Penanggung Jawab
TEDI ZADMIKO, SKM., SH., MM
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Pesisir Barat
Ketua
SEPRIYANI, SKM., M.Kes
Kasie SDMK Dinas Kesehatan Kabupaten Pesisir Barat
Editor
DEVINTA VERY FRIDAYANTI, S.KM
NURUL HIDAYATI, S.ST
NENI ARYANI, S.Tr.Keb
GUSTI AYU
Staf Seksi SDMK Dinas Kesehatan Kabupaten Pesisir Barat
Kontributor
Sub. Bagian Bina Program dan Informasi,
Sub. Bagian Keuangan, Kepegawaian dan Umum
Bidang Pelayanan dan SDK
Seksi SDMK, Seksi Pelayanan Kesehatan, JKN dan Pengobatan Tradisional,
Seksi Kefarmasian dan Alkes
Bidang Kesehatan Masyarakat
Seksi Kesehatan Keluarga dan Gizi Masyarakat, Seksi Kesehatan Lingkungan, Makan dan
Minum, Kesehatan Kerja dan Olahraga,
Seksi Promosi dan Pemberdayaan Kesehatan Masyarakat
Bidang Pencegahan dan Pengandalian Penyakit
Seksi Surveilens dan Imunisasi, Seksi Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular,
Seksi Pengendalian Penyakit Tidak Menular dan Kesehatan Jiwa
Profil
Profil SDM
SDM Kesehatan
Kesehatan Kab.
Kab. Pesisir
Pesisir Barat
Barat 2020
2020 iiii
KATA PENGANTAR
Krui, 2020
KEPALA DINAS KESEHATAN
KABUPATEN PESISIR BARAT
Profil
Profil SDM
SDM Kesehatan
Kesehatan Kab.
Kab. Pesisir
Pesisir Barat
Barat 2020
2020 iii
iii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL.....................................................................................................i
TIM PENYUSUN.........................................................................................................ii
KATA PENGANTAR..................................................................................................iii
DAFTAR ISI................................................................................................................iv
DAFTAR TABEL LAMPIRAN....................................................................................v
TABEL DALAM BAB................................................................................................vi
DAFTAR TABEL DALAM BAB vii
BAB I PENDAHULUAN..............................................................................................1
1.1 Latar Belakang...........................................................................................1
1.2 Maksud dan Tujuan....................................................................................3
1.3 Dasar Hukum..............................................................................................4
1.4 Keadaan Saat Ini.........................................................................................5
BAB II GAMBARAN ORGANISASI DAN PROGRAM PENGEMBANGAN
DAN PEMBERDAYAAN SDM.....................................................................7
2.1 Gambaran Organisasi.................................................................................7
2.2 Program Sumber Daya Manusia Kesehatan (SDMK)..............................21
BAB III PERENCANAAN SDM KESEHATAN.......................................................23
3.1 Gambaran SDM Kesehatan..................................................................23
3.2 Perencanaan Kebutuhan SDM Kesehatan................................................40
BAB IV GAMBARAN SDM KESEHATAN.............................................................58
4.1 Gambaran SDM Kesehatan..................................................................58
4.2 Gambaran Dari Pengadaan Kebutuhan SDM Kesehatan.................61
BAB V PENDAYAGUNAAN SDM KESEHATAN.................................................63
BAB VI PEMBINAAN DAN PENGAWASAN MUTU SDM KESEHATAN.........67
BAB VII PENUTUP....................................................................................................70
Profil
Profil SDM
SDM Kesehatan
Kesehatan Kab.
Kab. Pesisir
Pesisir Barat
Barat 2020
2020 viii
viii
DAFTAR TABEL
NO. NAMA TABEL HAL.
TABEL
Profil
Profil SDM
SDM Kesehatan
Kesehatan Kab.
Kab. Pesisir
Pesisir Barat
Barat 2020
2020 71
71
DAFTAR TABEL
Profil
Profil SDM
SDM Kesehatan
Kesehatan Kab.
Kab. Pesisir
Pesisir Barat
Barat 2020
2020 71
71
DAFTAR GRAFIK
Profil
Profil SDM
SDM Kesehatan
Kesehatan Kab.
Kab. Pesisir
Pesisir Barat
Barat 2020
2020 58
58
Salah satu prioritas pembangunan yang dicanangkan oleh Pemerintah pada tahun
2020-2024 adalah Pembangunan SDM, baik dari segi pemenuhan, pengembangan
dan pemberdayaan SDM. Dalam pembangunan kesehatan, SDM Kesehatan
merupakan salah satu isu utama yang mendapat perhatian terutama yang terkait
dengan jumlah, jenis dan distribusi. Kurangnya tenaga kesehatan, baik jumlah, jenis
dan distribusinya, berkontribusi mengakibatkan pelayanan kesehatan terhadap
masyarakat menjadi kurang optimal.
Pembangunan kesehatan itu sendiri akan mendapatkan hasil yang optimal
apabila diikuti dengan penempatan sumber daya manusia kesehatan yang profesional
sesuai dengan unit/program kesehatan masing-masing. Perencanaan sumber daya
manusia kesehatan akan lebih efektif apabila didasarkan pada perkembangan
berbagai determinan kesehatan. Perkembangan determinan kesehatan yang dimaksud
ialah memperhatikan perkembangan masalah kesehatan, perkembangan demografi,
perkembangan lingkungan, dan perkembangan pola pelayanan kesehatan.
Dengan demikian Isu SDM Kesehatan tidak mungkin dapat diatasi oleh
Kementrian Kesehatan sendiri sehingga perlu dukungan kerjasama serta koordinasi
dari para pemangku kepentingan baik di tingkat kabupaten/kota, provinsi dan pusat
termasuk swasta dan masyarakat.
Dalam Undang-undang Nomor 36 Tahun 2014 Tentang Tenaga Kesehatan
disebutkan bahwa perencanaan Tenaga Kesehatan dilakukan secara berjenjang
dimulai dari Fasilitas Pelayanan Kesehatan, Pemerintah daerah kabupaten/kota,
Pemerintah daerah provinsi, sampai dengan pemerintah secara nasional berdasarkan
ketersedian Tenaga Kesehatan kebutuhan penyelenggaraan pembangunan dan upaya
kesehatan disusun secara berjenjang.
Salah satu dasar penghitungan kebutuhan Tenaga Kesehatan adalah Peraturan
Menteri Kesehatan Nomor 3 Tahun 2020 tentang Klasifikasi dan Perizinan Rumah
Sakit, dan Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 43 Tahun 2019 tentang Pusat
Kesehatan Masyarakat yang mencantumkan jumlah dan jenis standar kebutuhan
SDM Kesehatan sehingga dapat disusun peta kebutuhan SDM Kesehatan di Rumah
Sakit dan di Puskesmas. Pemetaan ini diusun untuk membandingkan antara
kebutuhan dengan ketersediaan SDM Kesehatan yang dimiliki oleh Fasilitas
Pelayanan Kesehatan, sehingga dapat diketahui kelebihan dan kekurangan setiap jenis
SDM Kesehatan pada setiap Fasilitas Pelayanan Kesehatan. Dengan demikian dapat
diperkirakan kebutuhan SDM Kesehatan dan selanjutnya dapat disusun rencana
pengadaan dan pemenuhan dengan berbagai inovasi. Selain itu peta kebutuhan juga
disusun berdasarkan proyeksi pertumbuhan penduduk.
Untuk mendukung perencanaan, pelaksanaan dan pendayagunaan sumber
daya manusia kesehatan serta dalam rangka pembangunan kesehatan, maka Dinas
Kesehatan Kabupaten Pesisir Barat telah melakukan pemetaan SDM Kesehatan
dalam bentuk Dokumen Profil Sumber Daya Manusia Kesehatan Kabupaten Pesisir
Barat Tahun 2020 yang dapat dimanfaatkan untuk membandingkan antara kebutuhan
dengan persediaan SDM Kesehatan yang dimiliki oleh Fasilitas Pelayanan kesehatan.
Buku Profil SDM Kesehatan Kabupaten Pesisir Barat Tahun 2020 merupakan
salah satu bentuk dokumentasi tahunan yang dapat memberikan gambaran
perkembangan situasi SDM Kesehatan di Kabupaten Pesisir Barat dan juga
merupakan penyediaan data dan informasi keadaan SDM Kesehatan yang diharapkan
dapat bermanfaat bagi berbagai pihak baik Institusi Pemerintah, Institusi Swasta,
Profesi, Mahasiswa dan Kelompok Masyarakat lainnya. Dengan telah disusunnya
Profil SDM Kesehatan Kabupaten Pesisir Barat ini, maka profil ini dapat dijadikan
acuan data dan informasi resmi karena dalam penyusunannya telah melibatkan
berbagai pihak.
Kabupaten Pesisir Barat saat ini memiliki 1 Dinas Kesehatan, 1 Rumah Sakit,
dan 11 Puskesmas. Keadaan Sumber Daya Manusia Kesehatan yang ada di
Kabupaten Peisir Barat saat ini seluruhnya berjumlah 934 (Sembilan Ratus Tiga
Puluh Empat) dengan rincian 415 (Empat Ratus Lima Belas) orang berstatus Pegawai
Negeri Sipil (PNS) dan 519 (Lima Ratus Sembilan Belas) orang berstatus Non PNS
(Pegawai Negeri Sipil) yang terdiri dari Tenaga Kontrak Daerah, Tenaga Sukarela,
Pegawai Tidak Tetap, dan Nusantara Sehat.
Secara umum Kabupaten Pesisir Barat masih kekurangan beberapa jenis tenaga
kesehatan, seperti dokter spesialis, dokter umum, dokter gigi serta beberapa jenis
tenaga kesehatan lain. Untuk memenuhi kekurangan tenaga tersebut Pemerintah
Daerah Kabupaten Pesisir Barat melakukan berbagai upaya antara lain mengadakan
Pengangkatan Tenaga Kontrak Daerah, Pengangkatan Pegawai Tidak Tetap,
pengusulan Tenaga Nusantara Sehat, serta Program PGDS (Pendayagunaan Dokter
Spesialis).
BAB II
GAMBARAN ORGANISASI
DAN PROGRAM
PENGEMBANGAN DAN
PEMBERDAYAAN SDM
KESEHATAN YANG
DILAKSANAKAN DINAS
KESEHATAN KABUPATEN
PESISIR BARAT
2.1 GAMBARAN ORGANISASI
A. Geografi
Kabupaten Pesisir Barat (KPB), merupakan salah satu kabupaten
termuda di Provinsi Lampung, yang merupakan kabupaten pemekaran dari
Kabupaten Lampung Barat berdasarkan Undang – Undang No.22 tahun 2012
yang disahkan pada sidang paripurna DPR tanggal 25 Oktober 2012,
dilanjutkan dengan peresmian pada tanggal 25 April 2013.
Daerah Kabupaten Pesisir Barat meliputi luas daerah 2.907,23 Km² atau
8,39 % dari luas Propinsi Lampung, memiliki garis pantai 221,5 Km,
( Daratan dan garis pulau – pulau) termasuk salah satu pulau yang ada
diwilayah Kabupaten Pesisir Barat serta garis pantai daratan 210 Km, dengan
jumlah penduduk 156.306 jiwa(berdasarkan data Disdukcapil Kab.Pesisir
Barat) yang rata – rata mata pencarian penduduknya adalah petani dan
nelayan.
