Anda di halaman 1dari 2

CATALYTIC CRACKING

Perengkahan adalah reaksi pemecahan senyawa hidrokarbon molekul besar

pada temperatur tinggi menjadi molekul-molekul yang lebih kecil. Hidrokarbon

akan merengkah jika dipanaskan jika temperaturnya melebihi 350-400 oC

dengan atau tanpa bantuan katalis. Parafin adalah hidrokarbon yang paling

mudah merengkah, disusul dengan senyawa-senyawa naftena. Sedangkan

senyawa aromatik sangat sukar merengkah. Proses perengkahan yang terjadi

hanya karena pemanasan dinamakan perengkahan termal (thermal cracking).

Sedangkan proses perengkahan yang terjadi dengan bantuan katalis disebut

perengkahan katalitik (catalytic cracking).

Pada tahun 1855, metode perengkahan petroleum ditemukan oleh prof. Benjamin
silliman dari Univesitas Yale. Metode thermal cracking pertama kali ditemukan
oleh vladimir Shukov pada tanggal 27 November 1891. Perengkahan secara
katalitik didasarkan pada proses yang diperkenalkan oleh Alex Golden Oblad
sekitar tahun 1936. Pada geologi minyak bumi dan kimiawi, perengkahan adalah
proses dimana molekul organik komplekx terkonversi menjadi molekul sederhana
(contoh : hidrokarbon ringan) dengan cara pemutusan ikatan rangkap C=C pada
awalnya. Laju perengkahan dan produk akhir sangat dipengaruhi oleh temperatur
dan keberadaan katalis. Dalam proses perengkahan penyulingan minyak
digunakan produksi produk ringan ( seperti LPG dan bensin ) dari fraksi distilasi
minyak murni yang lebih berat dan residu seperti gas oil. Perengkahan katalitik
fluida (fluid catalytic cracking, FCC) memproduksi hasil yang tinggi dari bensin
dan LPG. Sekarang ini thermal cracking banyak digunakan untuk mengupgrade
fraksi yang sangat berat atau untuk memproduksi fraksi berat atau distilasi, bahan
bakar dan kokas petroleum. dua hal yang penting dari thermal cracking dalam hal
range produk diwakili oleh proses temperatur tinggi yang disebut steam cracking
atau pirolisis ( 750-900 C, bahkan lebih) yang mena memproduksi etilen berharga
dan umpan lainnya untuk industri petrokimia dan temperatur lunak meperlambat
pembuatan kokas. Metode Catalytoc Cracking ini menggunakan katalis asam
padat dan menggunakan temperatur yang tinggi untuk menghasilkan proses untuk
menguraikan molekul hidrokarbon yang besar menjadi yang kecil. katalis yang
biasa digunakan adalah alumina, silica, zeolit, dan beberapa jenis lainnya seperti
clay. selama proses ini, kereaktifan berkurang, oleh karena itu lebih stabil dan
kation sementara dapat bertahan lebih lama, lalu terakumulasi pada sisi aktif
katalis yang menyebabkan penumpukan produk karbon yang lebih dikenal dengan
kokas.

Anda mungkin juga menyukai