Pada rakerkesnas ke-II tahun 1969, pembagian puskesmas dibagi menjadi tiga
kategori, yaitu:
1) Puskesmas Tipe A, dipimpin oleh dokter umum
2) Puskesmas Tipe B,dipimpin oleh dokter gigi
3) Puskesmas Tipe C, dipimpin oleh tenaga paramedik
Pada tahun 1970, ketika dilangsungkan rapat kerja kesehatan nasional dirasakan
pembagian puskesmas berdasarkan kategori tenaga ini kurang sesuai, karena untuk
puskesmas tipe B dan tipe C tidakdipimpin oleh dokter umum atau sama sekali tidak
ada tenaga dokternya, sehingga dirasakan sulit untuk mengembangkannya. Sehingga
mulai tahun 1970 ditetapkan hanya satu macam puskesmas dengan wilayah kerja
tingkat kecamatan atau pada suatu daerah dengan jumlah penduduk antara 30.000 -
50.000 jiwa. Konsep berdasarkan wilayah kerja ini tetap dipertahankan sampai dengan
akhir pelita II pada tahun 1979 yang lalu, dan ini lebih dikenal dengan konsep wilayah.
Sesuai dengan perkembangan dan kemampuan pemerintah dan dikeluarkannya
impres kesehatan Nomor : 5 tahun 1974, Nomor: 7 tahun 1975 dan Nomer: 4 tahun
1976, dan berhasil mendirikan serta menempatkan tenaga dokter disemua wilayah
tingkat kecamatan diseluruh pelosok tanah air, dan sejak repelita III konsep wilayah
diperkecil yang mencakup suatu wilayah dengan penduduk sekitar 30.000 jiwa.
Dan sejak tahun 1979 mulai dirintis pembangunan puskesmas didaerah-daerah
tingkat kelurahan atau desa yang memiliki jumlah penduduk sekitar 30.000 jiwa. Dan
untuk mengkoordinasi kegiatan-kegiatan yang berada di suatu kecamatan, maka salah
satu puskesmas tersebut ditunjuk sebagai penanggung jawab dan disebut dengan nama
puskesmas tingkat kecamatan atau yang disebut juga puskesmas pembina. Dan
puskesmas-puskesmas di tingkat kelurahan atau desa disebut puskesmas kelurahan atau
yang lebih di kenal sebagai Puskesmas Pembantu. Dan sejak saat itu puskesmas dibagi
menjadi dua katagori. Seperti apa yang kita kenal sekarang, yaitu :
1) Puskesmas Kecamatan (Puskesmas Pembina)
2) Puskesmas Kelurahan / desa ( Puskesmas Pembantu.
1.3 Struktur Organisasi Pustu
Tenaga Peranan Fungsi Tugas
Jika puskesmas pembantu dipimpin oleh dokter, maka posisi puskesmas pembantu
sama dengan puskesmas pembina
1.4 Pelayanan Puskesmas Pembantu
Puskesmas Pembantu melaksanakan pelayanan kesehatan dasar yang terdiri dari
upaya kesehatan perorangan dan upaya kesehatan masyarakat yang disesuaikan dengan
tenaga yang ada di Puskesmas. Upaya tersebut dikelompokkan menjadi :
1.4.1 Upaya Kesehatan wajib
Adalah upaya pelayanan kesehatan yang ditetapkan berdasarkan komitmen
nasional, regional, dan global yang mempunyai daya ungkit tinggi terhadap peningkatan
derajat kesejahteraan masyarakat. Ada enam pelayanan kesehatan dasara, yaitu ;
1.4.1.1 Upaya Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat
1.4.1.2 Upaya Kesehatan Lingkungan
1.4.1.3 Upaya Kesehatan Ibu dan anak serta Keluarga Berencana
1.4.1.4 Upaya Perbaikan Gizi Masyarakat
1.4.1.5 Upaya Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit Menular dan tidak menular
1.4.1.6 Upaya Pengobatan
Penderita
Pendaftaran