
3 DOMPU DOMPU TIMUR 9,869 9,987 19,856 533 539 1,072 420 79 404 75 824 77
4 0 DOMPU KOTA 16,599 16,627 33,226 896 898 1,794 433 48 398 44 831 46
5 WOJA DOMPU BARAT 27,967 27,081 55,048 1,510 1,462 2,973 958 63 911 62 1,869 63
6 KILO KILO 6,485 6,260 12,745 350 338 688 272 78 267 79 539 78
7 KEMPO KEMPO 9,802 9,558 19,360 529 516 1,045 329 62 254 49 583 56
8 MANGGELEWA SORIUTU 14,930 14,645 29,575 806 791 1,597 331 41 304 38 635 40
9 PEKAT CALABAI 16,647 16,239 32,886 899 877 1,776 390 43 405 46 795 45
10 0 0

JUMLAH (KAB/KOTA) 117,667 115,475 233,142 6,354 6,236 12,590 3,835 60.4 3,524 56.5 7,359 58.5
ANGKA KESAKITAN DIARE PER 1.000 PENDUDUK 270

Sumber : Seksi Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Kabupaten Dompu, 2017


TABEL 14

KASUS BARU KUSTA MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS


KABUPATEN DOMPU
TAHUN 2016

KASUS BARU
NO KECAMATAN PUSKESMAS Pausi Basiler (PB)/ Kusta kering Multi Basiler (MB)/ Kusta Basah PB + MB
L P L+P L P L+P L P L+P
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 HU'U RASABOU 0 0 0 0 0 0 0 0 0
2 PAJO RANGGO 0 0 0 0 0 0 0 0 0
3 DOMPU DOMPU TIMUR 1 0 1 3 4 7 4 4 8
4 0 DOMPU KOTA 0 1 1 4 1 5 4 2 6
5 WOJA DOMPU BARAT 2 1 3 12 5 17 14 6 20
6 KILO KILO 0 0 0 0 0 0 0 0 0
7 KEMPO KEMPO 0 0 0 0 0 0 0 0 0
8 MANGGELEWA SORIUTU 2 0 2 0 0 0 2 0 2
9 PEKAT CALABAI 0 0 0 0 0 0 0 0 0
10 0 0 0 0 0 0 0 0 0

JUMLAH (KAB/KOTA) 5 2 7 19 10 29 24 12 36
PROPORSI JENIS KELAMIN 71.43 28.57 65.52 34.48 66.67 33.33
ANGKA PENEMUAN KASUS BARU (NCDR/NEW CASE DETECTION RATE ) PER 100.000 PENDUDUK 20 10 15

Sumber : Seksi Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Kabupaten Dompu, 2017


TABEL 15

KASUS BARU KUSTA 0-14 TAHUN DAN CACAT TINGKAT 2 MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KABUPATEN DOMPU
TAHUN 2016

KASUS BARU
PENDERITA KUSTA
NO KECAMATAN PUSKESMAS PENDERITA CACAT TINGKAT 2
0-14 TAHUN
KUSTA
JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8
1 HU'U RASABOU - - #DIV/0! 0 #DIV/0!
2 PAJO RANGGO - - #DIV/0! 0 #DIV/0!
3 DOMPU DOMPU TIMUR 8 1 12.50 0 0
4 0 DOMPU KOTA 5 - 0.00 0 0
5 WOJA DOMPU BARAT 20 - 0.00 4 20
6 KILO KILO - - #DIV/0! 0 #DIV/0!
7 KEMPO KEMPO - - #DIV/0! 0 #DIV/0!
8 MANGGELEWA SORIUTU 2 1 50.00 0 0
9 PEKAT CALABAI - - #DIV/0! 0 #DIV/0!
10 0 0 - - #DIV/0! 0 #DIV/0!

JUMLAH (KAB/KOTA) 35 2 5.71 4 11.43


ANGKA CACAT TINGKAT 2 PER 100.000 PENDUDUK 2

Sumber : Seksi Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Kabupaten Dompu, 2017


TABEL 16

JUMLAH KASUS DAN ANGKA PREVALENSI PENYAKIT KUSTA MENURUT TIPE/JENIS, JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KABUPATEN DOMPU
TAHUN 2016

KASUS TERCATAT
NO KECAMATAN PUSKESMAS Pausi Basiler/Kusta kering Multi Basiler/Kusta Basah JUMLAH
L P L+P L P L+P L P L+P
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 HU'U RASABOU 0 0 0 0 0 0 0 0 0
2 PAJO RANGGO 0 0 0 0 0 0 0 0 0
3 DOMPU DOMPU TIMUR 1 0 1 4 3 7 5 3 8
4 0 DOMPU KOTA 1 0 1 3 2 5 4 2 6
5 WOJA DOMPU BARAT 1 1 2 10 4 14 11 5 16
6 KILO KILO 0 0 0 0 0 0 0 0 0
7 KEMPO KEMPO 0 0 0 0 0 0 0 0 0
8 MANGGELEWA SORIUTU 0 0 0 0 1 1 0 1 1
9 PEKAT CALABAI 0 0 0 0 0 0 0 0 0
10 0 0 0 0 0 0
JUMLAH (KAB/KOTA) 3 1 4 17 10 27 20 11 31
ANGKA PREVALENSI PER 10.000 PENDUDUK 1.70 0.95 1.33

Sumber : Seksi Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Kabupaten Dompu, 2017


TABEL 17

PERSENTASE PENDERITA KUSTA SELESAI BEROBAT (RELEASE FROM TREATMENT/RFT) MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KABUPATEN DOMPU
TAHUN 2016

KUSTA (PB) KUSTA (MB)


RFT PB RFT MB
NO KECAMATAN PUSKESMAS PENDERITA PBa L P L+P PENDERITA MBa L P L+P
L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21
1 HU'U RASABOU 0 0 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 2 1 3 2 100 0 0.00 2 66.67
2 PAJO RANGGO 0 0 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 0 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0!
3 DOMPU DOMPU TIMUR 1 0 1 1 100 0 #DIV/0! 1 100 1 1 2 1 100 1 100.00 2 100.00
4 0 DOMPU KOTA 1 0 1 1 100 0 #DIV/0! 1 100 7 5 12 6 86 3 60.00 9 75.00
5 WOJA DOMPU BARAT 1 2 3 1 100 2 100 3 100 5 3 8 4 80 3 100.00 7 87.50
6 KILO KILO 0 0 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 0 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0!
7 KEMPO KEMPO 0 0 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 0 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0!
8 MANGGELEWA SORIUTU 0 0 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 1 2 3 1 100 1 50.00 2 66.67
9 PEKAT CALABAI 0 0 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 0 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0!
10 0 0
JUMLAH (KAB/KOTA) 3 2 5 3 100.0 2 100.0 5 100.0 16 12 28 14 88 8 66.67 22 78.57

Sumber : Seksi Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Kabupaten Dompu, 2017


TABEL 18

JUMLAH KASUS AFP (NON POLIO) MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS


KABUPATEN DOMPU
TAHUN 2016

JUMLAH PENDUDUK JUMLAH KASUS AFP


NO KECAMATAN PUSKESMAS
<15 TAHUN (NON POLIO)
1 2 3 4 5
1 HU'U RASABOU 6,306 0
2 PAJO RANGGO 4,772 2
3 DOMPU DOMPU TIMUR 6,646 6
4 0 DOMPU KOTA 11,319 3
5 WOJA DOMPU BARAT 18,923 0
6 KILO KILO 4,959 0
7 KEMPO KEMPO 6,697 0
8 MANGGELEWA SORIUTU 10,844 0
9 PEKAT CALABAI 12,346 0
10 0 0

JUMLAH (KAB/KOTA) 82,812 11


AFP RATE (NON POLIO) PER 100.000 PENDUDUK USIA < 15 TAHUN 13.28

Sumber : Seksi Surveilans, Imunisasi dan Kesehatan Bencana Dinas Kesehatan Kabupaten Dompu, 2017
Keterangan:
Jumlah kasus adalah seluruh kasus yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk kasus yang ditemukan di RS
TABEL 19

JUMLAH KASUS PENYAKIT YANG DAPAT DICEGAH DENGAN IMUNISASI (PD3I) MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KABUPATEN DOMPU
TAHUN 2016

JUMLAH KASUS PD3I


DIFTERI TETANUS (NON NEONATORUM) TETANUS NEONATORUM
NO KECAMATAN PUSKESMAS PERTUSIS
JUMLAH KASUS JUMLAH KASUS JUMLAH KASUS
MENINGGAL MENINGGAL MENINGGAL
L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18
1 HU'U RASABOU 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
2 PAJO RANGGO 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
3 DOMPU DOMPU TIMUR 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 1
4 0 DOMPU KOTA 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
5 WOJA DOMPU BARAT 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
6 KILO KILO 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
7 KEMPO KEMPO 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
8 MANGGELEWA SORIUTU 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
9 PEKAT CALABAI 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
10 0 0 0 0 0
JUMLAH (KAB/KOTA) 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 1
CASE FATALITY RATE (%) #DIV/0! #DIV/0! 100.00

Sumber : Seksi Surveilans, Imunisasi dan Kesehatan Bencana Dinas Kesehatan Kabupaten Dompu, 2017
TABEL 20

JUMLAH KASUS PENYAKIT YANG DAPAT DICEGAH DENGAN IMUNISASI (PD3I) MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KABUPATEN DOMPU
TAHUN 2016

JUMLAH KASUS PD3I

NO KECAMATAN PUSKESMAS CAMPAK


POLIO HEPATITIS B
JUMLAH KASUS
MENINGGAL
L P L+P L P L+P L P L+P
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13
1 HU'U RASABOU 12 9 21 0 0 0 0 0 0 0
2 PAJO RANGGO 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
3 DOMPU DOMPU TIMUR 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0
4 0 DOMPU KOTA 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
5 WOJA DOMPU BARAT 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
6 KILO KILO 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
7 KEMPO KEMPO 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
8 MANGGELEWA SORIUTU 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
9 PEKAT CALABAI 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
10 0 0 0 0 0
JUMLAH (KAB/KOTA) 13 9 22 0 0 0 0 0 0 0

CASE FATALITY RATE (%) 0.0

Sumber : Seksi Surveilans, Imunisasi dan Kesehatan Bencana Dinas Kesehatan Kabupaten Dompu, 2017
TABEL 21

JUMLAH KASUS DEMAM BERDARAH DENGUE (DBD) MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KABUPATEN DOMPU
TAHUN 2016

DEMAM BERDARAH DENGUE (DBD)


NO KECAMATAN PUSKESMAS JUMLAH KASUS MENINGGAL CFR (%)
L P L+P L P L+P L P L+P
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 HU'U RASABOU 1 1 2 0 0 0 0.0 0.0 0.0
2 PAJO RANGGO 3 5 8 0 0 0 0.0 0.0 0.0
3 DOMPU DOMPU TIMUR 6 8 14 0 0 0 0.0 0.0 0.0
4 0 DOMPU KOTA 24 17 41 0 0 0 0.0 0.0 0.0
5 WOJA DOMPU BARAT 29 25 54 0 0 0 0.0 0.0 0.0
6 KILO KILO 1 0 1 0 0 0 0.0 #DIV/0! 0.0
7 KEMPO KEMPO 2 5 7 0 0 0 0.0 0.0 0.0
8 MANGGELEWA SORIUTU 4 6 10 0 0 0 0.0 0.0 0.0
9 PEKAT CALABAI 0 1 1 0 0 0 #DIV/0! 0.0 0.0
10 0 0

JUMLAH (KAB/KOTA) 70 68 138 0 0 0 0.0 0.0 0.0


INCIDENCE RATE PER 100.000 PENDUDUK 59.5 58.9 59.2

Sumber : Seksi Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Kabupaten Dompu, 2017


Ket: Jumlah kasus adalah seluruh kasus yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk kasus yang ditemukan di RS
TABEL 22

KESAKITAN DAN KEMATIAN AKIBAT MALARIA MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KABUPATEN DOMPU
TAHUN 2016

MALARIA
SEDIAAN DARAH DIPERIKSA
NO KECAMATAN PUSKESMAS SUSPEK MENINGGAL CFR
POSITIF
L P L+P
L P L+P L % P % L+P % L P L+P L P L+P
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21
1 HU'U RASABOU 105 62 167 105 62 167 3 2.86 - - 3 1.80 0 0 0 0.00 #DIV/0! 0.00
2 PAJO RANGGO 72 80 152 72 80 152 - 0.00 - - - - 0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
3 DOMPU DOMPU TIMUR 65 80 145 65 80 145 1 1.54 - - 1 0.69 0 0 0 0.00 #DIV/0! 0.00
4 0 DOMPU KOTA 32 21 53 32 21 53 - 0.00 - - - - 0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
5 WOJA DOMPU BARAT 166 116 282 166 116 282 2 1.20 2 2 4 1.42 0 0 0 0.00 0.00 0.00
6 KILO KILO 64 47 111 64 47 111 1 1.56 - - 1 0.90 0 0 0 0.00 #DIV/0! 0.00
7 KEMPO KEMPO 424 269 693 424 269 693 11 2.59 7 3 18 2.60 0 0 0 0.00 0.00 0.00
8 MANGGELEWA SORIUTU 157 110 267 157 110 267 2 1.27 1 1 3 1.12 0 0 0 0.00 0.00 0.00
9 PEKAT CALABAI 1,269 1,091 2,360 1,269 1,091 2,360 97 7.64 86 8 183 7.75 0 0 0 0.00 0.00 0.00
10 0 0
JUMLAH (KAB/KOTA) 2,354 1,876 4,230 2,354 1,876 4,230 117 4.97 96 5 213 5.04 0 0 0 0 0 0

JUMLAH PENDUDUK BERISIKO 117,667 115,475 233,142

ANGKA KESAKITAN (ANNUAL PARASITE INCIDENCE ) PER 1.000 PENDUDUK BERISIKO 0.99 0.83 0.91

Sumber : Seksi Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Kabupaten Dompu, 2017


TABEL 23

PENDERITA FILARIASIS DITANGANI MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS


KABUPATEN DOMPU
TAHUN 2016

PENDERITA FILARIASIS
NO KECAMATAN PUSKESMAS KASUS BARU DITEMUKAN JUMLAH SELURUH KASUS
L P L+P L P L+P
1 2 3 4 5 6 7 8 9
1 HU'U RASABOU 0 0 0 0 0 0
2 PAJO RANGGO 0 0 0 0 0 0
3 DOMPU DOMPU TIMUR 0 0 0 0 0 0
4 0 DOMPU KOTA 0 0 0 0 0 0
5 WOJA DOMPU BARAT 0 0 0 0 0 0
6 KILO KILO 0 0 0 0 0 0
7 KEMPO KEMPO 0 0 0 0 0 0
8 MANGGELEWA SORIUTU 0 0 0 0 0 0
9 PEKAT CALABAI 0 0 0 0 0 0
10 0 0 0 0
JUMLAH (KAB/KOTA) 0 0 0 0 0 0
ANGKA KESAKITAN PER 100.000 PENDUDUK (KAB/KOTA) 0 0 0

Sumber : Seksi Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Kabupaten Dompu, 2017


Ket: Jumlah kasus adalah seluruh kasus yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk kasus yang ditemukan di RS
TABEL 24

PENGUKURAN TEKANAN DARAH PENDUDUK ≥ 18 TAHUN MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KABUPATEN DOMPU
TAHUN 2016

DILAKUKAN PENGUKURAN TEKANAN DARAH HIPERTENSI/TEKANAN DARAH TINGGI


JUMLAH PENDUDUK ≥ 18 TAHUN LAKI-LAKI + LAKI-LAKI +
NO KECAMATAN PUSKESMAS LAKI-LAKI PEREMPUAN LAKI-LAKI PEREMPUAN
PEREMPUAN PEREMPUAN
LAKI-LAKI +
LAKI-LAKI PEREMPUAN JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
PEREMPUAN
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18
1 HU'U RASABOU 4,627 4,557 9,184 0.00 0.00 0 0.00 31 #DIV/0! 67 #DIV/0! 98 #DIV/0!
2 PAJO RANGGO 3,710 3,604 7,314 0.00 0.00 0 0.00 233 #DIV/0! 264 #DIV/0! 497 #DIV/0!
3 DOMPU DOMPU TIMUR 5,530 5,654 11,184 0.00 0.00 0 0.00 138 #DIV/0! 150 #DIV/0! 288 #DIV/0!
4 0 DOMPU KOTA 9,333 9,681 19,014 #VALUE! #VALUE! 0 0.00 500 #VALUE! 781 #VALUE! 1281 #DIV/0!
5 WOJA DOMPU BARAT 15,502 15,223 30,725 TIDAK ADA 0.00 TIDAK ADA 0.00 0 0.00 553 #DIV/0! 625 #DIV/0! 1178 #DIV/0!
6 KILO KILO 3,352 3,257 6,609 DATA 0.00 DATA 0.00 0 0.00 177 #DIV/0! 265 #DIV/0! 442 #DIV/0!
7 KEMPO KEMPO 5,516 5,358 10,874 0.00 0.00 0 0.00 244 #DIV/0! 300 #DIV/0! 544 #DIV/0!
8 MANGGELEWA SORIUTU 7,923 7,802 15,725 0.00 0.00 0 0.00 56 #DIV/0! 154 #DIV/0! 210 #DIV/0!
9 PEKAT CALABAI 8,678 8,834 17,512 0.00 0.00 0 0.00 14 #DIV/0! 40 #DIV/0! 54 #DIV/0!
10 0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0!
JUMLAH (KAB/KOTA) 64,171 63,970 128,141 0 0.00 0 0.00 0 0.00 1,946 #DIV/0! 2,646 #DIV/0! 4,592 #DIV/0!

