Anda di halaman 1dari 86

DOKUMEN RENCANA KEBUTUHAN TAHUNAN

PERENCANAAN KEBUTUHAN SDM KESEHATAN

KABUPATEN PESISIR BARAT

TAHUN 2020

DINAS KESEHATAN
KABUPATEN PESISIR BARAT
TAHUN 2020

Perencanaan Kebutuhan SDM Kesehatan Kabupaten / Kota Tahun 2020 1


KATA PENGANTAR

Puji syukur atas kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan Rahmat dan Hidayah-
Nya, atas selesainya penyusunan Dokumen Rencana Kebutuhan Tahunan Sumber Daya
Manusia (SDM) Kesehatan Dinas Kesehatan Kabupaten Pesisir Barat Tahun 2020. Dokumen
Rencana Kebutuhan Tahunan SDM Kesehatan Dinas Kesehatan merupakan salah satu media
publikasi data dan informasi yang berisi situasi dan kondisi Sumber Daya Manusia
Kesehatan. Dokumen Rencana Kebutuhan Tahunan SDMK Dinas Kesehatan disusun
berdasarkan data ketersediaan SDMK yang ada di lingkup Dinas Kesehatan Kabupaten
Pesisir Barat. Data dan informasi yang ditampilkan pada Dokumen Rencana Kebutuhan
Tahunan SDMK Dinas Kesehatan Kabupaten Pesisir Barat dapat membantu untuk
mengetahui ketersediaan, distribusi dan kulalifikasi, sehingga dapat dijadikan dasar dalam
menentukan kebijakan, khususnya di bidang SDM Kesehatan pada Dinas Kesehatan,
Puskesmas dan RSUD di Kabupaten Pesisir Barat.

Dokumen Rencana Kebutuhan Tahunan SDMK Dinas Kesehatan Kabupaten Pesisir


Barat Tahun 2020, ini disajikan dalam bentuk cetakan. Semoga publikasi ini dapat berguna
bagi semua pihak baik Pemerintah, Organisasi Profesi, Akademik, Sektor Swasta, dan
Masyarakat serta berkontribusi secara positif bagi pembangunan kesehatan di Indonesia dan
Kabupaten Pesisir Barat pada Khususnya.

Akhirnya kami ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang turut mendukung
sehingga Dokumen Rencana Kebutuhan Tahunan SDMK Kabupaten Pesisir Barat Tahun
2020 ini dapat diselesaikan. Kritik serta saran yang membangun untuk kesempurnaan
Dokumen Deskripsi SDMK ini sangat kami harapkan.

Perencanaan Kebutuhan SDM Kesehatan Kabupaten / Kota Tahun 2020 2


SAMBUTAN KEPALA DINAS

Puji Syukur kita panjatkan Kehadirat Allah SWT yang telah


memberikan kekuatan dan inspirasi sehingga Dokumen Rencana
Kebutuhan Sumber Daya Manusia Kesehatan (SDMK) ini dapat
terselesaikan. Penyusunan Rencana Kebutuhan dan Pendayagunaan
Sumber Daya Manusia Kesehatan (SDMK) sangat memerlukan
ketersediaan data pendukung yang akurat, namun sejak
diberlakukannya otonomi daerah informasi mengenai SDM
Kesehatan menjadi sulit diperoleh dikarenakan keragaman sistem yang diterapkan oleh
masing-masing daerah serta belum tersedianya mekanisme laporan yang baku.

Pemenuhan kebutuhan informasi SDM Kesehatan telah dilakukan melalui berbagai


usaha dengan pengumpulan data secara langsung, memanfaatkan data sekunder serta upaya
lainnya, namun belum diperoleh hasil yang mampu memenuhi kebutuhan informasi SDM
Kesehatan tersebut. Untuk itu perlu dilakukan upaya untuk menumbuhkan kepedulian
masyarakat, pemerintah pusat dan pemerintah daerah akan kondisi SDM Kesehatan yang
diharapkan dapat mendorong mereka untuk berperan secara aktif dalam menyediakan
informasi SDM Kesehatan.

Salah satu upaya untuk meningkatkan kepedulian pemerintah pusat dan pemerintah
daerah adalah melalui penerbitan Dokumen Rencana Kebutuhan SDM Kesehatan yang dapat
menggambarkan keadaan SDM Kesehatan di daerah dan secara bertahap mampu
menggambarkan kondisi masing-masing daerah serta perkembangan pendayagunaan SDM
Kesehatan dari tahun ke tahun.

Dinas Kesehatan Kabupaten Pesisir Barat melalui Bidang Pelayanan dan Sumber
Daya Kesehatan Seksi Sumber Daya Manusia Kesehatan telah berupaya untuk dapat
menerbitkan Dokumen Rencana Kebutuhan SDM Kesehatan agar dapat disebarluaskan
dikalangan masyarakat dan pemerintah pusat serta pemerintah daerah yang membutuhkan
informasi seputar pendayagunaan SDM Kesehatan Kabupaten Pesisir Barat. Diharapkan
kerjasama dari Puskesmas dan Rumah Sakit Umum Daerah K.H. Muhammad Thohir dalam
wilayah Dinas Kesehatan Kabupaten Pesisir Barat untuk dapat menghasilkan Dokumen
Rencana Kebutuhan SDM Kesehatan yang mampu memenuhi kebutuhan SDM Kesehatan

Perencanaan Kebutuhan SDM Kesehatan Kabupaten / Kota Tahun 2020 3


dalam rangka meningkatkan kualitas dan kuantitas serta penyebarannya dalam cakupan yang
sejalan dengan perkembangan kesehatan yang akan datang.

Ucapan terima kasih kami sampaikan kepada semua pihak yang telah terlibat dalam
pembuatan Dokumen Rencana Kebutuhan SDM Kesehatan tahun 2020 ini. Peran serta dari
seluruh pihak terkait sangat kami harapkan untuk penyempurnaan Dokumen Rencana
Kebutuhan SDM Kesehatan ini. Kritik dan saran kami harapkan untuk pengembangan
Dokumen Rencana Kebutuhan SDM Kesehatan dimasa mendatang, sehingga informasi yang
disajikan nantinya dapat memenuhi kebutuhan informasi SDM Kesehatan di Indonesia
khususnya Kabupaten Pesisir Barat.
Krui, Oktober 2020

Kepala Dinas Kesehatan


Kabupaten Pesisir Barat

TEDI ZADMIKO, S.KM., S.H., MM


Nip. 19790424 199803 1 001

Perencanaan Kebutuhan SDM Kesehatan Kabupaten / Kota Tahun 2020 4


TIM PENYUSUN

Penanggung Jawab
TEDI ZADMIKO, S.KM., S.H., MM
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Pesisir Barat

Wakil Penanggung Jawab


ARFI JULIZAR, S.KM
Kabid Pelayanan & SDMK Dinas Kesehatan
Kabupaten Pesisir Barat

Ketua
SEPRIYANI, S.KM., M.Kes
Kasie SDMK Dinas Kesehatan Kabupaten Pesisir Barat

Editor
DEVINTA VERY FRIDAYANTI, S.KM
NURUL HIDAYATI, S.ST
GUSTI AYU
NENI ARYANI, S.Tr.Keb
Staff Dinas Kesehatan Kabupaten Pesisir Barat

Kontributor
Sub. Bagian Bina Program dan Informasi,
Sub. Bagian Keuangan, Kepegawaian dan Umum
Bidang Pelayanan dan SDK
Seksi SDMK, Seksi Pelayanan Kesehatan, JKN dan Pengobatan Tradisional,
Seksi Kefarmasian dan Alkes
Bidang Kesehatan Masyarakat
Seksi Kesehatan Keluarga dan Gizi Masyarakat, Seksi Makanan dan Minuman, Kesehatan
Kerja dan Olah Raga,
Seksi Promosi dan Pemberdayaan Kesehatan Masyarakat
Bidang Pencegahan dan Pengandalian Penyakit
Seksi Surveilens dan Imunisasi, Seksi Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular, Seksi
Pengendalian Penyakit Tidak Menular dan Kesehatan Jiwa

Perencanaan Kebutuhan SDM Kesehatan Kabupaten / Kota Tahun 2020 5


DAFTAR ISI

Halaman
HALAMAN JUDUL
KATA PENGANTAR
SAMBUTAN KEPALA DINAS KESEHATAN KABUPATEN PESISIR BARAT
TIM PENYUSUN DOKUMEN PERENCANAAN KEBUTUHAN SDMK
DAFTAR ISI
DAFTAR TABEL
DAFTAR LAMPIRAN
BAGIAN I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Kebijakan
C. Masalah Kesehatan
D. Keadaan Saat Ini

BAGIAN II GAMBARAN UMUM, TUJUAN DAN MANFAAT


A. GAMBARAN UMUM
B. TUJUAN
1. TUJUAN UMUM
2. TUJUAN KHUSUS
C. MANFAAT

BAGIAN III KEADAAN SUMBER DAYA MANUSIA KESEHATAN


A. Keadaan SDM Kesehatan Dinas Kesehatan Kabupaten Pesisir Barat
Tahun 2020
B. Keadaan SDM Kesehatan Puskesmas Kabupaten Pesisir Barat Tahun
2020
C. Keadaan SDM Kesehatan di RSUD Kabupaten Pesisir Barat Tahun
2020
D. Keadaan SDM Kesehatan di Fasyankes Swasta Kabupaten Pesisir
Barat Tahun 2020

BAGIAN III RENCANA KEBUTUHAN SDM KESEHATAN


A. Metode Perhitungan
B. Hasil Perhitungan
1. Rencana Kebutuhan SDM Kesehatan Menggunakan Metode
Analisis Beban Kerja Kesehatan (ABK Kesehatan)
1) Kebutuhan SDM Kesehatan di Dinas Kesehatan Kabupaten
Pesisir Barat Tahun 2020
2) Kebutuhan SDM Kesehatan di Puskesmas Kabupaten Pesisir
Barat Tahun 2020
3) Kebutuhan SDM Kesehatan di RSUD Kabupaten Pesisir Barat
Tahun 2020

Perencanaan Kebutuhan SDM Kesehatan Kabupaten / Kota Tahun 2020 6


2. Rencana Kebutuhan SDM Kesehatan Menggunakan Metode
Standar Ketenagaan Minimal
1) Kebutuhan SDM Kesehatan di Puskesmas Kabupaten Pesisir
Barat Tahun 2020
2) Kebutuhan SDM Kesehatan di RSUD Kabupaten Pesisir
Barat Tahun 2020

BAGIAN IV KESIMPULAN DAN REKOMENDASI


A. Kesimpulan dan Kesenjangan
B. Rekomendasi (Rencana Pemenuhan)

BAGIAN I

Perencanaan Kebutuhan SDM Kesehatan Kabupaten / Kota Tahun 2020 7


PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945
mengamanatkan bahwa Kesehatan merupakan hak asai manusia. Dalam Undang-
Undang No. 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan dinyatakan bahwa setiap kegiatan
dalam upaya untuk memelihara dan meningkatkan derajat kesehatan masyarakat yang
setinggi-tingginya dilaksanakan berdasarkan prinsip non diskriminatif, partisipatif,
dan berkelanjutan. Pasal 28 H Undang Undang Dasar Negeri Republik Indonesia
Tahun 1945 menyatakan bahwa setiap orang berhak hidup sejahtera lahir dan batin
dan mendapatkan lingkungan hidup yang baik dan sehat serta berhak memperoleh
pelayan kesehatan. Pada pasal 34 ayat 3 dinyatakan bahwa negara bertanggungjawab
atas penyediaan fasilitas pelayanan kesehatan dan fasilitas pelayanan umum yang
layak. Hal tersebut menunjukkan bahwa pemerintah berkewajiban untuk menyehatkan
yang sakit dan berupaya mempertahankan yang sehat untuk tetap sehat.
Arah pembangunan jangka panjang nasional (2005-2025) memiliki tujuan
untuk mewujudkan Sumber Daya Manusia (SDM) yang berkualitas dan berdaya
saing, maka kesehatan bersama-sama dengan pendidikan dan peningkatan daya beli
keluarga/masyarakat guna untuk meningkatkan kualitas SDM dan Indeks
Pembangunan Manusia (IPM) Indonesia. Ditujukan pula Pembangunan ini di bidang
kesehatan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan, dan kemampuan hidup sehat
bagi setiap orang agar peningkatan derajat kesehatan yang setinggi-tingginya dapat
terwujud. Pembangunan kesehatan didasarkan kepada perikemanusiaan,
pemberdayaan dan kemandirian, adil dan merata, serta pengutamaan dan manfaat
dengan perhatian khusus kepada penduduk rentan.
Upaya pelayanan kesehatan ini dilakukan dengan mengikutsertakan
masyarakat secara luas yang mencakup upaya promotif, preventif, kuratif dan
rehabilitatif secara menyeluruh, berjenjang, terpadu dan berkesinambungan. Selain
itu, upaya kesehatan juga perlu mempertimbangkan perkembangan teknologi dan
informasi bidang kesehatan dengan fenomena globalisasi berdasarkan paradigma
sehat. Kondisi tersebut dapat terwujud dengan upaya pemenuhan kesehatan secara
komprehensif yang didukung oleh sumber daya kesehatan. Salah satu sumber daya di

Perencanaan Kebutuhan SDM Kesehatan Kabupaten / Kota Tahun 2020 8


bidang kesehatan yang sangat strategis adalah Sumber Daya Manusia Kesehatan
(SDMK).
Berbagai studi menujukkan bahwa tenaga kesehatan merupakan kunci utama
dalam keberhasilan pencampaian tujuan pembangunan kesehatan. Tenaga kesehatan
itu sendiri memberi kontribusi hingga 80% dalam keberhasilan pembangunan
kesehatan. Dalam Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2014 tentang Tenaga Kesehatan
disebutkan bahwa perencanaan tenaga kesehatan dilakukan secara berjenjang yang
dimulai dari fasilitas pelayanan kesehatan, pemerintah daerah kabupaten/ kota,
pemerintah daerah provinsi sampai dengan pemerintah secara nasional berdasarkan
ketersediaan tenaga kesehatan, kebutuhan penyelenggaraan pembangunan dan upaya
kesehatan yang disusun secara berjenjang.
SDM Kesehatan menjadi salah satu sumber daya dibidang kesehatan yang
sangat strategis. Kurangnya tenaga kesehatan, baik jumlah, jenis dan distribusinya
menimbulkan dampak terhadap rendahnya akses masyarakat terhadap pelayanan
kesehatan berkualitas. Ketersediaan, penyebaran dan kualitas SDM Kesehatan yang
belum optimal menjadi isu dalam pengelolaan SDM Kesehatan. Dengan demikian
tantangan SDM Kesehatan saat ini dan masa depan adalah persebaran penempatan,
peningkatan kualitas SDM Kesehatan, termasuk didalamnya pengembangan dan
peningkatan kualitas pendidikan tenaga kesehatan, pengembangan sistem insentif
tenaga kesehatan, serta meningkatkan sinkronisasi antara produksi dengan kebutuhan
tenaga kesehatan.
Hal ini disadari karena ketersediaan dan persebaran tenaga kesehatan pada
fasilitas pelayanan kesehatan milik pemerintah daerah belum merata baik dalam
jumlah, jenis maupun mutunya.
Dalam Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 03 Tahun 2020 tentang Perijinan
dan Klasifikasi Rumah Sakit dan Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 43 Tahun 2019
tentang Pusat Kesehatan Masyarakat ( Puskesmas ) telah tercantum standar kebutuhan
SDM Kesehatan sehingga dapat disusun peta kebutuhan SDM Kesehatan di Rumah
Sakit dan di Puskesmas. Pemetaan ini disusun untuk mengetahui kebutuhan dan
persediaan SDM Kesehatan yang dimiliki oleh fasilitas pelayanan kesehatan, sehingga
dapat diketahui kelebihan dan kekurangan setiap jenis SDM Kesehatan pada setiap
fasilitas pelayanan kesehatan. Dengan demikian dapat diperkirakan kebutuhan SDM

Perencanaan Kebutuhan SDM Kesehatan Kabupaten / Kota Tahun 2020 9


Kesehatan dan selanjutnya dapat disusun rencana pengadaan dan pemenuhan SDM
Kesehatan.
Untuk itu perencanaan kebutuhan SDMK yang mengawali aspek manajemen
SDK secara keseluruhan harus disusun sebagai acuan dalam menentukan pengadaan
yang meliputi pendidikan dan pelatihan SDMK, pendayagunaan SDMK, termasuk
peningkatan kesejahteraan, dan pembinaan serta pengawasan mutu SDMK.
Pentingnya menyusun rencana kebutuhan SDMK merupakan langkah strategis yang
perlu dilaksanakan dalam upaya mendukung pembangunan kesehatan. Perencanaan
kebutuhan SDMK bertujuan untuk menghasilkan rencana kebutuhan SDMK yang
tepat meliputi jenis, jumlah dan kualifikasi yang dubutuhkan sesuai kondisi suatu
wilayah dalam rangka mencapai tujuan pembangunan kesehatan khususnya di
Kabupaten Pesisir Barat.

B. Kebijakan
Dasar hukum penyusunan dokumen Perencanaan Kebutuhan Sumber Daya Manusia
Kesehatan adalah :
1. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka
Panjang Nasional Tahun 2005-2025 (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2007 Nomor 33, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
4700)
2. Undang-Undang Kesehatan Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan (Lembaran
Negara RI Tahun 2009 Nomor 144, tambahan Lembaran Negara RI Nomor 5063)
3. Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2012 tentang Pembentukan Kabupaten Pesisir
Barat di Provinsi Lampung (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2012
Nomor 231, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5364)
4. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 6, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 5494)
5. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintah Daerah (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 5587)

Perencanaan Kebutuhan SDM Kesehatan Kabupaten / Kota Tahun 2020 10


6. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2014 tentang Tenaga Kesehatan (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 20141 Nomor 298, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 5607)
7. Peraturan Pemerintah Nomor 97 Tahun 2000 tentang Formasi Pegawai Negeri
(Lembaran Negara Tahun 2000 Nomor 194, Tambahan Lembaran Negara Nomor
4015) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 54 Tahun
2003 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 122, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4332)
8. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 72 tahun 2019 Tentang
Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 2016 Tentang Perangkat
Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2019 Nomor 187 ,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 6402)
9. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 27 Tahun 2011 Tentang Jabatan
Fungsional Umum Di Lingkungan Kementerian Dalam Negeri
10. Permenpan dan RB Nomor 41 Tahun 2018 tentang Nomenklatur Jabatan
Pelaksana bagi PNS di Lingkungan Instansi Pemerintah
11. Permenpan dan RB Nomor 1 Tahun 2020 tentang Analisis Jabatan dan Analisis
Beban Kerja Kesehatan
12. SE Menpan Nomor 6 Tahun 2012 tentang Perhitungan Beban Kerja dalam
Rangka Penyusunan Formasi PNS
13. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 73 Tahun
2013 Tentang Jabatan Fungsional Umum Di Lingkungan Kementerian Kesehatan
Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2013 Nomor 1653
14. Permenkes RI Nomor 33 Tahun 2015 tentang Pedoman Penyusunan Pedoman
Perencanaan SDMK
15. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 43 Tahun 2017 Tentang
Penyusunan Formasi Jabatan Fungsional Kesehatan
16. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 23 Tahun 2019 Tentang Pengangkatan PNS
Dalam Jabatan Fungsional Kesehatan Melalui Penyesuaian/Inpassing
17. Permenkes RI Nomor 43 Tahun 2019 tentang Puskesmas
18. Permenkes RI Nomor 3 Tahun 2020 tentang Perijinan dan Klasifikasi Rumah
Sakit.

Perencanaan Kebutuhan SDM Kesehatan Kabupaten / Kota Tahun 2020 11


19. Peraturan Bupati Pesisir Barat Nomor 68 Tahun 2018 tentang Pembentukan
Organisasi dan Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis Daerah Pusat Kesehatan
Masyarakat pada Dinas Kesehatan Kabupaten Pesisir Barat (Berita Daerah
Kabupaten Pesisir Barat Tahun 2018 Nomor 68)

C. Masalah Kesehatan

Tujuan akhir dari pembangunan kesehatan adalah terwujudnya derajat


kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya. Kesehatan adalah hak asasi manusia
dan sekaligus merupakan faktor penentu utama Indeks Pembangunan Manusia (IPM)
sebagai modal utama dalam penentuan keberhasilan pembangunan bangsa. Derajat
kesehatan merupakan pencerminan kesehatan perorangan, kelompok maupun
masyarakat yang digambarkan dengan Umur Harapan Hidup (UHH), Mortalitas
(Kematian), Morbiditas (Kesakitan) dan Status Gizi Masyarakat. Pembangunan
dibidang kesehatan dilaksanakan secara berkesinambungan, terus menerus dan
terintegrasi. Kondisi pencapaian hasil pembangunan kesehatan di Kabupaten Pesisir
Barat dapat digambarkan sebagai berikut:

1. Umur Harapan Hidup (UHH)


Umur harapan hidup merupakan salah satu indikator yang mempengaruhi
pencapaian indeks pembangunan manusia (IPM). Di Provinsi Lampung umur harapan
hidup penduduk menunjukkan kecenderungan yang terus meningkat terlihat dari
tahun 2009-2012. Umur harapan hidup yang diharapkan adalah angka harapan hidup
yang tinggi dan berkualitas status kesehatannya. Umur Harapan Hidup (UHH) di
Provinsi Lampung selama 4 tahun terakhir cenderung meningkat dari 69,25 tahun
(2009) meningkat menjadi 70,09 tahun (2013) walaupun angka ini belum mencapai
target yang diharapkan yaitu 72 tahun.

