Anda di halaman 1dari 8

TUGAS KEWIRAUSAHAAN

BIOGRAFI PERRY TRISTIANTO TEDJA

Oleh

Fitrahuddin

1801109007

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIA

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PROF. DR. HAMKA

JAKARTA

2019
Perry Tristianto Tedja

lahir 22 Februari 1950 di Bandung


ayah: Atiman Tedja (The Ek Liang)
ibu: Netty Tedja (Tjiam Yoe Nio)
adik: Vidyati Tedja (suami: Uke Ridwan)
Viva Themajanty Tedja (suami: Suharjun Tjawinoto)
istri: Elen Berkah
anak: Andrian Prasetya (istri: Jessica Simadibrata Sim)
Mesayu Pradita (suami: Michael Arno Karizma)
USAHA WISATA & KULINER
-All About Strawberry, Cihanjuang KM 2,5 Cimahi
-Taman Kupu-Kupu, Cihanjuang KM 3,8 no. 58 Cimahi
-The Historich, Gatot Soebroto 19 Cimahi
-Floating Market Lembang, Grand Hotel 33E Lembang
-De Ranch, Maribaya 17 Lembang
-Rumah Stroberi, Cigugur Girang 145 Lembang
-Farmhouse, Raya Lembang 108 Lembang
-Tahu Lembang, Raya Lembang 177 Lembang
-Kampung Baso, Setiabudi 316 Bandung
-Rumah Sosis, Setiabudi 295 Bandung
-Makan-Makan Cafe & Rumah Ubi, Sawunggaling 2 Bandung
-Lemongrass Spa, Sawunggaling 4 Bandung
-Bandung Food Festival, Sumatera 5 Bandung
-Praoe Seafood, Sumatera 31 Bandung
-Bali Heaven, HOS Tjokroaminoto 185-189 Bandung
-Rumah Sosis, Oro Oro Ombo (depan Batu Night Spectacular) Batu

USAHA FO
-Big Price Cut, Aceh 66 Bandung
-Bale Anak, Sumatera 31 Bandung
-Aamani Store, Martadinata 18 Bandung (eks Emirates, Sahara, Rich & Famous)
-Unusual, Martadinata 28 Bandung
-Galeri Lelaki, Martadinata 36 Bandung
-The Secret, Martadinata 47 Bandung (eks China Imperium)
-The Oasis, Martadinata 51 Bandung
-The Summit, Martadinata 61 Bandung
-The Heritage, Martadinata 63 Bandung
-The Stocks Town, Buah Batu 178 Bandung
Salah satu cara untuk meraih kesuksesan dalam berbisnis adalah harus
bisa menciptakan pasar. Prinsip inilah yang dipegang oleh Perry Tristianto
dalam menjalani kariernya sebagai wirausaha dan mengantarkannya menikmati
kesuksesan sebagai pebisnis.

Mulanya, lelaki kelahiran 59 tahun silam ini tak pernah menyangka bisa
menjadi pengusaha sukses. Hal ini dikarenakan ia memulai karier sebagai
karyawan di sebuah perusahaan rekaman. Karier menjadi pengusaha ia pilih saat
dirinya memutuskan mundur dari perusahaan rekaman tersebut, pada tahun
1988. Padahal, saat itu Perry menjabat sebagai Presiden Direktur Alpine Record.

Setelah tak memiliki pekerjaan, Perry memilih berbisnis kaos dengan


jaringan yang dimilikinya, antara lain C-59. Ia kemudian menjual kaos-kaos
tersebut di toko kaset se-Indonesia yang telah mengenal dirinya."Dulu belum ada
kaos yang dijual di toko kaset. Maka saya jual kaos disana. Hal ini saya lakukan
sebagai salah satu cara untuk menciptakan pasar. Karena, kita akan sukses
apabila bisa menciptakan pasar, bukan memasuki pasar," kata dia.

Tak hanya menjual kaos di toko kaset, Perry juga mencoba


peruntungannya dengan menjual kaos di parkiran Rindu Alam, Bogor sekitar
1988-1990. Sebelum menjajakan produknya, Perry terlebih dahulu melakukan
riset kecil-kecilan, membaca selera pasar agar produknya laris manis di pasaran.
Saat itu, masyarakat Jakarta lebih banyak menggandrungi musik Jazz, Perry pun
memilih memproduksi kaos bernuansa Jazz. Tak ayal, kaos produksi Perry pun
digemari oleh masyarakat yang datang ke lokasi wisata tersebut.

Meski demikian, rasa malu juga pernah menghinggapi Perry. Untuk


menutupi rasa malu dalam berdagang, ia kerap mengajak pembantunya saat
berdagang di pinggir jalan. "Saya dulunya Presiden Direktur pasti ada rasa malu.
Namun, saya memiliki banyak strategi untuk mengatasi rasa malu," ungkapnya.

Tak hanya menjual kaos di pinggir jalan dan toko kaset, ayah dua anak
ini juga mengembangkan bisnis pakaian di luar kota, seperti Bekasi, Depok, dan
Cimone. Ia memilih menyewa rumah di Perumnas sebagai tempatnya berdagang.
Kaos yang dijajakan Perry pun sangat beragam, mulai dari baju kantor, baju
tidur, hingga pakaian sehari-hari.