Sumber : Seksi Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Kabupaten Dompu, 2017


TABEL 25

PEMERIKSAAN OBESITAS MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS


KABUPATEN DOMPU
TAHUN 2016

JUMLAH PENGUNJUNG PUSKESMAS DAN DILAKUKAN PEMERIKSAAN OBESITAS OBESITAS


JARINGANNYA BERUSIA ≥ 15 TAHUN LAKI-LAKI PEREMPUAN LAKI-LAKI + PEREMPUAN LAKI-LAKI PEREMPUAN LAKI-LAKI + PEREMPUAN
NO KECAMATAN PUSKESMAS
LAKI-LAKI +
LAKI-LAKI PEREMPUAN JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
PEREMPUAN
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18
1 HU'U RASABOU 5,389 5,392 10,781 0.00 0.00 0 0.00 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0!
2 PAJO RANGGO 4,235 4,349 8,584 0.00 0.00 0 0.00 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0!
3 DOMPU DOMPU TIMUR 6,364 6,631 12,995 0.00 0.00 0 0.00 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0!
4 0 DOMPU KOTA 10,825 11,298 22,123 #VALUE! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0!
5 WOJA DOMPU BARAT 18,171 17,956 36,127 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0!
6 KILO KILO 3,921 3,865 7,786 TIDAK ADA DATA #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0!
7 KEMPO KEMPO 6,364 6,301 12,665 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0!
8 MANGGELEWA SORIUTU 9,378 9,352 18,730 0.00 0.00 0 0.00 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0!
9 PEKAT CALABAI 10,261 10,278 20,539 0.00 0.00 0 0.00 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0!
10 0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0!

JUMLAH (KAB/KOTA) 74,908 75,422 150,330 0 0.00 0 0.00 0 0.00 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0!

Sumber : Seksi Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Kabupaten Dompu, 2017


TABEL 26

CAKUPAN DETEKSI DINI KANKER LEHER RAHIM DENGAN METODE IVA DAN KANKER PAYUDARA DENGAN PEMERIKSAAN KLINIS (CBE)
MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS
KABUPATEN DOMPU
TAHUN 2016

PEMERIKSAAN LEHER RAHIM


PEREMPUAN IVA POSITIF TUMOR/BENJOLAN
NO KECAMATAN PUSKESMAS DAN PAYUDARA
USIA 30-50 TAHUN
JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 6 7 8 9 10
1 HU'U RASABOU 4,153 0 0.00 0 #DIV/0! 0 #DIV/0!
2 PAJO RANGGO 3,423 0 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0!
3 DOMPU DOMPU TIMUR 5,157 102 2 1 0.98 0 0.00
4 0 DOMPU KOTA 8,781 0 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0!
5 WOJA DOMPU BARAT 13,867 165 1 0 0.00 0 0.00
6 KILO KILO 3,204 0 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0!
7 KEMPO KEMPO 4,974 0 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0!
8 MANGGELEWA SORIUTU 7,087 0 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0!
9 PEKAT CALABAI 8,523 0 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0!
10 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
JUMLAH (KAB/KOTA) 59,169 267 0 1 0.37 0 0.00

Sumber : Seksi Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Kabupaten Dompu, 2017


Ket: IVA: Inspeksi Visual dengan Asam asetat
CBE: Clinical Breast Examination
TABEL 27

JUMLAH PENDERITA DAN KEMATIAN PADA KLB MENURUT JENIS KEJADIAN LUAR BIASA (KLB)
KABUPATEN DOMPU
TAHUN 2016

YANG TERSERANG JUMLAH PENDUDUK


WAKTU KEJADIAN (TANGGAL) JUMLAH PENDERITA KELOMPOK UMUR PENDERITA JUMLAH KEMATIAN ATTACK RATE (%) CFR (%)
JENIS KEJADIAN LUAR TERANCAM
NO JUMLAH JUMLAH
BIASA DITANGGU- 0-7 8-28 1-11 1-4 5-9 15-19 20-44 45-54 55-59 60-69 70+
KEC DESA/KEL DIKETAHUI AKHIR L P L+P 10-14 THN L P L+P L P L+P L P L+P L P
LANGI HARI HARI BLN THN THN THN THN THN THN THN THN
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33
1. Keracunan Makanan 1 1 3 4 7 0 0 0 924 848 1,772 0.32 0.47 0.40 - -

Sumber : Seksi surveilans, Imunisasi dan Kesehatan Bencana Dinas Kesehatan Kabupaten Dompu, 2017
L+P
34
-
TABEL 28

KEJADIAN LUAR BIASA (KLB) DI DESA/KELURAHAN YANG DITANGANI < 24 JAM


KABUPATEN DOMPU
TAHUN 2016

KLB DI DESA/KELURAHAN
NO KECAMATAN PUSKESMAS
JUMLAH DITANGANI <24 JAM %
1 2 3 4 5 6
1 HU'U RASABOU 0 0 #DIV/0!
2 PAJO RANGGO 0 0 #DIV/0!
3 DOMPU DOMPU TIMUR 0 0 #DIV/0!
4 0 DOMPU KOTA 0 0 #DIV/0!
5 WOJA DOMPU BARAT 1 1 100.00
6 KILO KILO 0 0 #DIV/0!
7 KEMPO KEMPO 0 0 #DIV/0!
8 MANGGELEWA SORIUTU 0 0 #DIV/0!
9 PEKAT CALABAI 0 0 #DIV/0!
10 0 0 #DIV/0!

JUMLAH (KAB/KOTA) 1 1 100.00

Sumber : Seksi surveilans, Imunisasi dan Kesehatan Bencana Dinas Kesehatan Kabupaten Dompu, 2017
TABEL 29

CAKUPAN KUNJUNGAN IBU HAMIL, PERSALINAN DITOLONG TENAGA KESEHATAN, DAN PELAYANAN KESEHATAN IBU NIFAS
MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS
KABUPATEN DOMPU
TAHUN 2016

IBU HAMIL IBU BERSALIN/NIFAS


PERSALINAN MENDAPAT IBU NIFAS
NO KECAMATAN PUSKESMAS K1 K4
JUMLAH JUMLAH DITOLONG NAKES YANKES NIFAS MENDAPAT VIT A
JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
1 HU'U RASABOU 446 476 106.7 415 93.0 425 384 90.4 344 80.9 344 80.94
2 PAJO RANGGO 348 333 95.7 286 82.2 332 253 76.2 243 73.2 243 73.19
3 DOMPU DOMPU TIMUR 518 568 109.7 540 104.2 494 498 100.8 438 88.7 438 88.66
4 0 DOMPU KOTA 866 891 102.9 845 97.6 827 828 100.1 786 95.0 786 95.04
5 WOJA DOMPU BARAT 1435 1436 100.1 1262 87.9 1370 1153 84.2 1,131 82.6 1,131 82.55
6 KILO KILO 332 371 111.7 341 102.7 317 291 91.8 262 82.6 262 82.65
7 KEMPO KEMPO 505 529 104.8 451 89.3 482 432 89.6 411 85.3 411 85.27
8 MANGGELEWA SORIUTU 771 860 111.5 759 98.4 736 744 101.1 705 95.8 705 95.79
9 PEKAT CALABAI 857 979 114.2 873 101.9 818 856 104.6 770 94.1 770 94.13
10 0 0
JUMLAH (KAB/KOTA) 6,078 6,443 106.0 5,772 95.0 5,801 5,439 93.8 5,090 87.7 5,090 87.74

Sumber : Seksi KIA Dinas Kesehatan Kabupaten Dompu, 2017


TABEL 30

PERSENTASE CAKUPAN IMUNISASI TT PADA IBU HAMIL MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS
KABUPATEN DOMPU
TAHUN 2016

IMUNISASI TETANUS TOKSOID PADA IBU HAMIL


JUMLAH IBU
NO KECAMATAN PUSKESMAS TT-1 TT-2 TT-3 TT-4 TT-5 TT2+
HAMIL
JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16
1 HU'U RASABOU 446 97 21.7 82 18.4 110 24.7 34 7.6 70 15.7 296 66.4
2 PAJO RANGGO 348 53 15.2 32 9.2 78 22.4 69 19.8 54 15.5 233 67.0
3 DOMPU DOMPU TIMUR 518 210 40.5 109 21.0 85 16.4 44 8.5 17 3.3 255 49.2
4 0 DOMPU KOTA 866 27 3.1 36 4.2 156 18.0 81 9.4 71 8.2 344 39.7
5 WOJA DOMPU BARAT 1,435 256 17.8 313 21.8 340 23.7 253 17.6 167 11.6 1,073 74.8
6 KILO KILO 332 80 24.1 70 21.1 93 28.0 45 13.6 47 14.2 255 76.8
7 KEMPO KEMPO 505 1 0.2 0 - 38 7.5 68 13.5 4 0.8 110 21.8
8 MANGGELEWA SORIUTU 771 115 14.9 194 25.2 240 31.1 197 25.6 120 15.6 751 97.4
9 PEKAT CALABAI 857 3 0.4 16 1.9 165 19.3 205 23.9 239 27.9 625 72.9
10 0 0
JUMLAH (KAB/KOTA) 6,078 842 13.9 852 14.0 1,305 21.5 996 16.4 789 13.0 3,942 64.9

Sumber : Seksi KIA Dinas Kesehatan Kabupaten Dompu, 2017


TABEL 31

PERSENTASE CAKUPAN IMUNISASI TT PADA WANITA USIA SUBUR MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS
KABUPATEN DOMPU
TAHUN 2016

IMUNISASI TETANUS TOKSOID PADA WUS


JUMLAH WUS
NO KECAMATAN PUSKESMAS TT-1 TT-2 TT-3 TT-4 TT-5
(15-39 TAHUN)
JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14
1 HU'U RASABOU #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
2 PAJO RANGGO #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
3 DOMPU DOMPU TIMUR #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
4 0 DOMPU KOTA #DIV/0!
5 WOJA DOMPU BARAT TIDAK ADA DATA #DIV/0!
6 KILO KILO #DIV/0!
7 KEMPO KEMPO #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
8 MANGGELEWA SORIUTU #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
9 PEKAT CALABAI #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
10 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
JUMLAH (KAB/KOTA) 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0!

Sumber: …………….. (sebutkan)


TABEL 32

JUMLAH IBU HAMIL YANG MENDAPATKAN TABLET FE1 DAN FE3 MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS
KABUPATEN DOMPU
TAHUN 2016

JUMLAH FE1 (30 TABLET) FE3 (90 TABLET)


NO KECAMATAN PUSKESMAS
IBU HAMIL JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8
1 HU'U RASABOU 446 432 96.86 338 75.78
2 PAJO RANGGO 348 296 85.06 242 69.54
3 DOMPU DOMPU TIMUR 518 518 100.00 482 93.05
4 0 DOMPU KOTA 866 816 94.23 769 88.80
5 WOJA DOMPU BARAT 1435 1,306 91.01 1,164 81.11
6 KILO KILO 332 329 99.10 291 87.65
7 KEMPO KEMPO 505 498 98.61 420 83.17
8 MANGGELEWA SORIUTU 771 771 100.00 702 91.05
9 PEKAT CALABAI 857 857 100.00 790 92.18
10 0 0
JUMLAH (KAB/KOTA) 6078 5,823 95.80 5,198 85.52

Sumber : Seksi Gizi Dinas Kesehatan Kabupaten Dompu, 2017


TABEL 33

JUMLAH DAN PERSENTASE PENANGANAN KOMPLIKASI KEBIDANAN DAN KOMPLIKASI NEONATAL


MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KABUPATEN DOMPU
TAHUN 2016

PERKIRAAN PENANGANAN
PERKIRAAN NEONATAL PENANGANAN KOMPLIKASI NEONATAL
BUMIL KOMPLIKASI JUMLAH BAYI
JUMLAH KOMPLIKASI
NO KECAMATAN PUSKESMAS DENGAN KEBIDANAN L P L+P
IBU HAMIL
KOMPLIKAS
I Σ % L P L+P L P L+P Σ % Σ % Σ %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19
1 HU'U RASABOU 446 89 202 226.46 204 201 405 31 30 61 19 62.1 22 73.0 41 67.5
2 PAJO RANGGO 348 70 115 165.23 160 157 317 24 24 48 23 95.8 29 123.1 52 109.4
3 DOMPU DOMPU TIMUR 518 104 145 139.96 233 238 471 35 36 71 10 28.6 11 30.8 21 29.7
4 0 DOMPU KOTA 866 173 225 129.91 393 394 787 59 59 118 40 67.9 46 77.8 86 72.9
5 WOJA DOMPU BARAT 1,435 287 371 129.27 661 644 1,305 99 97 196 98 98.8 102 105.6 200 102.2
6 KILO KILO 332 66 171 257.53 154 148 302 23 22 45 15 64.9 16 72.1 31 68.4
7 KEMPO KEMPO 505 101 115 113.86 232 227 459 35 34 69 8 23.0 9 26.4 17 24.7
8 MANGGELEWA SORIUTU 771 154 188 121.92 353 348 701 53 52 105 44 83.1 46 88.1 90 85.6
9 PEKAT CALABAI 857 171 289 168.61 394 385 779 59 58 117 52 88.0 55 95.2 107 91.6
10 0 0