Kabupaten Pesisir Barat terletak cukup strategis, yaitu berbatasan
langsung dengan 2 (dua) Provinsi dan 2 (dua) Kabupaten, adapun data
selengkapnya adalah sebagai berikut :
a. Sebelah utara berbatasan dengan Desa Ujung Rembun, Desa Pancur Mas,
Desa Sukabanjar Kecamatan Lumbok Seminung, Desa Kubu Perahu
Kecamatan Balik Bukit, Desa Kutabesi, Desa Sukabumi Kecamatan Batu
Brak, Desa Sukamarga, Desa Ringinsari, Desa Sumber Agung, Desa Tugu
Ratu Kecamatan Bandar Negeri Suoh Kabupaten Lampung Barat, Desa
Gunung Doh Kecamatan Bandar Negeri Semuong, Desa Ngarit, Desa
Rejo sari, Desa Petekayu, Desa Simagalih Kecamatan Ulu Belu, Desa
Datar Lebuay Kecamatan Naningan Kabupaten Tanggamus, Desa Way
Beluah, dan Desa Melaya Kecamatan Banding Agung Kabupaten Ogan
Komering Ulu Selatan Provinsi Sumatera Selatan;
b. Sebelah timur berbatasan dengan Desa Tampang Tua Kecamatan
Pematang Sawa, Desa Sedayu, Desa Sidomulyo Kecamatan Semaka
Kabupaten Tanggamus;
c. Sebelah selatan berbatasan dengan Samudera Hindia; dan
d. Sebelah barat berbatasan dengan Desa Tebing Rambutan Kecamatan
Dengan jumlah desa / pekon dan kelurahan, luas wilayah, jumlah penduduk
perkecamatan serta kepadatan penduduk di Kabupaten Pesisir Barat Tahun
2019 dapat dilihat pada tabel dibawah ini :
B. TOPOGRAFI
Wilayah Kabupaten Pesisir Barat merupakan wilayah dengan kemiringan di
atas 15%, yang berpotensi besar terjadi bencana tenah longsor. Secara
Topografi Daerah Kabupaten Pesisir Barat Propinsi Lampung dibagi dalam
tiga bagian yaitu :
1. Daerah dataran rendah ( ketinggian 0 sampai 600 meter dari permukaan laut)
2. Daerah berbukit (ketinggian 600 samapi 1000 meter dari permukaan laut)
3. Daerah Pegunungan (Daerah ketinggian 1.000 meter sampai dengan 2000 meter
dari permukaan laut).
Keadaan wilayah sepanjang Pantai Pesisir Barat umumnya datar sampai
berombak dengan kemirigan berkisar 3 % sampai 5 %. Di bagian Barat Laut
Kabupaten Pesisir Barat terdapat gunung – gunung dan bukit, yaitu : Gunung
Pugung (1.964m), Gunung Sebayan (1744 m), Gunung Telalawan (1.753
m), dan Gunung Tampak Tunggak (1.744 m).
Dengan kondisi topografi tersebut, maka kawasan permukiman pada
umumnya berlokasi di daerah yang relatif datar, tetapi dengan luas lokasi lahan
yang terbatas. Maka ada kemungkinan arah pengembangan pemukiman ke
daerah – daerah yang bertopografi dan kolektor kontur tajam.
C. KLIMATOLOGI
1. Arus Angin
Kabupaten Pesisir Barat Provinsi Lampung terletak dibawah
katulistiwa yaitu 50 LS, beriklim Tropis humid dengan angin laut
lembah yang bertiup dari Samudera Indonesia. Setiap tahun ada dua
musim angin yaitu :
1. November s/d Maret angin bertiup dari arah barat dan barat laut.
2. Juli s/d Agustus angin bertiup dari arah timur dan tenggara dengan
kecepatan rata-rata 5,83 km/jam.
2. Temperatur
Pada daerah daratan dengan ketinggian 30m - 60m, temperatur udara
rata-rata berkisar antara 260 C - 280 C.Temperatur maksimum yang
sangat jarang dialami adalah 33,40 C dan temperatur minimum 21,7 0 C.
3. Kelembaban Udara
Rata-rata kelembaban udara berkisar antara 75% sampai 87% dan
bahkan lebih tinggi di tempat-tempat yang lebih tinggi.
D. PERHUBUNGAN
Di sektor perhubungan, umumnya seluruh wilayah di Kabupaten
Pesisir Barat Provinsi Lampung telah terjangkau jaringan perhubungan
darat. Semua ibukota kecamatan telah dapat dicapai dengan kendaraan roda
empat, kecuali beberapa desa terpencil. Untuk perhubungan laut dan udara,
di Kabupaten Pesisir Barat Provinsi Lampung terdapat satu Pelabuhan
Udara yaitu Badara Seray yang terletak 5 km dari ibukota Kabupaten Pesisir
Barat ( Krui ) dan dan untuk perhubungan laut ada beberapa pelabuhan kecil
untuk perahu nelayan dan penyebarangan ke Pulau Pisang yaitu : Labuhan
Jukung, Kuala dan Tembakak.
E. ADMINISTRASI PEMERINTAHAN
Secara Administratif Daerah Kabupaten Pesisir Barat Provinsi
Lampung dibagi dalam 11 (sebelas) daerah Kecamatan, yaitu dapat dilihat
dalam tabel dibawah ini :
F. KEPENDUDUKAN
Jumlah Penduduk Kabupaten Pesisir Barat Provinsi Lampung tahun
2019 berdasarkan data diolah oleh Biro Pusat Statistik (BPS) Kabupaten
Lampung Barat Provinsi Lampung jumlah penduduk Pesisir Barat sebesar
153.407 jiwa yang terdiri dari 80.549 jiwa laki-laki dan 73.194 jiwa
Perempuan.
Rincian penduduk Kabupaten Pesisir Barat Provinsi Lampung
berdasarkan data dari BPS Kabupaten Pesisir Barat Provinsi Lampung
dengan perhitungan berdasarkan hasil SENSUS tahun 2015 menurut
golongan umur dan jenis kelamin tergambar dalam gerafik penduduk
dibawah ini.
Faktor-faktor yang mempengaruhi keterbatasan Pelayanan kesehatan
Dasar antara lain:
1. Masih banyak pekon/desa yang terpencil dengan medan yang berbukit-
bukit, pegunungan, lembah dan ada yang terpisah dengan Pulau
Sumatera sehingga sarana transportasi sulit di tempuh dan
mengakibatkan akses pelayanan kesehatan dasar sulit di jangkau oleh
masyarakat.
2. Sarana transportasi umum untuk menjangkau fasilitas kesehatan
jumlahnya masih terbatas dan waktu operasionalnya tidak 24 jam, dalam
kasus-kasus tertentu yang bersifat emergensi masyarakat mengalami
kesulitan untuk mendapatkan penanganan.
3. Budaya dalam membuat keputusan yang bersifat kegawat daruratan
masih sangat ditentukan oleh orang-orang tertentu yang berpengaruh di
dalam keluarga.
4. Tingginya tingkat kerawanan bencana daerah seperti bencana longsor,
bencana banjir dan berpotensi tinggi sebagai kawasan rawan bencana
Tsunami.
Dari jumlah penduduk di Kabupaten Pesisir Barat menurut Kecamatan
terlihat bahwa kecamatan Bangkunat, Pesisir Selatan, Kecamatan Ngambur,
dan Kecamatan Pesisir Tengah adalah kecamatan yang terbanyak
penduduknya dengan begitu berpengaruh dengan cakupan pelayanan
kesehatan dimasyarakat sehingga perlu diadakanya upaya pencegahan dan
penanggulangan penyakit dengan berbagai cara salah satunya di lakukannya
pembinaan Desa Siaga aktif serta Pembinaan Keluarga Sehat untuk
meningkatkan derajat kesehatan masyarakat.
Adapun di Pesisir Barat jumlah penduduk sedikit masih berada di
Kecamatan Pulau Pisang mungkin hal ini dikarenakan daerah yang sulit di
akses dan banyaknya warga masyarkat yang telah pindah tempat domisili
sehingga jumlah penduduk di Kecamatan Pulau Pisang sedikit dan karena
wilayah kepualauan dengan luas wilayah yang tidak begitu besar
dibandingkan kecamatan yang lain sehingga penduduk pulau pisang sangat
sedikit jika dibandingkan kecamatan yang lain yang ada di kabupaten
Pesisir Barat. Adapun dalam upaya peningkatan derajat kesehatan untuk
Kecamatan Pulau Pisang masalahnya masih di terletak pada sulitnya
keterjangkauan dan kecepatan akses ke pelayanan kesehatan terutama untuk
pelayanan kesehatan rujukan dan masih kurangnya alat kesehatan dan
tenaga kesehatan yang tersedia di daerah tersebut. Adapun Upaya
pemecahan masalah yang dilakukan dengan menyediakan sarana
transportasi yang lebih memadai berupa kapal yang lebih besar untuk
mengangkut pasien saat kondisi darurat harus di rujuk ke Rumah Sakit .
A. MASALAH KESEHATAN
Indonesia merupakan salah satu negara dengan kekayaan alam paling
lengkap dan paling melimpah dibandingkan dengan seluruh negara yang ada di
muka bumi ini. Ironisnya dengan tingkat perekonomian dan sumber daya alam
yang luar biasa itu, Indonesia ternyata belum mampu menyelesaikan
permasalahan kesehatannya dengan baik. Hal ini ditunjukkan dengan masih
tingginya angka kematian ibu yang merupakan salah satu indikator termudah
yang paling sering digunakan untuk mengukur derajat kesehatan di Indonesia.
Angka kematian ibu di Indonesia pada tahun 2015 saja mencapai 126 per
100.000 kelahiran.
Saat ini Indonesia sedang terancam dengan status triple burden. Jika
double burden hanya berkutat pada penyakit menular dan penyakit tidak
menular, maka triple burden adalah masalah penyakit menular klasik, penyakit
tidak menular, dan penyakit menular baru alias new emergeing disease.
Beberapa penyakit baru yang dianggap sebagai infeksi baru yang menjadi
masalah diantaranya adalah infeksi HIV, flu burung, flu babi, hingga yang
terbaru COVID-19.
Derajat kesehatan masyarakat dinilai dengan menggunakan beberapa
indikator yang mencerminkan kondisi mortalitas (kematian), status gizi dan
morbiditas (kesakitan). Pada bagian ini, derajat kesehatan masyarakat di Pesisir
Barat digambarkan melalui angka mortalitas; terdiri atas angka kematian Ibu
(AKI), Angka Kematian bayi (AKB), dan angka kematian Balita (AKABA),
Indeks Pembangunan Manusia termasuk angka harapan hidup, Angka
Kelahiran, angka kesakitan beberapa penyakit balita dan dewasa.
Derajat kesehatan yang optimal antara lain dapat dilihat dari unsur
kualitas hidup dengan indikator Angka Harapan Hidup Waktu Lahir (AHH),
Angka Kematian Bayi (AKB) per 1.000 kelahiran hidup, Angka Kematian Ibu
Melahirkan (AKI) per 100.000 kelahiran hidup serta unsur Status Gizinya.
Morbiditas dilihat dari indikator-indikator Angka Kesakitan Demam Berdarah
Dengue (DBD) per 100.000 penduduk, Angka Kesakitan Malaria per 1.000
penduduk, Persentase Kesembuhan TB Paru, Prevalensi penderita HIV/AIDS
terhadap penduduk berisiko, dan angka “Acute Flacid Paralysis” (AFP) pada
Anak Usia <15 tahun per 100.000 anak.
Angka Harapan Hidup (AHH) menggambarkan tingkat kemajuan
pembangunan kesehatan, baik fisik mental, sosial maupun ekonomi. Faktor
biologis menerangkan tingkat kelahiran lebih tinggi jenis kelamin laki-laki di
banding perempuan. Tetapi tingkat kematian lebih rendah terjadi pada jenis
kelamin perempuan (bayi, anak balita). Sementara faktor gaya hidup dapat
ditambahkan sebagai faktor yang memperpanjang harapan hidup perempuan.
