Tata
Kelola
0
BLUD Puskesmas Tambakboyo Pedoman
Tata
Kelola
2016
1
BLUD Puskesmas Tambakboyo Pedoman
Tata
Kelola
BAB I
PENDAHULUAN
Berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan No. 7 Tahun 2006 dan Permendagri No.61
Tahun 2007, Pengertian Pola Tata Kelola adalah merupakan peraturan internal yang dimaksudkan
sebagai upaya untuk menjadikan lembaga pelayanan publik menjadi lebih efisien,efektif dan
produktif. Pola tata kelola ini akan mengatur mengenai organisasi, tatalaksana, akuntabilitas dan
transparansi organisasi yang menerapkan PPK –BLUD.
1. Struktur organisasi.
2. Prosedur kerja.
Menggambarkan hubungan dan mekanisme kerja antar posisi jabatan dan fungsi dalam
organisasi.
Menggambarkan pembagian yang jelas dan rasional antara fungsi pelayanan dan fungsi
pendukung yang sesuai dengan prinsip pengendalian intern dalam rangka efektifitas
pencapaian organisasi.
Merupakan pengaturan dan kebijakan yang jelas mengenai sumber daya manusia yang
berorientasi pada pemenuhan secara kuantitatif dan kualitatif/kompeten untuk
mendukung pencapaian tujuan organisasi secara efisien, efektif, dan produktif.
BLUD sebagaimana disebutkan dalam pasal 31 ayat (2) dan pasal 33 Permendagri Nomor 61
Tahun 2007, terdiri dari :
1. Struktur organisasi;
2. Prosedur kerja;
BAB II
ORGANISASI & TATA LAKSANA
4
BLUD Puskesmas Tambakboyo Pedoman
Tata
Kelola
Puskesmas Tambakboyo Kabupaten Ngawi yang telah berdiri sejak tahun 1992
merupakan Unit Pelaksana Teknis Dinas Kesehatan Kabupaten Ngawi. yang sudah
mengalami beberapa pergeseran kepemimpinan mulai dari :
Sedangkan untuk pengaturan Tugas pokok dan Fungsi UPT dijabarkan dalam Peraturan
Bupati Nomor 58 tahun 2008 tentang Unit Pelaksana Teknis Dinas kesehatan.
BAGAN STRUKTUR ORGANISASI UNIT PELAKSANA TEKNIS DINAS (UPTD) DINAS KESEHATAN
5
BLUD Puskesmas Tambakboyo Pedoman
Tata
Kelola
6
BLUD Puskesmas Tambakboyo Pedoman
Tata
Kelola
Dari bagan tersebut dapat diuraikan bahwa struktur organisasi Puskesmas Tambakboyo
Kabupaten Ngawi terdiri dari:
1. Kepala Puskesmas;
2. Subag Tata Usaha; meliputi :
a. Urusan umum dan kepegawaian
b. Urusan Keuangan
c. Urusan SP2TP (Sistem Pencatatan dan Pelaporan Tingkat Puskesmas)
d. Urusan Inventaris
3. Petugas Pelaksana, meliputi :
a. Pelaksana Pelayanan Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM)
b. Pelaksana Pelayanan Upaya Kesehatan Perorangan (UKP)
c. Jejaring Puskesmas yang terdiri dari :
1) Puskesmas Pembantu
2) Pos Kesehatan Desa (Poskesdes)
Penjelasan tugas dan fungsi sebagaimana tersebut di atas adalah sebagai berikut ini :
1. Kepala Puskesmas
Puskesmas dipimpin oleh seorang Kepala Puskesmas yang dalam melaksanakan tugas
berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Dinas Kesehatan (Perda
Nomor : 16 tahun 2011 pasal 21 ayat 1)
Sub bagian Tata Usaha dipimpin oleh seorang Kepala Sub Bagian Tata Usaha yang dalam
melaksanakan tugas berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Kepala
Puskesmas. Kepala Sub Bagian Tata Usaha bukan merupakan pejabat eselon.
1) Program Wajib.
2) Program pengembangan,
a) Program Perkesmas
b) Program UKS
c) Program Kesehatan Indera
d) Program UKK
e) Program Kesehatan Olah Raga
f) Program Kesehatan Jiwa
g) Program Usia Lanjut
h) Program KRR
4. Jejaring Puskesmas :
Jejaring Puskesmas ini dibentuk untuk lebih memperluas dan mendekatkan pelayanan
kesehatan kepada masyarakat. Yang termasuk jejaring Puskesmas meliputi :
a. Puskesmas Pembantu
Merupakan unit yang dibentuk oleh Kepala Puskesmas untuk memantau dan
mengendalikan kualitas pelayanan kesehatan sesuai dengan standart pelayanan yang
telah ditentukan. Dipimpin oleh seorang yang ditunjuk sesuai dengan kemampuannya.
Dalam melaksanakan tugas dibawah dan bertanggungjawab kepada Kepala Puskesmas.
b. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala UPTD sesuai dengan
bidang tugasnya.
5. Puskesmas Pembantu
10
BLUD Puskesmas Tambakboyo Pedoman
Tata
Kelola
Sebagai unsur jejaring UPTD Puskesmas yang berfungsi untuk menunjang dan
membantu pelaksanaan upaya kesehatan masyarakat (UKM) dan Upaya
Kesehatan Perorangan (UKP) dalam wilayah kerja tertentu, mempunyai tugas:
11
BLUD Puskesmas Tambakboyo Pedoman
Tata
Kelola
Perubahan lainnya dari struktur organisasi Puskesmas Kabupaten Ngawi yang perlu
dilakukan sesuai dengan kaidah setelah penerapan PPK-BLUD adalah penetapan Pejabat
Pengelola PPK-BLUD, Dalam Permendagri Nomor 61 tahun 2007 Bagian kedua pasal 34
disebutkan bahwa Pejabat Pengelola BLUD terdiri atas :
1. Pemimpin
2. Pejabat Keuangan, dan
3. Pejabat Teknis
12
BLUD Puskesmas Tambakboyo Pedoman
Tata
Kelola
2. Pemimpin BLUD dapat membentuk Satuan Pengendalian Intern (SPI) dalam rangka
meningkatkan sistem pengendalian intern puskesmas.
13
BLUD Puskesmas Tambakboyo Pedoman
Tata
Kelola
14
BLUD Puskesmas Tambakboyo Pedoman
Tata
Kelola
1. Kepala Puskesmas
Uraian tugas dari struktur baru yang akan dilaksanakan pada saat implementasi
PPK-BLUD adalah sebagai berikut:
15
BLUD Puskesmas Tambakboyo Pedoman
Tata
Kelola
e.Menyiapkan RBA;
f.Mengusulkan calon pejabat keuangan dan pejabat teknis sesuai ketentuan yang
berlaku;
g.Menetapkan pejabat lain sesuai kebutuhan BLUD, selain pejabat yang telah
ditentukan dengan peraturan dan perundangan; dan
2. Pejabat Keuangan.
Dengan mengacu pada pasal 32 ayat 3 Peraturan Pemerintah Republik Indonesia
Nomor 23 Tahun 2005, pasal 38 Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 61 Tahun
2007 dan Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor:
PER/02/M.PAN/1/2007 Tanggal 25 Januari 2007 tentang Pedoman Organisasi
Satuan Kerja Di Lingkungan Instansi Pemerintah Yang Menerapkan Pola
Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum, Kepala Subbagian Tata Usaha
bertindak sebagai Pejabat Keuangan dan berfungsi sebagai penanggung jawab
keuangan puskesmas termasuk fungsi akuntansi, verifikasi dan pelaporan.
puskesmas.
3. Pejabat Teknis.
Dengan mengacu pada pasal 32 ayat 4 Peraturan Pemerintah Republik Indonesia
Nomor 23 Tahun 2005, pasal 39 Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 61 Tahun
2007 dan Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor:
PER / 02 / M.PAN / 1 / 2007 Tanggal 25 Januari 2007 tentang Pedoman Organisasi
Satuan Kerja Di Lingkungan Instansi Pemerintah Yang Menerapkan Pola
Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum. Pejabat Teknis terdiri dari :
19
BLUD Puskesmas Tambakboyo Pedoman
Tata
Kelola
a) Penunjang Medik
20
BLUD Puskesmas Tambakboyo Pedoman
Tata
Kelola
6. Dewan Pengawas.
Satker / Unit Kerja BLUD yang memiliki realisasi nilai omzet tahunan menurut
laporan operasional atau nilai aset menurut neraca yang memenuhi syarat minimal,
dapat dibentuk dewan pengawas.
a. Memberikan pendapat dan saran kepada kepala daerah mengenai RBA yang
diusulkan oleh pejabat pengelola;
21
BLUD Puskesmas Tambakboyo Pedoman
Tata
Kelola
Dewan pengawas dibentuk dengan keputusan kepala daerah atas usulan pemimpin
BLUD. Pengangkatan anggota dewan pengawas tidak bersamaan waktunya dengan
pengangkatan pejabat pengelola BLUD,
Segala biaya yang diperlukan dalam pelaksanaan tugas dewan pengawas dan
sekretaris dewan pengawas dibebankan pada BLUD dan dimuat dalam RBA.