JUMLAH (KAB/KOTA) 6,078 1,216 1821 149.803 2,784 2,742 5,526 418 411 829 309 74.0 336 81.7 645 77.8

Sumber : Seksi KIA Dinas Kesehatan Kabupaten Dompu, 2017


TABEL 34

PROPORSI PESERTA KB AKTIF MENURUT JENIS KONTRASEPSI, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS


KABUPATEN DOMPU
TAHUN 2016

PESERTA KB AKTIF
MKJP NON MKJP MKJP +
NO KECAMATAN PUSKESMAS % MKJP +
IM KON OBAT LAIN NON
IUD % MOP % MOW % % JUMLAH % % SUNTIK % PIL % % % JUMLAH % NON MKJP
PLAN DOM VAGINA NYA MKJP
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27
1 HU'U RASABOU 651 9.8 0 0.0 74 1.1 811 12.2 1,536 23.1 106 1.6 4,568 68.6 447 6.7 0 0.0 0 0.0 5,121 76.9 6,657 100.0
2 PAJO RANGGO 219 12.1 0 0.0 3 0.2 63 3.5 285 15.8 66 3.7 1,070 59.2 387 21.4 0 0.0 0 0.0 1,523 84.2 1,808 100.0
3 DOMPU DOMPU TIMUR 78 4.6 0 0.0 0 0.0 149 8.9 227 13.5 53 3.2 1,166 69.4 235 14.0 0 0.0 0 0.0 1,454 86.5 1,681 100.0
4 0 DOMPU KOTA 1,910 33.1 0 0.0 4 0.1 116 2.0 2,030 35.1 85 1.5 3,170 54.9 491 8.5 0 0.0 0 0.0 3,746 64.9 5,776 100.0
5 WOJA DOMPU BARAT 985 14.0 0 0.0 0 0.0 753 10.7 1,738 24.8 96 1.4 4,075 58.1 1,105 15.8 0 0.0 0 0.0 5,276 75.2 7,014 100.0
6 KILO KILO 63 7.5 0 0.0 1 0.1 31 3.7 95 11.4 4 0.5 719 85.9 19 2.3 0 0.0 0 0.0 742 88.6 837 100.0
7 KEMPO KEMPO 27 2.9 0 0.0 4 0.4 94 10.1 125 13.4 50 5.4 646 69.4 110 11.8 0 0.0 0 0.0 806 86.6 931 100.0
8 MANGGELEWA SORIUTU 658 12.0 0 0.0 0 0.0 124 2.3 782 14.3 41 0.7 3,452 63.1 1,197 21.9 0 0.0 0 0.0 4,690 85.7 5,472 100.0
9 PEKAT CALABAI 17 0.3 0 0.0 0 0.0 382 5.9 399 6.2 72 1.1 3,341 51.6 2,657 41.1 0 0.0 0 0.0 6,070 93.8 6,469 100.0
10 0 0
JUMLAH (KAB/KOTA) 4,608 12.6 0 0.0 86 0.2 2,523 6.9 7,217 19.7 573 1.6 22,207 60.6 6,648 18.1 0 0.0 0 0.0 29,428 80.3 36,645 100.0

Sumber : Seksi KIA Dinas Kesehatan Kabupaten Dompu, 2017


Keterangan: MKJP = Metode Kontrasepsi Jangka Panjang
TABEL 35

PROPORSI PESERTA KB BARU MENURUT JENIS KONTRASEPSI, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS


KABUPATEN DOMPU
TAHUN 2016

PESERTA KB BARU
MKJP NON MKJP MKJP + % MKJP
NO KECAMATAN PUSKESMAS
OBAT LAIN NON + NON
IUD % MOP % MOW % IMPLAN % JUMLAH % KONDOM % SUNTIK % PIL % % % JUMLAH % MKJP MKJP
VAGINA NYA
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27
1 HU'U RASABOU 24 7.6 0 0.0 0 0.0 16 5.1 40 12.7 9 2.9 207 65.9 58 18.5 0 0.0 0 0.0 274 87.3 314 100.0
2 PAJO RANGGO 29 10.5 0 0.0 3 1.1 34 12.3 66 23.9 19 6.9 158 57.2 33 12.0 0 0.0 0 0.0 210 76.1 276 100.0
3 DOMPU DOMPU TIMUR 38 8.9 0 0.0 0 0.0 88 20.6 126 29.4 10 2.3 239 55.8 53 12.4 0 0.0 0 0.0 302 70.6 428 100.0
4 0 DOMPU KOTA 34 15.1 0 0.0 0 0.0 33 14.7 67 29.8 10 4.4 115 51.1 33 14.7 0 0.0 0 0.0 158 70.2 225 100.0
5 WOJA DOMPU BARAT 61 6.3 0 0.0 0 0.0 264 27.2 325 33.5 21 2.2 546 56.3 77 7.9 0 0.0 0 0.0 644 66.5 969 100.0
6 KILO KILO 4 1.0 0 0.0 3 0.7 15 3.7 22 5.5 5 1.2 356 88.6 19 4.7 0 0.0 0 0.0 380 94.5 402 100.0
7 KEMPO KEMPO 25 6.5 0 0.0 4 1.0 65 16.8 94 24.3 15 3.9 208 53.7 70 18.1 0 0.0 0 0.0 293 75.7 387 100.0
8 MANGGELEWA SORIUTU 64 11.0 0 0.0 0 0.0 68 11.7 132 22.7 30 5.2 363 62.5 56 9.6 0 0.0 0 0.0 449 77.3 581 100.0
9 PEKAT CALABAI 8 2.5 0 0.0 0 0.0 29 9.1 37 11.6 19 6.0 218 68.3 45 14.1 0 0.0 0 0.0 282 88.4 319 100.0
10 0 0
JUMLAH (KAB/KOTA) 287 7.4 0 0.0 10 0.3 612 15.7 909 23.3 138 3.5 2,410 61.8 444 11.4 0 0.0 0 0.0 2,992 76.7 3,901 100.0

Sumber : Seksi KIA Dinas Kesehatan Kabupaten Dompu, 2017


Keterangan: MKJP = Metode Kontrasepsi Jangka Panjang
TABEL 36

JUMLAH PESERTA KB BARU DAN KB AKTIF MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS


KABUPATEN DOMPU
TAHUN 2016

PESERTA KB BARU PESERTA KB AKTIF


NO KECAMATAN PUSKESMAS JUMLAH PUS
JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8
1 HU'U RASABOU 3,627 314 8.7 6,657 183.5
2 PAJO RANGGO 2,103 276 13.1 1,808 86.0
3 DOMPU DOMPU TIMUR 3,658 428 11.7 1,681 46.0
4 0 DOMPU KOTA 7,309 225 3.1 5,776 79.0
5 WOJA DOMPU BARAT 9,083 969 10.7 7,014 77.2
6 KILO KILO 2,364 402 17.0 837 35.4
7 KEMPO KEMPO 3,620 387 10.7 931 25.7
8 MANGGELEWA SORIUTU 6,185 581 9.4 5,472 88.5
9 PEKAT CALABAI 8,521 319 3.7 6,469 75.9
10 0 0
JUMLAH (KAB/KOTA) 46,470 3,901 8.4 36,645 78.9

Sumber : Seksi KIA Dinas Kesehatan Kabupaten Dompu, 2017


TABEL 37

BAYI BERAT BADAN LAHIR RENDAH (BBLR) MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KABUPATEN DOMPU
TAHUN 2016

BAYI BARU LAHIR DITIMBANG BBLR


JUMLAH LAHIR HIDUP
NO KECAMATAN PUSKESMAS L P L+P L P L+P
L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18
1 HU'U RASABOU 194 190 384 194 100 190 100.0 384 100.0 5 2.57732 6 3.2 11 2.9
2 PAJO RANGGO 129 128 257 129 100.0 125 97.7 254 98.8 11 8.5 8 6.4 19 7.5
3 DOMPU DOMPU TIMUR 244 253 497 245 100.4 253 100.0 498 100.2 5 2.0 3 1.2 8 1.6
4 0 DOMPU KOTA 418 410 828 418 100.0 410 100.0 828 100.0 12 2.9 5 1.2 17 2.1
5 WOJA DOMPU BARAT 582 576 1,158 562 96.6 596 103.5 1,158 100.0 19 3.4 15 2.5 34 2.9
6 KILO KILO 148 141 289 151 102.0 200 141.8 351 121.5 12 7.9 8 4.0 20 5.7
7 KEMPO KEMPO 226 200 426 240 106.2 200 100.0 440 103.3 4 1.7 6 3.0 10 2.3
8 MANGGELEWA SORIUTU 374 370 744 375 100.3 371 100.3 746 100.3 5 1.3 0 0.0 5 0.7
9 PEKAT CALABAI 432 425 857 436 100.9 428 100.7 864 100.8 22 5.0 12 2.8 34 3.9
10 0 0
JUMLAH (KAB/KOTA) 2,747 2,693 5,440 2,750 100.1 2,773 103.0 5,523 101.5 95 3.5 63 2.3 158 2.9

Sumber : Seksi KIA Dinas Kesehatan Kabupaten Dompu, 2017

Ket : Bayi Lahir Ditimbang termasuk yang LAHIR MATI


TABEL 38

CAKUPAN KUNJUNGAN NEONATAL MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS


KABUPATEN DOMPU
TAHUN 2016

KUNJUNGAN NEONATAL 1 KALI (KN1) KUNJUNGAN NEONATAL 3 KALI (KN LENGKAP)


JUMLAH BAYI
NO KECAMATAN PUSKESMAS L P L+P L P L+P
L P L +P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17
1 HU'U RASABOU 204 201 405 168 82.4 172 85.6 340 84.0 153 75.0 154 76.6 307
2 PAJO RANGGO 160 157 317 113 70.6 112 71.3 225 71.0 107 66.9 110 70.1 217
3 DOMPU DOMPU TIMUR 233 238 471 178 76.4 183 76.9 361 76.6 157 67.4 161 67.6 318
4 0 DOMPU KOTA 393 394 787 379 96.4 383 97.2 762 96.8 352 89.6 357 90.6 709
5 WOJA DOMPU BARAT 661 644 1,305 550 83.2 553 85.9 1,103 84.5 533 80.6 538 83.5 1,071
6 KILO KILO 154 148 302 138 89.6 141 95.3 279 92.4 120 77.9 127 85.8 247
7 KEMPO KEMPO 232 227 459 207 89.2 208 91.6 415 90.4 190 81.9 200 88.1 390
8 MANGGELEWA SORIUTU 353 348 701 354 100.3 354 101.7 708 101.0 327 92.6 331 95.1 658
9 PEKAT CALABAI 394 385 779 407 103.3 409 106.2 816 104.7 360 91.4 372 96.6 732
10 0 0
JUMLAH (KAB/KOTA) 2,784 2,742 5,526 2,494 89.6 2,515 91.7 5,009 90.6 2,299 82.6 2,350 85.7 4,649

Sumber : Seksi KIA Dinas Kesehatan Kabupaten Dompu, 2017


KUNJUNGAN NEONATAL 3 KALI (KN LENGKAP)
L+P
%
18
75.8
68.5
67.5
90.1
82.1
81.8
85.0
93.9
94.0

84.1
TABEL 39

JUMLAH BAYI YANG DIBERI ASI EKSKLUSIF MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KABUPATEN DOMPU
TAHUN 2016

JUMLAH BAYI YANG DIBERI ASI EKSKLUSIF


JUMLAH BAYI
USIA 0-6 BULAN
NO KECAMATAN PUSKESMAS 0-6 BULAN
L P L+P
L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 HU'U RASABOU 614 560 1,174 447 72.8 419 74.8 866 73.8
2 PAJO RANGGO 497 484 981 456 91.8 433 89.5 889 90.6
3 DOMPU DOMPU TIMUR 789 950 1,739 768 97.3 727 76.5 1,495 86.0
4 0 DOMPU KOTA 1,503 1,210 2,713 1,289 85.8 1,120 92.6 2,409 88.8
5 WOJA DOMPU BARAT 2,500 2,289 4,789 2,270 90.8 2,220 97.0 4,490 93.8
6 KILO KILO 502 503 1,005 428 85.3 401 79.7 829 82.5
7 KEMPO KEMPO 1,020 1,105 2,125 1,002 98.2 951 86.1 1,953 91.9
8 MANGGELEWA SORIUTU 1,303 1,189 2,492 1,190 91.3 1,030 86.6 2,220 89.1
9 PEKAT CALABAI 1,703 1,702 3,405 1,690 99.2 1,509 88.7 3,199 94.0
10 0 0
JUMLAH (KAB/KOTA) 10,431 9,992 20,423 9,540 91.5 8,810 88.2 18,350 89.8

Sumber : Seksi Gizi Dinas Kesehatan Kabupaten Dompu, 2017

Ket : Jumlah Bayi 0-6 bulan hasil dari kumulatif Bulan Februari dan Agustus 2016, sesuai acuan dari Program Provinsi
TABEL 40

CAKUPAN PELAYANAN KESEHATAN BAYI MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KABUPATEN DOMPU
TAHUN 2016

PELAYANAN KESEHATAN BAYI


JUMLAH BAYI
NO KECAMATAN PUSKESMAS L P L+P
L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 HU'U RASABOU 204 201 405 147 72.1 134 66.7 281 69.4
2 PAJO RANGGO 160 157 317 100 62.5 112 71.3 212 66.9
3 DOMPU DOMPU TIMUR 233 238 471 163 70.0 145 60.9 308 65.4
4 0 DOMPU KOTA 393 394 787 346 88.0 340 86.3 686 87.2
5 WOJA DOMPU BARAT 661 644 1,305 520 78.7 534 82.9 1,054 80.8
6 KILO KILO 154 148 302 126 81.8 115 77.7 241 79.8
7 KEMPO KEMPO 232 227 459 190 81.9 198 87.2 388 84.5
8 MANGGELEWA SORIUTU 353 348 701 320 90.7 310 89.1 630 89.9
9 PEKAT CALABAI 394 385 779 350 88.8 344 89.4 694 89.1
10 0 0
JUMLAH (KAB/KOTA) 2,784 2,742 5,526 2,262 81.3 2,232 81 4,494 81.3

Sumber : Seksi KIA Dinas Kesehatan Kabupaten Dompu, 2017


TABEL 41

CAKUPAN DESA/KELURAHAN UNIVERSAL CHILD IMMUNIZATION (UCI) MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS
KABUPATEN DOMPU
TAHUN 2016

JUMLAH DESA/KELURAHAN % DESA/KELURAHAN


NO KECAMATAN PUSKESMAS
DESA/KELURAHAN UCI UCI

1 2 3 4 5 6
1 HU'U RASABOU 8 7 87.5
2 PAJO RANGGO 6 4 66.7
3 DOMPU DOMPU TIMUR 9 7 77.8
4 0 DOMPU KOTA 6 8 133.3
5 WOJA DOMPU BARAT 14 14 100.0
6 KILO KILO 6 4 66.7
7 KEMPO KEMPO 7 7 100.0
8 MANGGELEWA SORIUTU 11 11 100.0
9 PEKAT CALABAI 12 11 91.7
10 0 0
JUMLAH (KAB/KOTA) 79 73 92.4

Sumber : Seksi surveilans, Imunisasi dan Kesehatan Bencana Dinas Kesehatan Kabupaten Dompu, 2017
TABEL 42

CAKUPAN IMUNISASI HEPATITIS B < 7 HARI DAN BCG PADA BAYI MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KABUPATEN DOMPU
TAHUN 2016

BAYI DIIMUNISASI
JUMLAH LAHIR HIDUP Hb < 7 hari BCG
NO KECAMATAN PUSKESMAS
L P L+P L P L+P
L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18

1 HU'U RASABOU 137 252 389 211 154.01 174 69.05 385 98.97 191 139.42 144 57.14 335 86.12

2 PAJO RANGGO 119 140 259 136 114.29 123 87.86 259 100.00 154 129.41 137 97.86 291 112.36

3 DOMPU DOMPU TIMUR 245 253 498 242 98.78 254 100.40 496 99.60 241 98.37 219 86.56 460 92.37

4 0 DOMPU KOTA 394 434 828 398 101.02 407 93.78 805 97.22 408 103.55 397 91.47 805 97.22

5 WOJA DOMPU BARAT 501 662 1163 632 126.15 588 88.82 1220 104.90 621 123.95 601 90.79 1222 105.07

6 KILO KILO 147 145 292 169 114.97 131 90.34 300 102.74 148 100.68 113 77.93 261 89.38

7 KEMPO KEMPO 204 230 434 225 110.29 204 88.70 429 98.85 212 103.92 209 90.87 421 97.00

8 MANGGELEWA SORIUTU 362 384 746 361 99.72 275 71.61 636 85.25 353 97.51 321 83.59 674 90.35

9 PEKAT CALABAI 429 436 865 449 104.66 390 89.45 839 96.99 413 96.27 342 78.44 755 87.28

10 0 0

JUMLAH (KAB/KOTA) 2538 2936 5474 2823 111.23 2546 86.72 5369 98.08 2741 108.00 2483 84.57 5224 95.43

Sumber : Seksi surveilans, Imunisasi dan Kesehatan Bencana Dinas Kesehatan Kabupaten Dompu, 2017
TABEL 43