1. KEMATIAN / MORTALITAS
Terjadinya kematian / mortalitas di masyarakat di pengaruhi oleh beberapa
faktor. Dimana tingkat kematian secara umum sangat berhubungan dengan
tingkat kesakitan. Beberapa faktor yang mempengaruhi tingkat mortalitas
dan morbiditas, sosial ekonomi, pendidikan, perilaku hidup sehat,
lingkungan, upaya kesehatan dan fertilitas. Gambaran lebih jelas tentang
situasi derajat kesehatan penduduk yaitu angka kesakitan dan kematian
dijelaskan dalam uraian dibawah ini :
A. ANGKA KEMATIAN BAYI (Infant Mortality Rate)
Estimasi Angka Kematian Bayi (AKB) di Provinsi Lampung 2000-
2025 berdasarkan buku proyeksi penduduk Indonesia tahun 2000-2025,
diperkirakan akan mengalami penurunan akibat dari adanya
peningkatkan pelayanan kesehatan masyarakat. Angka kematian bayi
(AKB) di Provinsi Lampung berdasarkan hasil Survey Demografi
Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun 2002 –2012 trendnya menunjukkan
kecenderungan menurun yaitu dari 55 per 1000 Kelahiran Hidup tahun
2002 menjadi 30 per 1000 Kelahiran Hidup tahun 2012. Angka ini bila
dibandingkan dengan target dari MDGs tahun 2015 sebesar 23 per 1.000
Kelahiran Hidup maka masih perlu kerja keras untuk mencapainya, data
kematian Perinatal di Kabupaten Pesisir Barat tahun 2019 ada 12
kematian, kematian Neonatal 2 kematian, dan kematian bayi tidak ada
kasus. Data ini didapat berdasarkan laporan dari puskesmas yang ada
diwilayah kerja Dinas Kesehatan Kabupaten Pesisir Barat, untuk lebih
jelasnya dapat dilihat pada grafik dibawah ini :
2018 2019
Sumber : Seksi Kesga dan Gizi Dinas Kesehatan Kab. Pesisir Barat
Sumber : Seksi Kesga dan Gizi Dinas Kesehatan Kab. Pesisir Barat
Bila dilihat dari grafik diatas maka kematian balita di Kab. Pesisir Barat
Tahun 2019 mengalami peningkatan jika dibandingkan dengan tahun
2018 yaitu 1sebanyak 1 kasus dan itu menunjukan kurang optimalnya
pelayanan kesehatan dalam rangka menurunkan AKB di kabupaten
Pesisir Barat. Angka Kematian Balita adalah Jumlah kematian anak
berusia 0-4 tahun selama satu tahun tertentu per 1000 anak umur yang
sama pada pertengahan tahun itu (termasuk kematian bayi). AKABA
menggambarkan tingkat permasalahan kesehatan anak dan faktor-faktor
lain yang berpengaruh terhadap kesehatan anak balita seperti gizi,
sanitasi penyakit infeksi dan kecelakaan.
Bila dilihat dari tabel diatas maka kematian di Kabupaten Pesisir Barat
Tahun 2018 terdiri dari Perinatal 11, Neonatal 1, Bayi 0, Balita 0
sedangkan Tahun 2019 terdiri dari Perinatal 12, Neonatal 2, Bayi 0,
Balita 1. Pada kasus kematian Perinatal dan Neonatal dan Balita tahun
2019 mengalami peningkatan dibandingkan dengan Tahun 2018
sedangkan untuk kematian Bayi 0 dan itu menunjukan kurangnya
pelayanan kesehatan dalam rangka menurunkan Angka Kematian
Perinatal, Neonatal dan Anak Balita di kabupaten Pesisir Barat. Kasus
kematian Tahun 2019 Perinatal dan Neonatal terbanyak ada di wilayah
kerja Puskesmas Bengkunat Belimbing Sedangkan kematian Balita ada
di wilayah kerja Puskesmas Karya Penggawa.
2018 2019
2. KESAKITAN / MORBIDITAS
a) Sepuluh Besar Penyakit
Meningkatnya umur harapan hidup dan perubahan struktur umur
penduduk ke arah usia tua serta perubahan pola dan gaya hidup
menyebabkan terjadinya transisi demografi epidemiologis, yang ditandai
masih tingginya penyakit infeksi dan meningkatnya penyakit non
infeksi. Berikut ini adalah sepuluh besar penyakit di Kabupaten Pesisir
Barat tahun 2019.
Tabel 2.5 Sepuluh Besar Penyakit Di Kabupaten Pesisir Barat 2019
JUMLAH
NO PENYAKIT %
KASUS
1 HIPERTENSI 5224 25.85%
2 GASTRITIS 4311 21.33%
3 ISPA 2330 11.53%
4 DIARE 1673 8.28%
5 DIABETES MELLITUS 1623 8.03%
6 DISPEPSIA 1536 7.60%
7 REMATIK 1097 5.43%
8 ANEMIA 974 4.82%
9 BATUK 918 4.54%
10 CARIES 526 2.60%
Sumber : Seksi Pelayanan Kesehatan, Jaminan Kesehatan Nasional & Pengobatan
Tradisional Dinas Kesehatan Kabupaten Pesisir Barat
3. PELAYANAN KESEHATAN
Jumlah Puskesmas di Kabupaten Pesisir Barat belum memenuhi untuk
menjangkau semua wilayah khususnya daerah terpencil di Kabupaten Pesisir Barat,
Meskipun terjadi perkembangan administrasi pemerintahan kecamatan, desa dan
kelurahan di Kabupaten Pesisir Barat Tahun 2012, akses masyarakat untuk
memperoleh pelayanan kesehatan di puskesmas maupun di rumah sakit masih
dirasakan sulit untuk menjangkau sarana pelayanan kesehatan tersebut.
Jangkauan masyarakat terhadap pelayanan kesehatan maupun rujukan ke
fasilitas yang lebih memadai (Rumah Sakit) di Kabupaten Pesisir Barat masih
dirasakan terlalu jauh (RSUD Liwa Lampung Barat) dan kondisi alam sering
terjadi bencana alam tanah longsor, banjir dan gempa bumi sehingga untuk
pelayanan rujukan ke fasilitas yang lebih memadai terkendala. Khusus keadaan
Pusling keadaannya kurang layak operasional karena pengadaan tahun 2004 – 2006
dengan mobilitas tinggi yang difungsikan sebagai kendaraan rujukan (Ambulance).
Tabel 2.6 Sarana fisik Dinas Kesehatan Kab Pesisir barat Tahun 2019
Puskes Puskes
No Kecamatan Posyandu Poskesdes Pusling
Induk Pembantu
1 Pesisir Tengah 1 0 12 2 2
2 Way Krui 1 1 10 0 0
3 Krui Selatan 1 2 10 0 0
4 Karya penggawa 1 1 14 3 1
5 Pesisir Utara 1 2 14 2 1
6 Lemong 1 2 23 7 1
7 Pesisir Selatan 1 2 24 3 1
8 Ngambur 1 4 23 4 1
9 Bengkunat 1 0 12 3 1
10 B.Belimbing 1 3 24 3 2
11 Pulau Pisang 1 0 6 0 1
Jumlah 11 17 169 27 17
Sumber: Dinkes Kab. Pesisir Barat Tahun 2020
Rawat InapNon
Rawat Inap
Perdesaan
Perkotaan
Terpencil
terpencil
No Nama Puskesmas
Sangat
1 Lemong √ √
2 Pugung Tampak √ √
3 Pulau Pisang √ √
4 Karya Penggawa √ √
5 Krui √ √
6 Biha √ √
7 Ngambur √ √
8 Bengkunat √ √
9 Bengkunat Belimbing √ √
10 Krui Selatan √ √
11 Way Krui √ √
Sumber: SDMK Dinkes Kab.Pesisir Barat Tahun 2019
DESKRIPSI
3.1 GAMBARAN
PERENCANAAN SDM KESEHATAN DI DINAS KESEHATAN,
SDM KESEHATANPUSKESMAS DAN RUMAH SAKIT KABUPATEN PESISIR
BARAT
Pengumpulan data dan informasi SDM Kesehatan di wilayah Kabupaten
Pesisir Barat diperoleh dari Dinas Kesehatan, Rumah Sakit Umum Daerah KH.
M. Thohir dan Puskesmas . Mengingat data dan informasi SDM Kesehatan
sangat terkait dengan pelaksanaan berbagai program kesehatan maka perlu
didukung dengan data dan informasi dari lintas program,. Sedangkan data dan
informasi SDM Kesehatan yang meliputi pengembangan dan pemberdayaan
SDM Kesehatan, melibatkan berbagai bagian/seksi untuk perencanaan SDM
Kesehatan, pengadaan SDM Kesehatan, pendayagunaan SDM Kesehatan dan
pembinaan dan pengawasan mutu SDM Kesehatan.
Untuk mendukung kelengkapan data dan informasi terkait dengan
Pengembangan dan Pemberdayaan SDM Kesehatan perlu dilakukan
pengumpulan data di Dinas Kesehatan dan sarana pelayanan seperti Puskesmas
dan Rumah Sakit.
Kebutuhan Sumber Daya Manusia di Dinas Kesehatan Kabupaten Pesisir
Barat dihitung mengacu pada Peraturan Bupati Nomor 32 tahun 2019 tentang
Kelas Jabatan di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Pesisir Barat. Sedangkan
SDM Puskesmas sesuai Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 43 tahun 2019
tentang Pusat Kesehatan Masyarakat dan standar kebutuhan SDM Rumah Sakit
berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 3 tahun 2020 tentang
Klasifikasi Dan Perizinan Rumah Sakit.
Tabel 3.1
Rekapitulasi Fasyankes Yang Tercakup di Kabupaten Pesisir Barat Tahun 2020
1 Dinas Kesehatan 1
2 Puskesmas 11
3 Rumah Sakit 1
4 BBPK, Bapelkes/Bapelkesnas -
5 Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) -
6 Balai Pengobatan / Kesehatan Masyarakat -
7 Apotik 7
8 Toko Obat Tradisional -
9 Rumah Bersalin -
10 Instalasi / Gudang Farmasi 1
11 Praktek Dokter / Dokter Gigi / Bidan Mandiri 58
12 Optik 1
13 Klinik Pengobatan Tradisional (Batra) -
14 Klinik -
15 Poliklinik / Praktek Bersama -
16 Laboratorium Kesehatan -
17 Fasyankes Lainnya -
JUMLAH 80
Sumber: SDMK Dinkes Kab.Pesisir Barat tahun 2020
Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa SDM yang ada di Puskesmas
Lemong Kabupaten Pesisir Barat belum semuanya terpenuhi. Berdasarkan
Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 43 Tahun 2019 tentang Pusat Kesehatan
Masyarakat, (9) sembilan jenis ketenagaan yang belum terpenuhi di
Puskesmas Lemong yaitu Tenaga Dokter Gigi. Untuk tenaga dokter umum di
Puskesmas Lemong, dikarenakan 1 orang tenaga dari Nusantara Sehat dan
masa tugasnya berakhir pada bulan November 2020, maka Puskesmas
Lemong masih membutuhkan tambahan 1 orang dokter umum. Untuk Jabatan
Pelaksana di Puskesmas Lemong seperti tenaga administrasi, supir, satpam,
dan cleaning service masih diisi oleh tenaga kontrak sukarela dan tenaga
kontrak BOK.
.
Tabel 3.4
Keadaan SDM Kesehatan Puskesmas Pugung Tampak
Kabupaten Pesisir Barat tahun 2020
Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa SDM yang ada di Puskesmas
Pugung Tampak Kabupaten Pesisir Barat belum semuanya terpenuhi.
Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 43 Tahun 2019 tentang
Pusat Kesehatan Masyarakat, dari (9) sembilan jenis ketenagaan wajib, yang
belum terpenuhi di Puskesmas Pugung Tampak yaitu Tenaga Dokter Gigi.
Untuk Jabatan Pelaksana di Puskesmas Pugung Tampak seperti tenaga
administrasi, satpam, dan cleaning service masih diisi oleh tenaga kontrak
sukarela dan kontrak BOK, sedangkan untuk supir ambulan belum terisi.
Tabel 3.5
Keaadaan SDM Kesehatan Puskesmas Karya Penggawa
Kabupaten Pesisir Barat tahun 2020
KARYA PENGGAWA
JENIS KEPEGAWAIAN
JENIS TENAGA K.
PNS PTT TKD TKS NS JUMLAH
BOK
KAPUS 1 0 0 0 0 0 1
Ka TU 1 0 0 0 0 0 1
DOKTER 1 0 0 0 0 0 1
DOKTER GIGI 0 0 0 0 0 0 0
PERAWAT 5 0 5 2 0 0 12
BIDAN 12 0 12 2 0 0 26
GIZI 1 0 0 0 0 0 1
FARMASI 1 0 0 0 0 0 1
APOTEKER 1 0 0 0 0 0 1
LAB 1 0 0 0 0 0 1
KESLING 1 0 0 0 0 1 2
KESMAS 1 0 0 0 0 1 2
TERAPIS GIGI DAN MULUT 1 0 0 0 0 0 1
SUPIR AMBULANCE 0 0 0 0 0 0 0
CLEANING SERVICE 0 0 2 0 0 0 2
SATPAM 0 0 0 0 0 0 0
ADMINISTRASI 0 0 4 0 0 1 5
JUMLAH 27 0 23 4 0 3 57
Sumber: SDMK Dinkes Kab.Pesisir Barat tahun 2020
Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa SDM yang ada di Puskesmas
Karya Penggawa Kabupaten Pesisir Barat belum semuanya terpenuhi.
Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 43 Tahun 2019 tentang
Pusat Kesehatan Masyarakat, dari (9) sembilan jenis ketenagaan wajib, yang
belum terpenuhi di Puskesmas Karya Penggawa yaitu Tenaga Dokter Gigi.
Untuk Jabatan Pelaksana di Puskesmas Karya Penggawa seperti tenaga
administrasi, satpam, dan cleaning service masih diisi oleh tenaga kontrak
daerah dan tenaga kontrak BOK, sedangkan untuk tenaga supir ambulan
belum terisi.
Tabel 3.6
Keaadaan SDM Kesehatan Puskesmas Way Krui
Kabupaten Pesisir Barat tahun 2020
WAY KRUI
JENIS KEPEGAWAIAN
JENIS TENAGA
PNS PTT TKD TKS NS K. BOK JUMLAH
KAPUS 1 0 0 0 0 0 1
Ka TU 1 0 0 0 0 0 1
DOKTER 1 0 0 0 0 0 1
DOKTER GIGI 0 0 0 0 0 0 0
PERAWAT 1 0 3 2 0 0 6
BIDAN 3 0 11 1 0 0 15
GIZI 1 0 0 0 0 0 1
FARMASI 1 0 0 0 0 0 1
APOTEKER 0 0 0 0 0 0 0
LAB 0 0 1 0 0 0 1
KESLING 0 0 0 0 0 1 1
KESMAS 0 0 0 0 0 1 1
TERAPIS GIGI DAN
MULUT 1 0 0 0 0 0 1
SUPIR AMBULANCE 0 0 0 1 0 0 1
CLEANING SERVICE 0 0 0 0 0 0 0
SATPAM 0 0 0 0 0 0 0
ADMINISTRASI 1 0 3 0 0 1 5
JUMLAH 11 0 18 4 0 3 36
Sumber: SDMK Dinkes Kab.Pesisir Barat tahun 2020
Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa SDM yang ada di Puskesmas Way
Krui Kabupaten Pesisir Barat belum semuanya terpenuhi. Berdasarkan
Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 43 Tahun 2019 tentang Pusat Kesehatan
Masyarakat, dari (9) sembilan jenis ketenagaan wajib, yang belum terpenuhi di
Puskesmas Way Krui yaitu Tenaga Dokter Gigi dan Apoteker. Untuk tenaga
kesehatan lainnya di Puskesmas Way Krui kebanyakan masih diisi oleh tenaga
kontrak dikarenakan pada tahun 2018 Puskesmas Way Krui belum bisa
mengusulkan kebutuhan CPNS dikarenakan Puskesmas belum teregistrasi.
Untuk Jabatan Pelaksana di Puskesmas Way Krui seperti tenaga administrasi,
dan supir ambulan masih diisi oleh tenaga kontrak BOK dan tenaga kontrak
sukarela, sedangkan untu satpam dan cleaning service belum terisi.
Tabel 3.7
Keaadaan SDM Kesehatan Puskesmas Pulau Pisang
Kabupaten Pesisir Barat tahun 2020
PULAU PISANG
JENIS KEPEGAWAIAN
JENIS TENAGA PN K. JUMLA
PTT TKD TKS NS
S BOK H
KAPUS 1 0 0 0 0 0 1
Ka TU 0 0 0 0 0 0 0
DOKTER 0 0 0 0 0 0 0
DOKTER GIGI 0 0 0 0 0 0 0
PERAWAT 7 0 2 0 1 0 10
BIDAN 7 0 6 0 1 0 14
GIZI 1 0 0 0 1 0 2
FARMASI 1 0 0 0 1 0 2
APOTEKER 1 0 0 0 1 0 2
LAB 1 0 0 0 2 0 3
KESLING 1 0 0 0 1 0 2
KESMAS 1 0 0 0 2 0 3
TERAPIS GIGI DAN MULUT 1 0 0 0 0 0 1
SUPIR AMBULANCE 0 0 0 0 0 0 0
CLEANING SERVICE 0 0 0 0 0 0 0
SATPAM 0 0 0 0 0 0 0
ADMINISTRASI 0 0 0 0 0 1 1
JUMLAH 22 0 8 0 10 1 41
Sumber: SDMK Dinkes Kab.Pesisir Barat tahun 2020
Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa SDM yang ada di Puskesmas
Pulau Pisang Kabupaten Pesisir Barat belum semuanya terpenuhi.
Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 43 Tahun 2019 tentang
Pusat Kesehatan Masyarakat, dari (9) sembilan jenis ketenagaan wajib, yang
belum terpenuhi di Puskesmas Pulau Pisang yaitu Tenaga dokter dan dokter
gigi. Untuk Jabatan Pelaksana di Puskesmas Pulau Pisang seperti tenaga
administrasi masih diisi oleh tenaga kontrak BOK, sedangkan untuk tenaga
supir, satpam, dan cleaning service masih belum terisi.
Tabel 3.8
Keaadaan SDM Kesehatan Puskesmas Krui
Kabupaten Pesisir Barat tahun 2020
KRUI
JENIS KEPEGAWAIAN
JENIS TENAGA K.
PNS PTT TKD TKS NS JUMLAH
BOK
KAPUS 1 0 0 0 0 0 1
Ka TU 1 0 0 0 0 0 1
DOKTER 3 0 0 0 0 0 3
DOKTER GIGI 0 0 0 0 0 0 0
PERAWAT 12 0 10 6 0 0 28
BIDAN 16 0 27 4 0 0 47
GIZI 1 0 0 0 0 0 1
FARMASI 1 0 1 0 0 0 2
APOTEKER 1 0 0 0 0 0 1
LAB 2 0 0 0 0 0 2
KESLING 1 0 0 0 0 1 2
KESMAS 1 0 2 0 0 1 4
TERAPIS GIGI DAN MULUT 1 0 1 0 0 0 2
SUPIR AMBULANCE 1 0 1 0 0 0 2
CLEANING SERVICE 0 0 0 2 0 0 2
SATPAM 0 0 1 0 0 0 1
ADMINISTRASI 1 0 5 0 0 1 7
JUMLAH 43 0 48 12 0 3 106
Sumber: SDMK Dinkes Kab.Pesisir Barat tahun 2020
Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa SDM yang ada di Puskesmas
Krui Kabupaten Pesisir Barat belum semuanya terpenuhi. Berdasarkan
Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 43 Tahun 2019 tentang Pusat
Kesehatan Masyarakat, dari (9) sembilan jenis ketenagaan wajib, yang
belum terpenuhi di Puskesmas Krui yaitu dokter gigi. Untuk Jabatan
Pelaksana di Puskesmas Krui seperti tenaga administrasi, supir, satpam, dan
cleaning service masih diisi oleh tenaga kontrak daerah, kontrak sukarela
dan kontrak BOK.
Tabel 3.9
Keaadaan SDM Kesehatan Puskesmas Krui Selatan
Kabupaten Pesisir Barat tahun 2020
KRUI SELATAN
JENIS KEPEGAWAIAN
JENIS TENAGA PN K. JUMLA
PTT TKD TKS NS
S BOK H
KAPUS 1 0 0 0 0 0 1
Ka TU 1 0 0 0 0 0 1
DOKTER 1 0 0 0 0 0 1
DOKTER GIGI 0 0 0 0 0 0 0
PERAWAT 2 0 4 0 0 0 6
BIDAN 11 0 11 1 0 0 23
GIZI 0 0 1 0 0 0 1
FARMASI 0 0 1 0 0 0 1
APOTEKER 0 0 0 0 0 0 0
LAB 1 0 0 0 0 0 1
KESLING 0 0 1 0 0 1 2
KESMAS 0 0 0 0 0 1 1
TERAPIS GIGI DAN MULUT 0 0 0 0 0 0 0
SUPIR AMBULANCE 0 0 0 0 0 0 0
CLEANING SERVICE 0 0 0 0 0 0 0
SATPAM 0 0 0 0 0 0 0
ADMINISTRASI 0 0 3 0 0 1 4
JUMLAH 17 0 21 1 0 3 42
Sumber: SDMK Dinkes Kab.Pesisir Barat tahun 2020
Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa SDM yang ada di Puskesmas
Krui Selatan Kabupaten Pesisir Barat belum semuanya terpenuhi.
Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 43 Tahun 2019, dari (9)
sembilan jenis ketenagaan wajib, yang belum terpenuhi di Puskesmas Krui
Selatan yaitu Tenaga Dokter Gigi, Apoteker dan Terapis Gigi dan Mulut.
Untuk Jabatan Pelaksana di Puskesmas Krui Selatan seperti tenaga
administrasi masih diisi oleh tenaga kontrak, sedangkan untuk tenaga supir,
satpam, dan cleaning service belum terpenuhi.
Tabel 3.10
Keaadaan SDM Kesehatan Puskesmas Biha
Kabupaten Pesisir Barat tahun 2020
BIHA
JENIS KEPEGAWAIAN
JENIS TENAGA
PNS PTT TKD TKS NS K. BOK JUMLAH
KAPUS 1 0 0 0 0 0 1
Ka TU 1 0 0 0 0 0 1
DOKTER 2 0 0 0 0 0 2
DOKTER GIGI 0 0 0 0 0 0 0
PERAWAT 9 0 8 4 0 0 21
BIDAN 14 0 31 3 0 0 48
GIZI 2 0 0 0 0 0 2
FARMASI 1 0 0 0 0 0 1
APOTEKER 1 0 0 0 0 0 1
LAB 1 0 0 0 0 0 1
KESLING 1 0 0 0 0 1 2
KESMAS 1 0 0 0 0 1 2
TERAPIS GIGI DAN
MULUT 1 0 0 0 0 0 1
SUPIR AMBULANCE 0 0 1 0 0 0 1
CLEANING SERVICE 0 0 1 1 0 0 2
SATPAM 0 0 0 1 0 0 1
ADMINISTRASI 4 0 5 0 0 1 10
JUMLAH 39 0 46 9 0 3 97
Sumber: SDMK Dinkes Kab.Pesisir Barat tahun 2020
Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa SDM yang ada di Puskesmas
Biha Kabupaten Pesisir Barat belum semuanya terpenuhi. Berdasarkan
Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 43 Tahun 2019, dari (9) sembilan jenis
ketenagaan wajib, yang belum terpenuhi di Puskesmas Biha yaitu Tenaga
Dokter Gigi. Untuk Jabatan Pelaksana di Puskesmas Biha seperti tenaga
administrasi sudah terisi oleh tenaga PNS, sedangkan untuk tenaga supir,
satpam, dan cleaning service masih diisi oleh tenaga kontrak daerah,
kontrak sukarela dan kontrak BOK.
Tabel 3.11
Keaadaan SDM Kesehatan Puskesmas Ngambur
Kabupaten Pesisir Barat tahun 2020
NGAMBUR
JENIS KEPEGAWAIAN
JENIS TENAGA PN K. JUMLA
PTT TKD TKS NS
S BOK H
KAPUS 1 0 0 0 0 0 1
Ka TU 1 0 0 0 0 0 1
DOKTER 2 0 0 0 0 0 2
DOKTER GIGI 0 1 0 0 0 0 1
PERAWAT 8 0 14 1 0 0 23
BIDAN 14 0 24 3 0 1 42
GIZI 3 0 0 0 0 0 3
FARMASI 1 0 1 0 0 0 2
APOTEKER 1 0 0 0 0 0 1
LAB 1 0 0 0 0 0 1
KESLING 1 0 0 0 0 0 1
KESMAS 0 0 0 0 0 0 0
TERAPIS GIGI DAN MULUT 2 0 1 0 0 0 3
SUPIR AMBULANCE 0 0 2 0 0 0 2
CLEANING SERVICE 0 0 2 0 0 0 2
SATPAM 0 0 0 1 0 0 1
ADMINISTRASI 0 0 1 0 0 1 2
JUMLAH 35 1 45 5 0 2 88
Sumber: SDMK Dinkes Kab.Pesisir Barat tahun 2020
Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa SDM yang ada di Puskesmas
Ngambur Kabupaten Pesisir Barat belum semuanya terpenuhi. Berdasarkan
Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 43 Tahun 2019, dari (9) sembilan jenis
ketenagaan wajib, yang belum terpenuhi di Puskesmas Ngambur yaitu
Tenaga Kesehatan Masyarakat, untuk tanaga dokter gigi diisi Pegawai
Tidak Tetap yang perekrutannya dilakukan pada tahun 2020 dengan kontrak
kerja selama 2 tahun. Untuk Jabatan Pelaksana di Puskesmas Ngambur
seperti tenaga administrasi, supir ambulan, cleaning service dan satpam
masih diisi oleh tenaga kontrak daerah, kontrak sukarela dan kontrak BOK.