2. Kondisi Angka Kematian


a) ANGKA KEMATIAN BAYI (Infant Mortality Rate)

Angka kematian bayi (AKB) di Provinsi Lampung menunjukkan


kecenderungan perbaikan yang cukup berarti. Angka Kematian Bayi (AKB) di
Provinsi Lampung berdasarkan hasil Survei Demografi Kesehatan Indonesia (SDKI),

Perencanaan Kebutuhan SDM Kesehatan Kabupaten / Kota Tahun 2020 12


terlihat cenderung menurun dari 1 kasus di tahun 2016 per Juni. Sedangkan kasus
kematian bayi lebih banyak disebabkan oleh BBLR, asfiksia dan pneumoni. Hal ini
sangat berkaitan dengan keterampilan tenaga kesehatan dalam melaksanakan tata
laksana bayi yang sakit serta kepatuhan mereka dalam mengikuti standar pelayanan
yang ada. Sampai tahun 2016 tenaga penolong persalinan yang telah dilatih Asuhan
Persalinan Normal (APN) baru sedikit.

Untuk data kematian di Kabupaten Pesisir Barat tahun 2019 ada 15 kematian,
terdiri dari Perinatal 12, Neonatal 2, Balita 1 dan Bayi tidak ada kasus. Data ini
didapat berdasarkan laporan dari puskesmas yang ada diwilayah kerja Dinas
Kesehatan Kabupaten Pesisir Barat, untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada grafik
dibawah ini :

Grafik. 1.1 Jumlah Kematian Perinatal Kabupaten Pesisir Barat tahun 2018-2019

KEMATIAN PERINATAL 2018-2019


6
2
5
2 3
4
3 1
3
1 1 2 2
2
1 1 1 1 1
0 1
1
0 0 0 0
0
g
pa
k ng a ui ui an ha bu
r at ng
on sa w Kr Kr at Bi un bi
m am Pi ga y l m k
Le T u ng a Se ga ng li m
ng la Pe W ui N Be Be
gu Pu a Kr a t
u ry un
P Ka gk
n
Be

2018 2019
Sumber : Seksi Kesga dan Gizi Dinas Kesehatan Kab. Pesisir Barat

Bila dilihat dari grafik diatas maka kematian Perinatal di Kabupaten Pesisir
Barat Tahun 2019 berjumlah 12 meningkat dibanding tahun 2018 berjumlah 11
kematian.

Perencanaan Kebutuhan SDM Kesehatan Kabupaten / Kota Tahun 2020 13


Grafik. 1.2 Jumlah Kematian Neonatal Kabupaten Pesisir Barat tahun 2018-2019

KEMATIAN NEONATAL 2018-2019


2.5
2
2
1.5
1
1
0.5
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
0
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11

2018 2019

Sumber : Seksi Kesga dan Gizi Dinas Kesehatan Kab. Pesisir Barat

Berdasarkan grafik diatas kematian Neonatal di Kabupaten Pesisir Barat


tahun 2019 berjumlah 2 kematian meningkat dibanding tahun 2018 berjumlah 1
kematian.

Grafik. 1.3 Jumlah Kematian Bayi Kabupaten Pesisir Barat tahun 2018-2019

KEMATIAN BAYI TAHUN 2018-2019


1
0.9
0.8
0.7
0.6
0.5
0.4
0.3
0.2
0.1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
0
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11

2018 2019

Sumber : Seksi Kesga dan Gizi Dinas Kesehatan Kab. Pesisir Barat

Berdasarkan grafik diatas kematian tidak ada kematian Bayi di Kabupaten


Pesisir Barat tahun 2019 .

Perencanaan Kebutuhan SDM Kesehatan Kabupaten / Kota Tahun 2020 14


Grafik. 1.4 Jumlah Kematian Balita Kabupaten Pesisir Barat tahun 2018-2019

KEMATIAN BALITA 2018-2019


1.2
1
1

0.8

0.6

0.4

0.2
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
0
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11

2018 2019

Sumber : Seksi Kesga dan Gizi Dinas Kesehatan Kab. Pesisir Barat

Berdasarkan grafik diatas kematian Balita di Kabupaten Pesisir Barat tahun


2019 berjumlah 1 kematian meningkat dibanding tahun 2018 tidak ada kematian.

Kematian Perinatal, Neonatal, Bayi dan Balita tahun 2018-2019 di Kabupaten


Pesisir Barat yang ada diwilayah kerja Dinas Kesehatan Kabupaten Pesisir Barat,
untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel dibawah ini :

Tabel 1.1 Jumlah Kematian Perinatal, Neonatal, Bayi dan Anak Balita
Jumlah Kematian Tahun 2018-2019
No Puskesmas Kematian Kematian Kematian Kematian
Perinatal Neonatal Bayi Balita
201
    2019 2018 2019 2018 2019 2018 2019
8
1 Lemong 0 0 0 0 0 0 0 0
2 Pugung Tampak 1 1 0 0 0 0 0 0
3 Pulau Pisang 0 1 0 0 0 0 0 0
4 Karya Penggawa 1 1 0 0 0 0 0 1
5 Way Krui 0 1 0 0 0 0 0 0
6 Krui 2 2 0 0 0 0 0 0
7 Krui Selatan 3 2 1 0 0 0 0 0
8 Biha 1 0 0 0 0 0 0 0
9 Ngambur 0 0 0 0 0 0 0 0
10 Bengkunat 2 1 0 0 0 0 0 0
11 Bengkunat Belimbing 1 3 0 2 0 0 0 0
Jumlah 11 12 1 2 0 0 0 1

Sumber : Seksi Kesga dan Gizi Dinas Kesehatan Kab. Pesisir Barat

Perencanaan Kebutuhan SDM Kesehatan Kabupaten / Kota Tahun 2020 15


Bila dilihat dari table diatas maka kematian di Kabupaten Pesisir Barat tahun
2018 terdiri dari Perinatal 11, Neonatal 1, Bayi 0, Balita 0 sedangkan tahun 2019
terdiri dari Perinatal 12, Neonatal 2, Bayi 0, Balita 1. Pada kasus kematian Perinatal
dan Neonatal dan Balita tahun 2019 mengalami peningkatan dibandingkan dengan
tahun 2018 sedangkan untuk kematian Bayi 0 dan itu menunjukan kurangnya
pelayanan kesehatan dalam rangka menurunkan Angka Kematian Perinatal, Neonatal
dan Anak Balita di kabupaten Pesisir Barat. Kasus kematian tahun 2019 Perinatal dan
Neonatal terbanyak ada di wilayah kerja Puskesmas Bengkunat Belimbing Sedangkan
kematian Balita ada di wilayah kerja Puskesmas Karya Penggawa.

b) Angka Kematian Ibu (AKI)

Jumlah kematian maternal di Kabupaten Pesisir Barat tahun 2019 sebesar 4


kasus sedangkan tahun 2018 adalah 6 kasus yang artinya mengalami penurunan dari
tahun sebelumnya, adapun sebaran kasus kematian maternal dapat dilihat pada grafik
dan table dibawah ini :

Grafik 1.5 Kematian Maternal Kabupaten Pesisir Barat tahun 2018-2019

ANGKA KEMATIAN MATERNAL TAHUN 2018-2019


3.5 1
3
2.5 2 2
0
2
1.5 1
0 1 1 1
0 1
1
0.5 0 0 0 0 0 0 0
0
g
pa
k ng a ui ui an ha bu
r at ng
on sa w Kr Kr at Bi un bi
m am Pi ga y l m k
Le T u ng a Se ga ng li m
ng la Pe W ui N Be Be
gu Pu a Kr a t
u ry un
P Ka gk
n
Be

2018 2019

Sumber : Seksi Kesga dan Gizi Dinas Kesehatan Kab. Pesisir Barat

Berdasarkan grafik diatas kematian maternal di Kabupaten Pesisir Barat tahun


2019 menurun dibanding tahun 2018.

Perencanaan Kebutuhan SDM Kesehatan Kabupaten / Kota Tahun 2020 16


Tabel 1.2 Angka Kematian Ibu di Kabupaten Pesisir Barat

Tahun AKI per 1.000 KH

2018 6

2019 4

Sumber : Seksi Kesga dan Gizi Dinas Kesehatan Kab. Pesisir Barat

Angka Kematian Ibu di Kabupaten Pesisir Barat 6 per 100.000 kelahiran.


Atau di setiap 1000 kelahiran hidup, di Kabupaten Pesisir Barat terdapat 0,006 ibu
bersalin meninggal. Target SDGs 2015 AKI sebesar 102 per 100.000 kelahiran
hidup. Dibandingkan dengan Angka Kematian Ibu secara Nasional maka AKI
Kabupaten Pesisir Barat jauh lebih rendah.
Kematian ibu merupakan mimpi buruk di bidang kesehatan karena dapat
menunjukan baik atau tidaknya derajat kesehatan sesorang. Kematian maternal setiap
tahunnya sudah sedemikian rupa dicegah oleh tenaga kesehatan demi menurunkan
AKI setiap tahunnya tenaga kesehatan yang berhubungan langsung dengan ibu diberi
berbagai pelatihan dalam upaya pencegahan kematian maternal.
Diperkirakan 83% penyumbang angka kematian ibu disebabkan oleh faktor
lain-lain yakni karena faktor kala II lama,retensio plasenta, dan kelainan bawaan yg
diderita oleh ibu. Terdapat tiga jenis area intervensi yang dilakukan untuk
menurunkan angka kematian dan kesakitan ibu dan neonatal yaitu melalui:
1) Peningkatan pelayanan antenatal yang mampu mendeteksi dan menangani kasus
risiko tinggi secara memadai;
2) Pertolongan persalinan yang bersih dan aman oleh tenaga kesehatan terampil,
pelayanan pasca persalinan dan kelahiran; serta
3) Pelayanan emergensi obstetrik dan neonatal dasar (PONED) dan
komprehensif (PONEK) yang dapat dijangkau (Profil Kesehatan Nasional, 2015).

Upaya terobosan dalam penurunan AKI dan AKB di Indonesia salah satunya
melalui Program Perencanaan Persalinan dan Pencegahan Komplikasi (P4K)
yang menitikberatkan fokus totalitas monitoring yang menjadi salah satu upaya
deteksi dini, menghindari risiko kesehatan pada ibu hamil serta menyediakan akses
dan pelayanan kegawatdaruratan obstetri dan neonatal dasar di tingkat Puskesmas
Perencanaan Kebutuhan SDM Kesehatan Kabupaten / Kota Tahun 2020 17
(PONED) dan pelayanan kegawat daruratan obstetri dan neonatal komprehensif di
Rumah Sakit (PONEK). Dalam implementasinya, P4K merupakan salah satu unsur
dari Desa Siaga. P4K mulai diperkenalkan pada tahun 2007. Sampai dengan tahun
2013, tercatat 66.629 (86%) desa/kelurahan telah melaksanakannya. . Pelaksanaan
P4K di desa-desa tersebut perlu dipastikan agar mampu membantu keluarga dalam
membuat perencanaan persalinan yang baik dan meningkatkan kesiap-siagaan
keluarga dalam menghadapi tanda bahaya kehamilan, persalinan dan nifas agar dapat
mengambil tindakan yang tepat (Profil Kesehatan Nasional, 2015).

Kabupaten Pesisir Barat awalnya sejak tahun 2005 terdapat 5 Puskesmas


PONED, akan tetapi dalam perkembangannya dokter, perawat maupun bidan terlatih
PONED sebagian diantaranya ada yang pindah tugas ke tempat lain sehingga hanya 1
Puskesmas yang mampu PONED yaitu Puskesmas Biha . Puskesmas rawat inap lain
yang pada awalnya mampu PONED, saat ini kesulitan dalam melaksanakan PONED
karena ketiadaan tenaga medis terlatih PONED.

3. Kondisi Angka Kesakitan ( Morbiditas )

a) Sepuluh Besar Penyakit


Meningkatnya umur harapan hidup dan perubahan struktur umur penduduk ke
arah usia tua serta perubahan pola dan gaya hidup menyebabkan terjadinya transisi
demografi epidemiologis, yang ditandai masih tingginya penyakit infeksi dan
meningkatnya penyakit non infeksi. Berikut ini adalah gambaran sepuluh besar
penyakit di Kabupaten Pesisir Barat tahun 2019.

Tabel 1.3 Gambaran Sepuluh Besar Penyakit Di Kabupaten Pesisir Barat tahun 2019

NO PENYAKIT JUMLAH KASUS %


1 Hipertensi 5224 25,85
2 Gastritis 4311 21,33
3 ISPA 2330 11,53
4 Diare 1673 8,28
5 Diabetes Miletus 1623 8,03
6 Dispepsia 1536 7,60
7 Reumatik 1097 5,43
8 Anemia 974 4,82
9 Batuk 918 4,54
10 Caries 526 2,60

Perencanaan Kebutuhan SDM Kesehatan Kabupaten / Kota Tahun 2020 18


Sumber : Seksi Pelayanan Kesehatan, Jaminan Kesehatan Nasional & Pengobatan Tradisional Dinas
Kesehatan Kabupaten Pesisir Barat

Pada tabel Gambaran Sepuluh Besar Penyakit di Kabupaten Pesisir Barat


dapat dilihat bahwa penyakit terbesar didominasi oleh penyakit tidak menular .
Penyakit lima besar terbanyak yaitu Hipertensi adalah 25,85%, Gastritis 21,33%,
ISPA 11,53%, Diare 8,28%, Diabetes Militus 8,03%.

D. Keadaan Saat ini


Keadaan Sumber Daya Manusia Kesehatan yang ada di Dinas Kesehatan
Kabupaten Peisir Barat saat ini seluruhnya berjumlah 934 (sembilan ratus tiga puluh
empat) dengan rincian 415 (empat ratus lima belas) orang berstatus Pegawai Negeri
Sipil ( PNS ) ,64 (enam puluh empat) orang berstatus tenaga Sukarela,21 (dua puluh
satu) orang berstatus tenaga Nusantara Sehat, 29 (dua puluh sembilan) tenaga BOK, 2
(dua) tenaga Pegawai Tidak Tetap (Ptt), 1 (satu) tenaga Pendayagunaan Pendidikan
Dokter Spesialis (PPDS) dan 402 (empat ratus dua) tenaga Kontrak Daerah
Pemerintah Pesisir Barat dengan masa kontrak selama satu tahun dan bisa
diperpanjang kembali.

Tenaga yang ada di Puskesmas Kabupaten Pesisir Barat secara umum


masih memiliki kekurangan untuk tenaga dokter gigi sampai saat ini Kabupaten
Pesisir Barat baru Puskesmas Ngambur yang ada 1 (satu) orang, tenaga dokter umum
yang belum ada yaitu di Puskesmas Pulau Pisang, untuk tenaga perawat Puskesmas
Lemong masih kekurangan 1 (satu) orang,untuk tenaga promkes di Puskesmas
Ngambur belum ada, tenaga gizi di Puskesmas Krui masih kurang 1(satu) tenaga gizi,
Puskesmas Krui Selatan belum memiliki tenaga Apoteker dan trafis gigi dan mulut,
untuk Puskesmas Way Krui belum memiliki tenaga Apoteker untuk kekurangan
tenaga Pemerintah Kabupaten Pesisir Barat melakukan pengangkatan Tenaga Kontrak
Daerah dan tenaga Pegawai Tidak Tetap (Ptt). Sedangkan di RSUD K.H.M.Thohir
tenaga yang masih dibutuhkan oleh rumah sakit yaitu dokter spesialis anak , dokter
spesialis penunjang yaitu anstesi dan patologi.

Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 3 tahun 2020 tentang


Klasifikasi dan Perizinan Rumah Sakit menjelaskan bahwa standar ketenagaan
minimal untuk tenaga Apoteker yaitu 3 orang. Saat ini tenaga apoteker di rumah sakit
berjumlah 1 orang sehingga rumah sakit masih kekurangan tenaga apoteker, untuk
Perencanaan Kebutuhan SDM Kesehatan Kabupaten / Kota Tahun 2020 19
tenaga kesehatan lingkungan Rumah Sakit masih kekurangan tenaga.Untuk tenaga
Perekam medis dan informasi kesehatan di rumah sakit belum ada sehingga perlu
diadakan pengusulan pemenuhan kebutuhan tenaga tersebut. Untuk memenuhi
kekurangan tenaga tersebut Pemerintah Daerah Kabupaten Pesisir Barat mengadakan
Pengangkatan Tenaga Kontrak Daerah.

Perencanaan Kebutuhan SDM Kesehatan Kabupaten / Kota Tahun 2020 20


BAGIAN II
TUJUAN DAN MANFAAT

A. TUJUAN

1. Tujuan Umum:

Memberikan gambaran ketersediaan SDM Kesehatan dan Kebutuhan SDMK


menurut jenis jabatan dan jenjang jabatan pada fasilitas kesehatan di wilayahnya.

2. Tujuan Khusus:

a. Memberikan gambaran singkat tentang ketersediaan SDM kesehatan menurut


jenis dan jumlahnya di Faskes di kabupaten Pesisir Barat
b. Memberikan gambaran kecukupan jenis dan jumlah SDM Kesehatan
dibandingkan dengan hasil perhitungan perencanaan kebutuhan SDMK
dengan menggunakan metode ABK kes dan Standar Minimal Ketenagaan di
Kabupaten Pesisir Barat
c. Menjadi acuan dalam upaya pemenuhan kebutuhan SDM Kesehatan melalui
PNS, penugasan khusus, kontrak, pendelegasian kewenangan kepada tenaga
dengan kualifikasi lebih rendah (task shifting), atau model pendayagunaan
lainnya di Kabupaten Pesisir Barat
d. Menjadi acuan dalam meningkatkan pemerataan SDM Kesehatan di
Kabupaten Pesisir Barat
e. Menjadi acuan dalam meningkatkan mutu SDM Kesehatan, khususnya di
Kabupaten Pesisir Barat
f. Menjadi acuan dalam penyesuaian kapasitas pendidikan tenaga kesehatan di
Kabupaten Pesisir Barat.

B. MANFAAT

Penyusunan perencanaan kebutuhan SDM Kesehatan dapat memberikan beberapa


manfaat. diantaranya :
1. Bahan penataan/ penyempurnaan struktur organisasi;

Perencanaan Kebutuhan SDM Kesehatan Kabupaten / Kota Tahun 2020 21


2. Bahan penilaian prestasi kerja jabatan dan prestasi kerja unit;
3. Bahan penyempurnaan sistem dan prosedur kerja;
4. Bahan sarana peningkatan kinerja kelembagaan;
5. Bahan penyusunan standar beban kerja;
6. Penyusunan rencana kebutuhan pegawai secara riil sesuai dengan beban kerja
organisasi;
7. Bahan perencanaan mutasi pegawai dari unit yang berlebihan ke unit yang
kekurangan;
8. Bahan penetapan kebijakan dalam rangka peningkatan pendayagunaan Sumber
Daya Manusia. Dalam hal pengadaan pegawai (khususnya ASN) dan mutasi
pegawai, tentu diperlukan peran lintas sektor/ stakeholder. Dokumen perencanaan
kebutuhan SDM Kesehatan yang dibuat dapat digunakan sebagai bahan
pertimbangan untuk Biro Hukum dan Organisasi serta Badan Kepegawaian dan
Pengembangan SDM Kabupaten Pesisir Barat dalam penyusunan formasi
pengadaan ASN (CPNS dan PPPK) serta redistribusi pegawai.