CAKUPAN IMUNISASI DPT-HB/DPT-HB-Hib, POLIO, CAMPAK, DAN IMUNISASI DASAR LENGKAP PADA BAYI MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KABUPATEN DOMPU
TAHUN 2016

BAYI DIIMUNISASI
JUMLAH BAYI
DPT-HB3/DPT-HB-Hib3 POLIO 4a CAMPAK IMUNISASI DASAR LENGKAP
NO KECAMATAN PUSKESMAS (SURVIVING INFANT)
L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P
L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
1 HU'U RASABOU 204 201 405 207 101 179 89 386 95 207 101.47 179 89.055 386 95.309 167 81.863 154 76.617 321 79.259 154 75.49 153 76.119 307 75.802
2 PAJO RANGGO 160 157 317 175 109 161 103 336 106 175 109.38 161 102.55 336 105.99 119 74.375 124 78.981 243 76.656 119 74.375 124 78.981 243 76.656
3 DOMPU DOMPU TIMUR 233 238 471 245 105 207 87 452 96 245 105.15 207 86.975 452 95.966 225 96.567 202 84.874 427 90.658 218 93.562 199 83.613 417 88.535
40 DOMPU KOTA 393 394 787 396 101 406 103 802 102 396 100.76 406 103.05 802 101.91 391 99.491 361 91.624 752 95.553 391 99.491 361 91.624 752 95.553
5 WOJA DOMPU BARAT 661 644 1,305 654 99 686 107 1,340 103 654 98.941 686 106.52 1,340 102.68 628 95.008 595 92.391 1,223 93.716 628 95.008 595 92.391 1,223 93.716
6 KILO KILO 154 148 302 160 104 141 95 301 100 160 103.9 141 95.27 301 99.669 138 89.61 152 102.7 290 96.026 138 89.61 152 102.7 290 96.026
7 KEMPO KEMPO 232 227 459 259 112 235 104 494 108 259 111.64 235 103.52 494 107.63 197 84.914 188 82.819 385 83.878 187 80.603 179 78.855 366 79.739
8 MANGGELEWA SORIUTU 353 348 701 355 101 330 95 685 98 355 100.57 330 94.828 685 97.718 361 102.27 307 88.218 668 95.292 361 102.27 305 87.644 666 95.007
9 PEKAT CALABAI 394 385 779 381 97 302 78 683 88 381 96.701 302 78.442 683 87.677 341 86.548 311 80.779 652 83.697 349 88.579 318 82.597 667 85.623
10 0 0
JUMLAH (KAB/KOTA) 2,784 2,742 5,526 2,832 102 2,647 97 5,479 99 2,832 101.72 2,647 96.535 5,479 99.149 2,567 92.205 2,394 87.309 4,961 89.776 2,545 91.415 2,386 87.017 4,931 89.233

Sumber : Seksi surveilans, Imunisasi dan Kesehatan Bencana Dinas Kesehatan Kabupaten Dompu, 2017
Keterangan: a = khusus provinsi yang menerapkan 3 dosis polio maka diisi dengan polio 3
TABEL 44

CAKUPAN PEMBERIAN VITAMIN A PADA BAYI DAN ANAK BALITA MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KABUPATEN DOMPU
TAHUN 2016

BAYI 6-11 BULAN ANAK BALITA (12-59 BULAN) BALITA (6-59 BULAN)
MENDAPAT VIT A MENDAPAT VIT A MENDAPAT VIT A
NO KECAMATAN PUSKESMAS JUMLAH BAYI JUMLAH JUMLAH
L P L+P L P L+P L P L+P
L P L+P ΣƷ % Σ % Σ % L P L+P Σ % Σ % Σ % L P L+P Σ % Σ % Σ %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
1 HU'U RASABOU 204 201 405 194 95.10 181 90.05 375 92.59 1,420 1,425 2,845 1,412 99.44 1,418 99.51 2,830 99.47 1,624 1,626 3,250 1,606 98.89 1,599 98.34 3,205 98.62
2 PAJO RANGGO 160 157 317 142 88.75 141 89.81 283 89.27 990 994 1,984 984 99.39 989 99.50 1,973 99.45 1,150 1,151 2,301 1,126 97.91 1,130 98.18 2,256 98.04
3 DOMPU DOMPU TIMUR 233 238 471 215 92.27 205 86.13 420 89.17 1,549 1,569 3,118 1,547 99.87 1,564 99.68 3,111 99.78 1,782 1,807 3,589 1,762 98.88 1,769 97.90 3,531 98.38
4 0 DOMPU KOTA 393 394 787 415 105.60 422 107.11 837 106.35 2,510 2,522 5,032 2,503 99.72 2,440 96.75 4,943 98.23 2,903 2,916 5,819 2,918 100.52 2,862 98.15 5,780 99.33
5 WOJA DOMPU BARAT 661 644 1,305 672 101.66 683 106.06 1,355 103.83 4,319 4,321 8,640 4,217 97.64 4,317 99.91 8,534 98.77 4,980 4,965 9,945 4,889 98.17 5,000 100.70 9,889 99.44
6 KILO KILO 154 148 302 122 79.22 125 84.46 247 81.79 1,150 1,148 2,298 1,113 96.78 1,110 96.69 2,223 96.74 1,304 1,296 2,600 1,235 94.71 1,235 95.29 2,470 95.00
7 KEMPO KEMPO 232 227 459 256 110.34 251 110.57 507 110.46 1,531 1,528 3,059 1,527 99.74 1,520 99.48 3,047 99.61 1,763 1,755 3,518 1,783 101.13 1,771 100.91 3,554 101.02
8 MANGGELEWA SORIUTU 353 348 701 776 219.83 774 222.41 1,550 221.11 1,859 1,865 3,724 1,844 99.19 1,853 99.36 3,697 99.27 2,212 2,213 4,425 2,620 118.44 2,627 118.71 5,247 118.58
9 PEKAT CALABAI 394 385 779 420 106.60 416 108.05 836 107.32 2,855 2,859 5,714 2,849 99.79 2,849 99.65 5,698 99.72 3,249 3,244 6,493 3,269 100.62 3,265 100.65 6,534 100.63
10 0 0
JUMLAH (KAB/KOTA) 2,784 2,742 5,526 3,212 115.37 3,198 116.63 6,410 116.00 18,183 18,231 36,414 17,996 98.97 18,060 99.06 36,056 99.02 20,967 20,973 41,940 21,208 101.15 21,258 101.36 42,466 101.25

Sumber : Seksi Gizi Dinas Kesehatan Kabupaten Dompu, 2017


Keterangan: Pelaporan pemberian vitamin A dilakukan pada Februari dan Agustus, maka perhitungan bayi 6-11 bulan yang mendapat vitamin A dalam setahun
dihitung dengan mengakumulasi bayi 6-11 bulan yang mendapat vitamin A di bulan Februari dan yang mendapat vitamin A di bulan Agustus
TABEL 45

JUMLAH ANAK 0-23 BULAN DITIMBANG MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KABUPATEN DOMPU
TAHUN 2016

ANAK 0-23 BULAN (BADUTA)


JUMLAH BADUTA DITIMBANG BGM
NO KECAMATAN PUSKESMAS
DILAPORKAN (S) JUMLAH (D) % (D/S) L P L+P
JUMLA JUMLA JUMLA
L P L+P L P L+P L P L+P % % %
H H H
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18
1 HU'U RASABOU 410 393 803 379 370 749 92.4 94.1 93.3 13 3.4 12 3.2 25 3.3
2 PAJO RANGGO 282 252 534 251 236 487 89.0 94 91.2 2 0.8 3 1.3 5 1.0
3 DOMPU DOMPU TIMUR 442 356 798 384 329 713 86.9 92 89.3 3 0.8 4 1.2 7 1.0
4 0 DOMPU KOTA 706 694 1,400 648 659 1,307 91.8 95 93.4 4 0.6 5 0.8 9 0.7
5 WOJA DOMPU BARAT 1,239 1,219 2,458 1,175 1,226 2,401 94.8 101 97.7 11 0.9 11 0.9 22 0.9
6 KILO KILO 233 219 452 206 204 410 88.4 93 90.7 13 6.3 11 5.4 24 5.9
7 KEMPO KEMPO 455 386 841 419 375 794 92.1 97 94.4 1 0.2 1 0.3 2 0.3
8 MANGGELEWA SORIUTU 1,224 1,088 2,312 1,035 972 2,007 84.6 89 86.8 4 0.4 4 0.4 8 0.4
9 PEKAT CALABAI 852 737 1,589 759 655 1,414 89.1 89 89.0 9 1.2 4 0.6 13 0.9
10 0 0
JUMLAH (KAB/KOTA) 5,843 5,344 11,187 5,256 5,026 10,282 90.0 94 91.9 60 1.1 55 1.1 115 1.1

Sumber : Seksi Gizi Dinas Kesehatan Kabupaten Dompu, 2017


TABEL 46

CAKUPAN PELAYANAN ANAK BALITA MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KABUPATEN DOMPU
TAHUN 2016

ANAK BALITA (12-59 BULAN)


MENDAPAT PELAYANAN KESEHATAN (MINIMAL 8 KALI)
NO KECAMATAN PUSKESMAS JUMLAH
L P L+P
L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 HU'U RASABOU 1,420 1,425 2,845 481 33.9 490 34.4 971 34.1
2 PAJO RANGGO 990 994 1,984 410 41.4 415 41.8 825 41.6
3 DOMPU DOMPU TIMUR 1,549 1,569 3,118 622 40.2 639 40.7 1,261 40.4
4 0 DOMPU KOTA 2,510 2,522 5,032 1,518 60.5 1,524 60.4 3,042 60.5
5 WOJA DOMPU BARAT 4,319 4,321 8,640 2,320 53.7 2,338 54.1 4,658 53.9
6 KILO KILO 1,150 1,148 2,298 517 45.0 530 46.2 1,047 45.6
7 KEMPO KEMPO 1,531 1,528 3,059 697 45.5 703 46.0 1,400 45.8
8 MANGGELEWA SORIUTU 1,859 1,865 3,724 1,499 80.6 1,516 81.3 3,015 81.0
9 PEKAT CALABAI 2,855 2,859 5,714 1,128 39.5 1,137 39.8 2,265 39.6
10 0 0 0 0 0
JUMLAH (KAB/KOTA) 18,183 18,231 36,414 9,192 50.6 9,292 51.0 18,484 50.8

Sumber : Seksi KIA Dinas Kesehatan Kabupaten Dompu, 2017


TABEL 47

JUMLAH BALITA DITIMBANG MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS


KABUPATEN DOMPU
TAHUN 2016

BALITA
JUMLAH BALITA DITIMBANG BGM
NO KECAMATAN PUSKESMAS
DILAPORKAN (S) JUMLAH (D) % (D/S) L P L+P
L P L+P L P L+P L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18
1 HU'U RASABOU 845 800 1,645 724 745 1,469 106.9 93.1 89.3 24 3.3 22 3.0 46 3.1
2 PAJO RANGGO 677 594 1,271 619 582 1,201 57.4 98 94.5 4 0.6 7 1.2 11 0.9
3 DOMPU DOMPU TIMUR 1,079 857 1,936 954 805 1,759 57.0 94 90.9 8 0.8 9 1.1 17 1.0
4 0 DOMPU KOTA 1,675 1,441 3,116 1,509 1,374 2,883 52.5 95 92.5 9 0.6 10 0.7 19 0.7
5 WOJA DOMPU BARAT 2,875 2,621 5,496 2,747 2,606 5,353 390.2 99 97.4 30 1.1 30 1.2 60 1.1
6 KILO KILO 704 649 1,353 611 585 1,196 59.5 90 88.4 13 2.1 12 2.1 25 2.1
7 KEMPO KEMPO 1,027 881 1,908 964 888 1,852 93.9 101 97.1 1 0.1 11 1.2 12 0.6
8 MANGGELEWA SORIUTU 1,735 1,466 3,201 1,460 1,377 2,837 84.1 94 88.6 8 0.5 9 0.7 17 0.6
9 PEKAT CALABAI 1,898 1,696 3,594 1,704 1,524 3,228 89.8 90 89.8 31 1.8 21 1.4 52 1.6
10 0 0
JUMLAH (KAB/KOTA) 12,515 11,005 23,520 11,292 10,486 21,778 90.2 95 92.6 128 1.1 131 1.2 259 1.2

Sumber : Seksi Gizi Dinas Kesehatan Kabupaten Dompu, 2017


TABEL 48

CAKUPAN KASUS BALITA GIZI BURUK YANG MENDAPAT PERAWATAN MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KABUPATEN DOMPU
TAHUN 2016

KASUS BALITA GIZI BURUK


MENDAPAT PERAWATAN
NO KECAMATAN PUSKESMAS JUMLAH DITEMUKAN
L P L+P
L P L+P Σ % Σ % Σ %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 HU'U RASABOU - 1 1 - #DIV/0! 1 100.0 1 100.0
2 PAJO RANGGO 2 - 2 2 100.0 - #DIV/0! 2 100.0
3 DOMPU DOMPU TIMUR 5 2 7 5 100.0 2 100.0 7 100.0
4 0 DOMPU KOTA 4 1 5 4 100.0 1 100.0 5 100.0
5 WOJA DOMPU BARAT 1 3 4 1 100.0 3 100.0 4 100.0
6 KILO KILO 3 4 7 3 100.0 4 100.0 7 100.0
7 KEMPO KEMPO - - - - #DIV/0! - #DIV/0! - #DIV/0!
8 MANGGELEWA SORIUTU 1 - 1 1 100.0 - #DIV/0! 1 100.0
9 PEKAT CALABAI - - - - #DIV/0! - #DIV/0! - #DIV/0!
10 0 0
JUMLAH (KAB/KOTA) 16 11 27 16 100.0 11 100.0 27 100.0

Sumber : Seksi Gizi Dinas Kesehatan Kabupaten Dompu, 2017


TABEL 49

CAKUPAN PELAYANAN KESEHATAN (PENJARINGAN) SISWA SD & SETINGKAT MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KABUPATEN DOMPU
TAHUN 2016

MURID KELAS 1 SD DAN SETINGKAT


SD DAN SETINGKAT
MENDAPAT PELAYANAN KESEHATAN (PENJARINGAN)
JUMLAH
NO KECAMATAN PUSKESMAS L P L+P MENDAPAT
PELAYANAN
JUMLAH %
L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % KESEHATAN
(PENJARINGAN)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
1 HU'U RASABOU 290 290 580 248 85.5 216 74.5 464 80.0 22 22 100.00
2 PAJO RANGGO 165 165 330 155 93.9 130 78.8 285 86.4 16 16 100.00
3 DOMPU DOMPU TIMUR 190 190 380 193 101.6 180 94.7 373 98.2 18 18 100.00
4 0 DOMPU KOTA 310 310 620 223 71.9 263 84.8 486 78.4 21 21 100.00
5 WOJA DOMPU BARAT 698 698 1,396 441 63.2 417 59.7 858 61.5 54 54 100.00
6 KILO KILO 252 252 504 171 67.9 186 73.8 357 70.8 21 21 100.00
7 KEMPO KEMPO 1,267 1,267 2,534 232 18.3 169 13.3 401 15.8 23 23 100.00
8 MANGGELEWA SORIUTU 440 440 880 332 75.5 285 64.8 617 70.1 40 40 100.00
9 PEKAT CALABAI 2,760 2,760 5,520 366 13.3 474 17.2 840 15.2 51 50 98.04
10 0 0
JUMLAH (KAB/KOTA) 6,372 6,372 12,744 2,361 37.1 2,320 36.4 4,681 36.7 266 265 99.62
CAKUPAN PENJARINGAN KESEHATAN SISWA SD & SETINGKAT 37.1 36.4 36.7