Tabel 3.12
Keaadaan SDM Kesehatan Puskesmas Bengkunat
Kabupaten Pesisir Barat tahun 2020
BENGKUNAT
JENIS KEPEGAWAIAN
JENIS TENAGA PN K. JUMLA
PTT TKD TKS NS
S BOK H
KAPUS 0 0 0 0 0 0 0
Ka TU 1 0 0 0 0 0 1
DOKTER 2 0 0 0 0 0 2
DOKTER GIGI 0 0 0 0 0 0 0
PERAWAT 11 0 8 0 0 0 18
BIDAN 10 0 16 3 0 0 29
GIZI 2 0 0 0 0 0 2
FARMASI 1 0 0 0 0 0 1
APOTEKER 1 0 0 0 0 0 1
LAB 1 0 0 0 0 1 2
KESLING 1 0 0 0 0 0 1
KESMAS 1 0 1 0 0 0 2
TERAPIS GIGI DAN MULUT 1 0 1 0 0 0 2
SUPIR AMBULANCE 0 0 0 1 0 0 1
CLEANING SERVICE 0 0 0 2 0 0 2
SATPAM 0 0 0 0 0 0 0
ADMINISTRASI 0 0 0 0 0 1 1
JUMLAH 32 0 26 6 0 2 66
Sumber: SDMK Dinkes Kab.Pesisir Barat tahun 2020
Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa SDM yang ada di Puskesmas
Bengkunat Kabupaten Pesisir Barat belum semuanya terpenuhi.
Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 43 Tahun 2019, dari
(9) sembilan jenis ketenagaan wajib, yang belum terpenuhi di Puskesmas
Bengkunat yaitu Tenaga Dokter Gigi. Untuk Jabatan Pelaksana di
Puskesmas Bengkunat seperti tenaga administrasi, Supir Ambulan dan
Cleaning Service masih diisi oleh tenaga kontrak sukarela dan kontrak
BOK, sedangkan untuk tenaga satpam belum terisi.
Tabel 3.13
Keaadaan SDM Kesehatan Puskesmas Bengkunat Belimbing
Kabupaten Pesisir Barat tahun 2020
BENGKUNAT BELIMBING
JENIS KEPEGAWAIAN
JENIS TENAGA K.
PNS PTT TKD TKS NS JUMLAH
BOK
KAPUS 1 0 0 0 0 0 1
Ka TU 1 0 0 0 0 0 1
DOKTER 2 0 0 0 0 0 2
DOKTER GIGI 0 0 0 0 0 0 0
PERAWAT 12 0 6 3 0 0 21
BIDAN 12 0 23 8 1 0 44
GIZI 2 0 0 0 1 0 3
FARMASI 1 0 0 0 1 0 2
APOTEKER 1 0 0 0 0 0 1
LAB 1 0 0 0 1 0 2
KESLING 1 0 0 0 2 0 3
KESMAS 1 0 0 0 1 0 2
TERAPIS GIGI DAN MULUT 2 0 0 0 0 0 2
SUPIR AMBULANCE 0 0 0 1 0 0 1
CLEANING SERVICE 0 0 0 0 0 0 0
SATPAM 0 0 0 0 0 0 0
ADMINISTRASI 0 0 1 0 0 1 2
JUMLAH 37 0 30 12 7 1 87
Sumber: SDMK Dinkes Kab.Pesisir Barat tahun 2020
Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa SDM yang ada di Puskesmas
Bengkunat Belimbing Kabupaten Pesisir Barat belum semuanya terpenuhi.
Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 43 Tahun 2019, dari (9)
sembilan jenis ketenagaan wajib, yang belum terpenuhi di Puskesmas
Bengkunat Belimbing yaitu Tenaga Dokter Gigi. Untuk Jabatan Pelaksana
di Puskesmas Bengkunat Belimbing seperti tenaga administrasi dan Supir
Ambulan masih diisi oleh tenaga kontrak sukarela dan kontrak BOK,
sedangkan untuk tenaga satpam dan cleaning service belum terisi.
Tabel 3.14
Keaadaan SDM Kesehatan RSUD K.H. Muhammad Thohir
Kabupaten Pesisir Barat tahun 2020
RUMAH SAKIT
No Jenis SDMK
Jumlah SDMK Saat Ini
K.BOK
PPDS
Total
PNS
TKD
PTT
TKS
NS
1 DIREKTUR 0 0 0 0 0 0 0 0
2 KA TU 1 0 0 0 0 0 0 1
3 KASI. KEPERAWATAN 1 0 0 0 0 0 0 1
4 KASI. PELAYANAN & RM 1 0 0 0 0 0 0 1
5 DOKTER UMUM 4 0 2 0 0 0 0 6
6 DOKTER GIGI 1 1 0 0 0 0 0 2
7 SPESIALIS BEDAH 0 0 1 0 0 0 0 1
8 SPESIALIS OBGIN 0 0 1 0 0 0 0 1
9 SPESIALIS PENYAKIT DALAM 0 0 0 0 0 0 1 0
10 SPESIALIS ANAK 0 0 0 0 0 0 0 0
11 SPESIALIS ANESTESIOLOGI 0 0 0 0 0 0 0 0
12 SPESIALIS RADIOLOGI 1 0 0 0 0 0 0 1
13 PERAWAT 17 0 13 1 0 0 0 31
14 BIDAN 13 0 27 0 0 0 0 40
15 GIZI 4 0 0 0 0 0 0 4
16 FARMASI 2 0 0 0 0 0 0 2
17 APOTEKER 1 0 0 0 0 0 0 1
18 ATLM 2 0 1 0 0 0 0 3
19 KESLING 0 0 1 0 0 0 0 1
20 KESMAS 4 0 0 0 0 0 0 4
21 TERAPIS GIGI DAN MULUT 2 0 0 0 0 0 0 2
22 SUPIR AMBULANCE 0 0 3 0 0 0 0 3
23 CLEANING SERVICE 0 0 5 0 0 0 0 5
24 SATPAM 0 0 4 0 0 0 0 4
25 ADMINISTRASI 0 0 7 0 0 0 0 7
26 RADIOGRAFER 0 0 2 0 0 0 0 2
27 REFRAKSIONIS OPTOMETRIS 0 0 1 0 0 0 0 1
28 JURU MASAK 0 0 2 0 0 0 0 2
JUMLAH 54 1 70 1 0 0 1 127
Sumber : SDMK Dinkes Kab.Pesisir Barat tahun 2020
Tabel 3.15
Kebutuhan SDM Kesehatan Dinas Kesehatan Kab. Pesisir Barat
Tahun 2020
ASN
Kelompok dan Jenis Kebutuha Perhitunga Keadaa
No
SDMK NON n n n
ASN
ASN
SEKRETARIAT 12 23
Subbagian Bina
4 7
Program dan Informasi
Analis Data dan
1 1 1 2
Informasi -1 Kurang
Penyusun Program
2 Anggaran dan 1 1 2
Pelaporan -1 Kurang
3 Pengolah Data 2 2 3 -1 Kurang
Subbagian Keuangan,
Kepegawaiaan dan
Umum 8 16
BIDANG
PELAYANAN DAN
SUMBER DAYA
KESEHATAN 4 21
Seksi Pelayanan
Kesehatan, JKN dan
Pengobatan
Tradisional 2 8
Analis Pembayaran
1
Jaminan Kesehatan 0 1 1 -1 Kurang
Pengelola Pelayanan
2
Kesehatan 1 2 3 -2 Kurang
Analis Data dan
3
Informasi 0 2 2 -2 Kurang
Pengelola Program
4 Jaminan Pemeliharaan
Kesehatan 1 1 2 -1 Kurang
Seksi Kefarmasian dan
Alat Kesehatan 2 7
Analis Data dan
1 0 0 2 -2
Informasi Kurang
Pengelola 0bat dan
2 1 2 2 -1
alat-alat Kesehatan Kurang
3 Pengelola Kefarmasian 1 3 3 -2 Kurang
Seksi Sumber Daya
Manusia dan 0 6
Kesehatan
Analis Pengembangan
1 0 0 1 -1
SDM Aparatur Kurang
2 Pengelola Perizinan 0 1 2 -2 Kurang
3 Pengelola Profesi SDM 0 2 3 -3 Kurang
JABATAN
0 0 21
FUNGSIONAL
Epidemiologi
1 0 0 3 -3
kesehatan ahli pertama Kurang
Epidemiologi
2 0 0 3 -3
kesehatan ahli muda Kurang
penyuluh kesehatan
3 masyarakat ahli 0 0 4 -4
pertama Kurang
pembimbing kesehatan
4 0 0 3 -3
kerja ahli pertama Kurang
5 sanitarian ahli pertama 0 0 2 -2 Kurang
sanitarian pelaksana
6 0 0 2 -2
lanjutan Kurang
administrator
7 0 0 4 -4
kesehatan ahli pertama Kurang
TOTAL 29 50 98 -69
JUMLAH TOTAL
16
ESSELON II, III & IV
JUMLAH TOTAL
45
PEGAWAI
JUMLAH TOTAL
45
PEGAWAI
Sumber : Seksi SDMK Dinas Kesehatan Kab. Pesisir Barat Tahun 2020
Tabel 3.16
Gambaran Puskesmas Yang Belum Memiliki 9 Jenis Ketenagaan Minimal
JUMLAH PUSKESMAS TIDAK ADA
NO JENIS TENAGA KESEHATAN SELURUH NAKES 9 JENIS MINIMAL
PUSKESMAS JUMLAH %
1 DOKTER UMUM 11 1 9,1%
2 DOKTER GIGI 11 10 90,9%
3 PERAWAT 11 0 0%
4 BIDAN 11 0 0%
5 KEFARMASIAN 11 0 0%
6 KESEHATAN MASYARAKAT 11 1 9,1%
7 KESEHATAN LINGKUNGAN 11 0 0%
8 GIZI 11 0 0%
9 ATLM 11 0 0%
1 Lemong 2 2 0 Sesuai
2 Krui 3 2 1 Lebih
3 Biha 2 2 0 Sesuai
4 Ngambur 2 2 0 Sesuai
5 Bengkunat 2 2 0 Sesuai
Bengkunat
6 2 2 0 Sesuai
Belimbing
7 Pulau Pisang 0 1 -1 Kurang
8 Pugung Tampak 2 1 1 Lebih
9 Karya Penggawa 1 1 0 Sesuai
10 Krui Selatan 1 1 0 Sesuai
11 Way Krui 1 1 0 Sesuai
TOTAL 18 17 1 Lebih
Sumber: SDMK Dinkes Kab.Pesisir Barat tahun 2020
Pada tabel diatas dapat dilihat bahwa secara keseluruhan tenaga dokter
di Pesisir Barat sudah mencukupi hanya penyebarannya yang tidak merata,
dan masih terdapat puskesmas yang belum ada tenaga dokter. Berdasarkan
Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 43 tahun 2019 tentang Pusat
Kesehatan Masyarakat menjelaskan bahwa untuk Puskesmas Rawat Inap
standar minimal tenaga dokter umum berjumlah 2 (dua) orang sedangkan
untuk rawat jalan berjumlah 1 (satu) orang.
Dari 11 Puskesmas terdapat 8 Puskesmas yang kebutuhan tenaga
dokternya sudah sesuai Peraturan yaitu Puskesmas Lemong, Puskesmas
Biha, Puskesmas Ngambur, Puskesmas Bengkunat, Puskesmas Bengkunat
Belimbing, Puskesmas Karya Penggawa, Puskesmas Krui Selatan,
Puskesmas Way Krui.
