Anda di halaman 1dari 2

Operasi Histerektomi atau Pengangkatan

Rahim pada Usia Produktif


September 11, 2012 By nursewian 11 Comments

Operasi Histerektomi atau pengangkatan rahim


(uterus) adalah suatu prosedur operatif dimana seluruh organ dari uterus diangkat yang sangat
umum dilakukan. Bila kasus yang dihadapi pasien adalah keganasan seperti kanker serviks,
kanker rahim, atau kanker indung telur, dan sudah ditegakkan dengan hasil pemeriksaan
laboratorium patologi anatomi, maka pilihan operasi histerektomi pengangkatan rahim
merupakan pilihan terbaik yang dianjurkan untuk menyelamatkan jiwa pasien.

Operasi histerektomi dibagi dalam beberapa tingkatan,


yaitu:
 Operasi Histerektomi total: pengangkatan rahim dan serviks, tanpa ovarium dan tuba
falopi
 Operasi Histerektomi subtotal: pengangkatan rahim saja, serviks, ovarium dan tuba falopi
tetap dibiarkan.
 Operasi Histerektomi total dan salpingo-oporektomi bilateral: pengangkatan rahim,
serviks, ovarium dan tuba falopi.

Apa saja penyebab wanita harus mengalami Operasi


Histerektomi atau pengangkatan rahim ?
1. Tumor jinak pada rahim ( mioma uteri). Walaupun tumor jinak, bila sudah terlalu besar
biasanya menyebabkan rahim rusak yaitu menjadi tipis dan mungkin robek. Bila sudah
demikian, tentunya sangat beresiko bila terjadi kehamilan sehingga harus diangkat.
2. Kanker serviks, rahim atau ovarium
3. Endometriosis, kondisi berupa pertumbuhan sel endometrium di bagian lain dari rahim
4. Adenomyosis, kelainan di mana sel endometrium tumbuh hingga ke dalam dinding rahim
(sering juga disebut endometriosis interna)
5. Terjadi pendarahan yang berlebihan (blooding) saat melahirkan.
6. Inflamasi Pelvis karena infeksi
Operasi histerektomi yang dilakukan memiliki teknik dan klasifikasi beragam. Ada yang
dilakukan dengan teknik pengangkatan melalui perut (abdominal histerektomi) adapula teknik
pengangkatan melalui vagina (vaginal histerektomi).

Masing-masing teknik sesuai indikasi pengangkatan. Vaginal histerektomi dapat dilakukan bila
kasus yang ditemui bukan kasus keganasan maupun perdarahan uteri. Kelebihan dari vaginal
histerektomi, antara lain mengurangi tingkat rasa nyeri yang dirasakan pasien, terutama pasca
operasi.

Operasi histerektomi adalah prosedur operasi yang aman, tetapi seperti halnya bedah besar
lainnya, selalu ada risiko komplikasi. Beberapa diantaranya adalah pendarahan dan
penggumpalan darah (hemorrgage/hematoma) pos operasi, infeksi dan reaksi abnormal terhadap
anestesi.

Bagaimana siklus haid pada wanita yang telah menjalani


operasi histerektomi?
Tak semua pengangkatan rahim atau Operasi histerektomi menyebabkan seseorang kehilangan
siklus haidnya. Bila masih menyisakan bagian leher rahim yang berselaput lendir, pada periode
tertentu wanita ini masih bisa merasakan haid, sekalipun hanya berupa bercak-bercak saja.

Tergantung diangkat atau tidaknya ovarium (indung telur). Ovarium adalah tempat memproduksi
telur dan hormon esterogen. Fungsi hormon tersebut yang mempengaruhi siklus menstruasi,
kehalusan kulit dan ciri-ciri lain yang dimiliki wanita pada masa produktif.

Anda mungkin juga menyukai