Mendasar pada hal tersebut di atas maka Dewan Pengawas seperti tersebut diatas
tergantung pada kemampuan masing-masing Puskesmas. Untuk Puskesmas
Karanganyar belum memungkinkan dibentuk Dewan Pengawas mengingat
kemampuan keuangan Puskesmas Tambakboyo baik dari segi jumlah omzet
pendapatan per tahun maupun jumlah aset belum memenuhi syarat.
Definisi Prosedur Kerja yaitu urut-urutan pekerjaan yang dilakukan oleh Puskesmas
dalam melaksanakan kegiatannya. Prosedur kerja setiap proses pengelolaan manajerial dan
22
BLUD Puskesmas Tambakboyo Pedoman
Tata
Kelola
pelayanan.
SOP merupakan acuan bagi seluruh staf dan karyawan Puskesmas Tambakboyo
dalam melaksanakan pekerjaan. Acuan pelaksanaan pekerjaan merupakan bagian vital
dalam pengelolaan Puskesmas Karanganyar dan diharapkan merupakan suatu standar baku
dalam proses bisnis puskesmas sehingga pelayanan kepada seluruh pengguna dapat
mencapai standar yang diinginkan. SOP Puskesmas Tambakboyo dalam rangka memberikan
pelayanan kepada masyarakat, baik pelayanan manajemen, pelayanan medis, maupun
pelayanan non medis telah ditetapkan oleh Pejabat Pengelola Puskesmas. SOP ini telah
didokumentasikan, disosialisasikan, dan diimplementasikan di setiap instalasi dan unit kerja
lainnya. Dengan adanya SOP ini diharapkan pelaksanaan atau proses kinerja dan layanan
pada setiap unit kerja dapat dilaksanakan dengan baik sesuai dengan manual mutu. Dengan
prosedur kerja ini pula dapat dijadikan bahan evaluasi terhadap pelaksanaan dan hasil
kinerja dari setiap proses kinerja.
23
BLUD Puskesmas Tambakboyo Pedoman
Tata
Kelola
2. Hibah
3. Hasil kerjasama sama dengan lain
4. APBD
5. APBN
6. Lain-lain pendapatan BLUD yang sah
Pelayanan Rawat Jalan meliputi Poli Umum, Poli KIA/KB, Poli Paru. Prosedur rawat
jalan pada poliklinik menguraikan langkah-langkah pemberian pelayanan kepada pasien
rawat jalan mulai dari pemilahan kelompok pasien, pendaftaran, pembayaran jasa layanan,
dan pemberian layanan kesehatan pada masing - masing poli, serta tindakan lanjutan yang
diperlukan oleh pasien.
Prosedur rawat jalan melalui Poliklinik selengkapnya dapat dilihat pada lampiran SOP rawat
jalan.
Puskesmas Tambakboyo telah memiliki ruang Unit Gawat Darurat untuk mengatasi
tindakan kegawatdaruratan Pelayanan Primer. Prosedur pada penanganan kasus Gawat
Darurat menguraikan langkah-langkah mengutamakan penanganan pasien yang sifatnya
gawat dan darurat sejak pasien datang hingga tindakan lanjutan yang diperlukan pasien,
seperti dirujuk ke Rumah Sakit.
Prosedur rawat jalan melalui UGD/ unit tindakan medis selengkapnya dapat dilihat
pada SOP pelayanan Gawat darurat.
Puskesmas Tambakboyo mulai tahun 2015 telah memiliki fasilitas Rawat Inap
dengan kapasitas 10 TT. Fasilitas ini ditujukan bagi penderita yang dirujuk dari poliklinik
24
BLUD Puskesmas Tambakboyo Pedoman
Tata
Kelola
umum ataupun KIA dan UGD untuk perawatan lebih lanjut, namun tidak menutup
kemungkinan untuk menerima pasien rawat inap dari luar Puskesmas. Prosedur operasional
rawat inap menguraikan langkah-langkah tindakan yang diberikan kepada pasien rawat inap
serta prosedur rujukan. Selengkapnya dapat dilihat pada SOP untuk rawat inap dan Pra
PONED.
laboratorium, kepada pasien sesuai surat pengantar dari Poliklinik BP, Poli KIA-KB, UGD, Poli
laboratorium.
Prosedur layanan obat di apotik selengkapnya dapat dilihat pada SOP pelayanan
farmasi terlampir.
25
BLUD Puskesmas Tambakboyo Pedoman
Tata
Kelola
dilakukan sendiri atau oleh pihak lain, dan pembuatan laporan penyelesaian sesuai jadwal
pekerjaan.
Prosedur rekam medik menguraikan proses memasukkan data pasien baik dari
dalam dan luar gedung mulai dari pendaftaran, pemeriksaan fisik, dan penunjang,
diagnosa dan terapi, kelengkapan dokumen/data pasien, pengkodean (ICD), dan
pengarsipan ke dalam komputer.
1. Telah dilakukan pemisahan fungsi yang tegas antara Dewan Pengawas dan Pejabat
Pengelola BLUD yang terdiri dari Pemimpin BLUD, Pejabat Keuangan, dan Pejabat
Teknis.
2. Adanya pembagian tugas pokok dan kewenangan yang jelas untuk masing masing
26
BLUD Puskesmas Tambakboyo Pedoman
Tata
Kelola
4. Adanya sistem pengendalian intern (SPI) yang memadai. Akan memberikan arah
kebijakan dan prosedur yang membantu setiap unit organisasi Puskesmas dalam
melakukan tindakan pengendalian untuk mengatasi risiko yang dihadapi. Kegiatan
pengendalian tersebut termasuk serangkaian kegiatan seperti kewenangan, otorisasi,
verifikasi, rekonsiliasi, penilaian terhadap prestasi kerja, pembagian tugas, serta
pengamanan terhadap aset organisasi
27
BLUD Puskesmas Tambakboyo Pedoman
Tata
Kelola
Dokter
NO URAIAN PNS PTT Latker JUMLAH
Tamu
1 Kepala Puskesmas 1 0 0 1
2 Dokter/ Drg Spesialis 0 0 0 0 0
3 Dokter Umum 2 0 0 0 2
4 Dokter Gigi 1 0 0 0 1
5 SKM 1 0 1 2
6 Perawat 7 0 9 16
7 Perawat Gigi 0 0 0 0
8 Bidan 6 1 5 12
9 Asisten Apoteker 1 0 0 1
10 Gizi 1 0 0 1
11 Sanitarian 1 0 0 1
12 Analis Kesehatan 1 0 0 1
13 Apoteker 0 0 0 0
14 Administrasi 4 0 2 6
15 Sopir 1 0 0 1
16 Cleaning Service 1 0 0 1
JUMLAH 28 1 17 46
28
BLUD Puskesmas Tambakboyo Pedoman
Tata
Kelola
9 SPK 1 0 0 1
10 SLTA 6 0 1 6
11 SLTP 1 0 0 1
12 SD 0 0 0 0
JUMLAH 27 1 17 46
Jumlah SDM PNS berdasarkan jenjang kepangkatan termasuk fugsional tahun 2016 sebagai
berikut :
1 Penata Tk I III D 4
3 Penata III C 5
4 Penata Muda Tk I III B 5
5 Penata Muda IIIA 8
6 Pengatur Tk I II D 1
7 Pengatur II C 3
8 Pengatur Muda Tk I II B 1
9 Pengatur Muda II A 0
10 Juru ID 1
Jumlah 28
Dari daftar diatas yang memiliki jabatan Struktural sebanyak 1 orang, fungsional sebanyak
21 orang, dan Jabatan Fungsional Umum sebanyak 6 orang
Jumlah SDM berdasarkan tugas dan fungsi tahun 2016 sebagai berikut :
NON JUMLAH
NO JENIS TUGAS JENIS TENAGA PNS KETERANGAN
PNS
1 Kepala Puskesmas SKM 1 1
Unit Administrasi
Sub bag Tata
2 Usaha SMU 1 1
Kepegawaian dan
Tugas rangkap
3 Umum SMU 1
Administrasi
4 Retribusi SMEA 1 1 2
29
BLUD Puskesmas Tambakboyo Pedoman
Tata
Kelola
NON JUMLAH
NO JENIS TUGAS JENIS TENAGA PNS KETERANGAN
PNS
Pengelola DAU SMEA 1 Tugas rangkap
Pengelola Aset SMEA 1 Tugas rangkap
5 Bendahara Gaji Sanitasi 1 1 Tugas rangkap
6 Bendahara JKN Perawat RI 1 Tugas rangkap
7 Pengelola JKN Ass. apoteker 1 Tugas rangkap
Pemb.Kesh.
Pengelola BOK Kerja 1 2 Tugas rangkap
30
BLUD Puskesmas Tambakboyo Pedoman
Tata
Kelola
NON JUMLAH
NO JENIS TUGAS JENIS TENAGA PNS KETERANGAN
PNS
23 Kesehatan Indera Perawat RI 1 1 Tugas rangkap
24 Kesehatan Jiwa Perawat Pustu 1 1 Tugas rangkap
Kesehatan Olah
Bidan Desa Tugas rangkap
25 Raga 1 1
Kesehatan Usia
Bidan Desa Tugas rangkap
26 Lanjut 1
27 KRR Bidan Pustu 1 1 Tugas rangkap
Jaringan Puskesmas
Puskesmas
Perawat
28 Pembantu 3 5
Bidan 2
29 Polindes Bidan 2 4 6
Dari gambaran kondisi sumber daya manusia tersebut di atas, maka program
pengembangan sumber daya manusia Puskesmas lima tahun ke depan diarahkan pada
pemenuhan jumlah SDM agar berada pada rasio yang ideal antara tempat tidur tersedia
dengan SDM yang ada. Jumlah tempat tidur tersedia ditentukan berdasarkan pertimbangan
profesional sehingga berada pada jumlah yang tepat, tidak terlalu banyak atau terlalu
sedikit. Ketersediaan tempat tidur pasien antara lain ditentukan oleh jumlah pasien,
kelengkapan sarana medis, kecukupan dana, kesiapan gedung, fasilitas pendukung, dll.