Perencanaan Kebutuhan SDM Kesehatan Kabupaten / Kota Tahun 2020 22


BAGIAN III
KEADAAN SDM KESEHATAN

a. Keadaan SDM Kesehatan Dinas Kesehatan Kabupaten Pesisir Barat Tahun


2020
Berdasarkan Peraturan Peraturan Bupati Pesisir Barat Nomor 45 Tahun 2016
tentang Tugas, Fungsi dan Tata Kerja Dinas Kesehatan Pesisir Barat, Struktur
Organisasi Dinas Kesehatan Pesisir Barat terdiri dari 1 (satu) Kepala Dinas, 1 (satu)
Sekretariat dengan 2 (dua) Sub Bagian di bawahnya dan 3 (tiga) Bidang dengan
masing-masing 3 (tiga) Seksi di dalamnya.
Sekretariat membawahi Sub Bagian Bina Program dan Informasi dan Sub
Bagian Keuangan, Umum dan Kepegawaian. Sedangkan 3 (tiga) Bidang yang
dimaksud adalah (1) Bidang Kesehatan Masyarakat yang membawahi Seksi
Kesehatan Keluarga dan Gizi, Seksi Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan
Masyarakat, dan Seksi Kesehatan Lingkungan, Makan minum, Kesehatan Kerja dan
Olah Raga (2) Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit yang membawahi
Seksi Surveilans dan Imunisasi, Seksi Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit
Menular, dan Seksi Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Tidak Menular (3)
Bidang Pelayanan dan Sumber Daya Manusia Kesehatan yang membawahi Seksi
Pelayanan, JKN dan Pengobatan Tradisional, seksi Kefarmasian dan Alat Kesehatan,
dan Seksi Sumber Daya Manusia Kesehatan.
Dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsinya, pada bagian Sekretariat
dipimpin oleh Sekretaris, dan setiap Bidang dipimpin oleh seorang Kepala Bidang,
serta Seksi / Sub Bagian yang ada masing-masing dipimpin oleh seorang Kepala Seksi
/ Kepala Sub Bagian. Dalam melaksanakan tugas , pokok dan fungsinya, setiap Seksi /
Sub Bagian yang ada di Dinas Kesehatan Pesisir Barat membawahi beberapa jenis
jabatan fungsional umum yang membantu dalam pelaksanaan tugas sehari-hari.
Penyusunan Jabatan Fungsional Umum (JFU) yang ada di Dinas Kesehatan Pesisir
Barat seluruhnya mengacu pada Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara
dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia Nomor 41 Tahun 2018 tentang
Nomenklatur Jabatan Pelaksana Bagi Pegawai Negeri Sipil (PNS) Di Lingkungan
Instansi Pemerintah,

Perencanaan Kebutuhan SDM Kesehatan Kabupaten / Kota Tahun 2020 23


Sumber Daya Manusia (SDM) Kesehatan yang ada di Dinas Kesehatan Pesisir
Barat seluruhnya berjumlah 934 (sembilan ratus tiga puluh empat) dengan rincian
415 (empat ratus lima belas) orang berstatus Pegawai Negeri Sipil ( PNS ) ,64 (enam
puluh empat) orang berstatus tenaga Sukarela,21 (dua puluh satu) orang berstatus
tenaga Nusantara Sehat, 29 (dua puluh sembilan) tenaga BOK, 2 (dua) tenaga
Pegawai Tidak Tetap (Ptt), 1 (satu) tenaga Pendayagunaan Pendidikan Dokter
Spesialis (PPDS) dan 402 (empat ratus dua) tenaga Kontrak Daerah Pemerintah
Pesisir Barat dengan masa kontrak selama satu tahun dan bisa diperpanjang kembali.
Keadaan SDM Kesehatan dapat dilihat pada tabel di bawah ini

Tabel 3.1

Keadaan SDM Kesehatan di Dinas Kesehatan Kabupaten Pesisir Barat Tahun 2020
bulan September Akhir

Adinkes Kab. Pesisir Barat


No Total
Jenis SDMK
. PNS TK TKS BOK
D
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
1 Kepala Dinas Kesehatan 1 0 0 0 1
2 Sekretariat 1 0 0 0 1
Subbagian Bina Program dan Informasi 5 4 0 0 9
Subbagian Keuangan, Kepegawaian dan
11 12 0 0 23
Umum
Bidang Pelayanan & Sumber Daya 1
3 1 0 0 0
Kesehatan
Seksi Pelayanan Kesehatan, JKN dan
3 6 1 0 10
Pengobatan Tradisional
Seksi Kefarmasian dan Alkes 3 5 0 0 8
Seksi SDM Kesehatan 2 3 0 0 5
4 Bidang Kesehatan Masyarakat 1 0 0 0 1
Seksi Kesga dan Gizi 4 4 0 0 8
Seksi Kesehatan Lingkungan, Makanan dan
1 2 0 2 5
Minuman, Kesehatan Kerja dan Olahraga
Seksi Promosi dan Pemberdayaan Kesehatan
4 0 1 2 7
Masyarakat
Bidang Pecegahan & Pengendalian 1
5 1 0 0 0
Penyakit
Seksi Surveilans dan Imunisasi 2 3 1 0 6
Seksi Pencegahan dan Pengendalian Penyakit
3 1 0 0 4
Menular
Seksi Pengendalian Penyakit Tidak Menular
2 2 1 0 5
dan Kesehatan Jiwa

Perencanaan Kebutuhan SDM Kesehatan Kabupaten / Kota Tahun 2020 24


Jumlah 45 42 4 4 95
Sumber: SDMK Dinkes Kab.Pesisir Barat tahun 2020

Berdasarkan Peraturan Bupati Pesisir Barat Nomor 45 Tahun 2016 tentang Tugas,
Fungsi dan Tata Kerja Dinas Kesehatan Pesisir Barat, Struktur Organisasi Dinas
Kesehatan Pesisir Barat terdiri dari 1 (satu) Kepala Dinas, 1 (satu) Sekretariat dengan
2 (dua) Sub Bagian di bawahnya dan 3 (tiga) Bidang dengan masing-masing 3 (tiga)
Seksi di dalamnya. Sekretariat membawahi Sub Bagian Bina Program dan Informasi dan
Sub Bagian Keuangan, Umum dan Kepegawaian. Sedangkan 3 (tiga) Bidang yang
dimaksud adalah (1) Bidang Kesehatan Masyarakat yang membawahi Seksi Kesehatan
Keluarga dan Gizi, Seksi Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat, dan Seksi
Kesehatan Lingkungan, Makan minum, Kesehatan Kerja dan Olah Raga ; (2) Bidang
Pencegahan dan Pengendalian Penyakit yang membawahi Seksi Surveilans dan
Imunisasi, Seksi Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Menular, dan Seksi
Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Tidak Menular ; (3) Bidang Pelayanan dan
Sumber Daya Manusia Kesehatan yang membawahi Seksi Pelayanan, JKN dan
Pengobatan Tradisional, seksi Kefarmasian dan Alat Kesehatan, dan Seksi Sumber
Daya Manusia Kesehatan.

Dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsinya, pada bagian Sekretariat dipimpin
oleh Sekretaris, dan setiap Bidang dipimpin oleh seorang Kepala Bidang, serta Seksi/Sub
Bagian yang ada masing-masing dipimpin oleh seorang Kepala Seksi/Kepala Sub
Bagian. Dalam melaksanakan tugas , pokok dan fungsinya, setiap Seksi/Sub Bagian
yang ada di Dinas Kesehatan Pesisir Barat membawahi beberapa jenis jabatan pelaksana
yang membantu dalam pelaksanaan tugas sehari-hari. Penyusunan Jabatan Pelaksana
(JP) yang ada di Dinas Kesehatan Pesisir Barat seluruhnya mengacu pada Peraturan
Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia
Nomor 41 Tahun 2018 tentang Nomenklatur Jabatan Pelaksana Bagi Pegawai Negeri
Sipil (PNS) Di Lingkungan Instansi Pemerintah.

Sumber Daya Manusia (SDM) Kesehatan yang ada di Dinas Kesehatan Pesisir Barat
seluruhnya berjumlah 95 (Sembilan Puluh Lima) dengan rincian 45 (Empat Puluh Lima)
orang berstatus Pegawai Negeri Sipil (PNS), 4 (Empat) orang berstatus Tenaga BOK,
dan 4 (Empat) orang berstatus Tenaga Sukarela dan 42 (Empat Puluh Dua) orang

Perencanaan Kebutuhan SDM Kesehatan Kabupaten / Kota Tahun 2020 25


berstatus Tenaga Kontrak Daerah Pemerintah Pesisir Barat dengan masa kontrak selama
satu tahun dan bisa diperpanjang kembali.

b. Keadaan SDM Kesehatan di Puskesmas Kabupaten Pesisir Barat tahun 2020

Keadaan Sumber Daya Manusia Kesehatan di Puskesmas Kabupaten Pesisir Barat


berjumlah 712 (tujuh ratus dua belas) orang. Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan
Republik Indonesia Nomor 43 Tahun 2019 Tentang Pusat Kesehatan Masyarakat,
ketersediaan 9 (sembilan) jenis tenaga kesehatan di seluruh Puskesmas masih ada
yang belum terpenuhi terutama dokter gigi dari 11 Puskesmas Se Kabupaten Pesisir
Barat baru 1 (Satu) Tenaga Dokter Gigi (PTT) Yaitu di Puskesmas Ngambur. Tenaga
dokter tersebar di seluruh Puskesmas Kabupaten Pesisir Barat berjumlah 17 (tujuh belas)
orang berstatus sebagai Pegawa Negeri Sipil (PNS) dan 1 (satu) orang berstatus sebagai
Tenaga Nusantara Sehat (NS). Perawat berjumlah 164 (seratus enam puluh empat)
orang, Bidan berjumlah 329 (tiga ratus dua puluh sembilan) orang. Tenaga Kesehatan
Masyarakat berjumlah 19 (sembilan belas) orang, Sedangkan untuk tenaga Kesehatan
Lingkungan/ Sanitarian berjumlah 20 (dua puluh) orang. Ahli Teknologi Laboratorium
Medik 17 (tujuh belas) orang, tenaga Kefarmasian berjumlah 15 (lima belas) orang, dan
Tenaga Apoteker berjumlah 10 (sepuluh) orang. Berikut table Keadaan SDM Kesehatan
di Puskesmas se- Kabupaten Pesisir Barat tahun 2020 bulan September

Perencanaan Kebutuhan SDM Kesehatan Kabupaten / Kota Tahun 2020 26


Tabel 3.2
Keadaan SDM Kesehatan di Puskesmas se- Kabupaten Pesisir Barat tahun 2020 bulan
September
PUSKESMAS se Kabupaten Pesisir Barat
Jumlah SDMK Saat Ini
No. Jenis SDMK
PNS PTT TKD TKS NS K. TOTAL
BOK
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)
1 Kapus 9 0 0 0 0 0 9
2 Ka TU 10 0 0 0 0 0 10
3 Dokter Umum 17 0 0 0 1 0 18
4 Dokter Gigi 0 1 0 0 0 0 1
5 Perawat 82 0 63 18 1 0 164
6 Bidan 117 0 182 26 2 2 329
7 Gizi 15 0 1 0 3 0 19
8 Farmasi 10 0 3 0 2 0 15
9 Apoteker 9 0 0 0 1 0 10
10 Laboratorium 11 0 1 0 4 1 17
11 Kesling 9 0 1 0 4 6 20
12 Kesmas 8 0 3 0 3 5 19
13 Perawat Gigi 12 0 3 0 0 0 15
14 Supir Ambulance 1 0 5 3 0 0 9
15 Cleaning Service 0 0 5 7 0 0 12
16 Satpam 0 0 1 4 0 0 5
17 Administrasi 6 0 22 1 0 11 40
Jumlah 316 1 290 59 21 25 712

Perencanaan Kebutuhan SDM Kesehatan Kabupaten / Kota Tahun 2020 27


Tabel 3,2
Keadaan SDM Kesehatan di Puskesmas – Puskesmas Kabupaten Pesisir Barat tahun 2020 bulan September
No Puskesmas “Bengkunat”
Puskesmas “Bengkunat Belimbing” Jenis SDMK
No .
Jenis SDMK
. TK K. Tota TK K. Total
PNS PTT TKS NS PNS PTT TKS NS
D BOK l D BOK
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)
1 KAPUS 1 0 0 0 0 0 1 1 KAPUS 0 0 0 0 0 0 0
2 Ka TU 1 0 0 0 0 0 1 2 Ka TU 1 0 0 0 0 0 1
3 DOKTER 2 0 0 0 0 0 2 3 DOKTER 2 0 0 0 0 0 2
4 DOKTER GIGI 0 0 0 0 0 0 0 4 DOKTER GIGI 0 0 0 0 0 0 0
5 PERAWAT 12 0 6 3 0 0 21 5 PERAWAT 11 0 8 0 0 0 19
6 BIDAN 12 0 23 8 1 0 44 6 BIDAN 10 0 16 3 0 0 29
7 GIZI 2 0 0 0 1 0 3 7 GIZI 2 0 0 0 0 0 2
8 FARMASI 1 0 0 0 1 0 2 8 FARMASI 1 0 0 0 0 0 1
9 APOTEKER 1 0 0 0 0 0 1 9 APOTEKER 1 0 0 0 0 0 1
10 LAB 1 0 0 0 1 0 2 10 LAB 1 0 0 0 0 1 2
11 KESLING 1 0 0 0 2 0 3 11 KESLING 1 0 0 0 0 0 1
12 KESMAS 1 0 0 0 1 0 2 12 KESMAS 1 0 1 0 0 0 2
13 PERAWAT GIGI 2 0 0 0 0 0 2 13 PERAWAT GIGI 1 0 1 0 0 0 2
SUPIR SUPIR
14 0 0 0 1 0 0 1 14 0 0 0 1 0 0 1
AMBULANCE AMBULANCE
CLEANING CLEANING
15 0 0 0 0 0 0 0 15 0 0 0 2 0 0 1
SERVICE SERVICE
16 SATPAM 0 0 0 0 0 0 0 16 SATPAM 0 0 0 0 0 0 0
17 ADMINISTRASI 0 0 1 0 0 1 2 17 ADMINISTRASI 0 0 0 0 0 1 1
Jumlah 37 0 30 12 7 1 87 Jumlah 32 0 26 6 0 2 66

Sumber: SDMK Dinkes Kab.Pesisir Barat tahun 2020


Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa SDM yang ada di Puskesmas Bengkunat Belimbing Kabupaten Pesisir Barat belum semuanya terpenuhi. Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 43 Tahun

2019, dari (9) sembilan jenis ketenagaan wajib, yang belum terpenuhi di Puskesmas Bengkunat Belimbing yaitu Tenaga Dokter Gigi. Untuk Jabatan Pelaksana tenaga satpam dan cleaning service belum terisi.

Puskesmas Bengkunat Kabupaten Pesisir Barat belum semuanya terpenuhi. Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 43 Tahun 2019, dari (9) sembilan jenis ketenagaan wajib, yang belum

terpenuhi di Puskesmas Bengkunat yaitu Tenaga Dokter Gigi. Untuk Jabatan Pelaksana di Puskesmas Bengkunat seperti tenaga administrasi, Supir Ambulan dan Cleaning Service masih diisi oleh tenaga

kontrak sukarela dan kontrak BOK, sedangkan untuk tenaga satpam belum terisi.

No Jenis SDMK No Puskesmas “Biha”


Puskesmas “Ngambur” Jenis SDMK
. .
PNS PTT TK TKS NS K. Tota PNS PTT TK TKS NS K. Total
D BOK l D BOK
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)
1 KAPUS 1 0 0 0 0 0 1 1 KAPUS 1 0 0 0 0 0 1
2 Ka TU 1 0 0 0 0 0 1 2 Ka TU 1 0 0 0 0 0 1
3 DOKTER 2 0 0 0 0 0 2 3 DOKTER 2 0 0 0 0 0 2
4 DOKTER GIGI 0 1 0 0 0 0 1 4 DOKTER GIGI 0 0 0 0 0 0 0
5 PERAWAT 8 0 14 1 0 0 23 5 PERAWAT 9 0 8 4 0 0 21
6 BIDAN 14 0 24 3 0 1 42 6 BIDAN 14 0 31 3 0 0 48
7 GIZI 3 0 0 0 0 0 3 7 GIZI 2 0 0 0 0 0 2
8 FARMASI 1 0 1 0 0 0 2 8 FARMASI 1 0 0 0 0 0 1
9 APOTEKER 1 0 0 0 0 0 1 9 APOTEKER 1 0 0 0 0 0 1
10 LAB 1 0 0 0 0 0 1 10 LAB 1 0 0 0 0 0 1
11 KESLING 1 0 0 0 0 0 1 11 KESLING 1 0 0 0 0 1 2
12 KESMAS 0 0 0 0 0 0 0 12 KESMAS 1 0 0 0 0 1 2
13 PERAWAT GIGI 2 0 1 0 0 0 3 13 PERAWAT GIGI 1 0 0 0 0 0 1
SUPIR SUPIR
14 0 0 2 0 0 0 2 14 0 0 1 0 0 0 1
AMBULANCE AMBULANCE
CLEANING CLEANING
15 0 0 2 0 0 0 2 15 0 0 1 1 0 0 2
SERVICE SERVICE
16 SATPAM 0 0 0 1 0 0 1 16 SATPAM 0 0 0 1 0 0 1
17 ADMINISTRASI 0 0 1 0 0 1 2 17 ADMINISTRASI 4 0 5 0 0 1 10
Jumlah 35 1 45 5 0 2 88 Jumlah 39 0 46 9 0 3 97

Sumber: SDMK Dinkes Kab.Pesisir Barat tahun 2020

Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa SDM yang ada di Puskesmas Ngambur Kabupaten Pesisir Barat belum semuanya terpenuhi. Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 43 Tahun 2019, dari

(9) sembilan jenis ketenagaan wajib, yang belum terpenuhi di Puskesmas Ngambur yaitu Tenaga Kesehatan Masyarakat, untuk tanaga dokter gigi diisi Pegawai Tidak Tetap yang perekrutannya dilakukan pada

tahun 2020 dengan kontrak kerja selama 2 tahun. Untuk Jabatan Pelaksana di Puskesmas Ngambur seperti tenaga administrasi, supir ambulan, cleaning service dan satpam masih diisi oleh tenaga kontrak

daerah, kontrak sukarela dan kontrak BOK.


Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa SDM yang ada di Puskesmas Biha Kabupaten Pesisir Barat belum semuanya terpenuhi. Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 43 Tahun 2019, dari (9)

sembilan jenis ketenagaan wajib, yang belum terpenuhi di Puskesmas Biha yaitu Tenaga Dokter Gigi. Untuk Jabatan Pelaksana di Puskesmas Biha seperti tenaga administrasi sudah terisi oleh tenaga PNS,

sedangkan untuk tenaga supir, satpam, dan cleaning service masih diisi oleh tenaga kontrak daerah, kontrak sukarela dan kontrak BOK.

No Puskesmas “Krui”
Puskesmas “Krui Selatan” Jenis SDMK
No .
Jenis SDMK
. TK K. Tota TK K. Tota
PNS PTT TKS NS PNS PTT TKS NS
D BOK l D BOK l
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)
1 KAPUS 1 0 0 0 0 0 1 1 KAPUS 1 0 0 0 0 0 1
2 Ka TU 1 0 0 0 0 0 1 2 Ka TU 1 0 0 0 0 0 1
3 DOKTER 1 0 0 0 0 0 1 3 DOKTER 3 0 0 0 0 0 3
4 DOKTER GIGI 0 0 0 0 0 0 0 4 DOKTER GIGI 0 0 0 0 0 0 0
5 PERAWAT 2 0 4 0 0 0 6 5 PERAWAT 12 0 10 6 0 0 28
6 BIDAN 11 0 11 1 0 0 23 6 BIDAN 16 0 27 4 0 0 47
7 GIZI 0 0 1 0 0 0 1 7 GIZI 1 0 0 0 0 0 1
8 FARMASI 0 0 1 0 0 0 1 8 FARMASI 1 0 1 0 0 0 2
9 APOTEKER 0 0 0 0 0 0 0 9 APOTEKER 1 0 0 0 0 0 1
10 LAB 1 0 0 0 0 0 1 10 LAB 2 0 0 0 0 0 2
11 KESLING 0 0 1 0 0 1 2 11 KESLING 1 0 0 0 0 1 2
12 KESMAS 0 0 0 0 0 1 1 12 KESMAS 1 0 2 0 0 1 4
13 PERAWAT GIGI 0 0 0 0 0 0 0 13 PERAWAT GIGI 1 0 1 0 0 0 2
SUPIR SUPIR
14 0 0 0 0 0 0 0 14 1 0 1 0 0 0 2
AMBULANCE AMBULANCE
CLEANING CLEANING
15 0 0 0 0 0 0 0 15 0 0 0 2 0 0 2
SERVICE SERVICE
16 SATPAM 0 0 0 0 0 0 0 16 SATPAM 0 0 1 0 0 0 1
17 ADMINISTRASI 0 0 3 0 0 1 4 17 ADMINISTRASI 1 0 5 0 0 1 7
Jumlah 17 0 21 1 0 3 42 Jumlah 43 0 48 12 0 3 106
Sumber: SDMK Dinkes Kab.Pesisir Barat tahun 2020

Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa SDM yang ada di Puskesmas Krui Selatan Kabupaten Pesisir Barat belum semuanya terpenuhi. Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 43 Tahun 2019, dari

(9) sembilan jenis ketenagaan wajib, yang belum terpenuhi di Puskesmas Krui Selatan yaitu Tenaga Dokter Gigi, Apoteker dan Terapis Gigi dan Mulut. Untuk Jabatan Pelaksana di Puskesmas Krui Selatan

seperti tenaga administrasi masih diisi oleh tenaga kontrak, sedangkan untuk tenaga supir, satpam, dan cleaning service belum terpenuhi.

Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa SDM yang ada di Puskesmas Krui Kabupaten Pesisir Barat belum semuanya terpenuhi. Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 43 Tahun 2019 tentang

Pusat Kesehatan Masyarakat, dari (9) sembilan jenis ketenagaan wajib, yang belum terpenuhi di Puskesmas Krui yaitu dokter gigi. Untuk Jabatan Pelaksana di Puskesmas Krui seperti tenaga administrasi,

supir, satpam, dan cleaning service masih diisi oleh tenaga kontrak daerah, kontrak sukarela dan kontrak BOK.
No Puskesmas “Karya Penggawa”
Puskesmas “Way Krui ” Jenis SDMK
No .
Jenis SDMK
. TK K. Tota TK K. Tota
PNS PTT TKS NS PNS PTT TKS NS
D BOK l D BOK l
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)
1 KAPUS 1 0 0 0 0 0 1 1 KAPUS 1 0 0 0 0 0 1
2 Ka TU 1 0 0 0 0 0 1 2 Ka TU 1 0 0 0 0 0 1
3 DOKTER 1 0 0 0 0 0 1 3 DOKTER 1 0 0 0 0 0 1
4 DOKTER GIGI 0 0 0 0 0 0 0 4 DOKTER GIGI 0 0 0 0 0 0 0
5 PERAWAT 1 0 3 2 0 0 6 5 PERAWAT 5 0 5 2 0 0 12
6 BIDAN 3 0 11 1 0 0 15 6 BIDAN 12 0 12 2 0 0 26
7 GIZI 1 0 0 0 0 0 1 7 GIZI 1 0 0 0 0 0 1
8 FARMASI 1 0 0 0 0 0 1 8 FARMASI 1 0 0 0 0 0 1
9 APOTEKER 0 0 0 0 0 0 0 9 APOTEKER 1 0 0 0 0 0 1
10 LAB 0 0 1 0 0 0 1 10 LAB 1 0 0 0 0 0 1
11 KESLING 0 0 0 0 0 1 1 11 KESLING 1 0 0 0 0 1 2
12 KESMAS 0 0 0 0 0 1 1 12 KESMAS 1 0 0 0 0 1 2
13 PERAWAT GIGI 1 0 0 0 0 0 1 13 PERAWAT GIGI 1 0 0 0 0 0 1
14 SUPIR 0 0 0 1 0 0 1 14 SUPIR 0 0 0 0 0 0 0
AMBULANCE AMBULANCE
CLEANING CLEANING
15 0 0 0 0 0 0 0 15 0 0 2 0 0 0 2
SERVICE SERVICE
16 SATPAM 0 0 0 0 0 0 0 16 SATPAM 0 0 0 0 0 0 0
17 ADMINISTRASI 1 0 3 0 0 1 5 17 ADMINISTRASI 0 0 4 0 0 1 5
Jumlah 11 0 18 4 0 3 36 Jumlah 27 0 23 4 0 3 57

Sumber: SDMK Dinkes Kab.Pesisir Barat tahun 2020

Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa SDM yang ada di Puskesmas Way Krui Kabupaten Pesisir Barat belum semuanya terpenuhi. Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 43 Tahun 2019

tentang Pusat Kesehatan Masyarakat, dari (9) sembilan jenis ketenagaan wajib, yang belum terpenuhi di Puskesmas Way Krui yaitu Tenaga Dokter Gigi dan Apoteker. Untuk tenaga kesehatan lainnya di

Puskesmas Way Krui kebanyakan masih diisi oleh tenaga kontrak dikarenakan pada tahun 2018 Puskesmas Way Krui belum bisa mengusulkan kebutuhan CPNS dikarenakan Puskesmas belum teregistrasi.

Untuk Jabatan Pelaksana di Puskesmas Way Krui seperti tenaga administrasi, dan supir ambulan masih diisi oleh tenaga kontrak BOK dan tenaga kontrak sukarela, sedangkan untu satpam dan cleaning service

belum terisi

Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa SDM yang ada di Puskesmas Karya Penggawa Kabupaten Pesisir Barat belum semuanya terpenuhi. Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 43 Tahun

2019 tentang Pusat Kesehatan Masyarakat, dari (9) sembilan jenis ketenagaan wajib, yang belum terpenuhi di Puskesmas Karya Penggawa yaitu Tenaga Dokter Gigi. Untuk Jabatan Pelaksana di Puskesmas

Karya Penggawa seperti tenaga administrasi, satpam, dan cleaning service masih diisi oleh tenaga kontrak daerah dan tenaga kontrak BOK, sedangkan untuk tenaga supir ambulan belum terisi.
No Puskesmas “Pugung Tampak”
Puskesmas “Pulau Pisang ” Jenis SDMK
No .
Jenis SDMK
. TK K. Tota TK K. Tota
PNS PTT TKS NS PNS PTT TKS NS
D BOK l D BOK l
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)
1 KAPUS 1 0 0 0 0 0 1 1 KAPUS 0 0 0 0 0 0 0
2 Ka TU 0 0 0 0 0 0 0 2 Ka TU 1 0 0 0 0 0 1
3 DOKTER 0 0 0 0 0 0 0 3 DOKTER 2 0 0 0 0 0 2
4 DOKTER GIGI 0 0 0 0 0 0 0 4 DOKTER GIGI 0 0 0 0 0 0 0
5 PERAWAT 7 0 2 0 1 0 10 5 PERAWAT 10 0 1 0 0 0 11
6 BIDAN 7 0 6 0 1 0 14 6 BIDAN 10 0 6 1 0 0 17
7 GIZI 1 0 0 0 1 0 2 7 GIZI 1 0 0 0 0 0 1
8 FARMASI 1 0 0 0 1 0 2 8 FARMASI 1 0 0 0 0 0 1
9 APOTEKER 1 0 0 0 1 0 2 9 APOTEKER 1 0 0 0 0 0 1
10 LAB 1 0 0 0 2 0 3 10 LAB 1 0 0 0 0 0 1
11 KESLING 1 0 0 0 1 0 2 11 KESLING 1 0 0 0 0 1 2
12 KESMAS 1 0 0 0 2 0 3 12 KESMAS 1 0 0 0 0 0 1
13 PERAWAT GIGI 1 0 0 0 0 0 1 13 PERAWAT GIGI 1 0 0 0 0 0 1
SUPIR SUPIR
14 0 0 0 0 0 0 0 14 0 0 0 0 0 0 0
AMBULANCE AMBULANCE
CLEANING CLEANING
15 0 0 0 0 0 0 0 15 0 0 0 1 0 0 1
SERVICE SERVICE
16 SATPAM 0 0 0 0 0 0 0 16 SATPAM 0 0 0 1 0 0 1
17 ADMINISTRASI 0 0 0 0 0 1 1 17 ADMINISTRASI 0 0 0 0 0 1 1
Jumlah 22 0 8 0 10 1 41 Jumlah 30 0 7 3 0 2 42
Sumber: SDMK Dinkes Kab.Pesisir Barat tahun 2020
Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa SDM yang ada di Puskesmas Pulau Pisang Kabupaten Pesisir Barat belum semuanya terpenuhi. Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 43 Tahun 2019

tentang Pusat Kesehatan Masyarakat, dari (9) sembilan jenis ketenagaan wajib, yang belum terpenuhi di Puskesmas Pulau Pisang yaitu Tenaga dokter Umum dan dokter gigi. Untuk Jabatan Pelaksana di

Puskesmas Pulau Pisang seperti tenaga administrasi masih diisi oleh tenaga kontrak BOK, sedangkan untuk tenaga supir, satpam, dan cleaning service masih belum terisi.

Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa SDM yang ada di Puskesmas Pugung Tampak Kabupaten Pesisir Barat belum semuanya terpenuhi. Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 43 Tahun 2019

tentang Pusat Kesehatan Masyarakat, dari (9) sembilan jenis ketenagaan wajib, yang belum terpenuhi di Puskesmas Pugung Tampak yaitu Tenaga Dokter Gigi. Untuk Jabatan Pelaksana di Puskesmas Pugung

Tampak seperti tenaga administrasi, satpam, dan cleaning service masih diisi oleh tenaga kontrak sukarela dan kontrak BOK, sedangkan untuk supir ambulan belum terisi.
Puskesmas “Lemong”
No
Jenis SDMK K.
. PNS PTT TKD TKS NS Total
BOK
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)
1 KAPUS 1 0 0 0 0 0 1
2 Ka TU 1 0 0 0 0 0 1
3 DOKTER 1 0 0 0 1 0 2
4 DOKTER GIGI 0 0 0 0 0 0 0
5 PERAWAT 5 0 2 0 0 0 7
6 BIDAN 8 0 15 0 0 1 24
7 GIZI 1 0 0 0 1 0 2
8 FARMASI 1 0 0 0 0 0 1
9 APOTEKER 1 0 0 0 0 0 1
10 LAB 1 0 0 0 1 0 2
11 KESLING 1 0 0 0 1 0 2
12 KESMAS 1 0 0 0 0 0 1
13 PERAWAT GIGI 1 0 0 0 0 0 1
SUPIR
14 0 0 1 0 0 0 1
AMBULANCE
CLEANING
15 0 0 0 1 0 0 1
SERVICE
16 SATPAM 0 0 0 1 0 0 1
17 ADMINISTRASI 0 0 0 1 0 1 2
Jumlah 23 0 18 3 4 2 50
Sumber: SDMK Dinkes Kab.Pesisir Barat tahun 2020

Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa SDM yang ada di Puskesmas Lemong Kabupaten Pesisir Barat

belum semuanya terpenuhi. Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 43 Tahun 2019 tentang

Pusat Kesehatan Masyarakat, (9) sembilan jenis ketenagaan yang belum terpenuhi di Puskesmas Lemong

yaitu Tenaga Dokter Gigi. Untuk tenaga dokter umum di Puskesmas Lemong, dikarenakan 1 orang tenaga

dari Nusantara Sehat dan masa tugasnya berakhir pada bulan November 2020, maka Puskesmas Lemong

masih membutuhkan tambahan 1 orang dokter umum. Untuk Jabatan Pelaksana di Puskesmas Lemong

seperti tenaga administrasi, supir, satpam, dan cleaning service masih diisi oleh tenaga kontrak sukarela

dan tenaga kontrak BOK.

Perencanaan Kebutuhan SDM Kesehatan Kabupaten / Kota Tahun 2020 37


c. Keadaan SDM Kesehatan di RSUD K.H. Muhammad Thohir Kabupaten

Pesisir Barat tahun 2020

Tabel 3.3
Keadaan SDM Kesehatan di RSUD K.H. M. Thohir Kabupaten Pesisir Barat Tahun 2020
RSUD K.H.M. Thohir
No
Jenis SDMK TK K. PPDS
. PNS PTT TKS NS Total
D BOK
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10)
1 DIREKTUR 0 0 0 0 0 0 0 0
2 Ka TU 1 0 0 0 0 0 0 1
3 Kasi Keperawatan 1 0 0 0 0 0 0 1
4 Kasi Pelayanan & RM 1 0 0 0 0 0 0 1
5 DOKTER UMUM 4 0 2 0 0 0 0 6
6 DOKTER GIGI 1 1 0 0 0 0 0 2
7 Spesialis Bedah 0 0 1 0 0 0 0 1
Spesialis Obstetri & 0
8 0 0 1 0 0 0 1
Ginekologi
Spesialis Penyakit 1
9 0 0 0 0 0 0 1
Dalam
10 Spesialis Anak 0 0 0 0 0 0 0 0
11 Spesialis Anestologi 0 0 0 0 0 0 0 0
12 Spesialis Radiologi 1 0 0 0 0 0 0 1
13 PERAWAT 17 0 13 1 0 0 0 31
14 BIDAN 13 0 27 0 0 0 0 40
15 GIZI 4 0 0 0 0 0 0 4
16 FARMASI 2 0 0 0 0 0 0 2
17 APOTEKER 1 0 0 0 0 0 0 1
18 LABORATORIUM 2 0 1 0 0 0 0 3
19 KESLING 0 0 1 0 0 0 0 1
20 KESMAS 4 0 0 0 0 0 0 4
21 PERAWAT GIGI 2 0 0 0 0 0 0 2
SUPIR 0
22 0 0 3 0 0 0 3
AMBULANCE
CLEANING 0
23 0 0 5 0 0 0 5
SERVICE
24 SATPAM 0 0 4 0 0 0 0 4
25 ADMINISTRASI 0 0 7 0 0 0 0 7
26 RADIOLOGI 0 0 2 0 0 0 0 2
REFRAKSIONIS 0
27 0 0 1 0 0 0 1
OPTOMETRIS
28 JURU MASAK 0 0 2 0 0 0 0 2
Jumlah 54 1 70 1 0 0 1 127

Perencanaan Kebutuhan SDM Kesehatan Kabupaten / Kota Tahun 2020 38


Pada Tabel 3.3 RSUD KH. Muhammad Thohir merupakan rumah sakit tipe D, berdasarkan Peraturan
Menteri Kesehatan Nomor 3 Tahun 2020 tentang Klasifikasi dan Perizinan Rumah Sakit, Rumah Sakit tipe D
wajib memiliki minimal 4 spesialis dasar, yaitu spesialis bedah, spesialis penyakit dalam, spesialis obstetrik dan
ginekologi, serta spesialis anak.

Pada tabel diatas dapat dilihat bahwa di RSUD KH. Muhammad Thohir masih kekurangan beberapa
tenaga kesehatan. Tenaga yang masih dibutuhkan oleh rumah sakit salah satunya dokter spesialis anak yang
merupakan tenaga spesialis dasar wajib rumah sakit tipe D, sedangkan untuk dokter spesialis bedah dan spesialis
obstetrik dan ginekologi dipenuhi dengan melakukan MOU dokter kontrak spesialis dari kabupaten tetangga.
Untuk dokter spesialis penyakit dalam tahun ini kabupaten Pesisir Barat mendapatkan dokter penugasan PPDS
Pusat dengan masa tugas 1 tahun. Sedangkan untuk spesialis penunjang RSUD KH.Muhammad Thohir
memiliki 1 (satu) orang dokter spesialis radiologi.

Tenaga dokter umum RSUD KH.Muhammad Thohir berjumlah 6 orang, terdiri dari 4 tenaga PNS dan 2
Tenaga Kontrak Daerah, akan tetapi 1 dokter sedang melanjutkan studi spesialis, sehingga dokter yang aktif saat
ini di rumah sakit berjumlah 5 orang. Untuk tenaga dokter gigi berjumlah 2 orang terdiri dari tenaga PNS dan
PTT, akan tetapi 1 dokter sedang melanjutkan studi spesialis.

Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 3 tahun 2020 tentang Klasifikasi dan Perizinan
Rumah Sakit menjelaskan bahwa standar ketenagaan minimal untuk tenaga perawat yaitu 2 orang perawat
untuk 3 tempat tidur pasien. RS KH. Muhammad Thohir Kabupaten Pesisir Barat memiliki 23 tempat tidur,
sehingga kebutuhan tenaga perawat di RSUD KH. Muhammad Thohir berjumlah 16 orang tenaga perawat. Di
RSUD KH. Muhammad Thohir sendiri tenaga perawat yang ada berjumlah 35 orang sehingga sudah
mencukupi untuk standar ketenagaan minimal.

Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 3 tahun 2020 tentang Klasifikasi dan Perizinan
Rumah Sakit menjelaskan bahwa standar ketenagaan minimal untuk tenaga Apoteker yaitu 3 orang. Saat ini
tenaga apoteker di rumah sakit berjumlah 1 orang sehingga rumah sakit masih kekurangan tenaga apoteker.

Untuk standar ketenagaan minimal Tenaga Teknik Kefarmasian yaitu 2 orang. Saat ini tenaga Teknik
Kefarmasian di rumah sakit berjumlah 2 orang sehingga tenaga Teknik Kefarmasian rumah sakit saat ini sudah
mencukupi.

Untuk tenaga Nutrisionis dan Kesehatan Masyarakat di RSUD Kabupaten Pesisir saat ini berjumlah 4
orang sehingga sudah mencukupi kebutuhan di Rumah Sakit. Sedangkan untuk tenaga kesehatan lingkungan
Rumah Sakit masih kekurangan tenaga.

Tenaga radiografer di Rumah Sakit sebanyak 2 orang, tenaga terapis gigi dan mulut sebanyak 2 orang,
serta untuk tenaga Ahli Laboratorium Tenaga Medik sebanyak 4 orang, sehingga sudah mencukupi kebutuhan.
Untuk tenaga Perekam medis dan informasi kesehatan di rumah sakit belum ada sehingga perlu diadakan
pengusulan pemenuhan kebutuhan tenaga tersebut.

Perencanaan Kebutuhan SDM Kesehatan Kabupaten / Kota Tahun 2020 39


Tabel 3.4
Keadaan SDM Kesehatan di Fasyankes Swasta (Optik, Balai Pengobatan, Apotik,
Toko obat) di Kabupaten Pesisir Barat tahun 2020
No. Jenis SDMK Optik BP Apotik Toko Jumlah
…… ….. ……. Obat
…….
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
1 Dokter Umum 13 13
2 Dokter Spesialis 3 3
3 Bidan 48 48
4 Perawat 3 3
5 Apoteker 7 7
6 Asisten Apoteker 1 4 5
7 Refraksionis 1 1
Optometris
Jumlah (Kab .Pesisir Barat..) 1 67 8 4 80

Perencanaan Kebutuhan SDM Kesehatan Kabupaten / Kota Tahun 2020 40


BAGIAN IV
RENCANA KEBUTUHAN SDM KESEHATAN

A. Metode Perhitungan Kebutuhan SDM Kesehatan yang digunakan

a. Penyusunan Dokumen Perencanaan Kebutuhan SDM Kesehatan Kabupaten Pesisir


Barat. Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 33 Tahun 2015 Tentang
Pedoman Penyusunan Perencanaan Kebutuhan Sumber Daya Manusia Kesehatan
dan Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatus Negara Dan Reformasi Birokrasi
Nomor 41 Tahun 2018 Tentang Nomenklatur Jabatan Pelaksana Bagi PNS Di
Lingkungan Instansi Pemerintah. Penyusunan kebutuhan SDM Kesehatan dengan
menggunakan metode :
1. Analisa Beban Kerja Kesehatan (ABK Kes)
Metode ini dihitung berdasarkan pada beban kerja yang dilaksanakan oleh
setiap jenis SDM Kesehatan sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya. Metode
ini bertujuan untuk menghitung kebutuhan jumlah semua jenis SDMKesehatan
2. Standar Ketenagaan Minimal (SKM)
Metode ini bertujuan untuk menghitumg kebutuhan SDM Kesehatan minimal
yang harus ada sesuai dengan Peraturan Menteri Kesehatan nomor 75 tahun
2014 tentang Pusat Kesehatan Masyarakat dan Peraturan Menteri Kesehatan
nomor 56 tahun 2014 tentang Klasifikasi dan Perizinan Rumah Sakit.

B. Hasil perhitungan kebutuhan SDMK


1. Rencana Kebutuhan SDM Kesehatan Menggunakan Analisa Beban Kerja
Kesehatan (ABK Kes)
a. Kebutuhan SDM Kesehatan di Dinas Kesehatan Kabupaten Pesisir Barat
Tahun 2020
Tabel 4.1
Data Keadaan SDM Dinas Kesehatan Kabupaten Pesisir Barat Tahun 2020

ASN
N Perhitunga
Kelompok dan Jenis SDMK Kebutuhan KEADAAN
O n
NON
ASN
ASN

1 Kepala Dinas 1 0 1 0 Sesuai

 2 Sekretaris 1 0 1 0 Sesuai
Subbagian Bina Program dan 1 0 1
 3 Informasi 0  Sesuai
4 1 1 2
Analis Data dan Informasi -1 Kurang
Penyusun Program Anggaran
5 dan Pela 1 1 2
Poran -1 Kurang
6 2 2 3
Pengolah Data -1 Kurang
7 Subbagian Keuangan,
Kepegawaiaan dan Umum 1 0  1 0 Sesuai
8 1 1 1
Analis Keuangan 0 Sesuai
9 1 1 1
Bendahara 0 Sesuai
10 1 1 1
Pengelola gaji 0 Sesuai
11 2 2 4
Pengelola laporan keuangan -2 Kurang
12 1 0 1
Pengelola barang milik negara 0 Sesuai
13 0 4 1
Pengelola Kepegawaian -1 Kurang
14 1 3 2
Pengadministrasi Umum -1 Kurang
15 1 0 1
Pranata Pengarsipan 0 Sesuai
16 0 1 2
Pramu Kebersihan -2 Kurang
17 0 0 1
Petugas keamanan -1 Kurang
18 0 0 1
Pengemudi -1 Kurang
19
Bidang Kesehatan Masyarakat 1 0  1 0 Sesuai
20 Seksi Kesehatan Keluarga dan
Gizi 1 0  1 0 Sesuai
21 0 1 1
Analis Kesehatan Ibu dan Anak -1 Kurang
22 1 1 1
Analis Gizi 0 Sesuai
23 1 1 2
Pengelola Program Gizi -1 Kurang
24 Pengelola Program Kesehatan 1 1 2
Keluarga -1 Kurang
Seksi Kesehatan Lingkungan,
25 Makanan dan Minuman ,
Kesehatan Kerja dan Olahraga 1 0  1 0 Sesuai
26 1 1 2
Analis Kesehatan Kerja -1 Kurang
27 Pengelola sarana kesehatan 1 3 3
lingkungan -2 Kurang
28 2 0 2
Analis Obat dan Makanan 0 Sesuai
Seksi Promosi dan
29 Pemberdayaan Kesehatan
Masyarakat 1 0  1 0 Sesuai
30 Analis Pemberdayaan 0 0 2
Masyarakat -2 Kurang
31 1 1 2
Penyusun rencana promosi -1 Kurang
32 Pengelola Penggerak PSM 1 1 2
dibidang Kesehatan -1 Kurang
33 Bidang Pencegahan Dan
Pengendalian Penyakit 1 0  1 0 Sesuai
34
Seksi Surveiilens dan Imunisasi 1 0  1 0 Sesuai
35 0 0 1
Analis Data dan Informasi -1 Kurang
36 Pengelola Pengamatan Penyakit 1 2 2
dan Imunisasi -1 Kurang
37 0 1 2
Pengelola Program Imunisasi -2 Kurang
38 Seksi Pencegahan dan
Pengendalian Penyakit Menular 1 0  1 0 Sesuai
39 0 0 1
Analis Penyakit Menular -1 Kurang
40 Pengelola pemberantasan 1 0 1
penyakit Menular langsung 0 Sesuai
41 Pengelola pemberantasan 0 0 1
penyakit bersumber binatang -1 Kurang
Pengadministrasi Program
42 Pemberantasan Penyakit 1 1 2
Menular -1 Kurang
Seksi Pengendalian Penyakit
43 Tidak Menular dan Kesehatan
Jiwa 1 0  1 0 Sesuai
44 0 1
Analis Data dan Informasi -1 Kurang
45 Pengelola Penyakit Tidak 1 2 3
Menular -2 Kurang
46 Bidang Pelayanan Dan Sumber
Daya Kesehatan 1 0  1 0 Sesuai
47 Seksi Pelayanan Kesehatan, JKN
dan Pengobatan Tradisional 1 0  1 0 Sesuai
48 Analis Pembayaran Jaminan
Kesehatan 0 1 1 -1 Kurang
49
Pengelola Pelayanan Kesehatan 1 2 3 -2 Kurang
50
Analis Data dan Informasi 0 2 2 -2 Kurang
51 Pengelola Program Jaminan
Pemeliharaan Kesehatan 1 1 2 -1 Kurang
52 Seksi Kefarmasian dan Alat
Kesehatan 1 0  1 0 Sesuai
53 0 0 2 -2
Analis Data dan Informasi Kurang
54 Pengelola 0bat dan alat-alat 1 2 2 -1
Kesehatan Kurang
55 1 3 3 -2
Pengelola Kefarmasian Kurang
Seksi Sumber Daya Manusia dan
 56 Kesehatan 1 0  1 0 Sesuai
57 Analis Pengembangan SDM 0 0 1 -1
Aparatur Kurang
58 0 1 2 -2
Pengelola Perizinan Kurang
59 0 2 3 -3
Pengelola Profesi SDM Kurang
0 0 21
 60 Jabatan Fungsional
61 Epidemiologi kesehatan ahli 0 0 3 -3
pertama Kurang
62 Epidemiologi kesehatan ahli 0 0 3 -3
muda Kurang
63 penyuluh kesehatan masyarakat 0 0 4 -4
ahli pertama Kurang
64 pembimbing kesehatan kerja ahli 0 0 3 -3
pertama Kurang
65 0 0 2 -2
sanitarian ahli pertama Kurang
66 0 0 2 -2
sanitarian pelaksana lanjutan Kurang
67 administrator kesehatan ahli 0 0 4 -4
pertama Kurang
-69
TOTAL 29  47 114
JUMLAH TOTAL ESSELON
  16    
II, III & IV    
JUMLAH TOTAL PEGAWAI 45    
     