"Saya memiliki 14 tempat dan target pasar saya adalah masyarakat di


perumahan. Ini pasar yang menarik waktu itu karena masyarakat sekitar sangat
nyaman berbelanja di toko saya. Target pasar saya adalah mereka yang memakai
sandal jepit dan berbaju daster. Kalau saya buka di mall, ongkosnya mahal dan
kenyamanan mereka dalam berbelanja berkurang," papar dia.

Hebatnya, dalam menjalankan bisnis tersebut, Perry mengaku tak pernah


mengeluarkan modal banyak. Ia mendapatkan kepercayaan dari supplier. Oleh
karena itu, yang paling penting bagi dirinya adalah menjaga kepercayaan
supplier. "Modal awal usaha memang ada, sekitar Rp 2 juta. Ibu saya yang
pinjam dari BCA," ungkap dia.

Menyulap kawasan

Dalam meraih kesuksesannya, pria lulusan Stanford College, Singapura


ini selalu berupaya membuka dan menciptakan pasar. Ia tak pernah memasuki
pasar. Pasalnya, keuntungan yang diperoleh dari menciptakan pasar akan lebih
besar ketimbang memasuki pasar.

"Saya lebih senang menciptakan pasar, karena harga sangat tergantung


oleh kita sebagai konseptor, sebagai pencipta. Kalau memasuki pasar, maka kita
harus mengikuti harga yang berlaku di pasar," ucap Perry.

Tak hanya itu, ia juga bisa mengubah jalanan yang semula sepi menjadi
jalanan ramai. Hal ini dilakukannya demi untuk menciptakan pasar. "Jangan
pernah berjualan di tempat yang sama atau sudah ramai," ucap dia.

Perry berhasil mengubah jalan Sukajadi yang sepi menjadi ramai dengan
jualan factory outlet. Setelah jalan Sukajadi ramai, ia pindah ke jalan Dago.
Lalu, pindah lagi ke jalan Riau pasca Dago ramai pengunjung.

Ia juga sukses menyulap kawasan Geger Kalong hingga Lembang di


Bandung menjadi tempat yang ramai. Ia mampu mendirikan Kampung Bakso,
Rumah Sosis, Tahu Susu Lembang, Floating Market, dan Farm House. "Padahal
dulunya kalau bersantap kuliner di Bandung hanya ada di daerah Dago ke atas,"
kata Perry.

Perry mengungkapkan produksi tahu Susu Lembang buatannya ini


sukses digandrungi masyarakat karena produknya terbilang unik. Perry hanya
mencampurkan proses pembuatan tahu dengan susu yang dihasilkan di
Lembang. Harga jual tahu susu juga lebih tinggi, sebesar Rp 2.500 per buah.

Memerhatikan packaging

Selain Tahu Susu Lembang, Perry juga sukses memperkenalkan Tahu


Mentega. Padahal, proses pembuatannya sama dengan yang dilakukan saat
membuat tahu sutera. "Saya hanya mengganti nama produknya saja menjadi
Tahu Mentega dari Tahu Sutera. Hasilnya, Tahu Mentega laris di pasaran,"
cerita Perry.

Bisnis Perry berhasil karena ia lebih banyak menyasar wisatawan yang


datang ke Bandung. Hal ini dilakukan karena spending wisatawan jauh lebih
besar ketimbang warga lokal. "Packaging dalam berbisnis juga adalah hal yang
penting. Seperti Rumah Sosis, misalnya. Packaging-nya adalah rumah.
Sedangkan sosis adalah hal yang sudah umum. Jeli dalam hal menciptakan
pasar, menciptakan brand dan juga menciptakan packaging yang menarik, ini
yang saya lakukan sampai sekarang," jelas Perrry.

Selain itu, packaging yang sukses dilakukan Perry adalah saat membuat
House of Strawberry di Cihanjuang, Bandung. Ia mengusung konsep memetik
strawberry sendiri dengan harga Rp 45 ribu per kilogram (kg).

Padahal, strawberry dijual di pasar seharga Rp 15 ribu per kg. Konsep


yang diusung Perry ini ternyata laris. Setiap akhir pekan, banyak keluarga yang
meluangkan waktu untuk memetik strawberry. Disitu saya memutar otak
bagaimana caranya biar pengunjung datang selalu ada strawberry.
Konsep

Menurutnya, salah satu kunci yang membuatnya sukses dalam berjualan


ialah dengan menjual konsep yang unik. Konsep itu yang ia dorong bagi para
pengusaha-pengusaha muda yang sedang ingin berbisnis meskipun sudah memiliki
gelar S-1.
"Kalau mau jualan asal punya konsep. Mau jualan apa pun anak muda
sekarang kan S-1, anak S-1 kalau kerja berapa sih, tapi kalau jualan di pinggir jalan
kita bisa melihat bisa naik haji, bisa umrah, bisa beli tanah. Kenapa mereka tidak
mau ke sana? Ya bikin konsep, misalnya, jualan satai ramai kita jual satai helm,
maksudnya jualannya pake helm atau topeng biar tidak malu kan bisa buat konsep
seperti itu," jelasnya.

Ciptakanlah sesuatu yang baru yang berbeda tanpa meninggalkan nuansa


khas tanah parahyangan.
DAFTAR PUSTAKA

Bandung", https://biz.kompas.com/read/2017/07/07/113000728/perry.tristianto.s
ukses.ramaikan.bisnis.pariwisata.bandung.

Jakarta “,http://gosipnya.blogspot.com/2012/06/perry-tristianto.html?m=1

Anda mungkin juga menyukai