Selain itu, pengembangan sumber daya manusia juga diarahkan agar memenuhi kualifikasi
SDM sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku agar pelayanan kesehatan
kepada pasien/masyarakat dapat berjalan sebagaimana mestinya.
Kebutuhan tenaga baik medis maupun non medis yang diharapkan dapat menunjang
pelayanan puskesmas tampak pada tabel keadaan/kebutuhan tenaga tahun 2017, sebagai
berikut:
KEBUTUH KEKURANG
NO JENIS TENAGA TERSEDIA KET
AN AN
31
BLUD Puskesmas Tambakboyo Pedoman
Tata
Kelola
STRUKTURAL
1 Kepala UPTD 1 1 0
TENAGA MEDIS
1 Dokter Spesialis 0 0 0
2 Dokter Umum 2 2 0
3 Dokter Gigi 0 1 1
TENAGA PARAMEDIS
4 Perawat 10 14 4
5 Perawat gigi 0 1 1
6 Bidan 7 12 5
TENAGA PENUNJANG
7 Gizi 1 2 1
8 Sanitarian 1 1 0
9 Laboratorium 0 2 2
10 Fisioterapi 0 1 1
11 Epidemolog 0 1 1
12 Penyuluh Kesehatan 0 1 1
Pembimbing
13 1 1 1
Kesehatan Kerja
14 Apoteker 0 1 1
Asisten Apoteker 1 1 1
15 Rekam Medik 0 1 1
ADMINISTRASI
16 Bendahara 0 2 2
Pengadministrasi
17 2 2 2
Umum
Pengadministrasi
18 0 1 1
Kesehatan
Pengadministrasi
19 0 1 1
Barang
Pengadminstrasi
20 0 1 1
Karcis
21 Operator Komputer 0 1 1
32
BLUD Puskesmas Tambakboyo Pedoman
Tata
Kelola
Pengadministrasi
22 0 1 1
Keuangan
TENAGA TEKNIS
23 Sopir 1 2 2
24 Keamanan 0 2 2
25 Kebersihan 1 2 2
JUMLAH 27 58 31
Keterangan : Kebutuhan sdm menyesuaikan dengan beban kerja Puskesmas dan mengacu pada
standart yang berlaku
Analisa Kebutuhan SDM didasarakan atas pertimbangan, sebagai berikut :
Banyaknya tenaga medik / paramedik yang menjalankan tugas rangkap, sehingga
dibutuhkan tambahan tenaga baru guna mendukung optimalisasi pelayanan.
Penambahan layanan baru membutuhkan kualifikasi tenaga SDM yang sesuai dengan
kompetensinya.
1. Upaya pengadaan SDM sesuai dengan tuntutan rasio tempat tidur dengan tenaga kerja
yang ada dan standar kebutuhan minimal yang diterbitkan oleh Dirjen Pelayanan Medis
Departemen Kesehatan Republik Indonesia. Kebutuhan dokter baik umum maupun
spesialis dikembangkan melalui rekruitmen tenaga dokter yang memiliki kualifikasi yang
ditetapkan.
33
BLUD Puskesmas Tambakboyo Pedoman
Tata
Kelola
Tenaga medis, paramedis dan tenaga non medis UPTD Puskesmas Tambakboyo
Kabupaten Ngawi dapat terdiri dari Pegawai Negeri Sipil maupun tenaga profesional non
Pegawai Negeri Sipil sesuai dengan kebutuhan puskesmas. Rekruitmen tenaga non PNS diatur
sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku.
Pola rekruitmen SDM baik tenaga medis, paramedis maupun non medis pada UPTD
Puskesmas Tambakboyo Kabupaten Ngawi adalah sebagai berikut:
Pola rekruitmen SDM yang berasal dari Pegawai Negeri Sipil (PNS) di lingkungan UPTD
Puskesmas Tambakboyo Kabupaten Ngawi dilaksanakan berdasarkan Petunjuk Teknis
Pengadaan Calon Pegawai Negeri Sipil di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Ngawi,
Pola rekruitmen SDM yang berasal dari tenaga profesional non-PNS dilaksanakan
sebagai berikut:
a. Rekruitmen SDM dimaksudkan untuk mengisi formasi yang kurang atau adanya
perluasan organisasi dan perubahan pada unit pelayanan yang sangat mendesak
yang proses pengadaannya tidak dapat dipenuhi oleh Pemerintah Daerah.
b. Tujuan rekruitmen SDM adalah untuk menjaring SDM yang profesional, jujur,
bertanggung jawab, netral, memiliki kompetensi sesuai dengan tugas/jabatan
yang akan diduduki sesuai dengan kebutuhan yang diharapkan serta mencegah
terjadinya unsur KKN (Kolusi, Korupsi, dan Nepotisme) dalam rekruitmen SDM.
kerja.
f. Ketentuan pengaturan pegawai BLUD Puskesmas dari unsur Non PNS seperti
dalam Peraturan Bupati, meliputi :
1) Pengadaan pegawai;
Memenuhi kebutuhan pegawai non PNS yang dibutuhkan sesuai kualifikasi,
maka diperlukan pengadaan pegawai dengan melalui Proses : (a)
perencanaan kebutuhan; (b) pengumuman pengadaan pegawai Non PNS;(c)
pendaftaran;(d) seleksi; (e) pengumuman hasil seleksi.
2) Masa percobaan, penugasan dan pembinaan;
(a)Bagi calon Pegawai non PNS yang telah dinyatakan lolos seleksi, maka
harus menjalani masa percobaan selama 3 ( tiga) bulan. (b)Calon Pegawai
Non PNS yang lolos seleksi ditugaskan oleh Kepala Puskesmas untuk
melaksanakan tugas tertentu. (c) Selama masa percobaan calon Pegawai
Non PNS akan dievaluasi kinerjanya oleh atasan langsung.
3) Pengangkatan, pemindahan, pemberhentian dan pembebasan tugas
sementara;
Pengangkatan, pemindahan dan pemberhentian Pegawai Non PNS
dilaksanakan dengan keputusan Kepala Puskesmas yang bersangkutan.
(a) Calon Pegawai Non PNS yang selama masa percobaan dinilai berperilaku
dan bekerja dengan baik, dapat diangkat sebagai Pegawai Non PNS
Puskesmas dengan status sebagai Tenaga Kontrak dan menandatangani
Perjanjian Kerja dengan Kepala Puskesmas selaku Pemimpin BLUD
berdasarkan prinsip effisiensi dan produktifitas dan dapat diperpanjang
kembali dengan mempertimbangkan kebutuhan dan penilaian kinerja.
(b) Pegawai Non PNS dengan status tenaga Kontrak dapat diangkat menjadi
Calon Pegawai Tetap BLUD dengan keputusan Pemimpin BLUD.
(c) Pegawai Non PNS BLUD dapat menduduki jabatan fungsional di Struktur
Organisasi Puskesmas BLUD, atas usulan Pemimpin BLUD dan dapat
dipindahkan atau dimutasi oleh Kepala Puskesmas, dengan
pertimbangan pemerataan jumlah tenaga Puskesmas agar dicapai
pelayanan kesehatan yang maksimal.
(d) Pegawai Non PNS dapat dibebastugaskan sementara oleh Kepala
Puskesmas apabila dikenakan tahanan sementara oleh pihak berwajib
dan diberikan gaji sebesar 50% tiap bulan. Dan apabila tidak terbukti
bersalah dapat ditugaskan kembali.
35
BLUD Puskesmas Tambakboyo Pedoman
Tata
Kelola
Batas usia pensiun bagi Pegawai Non PNS profesi tenaga medis adalah 60
(enam puluh) tahun, sedangkan bagi tenaga lainnya adalah 58 (lima puluh
delapan) tahun.
5) Tugas, hak dan kewajiban;
Pegawai Non PNS wajib untuk melaksanakan tugas:
a) Pelayanan;
b) Penunjang pelayanan;
c) Administrasi; dan/atau
d) Tugas lain yang di berikan oleh Kepala Puskesmas.
Pegawai Non PNS berhak:
a) Menerima remunerasi dari Puskesmas sebagai imbalan jasa sesuai
dengan kemampuan keuangan Puskesmas;
b) Memperoleh Kesempatan untuk maju dan mengembangkan diri sesuai
dengan potensi dan prestasinya serta kebutuhan Puskesmas;
c) Memperoleh Cuti.
Setiap Pegawai Non PNS wajib :
a) Setia dan taat kepada Pancasila, Undang-Undang Dasar 1945, Negara
dan Pemerintah serta wajib menjaga persatuan dan kesatuan bangsa
dalam wadah Negara Kesatuan Republik Indonesia;
b) Mentaati segala ketentuan peraturan perundang-undangan yang
berlaku;
c) Melaksanakan tugas kedinasan yang dipercayakan kepadanya dengan
penuh pengabdian dan rasa tanggung jawab;
d) Menyimpan rahasia negara dan rahasia jabatan;
e) Melaksanakan semua ketentuan yang tercantum dalam perjanjian
kerja;
f) Bersedia ditugaskan pada seluruh unit pelayanan Puskesmas;
g) Memelihara dan atau menjaga kerahasiaan,nama baik dan citra positif
Puskesmas; dan
h) Memenuhi dan menjalankan peraturan dan atau tata tertib Puskesmas.