Sumber : Seksi Promosi Kesehatan Dinas Kesehatan Kabupaten Dompu, 2017


TABEL 50

PELAYANAN KESEHATAN GIGI DAN MULUT MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS


KABUPATEN DOMPU
TAHUN 2016

PELAYANAN KESEHATAN GIGI DAN MULUT


NO KECAMATAN PUSKESMAS PENCABUTAN GIGI RASIO TUMPATAN/
TUMPATAN GIGI TETAP
TETAP PENCABUTAN
1 2 3 4 5 6
1 HU'U RASABOU - - #DIV/0!
2 PAJO RANGGO 2 52 0.0
3 DOMPU DOMPU TIMUR 9 61 0.1
4 0 DOMPU KOTA - 415 0.0
5 WOJA DOMPU BARAT - 319 0.0
6 KILO KILO - 101 0.0
7 KEMPO KEMPO 30 82 0.4
8 MANGGELEWA SORIUTU 97 94 1.0
0 PEKAT CALABAI 136 184 0.7

JUMLAH (KAB/ KOTA) 274 1,308 0.2

Sumber : Bidang Yankesdas dan Rujukan Dinas Kesehatan Kabupaten Dompu, 2017
TABEL 51

PELAYANAN KESEHATAN GIGI DAN MULUT PADA ANAK SD DAN SETINGKAT MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KABUPATEN DOMPU
TAHUN 2016

UPAYA KESEHATAN GIGI SEKOLAH

JUMLAH JUMLAH JUMLAH MURID SD/MI MURID SD/MI DIPERIKSA PERLU PERAWATAN MENDAPAT PERAWATAN
NO KECAMATAN PUSKESMAS JUMLAH SD/MI DGN SD/MI
% %
SD/MI SIKAT GIGI MENDAPAT
MASSAL YAN. GIGI L P L+P L % P % L+P % L P L+P L % P % L+P %

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26
1 HU'U RASABOU 22 0.0 0.0 - #DIV/0! #DIV/0! - #DIV/0! - #DIV/0! #DIV/0! - #DIV/0!
2 PAJO RANGGO 16 6 37.5 - 0.0 94 99 193 94 100.0 99 100.0 193 100.0 80 95 175 80 100.0 95 100.0 175 100.0
3 DOMPU DOMPU TIMUR 18 0.0 0.0 - #DIV/0! #DIV/0! - #DIV/0! - #DIV/0! #DIV/0! - #DIV/0!
4 0 DOMPU KOTA 21 0.0 0.0 - #DIV/0! #DIV/0! - #DIV/0! - #DIV/0! #DIV/0! - #DIV/0!
5 WOJA DOMPU BARAT 54 5 9.3 5 9.3 393 371 764 368 93.6 341 91.9 709 92.8 59 71 130 49 83.1 52 73.2 101 77.7
6 KILO KILO 21 0.0 21 100.0 252 254 506 55 21.8 134 52.8 189 37.4 30 50 80 0.0 0.0 - 0.0
7 KEMPO KEMPO 23 - 0.0 - 0.0 89 93 182 10 11.2 14 15.1 24 13.2 79 79 158 10 12.7 14 17.7 24 15.2
8 MANGGELEWA SORIUTU 40 0.0 0.0 - #DIV/0! #DIV/0! - #DIV/0! - #DIV/0! #DIV/0! - #DIV/0!
0 PEKAT CALABAI 51 0.0 0.0 - #DIV/0! #DIV/0! - #DIV/0! - #DIV/0! #DIV/0! - #DIV/0!

JUMLAH (KAB/ KOTA) 266 11 4.1 26 9.8 828 817 1,645 527 63.6 588 72.0 1,115 67.8 248 295 543 139 56.0 161 54.6 300 55.2

Sumber : Bidang Yankesdas dan Rujukan Dinas Kesehatan Kabupaten Dompu, 2017
TABEL 52

CAKUPAN PELAYANAN KESEHATAN USIA LANJUT MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KABUPATEN DOMPU
TAHUN 2016

USILA (60TAHUN+)
NO KECAMATAN PUSKESMAS JUMLAH MENDAPAT PELAYANAN KESEHATAN
L P L+P L % P % L+P %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 HU'U RASABOU 511 485 996 314 61.45 179 36.91 493 49.50
2 PAJO RANGGO 445 470 915 417 93.71 518 110.21 935 102.19
3 DOMPU DOMPU TIMUR 514 671 1,185 606 117.90 413 61.55 1,019 85.99
4 0 DOMPU KOTA 884 1,131 2,015 729 82.47 1,182 104.51 1,911 94.84
5 WOJA DOMPU BARAT 1,573 1,636 3,209 2,851 181.25 6,126 374.45 8,977 279.74
6 KILO KILO 349 382 731 355 101.72 234 61.26 589 80.57
7 KEMPO KEMPO 698 702 1,400 866 124.07 1,234 175.78 2,100 150.00
8 MANGGELEWA SORIUTU 860 930 1,790 2,360 274.42 4,419 475.16 6,779 378.72
9 PEKAT CALABAI 934 722 1,656 361 38.65 278 38.50 639 38.59
10 0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0!
JUMLAH (KAB/KOTA) 6,768 7,129 13,897 8,859 130.90 14,583 204.56 23,442 168.68

Sumber : Seksi Remasila Dinas Kesehatan Kabupaten Dompu, 2017

Ket : Untuk Program Lansia Kabupaten Dompu Pelaporannya masih menggunakan jumlah Usila yang mendapatkan Pelayanan Kesehatan,
sehingga Jumlahnya Lebih besar dari Jumlah yang ada.
TABEL 53

CAKUPAN JAMINAN KESEHATAN PENDUDUK MENURUT JENIS JAMINAN DAN JENIS KELAMIN
KABUPATEN DOMPU
TAHUN 2016

PESERTA JAMINAN KESEHATAN


NO JENIS JAMINAN KESEHATAN JUMLAH %
L P L+P L P L+P
1 2 3 4 5 6 7 8

1 Jaminan Kesehatan Nasional 82,829 70,764 153,593 70.39 61.28 65.88

1.1 Penerima Bantuan Iuran (PBI) APBN 59,750 49,750 109,500 50.78 43.08 46.97

1.2 PBI APBD 2,100 1,428 3,528 1.78 1.24 1.51

1.3 PBI APBD Propinsi 1,069 955 2,024 0.91 0.83 0.87

Pekerja penerima upah (PPU) /


1.4 12,421 11,833 24,254 10.56 10.25 10.40
PNS/TNI/Polri/Pensiunan

1.5 Pekerja bukan penerima upah (PBPU)/mandiri/ 6,464 5,980 12,444 5.49 5.18 5.34

1.6 Bukan pekerja (BP) 0 0 0.00 0.00 0.00

2 Jamkesda 0 0 0.00 0.00 0.00

3 Asuransi Swasta 0 0 0 0.00 0.00 0.00

4 Badan Usaha 1,025 818 1,843 0.87 0.71 0.79

JUMLAH (KAB/KOTA) 82,829 70,764 153,593 70.39 61.28 65.88

Sumber : UPTD Jakkad, 2017


TABEL 54

JUMLAH KUNJUNGAN RAWAT JALAN, RAWAT INAP, DAN KUNJUNGAN GANGGUAN JIWA DI SARANA PELAYANAN KESEHATAN
KABUPATEN DOMPU
TAHUN 2016

JUMLAH KUNJUNGAN KUNJUNGAN GANGGUAN JIWA


NO SARANA PELAYANAN KESEHATAN RAWAT JALAN RAWAT INAP JUMLAH
L P L+P L P L+P L P L+P
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
1 Puskesmas Rasabou 1,026 1,305 2,331 97 102 199 0 0 0
2 Puskesmas Ranggo 3,095 5,307 8,402 354 391 745 8 4 12
3 Puskesmas Dompu Timur 10,984 11,581 22,565 23 31 54 0 0 0
4 Puskesmas Dompu Kota 5,248 6,461 11,709 32 53 85 0 0 0
5 Puskesmas Dompu Barat 21,967 24,874 46,841 69 116 185 65 60 125
6 Puskesmas Kilo 2,467 2,808 5,275 63 101 164 53 28 81
7 Puskesmas Kempo 6,610 6,668 13,278 284 316 600 9 8 17
8 Puskesmas Soriutu 2,094 2,507 4,601 112 208 320 0 0 0
9 Puskesmas Calabai 4,075 7,932 12,007 371 331 702 18 10 28
0 0 0
SUB JUMLAH I 57,566 69,443 127,009 1,405 1,649 3,054 153 110 263
1 RSUD Dompu 23,391 25,756 49,147 6,089 9,524 15,613 0 0 0
0 0 0
0 0 0
0 0 0
SUB JUMLAH II 23,391 25,756 49,147 6,089 9,524 15,613 0 0 0
1 Sarana Yankes lainnya (sebutkan) 0 0 0
2 Sarana Yankes lainnya (sebutkan) 0 0 0
3 Sarana Yankes lainnya (sebutkan) 0 0 0
4 Sarana Yankes lainnya (sebutkan) 0 0 0
0 0 0
SUB JUMLAH III 0 0 0 0 0 0 0 0 0
JUMLAH (KAB/KOTA) 80,957 95,199 176,156 7,494 11,173 18,667 153 110 263
JUMLAH PENDUDUK KAB/KOTA 117,667 115,475 233,142 117,667 115,475 233,142
CAKUPAN KUNJUNGAN (%) 68.8 82.4 75.6 6.4 9.7 8.0

Sumber : Bidang Yankesdas dan Rujukan Dinas Kesehatan Kabupaten Dompu, 2017
Catatan: Puskesmas non rawat inap hanya melayani kunjungan rawat jalan
TABEL 55

ANGKA KEMATIAN PASIEN DI RUMAH SAKIT


KABUPATEN DOMPU
TAHUN 2016

PASIEN KELUAR PASIEN KELUAR MATI


NAMA RUMAH JUMLAH PASIEN KELUAR MATI GDR NDR
NO (HIDUP + MATI) ≥ 48 JAM DIRAWAT
SAKITa TEMPAT TIDUR
L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18
1 RSUD DOMPU 178 7,006 8,607 15,613 141 136 277 75 55 130 20.1 15.8 17.7 10.7 6.4 8.3

KABUPATEN/KOTA 178 7,006 8,607 15,613 141 136 277 75 55 130 20.1 15.8 17.7 10.7 6.4 8.3

Sumber: RSUD Dompu, Tahun 2017


Keterangan: a termasuk rumah sakit swasta
TABEL 56

INDIKATOR KINERJA PELAYANAN DI RUMAH SAKIT


KABUPATEN DOMPU
TAHUN 2016

NAMA RUMAH JUMLAH PASIEN KELUAR JUMLAH HARI JUMLAH LAMA


NO a BOR (%) BTO (KALI) TOI (HARI) ALOS (HARI)
SAKIT TEMPAT TIDUR (HIDUP + MATI) PERAWATAN DIRAWAT

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 RSUD DOMPU 178 15,613 42,088 45,424 64.78 87.71 1.47 2.91

KABUPATEN/KOTA 178 15,613 42,088 45,424 64.78 87.71 1.47 2.91

Sumber: RSUD Dompu, Tahun 2017


Keterangan: a termasuk rumah sakit swasta
TABEL 57

PERSENTASE RUMAH TANGGA BERPERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT (BER-PHBS) MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS
KABUPATEN DOMPU
TAHUN 2016

RUMAH TANGGA
NO KECAMATAN PUSKESMAS JUMLAH JUMLAH
JUMLAH % DIPANTAU % BER- PHBS
DIPANTAU BER- PHBS
1 2 3 4 5 6 7 8
1 HU'U RASABOU 4,768 210 4.4 91 43.3
2 PAJO RANGGO 3,298 413 12.5 215 52.1
3 DOMPU DOMPU TIMUR 6,329 1,470 23.2 215 14.6
4 0 DOMPU KOTA 6,334 1,680 26.5 475 28.3
5 WOJA DOMPU BARAT 13,381 1,215 9.1 614 50.5
6 KILO KILO 3,049 210 6.9 9 4.3
7 KEMPO KEMPO 4,745 624 13.2 205 32.9
8 MANGGELEWA SORIUTU 7,137 3,480 48.8 119 3.4
9 PEKAT CALABAI 8,866 2,520 28.4 1,173 46.5
10 0 0
JUMLAH (KAB/KOTA) 57,907 11,822 20.4 3,116 26.4

Sumber : Seksi Promosi Kesehatan Dinas Kesehatan Kabupaten Dompu, 2017


TABEL 58

PERSENTASE RUMAH SEHAT MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS


KABUPATEN DOMPU
TAHUN 2016

2015 2016
JUMLAH
JUMLAH RUMAH MEMENUHI SYARAT RUMAH DIBINA MEMENUHI RUMAH MEMENUHI SYARAT
RUMAH YANG RUMAH DIBINA
NO KECAMATAN PUSKESMAS SELURUH (RUMAH SEHAT) SYARAT (RUMAH SEHAT)
BELUM
RUMAH
JUMLAH % MEMENUHI JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
SYARAT
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13

1 HU'U RASABOU 4,880 1,993 40.84 2,887 2,805 97.16 1,922 68.52 3,915 80.23
2 PAJO RANGGO 3,260 1,346 41.29 1,914 1,382 72.20 924 66.86 2,270 69.63
3 DOMPU DOMPU TIMUR 4,624 1,879 40.64 2,971 2,971 100.00 58 1.95 1,937 41.89
4 0 DOMPU KOTA 7,289 2,956 40.55 3,654 605 16.56 508 83.97 3,464 47.52
5 WOJA DOMPU BARAT 11,156 7,231 64.82 4,143 9,663 233.24 5,629 58.25 12,860 115.27
6 KILO KILO 3,127 1,044 33.39 2,083 2,083 100.00 128 6.14 1,172 37.48
7 KEMPO KEMPO 4,229 3,417 80.80 812 812 100.00 253 31.16 3,670 86.78
8 MANGGELEWA SORIUTU 7,617 5,876 77.14 1,741 1,741 100.00 167 9.59 6,043 79.34
9 PEKAT CALABAI 8,988 4,820 53.63 4,168 2,256 54.13 210 9.31 5,030 55.96
10 0 0
JUMLAH (KAB/KOTA) 55,170 30,562 55.40 24,373 24,318 99.77 9,799 40.30 40,361 73.16

Sumber : Seksi Penyehatan Lingkungan Dinas Kesehatan Kabupaten Dompu, Tahun 2017
TABEL 59

PENDUDUK DENGAN AKSES BERKELANJUTAN TERHADAP AIR MINUM BERKUALITAS (LAYAK) MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS
KABUPATEN DOMPU
TAHUN 2016

BUKAN JARINGAN PERPIPAAN


PENDUDUK DENGAN
AKSES
PERPIPAAN (PDAM,BPSPAM) BERKELANJUTAN
SUMUR GALI TERLINDUNG SUMUR GALI DENGAN POMPA SUMUR BOR DENGAN POMPA TERMINAL AIR MATA AIR TERLINDUNG PENAMPUNGAN AIR HUJAN TERHADAP AIR MINUM
LAYAK
PENDUDU
NO KECAMATAN PUSKESMAS

