Anda di halaman 1dari 3

MULTITESTER

Multitester atau
Multimeter adalah alat
pengukur listrik yang sering
1 dikenal sebagai AVO /
8
VOM (Ampere – Volt –
2 Ohm / Volt – Ohm meter)
7
yang dapat mengukur Arus
3a
(Ampere meter), Tegangan
3d (Volt meter) dan Hambatan
(Ohm meter).
6
3b Ada 2 jenis multimeter,
3c
4 yaitu mulitmeter analog dan
5
multimeter digital.

Berikut ini adalah bagian-bagian multimeter analog :


1. Pengatur Nol (Preset)
Fungsi dari preset ialah untuk mengatur kedudukan dari jarum penunjuk. Pada setiap kali
ingin melakukan pengukuran, hal mendasar yang sangat penting untuk diperhatikan ialah
kedudukan jarum. Jarum penunjuk haruslah berada di posisi nol. Apabila belum tepat
berada pada posisi nol, maka anda perlu mengaturnya tepat ke posisi angka nol dengan
menggunakan obeng min.
2. Pengatur Nol Ohmmeter (Zero Ohm Adjustment)
Fungsi bagian ini adalah mengatur kedudukan jarum pada angka nol sebelah kanan pada
saat hendak melakukan pengukuran hambatan listrik. Caranya adalah, pertama lakukan
kalibrasi dengan menempelkan kabel merah dan hitam multimeter, lalu atur kedudukan
jarum agar berada di posisi nol sebelah kanan dengan cara memutar zero ohm adjustment.
3. Skala Batas Ukur
Bagian ini berisi besaran-besaran listrik yang dapat diukur oleh multimeter tersebut,
beserta batas pengukurannya. Jadi, misalnya anda ingin mengukur tegangan AC, maka
anda hanya perlu mengarahkan selector switch pada bagian ACV. Namun anda juga perlu
memperhatikan batas ukurnya. Berdasarkan gambar multimeter di atas, tegangan AC
yang dapat dikukur maksimal sebesar 1000 V. Apabila lebih dari itu, maka multimeter
akan mengalami kerusakan.
3a. Skala Arus AC 3b. Skala Ohm (Tahanan)
3c. Skala Arus DC 3d. Skala Tegangan DC
4. Terminal Positif
Terminal positif berfungsi untuk menghubungkan kabel merah pada multimeter. Caranya
yaitu dengan menancapkan kabel merah pada multimeter, namun pada terminal positif.
5. Terminal Negatif
Terminal ini berfungsi untuk menghubungan kabel hitam pada multimeter. Caranya yaitu
dengan menancapkan kabel pada terminal negatif.
6. Saklar Pemilih (Selector Switch)
Saklar ini berfungsi untuk memilih skala pengukuran beserta batas ukurnya. Misalnya
anda hendak mengukur tegangan bolak-balik. Maka letakanlah saklar pemilih pada posisi
ACV. Atau ketika anda hendak mengukur arus searah, maka letakanlah saklar pemilih di
posisi DCA. Begitu juga pada saat mengukur besaran lainnya.
7. Jarum Penunjuk
Pada multimeter, jarum penunjuk memiliki fungsi untuk membaca hasil pengukuran.
Caranya sangat mudah, yaitu dengan melihat angka yang ditunjuk oleh jarum, lalu
menyesuaikannya dengan batas ukur yang sebelumnya dipilih.
8. Papan Skala
Merupakan bagian multimeter yang berisi angka-angka dari nol hingga batas tertentu.
Fungsinya adalah untuk menentukan nilai hasil pengukuran berdasarkan jenis besaran
yang diukur. Misalnya anda mengukur besarnya hambatan pada resistor, maka yang perlu
anda perhatikan ialah papan skala pada bagian ‘Ohm’ yang tertelak di bagian paling atas.
PROSEDUR PENGGUNAAN MULTITESTER

Mengukur Tegangan DC

1. Atur selector pada posisi DCV.


2. Pilih skala batas ukur berdasarkan perkiraan besar tegangan yang akan dicek, jika
tegangan yang dicek sekitar 12 volt maka atur posisi skala di batas ukur 50 volt.
3. Untuk mengukur tegangan yang tidak diketahui besarnya, maka atur batas ukur pada
posisi tertinggi supaya Multitester tidak rusak.
4. Hubungkan/tempelkan probe Multitester ke titik tegangan yang akan dicek.
a. Probe warna merah pada posisi positif (+).
b. Probe warna hitam pada posisi negative (-).
dalam pemasangan probe, tidak boleh terbalik.
5. Baca hasil pengukuran pada Multitester.

Mengukur Kuat Arus DC

1. Atur selector pada posisi DCA.


2. Pilih skala batas ukur berdasarkan perkiraan besar arus yang akan dicek, misal arus yang
akan dicek sekitar 100 mA maka atur posisi skala dibatas ukur 250 mA atau 500 mA.
3. Perhatikan dengan benar batas maksimal kuat arus yang mampu diukur oleh Multitester,
karena jika melebihi batas maka fuse (sekering) pada Multitester akan putus.
4. Pemasangan probe tidak Multitester tidak sama dengan saat pengukuran tegangan DC
dan AC, karena mengukur arus berarti kita memutus salah satu hubungan catu daya ke
beban yang akan dicek arusnya dengan menjadikan Multitester sebagai penghubung.
5. Hubungkan probe merah pada output tegangan (+) catu daya dan probe (-) pada input
tegangan (+) dari beban yang akan dicek.
6. Baca hasil pengukuran pada Multitester.

Mengukur Arus AC

1. Atur selector pada posisi ACV.


2. Pilih skala batas ukur.
3. Untuk mengukur arus yang yang tidak diketahui besarnya, maka atur batas ukur pada
posisi tertinggi supaya Multitester tidak rusak.
4. Hubungkan/tempelkan probe Multitester ketitik yang akan dicek.
a. Probe warna merah pada posisi positif (+).
b. Probe warna hitam pada posisi negative (-).
dalam pemasangan probe, tidak boleh terbalik.
5. Baca hasil pengukuran pada Multitester.
(Untuk pengukuran Arus AC dan Tahanan (Ω) pada prinsipnya sama prosedur
penggunaannya).

Anda mungkin juga menyukai