JUMLAH TOTAL PEGAWAI 45
   

Dari table diatas Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 33 Tahun 2015
Tentang Pedoman Penyusunan Perencanaan Kebutuhan Sumber Daya Manusia Kesehatan
dan Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatus Negara Dan Reformasi Birokrasi Nomor 41
Tahun 2018 Tentang Nomenklatur Jabatan Pelaksana Bagi PNS Di Lingkungan Instansi
Pemerintah,standar kebutuhan SDM Kesehatan di Dinas Kesehatan Kabupaten Pesisir Barat
berdasarkan perhitungan metode Analisis Beban Kerja masih memiliki kekurangan pegawai
sebanyak 48 orang dan jabatan fungsional sebanyak 21 orang.
Sekretariat Dinas Kesehatan Kabupaten Pesisir Barat berjumlah 12 orang, Standar
kebutuhan pegawai berdasarkan beban kerja 23 orang jadi terdapat kekurangan berjumlah 11
orang. Tenaga yang sesuai yaitu pada kelompok Jabatan Analis Keuangan Bendahara,
Pengelola Gaji, Pengelola Barang Milik Negara, Pranata Pengarsipan. Meskipun terpenuhi
tapi berdasarkan kualifikasi pendidikan belum sesuai dimana untuk pengurusan administrasi
keuangan dan barang dipegang oleh tenaga yang kualifikasi pendidikan dari tenaga
kesehatan, untuk meningkatkan kompetensi tenaga tersebut harus diberikan pendidikan dan
pelatihan sesuai dengan jenis jabatan yang dikerjakan.
Bidang Kesehatan Masyarakat berjumlah 9 orang. Standar kebutuhan pegawai
berdasarkan beban kerja 19 orang jadi terdapat kekurangan berjumlah 10 orang. Tenaga yang
kurang yaitu pada kelompok jabatan Analis Kesehatan Ibu dan Anak, Pengelola Program
Gizi, Pengelola Program Kesehatan Keluarga, Analis Kesehatan Kerja, Pengelola Sarana
Kesehatan Lingkungan, Analis Pemberdayaan Masyarakat, Penyusun Rencana Promosi,
Pengelola Penggerak PSM di bidang kesehatan. Tenaga yang ada sudah sesuai dengan
kualifikasi pendidikan dari jabatan yang dikerjakan.
Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit berjumlah 4 orang, jumlah seharusnya
14 orang terjadi kekurangan sebanyak 10 orang. Tenaga yang sesuai yaitu pada kelompok
jabatan Pengelola Pemberantasan Penyakit Menular Langsung.
Bidang Pelayanan Kesehatan dan Sumber Daya Manusia Kesehatan berjumlah 4
orang. Standar kebutuhan pegawai 21 orang jadi terdapat kekurangan berjumlah 17 orang.
Semua kelompok jabatan pelaksana pada Bidang Pelayanan Kesehatan dan Sumber Daya
Manusia Kesehatan masih kurang, bahkan di Seksi SDMK dari 3 jenis jabatan pelaksana
belum ada satupun PNS nya, sedangkan seksi ini berdasarkan tugas dan fungsinya
menganalisa dan mengatur perencanaan kebutuhan SDM Kesehatan, baik melalui pengadaan
CPNS maupun dengan peningkatan pendidikan.
Dinas Kesehatan juga memiliki kekurangan 7 Jabatan Tenaga Fungsional yang terdiri
dari Efidemiologi Kesehatan ahli pertama (3 orang) dan ahli muda (3 orang), Penyuluh
kesehatan masyarakat ahli pertama (4 orang), Pembimbing kesehatan kerja ahli pertama (3
orang), Sanitarian pelaksana lanjutan (2 orang) dan ahli pertama (2 orang) serta administrator
kesehatan ahli pertama (4 orang).
b. Kebutuhan SDM Kesehatan di Puskesmas Se-Kabupaten Pesisir Barat
Tahun 2020

Tabel

UPTD. Puskesmas Lemong Kabupaten Pesisir Barat Data Agustus Tahun 2020

LEMONG
N
Jabatan Jenjang Eksisting
o Kebutuha Perhitunga
Non Keadaan
n n
PN PN
S S
1
Apoteker Ahli Pertama 1 0 1 0 S
2
Dokter Ahli Pertama 1 1 4 -3 K
3
Asisten Apoteker Pelaksana 1 0 2 -1 K
4
Bidan Terampil 5 13 16 -11 K
5
Bidan Ahli Pertama 3 3 3 0 S
6
Bidan Mahir 0 0 3 -3 K
Pranata
7 Laboratorium Pelaksana 1 1 2 -1 K
Kesehatan
8 Pelaksana 1 1 1 0 S
Sanitarian
9 Terampil 4 2 8 -4 K
Perawat
10 Ahli Pertama 1 0 3 -2 K
Perawat
11 Pelaksana 1 1 2 -1 K
Nutrisionis
12 Terapis Gigi Dan Terampil 1 0 1 0 S
Mulut
Penyuluh Kesehatan
13 Ahli Pertama 1 0 1 0 S
Masyarakat
Jabatan
14 Petugas Keamanan 0 1 1 -1 K
Pelaksana
Jabatan
15 Pramu Kebersihan 0 2 2 -2 K
Pelaksana

16 Dokter Gigi Ahli Pertama 0 0 1 -1 K

Pengadministrasi Jabatan
17 0 0 1 -1 K
Umum Pelaksana
Jabatan
18 Pengelola Keuangan 0 1 1 -1 K
Pelaksana
Jabatan
19 Pengemudi Ambulan 0 1 1 -1 K
Pelaksana
Jabatan
20 Pengolah Makanan 0 0 1 -1 K
Pelaksana

21 27 55 -34

Pada tabel di atas dapat dilihat bahwa berdasarkan perhitungan kebutuhan SDM
Kesehatan dengan menggunakan Metode Analisis Beban Kerja Kesehatan (ABK Kesehatan)
jumlah SDM Kesehatan saat ini berjumlah 21 orang, seharusnya berjumlah 55 orang, dengan
kesenjangan sebanyak 34 orang
Berdasarkan jenjang jabatan saat ini di Puskesmas Lemong untuk Dokter Ahli
Pertama berjumlah berjumlah 1 orang, jumlah seharusnya 4 orang. Kekurangan ditambah dari
tenaga Nusantara Sehat sebanyak 1 orang. Sedangkan untuk tenaga Dokter Gigi belum ada.
Secara keseluruhan Puskesmas Lemong masih kekurangan tenaga kesehatan kecuali jabatan
fungsional perawat gigi dan apoteker. Untuk jenis tenaga yang masih kurang yaitu tenaga
Asisten Apoteker 1 orang, Bidan Terampil 11 orang, Bidan Mahir 3 orang, Laboratorium
Kesehatan 1 orang, Perawat Terampil 4 orang, Perawat Ahli Pertama 2 orang, Nutrisionis 1
orang.
Untuk jabatan pelaksana Puskesmas Lemong membutuhkan sebanyak 7 orang terdiri
dari petugas keamanan 1 orang, pramu kebersihan 2 orang, pengadministrasi umum 1 orang,
pengelola keuangan 1 orang, pengemudi ambulan 1 orang, pengolah makanan 1 orang. Untuk
kelancaran pelaksanaan pelayanan di Puskesmas diisi oleh tenaga kesehatan yang diberi tugas
tambahan.

UPTD. Puskesmas Pugung Tampak Kabupaten Pesisir Barat Data Agustus Tahun 2020
PUGUNG TAMPAK
N Eksisting
Jabatan Jenjang
o PN Non Kebutuhan Perhitungan Keadaan
S PNS
1 Asisten Apoteker Pelaksana 1 0 1 0 S
Terapis Gigi Dan
2 Terampil 1 0 1 0 S
Mulut
Pengelola Jabatan
3 0 1 1 -1 K
Keuangan Pelaksana
4 Perawat Terampil 3 0 3 0 S
5 Perawat Ahli Muda 2 0 2 0 S
6 Perawat Ahli Pertama 2 1 3 -1 K
7 Perawat Mahir 1 0 1 0 S
8 Bidan Ahli Pertama 1 0 1 0 S
9 Bidan Terampil 5 6 11 -6 K
10 Bidan Penyelia 1 0 1 0 S
11 Bidan Mahir 3 0 3 0 S
12 Sanitarian Pelaksana 1 1 2 -1 K
13 Dokter Ahli Muda 1 0 1 0 S
14 Dokter Ahli Pertama 1 0 1 0 S
Pranata
15 Laboratorium Pelaksana 1 0 1 0 S
Kesehatan
16 Nutrisionis Pelaksana 1 0 1 0 S
17 Apoteker Ahli Pertama 1 0 1 0 S
Jabatan
18 Petugas Keamanan 0 1 1 -1 K
Pelaksana
Jabatan
19 Pramu Kebersihan 0 1 1 -1 K
Pelaksana
Penyuluh
20 Kesehatan Ahli Pertama 1 0 2 -1 K
Masyarakat
Pengemudi Jabatan
21 0 0 1 -1 K
Ambulan Pelaksana
Pengadministrasi Jabatan
22 2 0 3 -1 K
Umum Pelaksana
23 Dokter Gigi Ahli Pertama 0 0 1 -1 K
29 11 44 -15

Berdasarkan perhitungan kebutuhan SDM Kesehatan dengan menggunakan Metode


Analisis Beban Kerja Kesehatan (ABK Kesehatan) jumlah SDM Kesehatan untuk jabatan
saat ini 29 orang, seharusnya berjumlah 44 orang, kesenjangan sebanyak 15 orang.
Berdasarkan jenjang jabatan saat ini di Puskesmas Pugung Tampak untuk Dokter
berjumlah 2 orang. Sedangkan untuk tenaga Dokter Gigi belum ada. Di Puskesmas Pugung
Tampak jenis tenaga yang sudah sesuai dengan kebutuhan adalah Apoteker, Nutrisionis,
Laboratorium Kesehatan, Bidan Mahir, ahli pertama, penyelia, perawat terampil dan ahli
muda, Asisten Apoteker, Terapis Gigi dan Mulut. Sedangkan untuk jenis tenaga yang masih
kurang yaitu Dokter Gigi 1 orang, Tenaga Penyuluh Kesehatan Masyarakat 1 orang,
Sanitarian 1 orang, Bidan Terampil 6 orang, Perawat Ahli Pertama 1 orang.
Untuk jabatan lainnya Puskesmas Pugung Tampak membutuhkan sebanyak 5 orang
terdiri dari Pengadministrasian Umum 1 orang, Pengemudi Ambulan 1 orang, Pramu
Kebersihan 1 orang, Petugas Keamanan 1 orang, dan Pengelola Keuangan 1 orang. Untuk
kelancaran pelayanan di Puskesmas diisi oleh tenaga kesehatan yang diberi tugas tambahan.

UPTD. Puskesmas Pulau Pisang Kabupaten Pesisir Barat Data Agustus Tahun 2020
PULAU PISANG
Eksisting
N No
Jabatan Jenjang Kebutuha Perhitunga Keadaa
o PN n
n n n
S PN
S
Pengadministrasi
1 Jabatan Pelaksana 0 0 1 -1 K
Umum
2 Bidan Mahir 1 0 1 0 S
3 Bidan Terampil 5 6 11 -6 K
4 Bidan Penyelia 1 0 1 0 S
5 Bidan Ahli Pertama 0 1 1 -1 K
Pranata
6 Laboratorium Pelaksana 0 2 2 -2 K
Kesehatan
7 Sanitarian Ahli Pertama 0 1 1 -1 K
8 Sanitarian Pelaksana 1 0 1 0 S
9 Asisten Apoteker Pelaksana 1 1 1 0 S
10 Nutrisionis Pelaksana 1 1 2 -1 K
11 Perawat Terampil 3 1 3 0 S
12 Perawat Ahli Pertama 2 1 3 -1 K
13 Perawat Ahli Madya 1 0 1 0 S
Pengemudi
14 Jabatan Pelaksana 0 0 1 -1 K
Ambulan
15 Pramu Kebersihan Jabatan Pelaksana 0 0 1 -1 K
Terapis Gigi Dan
16 Terampil 1 0 1 0 S
Mulut
Penyuluh Kesehatan
17 Ahli Pertama 1 2 2 -1 K
Masyarakat
18 Apoteker Ahli Pertama 1 1 1 0 S
19 Pengelola Keuangan Jabatan Pelaksana 0 1 1 -1 K
20 Dokter Ahli Pertama 0 0 2 -2 K
21 Dokter Gigi Ahli Pertama 0 0 1 -1 K
22 Petugas Keamanan Jabatan Pelaksana 0 0 1 -1 K
19 18 40 -21

Berdasarkan perhitungan kebutuhan SDM Kesehatan dengan menggunakan Metode


Analisis Beban Kerja Kesehatan (ABK Kesehatan) jumlah SDM Kesehatan untuk saat ini 19
orang, seharusnya berjumlah 40 orang, kesenjangan sebanyak 21 orang.
Berdasarkan jenjang jabatan saat ini di Puskesmas Pulau Pisang kekurangan tenaga
kesehatan yaitu Dokter Gigi 1 orang, Dokter 2 Penyuluh Kesehatan Masyarakat 1 orang,
Perawat Ahli Pertama 1 orang, Nutrisionis 1 orang, Sanitarian Ahli Pertama 1 orang,
Laboratorium Kesehatan 2 orang, Bidan Ahli Pertama 1 orang, Bidan Terampil 6 orang, .
Jenis tenaga yang sudah sesuai dengan kebutuhan adalah Bidan Mahir, Bidan Penyelia,
Sanitarian Pelaksana, Asisten Apoteker Pelaksana, Perawat Terampil, Perawat Ahli Madya,
Terapis Gigi dan Mulut, dan Apoteker.
Untuk jabatan pelaksana Puskesmas Pulau Pisang membutuhkan sebanyak 5 orang
terdiri dari Pengadministrasian Umum 1 orang, Pengemudi Ambulan 1 orang, Pramu
Kebersihan 1 orang Pengelola Keuangan 1 orang, dan Petugas Keamanan 1 orang. Untuk
kelancaran pelaksanaan pelayanan di Puskesmas jabatan diisi oleh tenaga kesehatan yang
diberi tugas tambahan.

UPTD. Puskesmas Karya Penggawa Kabupaten Pesisir Barat Data Agustus Tahun 2020
KARYA PENGGAWA
Eksisting
No Jabatan Jenjang
Non Kebutuhan Perhitungan Keadaan
PNS
PNS
Ahli
1 Dokter Gigi 0 0 1 -1 K
Pertama
2 Perawat Terampil 2 4 7 -5 K
Ahli
3 Perawat 2 1 3 -1 K
Pertama
4 Perawat Penyelia 2 0 2 0 S
Ahli
5 Bidan 2 4 2 0 S
Pertama
6 Bidan Terampil 10 10 13 -3 K
7 Bidan Penyelia 0 0 2 -2 K
Ahli
8 Dokter 0 0 2 -2 K
Pertama
Ahli
9 Apoteker 1 0 1 0 S
Pertama
10 Asisten Apoteker Pelaksana 1 0 1 0 S
11 Nutrisionis Penyelia 1 0 3 -2 K
Penyuluh
Ahli
12 Kesehatan 1 0 2 -1 K
Pertama
Masyarakat
Terapis Gigi Dan
13 Terampil 1 0 1 0 S
Mulut
14 Sanitarian Pelaksana 1 0 2 -1 K
Pengemudi Jabatan
15 0 1 1 -1 K
Ambulan Pelaksana
Pramu Jabatan
16 0 2 2 -2 K
Kebersihan Pelaksana
Petugas Jabatan
17 0 0 2 -2 K
Keamanan Pelaksana
Pengadministrasi Jabatan
18 1 3 2 -1 K
Umum Pelaksana
Pengelola Jabatan
19 0 0 1 -1 K
Keuangan Pelaksana
Pranata
20 Laboratorium Pelaksana 1 0 1 0 S
Kesehatan
26 25 51 -25

Berdasarkan perhitungan kebutuhan SDM Kesehatan dengan menggunakan Metode


Analisis Beban Kerja Kesehatan (ABK Kesehatan) jumlah SDM Kesehatan untuk saat ini 26
orang, seharusnya berjumlah 51 orang, kesenjangan sebanyak 25 orang.
Berdasarkan jenjang jabatan saat ini di Puskesmas Karya Penggawa kekurangan
tenaga kesehatan yaitu Dokter Gigi 1 orang, Perawat Terampil 5 orang, Perawat Ahli Pertama
1 orang, Bidan Terampil 3 orang, Bidan Penyelia 2 orang, Dokter Ahli Pertama 2
orang,Nutrisionis Penyelia 2 orang, Penyuluh Kesehatan Masyarakat 1 orang, Sanitarian 1
orang. Jenis tenaga yang sudah sesuai dengan kebutuhan adalah Perawat Penyelia, Bidan Ahli
Peratama, Apoteker, Asisten Apoteker, Terapis Gigi dan Mulut, dan Laboratorium
Kesehatan.
Untuk jabatan pelaksana Puskesmas Karya Penggawa membutuhkan sebanyak 7
orang terdiri dari Pengadministrasian Umum 1 orang, Pengemudi Ambulan 1 orang, Pramu
Kebersihan 2 orang Pengelola Keuangan 1 orang, dan Petugas Keamanan 2 orang. Untuk
kelancaran pelaksanaan pelayanan di Puskesmas jabatan diisi oleh tenaga kesehatan yang
diberi tugas tambahan.

UPTD. Puskesmas Way Krui Kabupaten Pesisir Barat Data Agustus Tahun 2020
WAY KRUI
N
Jabatan Jenjang Eksisting Kebutuha Perhitunga
o Keadaan
PN Non n n
PN
S
S
Pengadministrasi Jabatan
1 2 5 3 -1 K
Umum Pelaksana
2 Perawat Mahir 2 1 2 0 S
3 Perawat Terampil 0 4 5 -5 K
4 Perawat Ahli Pertama 0 0 2 -2 K
5 Dokter Gigi Ahli Pertama 0 0 1 -1 K
6 Apoteker Ahli Pertama 0 0 1 -1 K
7 Dokter Ahli Muda 1 0 1 0 S
8 Dokter Ahli Pertama 0 0 1 -1 K
9 Bidan Terampil 5 6 5 0 S
10 Bidan Mahir 2 4 2 0 S
11 Bidan Ahli Pertama 0 0 1 -1 K
Pengemudi Jabatan
12 0 1 1 -1 K
Ambulan Pelaksana
Terapis Gigi Dan
13 Terampil 1 0 1 0 S
Mulut
Jabatan
14 Pramu Kebersihan 0 0 1 -1 K
Pelaksana
Jabatan
15 Petugas Keamanan 0 0 1 -1 K
Pelaksana
Pelaksana
16 Nutrisionis 1 0 1 0 S
Lanjutan
Penyuluh
17 Kesehatan Ahli Pertama 0 1 1 -1 K
Masyarakat
Pranata
18 Laboratorium Pelaksana 0 1 1 -1 K
Kesehatan
19 Sanitarian Pelaksana 0 1 0 0 S
14 24 31 -17

Berdasarkan perhitungan kebutuhan SDM Kesehatan dengan menggunakan Metode


Analisis Beban Kerja Kesehatan (ABK Kesehatan) jumlah SDM Kesehatan untuk saat ini 14
orang, seharusnya berjumlah 31 orang, kesenjangan sebanyak 17 orang.
Berdasarkan jenjang jabatan saat ini di Puskesmas Way Krui kekurangan tenaga
kesehatan yaitu Laboratorium Kesehatan 1 orang, Penyuluh Kesehatan Masyarakat 1 orang,
Bidan Ahli Pertama 1 orang, Dokter Ahli Peratama 1 orang, Apoteker 1 orang, Dokter Gigi 1
orang, Perawat Ahli Pertama 2 orang, Perawat Terampil 5 orang. Jenis tenaga yang sudah
sesuai dengan kebutuhan adalah Perawat Mahir, Dokter Ahli Muda, Bidan Terampil, Bidan
Mahir, Terapis Gigi dan Mulut, Nutrisionis.
Untuk jabatan pelaksana Puskesmas Pulau Pisang membutuhkan sebanyak 4 orang
terdiri dari Pengadministrasian Umum 1 orang, Pengemudi Ambulan 1 orang, Pramu
Kebersihan 1 orang, dan Petugas Keamanan 1 orang. Untuk kelancaran pelaksanaan
pelayanan di Puskesmas jabatan diisi oleh tenaga kesehatan yang diberi tugas tambahan.