6) Waktu kerja, istirahat dan cuti;
Ketentuan waktu melaksanakan tugas, yaitu :
a) Pegawai Non PNS wajib untuk bekerja sesuai dengan ketentuan jam
kerja PNS.
b) Waktu istirahat Pegawai Non PNS menyesuaikan ketentuan peraturan
yang berlaku bagi PNS.
c) Pegawai Non PNS berhak untuk mengajukan cuti dengan ketentuan
sebagai berikut: a. Cuti hamil dan melahirkan, selama 3 bulan; b. Cuti
sakit; atau c. Cuti ibadah,
d) Bagi pegawai Non PNS yang akan mengajukan cuti harus mengajukan
ijin secara tertulis kepada Kepala Puskesmas,
7) Larangan pegawai non PNS;
Pegawai Non PNS dilarang :
36
BLUD Puskesmas Tambakboyo Pedoman
Tata
Kelola
a) Menyalahgunakan wewenang;
b) Menjadi perantara untuk mendapatkan keuntungan pribadi dan/atau
orang lain dengan menggunakan kewenangan orang lain;
c) Tanpa seizin Kepala Puskesmas, menjadi pegawai atau bekerja untuk
Orang lain / Institusi lain / negara lain dan atau lembaga atau organisasi
internasional;
d) bekerja pada perusahaan asing, konsultan asing atau lembaga swadaya
masyarakat asing;
e) Memiliki, menjual, membeli, menggadaikan, menyewakan, atau
meminjamkan barang-barang, baik bergerak atau tidak bergerak,
dokumen atau surat berharga milik negara secara tidak sah;
f) Melakukan kegiatan bersama dengan atasan, teman sejawat, bawahan,
atau orang lain di dalam maupun di luar lingkungan kerjanya dengan
tujuan untuk keuntungan pribadi, golongan atau Pihak lain, yang secara
langsung atau tidak langsung merugikan negara;
g) Memberi atau menyanggupi akan memberi sesuatu kepada orang lain,
baik secara langsung atau tidak langsung dan dengan alasan apapun
untuk diangkat dalam jabatan;
h) Menerima hadiah atau pemberian dalam bentuk apapun dari orang lain
yang berhubungan dengan jabatan dan/atau pekerjaannya;
i) Melakukan suatu tindakan atau tidak melakukan satu tindakan yang
dapat menghalangi atau mempersulit terselenggaranya pelayanan
kesehatan sehingga merugikan masyarakat;
j) Menghalangi terselenggaranya tugas kedinasan;
k) Duduk sebagai anggota atau pengurus partai politik;
l) Memberikan dukungan kepada calon Presiden/Wakil Presiden, Dewan
Perwakilan Rakyat, Dewan Perwakilan Daerah, Dewan Perwakilan
Rakyat Daerah, Kepala Daerah/Wakil Kepala Daerah dengan cara :Ikut
serta sebagai pelaksana/ peserta kampanye;
m) Mengerahkan pegawai lain dan/atau menggunakan fasilitas negara
untuk kegiatan kampanye;
n) Membuat keputusan dan/atau tindakan yang menguntungkan atau
merugikan salah satu calon selama masa kampanye;
o) Mengadakan kegiatan yang mengarah kepada keberpihakan terhadap
salah satu calon yang menjadi peserta pemilu sebelum, selama, dan
sesudah masa kampanye meliputi pertemuan, ajakan, himbauan,
seruan, atau pemberian barang kepada pegawai dalam lingkungan
puskesmasnya
37
BLUD Puskesmas Tambakboyo Pedoman
Tata
Kelola
38
BLUD Puskesmas Tambakboyo Pedoman
Tata
Kelola
f) Pembebanan biaya;
g) Keadaan kahar;
h) Penyelesaian perselisihan;
i) Addendum; dan
j) Ketentuan penutup.
Pernyataan Kerja sebagaimana dimaksud dibuat secara tertulis dan
bermeterai, paling sedikit memuat :
a) Kesediaan dan kesanggupan untuk mematuhi semua aturan yang
ditentukan oleh Puskesmas; dan
b) Tidak menuntut untuk diangkat sebagai Pegawai Negeri Sipil.
1. Kepala Puskesmas menetapkan persyaratan jabatan dan proses seleksi untuk jabatan
tertentu sesuai dengan kebutuhan Puskesmas dalam menjalankan strategi
2. Penetapan persyaratan jabatan dan proses seleksi untuk jabatan tersebut diatas harus
dilaporkan kepada Bupati
2.4.7. Remunerasi
1. Pejabat pengelola BLUD dan Pegawai BLUD dapat diberikan remunerasi sesuai dengan
tingkat tanggung jawab dan tuntutan profesionalisme yang diperlukan.
2. Remunerasi, merupakan imbalan jasa atas pekerjaan yang manfaatnya diterima pegawai
berupa komponen – komponen untuk penghargaan atas pekerjaan, kinerja, maupun
penghargaan atas masa kerja di samping untuk perlindungan keamanan pegawai dalam
bekerja.
3. Mendasar pada Perbup Kabupaten Ngawi Nomor 14 tahun 2015 dalam penyusunan
sistem remunerasi wajib memperhatikan :
39
BLUD Puskesmas Tambakboyo Pedoman
Tata
Kelola
dan beban kerja atau equal pay for jobs of equal value dan penghargaan atas
kinerja yang didasarkan pada hasil pencapaian total target kinerja (total
performance target); dan
1. Setiap kebijakan Puskesmas yang terkait dengan pegawai harus disusun secara
transparan, mengakomodasi kepentingan pegawai dan didasarkan pada peraturan
perundang-undangan yang terkait dengan kepegawaian.
2. Sistem penilaian kinerja pegawai ditetapkan dan dilaksanakan secara adil dan
transparan, dapat dipergunakan sebagai salah satu dasar perhitungan remunerasi.
3. Puskesmas memberi kesempatan yang sama kepada semua pegawai dalam menempuh
jenjang karir tanpa membedakan senioritas, gender, suku, agama, ras, dan antar
golongan.
Pemutusan hubungan kerja bagi PNS sudah diatur dalam UU no 5 tahun 2014
tentang ASN. Sedangkan pemutusan hubungan kerja antara Puskesmas BLUD dan Pegawai
non PNS seperti tercantum dalam Perbup Kab Ngawi No 14 tahun 2015 dapat berakhir
karena satu atau lebih sebab-sebab berikut :
40
BLUD Puskesmas Tambakboyo Pedoman
Tata
Kelola
d. Meninggal dunia
e. Tidak sehat jasmani dan rohani, sehingga tidak dapat melaksanakan tugas.
f. Membujuk pimpinan, teman kerja dan atau orang lain untuk melakukan sesuatu
yang bertentangan dengan hukum dan kesusilaan;
k. Tidak masuk kerja selama 15 ( lima belas) hari tidak terus menerus dalam 1 ( satu)
bulan tanpa alasan yang sah;
m. Mempunyai usaha dan/ atau bekerja ditempat lain tanpa seizin dari pimpinan
Puskesmas yang bersangkutan; atau
41
BLUD Puskesmas Tambakboyo Pedoman
Tata
Kelola
42
BLUD Puskesmas Tambakboyo Pedoman
Tata
Kelola
BAB III
AKUNTABILITAS
Program disusun atas dasar visi dan misi yang telah ditetapkan, yang merupakan
Rencana Jangka menengah Puskesmas, berfungsi sebagai Garis garis Besar / Pedoman
strategis Puskesmas dalam mengarahkan pencapaian tujuan.
Misi adalah rumusan umum tentang upaya yang akan dilaksanakan untuk
mewujudkan Visi dengan mengantisipasi kondisi dan permasalahan yang ada serta
memperhatikan tantangan ke depan dengan memperhitungkan peluang yang dimiliki.
Misi berfungsi sebagai pemersatu gerak, langkah dan tindakan nyata bagi segenap
komponen penyelanggara pemerintahan tanpa mengabaikan mandat yang diberikannya.
Untuk mencapai Visi yang telah ditetapkan maka UPTD Puskesmas Tambakboyo
merumuskan Misi sebagai berikut :
a). Menggerakkan pembangunan berwawasan kesehatan.
b). Mendorong terwujudnya kemandirian masyarakat untuk hidup sehat.
c). Meningkatkan upaya pengendalian penyakit dan penanggulangan masalah
kesehatan.
d). Mewujudkan, memelihara dan meningkatkan pelayanan kesehatan yang
bermutu, merata, dan terjangkau.
e). Menyelenggarakan administrasi dan manajemen yang bersifat transaparan dan
akuntabel.
f). Mengembangkan program inovasi, produk layanan, dan pemberdayaan
sumberdaya kesehatan.