Akan tetapi masih terdapat beberapa Puskesmas yang kekurangan
tenaga dokter seperti Puskesmas Pulau Pisang, begitu sebaliknya terdapat
beberapa Puskesmas yang kelebihan tenaga dokter seperti Puskesmas Krui,
akan tetapi berdasarkan Analisis Beban Kerja Puskesmas Krui masih
kekurangan tenaga dokter dikarenakan jumlah kunjungan Puskesmas Krui
sangat tinggi.
Puskesmas Pulau Pisang masih kekurangan tenaga dokter dikarenakan
dokter yang ditempatkan di Puskesmas Pulau Pisang melanjutkan studi
spesialis. Kekurangan dokter di Puskesmas Pulau Pisang dipenuhi dengan
memperbantukan tenaga dokter dari RSUD KH.M.Thohir dengan
menerapkan jadwal piket.
Selanjutnya untuk tahun 2021 Pemerintah Kabupaten Pesisir Barat
akan melalukan perekrutan dokter umum dan dokter gigi untuk memenuhi
kebutuhan tenaga dokter umum dan dokter gigi di Puskesmas Pesisir Barat.
Tabel 3. 18
Kebutuhan Dokter Gigi Puskesmas Kabupaten Pesisir Barat tahun 2020
SDMK SDMK
No Nama Puskesmas Kesenjangan Keadaan
saat ini seharusnya
1 Lemong 0 1 -1 Kurang
2 Krui 0 1 -1 Kurang
3 Biha 0 1 -1 Kurang
4 Ngambur 1 1 0 Sesuai
5 Bengkunat 0 1 -1 Kurang
Bengkunat
6 0 1 -1 Kurang
Belimbing
7 Pulau Pisang 0 1 -1 Kurang
8 Pugung Tampak 0 1 -1 Kurang
9 Karya Penggawa 0 1 -1 Kurang
10 Krui Selatan 0 1 -1 Kurang
11 Way Krui 0 1 -1 Kurang
TOTAL 0 11 -11 Kurang
Sumber: SDMK Dinkes Kab.Pesisir Barat tahun 2020
Tabel 3.19
Kebutuhan Bidan Puskesmas Kabupaten Pesisir Barat tahun 2020
SDMK
SDMK
No Nama Puskesmas seharusny Kesenjangan Keadaan
saat ini
a
1 Lemong 24 7 17 Lebih
2 Krui 47 7 40 Lebih
3 Biha 48 7 41 Lebih
4 Ngambur 42 7 35 Lebih
5 Bengkunat 29 7 22 Lebih
6 Bengkunat Belimbing 44 7 37 Lebih
7 Pulau Pisang 14 4 10 Lebih
8 Pugung Tampak 17 4 13 Lebih
9 Karya Penggawa 26 4 22 Lebih
10 Krui Selatan 23 4 19 Lebih
11 Way Krui 15 4 11 Lebih
TOTAL 329 62 267 Lebih
Sumber: SDMK Dinkes Kab.Pesisir Barat tahun 2020
Tabel 3. 20
Kebutuhan Perawat Puskesmas Kabupaten Pesisir Barat tahun 2020
SDMK SDMK
No Nama Puskesmas Kesenjangan Keadaan
saat ini seharusnya
1 Lemong 7 8 -1 Kurang
2 Krui 28 8 20 Lebih
3 Biha 21 8 13 Lebih
4 Ngambur 23 8 15 Lebih
5 Bengkunat 19 8 11 Lebih
Bengkunat
6 21 8 13 Lebih
Belimbing
7 Pulau Pisang 10 5 5 Lebih
8 Pugung Tampak 10 5 5 Lebih
9 Karya Penggawa 12 5 7 Lebih
10 Krui Selatan 6 5 1 Sesuai
11 Way Krui 6 5 1 Lebih
TOTAL 163 73 90 Lebih
Sumber: SDMK Dinkes Kab.Pesisir Barat tahun 2020
Tabel 3. 21
Kebutuhan Kesehatan Masyarakat Puskesmas
Kabupaten Pesisir Barat tahun 2020
SDMK SDMK
No Nama Puskesmas Kesenjangan Keadaan
saat ini seharusnya
1 Lemong 1 1 0 Sesuai
2 Krui 4 2 2 Lebih
3 Biha 2 1 1 Lebih
4 Ngambur 0 1 -1 Kurang
5 Bengkunat 2 1 1 Lebih
Bengkunat
6 2 1 1 Lebih
Belimbing
7 Pulau Pisang 3 1 2 Lebih
8 Pugung Tampak 1 1 0 Sesuai
9 Karya Penggawa 2 1 1 Lebih
10 Krui Selatan 1 1 0 Sesuai
11 Way Krui 1 1 0 Sesuai
TOTAL 19 12 7 Lebih
Sumber: SDMK Dinkes Kab.Pesisir Barat tahun 2020
Tabel 3. 22
Kebutuhan Kesehatan Lingkungan Puskesmas
Kabupaten Pesisir Barat tahun 2020
1 Lemong 2 1 1 Lebih
2 Krui 2 1 1 Lebih
3 Biha 2 1 1 Lebih
4 Ngambur 1 1 0 Sesuai
5 Bengkunat 1 1 0 Sesuai
Bengkunat
6 3 1 2 Lebih
Belimbing
7 Pulau Pisang 2 1 1 Lebih
8 Pugung Tampak 2 1 1 Lebih
9 Karya Penggawa 2 1 1 Lebih
10 Krui Selatan 2 1 1 Lebih
11 Way Krui 1 1 0 Sesuai
TOTAL 20 11 9 Lebih
Sumber: SDMK Dinkes Kab.Pesisir Barat tahun 2020
Tabel 3.23
Kebutuhan Ahli Teknologi Laboratorium Medik Puskesmas
Kabupaten Pesisir Barat tahun 2020
1 Lemong 2 1 1 Lebih
2 Krui 2 1 1 Lebih
3 Biha 1 1 0 Sesuai
4 Ngambur 1 1 0 Sesuai
5 Bengkunat 2 1 1 Lebih
Bengkunat
6 2 1 1 Lebih
Belimbing
7 Pulau Pisang 3 1 2 Lebih
8 Pugung Tampak 1 1 0 Sesuai
9 Karya Penggawa 1 1 0 Sesuai
10 Krui Selatan 1 1 0 Sesuai
11 Way Krui 1 1 0 Sesuai
TOTAL 17 11 6 Lebih
Sumber: SDMK Dinkes Kab.Pesisir Barat tahun 2020
Tabel 3.24
Kebutuhan Tenaga Gizi Puskesmas Kabupaten Pesisir Barat tahun 2020
SDMK SDMK
No Nama Puskesmas Kesenjangan Keadaan
saat ini seharusnya
1 Lemong 2 2 0 Sesuai
2 Krui 1 2 -1 Kurang
3 Biha 2 2 0 Sesuai
4 Ngambur 3 2 1 Lebih
5 Bengkunat 2 2 0 Sesuai
Bengkunat
6 3 2 1 Lebih
Belimbing
7 Pulau Pisang 2 1 1 Lebih
8 Pugung Tampak 1 1 0 Sesuai
9 Karya Penggawa 1 1 0 Sesuai
10 Krui Selatan 1 1 0 Sesuai
11 Way Krui 1 1 0 Sesuai
TOTAL 19 17 2 Lebih
Sumber: SDMK Dinkes Kab.Pesisir Barat tahun 2020
Tabel 3. 25
Kebutuhan Tenaga Apoteker Kabupaten Pesisir Barat tahun 2020
N SDMK SDMK
Nama Puskesmas Kesenjangan Keadaan
o saat ini seharusnya
1 Lemong 1 1 0 Sesuai
2 Krui 1 1 0 Sesuai
3 Biha 1 1 0 Sesuai
4 Ngambur 1 1 0 Sesuai
5 Bengkunat 1 1 0 Sesuai
Bengkunat
6 1 1 0 Sesuai
Belimbing
7 Pulau Pisang 2 1 1 Lebih
8 Pugung Tampak 1 1 0 Sesuai
9 Karya Penggawa 1 1 0 Sesuai
10 Krui Selatan 0 1 -1 Kurang
11 Way Krui 0 1 -1 Kurang
TOTAL 10 11 -1 Kurang
Sumber: SDMK Dinkes Kab.Pesisir Barat tahun 2020
Tabel 3.26
Kebutuhan Tenaga Farmasi Kabupaten Pesisir Barat tahun 2020
1 Lemong 1 1 0 Sesuai
2 Krui 2 1 1 Lebih
3 Biha 1 1 0 Sesuai
4 Ngambur 2 1 1 Lebih
5 Bengkunat 1 1 0 Sesuai
6 Bengkunat Belimbing 2 1 1 Lebih
7 Pulau Pisang 2 1 1 Lebih
8 Pugung Tampak 1 1 0 Sesuai
9 Karya Penggawa 1 1 0 Sesuai
10 Krui Selatan 1 1 0 Sesuai
11 Way Krui 1 1 0 Sesuai
TOTAL 15 11 4 Lebih
Sumber: SDMK Dinkes Kab.Pesisir Barat tahun 2020
Tabel 3.27
Kebutuhan Tenaga Terapis Gigi dan Mulut
Kabupaten Pesisir Barat tahun 2020
1 Lemong 1 1 0 Sesuai
2 Krui 2 1 1 Lebih
3 Biha 1 1 0 Sesuai
4 Ngambur 3 1 2 Lebih
5 Bengkunat 2 1 1 Lebih
Bengkunat
6 2 1 1 Lebih
Belimbing
7 Pulau Pisang 1 1 0 Sesuai
8 Pugung Tampak 1 1 0 Sesuai
9 Karya Penggawa 1 1 0 Sesuai
10 Krui Selatan 0 1 -1 Kurang
11 Way Krui 1 1 1 Lebih
TOTAL 15 11 4 Lebih
Sumber: SDMK Dinkes Kab.Pesisir Barat tahun 2020
Tabel 3.28
Kebutuhan Tenaga Administrasi
Kabupaten Pesisir Barat tahun 2020
1 Lemong 2 1 1 Lebih
2 Krui 7 1 6 Lebih
3 Biha 10 1 9 Lebih
4 Ngambur 2 1 1 Lebih
5 Bengkunat 1 1 0 Sesuai
Bengkunat
6 2 1 1 Sesuai
Belimbing
7 Pulau Pisang 1 1 0 Sesuai
8 Pugung Tampak 2 1 1 Sesuai
9 Karya Penggawa 5 1 4 Lebih
10 Krui Selatan 4 1 3 Lebih
11 Way Krui 5 1 4 Lebih
TOTAL 41 11 30 Lebih
Sumber: SDMK Dinkes Kab.Pesisir Barat tahun 2020
Pada Bab ini akan digambarkan upaya-upaya pengadaan SDM Kesehatan yang
dilaksanakan di Kabupaten Pesisir Barat dalam rangka pemenuhan kebutuhan SDM
Kesehata. Pengadaan tenaga kesehatan dapat dilakukan melalui pendidikan dan/atau
pelatihan.
A. Pendidikan dan Pelatihan SDM Kesehatan
Upaya pengembangan sumber daya manusia dibidang kesehatan bertujuan untuk
meningkatkan pemberdayaan dan penyediaan sumber daya manusia di bidang
kesehatan dari masyarakat dan pemerintah yang bermutu dalam jumlah dan jenis
yang sesuai dengan kebutuhan. Pengembangan sumber daya manusia di bidang
kesehatan merupakan komponen strategis pembangunan kesehatan guna
mempercepat pemerataan pelayanan kesehatan dan pencapaian tujuan pembangunan
kesehatan. Kinerja suatu organisasi akan ditentukan oleh satu unsur utama yaitu
kualitas sumber daya manusia.
Salah satu cara pengembangan SDM kesehatan agar sesuai dengan tuntutan
pekerjaan adalah melalui pendidikan dan pelatihan SDM kesehatan. Fungsi dari
pendidikan dan pelatihan ini adalah sebagai investasi SDM dan merupakan tuntutan
luar dan dalam Dinas Kesehatan. Selain itu juga bertujuan untuk memperbaiki,
mengatasi kekurangan dalam pelaksanaan pekerjaan agar sesuai dengan ilmu
pengetahuan dan Teknologi.
