Anda di halaman 1dari 9

GERAK HEWAN DAN TUMBUHAN

OLEH:
STEVEN SANJAYA PUTRA
VIII C / 20

SMPK 3 YOS SOEDARSO BLITAR


JALAN CEMPAKA NO. 6 BLITAR
1. Gerak Pada Hewan
Hewan bergerak dengan berbagai cara misalnya berlari, terbang, berenang, merayap
dan lainnya. Hewan bergerak dengan berbagai tujuan seperti untuk melindungi diri dari
predator atau untuk mencari mangsa.

a. Gerak Hewan Di Air


Air memiliki kerapatan yang lebih besar dibandingkan udara. Air memiliki gaya
angkat yang lebih besar dibandingkan udara. Tubuh hewan yang hidup di air memiliki
massa jenis yang lebih kecil daripada lingkungannya. Gaya angkat air yang besar dan
masa jenis hewan yang kecil menyebabkan hewan dapat melayang di dalam air dengan
mengeluarkan sedikit energi.
Salah satu bentuk tubuh yang paling
banyak dimiliki hewan air adalah bentuk
torpedo yang memungkinkan tubuh meliuk ke
kiri dan ke kanan. Bentuk tubuh ikan yang
streamline berfungsi untuk mengurangi hambatan ketika bergerak di dalam air. Ekor
dan sirip ekor yang lebar berfungsi untuk mendorong gerakan ikan di dalam air.
Tahukah kamu, ikan berenang karena memanfaatkan bentuk tubuhnya yang unik?
Berikut penjelasannya.
1. Ikan sering mengeluarkan gelembung renang yang berguna untuk mengatur
gerakan naik turun.
2. Ikan memiliki susunan otot dan tulang belakang yang fleksibel untuk mendorong
ekor ikan di dalam air.
3. Sebagian besar ikan menggunakan gerak tubuh ke kanan dan ke kiri dan sirip
ekornya untuk menghasilkan gaya dorong kedepan.
4. Ikan yang bergerak dengan sirip pasangan dan sirip tengah cocok untuk hidup di
terumbu karang. Jenis ikan ini tidak dapat berenang secepat ikan yang
menggunakan tubuh dan siripnya.
b. Gerak Hewan di Udara
Burung dapat terbang bebas di udara karena memiliki sayap dan rangka tulang
yang mendukung. Pada umumnya bentuk tubuh burung – burung memiliki bentuk
tubuh yang unik. Bentuk sayap burung memiliki susunan rangka yang kuat namun
ringan. Selain itu burung juga diperkuat oleh tulang dada dan otot – otot yang solid dan
kekar saat menahan terpaan angin yang kencang pada waktu sedang terbang di udara.
Kontruksinya tulang sayap yang kuat dan ringan memberikan gaya angkat yang cukup
besar bagi burung saat akan terbang.
Bentuk sayap burung seperti airfoil.
Bentuk ini menyebabkan udara yang
mengalir di bawah sayap burung mengalir
lebih lambat daripada udara yang mengalir
di atas sayap burung. Pada waktu burung
akan terbang yaitu dengan mengepakkan
sayapnya, maka udara akan mengalir ke bagian bawah yang menghasilkan gaya angkat
sehingga burung dapat terangkat ke udara atau terbang.
c. Gerak Hewan di Darat
Hewan darat memiliki otot dan tulang yang kuat. Otot dan tulang tersebut
digunakan untuk mengatasi inersia ( kecerendungan tubh untuk diam ) dan menyimpan
energi pegas ( elastisitas ) sehingga dapat melakukan berbagai aktivitas. Kecepatan
gerak hewan di darat berbeda beda karena dipengaruhi oleh perbedaan struktur tulang
dan otot yang dimiliki hewan.
Misalnya kuda dan gajah mempunyai gerak yang berbeda beda karena
dipengaruhi oleh perbedaan struktur tulang dan otot yang dimiliki oleh hewan.
Misalnya gajah dan kuda mempunyai gerak yang berbeda. Gajah memiliki tubuh yang
besar, akibatnya untuk bergerak gajah harus melawan inersia yang nilainya juga besar.
Oleh sebab itu gajah bergerak dengan lambat. Sementara itu, kuda memiliki kaki yang
ramping sehingga kuda memiliki elastisitas yang tinggi. Bentuk kaki yang ramping
mengakibatkan kijang berlari lebih banyak melompat ke udara dan meluncur di udara.
Gaya gesek udara lebih kecil daripada gaya gesek permukaan tanah sehingga kuda
dapat berlari dengan cepat.
Contoh lainnya adalah :
1. Hewan berjalan
Hewan pejalan kaki mempunyai kaki yang kuat. Telapak kakinya dirancang
khusus untuk berjalan. Contoh hewan yang berjalan adalah ayam, kuda dan unta.