Menerapkan Implementasi
1
PPK BLUD BLUD penuh Puskesmas Puskesmas Puskesmas Puskesmas Puskesmas
Pengusulan
Tambakboy Tambakboy Tambakboyo Tambakboyo Tambakboy
Puskesmas
Pengelolaan o menjadi o menjadi menjadi menjadi o menjadi
Kebutuhan menjadi
keuangan Puskesmas Puskesmas Puskesmas Puskesmas Puskesmas
2 keuangan BLUD
secara BLUD BLUD BLUD BLUD BLUD
terpenuhi
mandiri
Pelatihan
Meningkatka
Meningkatny petugas Akreditasi
3 n kwalitas
a kunjungan secara Puskesmas
pelayanan
berjenjang
44
BLUD Puskesmas Tambakboyo Pedoman
Tata
Kelola
pengemba
terpenuhi prasaranan gedung limbah incenerator gedung pustu ngan rawat
inap
Tercukupinya Kebutuhhan
Pengadaan Pengadaan
kebutuhan barang dan Pengadaan Pengadaan Pengadaan Pengadaan
5 barang dan alkes poli
barang dan jasa alkes alkes alkes alkes
jasa baru
jasa terpenuhi
Membina Pertemuan
Kerja sama Dukungan Pertemuan Pertemuan Pertemuan Pertemuan
6 hubungan tiap
lintas sektor Lintas Sektor tiap Tribulan tiap Tribulan tiap Tribulan tiap Tribulan
lintas sektor Tribulan
Pusling, Poli
Lansia
Terpenuhinya Penambaha
Penambahan kebutuhan n pelayanan Poli PKPR
7 Pelayanan layanan dan Pusling Pusling Pusling Pusling
baru kesehatan Penambaha Klinik Gizi
masyarakat n poli baru
Klinik
sanitasi
2. Program yang disusun selanjutnya ditetapkan sebagai Rencana Strategisi Bisnis yang
mengacu pada renstra Dinas Kesehatan Kabupaten Ngawi. Selanjutnya renstra
Dinas Kesehatan mengacu pada RPJMD Pemerintah Daerah.
3. Program dalam RSB mencakup Upaya promotif, preventif, kuratif dan rehabitilatif
yang akan dilaksanakan oleh Puskesmas dalam mewujudkan Visi Puskesmas
a. Kepala Puskesmas sebagai Pemimpin BLUD menyusun Rencana Strategis Bisnis (RSB)
dengan membentuk Tim penyusun RSB.
b. Tim Penyusun sebagaimana tercantum dalam huruf (a) ditetapkan dengan Surat
Keputusan pimpinan BLUD.
c. Tim Penyusun RSB Puskesmas dalam penyusunan Rencana Strategis Bisnis (RSB) melalui
pentahapan sebagai berikut :
d. Hasil penyusunan RSB ini dipakai sebagai Acuan / Pedoman pentahapan dalam
penyusunan rencana kerja Tahunan yang akan dituangkan dalam Rencana Bisnis
Anggaran (RBA).
Pelaksanaan monitoring dan evaluasi atas realisasi pencapaian program setiap tahun
dilakukan oleh Kepala Puskesmas selaku pimpinan BLUD melalui kegiatan minilokakarya
bulanan, monev semesteran dan monev akhir tahun.
3.2.1 Perencanaan
c. RBA disusun berdasarkan basis kinerja dan perhitungan akuntansi biaya menurut jenis
layanannya.
d. RBA Puskesmas yang telah disusun dikonsolidasikan dengan RKA Dinas Kesehatan
Kabupaten menjadi bagian RKA-SKPD Dinas Kesehatan yang mengacu pada Kebijakan
Umum APBD dan Prioritas dan Plafond Anggaran (PPA).
f. Oleh PPKD, RKA diajukan ke Tim anggaran DPRD untuk mendapat persetujuan.
g. RKA yg sudah disetujui oleh DPRD disusun menjadi Dokumen Pelaksanaan Anggaran-
SKPD (DPA-SKPD) disampaikan kepada Dinas Kesehatan Kabupaten.
h. Berdasar DPA tersebut, maka Puskesmas sudah bisa melaksanakan kegiatan yang
direncanakan.
3.2.2 Pelaksanaan
a. Sebelum awal tahun, maka anggaran setiap unit kerja telah mendapatkan kepastian
tentang besarnya anggaran yang harus dikelola beserta kegiatan-kegiatan yang harus
dilaksanakan, yang tertuang dalam Rencana Bisnis Anggaran (RBA) definitif dan
Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA) BLUD.
b. Bila terjadi pergeseran jadwal penyerapan anggaran boleh tetap dilakukan sepanjang
tidak melebihi Pagu anggaran.
c. Bila dalam tahun berjalan terjadi revisi atas jenis kegiatan dan anggaran, maka
dilakukan usulan revisi RBA dan DPA melalui PAPBD
47
BLUD Puskesmas Tambakboyo Pedoman
Tata
Kelola
Pelaksanaan monitoring dan evaluasi atas realisasi pencapaian program setiap tahun
dilakukan oleh Kepala Puskesmas selaku pimpinan BLUD melalui kegiatan minilokakarya
bulanan, monev semesteran dan monev akhir tahun.
Di tingkat Satuan Kerja pelaksanaan monitoring dan Evaluasi selain melalui pelaporan
juga melalui rapat Kepala Puskesmas dipimpin oleh Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten
selaku Pejabat Pengguna Anggaran/Pengguna Barang.
a. Atas dasar Rencana Strategis Bisnis dan mengacu pada Kebijakan Umum APBD (KUA)
serta Prioritas dan Plafond Anggaran (PPA), Puskesmas menyusun penganggaran
keuangan dan kegiatan tahunan dalam bentuk Rencana Bisnis Anggaran (RBA).
Penyusunan RBA berdasarkan prinsip anggaran berbasis kinerja, perhitungan
48
BLUD Puskesmas Tambakboyo Pedoman
Tata
Kelola
a) Seluruh pendapatan yang akan diperoleh dari jasa layanan yang diberikan
kepada masyarakat.
b) Hibah tidak terikat dan/atau hibah terikat yang diperoleh dari masyarakat
atau badan lain.
b. RBA merupakan penjabaran lebih lanjut dari program dan kegiatan BLUD yang
tercantum dalam RKA, dengan berpedoman pada pengelolaan keuangan BLUD.
c. RBA, disertai dengan usulan program, kegiatan, standar pelayanan minimal dan biaya
dari keluaran yang akan dihasilkan.
d. RBA disajikan sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari Rancangan Peraturan Daerah
tentang APBD.
f. RBA yang telah dilakukan penelaahan oleh TAPD, disampaikan kepada PPKD untuk
dituangkan dalam Rancangan Peraturan Daerah tentang APBD.
i. DPA, dipakai sebagai dasar penarikan dana baik yang berasal dari subsidi pemerintah
daerah maupun pendapatan operasional, sedangkan penarikan dana dari pemerintah
49
BLUD Puskesmas Tambakboyo Pedoman
Tata
Kelola
Laporan keuangan BLUD pada akhir tahun akan dikonsolidasi dengan Laporan
Keuangan Pemerintah Daerah.
50
BLUD Puskesmas Tambakboyo Pedoman
Tata
Kelola
tahunan sesuai dengan standar akuntansi yang berlaku kepada Bupati melalui
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten, terdiri dari:
3. Neraca
4. Laporan operasional
Catatan atas laporan keuangan berisi penjelasan naratif atau rincian dari
angka yang tertera dalam laporan keuangan disertai laporan mengenai
kinerja.
51
BLUD Puskesmas Tambakboyo Pedoman
Tata
Kelola
b. Apabila telah dibentuk unit organisasi Satuan Pengendalian Intern (SPI), pelaksanaan
monitoring dan evaluasi secara internal terhadap pengelolaan keuangan Puskesmas
akan dilakukan oleh SPI sesuai dengan fungsi, tugas pokok, dan kewenangannya.
c. Monitoring dan evaluasi terhadap pengelolaan keuangan dilakukan setiap tahun oleh
SPI terhadap semua unit kerja di lingkungan Puskesmas
d. Laporan hasil monitoring dan evaluasi dibuat oleh SPI dan diserahkan kepada Kepala
Puskesmas sebagai bahan untuk pengambilan keputusan.
berdasarkan Standart Akutansi Keuangan (SAK) dilakukan oleh kantor Akuntan Publik
yang ditunjuk.
a. Puskesmas dapat memungut biaya kepada masyarakat sebagai imbalan atas jasa
layanan kesehatan berupa jasa sarana dan jasa pelayanan yang diberikan.
b. Imbalan atas jasa layanan kesehatan ditetapkan dalam bentuk tarif layanan, dengan
prinsip dan sasaran penetapan besaran tarip layanan adalah untuk menutupi biaya
penyelenggaraan fasilitas pelayanan kesehatan dengan mempertimbangkan
kemampuan masyarakat dan aspek keadilan secara proporsional.
c. Bupati menetapkan tarif layanan atas usulan Pejabat Pengelola melalui Sekretaris
Daerah dengan mempertimbangkan kontinuitas dan pengembangan layanan, daya
beli masyarakat, asas keadilan dan kepatutan dan kompetensi yang sehat.
d. Tarif layanan ditetapkan dengan peraturan kepala daerah dan disampaikan kepada
pimpinan DPRD.