JUMLAH SARANA

JUMLAH SARANA

JUMLAH SARANA

JUMLAH SARANA

JUMLAH SARANA

JUMLAH SARANA

JUMLAH SARANA
K MEMENUHI MEMENUHI MEMENUHI MEMENUHI MEMENUHI MEMENUHI
MEMENUHI SYARAT

PENGGUNA

PENGGUNA

PENGGUNA

PENGGUNA

PENGGUNA

PENGGUNA

PENGGUNA
SYARAT SYARAT SYARAT SYARAT SYARAT SYARAT

PENDUDUK

PENDUDUK

PENDUDUK

PENDUDUK

PENDUDUK

PENDUDUK

PENDUDUK
JUMLAH

JUMLAH

JUMLAH
JUMLAH

JUMLAH

JUMLAH

JUMLAH

JUMLAH
PENGGUNA

PENGGUNA

PENGGUNA

PENGGUNA

PENGGUNA

PENGGUNA

PENGGUNA
PENDUDUK

PENDUDUK

PENDUDUK

PENDUDUK

PENDUDUK

PENDUDUK

PENDUDUK
JUMLAH

JUMLAH
SARANA

SARANA

SARANA

SARANA

SARANA

SARANA

SARANA
JUMLAH

JUMLAH

JUMLAH

JUMLAH

JUMLAH

JUMLAH

JUMLAH

JUMLAH

JUMLAH

JUMLAH

JUMLAH

JUMLAH

%
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34

1 HU'U RASABOU 17,089 275 851 225 740 283 769 277 864 477 726 467 616 1 35 1 35 0 0 0 0.00 1 40 0 0.00 166 421 166 401 2,656 15.5422

2 PAJO RANGGO 13,357 344 4,242 420 2,336 87 480 0 - 871 2,148 869 2158 5 2,671 2 2,671 0 0 0 0.00 0 0 0 0.00 221 4,622 724 4,602 11,767 88.10

3 DOMPU DOMPU TIMUR 19,856 280 2,171 196 1,524 79 1740 49 468 139 679 137 629 3 6,619 1 6,619 1 540 1 540.00 0 0 0 0.00 2,834 14,114 2,814 14,094 23,874 120.23

4 0 DOMPU KOTA 33,226 68 877 49 601 - 680 0 - 1564 8,175 1528 8175 0 - - - 0 0.00 0 0 0 0.00 2,310 11,752 1,310 11,732 20,508 61.72

5 WOJA DOMPU BARAT 55,048 117 2,346 117 2,346 - 920 220 3,577 3416 22,010 3416 22017 1 597 1 597 0 0 0 0.00 0 0 0 0.00 1,868 12,443 1,268 12,423 40,960 74.41

6 KILO KILO 12,745 368 1,115 368 1,115 - 0 0 - 0 - 0 0 5 2,549 1 2,549 0 0 0 0.00 0 0 0 0.00 1,310 5,232 1,310 5,212 8,876 69.64

7 KEMPO KEMPO 19,360 736 3,680 647 1,235 111 555 56 480 2363 12,815 2359 12770 3 6,453 3 6,453 1 730 1 730.00 0 0 0 0.00 2 130 2 110 21,778 112.49

8 MANGGELEWA SORIUTU 29,575 739 5,671 569 4,471 426 2022 326 2,022 1990 14,443 1990 14443 5 5,915 1 5,671 2 874 2 874.00 0 0 0 0.00 1,039 4,256 1,039 4,236 31,717 107.24

9 PEKAT CALABAI 32,886 637 2,248 637 7,365 41 525 0 - 7 825 7 743 123 2,250 90 2,250 1 496 1 496.00 0 0 0 0.00 7,565 25,220 5,545 25,200 36,054 109.63

10 0 0 -

JUMLAH (KAB/KOTA) 233,142 3,564 23,201 3228 21,733 1027 7691 928 7,411 10827 61,821 10773 61551 146 27,089 100 26,845 5 2640 5 2640 1 40 0 0 17315 78190 14178 78,010 198,190 85.01

Sumber : Seksi Penyehatan Lingkungan Dinas Kesehatan Kabupaten Dompu, Tahun 2017

Ket Yang di beri tanda merah, jumlah penduduk pengguna saranan yang memenuhi syarat lebih besar dari penduduk pengguna sarana seluruhnya, baik yang memenuhi syarat atau tidak
TABEL 60

PERSENTASE KUALITAS AIR MINUM DI PENYELENGGARA AIR MINUM YANG MEMENUHI SYARAT KESEHATAN
KABUPATEN DOMPU
TAHUN 2016

JUMLAH MEMENUHI SYARAT


JUMLAH SAMPEL (FISIK, BAKTERIOLOGI, DAN KIMIA)
NO KECAMATAN PUSKESMAS PENYELENGGARA
DIPERIKSA
AIR MINUM
JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7
1 HU'U RASABOU 1 1 1 100
2 PAJO RANGGO 1 1 1 100
3 DOMPU DOMPU TIMUR 0 0 0 #DIV/0!
4 0 DOMPU KOTA 4 4 2 50
5 WOJA DOMPU BARAT 8 8 5 62.5
6 KILO KILO 1 1 1 100
7 KEMPO KEMPO 0 0 0 #DIV/0!
8 MANGGELEWA SORIUTU 0 0 0 #DIV/0!
9 PEKAT CALABAI 0 0 0 #DIV/0!
10 0 0 #DIV/0!
JUMLAH (KAB/KOTA) 15 15 10 66.67

Sumber : Seksi Penyehatan Lingkungan Dinas Kesehatan Kabupaten Dompu, Tahun 2017
TABEL 61

PENDUDUK DENGAN AKSES TERHADAP FASILITAS SANITASI YANG LAYAK (JAMBAN SEHAT) MENURUT JENIS JAMBAN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KABUPATEN DOMPU
TAHUN 2016

JENIS SARANA JAMBAN PENDUDUK


KOMUNAL LEHER ANGSA PLENGSENGAN CEMPLUNG DENGAN AKSES
SANITASI LAYAK

PENDUDUK

JUMLAH SARANA
MEMENUHI SYARAT MEMENUHI SYARAT MEMENUHI SYARAT MEMENUHI SYARAT

JUMLAH SARANA

JUMLAH SARANA

JUMLAH SARANA
JUMLAH
(JAMBAN SEHAT)

PENGGUNA

PENGGUNA

PENGGUNA

PENGGUNA
PENDUDUK

PENDUDUK

PENDUDUK

PENDUDUK
% PENDUDUK

% PENDUDUK

% PENDUDUK

% PENDUDUK
JUMLAH
NO KECAMATAN PUSKESMAS

JUMLAH

JUMLAH

JUMLAH
PENGGUNA

PENGGUNA

PENGGUNA

PENGGUNA

PENGGUNA

PENGGUNA

PENGGUNA

PENGGUNA
PENDUDUK

PENDUDUK

PENDUDUK

PENDUDUK
SARANA

SARANA

SARANA

SARANA
JUMLAH

JUMLAH

JUMLAH

JUMLAH

JUMLAH

JUMLAH

JUMLAH

JUMLAH
JUMLAH %

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26

1 HU'U RASABOU 17,089 198 4,950 198 #### 100.00 2,647 11,420 2,300 11,420 100.00 - - - - #DIV/0! - - - - #DIV/0! 16,370 95.79

2 PAJO RANGGO 13,357 - - - - #DIV/0! 2,271 10,760 2,271 10,760 100.00 529 2,632 529 2,632 100.00 - - - - #DIV/0! 13,392 100.26

3 DOMPU DOMPU TIMUR 19,856 1 22 1 22 100.00 3,582 11,683 2,958 9,629 82.42 - - - - #DIV/0! - - - - #DIV/0! 9,651 48.60

4 0 DOMPU KOTA 33,226 24 1,256 22 #### 96.58 4,987 24,658 4,682 24,658 100.00 - - - - #DIV/0! - - - - #DIV/0! 25,871 77.86

5 WOJA DOMPU BARAT 55,048 8 170 8 170 100.00 7,327 39,665 7,327 39,665 100.00 - - - - #DIV/0! - - - - #DIV/0! 39,835 72.36

6 KILO KILO 12,745 - - - - #DIV/0! 1,472 5,330 1,415 5,079 95.29 - - - - #DIV/0! - - - - #DIV/0! 5,079 39.85

7 KEMPO KEMPO 19,360 36 180 26 130 72.22 3,787 18,935 2,618 15,613 82.46 50 250 26 130 52.00 - - - - #DIV/0! 15,873 81.99

8 MANGGELEWA SORIUTU 29,575 25 913 25 909 99.56 5,776 43,701 5,714 24,284 55.57 - - - - #DIV/0! 191 888 191 594 66.89 25,787 87.19

9 PEKAT CALABAI 32,886 - - - - #DIV/0! 4,202 16,808 4,202 16,808 100.00 1,969 7,876 1,064 4,256 54.04 1,743 6,972 1,583 6,332 90.82 28,036 85.25

10 0 0

JUMLAH (KAB/KOTA) 233,142 292 7,491 280 #### 98.7051 36,051 182,960 ##### 157,916 86.31 2,548 10,758 1,619 7,018 65.24 1,934 7,860 1,774 6,926 88.12 179,894 77.16

Sumber : Seksi Penyehatan Lingkungan Dinas Kesehatan Kabupaten Dompu, Tahun 2017
TABEL 62

DESA YANG MELAKSANAKAN SANITASI TOTAL BERBASIS MASYARAKAT


KABUPATEN DOMPU
TAHUN 2016

SANITASI TOTAL BERBASIS MASYARAKAT (STBM)


JUMLAH DESA/ DESA MELAKSANAKAN DESA STOP BABS
NO KECAMATAN PUSKESMAS DESA STBM
KELURAHAN STBM (SBS)
JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 HU'U RASABOU 8 6 75.0 4 50.00 - 0
2 PAJO RANGGO 6 4 66.7 4 66.67 - 0
3 DOMPU DOMPU TIMUR 9 4 44.4 1 11.11 - 0
4 0 DOMPU KOTA 6 3 50.0 1 16.67 - 0
5 WOJA DOMPU BARAT 14 4 28.6 1 7.14 - 0
6 KILO KILO 6 6 100.0 0 0.00 - 0
7 KEMPO KEMPO 7 5 71.4 4 57.14 - 0
8 MANGGELEWA SORIUTU 11 10 90.9 4 36.36 - 0
9 PEKAT CALABAI 12 10 83.3 9 75.00 - 0
10 0 0
JUMLAH (KAB/KOTA) 79 52 65.8 28 35.44 0 0

Sumber : Seksi Penyehatan Lingkungan Dinas Kesehatan Kabupaten Dompu, Tahun 2017
TABEL 63

PERSENTASE TEMPAT-TEMPAT UMUM MEMENUHI SYARAT KESEHATAN MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS
KABUPATEN DOMPU
TAHUN 2016

TEMPAT-TEMPAT UMUM
YANG ADA MEMENUHI SYARAT KESEHATAN

SARANA PENDIDIKAN SARANA KESEHATAN HOTEL


SARANA TEMPAT-TEMPAT
SARANA PENDIDIKAN HOTEL
KESEHATAN UMUM

JUMLAH TTU
RUMAH SAKIT
NO KECAMATAN PUSKESMAS SD SLTP SLTA PUSKESMAS BINTANG NON BINTANG
UMUM

SAKIT UMUM
PUSKESMAS

BINTANG

BINTANG

JUMLAH

JUMLAH

JUMLAH

JUMLAH

JUMLAH

JUMLAH

JUMLAH

JUMLAH
RUMAH
SLTP

SLTA

NON
SD

%
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27
1 HU'U RASABOU 22 14 10 1 - - 10 57 20 90.9 10 71.4 5 50.0 1 100.0 - #DIV/0! 0 #DIV/0! 10 100.0 46 80.70
2 PAJO RANGGO 16 6 2 1 - - - 25 16 100.0 5 83.3 3 150.0 1 100.0 - #DIV/0! 0 #DIV/0! - #DIV/0! 25 100.00
3 DOMPU DOMPU TIMUR 18 8 5 1 - - - 32 7 38.9 2 25.0 1 20.0 1 100.0 - #DIV/0! 0 #DIV/0! - #DIV/0! 11 34.38
4 0 DOMPU KOTA 21 5 7 1 1 - 10 45 21 100.0 5 100.0 7 100.0 1 100.0 1 100.0 0 #DIV/0! 10 100.0 45 100.00
5 WOJA DOMPU BARAT 54 8 5 1 - - - 68 10 18.5 4 50.0 4 80.0 1 100.0 - #DIV/0! 0 #DIV/0! - #DIV/0! 19 27.94
6 KILO KILO 21 6 2 1 - - - 30 21 100.0 6 100.0 2 100.0 1 100.0 - #DIV/0! 0 #DIV/0! - #DIV/0! 30 100.00
7 KEMPO KEMPO 23 7 3 1 - - - 34 21 91.3 6 85.7 3 100.0 1 100.0 - #DIV/0! 0 #DIV/0! - #DIV/0! 31 91.18
8 MANGGELEWA SORIUTU 40 15 10 1 - - 10 76 39 97.5 14 93.3 7 70.0 1 100.0 - #DIV/0! 0 #DIV/0! 10 100.0 71 93.42
9 PEKAT CALABAI 51 16 8 1 - - 1 77 46 90.2 14 87.5 6 75.0 1 100.0 - #DIV/0! 0 #DIV/0! - - 67 87.01
10 0 0
JUMLAH (KAB/KOTA) 266 85 52 9 1 0 31 444 201 75.6 66 77.6 38 73.1 9 100.0 1 100.0 0 #DIV/0! 30 96.8 345 77.70

Sumber : Seksi Penyehatan Lingkungan Dinas Kesehatan Kabupaten Dompu, Tahun 2017
TABEL 64

TEMPAT PENGELOLAAN MAKANAN (TPM) MENURUT STATUS HIGIENE SANITASI


KABUPATEN DOMPU
TAHUN 2016

TPM MEMENUHI SYARAT HIGIENE SANITASI TPM TIDAK MEMENUHI SYARAT HIGIENE SANITASI
JUMLAH RUMAH DEPOT AIR RUMAH DEPOT AIR
NO KECAMATAN PUSKESMAS MAKANAN MAKANAN
TPM JASA BOGA MAKAN/ MINUM TOTAL % JASA BOGA MAKAN/ MINUM TOTAL %
JAJANAN JAJANAN
RESTORAN (DAM) RESTORAN (DAM)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16
1 HU'U RASABOU 314 62 24 1 64 151 48.09 71 0 0 23 94 29.94
2 PAJO RANGGO 7 7 0 1 23 31 442.86 0 3 0 5 8 114.29
3 DOMPU DOMPU TIMUR 33 0 0 0 10 10 30.30 1 0 0 23 24 72.73
4 0 DOMPU KOTA 86 0 9 2 33 44 51.16 0 9 2 15 26 30.23
5 WOJA DOMPU BARAT 23 9 6 5 3 23 100.00 3 0 3 1 7 30.43
6 KILO KILO 14 0 0 1 13 14 100.00 0 0 0 0 0 0.00
7 KEMPO KEMPO 20 2 0 0 11 13 65.00 20 0 0 0 20 100.00
8 MANGGELEWA SORIUTU 272 27 41 0 115 183 67.28 5 2 0 80 87 31.99
9 PEKAT CALABAI 10 4 9 0 0 13 130.00 0 3 0 0 3 30.00
10 0 0
JUMLAH (KAB/KOTA) 779 111 89 10 272 482 61.87 100 17 5 147 269 34.53

Sumber : Seksi Penyehatan Lingkungan Dinas Kesehatan Kabupaten Dompu, Tahun 2017
TABEL 65

TEMPAT PENGELOLAAN MAKANAN DIBINA DAN DIUJI PETIK


KABUPATEN DOMPU
TAHUN 2016

JUMLAH TPM DIBINA JUMLAH TPM DIUJI PETIK

PERSENTASE TPM

PERSENTASE TPM
MEMENUHI SYARAT

MEMENUHI SYARAT
JUMLAH TPM TIDAK

HIGIENE SANITASI
RUMAH MAKAN/

RUMAH MAKAN/
JUMLAH TPM

DIUJI PETIK
MINUM (DAM)