UPTD. Puskesmas Krui Kabupaten Pesisir Barat Data Agustus Tahun 2020
N Jabatan Jenjang KRUI
o Eksisting Kebutuha Perhitunga Keadaan
PN Non n n
S PN
S
1 Perawat Ahli Pertama 3 7 6 -3 K
2 Perawat Terampil 7 10 7 0 S
3 Perawat Penyelia 1 0 1 0 S
4 Perawat Mahir 1 0 3 -2 K
5 Bidan Ahli Pertama 3 7 3 0 S
6 Bidan Pelaksana 8 23 8 0 S
7 Bidan Penyelia 3 0 3 0 S
8 Bidan Mahir 2 0 2 0 S
9 Sanitarian Pelaksana 1 1 1 0 S
Pengelola Jabatan
10 0 0 2 -2 K
Keuangan Pelaksana
11 Apoteker Ahli Pertama 1 0 1 0 S
Penyuluh
12 Kesehatan Ahli Pertama 1 3 2 -1 K
Masyarakat
13 Nutrisionis Pelaksana 2 0 2 0 S
Pranata
14 Laboratorium Pelaksana 1 0 1 0 S
Kesehatan
Pranata
15 Laboratorium Ahli Pertama 1 0 1 0 S
Kesehatan
16 Asisten Apoteker Penyelia 1 0 1 0 S
17 Asisten Apoteker Pelaksana 0 1 1 -1 K
Jabatan
18 Pramu Kebersihan 0 2 2 -2 K
Pelaksana
Jabatan
19 Petugas Keamanan 0 1 2 -2 K
Pelaksana
20 Dokter Ahli Pertama 2 0 2 0 S
21 Dokter Ahli Utama 1 0 2 -1 K
Jabatan
22 Pengolah Makanan 0 0 1 -1 K
Pelaksana
23 Dokter Gigi Ahli Pertama 0 0 1 -1 K
Pengadministrasi Jabatan
24 0 4 2 -2 K
Umum Pelaksana
Terapis Gigi Dan
25 Terampil 1 1 1 0 S
Mulut
Pengemudi Jabatan
26 1 1 1 0 S
Ambulan Pelaksana
41 61 59 -68
Berdasarkan perhitungan kebutuhan SDM Kesehatan dengan menggunakan Metode
Analisis Beban Kerja Kesehatan (ABK Kesehatan) jumlah SDM Kesehatan untuk saat ini 41
orang, seharusnya berjumlah 59 orang, kesenjangan sebanyak 68 orang.
Berdasarkan jenjang jabatan saat ini di Puskesmas Krui kekurangan tenaga kesehatan
yaitu Perawat Ahli Pertama 3 orang, Perawat Mahir 2 orang, Penyuluh Kesehatan Masyarakat
1 orang, Asisten Apoteker Pelaksana 1 orang, Dokter Ahli Utama 1 orang, Dokter Gigi 1
orang. Jenis tenaga yang sudah sesuai dengan kebutuhan adalah Perawat Terampil dan
Penyelia, Bidan, Sanitarian, Nutrisionis, Laboratorium Kesehatan Pelaksana dan Ahli
Pertama, Asisten Apoteker Penyelia, Dokter Ahli Pertama , dan Terapis Gigi dan Mulut.
Untuk jabatan pelaksana Puskesmas Krui membutuhkan sebanyak 9 orang terdiri dari
Pengadministrasian Umum 2 orang, Pramu Kebersihan 2 orang Pengelola Keuangan 2 orang,
dan Petugas Keamanan 2 orang, Pengolah Makanan 1 orang. Untuk kelancaran pelaksanaan
pelayanan di Puskesmas jabatan diisi oleh tenaga kesehatan yang diberi tugas tambahan.

UPTD. Puskesmas Krui Selatan Kabupaten Pesisir Barat Data Agustus Tahun 2020
KRUI SELATAN
Eksisting
N
Jabatan Jenjang Non Kebutuha Perhitunga Keadaa
o PN
PN n n n
S
S
1 Pranata Pelaksana 1 0 2 -1 K
Laboratorium
Kesehatan
Pranata
2 Laboratorium Penyelia 1 0 1 0 S
Kesehatan
3 Dokter Ahli Muda 1 0 1 0 S
4 Dokter Ahli Pertama 0 0 1 -1 K
5 Sanitarian Pelaksana 0 1 1 -1 K
Jabatan
6 Pramu Kebersihan 0 0 1 -1 K
Pelaksana
7 Bidan Mahir 3 0 3 0 S
8 Bidan Penyelia 1 0 1 0 S
9 Bidan Terampil 8 11 10 -2 K
10 Bidan Ahli Pertama 0 1 1 -1 K
11 Perawat Mahir 1 2 4 -3 K
12 Perawat Terampil 1 3 4 -3 K
13 Perawat Ahli Pertama 0 0 1 -1 K
14 Apoteker Ahli Pertama 0 1 1 -1 K
Pengemudi Jabatan
15 0 0 1 -1 K
Ambulan Pelaksana
16 Asisten Apoteker Pelaksana 0 0 1 -1 K
17 Dokter Gigi Ahli Pertama 0 0 1 -1 K
Penyuluh
18 Kesehatan Ahli Pertama 0 1 2 -2 K
Masyarakat
Terapis Gigi Dan
19 Terampil 0 0 2 -2 K
Mulut
Pengadministrasi Jabatan
20 0 2 2 -2 K
Umum Pelaksana
Jabatan
21 Petugas Keamanan 0 0 1 -1 K
Pelaksana
22 Nutrisionis Pelaksana 0 1 1 -1 K
17 23 43 -26

Berdasarkan perhitungan kebutuhan SDM Kesehatan dengan menggunakan Metode


Analisis Beban Kerja Kesehatan (ABK Kesehatan) jumlah SDM Kesehatan untuk saat ini 17
orang, seharusnya berjumlah 43 orang, kesenjangan sebanyak 26 orang.
Berdasarkan jenjang jabatan saat ini di Puskesmas Krui Selatan kekurangan tenaga
kesehatan yaitu Laboratorium Kesehatan Pelaksana 1 orang, Dokter Ahli Pertama 1 orang,
Sanitarian 1 orang, Bidan Terampil 2 orang, Bidan Ahli Pertama 1 orang, Perawat Mahir dan
Terampil masing-masing 3 orang, Perawat ahli pertama dan apoteker juga masing-masing 1
orang. Jenis tenaga yang sudah sesuai dengan kebutuhan adalah Laboratorium Kesehatan
Penyelia, Dokter Ahli Muda, Bidan Mahir dan Penyelia.
Untuk jabatan pelaksana Puskesmas Krui Selatan membutuhkan sebanyak 2 orang
terdiri dari Pramu Kebersihan 1 orang dan Pengemudi Ambulan 1 orang. Untuk kelancaran
pelaksanaan pelayanan di Puskesmas jabatan diisi oleh tenaga kesehatan yang diberi tugas
tambahan.

UPTD. Puskesmas Biha Kabupaten Pesisir Barat Data Agustus Tahun 2020
BIHA
Eksisting
N
Jabatan Jenjang Non Kebutuha Perhitunga Keadaa
o
PN PN n n n
S S
Ahli
1 1 0 2 -1 K
Dokter Pertama
2 Dokter Ahli Madya 1 0 1 0 S
3 Perawat Mahir 3 0 3 0 S
Ahli
4 2 3 4 -2 K
Perawat Pertama
5 Perawat Terampil 2 8 4 -2 K
6 Perawat Penyelia 3 0 5 -2 K
Pranata
7 Laboratorium Pelaksana 1 0 2 -1 K
Kesehatan
Ahli
8 2 7 3 -1 K
Bidan Pertama
9 Bidan Terampil 7 27 10 -3 K
10 Bidan Ahli Muda 1 0 1 0 S
11 Bidan Mahir 4 0 4 0 S
Ahli
12 1 0 1 0 S
Apoteker Pertama
Terapis Gigi Dan
13 Terampil 1 0 2 -1 K
Mulut
Penyuluh
Ahli
14 Kesehatan 1 0 2 -1 K
Pertama
Masyarakat
15 Nutrisionis Pelaksana 2 0 2 0 S
16 Sanitarian Pelaksana 1 0 2 -1 K
17 Asisten Apoteker Pelaksana 1 0 2 -1 K
Pengadministrasi Jabatan
18 4 5 4 0 S
Umum Pelaksana
Pengemudi Jabatan
19 0 1 2 -2 K
Ambulan Pelaksana
Jabatan
20 Petugas Keamanan 0 1 2 -2 K
Pelaksana
Jabatan
21 Pramu Kebersihan 0 2 2 -2 K
Pelaksana
Ahli
22 Dokter Gigi 0 0 1 -1 K
Pertama
Pengelola Jabatan
23 0 0 2 -2 K
Keuangan Pelaksana
Jabatan
24 Pengolah Makanan 0 0 2 -2 K
Pelaksana
38 54 65 -27

Berdasarkan perhitungan kebutuhan SDM Kesehatan dengan menggunakan Metode


Analisis Beban Kerja Kesehatan (ABK Kesehatan) jumlah SDM Kesehatan untuk saat ini 38
orang, seharusnya berjumlah 65 orang, kesenjangan sebanyak 27 orang.
Berdasarkan jenjang jabatan saat ini di Puskesmas Biha hampir seluruh kekurangan
tenaga kesehatan. Jenis tenaga yang sudah sesuai ialah Dokter ahli madya, Perawat mahir,
Bidan ahli muda dan mahir, Apoteker, Nutrisionis.
Untuk jabatan pelaksana Puskesmas Biha membutuhkan sebanyak 10 orang terdiri
dari Pengolah Makanan 2 orang, Pengelola Keuangan 2 orang, Pramu Kebersihan 2 orang,
Petugas Keamanan 2 orang, Pengemudi Ambulan 2 orang. Untuk kelancaran pelaksanaan
pelayanan di Puskesmas jabatan diisi oleh tenaga kesehatan yang diberi tugas tambahan.

UPTD. Puskesmas Ngambur Kabupaten Pesisir Barat Data Agustus Tahun 2020
NGAMBUR
Eksisting
N
Jabatan Jenjang Non Kebutuha Perhitunga Keadaa
o PN
PN n n n
S
S
Pengemudi Jabatan
1 0 2 2 -2 K
Ambulan Pelaksana
Pengelola Jabatan
2 0 1 2 -2 K
Keuangan Pelaksana
3 Bidan Pelaksana 7 20 8 -1 K
4 Bidan Ahli Pertama 3 8 3 0 S
Pelaksana
5 Bidan 3 0 3 0 S
Lanjutan
6 Bidan Penyelia 1 0 1 0 S
Pranata
Pelaksana
7 Laboratorium 1 0 1 0 S
Lanjutan
Kesehatan
Pranata
8 Laboratorium Pelaksana 0 0 1 -1 K
Kesehatan
9 Dokter Ahli Pertama 2 0 3 -1 K
10 Apoteker Ahli Pertama 1 0 1 0 S
11 Asisten Apoteker Pelaksana 1 1 1 0 S
12 Sanitarian Pelaksana 1 0 1 0 S
13 Dokter Gigi Ahli Pertama 0 1 1 -1 K
14 Perawat Terampil 3 15 4 -1 K
15 Perawat Ahli Muda 2 0 2 0 S
16 Perawat Ahli Pertama 2 0 2 0 S
17 Perawat Mahir 1 0 1 0 S
18 Perawat Penyelia 1 0 1 0 S
19 Nutrisionis Penyelia 1 0 1 0 S
20 Nutrisionis Pelaksana 2 0 2 0 S
Penyuluh
21 Kesehatan Ahli Pertama 0 0 1 -1 K
Masyarakat
Jabatan
22 Pramu Kebersihan 0 2 2 -2 K
Pelaksana
Jabatan
23 Petugas Keamanan 0 1 1 -1 K
Pelaksana
Jabatan
24 Pengolah Makanan 0 0 1 -1 K
Pelaksana
Pengadministrasi Jabatan
25 0 1 2 -2 K
Umum Pelaksana
Terapis Gigi Dan
26 Terampil 2 1 2 0 S
Mulut
34 53 50 -16

Berdasarkan perhitungan kebutuhan SDM Kesehatan dengan menggunakan Metode


Analisis Beban Kerja Kesehatan (ABK Kesehatan) jumlah SDM Kesehatan untuk saat ini 34
orang, seharusnya berjumlah 50 orang, kesenjangan sebanyak 16 orang.
Berdasarkan jenjang jabatan saat ini di Puskesmas Ngambur kekurangan tenaga
kesehatan yaitu Bidan Pelaksana 1 orang, Laboratorium Kesehatan 1 orang, Dokter Ahli
Pertama 1 orang, Dokter Gigi 1 orang, Perawat Terampil 1 orang, Penyuluh Kesehatan
Masyarakat 1 orang.
Untuk jabatan pelaksana Puskesmas Ngambur membutuhkan sebanyak 10 orang
terdiri dari Pengadministrasi Umum 2 orang, Pengolah Makanan 1 orang, Petugas Keamanan
1 orang, Pramu Kebersihan 2 orang, Pengelola Keuangan 2 orang, Pengemudi Ambulan 2
orang. Untuk kelancaran pelaksanaan pelayanan di Puskesmas jabatan diisi oleh tenaga
kesehatan yang diberi tugas tambahan.
UPTD. Puskesmas Bengkunat Kabupaten Pesisir Barat Data Agustus Tahun 2020
BENGKUNAT
Eksisting
N
Jabatan Jenjang Non Kebutuha Perhitunga Keadaa
o PN
PN n n n
S
S
1 Dokter Ahli Muda 1 0 2 -1 K
2 Dokter Ahli Pertama 1 0 2 -1 K
Pranata
3 Laboratorium Pelaksana 1 1 2 -1 K
Kesehatan
4 Sanitarian Pelaksana 1 0 1 0 S
5 Perawat Terampil 6 8 8 -2 K
6 Perawat Ahli Pertama 3 1 4 -1 K
7 Perawat Mahir 2 0 1 1 K
8 Bidan Pelaksana 8 13 8 0 S
9 Bidan Ahli Pertama 1 6 1 0 S
10 Bidan Mahir 1 0 1 0 S
11 Apoteker Ahli Pertama 1 0 1 0 S
12 Asisten Apoteker Pelaksana 1 0 1 0 S
Penyuluh
13 Kesehatan Ahli Pertama 1 1 2 -1 K
Masyarakat
14 Nutrisionis Pelaksana 1 0 2 -1 K
Pelaksana
15 Nutrisionis 1 0 2 -1 K
Lanjutan
Pengadministrasi Jabatan
16 0 1 1 -1 K
Umum Pelaksana
Jabatan
17 Pengolah Makanan 0 0 1 -1 K
Pelaksana
Pengemudi Jabatan
18 0 1 1 -1 K
Ambulan Pelaksana
Jabatan
19 Petugas Keamanan 0 0 2 -2 K
Pelaksana
Jabatan
20 Pramu Kebersihan 0 2 1 -1 K
Pelaksana
Pengelola Jabatan
21 0 0 2 -2 K
Kepegawaian Pelaksana
22 Dokter Gigi Ahli Pertama 0 0 1 -1 K
Terapis Gigi Dan
23 Terampil 1 1 1 0 S
Mulut
31 35 48 -17

Berdasarkan perhitungan kebutuhan SDM Kesehatan dengan menggunakan Metode


Analisis Beban Kerja Kesehatan (ABK Kesehatan) jumlah SDM Kesehatan untuk saat ini 31
orang, seharusnya berjumlah 48 orang, kesenjangan sebanyak 17 orang.
Berdasarkan jenjang jabatan saat ini di Puskesmas Bengkunat kekurangan tenaga
kesehatan yaitu Dokter Ahli Muda dan Ahli Pertama masing-masing 1 orang, Laboratorium
Kesehatan 1 orang, perawat Terampil 2 orang, Perawat lainnya masing-masing 1 orang,
Penyuluh Kesehatan Masyarakat 1 orang, Nutrisionis masing-masing 1 orang. Jenis tenaga
yang sudah sesuai dengan kebutuhan adalah Terapis Gigi dan Mulut, Asisten Apoteker dan
Apoteker, Bidan dan Sanitarian.
Untuk jabatan pelaksana Puskesmas Bengkunat membutuhkan sebanyak 7 orang
terdiri dari Pengelola Kepegawaian 1 orang, Pramu Kebersihan 1 orang, Petugas Keamanan 2
orang, Pengemudi Ambulan 1 orang, Pengolah Makanan 1 orang, Pengadministrasi Umum 1
orang. Untuk kelancaran pelaksanaan pelayanan di Puskesmas jabatan diisi oleh tenaga
kesehatan yang diberi tugas tambahan.

UPTD. Puskesmas Bengkunat Belimbing Kabupaten Pesisir Barat Data Agustus Tahun
2020
BENGKUNAT BELIMBING
Eksisting
N
Jabatan Jenjang Non Kebutuha Perhitunga Keadaa
o PN
PN n n n
S
S
Jabatan
1 Pengolah Makanan 0 0 1 -1 K
Pelaksana
2 Dokter Ahli Muda 1 0 1 0 S
3 Dokter Ahli Pertama 1 0 2 -1 K
4 Apoteker Ahli Pertama 1 0 1 0 S
Terapis Gigi Dan
5 Terampil 1 0 1 0 S
Mulut
Terapis Gigi Dan
6 Mahir 1 0 1 0 S
Mulut
7 Perawat Ahli Pertama 2 2 6 -4 K
8 Perawat Mahir 3 0 3 0 S
9 Perawat Penyelia 1 0 2 -1 K
10 Perawat Ahli Muda 1 0 1 0 S
11 Perawat Terampil 5 4 9 -4 K
12 Bidan Terampil 6 30 15 -9 K
13 Bidan Mahir 6 0 3 3 L
14 Bidan Ahli Pertama 0 3 1 -1 K
Pranata
15 Laboratorium Pelaksana 1 1 2 -1 K
Kesehatan
16 Sanitarian Pelaksana 1 2 3 -2 K
17 Nutrisionis Pelaksana 1 1 2 -1 K
18 Penyuluh Ahli Pertama 1 1 2 -1 K
Kesehatan
Masyarakat
19 Dokter Gigi Ahli Pertama 0 0 1 -1 K
Jabatan
20 Petugas Keamanan 0 0 2 -2 K
Pelaksana
Pengemudi Jabatan
21 0 1 2 -2 K
Ambulan Pelaksana
22 Asisten Apoteker Pelaksana 1 1 2 -1 K
Pengadministrasi Jabatan
23 1 1 1 0 S
Umum Pelaksana
Pengelola Jabatan
24 0 1 1 -1 K
Keuangan Pelaksana
Jabatan
25 Pramu Kebersihan 0 0 2 -2 K
Pelaksana
35 48 67 -32
Berdasarkan perhitungan kebutuhan SDM Kesehatan dengan menggunakan Metode
Analisis Beban Kerja Kesehatan (ABK Kesehatan) jumlah SDM Kesehatan untuk saat ini 35
orang, seharusnya berjumlah 67 orang, kesenjangan sebanyak 32 orang.
Berdasarkan jenjang jabatan saat ini di Puskesmas Bengkunat Belimbing jenis tenaga
yang sudah sesuai dengan kebutuhan adalah Dokter Ahli Muda, Apoteker, Terapis Gigi dan
Mulut, Perawat Mahir dan Ahli Muda. Jenis tenaga yang lebih adalah Bidan Mahir.
Untuk jabatan pelaksana Puskesmas Krui Selatan membutuhkan sebanyak 8 orang
terdiri dari Pramu Kebersihan 2 orang dan Pengelola Keuangan 1 orang, Pengemudi
Ambulan 2 orang, Petugas Keamanan 2 orang, Pengolah Makanan 1 orang. Untuk kelancaran
pelaksanaan pelayanan di Puskesmas jabatan diisi oleh tenaga kesehatan yang diberi tugas
tambahan.
c. Kebutuhan SDM Kesehatan di RSUD. K.H.M Thohir Kabupaten Pesisir
Barat Tahun 2020