Pendidikan dan pelatihan ini meliputi :
1.Knowledge
2.Ability
3.Skill
Bentuk pelatihan yang biasa dilakukan adalah diklat yang dilaksanakan oleh
Pusdiklat ( Pusat Pendidikan dan Pelatihan). Pusdiklat adalah suatu unit yang
bertugas menyelenggarakan diklat bagi pegawai/ calon pegawai. Fungsinya adalah
mendidik dan melatih tenaga kerja dalam rangka pengembangan dan atau
peningkatan kemampuan.
Secara khusus program pendidikan dan pelatihan bertujuan untuk menghasilkan
sumber daya manusia kesehatan yang memiliki kompetensi sebagai berikut :
1. Mampu mengembangkan dan memutakhirkan ilmu pengetahuan dan teknologi
dibidang promosi kesehatan dengan cara menguasai dan memahami pendekatan,
metode dan kaidah ilmiahnya disertai dengan ketrampilan penerapannya didalam
pengembangan dan pengelolaan sumber daya manusia kesehatan.
2. Mampu mengidentifikasi dan merumuskan pemecahan masalah pengembangan
dan pengelolaan sumber daya manusia kesehatan melalui kegiatan penelitian.
3. Mampu mengembangkan/meningkatkan kinerja profesionalnya, yang ditunjukkan
dengan ketajaman analisis permasalahan kesehatan, merumuskan dan melakukan
advokasi program dan kebijakan kesehatan dalam rangka pengembangan dan
pengelolaan sumber daya manusia kesehatan.
4. Pengadaan tenaga kesehatan berdasarkan undang-undang nomor 36 tahun 2009
tentang kesehatan diselengarakan oleh pemerintah, pemerintah daerah dan atau
masyarakat melalui pendidikan dan /atau pelatihan (pasal 25). Penyelenggaraan
pendidikan dan pelatihan tersebut menjadi tanggung jawab pemerintah dan
pemerintah daerah. Pemerintah daerah dapat mengadakan tenaga kesehatan sesuai
dengan kebutuhan daerah. Pengadaan tenaga kesehatan perlu dilakukan dengan
memperhatikan jenis pelayanan kesehatan yang dibutuhkan masyarakat. Jumlah
sarana pelayanan kesehatan dan jumlah tenaga kesehatan sesuai dengan beban
kerja pelayanan kesehatan yang ada. Pedoman yang terkait dengan pengadaan
tenaga kesehatan adalah Peraturan Menteri Kesehatan Nomor
1199/MENKES/PER/X/2004 tentang pedoman pengadaan Tenaga Kesehatan
dengan perjanjian kerja di sarana kesehatan milik pemerintah.
Untuk mewujudkan Kabupaten Pesisir Barat sehat dan sejahtera,
penyelenggaraan pembangunan dan kesejahteraan sosial perlu didukung oleh
pengembangan sumber daya manusia di bidang kesehatan. Pengadaan tenaga
kesehatan dilakukan melalui pengangkatan pertama, pendidikan dan pelatihan di
bidang kesehatan. Mekanisme alur usulan kebutuhan SDMK melalui pendidikan dan
pelatihan selama ini dilakukan melalui Dinas Kesehatan Kabupaten Pesisir Barat
untuk selanjutnya di teruskan ke Bagian Kepegawaian dan SDM Kesehatan Provinsi
Lampung. Data SDMK di update setiap 3 (tiga) bulan, melalui aplikasi SISDMK.
Sedangkan untuk pengadaan SDM Kesehatan melalui pengangkatan pertama
dilakukan melalui Badan Kepegawaian Daerah Pesisir Barat atas usulan Dinas
Kesehatan.
Selain dari itu pemenuhan kebutuhan tenaga kesehatan dilakukan dengan
pendidikan dan pelatihan. Berikut data SDM Kesehatan di Kabupaten Pesisir Barat
yang sedang mengikuti pendidikan berkelanjutan baik dari Dinas Kesehatan, Rumah
Sakit, dan Puskesmas.
Pada tahun 2020 tidak ada tenaga kesehatan di Pesisir Barat yang mengikuti
Tubel, akan tetapi pada tahun 2017 dan 2018 ada 4 tenaga di Dinas Kesehatan
mengikuti tubel dengan bantuan dana dari Pemerintah Pusat dan tahun ini mereka
telah menyelesaikan tubel. Berikut ini data tenaga kesehatan yang mengikuti tubel.
Tabel 4.1 Data Peserta Tugas Belajar Kabupaten Pesisir Barat Tahun 2019-
2020
NO JENJANG TAHUN 2017 TAHUN 2018 TAHUN 2020
1 D3 0 0 0
2 D4 0 0 0
3 S1 0 1 0
4 PROFESI 0 0 0
5 SPESIALIS 0 0 0
6 S2 2 1 0
7 S3 0 0 0
JUMLAH 2 2 0
Sumber : Seksi SDMK Dinas Kesehatan Kab. Pesisir Barat
Mayoritas pegawai di Pesisir Barat memilih izin belajar dengan biaya pendidikan
ditanggung secara mandiri dikarenakan lebih efektif dan efisien. Izin belajar adalah
izin yang diberikan oleh pimpinan atau pejabat yang berwenang kepada PNS untuk
melanjutkan atau mengikuti pendidikan dengan biaya sendiri dan tidak meninggalkan
tugas atau jabatannya sebagai seorang PNS. Berikut ini adalah data tenaga kesehatan
di Pesisir Barat yang sedang mengikuti izin belajar:
Tabel 4.2 Data Peserta Izin Belajar Kabupaten Pesisir Barat Tahun 2019-2020
NO JENJANG TAHUN 2019 TAHUN 2020
1 D3 4 0
2 D4 1 4
3 S1 7 1
4 PROFESI 3 1
5 SPESIALIS 0 0
6 S2 1 2
7 S3 0 0
JUMLAH 16 8
Sumber : Seksi SDMK Dinas Kesehatan Kab. Pesisir Barat
Grafik 4.1 Data Izin Belajar SDM Kesehatan
Kabupaten Pesisir Barat Tahun 2019-2020
Sumber : Seksi SDMK Dinas Kesehatan Kab. Pesisir Barat Tahun 2020
4.2 GAMBARAN DARI PENGADAAN KEBUTUHAN SDM KESEHATAN
Dinas kesehatan Kabupaten Pesisir Barat melakukan rekapitulasi kembali jumlah
tenaga kesehatan yang ada di sejumlah tempat sarana pelayanan kesehatan dalam
rangka pemenuhan SDM Kesehatan karena tenaga kesehatan menjadi faktor utama
yang mempengaruhi keberhasilan pembangunan, pengembangan dan pemberdayaan
SDM Kesehatan diseluruh wilayah Kabupaten Pesisir Barat.
Mekanisme alur usulan kebutuhan SDM Kesehatan selama ini dilakukan oleh
Puskesmas kemudian Dinas Kesehatan Kabupaten Pesisir Barat melakukan
crosscheck data untuk selanjutnya di teruskan ke Badan Kepegawaian Daerah.
Secara umum kondisi SDM Kesehatan Kabupaten Pesisir Barat dapat
digambarkan bahwa di Dinas Kesehatan dan setiap Puskesmas masih membutuhkan
banyak tenaga kesehatan demikian juga dengan RSUD KH. Muhammad Thohir
diantaranya tenaga pelaksana, dokter spesialis Anak, dokter spesialis obgin, spesialis
penyakit dalam, spesialis bedah, dokter umum, dokter gigi, bidan, perawat, perawat
gigi, ahli teknologi laboratorium, sanitarian, tenaga kefarmasian, kesehatan
lingkungan dan kesehatan masyarakat.
Pemerintah Kabupaten Pesisir Barat dalam rangka pengadaan tenaga kesehatan
melalui pendidikan dan pelatihan telah melakukan Pendidikan Dan Pelatihan
Kepemimpinan Tingkat IV untuk tenaga struktural eselon IV sebanyak 5 orang,
dengan rincian Dinas Kesehatan 3 orang dan Puskesmas sebanyak 2 orang pada
Tahun 2019, selain itu pemenuhan SDM Kesehatan di Kabupaten Pesisir Barat
dilakukan dengan :
1. Pengajuan Usulan Formasi CPNS (Calon Pegawai Negeri Sipil)
Pemerintah Kabupaten Pesisir Barat telah melakukan pengajuan usulan formasi
CPNS pada Tahun 2014 dan 2019, dengan adanya tambahan tenaga CPNS ini
dapat memenuhi kebutuhan tenaga.
2. Pengajuan Usulan Tenaga Kontrak Daerah
Setiap tahunnya Pemerintah melakukan rekruitmen tenaga kontrak daerah , hal ini
bertujuan untuk memenuhi kebutuhan tenaga khususnya SDM Kesehatan di
Kabupaten Pesisir Barat, dengan adanya tenaga kontrak diharapkan dapat
membantu meningkatkan pelayanan kesehatan sehingga derajat kesehatan
masyarakat meningkat.
3. Pengajuan Usulan Tenaga Pegawai Tidak Tetap
Pada Tahun 2019 Pemerintah Kabupaten Pesisir Barat telah melakukan
rekruitmen Dokter Gigi Pegawai Tidak Tetap, hal ini dilakukan sebagai upaya
memenuhi kebutuhan SDM Kesehatan di Pesisir Barat. Pesisir Barat hanya
memiliki 1 tenaga dokter gigi dan dokter tersebut sedang melanjutkan
pendidikan, sehingga tidak ada dokter gigi di Pesisir Barat, dan pada tahun 2020
ada 2 dokter gigi PTT yang ditempatkan di Puskesmas dan Rumah Sakit di
Pesisir Barat, sehingga dapat mengisi kekosongan dokter gigi di Pesisir Barat.
4. Pengajuan Usulan Tenaga Nusantara Sehat
Tahun 2018 Pesisir Barat telah mengajukan usulan tenaga Nusantara Sehat ke
Kemenkes, dan Pesisir Barat mendapatkan 21 Tenaga Nusantara sehat yang
terdiri dari tenaga Nusantara Sehat Team dan Individu. Tenaga nusantara Sehat
ini ditempatkan di Puskesmas dengan kategori terpencil.
5. Pengajuan Tenaga PPDS/PPDGS
Pesisir Barat tahun 2020 mendapatkan tambahan bantuan dokter PPDS dokter
spesialis penyakit dalam dari Kementerian Kesehatan yang ditempatkan di rumah
sakit. Selain itu Pemerintah Kabupaten Pesisir Barat telah memberikan
rekomendasi kepada tenaga kesehatan yang ingin melanjutkan pendidikan seperti
dokter spesialis guna memenuhi kebutuhan tenaga dokter spesialis di Kabupaten
Pesisir Barat.
BAB V
PENDAYAGUNA
AN SDM
KESEHATAN
Tabel 5.1 Tenaga Kontrak di Dinas Kesehatan, Rumah Sakit dan Puskesmas
Kabupaten Pesisir Barat Tahun 2020
N STATUS KEPEGAWAIAN
JENIS TENAGA
O PTT TKD TKS K. BOK PPDS JUMLAH
1 DOKTER UMUM 0 2 0 0 0 2
2 DOKTER GIGI 2 0 0 0 0 2
3 PERAWAT 0 76 19 0 0 95
4 BIDAN 0 209 26 2 0 237
5 GIZI 0 1 0 0 0 1
6 FARMASI 0 3 0 0 0 3
7 APOTEKER 0 0 0 0 0 0
8 LABORATORIUM 0 2 0 1 0 3
9 KESLING 0 2 0 6 0 8
10 KESMAS 0 3 0 5 0 8
11 TERAPIS GIGI DAN MULUT 0 3 0 0 0 3
12 SUPIR AMBULANCE 0 8 3 0 0 11
13 CLEANING SERVICE 0 10 7 0 0 17
14 SATPAM 0 5 4 0 0 9
15 ADMINISTRASI 0 29 1 11 0 41
16 DOKTER SPESIALIS 0 2 0 0 1 3
17 RADIOLOGI 0 2 0 0 0 2
REFRAKSIONIS
18 0 1 0 0 0 1
OPTOMETRIS
19 JURU MASAK 0 2 0 0 0 2
20 TENAGA PENUNJANG 0 42 4 4 0 50
JUMLAH 2 402 64 29 1 498
Sumber : Seksi SDMK Dinas Kesehatan Kab. Pesisir Barat 2020
Tabel dibawah merupakan data gambaran keadaan SDM Kesehatan yang ada di
Kabupaten Pesisir Barat berdasarkan jenis kelamin. Data sudah mencakup tenaga PNS,
Kontrak Daerah, Tenaga Sukarela, dan Nusantara Sehat.