MINUM (DAM)
JASA BOGA

JASA BOGA
RESTORAN

RESTORAN
DEPOT AIR

DEPOT AIR
MAKANAN

MAKANAN
DIBINA
JAJANAN

JAJANAN
TOTAL

TOTAL
NO KECAMATAN PUSKESMAS

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17
1 HU'U RASABOU 94 0 12 1 39 52 55.32 151 0 0 0 0 0 0.00
2 PAJO RANGGO 8 0 0 0 0 0 0.00 31 0 0 0 0 0 0.00
3 DOMPU DOMPU TIMUR 24 0 0 0 24 24 100.00 10 0 0 0 0 0 0.00
4 0 DOMPU KOTA 26 23 4 1 10 38 146.15 44 0 0 0 0 0 0.00
5 WOJA DOMPU BARAT 7 0 0 0 0 0 0.00 23 0 0 0 0 0 0.00
6 KILO KILO 0 0 0 0 0 0 #DIV/0! 14 0 0 0 0 0 0.00
7 KEMPO KEMPO 20 20 0 0 0 20 100.00 13 0 0 0 0 0 0.00
8 MANGGELEWASORIUTU 87 14 7 0 89 110 126.44 183 0 0 0 0 0 0.00
9 PEKAT CALABAI 3 3 12 0 0 15 500.00 13 0 0 0 0 0 0.00
10 0

JUMLAH (KAB/KOTA) 269 60 35 2 162 259 96.28 482 0 0 0 0 0 0.00

Sumber : Seksi Penyehatan Lingkungan Dinas Kesehatan Kabupaten Dompu, Tahun 2017
TABEL 66

PERSENTASE KETERSEDIAAN OBAT DAN VAKSIN


KABUPATEN
TAHUN 2016

Ketersediaan Obat dan Vaksin di Puskesmas

No. Nama Obat Bentuk Sediaan %


Dompu Kota Dompu Barat Dompu Timur Ranggo Rasabou Soriutu Kempo Kilo Calabai

1 Albendazole Tablet 100.00 100.00 66.67 75.00 83.33 75.00 83.33 83.33 83.33 83.33

2 Amoxicillin 500 mg Tablet 100.00 91.67 100.00 100.00 100.00 100.00 91.67 100.00 100.00 98.15

3 amoxicillin Syrup 91.67 91.67 100.00 83.33 91.67 83.33 83.33 75.00 75.00 86.11

4 Deksametason Tablet 100.00 83.33 100.00 83.33 100.00 75.00 100.00 100.00 100.00 93.52

5 Diazepam 5 mg/mL Injeksi 100.00 100.00 100.00 100.00 83.33 100.00 75.00 100.00 100.00 95.37

6 Efinefrin (adrenalin) 0,1% ( sebagai HCl ) Injeksi 100.00 100.00 100.00 100.00 75.00 100.00 66.67 100.00 66.67 89.81

7 Fitomenadion ( Vitamin K ) Injeksi 91.67 83.33 91.67 100.00 100.00 58.33 75.00 100.00 91.67 87.96

8 Furosemid 40 mg Tablet 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00

9 Garam Oralit Serbuk 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00

10 Glibenklamid Tablet 100.00 8.33 83.33 75.00 75.00 100.00 33.33 100.00 100.00 75.00

11 Kaptopril Tablet 100.00 75.00 100.00 100.00 100.00 91.67 83.33 100.00 91.67 93.52

12 Magnesium Sulfat 20% Injeksi 50.00 100.00 100.00 91.67 100.00 91.67 66.67 100.00 66.67 85.19

13 Metil Ergometrin Maleat 0,200 mg - 1 mL Injeksi 8.33 8.33 8.33 8.33 8.33 16.67 8.33 8.33 8.33 9.26

14 Obat Anti Tuberculosis dewasa Tablet 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00 91.67 100.00 91.67 98.15

15 Oksitosin Injeksi 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00

16 Parasetamol 500 mg Tablet 100.00 100.00 100.00 91.67 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00 99.07

17 Tablet Tambah Darah Tablet 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00 91.67 99.07

18 Vaksin BCG Injeksi 100.00 100.00 83.33 100.00 100.00 100.00 91.67 91.67 100.00 96.30

19 Vaksin TT Injeksi 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00

20 Vaksin DPT / DPT-HB / DPT-HB-Hib Injeksi 100.00 100.00 83.33 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00 98.15

RATA - RATA 89.40

Sumber : IFK Dinas Kesehatan Kabupaten Dompu 2017


TABEL 67

JUMLAH SARANA KESEHATAN MENURUT KEPEMILIKAN


KABUPATEN DOMPU
TAHUN 2016

PEMILIKAN/PENGELOLA
NO FASILITAS KESEHATAN
KEMENKES PEM.PROV PEM.KAB/KOTA TNI/POLRI BUMN SWASTA JUMLAH
1 2 3 4 5 6 7 8 9
RUMAH SAKIT
1 RUMAH SAKIT UMUM 1 1
2 RUMAH SAKIT KHUSUS 0 -
PUSKESMAS DAN JARINGANNYA
1 PUSKESMAS RAWAT INAP 9
- JUMLAH TEMPAT TIDUR 32
2 PUSKESMAS NON RAWAT INAP 0
3 PUSKESMAS KELILING 8
4 PUSKESMAS PEMBANTU 47
SARANA PELAYANAN LAIN
1 RUMAH BERSALIN 0 1 1
2 BALAI PENGOBATAN/KLINIK 0 2 1 3
3 PRAKTIK DOKTER BERSAMA 0 -
4 PRAKTIK DOKTER PERORANGAN 0 27 27
5 PRAKTIK PENGOBATAN TRADISIONAL 0 -
6 BANK DARAH RUMAH SAKIT 0 -
7 UNIT TRANSFUSI DARAH 1 1
SARANA PRODUKSI DAN DISTRIBUSI KEFARMASIAN
1 INDUSTRI FARMASI -
2 INDUSTRI OBAT TRADISIONAL -
3 USAHA KECIL OBAT TRADISIONAL -
4 PRODUKSI ALAT KESEHATAN -
5 PEDAGANG BESAR FARMASI -
6 APOTEK 15 15
7 TOKO OBAT 4 4
8 PENYALUR ALAT KESEHATAN -

Sumber : Bidang Yankesdas dan Rujukan Dinas Kesehatan Kabupaten Dompu, 2017
TABEL 68

PERSENTASE SARANA KESEHATAN (RUMAH SAKIT) DENGAN KEMAMPUAN PELAYANAN GAWAT DARURAT (GADAR ) LEVEL I
KABUPATEN DOMPU
TAHUN 2016

MEMPUNYAI KEMAMPUAN YAN. GADAR LEVEL I


NO SARANA KESEHATAN JUMLAH SARANA
JUMLAH %
1 2 3 4 5

1 RUMAH SAKIT UMUM 1 1 100.00

2 RUMAH SAKIT KHUSUS 0 0 #DIV/0!

JUMLAH (KAB/KOTA) 1 1 100.00

Sumber : Bidang Yankesdas dan Rujukan Dinas Kesehatan Kabupaten Dompu, 2017
TABEL 69

JUMLAH POSYANDU MENURUT STRATA, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS


KABUPATEN DOMPU
TAHUN 2016

STRATA POSYANDU
POSYANDU AKTIF
NO KECAMATAN PUSKESMAS PRATAMA MADYA PURNAMA MANDIRI
JUMLAH
JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14
1 HU'U RASABOU 3 6.52 10 21.74 33 71.74 0 0.00 46 33 71.74
2 PAJO RANGGO 0 0.00 0 0.00 28 100.00 0 0.00 28 28 100.00
3 DOMPU DOMPU TIMUR 4 12.50 1 3.13 27 84.38 0 0.00 32 27 84.38
4 0 DOMPU KOTA 0 0.00 3 6.25 42 87.50 3 6.25 48 45 93.75
5 WOJA DOMPU BARAT 0 0.00 3 5.08 56 94.92 0 0.00 59 56 94.92
6 KILO KILO 4 11.76 4 11.76 26 76.47 0 0.00 34 26 76.47
7 KEMPO KEMPO 0 0.00 0 0.00 29 93.55 2 6.45 31 31 100.00
8 MANGGELEWA SORIUTU 6 10.00 11 18.33 43 71.67 0 0.00 60 43 71.67
9 PEKAT CALABAI 1 1.37 11 15.07 61 83.56 0 0.00 73 61 83.56
10 0 0
JUMLAH (KAB/KOTA) 18 4.38 43 10.46 345 83.94 5 1.22 411 350 85.16
RASIO POSYANDU PER 100 BALITA 1

Sumber : Seksi Promosi Kesehatan Dinas Kesehatan Kabupaten Dompu, 2017


TABEL 70

JUMLAH UPAYA KESEHATAN BERSUMBERDAYA MASYARAKAT (UKBM) MENURUT KECAMATAN


KABUPATEN DOMPU
TAHUN 2016

NO KECAMATAN PUSKESMAS DESA/ UPAYA KESEHATAN BERSUMBERDAYA MASYARAKAT (UKBM)


KELURAHAN POSKESDES POLINDES POSBINDU
1 2 3 4 5 6 7
1 HU'U RASABOU 8 7 0 -
2 PAJO RANGGO 6 6 0 1
3 DOMPU DOMPU TIMUR 9 6 0 1
4 WOJA DOMPU KOTA 6 6 0
5 KILO DOMPU BARAT 14 11 0 -
6 KEMPO KILO 6 5 0
7 MANGGELEWA KEMPO 7 6 0 -
8 PEKAT SORIUTU 11 11 0 -
0 0 CALABAI 12 11 0 -
JUMLAH (KAB/KOTA) 79 69 0 2

Sumber : Seksi Promosi Kesehatan Dinas Kesehatan Kabupaten Dompu, 2017


TABEL 71

JUMLAH DESA SIAGA MENURUT KECAMATAN


KABUPATEN DOMPU
TAHUN 2016

DESA/KELURAHAN SIAGA
JUMLAH
NO KECAMATAN PUSKESMAS DESA/
PRATAMA MADYA PURNAMA MANDIRI JUMLAH %
KELURAHAN

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 HU'U RASABOU 8 4 4 - 0 8 100.0
2 PAJO RANGGO 6 2 4 - 0 6 100.0
3 DOMPU DOMPU TIMUR 9 7 0 - 0 7 77.8
4 WOJA DOMPU KOTA 6 3 4 1 0 8 133.3
5 KILO DOMPU BARAT 14 12 2 - 0 14 100.0
6 KEMPO KILO 6 5 1 - 0 6 100.0
7 MANGGELEWA KEMPO 7 1 6 1 0 8 114.3
8 PEKAT SORIUTU 11 1 11 - 0 12 109.1
0 0 CALABAI 12 12 0 - 0 12 100.0

JUMLAH (KAB/KOTA) 79 47 32 2 0 81 102.5

Sumber : Seksi Promosi Kesehatan Dinas Kesehatan Kabupaten Dompu, 2017


TABEL 72

JUMLAH TENAGA MEDIS DI FASILITAS KESEHATAN


KABUPATEN DOMPU
TAHUN 2016

a DOKTER
DR SPESIALIS DOKTER UMUM TOTAL DOKTER GIGI TOTAL
NO UNIT KERJA GIGI SPESIALIS
L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
1 PUSKESMAS RASABOU - - - 1 - 1 1 - 1 - - - - - - - - -
2 PUSKESMAS RANGGO - - - 1 1 2 1 1 2 - - - - - - - -
3 PUSKESMAS DOMPU TIMUR - - - - 1 1 - 1 1 - - - - - - - - -
4 PUSKESMAS DOMPU KOTA - - - 1 1 2 1 1 2 - 1 1 - - - - 1 1
5 PUSKESMAS DOMPU BARAT - - - 1 1 2 1 1 2 - 1 1 - - - - 1 1
6 PUSKESMAS KILO - - - 2 - 2 2 - 2 1 - 1 - - - 1 - 1
7 PUSKESMAS KEMPO - - - 3 - 3 3 - 3 - - - - - - - - -
8 PUSKESMAS SORIUTU - - - 2 - 2 2 - 2 - - - - - - - - -
9 PUSKESMAS CALABAI - - - 2 2 4 2 2 4 - 1 1 - - - - 1 1
- - - - - - - - - -
SUB JUMLAH I (PUSKESMAS) - - - 13 6 19 13 6 19 1 3 4 - - - 1 3 4
1 RSUD Dompu 6 1 7 - 4 4 6 5 11 1 - 1 - - - 1 - 1
dst. (mencakup RS Pemerintah - - - - - - - - - -
dan swasta dan termasuk - - - - - - - - - -
pula Rumah Bersalin) - - - - - - - - - -
SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT) 6 1 7 - 4 4 6 5 11 1 - 1 - - - 1 - 1
SARANA PELAYANAN KESEHATAN LAIN
KLINIK DI INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT - - - - - - - - - -
KLINIK DI DINAS KESEHATAN KAB/KOTA - - - - - - - - - -
JUMLAH (KAB/KOTA) 6 1 7 13 10 23 19 11 30 2 3 5 - - - 2 3 5
RASIO TERHADAP 100.000 PENDUDUK 3.0025 9.8652 12.868 2.1446 0 2.1446

Sumber : Puskesmas dan RSUD Dompu, 2017


a
Keterangan : termasuk S3
TABEL 73

JUMLAH TENAGA KEPERAWATAN DI FASILITAS KESEHATAN


KABUPATEN DOMPU
TAHUN 2016

PERAWATa PERAWAT GIGI


NO UNIT KERJA BIDAN
L P L+P L P L+P
1 2 3 4 5 6 7 8 9
1 PUSKESMAS RASABOU 17 2 4 6 0 0 0
2 PUSKESMAS RANGGO 11 0 9 9 0 0 0
3 PUSKESMAS DOMPU TIMUR 18 4 12 16 0 1 1
4 PUSKESMAS DOMPU KOTA 11 1 13 14 0 2 2
5 PUSKESMAS DOMPU BARAT 29 8 16 24 1 2 3
6 PUSKESMAS KILO 15 4 3 7 0 0 0
7 PUSKESMAS KEMPO 9 4 9 13 0 0 0
8 PUSKESMAS SORIUTU 14 4 8 12 0 2 2
9 PUSKESMAS CALABAI 22 8 2 10 0 0

0 0
SUB JUMLAH I (PUSKESMAS) 146 35 76 111 1 7 8
1 RSUD Dompu 19 20 54 74 0 2 2
dst. (mencakup RS Pemerintah 0 0
dan swasta dan termasuk 0 0
pula Rumah Bersalin) 0 0
SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT) 19 20 54 74 0 2 2
SARANA PELAYANAN KESEHATAN LAIN 0 0
KLINIK DI INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT 0 0
KLINIK DI DINAS KESEHATAN KAB/KOTA 0 0
JUMLAH (KAB/KOTA) 165 55 130 185 1 9 10
RASIO TERHADAP 100.000 PENDUDUK 70.77 79.35 4.29