53
BLUD Puskesmas Tambakboyo Pedoman
Tata
Kelola
e. Peraturan kepala daerah mengenai tarif layanan BLUD dapat dilakukan perubahan
sesuai kebutuhan dan perkembangan keadaan. Perubahan tarif dapat dilakukan
secara keseluruhan maupun per unit layanan.
f. Selama belum ada Perda tarif layanan di Puskesmas BLUD maka menggunakan Perda
retribusi layanan kesehatan di Puskesmas yang masih berlaku yang diatur dalam
Peraturaan Bupati tentang Tarif Layanan Kesehatan di Puskesmas BLUD.
Dengan demikian anggaran Negara baik Pusat maupun Daerah menjadi Anggaran
Berbasis Kinerja, yaitu anggaran yang dihitung dan disusun berdasarkan kebutuhan untuk
menghasilkan output dan outcome yang diinginkan masyarakat.
54
BLUD Puskesmas Tambakboyo Pedoman
Tata
Kelola
55
BLUD Puskesmas Tambakboyo Pedoman
Tata
Kelola
BAB IV
TRANSPARANSI
b. Prosedur pelayanan.
g. Lokasi pelayanan.
h. Janji pelayanan.
i. Produk layanan
l. Informasi pelayanan.
56
BLUD Puskesmas Tambakboyo Pedoman
Tata
Kelola
4.1 Kejelasan tugas dan kewenangan dalam membangun transparansi internal dengan
1. Pengawasan Internal.
3. Pejabat Pengelola mengungkapkan informasi penting dalam Laporan Tahunan dan Laporan
Keuangan Puskesmas sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku secara
tepat waktu, akurat, jelas dan obyektif.
5. Pejabat Pengelola menyusun Rencana Strategis Bisnis (RSB) lima tahunan dan Rencana
Bisnis dan Anggaran (RBA) tahunan
Puskesmas Karanganyar telah membuat dan mempublikasikan Visi dan Misi Puskesmas :
b. Memasang informasi di tempat terbuka, mudah dilihat dan dibaca oleh pengunjung
tentang :
57
BLUD Puskesmas Tambakboyo Pedoman
Tata
Kelola
- Denah Ruangan
- Alur Pelayanan
- Jadwal pelayanan
- Jenis Pelayanan
c. Memfasilitasi pengaduan pasien melalui penyediaan kotak saran, formulir kesan dan
pesan serta fasilitas pengaduan yang lain.
BAB V
RESPONSIBILITAS
58
BLUD Puskesmas Tambakboyo Pedoman
Tata
Kelola
1. Pejabat Pengelola melakukan identifikasi dan kajian terhadap potensi risiko yang dihadapi
Puskesmas
2. Pejabat Pengelola menetapkan strategi dan kebijakan penanganan pengelolaan risiko serta
melakukan pengawasan atas pelaksanaannya.
3. Pejabat Pengelola menetapkan dan menjalankan program yang terkait dengan tanggung
jawab sosial Puskesmas secara periodik.
5. Mengembangkan peralatan baru pada Instalasi Pengendalian Air Limbah (IPAL) sehingga
sistem pengendalian Limbah dapat berjalan dengan baik.
7. Prinsip kehati-hatian dalam bekerja diterapkan melalui pengawasan atasan langsung secara
berjenjang
59
BLUD Puskesmas Tambakboyo Pedoman
Tata
Kelola
BAB VI
INDEPENDENSI
Untuk melancarkan pelaksanaan asas GCG (Good Corporate Governance), Puskesmas harus
dikelola secara independen sehingga masing-masing bagian tidak saling mendominasi dan tidak
dapat diintervensi oleh pihak lain.
sektoral semata.
10. Penyusunan daftar kebutuhan obat berorientasi pada kepentingan pasien, tidak
berorientasi pada kepentingan detailer, distributor atau pihak-pihak tertentu yang
menguntungkan salah satu pihak saja.
61
BLUD Puskesmas Tambakboyo Pedoman
Tata
Kelola
BAB VII
Setiap insan Puskesmas wajib menghayati nilai-nilai, budaya kerja dan budaya organisasi
Puskesmas serta mengimplementasikan dalam pelaksanaan tugas dan kewajibannya.
a. Puskesmas memiliki panduan perilaku ( kode etik ) yang wajib dihayati dan dijadian
acuan dalam berperilaku bagi seluruh insan Puskesmas.
b. Setiap unsur pimpinan Puskesmas wajib menunjukkan komitmen pribadi yang kuat dan
memberikan contoh keteladanan kepada seluruh insan Puskesmas tentang bagaimana
harus bersikap dan berperilaku sesuai dengan Panduan Perilaku.
Setiap insan Puskesmas harus memiliki keyakinan bahwa loyalitas kepada Puskesmas dapat
mendorong totalitas dalam menjalankan tugas, kewajiban, dan tanggung jawabnya dengan
bekerja keras, cermat, taktis serta ikhlas untuk meningkatkan nilai Puskesmas
7.3.1. Kedisiplinan
Setiap insan Puskesmas wajib mentaati semua peraturan yang telah ditetapkan oleh
Puskesmas, antara lain. jam masuk kerja, jam pulang kerja, memakai seragam dan atributnya,
62
BLUD Puskesmas Tambakboyo Pedoman
Tata
Kelola
pemenuhan hari kerja, panggilan tugas, baik di dalam maupun di luar jam kerja, memberikan
pelayanan yang baik kepada pasien dan masyarakat, serta mematuhi sistem dan prosedur
kerja yang berlaku.
e. Datang tepat waktu pada acara-acara rapat atau janji yang telah disanggupi,
Setiap pegawai Puskesmas wajib bersedia dimutasikan dan/atau dipromosikan antar unit
maupun antar jabatan sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
63
BLUD Puskesmas Tambakboyo Pedoman
Tata
Kelola
Setiap pegawai Puskesmas yang ditunjuk wajib bersedia mengikuti pendidikan dan pelatihan
yang diselenggarakan oleh internal maupun eksternal Puskesmas. Hasil pendidikan dan
pelatihan eksternal wajib dilaporkan secara tertulis kepada Pejabat Pengelola.
7.4.1 Gratifikasi
Gratifikasi dapat didefinisikan sebagai suatu pemberian dalam arti luas baik berupa
uang dan yang disetarakan dengan uang maupun dalam bentuk materi lainnya. Uang dan
yang disetarakan meliputi antara lain, uang tunai, cek, tabungan, bilyet giro, komisi, rabat,
potongan harga, pinjaman tanpa bunga, tip/persenan, dan sejenisnya. Hadiah dalam bentuk
materi lainnya pada umumnya meliputi cinderamata, bingkisan, tiket perjalanan, tiket
pertunjukan, fasilitas pengobatan, fasilitas penginapan, perjalanan wisata, dan lain-lain.
Hadiah yang diberikan berkaitan dengan hubungan usaha pada dasarnya dilarang.
Setiap insan Puskesmas dilarang menerima hadiah atau sesuatu pemberian berupa apa saja
dari siapapun juga yang diketahui atau patut dapat diduga bahwa pemberian itu
bersangkutan atau mungkin bersangkutan dengan jabatan atau pekerjaan insan Puskesmas
yang bersangkutan. Bentuk hadiah / pemberian yang diperbolehkan antara lain:
2. Honorarium atau imbalan atas karya tulis yang dimuat di media massa ataupun
dipublikasikan dalam bentuk buku sebagai sarana peningkatan kapasitas atau
pengembangan profesi.
kunci, alat tulis, kaos, dan barang sejenis lainnya yang berlogo/beratribut Puskesmas
yang secara intrinsik bernilai rendah.
Apabila karena sesuatu hal insan Puskesmas dihadapkan pada keadaan yang tidak
dapat memungkinkan untuk menolak hadiah /pemberian, maka yang bersangkutan
wajib segera melaporkannya kepada atasan langsung dan pejabat puncak di unit
kerja masing-masing dengan tembusan ke Bagian Tata Usaha dengan tata cara
sebagai berikut:
5) Nilai hadiah.
7.4.2. Suap
Setiap insan Puskesmas wajib menghindarkan diri dari penyuapan dengan tidak
menerima atau memberi dalam bentuk apapun:
a. Yang diketahui atau patut disangka bahwa apa yang diterima atau yang diberikan itu
berhubungan dengan jabatannya.
b. Yang bertujuan untuk membujuk agar dalam jabatannya melakukan atau tidak
melakukan sesuatu yang berlawanan dengan hukum/peraturan yang berlaku.
65
BLUD Puskesmas Tambakboyo Pedoman
Tata
Kelola
Jamuan bisnis adalah kegiatan pemberian akomodasi tamu Puskesmas yang wajar
dalam kegiatan bisnis ataupun sosial. Jamuan bisnis harus dihindari jika ada tendensi akan
mempengaruhi obyektivitas keputusan bisnis, dan terlalu sering dilakukan.
a. Berkaitan dengan kepentingan usaha Puskesmas sesuai dengan praktik bisnis yang lazim.
b. Nilainya tidak berlebihan (wajar) dan tidak dapat diklasifikasikan sebagai bentuk
hadiah/pemberian atau suap.
d. Tidak menurunkan citra Puskesmas atau insan Puskesmas apabila diketahui oleh umum.
e. Dalam hal pemberian jamuan bisnis, wajib mendapat persetujuan secara tertulis atau
lisan dari pejabat yang berwenang sehingga dapat dibayar dan dicatat oleh Puskesmas
sebagai biaya usaha yang wajar.