Tabel 5.3
Keadaan SDMK Di Fasyankes Berdasarkan Fungsi Menurut Jenis Kelamin
PNS NON PNS TOTAL
NO RUMPUN SDMK
L P L P
1 MEDIS 9 12 3 4 28
2 KEPERAWATAN 44 54 38 58 194
3 KEBIDANAN 0 130 0 239 369
4 KEFARMASIAN 3 19 1 5 28
5 KESEHATAN MASYARAKAT 6 6 3 8 23
6 KESEHATAN LINGKUNGAN 1 8 5 7 21
7 GIZI 3 16 1 3 23
8 KETEKNISIAN MEDIS 2 12 0 4 18
9 TEKNIK BIOMEDIKA 3 9 2 8 22
ASISTEN TENAGA
10 1 3 1 5 10
KESEHATAN
11 STRUKTURAL 18 14 0 0 32
12 TENAGA PENUNJANG 20 22 58 66 166
TOTAL 110 305 112 407 934
Sumber: SDMK Dinkes Kab.Pesisir Barat tahun 2020
Berikut ini data pendidikan SDM Kesehatan yang ada di Pesisir Barat, dan dapat dilihat
dari grafik bahwa mayoritas pendidikan SDM Kesehatan yang ada di Pesisir Barat
adalah D3.
Grafik 5.1
Gambaran SDMK di Fasyankes Berdasarkan Jenjang Pendidikan
500
400
300 JENJANG
200 139
88
100 50 63
13 4 2 2 5 8
0
S-
2 is si 1 4 3 2 1 A P SD
sial o fe S- D- D- D- D- SM SM
Sp
e Pr
BAB VI
PEMBINAAN
DAN
PENGAWASAN
MUTU SDM
KESEHATAN
Pada Bab ini digambarkan upaya-upaya pembinaan dan pengawasan mutu SDM
Kesehatan yang dilaksanakan di Kabupaten Pesisir Barat yang meliputi upaya standarisasi
dan sertifikasi terhadap SDM Kesehatan yang terdiri dari registrasi dan perizinan praktik
tenaga kesehatan.
Salah satu komponen penting dalam upaya meningkatkan pelayanan kesehatan
yang berkualitas adalah pengembangan sumber daya manusia kesehatan yang berkualitas.
Untuk mempertahankan dan meningkatkan kualitas sumber daya manusia kesehatan
diperlukan upaya pembinaan dan pengawasan mutu sebagai bagian dari pengembangan
dan pendayagunaan sumber daya manusia kesehatan.
Tujuan utama pembinaan dan pengawasan mutu SDM kesehatan adalah
meningkatkan kualitas SDM Kesehatan sesuai kompetensi yang diharapkan dalam
mendukung kebutuhan pembangunan kesehatan. Pembinaan dan pengawasan mutu sebagai
pelaku pembangunan kesehatan dan konsumen pelayanan kesehatan. Pembinaan dan
pengawasan mutu SDM Kesehatan dilakukan dengan melaksanakan standarisasi,
sertifikasi dan lesinsi dengan meningkatkan kerjasama dengan pemangku kepentingan
lainnya seperti organisasi profesi dan pemerintah daerah.
Salah satu upaya pembinaan dan pengawasan mutu terhadap mutu tenaga
kesehatan adalah melalui standarisasi dan sertifikasi tenaga kesehatan. Standardisasi
kompetensi SDM Kesehatan terutama tenaga kesehatan dilakukan dengan mengacu
pada kebutuhan pelayanan kesehatan, Sertifikasi SDM Kesehatan dilaksanakan melalui
proses uji kompetensi dalam rangka pengawasan mutu SDM Kesehatan terutama
tenaga kesehatan, pendidikan Berkelanjutan SDM Kesehatan melalui pelaksanaan
program tugas belajar bagi SDM kesehatan termasuk Pendidikan Spesialis/Dokter gigi
spesialis (PPDS/PPDGS) dilaksanakan dengan memperhatikan kebutuhan pelayanan
kesehatan dan perkembangan IPTEK.
Grafik 6.1
Gambaran Tenaga Kesehatan yang Memiliki Surat Izin atau Lisensi
LISENSI SDM KESEHATAN
1000 935
800
600 508
377
400
200 3 19
0
LISENSI
7.1 KESIMPULAN
1. Gambaran keadaan SDM Kesehatan di Kabupaten Pesisir Barat Tahun 2020
menunjukkan masih besarnya kesenjangan distribusi tenaga antar fasilitas
pelayanan kesehatan. Hal ini ditandai dengan masih banyaknya Puskesmas dan
Rumah Sakit yang kekurangan tenaga sesuai standar, seperti tenaga dokter gigi.
2. Kurangnya sinkronisasi antara perencanaan, pengadaan dan kebutuhan SDM
Kesehatan, sehingga kebutuhan tidak sepenuhnya terpenuhi.
3. Pembinaan, pengawasan, dan dukungan Sumber Daya Kesehatan bagi
pengembangan dan pemberdayaan SDM Kesehatan masih terbatas, hal ini ditandai
dengan masih banyaknya tenaga kesehatan yang belum memiliki STR dan SIP.
7.2 SARAN
1. Perlu dukungan Pemerintah Kabupaten agar distribusi SDM Kesehatan di Fasilitas
pelayanan kesehatan merata.
2. Perencanaan Kebutuhan SDM Kesehatan harus disesuaikan dengan kondisi di
lapangan, dan menggunakan metode Analisis Beban Kerja.
3. Perlu adanya dukungan dari banyak pihak, seperti Pemerintah Daerah, Intansi
terkait dan Organisasi Profesi agar pembinaan dan pengawasan SDM Kesehatan
berjalan lancar dan meningkatnya SDM Kesehatan yang memiliki lisensi.
LAMPIRAN
Profil
Profil SDM
SDM Kesehatan
Kesehatan Kab.
Kab. Pesisir
Pesisir Barat
Barat 2020
2020 68
DATA SDM DINAS KESEHATAN PESISIR BARAT TAHUN 2020 La
mp
JUMLAH SDM SAAT INI ira
NO JENIS SDMK
PNS Kontrak TKS BOK TOTAL n1
1 KEPALA DINAS KESEHATAN 1 0 0 0 1
2 SEKRETARIAT 1 0 0 0 1
A Subbagian Bina Program dan Informasi 5 4 0 0 9
B Subbagian Keuangan, Kepegawaian dan Umum 11 12 0 0 23
3 BIDANG PELAYANAN DAN SUMBER DAYA KESEHATAN 1 0 0 0 1
A Seksi Pelayanan Kesehatan, JKN dan Pengobatan Tradisional 3 6 1 0 10
B Seksi Kefarmasian dan Alkes 3 5 0 0 8
C Seksi SDM Kesehatan 2 3 0 0 5
4 BIDANG KESEHATAN MASYARAKAT 1 0 0 0 1
A Seksi Kesga dan Gizi 4 4 0 0 8
B Seksi Kesehatan Lingkungan, Makanan dan Minuman, Kesehatan Kerja dan Olahraga 1 2 0 2 5
C Seksi Promosi dan Pemberdayaan Kesehatan Masyarakat 4 0 1 2 7
5 BIDANG PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN PENYAKIT 1 0 0 0 1
A Seksi Surveilans dan Imunisasi 2 3 1 0 6
B Seksi Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular 3 1 0 0 4
C Seksi Pengendalian Penyakit Tidak Menular dan Kesehatan Jiwa 2 2 1 0 5
TOTAL 45 42 4 4 95
Lampiran 2
Profil
Profil SDM
SDM Kesehatan
Kesehatan Kab.
Kab. Pesisir
Pesisir Barat
Barat 2020
2020 68
Lampiran
REKAP TENAGA KESEHATAN PUSKESMAS DAN RUMAH SAKIT SE-KABUPATEN PESISIR BARAT TAHUN 2020 3
K.BOK
K.BOK
K BOK
PPDS
PPDS
Total
Total
Total
TKD
TKD
TKD
PNS
PNS
PNS
PTT
PTT
TKS
PTT
TKS
TKS
NS
NS
NS
1 KAPUS 9 0 0 0 0 0 9 0 0 0 0 0 0 0 0 9 0 0 0 0 0 0 9
2 Ka TU 10 0 0 0 0 0 10 1 0 0 0 0 0 0 1 11 0 0 0 0 0 0 11
3 DOKTER UMUM 17 0 0 0 1 0 18 4 0 2 0 0 0 0 6 21 0 2 0 1 0 0 24
4 DOKTER GIGI 0 1 0 0 0 0 1 1 1 0 0 0 0 0 2 1 2 0 0 0 0 0 3
5 PERAWAT 81 0 63 18 1 0 163 17 0 13 1 0 0 0 31 98 0 76 19 1 0 0 194
6 BIDAN 117 0 182 26 2 2 329 13 0 27 0 0 0 0 40 130 0 209 26 2 2 0 369
7 GIZI 15 0 1 0 3 0 19 4 0 0 0 0 0 0 4 19 0 1 0 3 0 0 23
8 FARMASI 10 0 3 0 2 0 15 2 0 0 0 0 0 0 2 12 0 3 0 2 0 0 17
9 APOTEKER 9 0 0 0 1 0 10 1 0 0 0 0 0 0 1 10 0 0 0 1 0 0 11
10 LABORATORIUM 11 0 1 0 4 1 17 2 0 1 0 0 0 0 3 13 0 2 0 4 1 0 20
11 KESLING 9 0 1 0 4 6 20 0 0 1 0 0 0 0 1 9 0 2 0 4 6 0 21
12 KESMAS 8 0 3 0 3 5 19 4 0 0 0 0 0 0 4 12 0 3 0 3 5 0 23
TERAPIS GIGI DAN
13 12 0 3 0 0 0 15 2 0 0 0 0 0 0 2 14 0 3 0 0 0 0 17
MULUT
14 SUPIR AMBULANCE 1 0 5 3 0 0 9 0 0 3 0 0 0 0 3 1 0 8 3 0 0 0 12
15 CLEANING SERVICE 0 0 5 7 0 0 12 0 0 5 0 0 0 0 5 0 0 10 7 0 0 0 17
16 SATPAM 0 0 1 4 0 0 5 0 0 4 0 0 0 0 4 0 0 5 4 0 0 0 9
17 ADMINISTRASI 7 0 22 1 0 11 41 0 0 7 0 0 0 0 7 7 0 29 1 0 11 0 48
18 KASIE RS 0 0 0 0 0 0 0 2 0 0 0 0 0 0 2 2 0 0 0 0 0 0 2
19 DOKTER SPESIALIS 0 0 0 0 0 0 0 1 0 2 0 0 0 1 4 1 0 2 0 0 0 1 3
20 RADIOLOGI 0 0 0 0 0 0 0 0 0 2 0 0 0 0 2 0 0 2 0 0 0 0 2
REFRAKSIONIS
21 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 1
OPTOMETRIS 0
22 JURU MASAK 0 0 0 0 0 0 0 0 0 2 0 0 0 0 2 0 0 2 0 0 0 0 2
JUMLAH 316 1 290 59 21 25 712 54 1 70 1 0 0 1 127 370 2 360 60 21 25 1 839
Rekapitulasi Pendidikan SDM Kesehatan Tahun 2020 Lampiran 4
JENJANG Jumlah
NO Rumpun SDMK Profes
S-2 Spesialis S-1 D-4 D-3 D-2 D-1 SMA SMP SD
i
1 Keperawatan 1 0 33 28 0 132 0 0 0 0 0 194
2 Kesehatan Lingkungan 0 0 0 1 1 19 0 0 0 0 0 21
3 Teknik Biomedika 0 0 0 1 2 19 0 0 0 0 0 22
4 Gizi 0 0 0 1 3 19 0 0 0 0 0 23
5 Kesehatan Masyarakat 0 0 0 22 0 1 0 0 0 0 0 23
6 Kefarmasian 0 0 11 2 0 13 0 0 0 0 0 26
8 Medis 1 4 0 23 0 0 0 0 0 0 0 28
9 Keteknisian Medis 0 0 0 0 1 17 0 0 0 0 0 18
11 Struktural 7 0 3 10 4 6 0 0 2 0 0 32