Tabel

UPTD. Puskesmas Lemong Kabupaten Pesisir Barat Data Agustus Tahun 2020

LEMONG
N
Jabatan Jenjang Eksisting
o Kebutuha Perhitunga
Non Keadaan
n n
PN PN
S S
Seksi Pelayanan
0 0 3 -3
dan Rekam Medis
Pengolah Data
0 0 3 -3 K
Pelayanan Pelaksana

Seksi Keperawatan 0 0 4 -4

Pengelola
0 0 2 -2 K
Keperawatan Pelaksana
Penyusun Program
Anggaran dan 0 0 2 -2 K
Pelaporan Pelaksana

SUBBAG Tata
0 6 15 -15
Usaha
Pengelola
Pelaksana 0 0 5 -5 K
Kepegawaian
Pengadministrasian
Pelaksana 0 3 5 -5 K
Umum
Pengelola Barang
Pelaksana 0 0 2 -2 K
Milik Negara

Pengemudi Ambulan Pelaksana 0 3 3 -3 K

Petugas Keamanan Pelaksana 0 4 2 -2 K

Pranata Jamuan Pelaksana 0 2 3 -3 K


Binatu Rumah Sakit Pelaksana 0 0 4 -4 K

Bendahara Pelaksana 0 3 4 -4 K

Pramu Kebersihan Pelaksana 0 5 2 -2 K

Pranata Teknologi
Pelaksana 0 2 3 -3 K
Informasi Komputer

Rawat Inap
7 14 6 1
Kebidanan

Bidan Terampil 2 11 2 0 S

Bidan Penyelia 1 0 0 1 L

Bidan Mahir 1 0 2 -1 K

Bidan Ahli Pertama 3 3 2 1 L

Rawat Inap 5 8 11 -4

Perawat Terampil 2 3 3 -1 K

Perawat Penyelia 1 0 2 -1 K

Perawat Ahli Pertama 2 3 4 -2 K

Dokter Ahli Pertama 0 2 2 -2 K

Rawat Jalan 15 17 26 -11

Bidan Terampil 1 10 2 -1 K

Bidan Ahli Pertama 4 2 2 2 L

Bidan Ahli Muda 1 0 1 0 S


Perawat Terampil 1 2 4 -3 K

Perawat Mahir 3 0 5 -2 K

Perawat Ahli Pertama 2 1 4 -2 K

Dokter Ahli Pertama 1 0 2 -1 K

Penata Anastesi Ahli Pertama 0 0 2 -2 K

Terapis Gigi dan


Terampil 2 0 2 0 S
Mulut

Dokter Gigi Ahli Pertama 0 1 1 -1 K

Refraksionis
Pelaksana 0 1 1 -1 K
Optisien/ Optometrik

Sanitarian 4 1 5 -1

Sanitarian Ahli Pertama 2 1 2 0 S

Penyuluh Kesehatan
Ahli Pertama 2 0 3 -1 K
Mayarakat

Unit Gawat
9 7 17 -8
Darurat

Perawat Terampil 3 5 4 -1 K

Perawat Penyelia 1 0 1 0 S

Perawat Mahir 0 0 1 -1 K

Perawat Ahli Pertama 3 2 8 -5 K

Dokter Ahli Pertama 2 0 3 -1 K

IPSRS 0 0 3 -3
Teknisi
Pelaksana 0 0 2 -2 K
Elektromedik
Teknisi Pelaksana
0 0 1 -1 K
Elektromedik Lanjutan

IPCN 1 0 2 -1

Perawat Terampil 1 0 2 -1 K

Unit Rekam Medis 0 0 5 -5

Perekam Medis Pelaksana 0 0 5 -5 K

Unit Farmasi 3 0 13 -10

Apoteker Ahli Pertama 1 0 3 -2 K

Asisten Apoteker Pelaksana 0 0 3 -3 K

Pelaksana
Asisten Apoteker 0 0 1 -1 K
Lanjut
Pengawas Farmasi
Ahli Pertama 0 0 1 -1 K
dan Makanan
Pengawas Farmasi
Ahli Muda 1 0 3 -2 K
dan Makanan
Pengelola
Pelaksana 1 0 2 -1 K
Kefarmasian

Unit Laboratorium 3 1 9 -6
Pranata
Laboratorium Pelaksana 2 1 5 -3 K
Kesehatan

Pranata
Pelaksana
Laboratorium 0 0 2 -2 K
Lanjutan
Kesehatan
Pranata
Laboratorium Penyelia 1 0 1 0 S
Kesehatan

Dokter Spesialis
Ahli Muda 0 0 1 -1 K
Patologi Klinik

Unit Radiologi 1 2 4 -3

Radiografer Pelaksana 0 2 3 -3 K

Dokter Spesialis
Ahli Muda 1 0 1 0 S
Radiologi

Unit Gizi 4 0 9 -5

Nutrisionis Pelaksana 2 0 2 0 S

Pelaksana
Nutrisionis 0 0 3 -3 K
Lanjutan

Nutrisionis Penyelia 1 0 2 -1 K

Nutrisionis Ahli Pertama 1 0 2 -1 K

Dokter Spesialis 0 2 5 -5

Dokter Spesialis
Ahli Muda 0 1 1 -1 K
Obstetry Ginekology
Dokter Spesialis
Ahli Muda 0 0 1 -1 K
Penyakit Dalam
Dokter Spesialis
Ahli Muda 0 1 1 -1 K
Bedah
Dokter Spesialis
Ahli Muda 0 0 1 -1 K
Anak
Dokter Spesialis
Anastesilogi dan Ahli Muda 0 0 1 -1 K
Terapi Intesif
Jumlah 52 74 155 -103
2. Rencana Kebutuhan SDM Kesehatan Menggunakan Standar Minimal
Kesehatan
a. Kebutuhan SDM Kesehatan di Dinas Kesehatan Kabupaten Pesisir Barat
Tahun 2020

Jumla
h
Jumlah
SDM
SDMK Kesenjang Keadaa
No Kelompok dan Jenis SDMK K
Seharusn an n
Saat
ya
Ini
(PNS)
  2 3 4   7
DINAS KESEHATAN KABUPATEN
         
PESISIR BARAT
  Kepala Dinas Kesehatan 1      
 I SEKRETARIAT 13      
  Sekretaris 1      
SUBBAG BINA PROGRAM DAN
3 6    
INFORMASI
  Kasubbag Bina Program dan Informasi 1      
1  a. Analis perencanaan dan anggaran 1 1 0 Sesuai
 2 b. pengelola kegiatan dan anggaran 0 2 -2 Kurang
 3 c. Penyusun penelitian dan 0 1 -1 Kurang
pengembangan
 4 d. Pengelola monitoring dan evaluasi 1 1 0 Sesuai
 5 e. Analis data dan informasi 0 1 -1 Kurang
SUBBAG
KEUANGAN,KEPEGAWAIAN DAN 9 13    
UMUM
Kasubbag Keuangan, kepegawaian dan
  1      
umum
 6 a. pengadministrasi persuratan 1 1 0 Sesuai
 7 b. Bendahara 1 2 -1 Kurang
 8 c. Pengelola gaji 1 2 -1 Kurang
 9 d. Bendahara pembantu/PUM 3 3 0 Sesuai
 10 e. Pengelola pengadaan barang dan jasa 1 2 -1 Kurang
 11 f. Arsipasi 1 2 -1 Kurang
 12 g. Pramu kebersihan 0 1 -1 Kurang
BIDANG PELAYANAN DAN
 II 9      
SUMBER DAYA KESEHATAN
  Kepala Bidang Pelayanan dan SDK 1      
SEKSI PELAYANAN KESEHATAN,
5 9    
JKN DAN BATRA
Kasie Pelayanan kesehatan, JKN dan
  1      
Batra
a. Analis Monitoring, evaluasi dan
 13 1 1 0 Sesuai
pelaporan
 14 b. Pengelola program dan kegiatan 1 3 -2 Kurang
c. Pengelola Program dan jaminan
 15 1 1 0 Sesuai
pemeliharaan kesehatan
 16 d. Pengelola data jaminan kesehatan 0 1 -1 Kurang
 17 e. analis penilaian dan akreditasi 1 1 0 Sesuai
 18 f. pengelola rujukan kesehatan 0 0 0 Sesuai
 19 g. analis pembayaran jaminan kesehatan 0 2 -2 Kurang
SEKSI KEFARMASIAN DAN ALAT
2 8    
KESEHATAN
  Kasie Kefarmasian dan alat kesehatan 1      
 20 a. Pengelola program dan kegiatan 0 2 -2 Kurang
 21 b. penyuluh obat dan makanan 1 1 0 Sesuai
 22 c. pengelola obat dan alat kesehatan 0 1 -1 Kurang
 23 d. analis obat dan makanan 0 1 -1 Kurang
 24 e. pengadministrasian gudang farmasi 0 1 -1 Kurang
f. pengadministrasian sarana dan
 25 0 1 -1 Kurang
prasarana
 26 g. apoteker 0 1 -1 Kurang
SEKSI SUMBER DAYA MANUSIA
1 6    
KESEHATAN
  Kasie Sumber Daya Manusia Kesehatan 1      
 27 a. Pengelola Profesi Sumber Daya 0 1 -1 Kurang
Manusia
 28 b. Pengelola Perizinan 0 1 -1 Kurang
c. Pengadministrasi Tugas Belajar/ Ijin
 29 0 1 -1 Kurang
Belajar
d. Analis Perencanaan Sumber Daya
 30 0 2 -2 Kurang
Manusia Aparatur
 31 e. Pengelola Kegiatan dan Anggaran 0 1 -1 Kurang
BIDANG KESEHATAN
III  15      
MASYARAKAT
  Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat 1      
SEKSI KESEHATAN
LINGKUNGAN, MAKAN DAN
5 5    
MINUM, KESEHATAN KERJA DAN
OLAH RAGA
Kasie Kesehatan Lingkungan, Makan
  dan Minum Kesehatan Kerja & Olah 1      
Raga
a. Penyuluh Kesehatan dan Keselamatan
 32 1 1 0 Sesuai
Kerja
b. Pengelola Sarana Kesehatan
 33 1 2 -1 Kurang
Lingkungan
 34 c. Pengelola Program dan Kegiatan 1 1 0 Sesuai
 35 d. Penyuluh Obat dan Makanan 1 1 0 Sesuai
SEKSI PROMOSI KESEHATAN DAN
5 4    
PEMBERDAYAAN MASYARAKAT
Kasie Promosi Kesehatan &
  1      
Pemberdayaan Masyarakat
 36 a. Penyuluh kesehatan masyarakat 1 1 0 Sesuai
 37 b. penyusun rencana promosi 2 2 0 Sesuai
 38 c. pengelola program dan laporan 1 1 0 Sesuai
SEKSI KESEHATAN KELUARGA
4 4    
DAN GIZI
  Kasie Kesehatan Keluarga dan Gizi 1      
 39 a. Analis Gizi 0 1 -1 Kurang
b. Pengelola Program kesehatan
 40 1 1 0 Sesuai
keluarga
 41 c. Pengelola Program Gizi 2 1 1 Lebih
 42 d. Analis Kesehatan Ibu dan Anak 0 1 -1 Kurang
BIDANG PENCEGAHAN DAN
IV 8      
PENGENDALIAN PENYAKIT
Kepala Bidang Pencegahan dan
  1      
Pengendalian Penyakit
SEKSI PENCEGAHAN DAN
PENGENDALIAN PENYAKIT 4 5    
MENULAR
Kasie Pencegahan dan Pengendlian
  1      
Penyakit Menular
a. Pengadministrasi Program
 43 1 1 0 Sesuai
PemberantasanPenyakit Menular
b. Pengelola Pemberantasan Penyakit
 44 1 2 -1 Kurang
MenularLangsung
c. pengelola pelayanan penunjang
 45 0 1 -1 Kurang
diagnostik dan logistik
d. pengelola pemberantasan enyakit
 46 1 1 0 Sesuai
bersumber binatang
SEKSI SURVEILANS DAN
2 4    
IMUNISASI
  Kasie Surveilans dan imunisasi 1      
a. Pengawas Monitoring dan Evaluasi
 47 0 1 -1 Kurang
ImunisasiPuskesmas
 48 b. Pengelola Program Imunisasi 0 1 -1 Kurang
c. Pengelola Pengamatan Penyakit dan
 49 1 2 -1 Kurang
imunisasi
SEKSI PENGENDALIAN PENYAKIT
TIDAK MENULAR DAN 1 3    
KESEHATAN JIWA
Kasie Pengendalian Penyakit Tidak
  1      
Menular & Kesehatan Jiwa
 50 a. Pengelola Penyakit Tidak Menular 1 2 -1 Kurang
 51 b. Pengelola Program dan Kegiatan 0 1 -1 Kurang
JUMLAH TOTAL ESSELON II, III
  13 67 -36  
& IV
  JUMLAH PEHITUNGAN SDMK 33      
  JUMLAH TOTAL PEGAWAI 46      

Berdasarkan Peraturan Bupati Pesisir Barat Nomor 45 Tahun 2016 tentang Tugas, Fungsi dan Tata
Kerja Dinas Kesehatan Pesisir Barat, Struktur Organisasi Dinas Kesehatan Pesisir Barat terdiri dari 1
(satu) Kepala Dinas, 1 (satu) Sekretariat dengan 2 (dua) Sub Bagian di bawahnya dan 3 (tiga) Bidang
dengan masing-masing 3 (tiga) Seksi di dalamnya.

Sekretariat membawahi Sub Bagian Bina Program dan Informasi dan Sub Bagian Keuangan, Umum
dan Kepegawaian. Sedangkan 3 (tiga) Bidang yang dimaksud adalah (1) Bidang Kesehatan Masyarakat
yang membawahi Seksi Kesehatan Keluarga dan Gizi, Seksi Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan
Masyarakat, dan Seksi Kesehatan Lingkungan, Makan minum, Kesehatan Kerja dan Olah Raga ;

(2) Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit yang membawahi Seksi Surveilans dan Imunisasi,
Seksi Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Menular, dan Seksi Pencegahan dan Penanggulangan
Penyakit Tidak Menular ; (3) Bidang Pelayanan dan Sumber Daya Manusia Kesehatan yang membawahi
Seksi Pelayanan, JKN dan Pengobatan Tradisional, seksi Kefarmasian dan Alat Kesehatan, dan Seksi
Sumber Daya Manusia Kesehatan.
Dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsinya, pada bagian Sekretariat dipimpin oleh Sekretaris,
dan setiap Bidang dipimpin oleh seorang Kepala Bidang, serta Seksi/Sub Bagian yang ada masing-masing
dipimpin oleh seorang Kepala Seksi/Kepala Sub Bagian. Dalam melaksanakan tugas , pokok dan
fungsinya, setiap Seksi/Sub Bagian yang ada di Dinas Kesehatan Pesisir Barat membawahi beberapa jenis
jabatan pelaksana yang membantu dalam pelaksanaan tugas sehari-hari. Penyusunan Jabatan
Pelaksana (JP) yang ada di Dinas Kesehatan Pesisir Barat seluruhnya mengacu pada Peraturan
Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia Nomor 41 Tahun
2018 tentang Nomenklatur Jabatan Pelaksana Bagi Pegawai Negeri Sipil (PNS) Di Lingkungan Instansi
Pemerintah.

b. Kebutuhan SDM Kesehatan di Puskesmas Kabupaten Pesisir Barat Tahun


2020

Kebutuhan Dokter Puskesmas Se Kabupaten Pesisir Barat Tahun 2020


SDM
SDMK
No Nama Puskesmas K saat Kesenjangan Keadaan
seharusnya
ini
1 Lemong 2 2 0 Sesuai
2 Krui 3 2 1 Lebih
3 Biha 2 2 0 Sesuai
4 Ngambur 2 2 0 Sesuai
5 Bengkunat 2 2 0 Sesuai
6 Bengkunat Belimbing 2 2 0 Sesuai
7 Pulau Pisang 0 1 -1 Kurang
8 Pugung Tampak 2 1 1 Lebih
9 Karya Penggawa 1 1 0 Sesuai
10 Krui Selatan 1 1 0 Sesuai
11 Way Krui 1 1 0 Sesuai
TOTAL 18 17 1 Lebih

Sumber: SDMK Dinkes Kab.Pesisir Barat tahun 2020

Pada tabel diatas dapat dilihat bahwa secara keseluruhan tenaga dokter di Pesisir Barat sudah
mencukupi hanya penyebarannya yang tidak merata. Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan Nomor
43 tahun 2019 tentang Pusat Kesehatan Masyarakat menjelaskan bahwa untuk Puskesmas Rawat Inap
standar minimal tenaga dokter umum berjumlah 2 (dua) orang sedangkan untuk rawat jalan berjumlah
1 (satu) orang.

Dari 11 Puskesmas terdapat 8 Puskesmas yang kebutuhan tenaga dokternya sudah sesuai
Peraturan yaitu Puskesmas Lemong, Puskesmas Biha, Puskesmas Ngambur, Puskesmas Bengkunat,
Puskesmas Bengkunat Belimbing, Puskesmas Karya Penggawa, Puskesmas Krui Selatan, Puskesmas
Way Krui.

Akan tetapi masih terdapat beberapa Puskesmas yang kekurangan tenaga dokter seperti
Puskesmas Pulau Pisang, begitu sebaliknya terdapat beberapa Puskesmas yang kelebihan tenaga dokter
seperti Puskesmas Krui dan Pugung Tampak, akan tetapi berdasarkan Analisis Beban Kerja Puskesmas
Krui masih kekurangan tenaga dokter dikarenakan jumlah kunjungan Puskesmas Krui sangat tinggi.
Sementara untuk Puskesmas Pugung Tampak karena satu orang dokter merangkap sebagai kepala
puskesmas.

Puskesmas Pulau Pisang masih kekurangan tenaga dokter dikarenakan dokter yang
ditempatkan di Puskesmas Pulau Pisang melanjutkan studi spesialis. Kekurangan dokter di Puskesmas
Pulau Pisang dipenuhi dengan memperbantukan tenaga dokter dari RSUD KH.M.Thohir dengan
menerapkan jadwal piket.

Selanjutnya untuk tahun 2021 Pemerintah Kabupaten Pesisir Barat akan melalukan
perekrutan dokter umum 10 (sepuluh) dan dokter gigi 10 (sepuluh) untuk memenuhi kebutuhan tenaga
dokter umum dan dokter gigi di Puskesmas Pesisir Barat dan persiapan menuju puskesmas yang akan
menjadi rawat inap.

Kebutuhan Dokter Gigi Puskesmas Kabupaten Pesisir Barat Tahun 2020


SDM SDMK
N Kesenjanga
Nama Puskesmas K saat seharusny Keadaan
o n
ini a
1 Lemong 0 1 -1 Kurang 
2 Krui 0 1 -1 Kurang 
3 Biha 0 1 -1 Kurang 
4 Ngambur 1 1 0 Sesuai
5 Bengkunat 0 1 -1 Kurang 
6 Bengkunat Belimbing 0 1 -1 Kurang 
7 Pulau Pisang 0 1 -1 Kurang 
8 Pugung Tampak 0 1 -1 Kurang 
9 Karya Penggawa 0 1 -1 Kurang 
10 Krui Selatan 0 1 -1 Kurang 
11 Way Krui 0 1 -1 Kurang 
TOTAL 1 11 -10 Kurang 
Sumber: SDMK Dinkes Kab.Pesisir Barat tahun 2020

Pada Tabel diatas dapat dilihat secara keseluruhan Kabupaten Pesisir Barat
masih kekurangan tenaga dokter Gigi. Dari 11 Puskesmas di Pesisir Barat hanya 1
puskesmas yang sudah memiliki tenaga dokter gigi yaitu Puskesmas Ngambur.
Tenaga dokter gigi Puskesmas Ngambur ini merupakan Pegawai Tidak Tetap.
Selanjutnya pada tahun 2021 Pemerintah Daerah Kabupaten Pesisir Barat akan
melalukan rekruitmen Pegawai Tidak Tetap untuk tenaga dokter gigi. Diharapkan
melalui perekrutan Pegawai Tidak Tetap, kebutuhan tenaga dokter gigi di Puskesmas
Kabupaten Pesisir Barat dapat terpenuhi.

Kebutuhan Perawat Puskesmas Kabupaten Pesisir Barat Tahun 2020


SDM SDMK
N Kesenjanga
Nama Puskesmas K saat seharusny Keadaan
o n
ini a
1 Lemong 7 8 -1 Kurang
2 Krui 28 8 20 Lebih
3 Biha 21 8 13 Lebih
4 Ngambur 23 8 15 Lebih
5 Bengkunat 19 8 11 Lebih
6 Bengkunat Belimbing 21 8 13 Lebih
7 Pulau Pisang 10 5 5 Lebih
8 Pugung Tampak 10 5 5 Lebih
9 Karya Penggawa 12 5 7 Lebih
10 Krui Selatan 6 5 1 Lebih
11 Way Krui 6 5 1 Lebih
TOTAL 163 73 90 Lebih
Dari tabel di atas secara keseluruhan jumlah tenaga perawat sudah mencukupi. Berdasarkan Peraturan
Menteri Kesehatan Nomor 43 tahun 2019 tentang Pusat Kesehatan Masyarakat menjelaskan bahwa untuk
Puskesmas Rawat Inap standar minimal tenaga keperawatan berjumlah 8 (delapan) orang sedangkan untuk
rawat jalan berjumlah 5 (lima) orang. Di Kabupaten Pesisir Barat jumlah tenaga perawat sudah mencukupi
bahkan berlebih, akan tetapi masih terdapat satu Puskesmas yang kekurangan tenaga perawat yaitu Puskesmas
Lemong. Kekurangan tenaga perawat di Puskesmas Lemong dipenuhi dengan memindahkan tenaga perawat dari
Puskesmas lain.