Dalam melakukan transaksi atau suatu hubungan usaha dengan rekanan, pasien, dan
pihak ketiga lainnya terkadang timbul suatu situasi yang dapat menciptakan pertentangan
kepentingan dan berpotensi menghilangkan independensi dan objektivitas insan
Puskesmas.Pertentangankepentingan dapat didefinisikan sebagai seseorang atau entitas yang
mempunyai dua atau lebih kepentingan yang saling bertentangan yaitu antara kepentingan
Puskesmas dan pribadi.Hal ini bisa terjadi pada sebuah hubungan, peristiwa atau
pertimbangan material tertentu dimana obyektivitas atau pertimbangan profesional telah
dikesampingkan.
Insan Puskesmas tidak diperkenankan menempatkan diri pada posisi atau situasi
yang dapat menimbulkan pertentangan kepentingan antara dirinya dengan Puskesmas atau
dengan rekanan Puskesmas.Keputusan yang diambil insan Puskesmas harus netral tidak boleh
ada pengaruh kepentingan pribadi maupun keluarga yang dapat secara sadar atau tidak sadar
mempengaruhi pertimbangan terbaiknya bagi kepentingan Puskesmas dan rekanannya.
Setiap insan Puskesmas wajib memastikan bahwa penggunaan wewenang dan jabatan
adalah bebas dari KKN, dengan senantiasa menghindari perbuatan atau tindakan berikut :
Lingkungan kerja yang bersih, aman, dan nyaman merupakan salah satu faktor untuk
meningkatkan produktivitas kerja. Puskesmas dan seluruh insan Puskesmas harus selalu
tanggap terhadap pemeliharaan lingkungan dengan melakukan hal-hal berikut:
1. Menghindari perilaku yang tidak sesuai dengan norma kerja dan norma kesusilaan agar
terjaga keamanan lingkungan Puskesmas,yakni:
67
BLUD Puskesmas Tambakboyo Pedoman
Tata
Kelola
e. Membujuk atasan, bawahan, dan rekan kerja untuk melakukan sesuatu yang
bertentangan dengan hukum dan kesusilaan.
g. Melakukan tindak pencurian barang atau uang aset Puskesmas atau yang merupakan
milik pegawai lain.
h. Membawa senjata tajam atau benda yang dapat dipergunakan untuk melakukan
ancaman dan tindak kekerasan di lingkungan kerja, kecuali tugas dan fungsi insan
Puskesmas yang mewajibkan hal tersebut.
2. Menjaga kebersihan lingkungan kerja termasuk membuang sampah pada tempatnya serta
kerapian penyimpanan dokumen dan perlengkapan kerja.
4. Berpenampilan dan berbusana secara rapi dan bersahaja baik di dalam maupun luar
kantor.
Pada dasarnya aset Puskesmas hanya digunakan untuk kepentingan Puskesmas. Aset
Puskesmas dilarang digunakan untuk kepentingan pihak tertentu baik pada jam kerja
maupun di luar jam kerja.
68
BLUD Puskesmas Tambakboyo Pedoman
Tata
Kelola
1. Setiap insan Puskesmas wajib menjaga rahasia pasien sesuai dengan peraturan
perundangan yang berlaku dengan menjaga, memelihara dan pemyimpan dokumen
rekam medik sebaik-baiknya.
3. Pemanfaatan (disclose) rekam medik untuk peradilan harus seijin pasien yang
bersangkutan dan/atau atas perintah pengadilan.
5. Pemanfaatan rekam medik untuk pendidikan dan penelitian tenaga kesehatan atau
peserta didik atas seijin dan sepengetahuan Kepala Puskesmas.
Setiap insan Puskesmas wajib memilki “kesadaran terhadap efisiensi biaya” dengan
melakukan upaya-upaya sebagai berikut:
69
BLUD Puskesmas Tambakboyo Pedoman
Tata
Kelola
Setiap insan Puskesmas tidak dapat dikaitkan dengan dukungan partai politik,
sehingga tidak dapat menggunakan aset/fasilitas Puskesmas dan wewenangnya untuk
menyuruh dan menekan pegawai lain untuk mendukung partai politik tertentu dan
wakilnya.
70
BLUD Puskesmas Tambakboyo Pedoman
Tata
Kelola
Dalam rangka menjaga dan memelihara citra/nama baik Puskesmas, setiap insan
Puskesmas tidak diperbolehkan:
b. Memberikan keterangan yang bukan wewenangnya kepada pihak lain yang dapat
menimbulkan keresahan.
1. Puskesmas dan Pegawai saling menghormati hak dan kewajiban berdasarkan peraturan
perundang-undangan yang berlaku.
71
BLUD Puskesmas Tambakboyo Pedoman
Tata
Kelola
4. Puskesmas menyediakan lingkungan kerja yang aman, nyaman dan bebas dari segala
bentuk tekanan yang mungkin timbul akibat adanya perbedaan-perbedaan yang
melekat pada setiap individu Pegawai.
5. Puskesmas memberi penghargaan kepada Pegawai dan unit kerja yang memiliki catatan
prestasi terbaik di Puskesmas. Contoh: Perawat/Bidan Teladan.
8. Puskesmas berupaya membangun komunikasi dua arah yang efektif, baik melalui
prosedur informasi dan konsultasi yang diselenggarakan oleh Puskesmas maupun
respon aktif atas saran dan kritik atau nasihat konstruktif dari Pegawai, dan
menjadikan saran tersebut sebagai acuan penting bagi pengambilan keputusan.
10. Setiap Pegawai harus menghindari kepentingan pribadi yang berbenturan dengan
kepentingan Puskesmas atau yang dapat mempengaruhi pertimbangan atau tindakan
dalam pelaksanaan tugas yang menjadi tanggung jawabnya.
11. Pegawai tidak boleh memiliki hubungan usaha, keuangan atau hubungan lain dengan
rekanan dan mitra Puskesmas,yang mungkin dapat merusak kemandirian Puskesmas.
72
BLUD Puskesmas Tambakboyo Pedoman
Tata
Kelola
b. Puskesmas menyediakan tempat kerja, sarana dan peralatan kerja dan alat
pelindung diri yang dibutuhkan dalam pelaksanaan tugas sehari-hari sehingga
dapat bekerja secara produktif.
7.14.2. Pasien
c. Puskesmas secara aktif menggali keinginan dan kebutuhan pasien, baik melalui survei
kepuasan pasien maupun saluran pengaduandari pasien yang dibuka oleh Puskesmas
73
BLUD Puskesmas Tambakboyo Pedoman
Tata
Kelola
e. Puskesmas senantiasa memberikan informasi secara akurat, lengkap dan tepat pada
waktunya mengenai pelayanan kesehatan, sertahak dan kewajiban calon pasien. Setiap
perubahan kebijakan berkaitan dengan hak dan kewajiban pasien, termasuk kebijakan
tarifserta prosedur pelayanan kesehatan dan pengaduan, senantiasa disosialisasikan
kepada pasien.
Berikut ini adalah kebijakan Puskesmas dalam berhubungan dengan lingkungan dan
masyarakat.
b. Puskesmas melakukan berbagai upaya untuk menjadi warga yang dapat diterima
sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari masyarakat, serta mendapatkan
dukungan dari masyarakat sekitartempatusaha Puskesmas. Dengan demikian
Puskesmas akanturutserta memelihara lingkungan hidup yang bersih dan sehat,
serta ketertiban di sekitar Puskesmas. Puskesmas membangundanmembina
hubungan yang baik dengan masyarakat di sekitar tempat usaha Puskesmas.
74
BLUD Puskesmas Tambakboyo Pedoman
Tata
Kelola
7.15.2. Rekanan
7.15.3. Kreditur
Pemenuhan kebutuhan dana yang berasal dari kreditur dapat dilakukan apabila
75
BLUD Puskesmas Tambakboyo Pedoman
Tata
Kelola
Puskesmas memperoleh keuntungan nyata dari dana yang dipinjam tersebut baik sekarang
maupun di masa-masa yang akan datang. Pemenuhan kebutuhan dana dari kreditur
dilakukan dengan pertimbangan profesional sesuai dengan praktik bisnis yang sehat.
Kebijakan Puskesmas dalam berhubungan dengan kreditur adalah sebagai berikut:
Berikut ini adalah kebijakan Puskesmas dalam berhubungan dengan media massa :
7.15.5. Komite Pelayanan Publik (KPP) dan Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM)
KPP sebagai lembaga resmi wakil masyarakat dalam pelayanan publik dan LSM
khususnya LSM Bidang Kesehatan yang mewakili komunitas konsumen merupakan
komponen penting dalam membangun citra dan upaya peningkatan mutu pelayanan
Puskesmas kepada masyarakat.
76
BLUD Puskesmas Tambakboyo Pedoman
Tata
Kelola
Berikut ini adalah kebijakan Puskesmas dalam hubungan dengan KPP dan LSM :
a. Puskesmas berkewajiban membina komunikasi dengan KPP dan LSM dan bekerja sama
dalam membangun citra Puskesmas,
7.16. Pemantauan
Oleh karena itu Puskesmas akan memberikan perlindungan hukum kepada setiap
insan Puskesmas yang melaporkan dugaan atau disangkakan adanya pelanggaran peraturan
perundangan, pedoman tata kelola dan Panduan Perilaku yang disertai bukti dan dokumen
yang sah.