Sumber : Puskesmas dan RSUD Dompu, 2017


Keterangan : a termasuk perawat anastesi dan perawat spesialis
TABEL 74

JUMLAH TENAGA KEFARMASIAN DI FASILITAS KESEHATAN


KABUPATEN DOMPU
TAHUN 2016

TENAGA KEFARMASIAN
TENAGA TEKNIS
NO UNIT KERJA APOTEKER TOTAL
KEFARMASIANa
L P L+P L P L+P L P L+P
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
1 PUSKESMAS RASABOU - - - - - - - - -
2 PUSKESMAS RANGGO - - - - 1 1 - 1 1
3 PUSKESMAS DOMPU TIMUR - - - - 1 1 - 1 1
4 PUSKESMAS DOMPU KOTA - - - - 2 2 - 2 2
5 PUSKESMAS DOMPU BARAT - - - - 1 1 - 1 1
6 PUSKESMAS KILO - - - - - - - - -
7 PUSKESMAS KEMPO - - - - - - - - -
8 PUSKESMAS SORIUTU - - - - - - - - -
9 PUSKESMAS CALABAI - - - - - - - - -
- - - - -
SUB JUMLAH I (PUSKESMAS) - - - - 5 5 - 5 5
1 RSUD Dompu - 2 2 - 2 2 - 4 4
dst. (mencakup RS Pemerintah - - - - -
dan swasta dan termasuk - - - - -
pula Rumah Bersalin) - - - - -
SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT) - 2 2 - 2 2 - 4 4
SARANA PELAYANAN KESEHATAN LAIN - - -
KLINIK DI INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT - - -
KLINIK DI DINAS KESEHATAN KAB/KOTA - - -
JUMLAH (KAB/KOTA) - 2 2 - 7 7 - 9 9
RASIO TERHADAP 100.000 PENDUDUK 0.857846 3.002462 3.860308

Sumber : Puskesmas dan RSUD Dompu, 2017


Keterangan : a termasuk analis farmasi, asisten apoteker, sarjana farmasi
TABEL 75

JUMLAH TENAGA KESEHATAN MASYARAKAT DAN KESEHATAN LINGKUNGAN DI FASILITAS KESEHATAN


KABUPATEN DOMPU
TAHUN 2016

KESEHATAN MASYARAKATa KESEHATAN LINGKUNGANb


NO UNIT KERJA
L P L+P L P L+P
1 2 3 4 5 6 7 8
1 PUSKESMAS RASABOU - - - 1 2 3
2 PUSKESMAS RANGGO - 1 1 1 1 2
3 PUSKESMAS DOMPU TIMUR 1 - 1 1 1 2
4 PUSKESMAS DOMPU KOTA - 1 1 - 2 2
5 PUSKESMAS DOMPU BARAT - 1 1 - 6 6
6 PUSKESMAS KILO - - - - 2 2
7 PUSKESMAS KEMPO - 1 1 1 2 3
8 PUSKESMAS SORIUTU - - - 1 2 3
9 PUSKESMAS CALABAI - - 1 - 1
- -
SUB JUMLAH I (PUSKESMAS) 1 4 5 6 18 24
1 RSUD Dompu - 4 4 1 6 7
dst. (mencakup RS Pemerintah - -
dan swasta dan termasuk - -
pula Rumah Bersalin) - -
SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT) - 4 4 1 6 7
SARANA PELAYANAN KESEHATAN LAIN - -
KLINIK DI INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT - -
KLINIK DI DINAS KESEHATAN KAB/KOTA - -
JUMLAH (KAB/KOTA) 1 8 9 7 24 31
RASIO TERHADAP 100.000 PENDUDUK 3.86 13.30

Sumber : Puskesmas dan RSUD Dompu, 2017


Keterangan :
a
termasuk tenaga promosi kesehatan dan ilmu perilaku, pembimbing kesehatan kerja, tenaga biostatistik dan kependudukan,
tenaga kesehatan reproduksi dan keluarga, tenaga administrasi dan kebijakan kesehatan, epidemiolog kesehatan
b
termasuk tenaga sanitasi lingkungan, entomolog kesehatan, mikrobiolog kesehatan
TABEL 76

JUMLAH TENAGA GIZI DI FASILITAS KESEHATAN


KABUPATEN DOMPU
TAHUN 2016

NUTRISIONIS DIETISIEN TOTAL


NO UNIT KERJA
L P L+P L P L+P L P L+P
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
1 PUSKESMAS RASABOU 3 1 4 - - - 3 1 4
2 PUSKESMAS RANGGO - 4 4 - - - - 4 4
3 PUSKESMAS DOMPU TIMUR - 4 4 - - - - 4 4
4 PUSKESMAS DOMPU KOTA 1 3 4 - - - 1 3 4
5 PUSKESMAS DOMPU BARAT 2 4 6 - - - 2 4 6
6 PUSKESMAS KILO 2 1 3 - - - 2 1 3
7 PUSKESMAS KEMPO - 3 3 - - - - 3 3
8 PUSKESMAS SORIUTU 2 2 4 - - - 2 2 4
9 PUSKESMAS CALABAI 1 1 2 - - - 1 1 2
- - - - -
SUB JUMLAH I (PUSKESMAS) 11 23 34 - - - 11 23 34
1 RSUD Dompu 3 6 9 - 3 6 9
dst. (mencakup RS Pemerintah - - - - -
dan swasta dan termasuk - - - - -
pula Rumah Bersalin) - - - - -
SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT) 3 6 9 - - - 3 6 9
SARANA PELAYANAN KESEHATAN LAIN - - -
KLINIK DI INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT - - -
KLINIK DI DINAS KESEHATAN KAB/KOTA - - -
JUMLAH (KAB/KOTA) 14 29 43 - - - 14 29 43
RASIO TERHADAP 100.000 PENDUDUK 18.44

Sumber : Puskesmas dan RSUD Dompu, 2017


TABEL 77

JUMLAH TENAGA KETERAPIAN FISIK DI FASILITAS KESEHATAN


KABUPATEN DOMPU
TAHUN 2016

TENAGA KETERAPIAN FISIK


TOTAL
NO UNIT KERJA FISIOTERAPIS OKUPASI TERAPIS TERAPIS WICARA AKUPUNKTUR
L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17
1 PUSKESMAS RASABOU - - - - - - - - - - - - - - -
2 PUSKESMAS RANGGO - - - - - - - - - - - - - - -
3 PUSKESMAS DOMPU TIMUR - - - - - - - - - - - - - - -
4 PUSKESMAS DOMPU KOTA - - - - - - - - - - - - - - -
5 PUSKESMAS DOMPU BARAT - - - - - - - - - - - - - - -
6 PUSKESMAS KILO - - - - - - - - - - - - - - -
7 PUSKESMAS KEMPO - - - - - - - - - - - - - - -
8 PUSKESMAS SORIUTU - - - - - - - - - - - - - - -
9 PUSKESMAS CALABAI - - - - - - - - - - - - - - -
- - - - - - -
SUB JUMLAH I (PUSKESMAS) - - - - - - - - - - - - - - -
1 RSUD Dompu 1 2 3 - - - 1 2 3
dst. (mencakup RS Pemerintah - - - - - - -
dan swasta dan termasuk - - - - - - -
pula Rumah Bersalin) - - - - - - -
SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT) 1 2 3 - - - - - - - - - 1 2 3
SARANA PELAYANAN KESEHATAN LAIN - - - - - - -
KLINIK DI INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT - - - - - - -
KLINIK DI DINAS KESEHATAN KAB/KOTA - - - - - - -
JUMLAH (KAB/KOTA) 1 2 3 - - - - - - - - - 1 2 3
RASIO TERHADAP 100.000 PENDUDUK 1.2868

Sumber : Puskesmas dan RSUD Dompu, 2017


TABEL 78

JUMLAH TENAGA KETEKNISIAN MEDIS DI FASILITAS KESEHATAN


KABUPATEN DOMPU
TAHUN 2016

TENAGA KETEKNISIAN MEDIS


NO UNIT KERJA REKAM MEDIS DAN
TEKNISI ANALISIS REFRAKSIONIS ORTETIK TEKNISI TRANSFUSI TEKNISI
RADIOGRAFER RADIOTERAPIS TEKNISI GIGI INFORMASI JUMLAH
ELEKTROMEDIS KESEHATAN OPTISIEN PROSTETIK DARAH KARDIOVASKULER
KESEHATAN
L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35
1 PUSKESMAS RASABOU - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -
2 PUSKESMAS RANGGO - - - - - - - - - - - - 1 - 1 - - - - - - - - - - - - - - - 1 - 1
3 PUSKESMAS DOMPU TIMUR - - - - - - - - - - - - - 2 2 - - - - - - - - - - - - - - - - 2 2
4 PUSKESMAS DOMPU KOTA - - - - - - - - - - - - - 2 2 - - - - - - 1 - 1 - - - - - - 1 2 3
5 PUSKESMAS DOMPU BARAT - - - - - - - - - - - - - 1 1 - - - - - - - - - - - - - - - - 1 1
6 PUSKESMAS KILO - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - 1 - 1 - - - - - - 1 - 1
7 PUSKESMAS KEMPO - - - - - - - - - - - - - 1 1 - - - - - - - - - - - - - - - - 1 1
8 PUSKESMAS SORIUTU - - - 1 - 1 - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - 1 - 1
9 PUSKESMAS CALABAI - - - - 1 1 - - - - - - - - - - - - - - - - 1 1 - - - - - - - 2 2
- - - - - - - - - - - - -
SUB JUMLAH I (PUSKESMAS) - - - 1 1 2 - - - - - - 1 6 7 - - - - - - 2 1 3 - - - - - - 4 8 12
1 RSUD Dompu 1 3 4 - 4 4 3 1 4 - - - - - - - - - 4 8 12
dst. (mencakup RS Pemerintah - - - - - - - - - - - - -
dan swasta dan termasuk - - - - - - - - - - - - -
pula Rumah Bersalin) - - - - - - - - - - - - -
SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT) 1 3 4 - 4 4 3 1 4 - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - 4 8 12
SARANA PELAYANAN KESEHATAN LAIN - - - - - - - - - - - - -
KLINIK DI INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT - - - - - - - - - - - - -
KLINIK DI DINAS KESEHATAN KAB/KOTA - - - - - - - - - - - - -
JUMLAH (KAB/KOTA) 1 3 4 1 5 3 1 4 - - - 1 6 7 - - - - - - 2 1 3 - - - - - - 8 16 24
RASIO TERHADAP 100.000 PENDUDUK 10.29

Sumber : Puskesmas dan RSUD Dompu, 2017


TABEL 79

JUMLAH TENAGA KESEHATAN LAIN DI FASILITAS KESEHATAN


KABUPATEN DOMPU
TAHUN 2016

TENAGA KESEHATAN LAIN


PENGELOLA PROGRAM TOTAL
NO UNIT KERJA TENAGA KESEHATAN LAINNYA
KESEHATAN
L P L+P L P L+P L P L+P
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
1 PUSKESMAS RASABOU - - - - - - - - -
2 PUSKESMAS RANGGO - - - - - - - - -
3 PUSKESMAS DOMPU TIMUR - - - - - - - - -
4 PUSKESMAS DOMPU KOTA - - - - - - - - -
5 PUSKESMAS DOMPU BARAT - - - - - - - - -
6 PUSKESMAS KILO - - - - - - - - -
7 PUSKESMAS KEMPO - - - - - - - - -
8 PUSKESMAS SORIUTU - - - - - - - - -
9 PUSKESMAS CALABAI - - - - - - - -
- - - - -
SUB JUMLAH I (PUSKESMAS) - - - - - - - - -
1 RSUD Dompu - - - - -
dst. (mencakup RS Pemerintah - - - - -
dan swasta dan termasuk - - - - -
pula Rumah Bersalin) - - - - -
SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT) - - - - - - - - -
SARANA PELAYANAN KESEHATAN LAIN - - -
INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT - - -
DINAS KESEHATAN KAB/KOTA - - -
JUMLAH (KAB/KOTA) - - - - - - - - -

Sumber : Puskesmas dan RSUD Dompu, 2017


TABEL 80

JUMLAH TENAGA PENUNJANG/PENDUKUNG KESEHATAN DI FASILITAS KESEHATAN


KABUPATEN DOMPU
TAHUN 2016

TENAGA PENUNJANG/PENDUKUNG KESEHATAN


TENAGA
PEJABAT STAF PENUNJANG STAF PENUNJANG STAF PENUNJANG TENAGA TOTAL
NO UNIT KERJA TENAGA PENDIDIK JURU PENUNJANG
STRUKTURAL ADMINISTRASI TEKNOLOGI PERENCANAAN KEPENDIDIKAN
KESEHATAN
L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29
1 PUSKESMAS RASABOU 1 1 2 - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - 1 1 2
2 PUSKESMAS RANGGO 2 - 2 3 - 3 - - - - - - - - - - - - - - - - - - 5 - 5
3 PUSKESMAS DOMPU TIMUR 2 - 2 3 1 4 - - - - - - - - - - - - - - - - - - 5 1 6
4 PUSKESMAS DOMPU KOTA 1 1 2 - 2 2 - - - - - - - - - - - - - - - - - - 1 3 4
5 PUSKESMAS DOMPU BARAT 2 - 2 3 2 5 - - - - - - - - - - - - - - - - - - 5 2 7
6 PUSKESMAS KILO 1 - 1 1 1 2 - - - - - - - - - - - - - - - - - - 2 1 3
7 PUSKESMAS KEMPO 1 1 2 6 - 6 - - - - - - - - - - - - - - - - - - 7 1 8
8 PUSKESMAS SORIUTU 1 1 2 5 3 8 - - - - - - - - - - - - - - - - - - 6 4 10
9 PUSKESMAS CALABAI 1 1 2 1 - 1 - - - - - - - - - - - - - 2
- - - - - - - - - -
SUB JUMLAH I (PUSKESMAS) 12 5 17 22 9 31 - - - - - - - - - - - - - - - - - - 34 13 45
1 RSUD Dompu - - - - - - - - - - -
dst. (mencakup RS Pemerintah - - - - - - - - - - -
dan swasta dan termasuk - - - - - - - - - - -
pula Rumah Bersalin) - - - - - - - - - - -
SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT) - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -
SARANA PELAYANAN KESEHATAN LAIN - - - - - - - - - - -
INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT - - - - - - - - - - -
DINAS KESEHATAN KAB/KOTA - - - - - - - - - - -
JUMLAH (KAB/KOTA) 12 5 17 22 9 31 - - - - - - - - - - - - - - - - - - 34 13 45

Sumber : Puskesmas dan RSUD Dompu, 2017


TABEL 81

ANGGARAN KESEHATAN KABUPATEN/KOTA


KABUPATEN DOMPU
TAHUN 2016

ALOKASI ANGGARAN KESEHATAN


NO SUMBER BIAYA
Rupiah %
1 2 3 4

ANGGARAN KESEHATAN BERSUMBER:


1 APBD KAB/KOTA 106,732,816,092 58.93
a. Dinas Kesehatan
- Belanja Langsung :
* DAU 42,183,171,028 58.93
* DAK Fisik dan Non Fisik 27,592,102,000 15.24
* JKN 10,000,000,000 5.52
* DBHCHT
* DBHPR -
- Belanja Tidak Langsung : 26,957,543,064 14.89

b. RSUD 74,372,302,363 41.07


- Belanja Langsung :
* DAU 17,440,222,363 9.63
* BLUD 45,562,190,000 0.25
* DAK 11,369,890,000 6.28
* DBHCHT
* Pajak Rokok
- Belanja Tidak Langsung

2 APBD PROVINSI - 0.00


- Dana Tugas Pembantuan (TP) Provinsi -

3 APBN : - 0.00
- Dana Tugas Pembantuan Kabupaten/Kota 0.00
- Lain-lain (sebutkan) 0.00

4 PINJAMAN/HIBAH LUAR NEGERI (PHLN) 0.00


(sebutkan project dan sumber dananya)

5 SUMBER PEMERINTAH LAIN 0.00

TOTAL ANGGARAN KESEHATAN 181,105,118,455


TOTAL APBD KAB/KOTA 1,166,505,939,997
% APBD KESEHATAN THD APBD KAB/KOTA 15.53
ANGGARAN KESEHATAN PERKAPITA 776,801.77

Sumber : Subbag Program dan Pelaporan & Subag Keuangan Dikes Dompu, 2017

Anda mungkin juga menyukai