Kebutuhan Bidan Puskesmas Kabupaten Pesisir Barat Tahun 2020

SDM SDMK
N Kesenjanga
Nama Puskesmas K saat seharusny Keadaan
o n
ini a
1 Lemong 24 7 17 Lebih
2 Krui 47 7 40 Lebih
3 Biha 48 7 41 Lebih
4 Ngambur 42 7 35 Lebih
5 Bengkunat 29 7 22 Lebih
6 Bengkunat Belimbing 44 7 37 Lebih
7 Pulau Pisang 14 4 10 Lebih
8 Pugung Tampak 17 4 13 Lebih
9 Karya Penggawa 26 4 22 Lebih
10 Krui Selatan 23 4 19 Lebih
11 Way Krui 15 4 11 Lebih
TOTAL 329 62 267 Lebih

Pada tabel di atas dapat dilihat bahwa berdasarkan perhitungan kebutuhan SDM
Kesehatan dengan menggunakan Metode Standar Minimal Kesehatan jumlah SDM
Kesehatan seluruh Puskesmas di Kabupaten Pesisir Barat untuk Tenaga Bidan berjumlah 329
orang. Sumber Daya Manusia Kesehatan Seharusnya berjumlah 62 orang, dengan
kesenjangan 267 orang. Keadaan Tenaga Bidan ini terdapat kelebihan Tenaga di Seluruh
Puskesmas yang ada di Kabupaten Pesisir Barat.

Kebutuhan tenaga Kesehatan Masyarakat Puskesmas Kabupaten Pesisir Barat Tahun 2020
SDM SDMK
N Kesenjanga
Nama Puskesmas K saat seharusny Keadaan
o n
ini a
1 Lemong 1 1 0 Sesuai
2 Krui 4 2 2 Lebih
3 Biha 2 1 1 Lebih
4 Ngambur 0 1 -1 Kurang
5 Bengkunat 2 1 1 Lebih
6 Bengkunat Belimbing 2 1 1 Lebih
7 Pulau Pisang 3 1 2 Lebih
8 Pugung Tampak 1 1 0 Sesuai
9 Karya Penggawa 2 1 1 Lebih
10 Krui Selatan 1 1 0 Sesuai
11 Way Krui 1 1 0 Sesuai
TOTAL 19 12 7 Lebih

Pada tabel di atas dapat dilihat bahwa berdasarkan perhitungan kebutuhan SDM
Kesehatan dengan menggunakan Metode Standar Minimal Kesehatan jumlah SDM
Kesehatan seluruh Puskesmas di Kabupaten Pesisir Barat untuk Tenaga Kesehatan
Masyarakat berjumlah 19 orang. Sumber Daya Manusia Kesehatan Seharusnya berjumlah 12
orang, dengan kesenjangan 7 orang. Keadaan Tenaga Kesehatan Masyarakat
Terdapat kekurangan tenaga pada Puskesmas Ngambur, untuk kelebihan tenaga terdapat
pada 6 Puskesmas, dan untuk data yang sesuai terdapat pada 4 Puskesmas.

Kebutuhan tenaga Kesehatan Lingkungan Puskesmas Kabupaten Pesisir Barat Tahun 2020
SDM SDMK
N Kesenjanga
Nama Puskesmas K saat seharusny Keadaan
o n
ini a
1 Lemong 2 1 1 Lebih
2 Krui 2 1 1 Lebih
3 Biha 2 1 1 Lebih
4 Ngambur 1 1 0 Sesuai
5 Bengkunat 1 1 0 Sesuai
6 Bengkunat Belimbing 3 1 2 Lebih
7 Pulau Pisang 2 1 1 Lebih
8 Pugung Tampak 2 1 1 Lebih
9 Karya Penggawa 2 1 1 Lebih
10 Krui Selatan 2 1 1 Lebih
11 Way Krui 1 1 0 Sesuai
TOTAL 20 11 9 Lebih

Pada tabel di atas dapat dilihat bahwa berdasarkan perhitungan kebutuhan SDM
Kesehatan dengan menggunakan Metode Standar Minimal Kesehatan jumlah SDM
Kesehatan seluruh Puskesmas di Kabupaten Pesisir Barat untuk Tenaga Kesehatan
Lingkungan berjumlah 20 orang. Sumber Daya Manusia Kesehatan Seharusnya berjumlah
11 orang, dengan kesenjangan 9 orang. Keadaan Tenaga Kesehatan Lingkungan ini terdapat
kelebihan Tenaga di 8 Puskesmas.

Kebutuhan Ahli Teknologi Laboratorium Puskesmas Kabupaten Pesisir Barat Tahun 2020
SDM SDMK
N Kesenjanga
Nama Puskesmas K saat seharusny Keadaan
o n
ini a
1 Lemong 2 1 1 Lebih
2 Krui 2 1 1 Lebih
3 Biha 1 1 0 Sesuai
4 Ngambur 1 1 0 Sesuai
5 Bengkunat 2 1 1 Lebih
6 Bengkunat Belimbing 2 1 1 Lebih
7 Pulau Pisang 3 1 2 Lebih
8 Pugung Tampak 1 1 0 Sesuai
9 Karya Penggawa 1 1 0 Sesuai
10 Krui Selatan 1 1 0 Sesuai
11 Way Krui 1 1 0 Sesuai
TOTAL 17 11 6 Lebih

Pada tabel di atas dapat dilihat bahwa berdasarkan perhitungan kebutuhan SDM
Kesehatan dengan menggunakan Metode Standar Minimal Kesehatan jumlah SDM
Kesehatan seluruh Puskesmas di Kabupaten Pesisir Barat untuk Tenaga Ahli Teknologi
Laboratorium berjumlah 17 orang. Sumber Daya Manusia Kesehatan Seharusnya berjumlah
11 orang, dengan kesenjangan 6 orang . Keadaan Tenaga Teknologi Laboratorium terdapat
Kesesuaian pada Puskesmas Biha, Ngambur, Pugung Tampak, Karya Penggawa, Krui
Selatan, dan Way Krui dan ada 5 Puskesmas yang Kelebihan yaitu pada Puskesmas Pulau
Pisang, Bengkunat, Bengkunat Belimbing, Lemong dan Krui.

Kebutuhan Tenaga Gizi Puskesmas Kabupaten Pesisir Barat Tahun 2020


SDM SDMK
N Kesenjanga
Nama Puskesmas K saat seharusny Keadaan
o n
ini a
1 Lemong 2 2 0 Sesuai
2 Krui 1 2 -1 Kurang
3 Biha 2 2 0 Sesuai
4 Ngambur 3 2 1 Lebih
5 Bengkunat 2 2 0 Sesuai
6 Bengkunat Belimbing 3 2 1 Lebih
7 Pulau Pisang 2 1 1 Lebih
8 Pugung Tampak 1 1 0 Sesuai
9 Karya Penggawa 1 1 0 Sesuai
10 Krui Selatan 1 1 0 Sesuai
11 Way Krui 1 1 0 Sesuai
TOTAL 19 17 2 Lebih

Pada tabel di atas dapat dilihat bahwa berdasarkan perhitungan kebutuhan SDM
Kesehatan dengan menggunakan Metode Standar Minimal Kesehatan jumlah SDM
Kesehatan seluruh Puskesmas di Kabupaten Pesisir Barat untuk Tenaga Gizi berjumlah 19
orang. Sumber Daya Manusia Kesehatan Seharusnya berjumlah 17 orang, dengan
kesenjangan 2 orang yaitu lebih. Keadaan Tenaga Gizi terdapat Kelebihan pada Puskesmas
Ngambu , Pulau Pisang, dan Bengkunat Belimbing sedangkan yang kekurangan di
Puskesmas Krui.

Kebutuhan Tenaga Apoteker Puskesmas Kabupaten Pesisir Barat Tahun 2020


SDM SDMK
N Kesenjanga
Nama Puskesmas K saat seharusny Keadaan
o n
ini a
1 Lemong 1 1 0 Sesuai
2 Krui 1 1 0 Sesuai
3 Biha 1 1 0 Sesuai
4 Ngambur 1 1 0 Sesuai
5 Bengkunat 1 1 0 Sesuai
6 Bengkunat Belimbing 1 1 0 Sesuai
7 Pulau Pisang 2 1 1 Lebih
8 Pugung Tampak 1 1 0 Sesuai
9 Karya Penggawa 1 1 0 Sesuai
10 Krui Selatan 0 1 -1 Kurang 
11 Way Krui 0 1 -1 Kurang 
TOTAL 10 11 -1 Kurang 

Pada tabel di atas dapat dilihat bahwa berdasarkan perhitungan kebutuhan SDM
Kesehatan dengan menggunakan Metode Standar Minimal Kesehatan jumlah SDM
Kesehatan seluruh Puskesmas di Kabupaten Pesisir Barat untuk Tenaga Apoteker berjumlah
10 orang. Sumber Daya Manusia Kesehatan Seharusnya berjumlah 11 orang, dengan
kesenjangan 1 orang yaitu kurang. Keadaan Tenaga Gizi terdapat Kekurangan pada
Puskesmas Krui dan Way Krui, dan terdapat Kelebihan pada Puskesmas Pulau Pisang, selain
puskesmas itu sesuai.
Kebutuhan Tenaga Teknik Kefarmasian Puskesmas Kabupaten Pesisir Barat Tahun 2020
SDM SDMK
N Kesenjanga
Nama Puskesmas K saat seharusny Keadaan
o n
ini a
1 Lemong 1 1 0 Sesuai
2 Krui 2 1 1 Sesuai
3 Biha 1 1 0 Sesuai
4 Ngambur 2 1 1 Lebih
5 Bengkunat 1 1 0 Sesuai
6 Bengkunat Belimbing 2 1 1 Lebih
7 Pulau Pisang 2 1 1 Lebih
8 Pugung Tampak 1 1 0 Sesuai
9 Karya Penggawa 1 1 0 Sesuai
10 Krui Selatan 1 1 0 Sesuai
11 Way Krui 1 1 0 Sesuai
TOTAL 15 11 4 Lebih

Pada tabel di atas dapat dilihat bahwa berdasarkan perhitungan kebutuhan SDM
Kesehatan dengan menggunakan Metode Standar Minimal Kesehatan jumlah SDM
Kesehatan seluruh Puskesmas di Kabupaten Pesisir Barat untuk Tenaga Teknik Kefarmasian
berjumlah 15 orang. Sumber Daya Manusia Kesehatan Seharusnya berjumlah 11 orang,
dengan kesenjangan 4 orang yaitu lebih. Keadaan Tenaga Kefarmasian terdapat Kelebihan
pada Puskesmas Ngambur, Bengkunat Belimbing dan Pulau Pisang, selain puskesmas itu
sesuai.

Kebutuhan Terapis Gigi dan Mulut di Puskesmas Kabupaten Pesisir Barat Tahun 2020
SDM SDMK
N Kesenjanga
Nama Puskesmas K saat seharusny Keadaan
o n
ini a
1 Lemong 1 1 0 Sesuai
2 Krui 2 1 1 Lebih
3 Biha 1 1 0 Sesuai
4 Ngambur 3 1 2 Lebih
5 Bengkunat 2 1 1 Lebih
6 Bengkunat Belimbing 2 1 1 Lebih
7 Pulau Pisang 1 1 0 Sesuai
8 Pugung Tampak 1 1 0 Sesuai
9 Karya Penggawa 1 1 0 Sesuai
10 Krui Selatan 0 1 -1 Kurang 
11 Way Krui 1 1 0 Sesuai
TOTAL 15 11 4 Lebih

Pada tabel di atas dapat dilihat bahwa berdasarkan perhitungan kebutuhan SDM
Kesehatan dengan menggunakan Metode Standar Minimal Kesehatan jumlah SDM
Kesehatan seluruh Puskesmas di Kabupaten Pesisir Barat untuk Tenaga Terapis Gigi dan
Mulut berjumlah 15 orang. Sumber Daya Manusia Kesehatan Seharusnya berjumlah 11
orang, dengan kesenjangan 4 orang yaitu lebih. Keadaan Tenaga Terapis Gigi dan Mulut
terdapat Kekurangan pada Puskesmas Krui Selatan, dan terdapat kelebihan pada 4
Puskesmas, selain itu sesuai.

Kebutuhan Tenaga Administrasi di Puskesmas Kabupaten Pesisir Barat Tahun 2020


SDM
SDMK
No Nama Puskesmas K saat Kesenjangan Keadaan
seharusnya
ini
1 Lemong 2 1 1 Lebih
2 Krui 7 1 6 Lebih
3 Biha 10 1 9 Lebih
4 Ngambur 2 1 1 Lebih
5 Bengkunat 1 1 0 Sesuai
6 Bengkunat Belimbing 2 1 1 Lebih
7 Pulau Pisang 1 1 0 Sesuai
8 Pugung Tampak 2 1 1 Lebih
9 Karya Penggawa 5 1 4 Lebih
10 Krui Selatan 4 1 3 Lebih
11 Way Krui 5 1 4 Lebih
TOTAL 41 11 30 Lebih

Pada tabel di atas dapat dilihat bahwa berdasarkan perhitungan kebutuhan SDM
Kesehatan dengan menggunakan Metode Standar Minimal Kesehatan jumlah SDM
Kesehatan seluruh Puskesmas di Kabupaten Pesisir Barat untuk Tenaga Administrasi
berjumlah 41 orang. Sumber Daya Manusia Kesehatan Seharusnya berjumlah 11 orang,
dengan kesenjangan 30 orang yaitu lebih. Keadaan Tenaga Administrasi terdapat sesuai pada
Puskesmas Bengkunat dan Pulau Pisang selain itu lebih
BAGIAN V
KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

A. Kesimpulan

1. Dinas Kesehatan Kabupaten Pesisir Barat berdasarkan perhitungan metode Analisis


Beban Kerja masih memiliki kekurangan pegawai sebanyak 48 orang dan jabatan
fungsional sebanyak 21 orang.
Sekretariat Dinas Kesehatan Kabupaten Pesisir Barat berjumlah 12 orang,
Standar kebutuhan pegawai berdasarkan beban kerja 23 orang jadi terdapat
kekurangan berjumlah 11 orang. Tenaga yang sesuai yaitu pada kelompok Jabatan
Analis Keuangan Bendahara, Pengelola Gaji, Pengelola Barang Milik Negara, Pranata
Pengarsipan. Meskipun terpenuhi tapi berdasarkan kualifikasi pendidikan belum
sesuai dimana untuk pengurusan administrasi keuangan dan barang dipegang oleh
tenaga yang kualifikasi pendidikan dari tenaga kesehatan, untuk meningkatkan
kompetensi tenaga tersebut harus diberikan pendidikan dan pelatihan sesuai dengan
jenis jabatan yang dikerjakan.
Bidang Kesehatan Masyarakat berjumlah 9 orang. Standar kebutuhan pegawai
berdasarkan beban kerja 19 orang jadi terdapat kekurangan berjumlah 10 orang.
Tenaga yang kurang yaitu pada kelompok jabatan Analis Kesehatan Ibu dan Anak,
Pengelola Program Gizi, Pengelola Program Kesehatan Keluarga, Analis Kesehatan
Kerja, Pengelola Sarana Kesehatan Lingkungan, Analis Pemberdayaan Masyarakat,
Penyusun Rencana Promosi, Pengelola Penggerak PSM di bidang kesehatan. Tenaga
yang ada sudah sesuai dengan kualifikasi pendidikan dari jabatan yang dikerjakan.
Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit berjumlah 4 orang, jumlah
seharusnya 14 orang terjadi kekurangan sebanyak 10 orang. Tenaga yang sesuai yaitu
pada kelompok jabatan Pengelola Pemberantasan Penyakit Menular Langsung.
Bidang Pelayanan Kesehatan dan Sumber Daya Manusia Kesehatan berjumlah
4 orang. Standar kebutuhan pegawai 21 orang jadi terdapat kekurangan berjumlah 17
orang. Semua kelompok jabatan pelaksana pada Bidang Pelayanan Kesehatan dan
Sumber Daya Manusia Kesehatan masih kurang, bahkan di Seksi SDMK dari 3 jenis
jabatan pelaksana belum ada satupun PNS nya, sedangkan seksi ini berdasarkan tugas
dan fungsinya menganalisa dan mengatur perencanaan kebutuhan SDM Kesehatan,
baik melalui pengadaan CPNS maupun dengan peningkatan pendidikan.
Dinas Kesehatan juga memiliki kekurangan 7 Jabatan Tenaga Fungsional yang
terdiri dari Efidemiologi Kesehatan ahli pertama (3 orang) dan ahli muda (3 orang),
Penyuluh kesehatan masyarakat ahli pertama (4 orang), Pembimbing kesehatan kerja
ahli pertama (3 orang), Sanitarian pelaksana lanjutan (2 orang) dan ahli pertama (2
orang) serta administrator kesehatan ahli pertama (4 orang).

2. Secara keseluruhan, Puskesmas Kabupaten Pesisir Barat kekurangan tenaga Dokter


Gigi sebanyak 10 orang dan Apoteker sebanyak 1 orang. Ketersediaan tenaga
kesehatan di Puskesmas masih belum merata, seperti dapat dilihat bahwa beberapa
tenaga puskesmas masih ada yang kurang dan masih ada yang berlebih. Kekurangan
kebutuhan tenaga Kesehatan Puskesmas kabupaten Pesisir Barat dipenuhi dengan
adanya pengangkatan CPNS tahun 2018, pengrekrutan Ptt (Pegawai tidak tetap) dan
tenga kontarak Bok serta pengadaan tenaga kontrak daerah dan pengusulan tenaga
Nusantara Sehat.

3. Rumah Sakit K.H.M.Thohir masih kekurangan dokter spesialis patologi klinik 1


orang, dokter spesialis obstetry ginekology 1 orang, dokter spesialis penyakit dalam 1
orang, dokter spesialis bedah 1 orang, dokter spesialis anak 1 orang, dokter spesialis
anastesiologi dan terapi intesif. Sedangkan untuk dokter ahli pertama sebanyak 4
orang, dokter gigi 1 orang, Apoteker 2 orang, asisten apoteker 4 orang, perawat 10
orang. fisioterafi 3 orang, radiografer 2 orang, pranata laboratorium 3 orang, rekam
medik 5 orang, bidan terampil 1 orang, Bidan Mahir 1 orang, perawat 19 orang,
penata astesi 2 orang, penyuluh kesehatan masyarakat 1 orang, refraksionis optisien 1
orang, teknisi elektromedik 3 orang, laboratorium kesehatan 5, pengawas farmasi
makanan 3 orang, radiografer 3 orang, nutrisionis 5 orang. Secara keseluruhan dapat
disimpulkan bahwa di RSUD K.H.M Thohir masih kekurangan tenaga kesehatan
khususnya dokter spesialis, pemenuhan formasi dokter spesialis ini dilakukan melalui
PPDS (Program Pendayagunaan Dokter Spesialis).

Kekurangan kebutuhan tenaga kesehatan di RSUD K.H.M.Thohir kabupaten Pesisir


Barat dipenuhi dengan adanya pengangkatan CPNS tahun 2018, pengadaan tenaga
kontrak daerah dan pengrekrutan Ptt (Pegawai tidak tetap).
B. Rekomendasi

1. Agar kebutuhan tenaga kesehatan sesuai dengan kondisi di lapangan, maka


perhitungan kebutuhan SDM Kesehatan di fasyankes sebaiknya menggunakan hasil
capaian yang benar-benar terjadi di lapangan.

2. Perlu adanya koordinasi antara Pemerintah Daerah dalam hal ini Badan
Kepegawaian dan Pengembangan SDM Kesehatan Kabupaten Pesisir Barat
dengan Dinas Kesehatan Kabupaten Pesisir Barat dalam penerimaan Calon Pegawai
Negeri Sipil (CPNS) agar formasi penerimaan tenaga kesehatan sesuai dengan
kebutuhan tenaga kesehatan di Kabupaten Pesisir Barat baik jumlah maupun
kualifikasi pendidikan

3. Sampai dengan saat ini Kabupaten Pesisir Barat masih banyak kekurangan tenaga
Kesehatan. Usaha yang telah dilakukan oleh Dinas Kesehatan adalah mengajukan
kepada Bupati melalui BKD Kabupaten Pesisir Barat untuk
pengangkatan/penerimaan pegawai kontrak daerah dan PTT dokter. Hasilnya
Pemerintah Kabupaten Pesisir Barat tahun 2021 menganggarkan untuk pengangkatan
PTT Daerah untuk 10 tenaga dokter Umum dan dokter Gigi.

4. Sejalan dengan semangat otonomi daerah, maka tenaga kesehatan menjadi bagian
dan tanggung jawab dari pemerintah daerah dalam perencanaan, pengadaan,
pendayagunaan, pengawasan dan pembinaannya, oleh kerena itu perlu adanya
campur tangan Pemerintah dalam memenuhi kebutuhan tenaga kesehatan antara lain
dalam pengadaan Pegawai Tidak Tetap Daerah dan Pegawai Kontrak Daerah.

5. Agar Dokumen Perencanaan Kebutuhan Tenaga Kesehatan ini digunakan sebagai


acuan untuk pengadaan CPNS, Pegawai Tidak Tetap Daerah dan Tenaga Kontrak
daerah.

Anda mungkin juga menyukai