Pelaporan dugaan pelanggaran dilakukan secara jujur, dilandasi dengan niat baik,
dan semata-mata dilakukan untuk pencegahan terjadinya kerugian terhadap Puskesmas,atau
rusaknya kinerja Puskesmas dan jauh dari maksud-maksud tertentu untuk kepentingan atau
keuntungan pribadi, misalnya antara lain karena dorongan sentimen pribadi, rasa iri hati dan
yang sejenisnya. Setiap pelaporan dugaan pelanggaran, seluruhnya disertai data atau bukti-
bukti yang akurat agar dapat diproses lebih lanjut demi keselamatan jalannya usaha
Puskesmas
Berikut ini adalah tindakan yang harus diambil oleh Pegawai Puskesmas apabila meyakini
telah terjadi pelanggaran.
a. Yakinkan dan pastikan memiliki seluruh data dan informasi yang relevan dengan
keadaan atau situasi yang mengindikasikan pelanggaran Panduan Perilaku, kebijakan
dan aturan-aturan lain. Bila perlu data dan informasi didukung dengan saksi-saksi yang
kuat.
b. Cari kesempatan dan cara yang paling cocok tanpa menyinggung perasaan untuk
menegur sesama rekan kerja atau atasan. Sampaikan secara halus dan tidak langsung
dengan memaparkan pelanggarannya, lalu mintalah tanggapannya. Bila perlu, bersama
rekan kerja atau atasan, mencari penyebabnya.
c. Segera laporkan dugaan pelanggaran yang terjadi di lingkungan unit atau bagian
masing-masing kepada atasan langsung dan pejabat puncak di unit atau bagian masing-
masing, dengan tembusan kepada Pimpinan (Kepala Puskesmas).
d. Apabila dugaan pelanggaran dilakukan oleh unsur pimpinan atau terjadi di luar
lingkungan unit/bagian atau karena sesuatu hal, tidak dapat melaporkan kepada atasan
langsung atau pejabat puncak, maka laporkan kepada Pimpinan (Kepala Puskesmas)
atau jenjang di atasnya secara langsung atau melalui pos, faksimili, email, telepon atau
78
BLUD Puskesmas Tambakboyo Pedoman
Tata
Kelola
kotak saran/pengaduan.
Penanganan atas dugaan pelanggaran dilakukan oleh atasan langsung atau pejabat
puncak, sesuai kewenangannya.Atasan langsung atau pejabat puncak wajib mengupayakan
pemecahan masalah/jalan keluar terhadap setiap pengaduan dugaan pelanggaran yang
terjadi di lingkungan unit atau bagian yang dipimpinnya dan melaporkan hasilnya kepada
Kepala Sub Bagian Tata Usaha untuk pengkajian kesesuaian keputusan yang diambil dengan
kebijakan dan aturan.
Dugaan pelanggaran yang memerlukan pengkajian atau pemeriksaan lebih lanjut akan
dilakukan oleh:
a. Kepala Sub Bagian Tata Usaha, jika menyangkut pelanggaran terhadap peraturan
perundang-undangan yang berlaku, serta ketentuan dan peraturan Puskesmas.
b. Satuan Pengawasan Internal (apabila sudah dibentuk), menyangkut hal-hal yang terkait
dengan akuntansi dan keuangan atau kerugian-kerugian termasuk hal-hal yang perlu
dilakukan pemeriksaan yang lebih mendalam.
c. Rapat Pejabat Pengelola, jika menyangkut pelanggaran yang dilakukan oleh anggota
pejabat pengelola untuk menetapkan langkah-langkahyang harus diambil sesuai
ketentuan yang berlaku.
Pemberlakuan tindakan disiplin atau sanksi tidak hanya terhadap Pegawai Puskesmas
79
BLUD Puskesmas Tambakboyo Pedoman
Tata
Kelola
yang melakukan pelanggaran, tetapi juga terhadap Pegawai Puskesmas yang lain, dalam
tingkatan apapun yang:
a. Tidak melaporkan atau menyembunyikan data dan informasi yang berkaitan dengan
terjadinya pelanggaran hukum, peraturan perundang-undangan dan kebijakan
Puskesmas.
a. Teguran lisan.
b. Teguran tertulis.
c. Pernyataan tidak puas secara tertulis dari Kepala Puskesmas (Pejabat Pengelola).
d. Pemberian skorsing.
e. Penurunan gaji setingkat lebih rendah untuk jangka waktu paling lama 1 (satu) tahun.
f. Penurunan gaji setingkat lebih rendah untuk jangka waktu paling lama 2 (dua) tahun.
g. Penurunan pangkat setingkat lebih rendah untuk jangka waktu paling lama 1 (satu)
tahun dan/atau pembebasan dari jabatan.
k. Diserahkan kepada yang berwajib untuk proses pemeriksaan lebih lanjut apabila
pelanggaran menyangkut kerugian Puskesmas yang material/besar dan dikategorikan
dalam tindakan pidana.
Setiap insan Puskesmas dalam tingkatan apapun, apabila jelas terbukti telah
melakukan pelanggaran terhadap Panduan Perilaku, kebijakan dan aturan akan dikenakan
tindakan disiplin atau sanksi sesuai dengan peraturan-peraturan yang ada maupun
80
BLUD Puskesmas Tambakboyo Pedoman
Tata
Kelola
peraturan-peraturan susulan yang bersifat mengikat semua insan Puskesmas, dan dijalankan
secara tegas.
Setiap insan Puskesmas yang akan dikenakan atau dijatuhkan tindakan disiplin atau
sanksi wajib diberikan kesempatan atau hak secara adil untuk membela diri maupun
menyatakan pendapatnya atas dugaan pelanggaran yang dilakukannya.
BAB VIII
PENUTUP
81
BLUD Puskesmas Tambakboyo Pedoman
Tata
Kelola
Pola Tata Kelola yang telah disusun ini dimaksudkan sebagai petunjuk arah yang jelas dalam
memaksimalkan nilai UPTD Puskesmas Tambakboyo dengan cara menerapkan prinsip transparansi,
akuntabilitas, responsibilitas dan independensi agar UPTD Puskesmas Tambakboyo memiliki daya
saing yang kuat.
Untuk dapat terlaksananya tujuan dari Pola Tata Kelola ini perlu mendapat dukungan
(komitmen) dan partisipasi seluruh karyawan UPTD Puskesmas Tambakboyo, serta perhatian dan
dukungan Pemerintah Daerah Kabupaten Ngawi baik bersifat materiil, administratif maupun
politis. Apabila dalam kurun waktu pelaksanaannya, terjadi perubahan terhadap peraturan
perundang-undangan yang terkait dengan Pola Tata Kelola maka akan dilakukan revisi sesuai
dengan peraturan yang baru.
Saran dan kritik membangun sangat diharapkan guna sempurnanya rencana strategis bisnis
ini sehingga sasaran-sasaran strategik dapat dicapai sesuai target yang direncanakan.
82
BLUD Puskesmas Tambakboyo Pedoman
Tata
Kelola
BAB IX
10. Peraturan Daerah Kabupaten Ngawi Nomor 7 Tahun 2007 tentang Pokok
Pokok Pengelolaan Keuangan Daerah ( Lembaran Daerah Kabupaten Ngawi Tahun
2007 Nomor 007 )
83
BLUD Puskesmas Tambakboyo Pedoman
Tata
Kelola
11. Peraturan Daerah Nomor 3 Tahun 2008 tentan Urusan Pemerintah yang
menjadi Kewenangan Pemerintah Daerah Kabupaten Ngawi ( Lembaran Daerah
Kabuaten Ngawi Tahun 2008 Nomor 03 )
12. Peraturan Daerah Kabupaten Ngawi Nomor 8 Tahun 2008 tentang
Organisasi dan Tata Kerja Dinas Daerah sebagaimana telah diubah dengan Peraturan
daerah Nomor 16 Tahun 2011 tentang Perubahan atas Peraturan Daerah Nomor 08
Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tatakerja Dinas Daerah
13. Peraturan Bupati Ngawi Nomor 58 Tahun 2008 tentang Unit Pelaksana
Teknis Dinas (UPTD) Pada Dinas Kesehatan Kabupaten Ngawi
14. Peraturan Bupati Nomor 14 Tahun 2015 tentang Pedoman Teknis
Penyelenggaraan Pola Pengelolaan Keuangan BLUD UPTD Puskesmas
1) Tabulasi Peraturan Standar Operasional Prosedur (SOP) dan Prosedur Tetap (Protap)
84
BLUD Puskesmas Tambakboyo Pedoman
Tata
Kelola
LAMPIRAN
1) Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 61 Tahun 2007 tentang Pedoman Teknis Pengelolaan
Keuangan Badan Layanan Umum Daerah;
2) Peraturan Bupati Ngawi Nomor 58 Tahun 2008 tentang Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD)
Pada Dinas Kesehatan Kabupaten Ngawi;
3) Peraturan Daerah Kabupaten Ngawi Nomor 11 Tahun 2010 tentang Penyelenggaraan retribusi
Pelayanan Kesehatan Pada Puskesmas dan Unit Pelaksana Teknis Laboratorium Kesehatan
Daerah Kabupaten Ngawi;
4) Peraturan Bupati Nomor 14 Tahun 2015 tentang Pedoman Teknis
Penyelenggaraan Pola Pengelolaan Keuangan BLUD UPTD Puskesmas
5) Tabulasi Standar Operasional Prosedur (SOP) dan Prosedur Tetap (Protap)
6) Tabulasi Surat Keputusan Kepala UPTD Puskesmas
85