Anda di halaman 1dari 2

7.4.

2 Asuhan Anak dengan Ruam Popok

A. Pengkajian
1. Umur. Ruam popok umumnya terjadi pada anak yang berusia kurang dari 2 tahun.
Setelah berumur 2 tahun ke atas, anak jarang mengalami hal ini. Insiden terbanyak
terjadi pada anak yang berusia 9-12 bulan.
2. Pola kebersihan cenderung kurang, terutama pada daerah perinal, bokong, dan
perut bagian bawah. Apabila selesai BAB (Buang Air Besar- Berak)
/ BAK (Buang Air Kecil – Kencing), daerah pantat tidak dibersihkan dengan air
sebelum diganti dengan popok yang bersih. Selain itu, popok basah karena terkena
urine/fese yang tidak segera diganti, bahkan sampai kering kembali akan
mempermudah terjadinya ruam popok.
3. Bayi sering menggunakan popok plastik yang kedap air dan disposable, yang terbuat
dari bahan sintesis, dalam waktu lama.
4. Perlu dikaji bagaimana cara ibu mencuci pakaian dan popo. Apabila menggunakan
popok disposable (misalnya: Pampers), harus diganti setiap beberapa jam.
Pencucian yang tidak bersih dapat menyebabkan terjadinya ruam popok karena
detergen tertingga pada pakaian.
5. Pada pemeriksaan daerah bokong terdapat bintik-bintik kemerahan yang kadang-
kadang berisi nanah. Demikian juga pada daerah bawah perut.
6. Anamnesa faktor alergi. Kemungkinan anak sensitif terhadap detergen/sabun cuci
yang digunakan atau anak alergi terhadap popok disposable.

B. Diagnosa/Masalah
1. Ruam pada pantat
2. Pola kebersihan kurang
3. Kemungkinan alergi terhadap detergen

C. Perencanaan/intervensi
1. Hindari penggunaan sabun yang berlebihan untuk membersihkan daerah
pantat/bokong. Sabun yang berlebihan dan keras sifatnya dapat menyebabkan
iritasi.
2. Sebaiknya gunakan kapas dengan air hangat atau kapas dengan minyak untuk
membersihkan daerah perianal segera setelah BAB/BAK.
3. Bila terdapat bintik kemerahan, berikan krem atau salep, dan biarkan terbuka untuk
beberapa saat.
4. Jaga agar kulit tetap kering dengan cara :
1) Apabila menggunakan popok lain, perhatikan agar sirkulasi udara tetap
terjaga
2) Apabila menggunakan popok disposable, pilihlah yang menggunakan bahan
super absorbent yaitu popok yang terbuat dari bahan yang mengandung gel
penyerap. Gel ini menyerap air secara kuat sehingga kulit tetep kering dan
dapat mengontrol PH Urine/feses (Wong dan Athers, 1992)
3) Hindari pengunaan popok/celana yang terbuat dari karet atau plastik
4) Penggunaan bedak talk dapat menjaga agar kulit tetap kering, tetapi sangat
berbahaya jika masuk ke dalam saluran nafas dan dapat menyebabkan iritasi
kulit perianal bila tercampur dengan urine/feses. Apabila ingin
menggunakan bedak, gunakan bedak yang terbuat daari serbuk jagung (corn
starch), karena relatif lebih aman. Tuangkan pada kasa/tangan/saput lalu
taburkan pada bagian luar saja (Wong, 1992:1045)
5) Berikan posisi tidur yang sealang seling, terutama pada daerah pantat agar
pantat tidak tertekan dan memberikan kesempatan pada bagian tersebut
untuk kontak dengan udara
6) Pakaian, celana, atau popok yang kotor sebelum dicuci sebaiknya direndam
dulu dalam air yang dicampur acidum boricum, kemudian dibilas, lalu
keringkan. Hindari penggunaan detergen atau pengharum pakaian
7) Jaga kebersihan tubuh dan lingkungan secara umum.

Anda mungkin juga menyukai