Anda di halaman 1dari 3

BAB 3

TELAAH JURNAL

4.1 Artikel

Artikel pertama
Judul artikel jurnal : Akuisisi Data Sinyal Ecg Dan Pulse Oxsimetry ( Spo2 ) Menggunakan Biomedical
Measurement Kl.710
Nama penulis jurnal : Sumber* , Abd Kholiq
Tanggal publikasi : tidak dicantumkan tanggal penelitian

Gambaran penelitian : Penelitian ini adalah penelitian yang menggunakan instrumen Instrumen
yang digunakan pada pengambilan data sinyal SPO2 dan elektrokardiogram adalah Biomedical
Measurement Data Aquicition System KL-710. Sinyal ECG dan SPO2 menggunakan biomedical
measurement KL-710, KL 710 disetting pada frekuensi sampling 1000 Hz.

Pengambilan sampel dilakukan secara sistematis.

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk

Hasilnya, Periode elektrokardiogram pada pria menunjukkan rata-rata 1 detik periode ini turun sebesar
0,06 detik dibandingkan dengan periode wanita yang menghasilkan periode 0,94 detik. Dengan
penurunan ini belum menunjukkan bahwa terjadi pergeseran nilai pada puncak SPO2 nya. Dengan
pergeseran nilai periode pada pria dan perempuan. Maka nilai bit per menit untuk pengukuran
elektrokardiogramnya bergeser senilai 4. Hal ini disebabkan ritme SPO2 walaupun secara teori memiliki
puncak yang sama dengan Beat per menit tetapi pada kenyataannya terdapat perbedaan 2 sampai 3
puncak per menit.

Artikel kedua
Judul artikel jurnal : IoT on Heart Arrhythmia Real Time Monitoring
Nama penulis jurnal : Muhammad Alif Akbar , Satria Mandala
Tanggal publikasi : 2 September 2018

Gambaran penelitian : Penelitian ini adalah penelitian yang menggunakan sistem yang telah diuji
menggunakan dataset MIT-BIH dan menghasilkan akurasi 93.11% terhadap 3 kelas aritmia, yaitu PAC,
PVC dan VT. Paper ini dirancang dengan sebuah arsitektur IoT yang menerapkan deteksi aritmia pada
cloud. Deteksi aritmia yang diterapkan merupakan usulan algoritma oleh Tsipuras et al [14] yang
menggunakan fitur R pada ECG. Untuk mendeteksi fitur R, diterapkan modifikasi terhadap algoritma
usulan PanTompkins

Pengambilan sampel tidak dijelaskan.

Tujuan dari penelitian ini adalah modifikasi yang dilakukan ditujukan untuk mengurangi waktu
eksekusi yang diperlukan algoritma sehingga cloud dapat melayani lebih banyak sensor
Hasilnya, monitoring aritmia jantung secara realtime menggunakan IoT berhasil dilakukan pada
rancangan arsitektur, terlihat dari hasil akurasi deteksi yang mencapai 93.11%. Yang menjadi perhatian
utama dalam rancangan ini ialah bagaimana melakukan optimasi terhadap resource yang terlibat,
sehingga memungkinkan semakin banyak sensor dan dashboard yang dapat terhubung. Pilihan optimasi
yang dapat dilakukan terdapat pada pemilihan bahasa server, database, hingga algoritma. Dengan
menerapkan optimasi pada algoritma deteksi detak rancangan arsitektur dapat menangani hingga 1.4
kali labih banyak sensor (waktu eksekusi berkurang hingga 30%). Penerapan algoritma yang lebih akurat
dan mampu mendeteksi lebih banyak kelas dapat menjadi penelitian lanjutan yang menarik.

Artikel ketiga
Judul artikel jurnal : Less invasive hemodynamic monitoring in critically ill patients
Nama penulis jurnal : Jean-Louis Teboul1*, Bernd Saugel2, Maurizio Cecconi3, Daniel De
Backer4, Christoph K. Hofer5, Xavier Monnet1,
Azriel Perel6, Michael R. Pinsky7, Daniel A. Reuter2, Andrew Rhodes3, Pierre Squara8, Jean-
Louis Vincent9
and Thomas W. Scheeren10
Tanggal publikasi : Mei 2016

Gambaran penelitian : Penelitian ini adalah penelitian yang menggunakan Tempat perangkat
yang menggunakan analisis gelombang tekanan arteri yang tidak dikalibrasi lebih
terbatas dalam konteks goncangan, karena mereka dengan cepat menjadi kurang
dapat diandalkan dan tidak dapat memberikan variabel lain selain CO, PPV, dan / atau
SVV, yang terlalu terbatas dalam konteks goncangan yang kompleks ketika mekanisme
yang berbeda dapat hidup berdampingan dan ketika dikaitkan dengan ARDS. Esofagus
Doppler dan perangkat yang tidak dikalibrasi yang kurang invasif sebagian besar
dicadangkan untuk pengaturan perioperatif

Pengambilan sampel dilakukan secara sistematis. Tempat perangkat yang menggunakan


analisis gelombang tekanan arteri yang tidak dikalibrasi lebih terbatas dalam konteks
goncangan, karena mereka dengan cepat menjadi kurang dapat diandalkan dan tidak
dapat memberikan variabel lain selain CO, PPV, dan / atau SVV, yang terlalu terbatas
dalam konteks goncangan yang kompleks ketika mekanisme yang berbeda dapat hidup
berdampingan dan ketika dikaitkan dengan ARDS. Esofagus Doppler dan perangkat
yang tidak dikalibrasi yang kurang invasif sebagian besar dicadangkan untuk
pengaturan perioperatif

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan penggunaan
ekokardiografi dan teknik pemantauan hemodinamik non-invasif yang terus menerus, minimal atau sama
sekali tidak invasif.

Hasilnya, Monitor hemodinamik non-invasif saat ini tidak direkomendasikan untuk


digunakan pada pasien dengan syok karena pasien ini memerlukan kateterisasi arteri.
clinical research has been performed in the field of the monitoring of microcirculation. In
spite of abundant literature on the potential interest of such moni- toring to manage
patients with shock, in part explained by dissociation between the macrocirculation and
the micro- circulation [79], no bedside monitors are currently available for clinical
practice [59]. It is expected that technological developments in this field will allow one to
better select and adjust therapies for treating patients with shock states.

Conclusion During the few last years, hemodynamic monitoring has evolved
considerably from invasiveness to less or no invasiveness and from intermittent to
continuous and real-time measurements of hemodynamic variables. New parameters
such as fluid responsiveness indices (PPV, SVV), EVLW, and volumetric measures of
preload have also been implemented in less invasive hemodynamic monitors making
them particularly attractive to manage patients with complex shock. Non-invasive
monitors are increasingly used in high-risk surgical patients. Contin- ual technological
refinements will probably make them become the hemodynamic monitoring of the
future.

Anda mungkin juga menyukai