2. Hewan melompat
Hewan melompat memiliki kaki belakang yang panjang dan kuat. Contohnya
katak, kangguru, dan kelinci

3. Hewan melata
Hewan melata yaitu hewan yang bergarak dengan otot perut. Contoh ular,
cacing dan lintah.
4. Hewan merayap atau merangkak
Hewan merayap atau merangkak, yaitu hewan yang mempunyai kaki, tetapi
bukan untuk berdiri melainkan untuk mendorong tubuh.Saat bergerak perut hewan
ini menempel pada tanah atau tempat berjalan. Hewan merayap atau merangkak,
misalnya cicak, kura-kura, kadal, buaya, dan komodo.

2. Gerak Pada Tumbuhan


Tumbuhan mempunyai kepekaan tertentu untuk menanggapi rangsang yang
diterimanya. Setiap rangsangan yang mengenai tumbuhan akan ditanggapi oleh tumbuhan
tersebut.tanggapan ini berupa gerakan dari bagian-bagian tumbuhan.
a. Gerak Autonom / Endonom
Gerak autonom (endonom) adalah gerak yang belum diketahui penyebabnya
scara pasti,namun diperkirakan gerak ini disebabkan oleh rangsangan yang berasal dari
dalam tubuh tumbuhan itu sendiri. Dengan kata lain,gerak autonom adalah gerak yang
tidak disebabkan oleh rangsangan dari luar.
Contoh:
a. Gerak mengalirnya sitoplasma dalam sel
b. Gerak melengkungnya kuncup daun karena perbedaan kecepatan tumbuh.
c. Gerak yang diperlihatkan tumbuhan ketika tumbuh seperti tumbuhnya akar,
batang, daun, dan bunga.
d. Gerak kloroplas memutar mengelilingi isi sel pada sel-sel daun
e. Gerak aliran sitoplasma dalam sel

b. Gerak Esionom
Gerak esionom meupakan gerak tumbuhan yang disebabkan oleh rangsangan
dari luar tubuh tumbuhan tersebut. Macam - macam gerak esionom pada tumbuhan:
1. Nasti
Nasti adalah gerak tumbuhan terhadap rangsangan, yang arah geraknya tidak
ditentukan oleh rangsangan tetapi oleh tumbuhan itu sendiri. Gerak nasti terjadi
karena perbedaan tekanan turgor.
Berdasarkan penyebabnya, gerak nasti dibedakan menjadi:
a. Fotonasti
Fotonasti merupakan gerak nasti yang disebabkan oleh rangsangan
cahaya matahari. Contoh: Membuka dan menutupnya bunga pukul empat
(Mirabilis jalava).

gerak fotonasti pada Mirabilis jalava

b. Seismonasti / Tigmonasti
Tigmonasti adalah gerak nasti yang disebabkan oleh rangsangan mekanis
berupa sentuhan atau tekanan. Istilah tigmonasti berasal dari bahasa Yunani,
yaitu thigma yang berarti sentuhan. Gerak tigmonasti disebut juga dengan
seismonasti. Contohnya: menutupnya daun putri malu (Mimosa pudica) saat
disentuh.

gerak tigmonasti pada putri malu

c. Niktinasti
Niktinasti merupakan gerakan nasty yang disebabkan oleh suasana gelap
(gerak tidur). Pada umumnya, daun-daun tumbuhan polong-polongan
(Leguminosaceae) akan menutup pada waktu malam. Daun-daun tersebut akan
membuka kembali pada pagi hari. Selain disebabkan oleh suasana gelap, gerak
“tidur” daun-daun tersebut dapat terjadi akibat perubahan tekanan turgor di
dalam persendian daun. Contoh: Mengatupnya daun daun majemuk turi,
lamtoro dan sengon di malam hari.
gerak niktinasti pada turi
d. Termonasti
Termonasti merupakan gerakan nasti yang disebabkan oleh rangsangan
suhu. Contoh, bunga tulip akan mengembang bila mendadak mengalami
kenaikan temperature dan akan menutup lagi bila temperaturnya menurun.

gerak termonasti pada tulip


e. Kemonasti
Kemonasti adalah gerak nasti karena pengaruh rangsang berupa zat
kimia. Contohnya adalah membukanya mulut daun (stomata) pada siang hari
karena adanya karbondioksida.

Gerak kemonasti pada stomata


f. Hidronasti
Hidronasti adalah respon tumbuhan berupa gerak pelipatan atau
penggulungan daun yang dipengaruhi rangsang berupa air. Hidronasti dapat
mengurangi terpaan udara kering pada permukaan daun dan dengan penutupan
stomat akan mengakibatkan transpirasi menurun. Selain itu dampak
penghambatan oleh cahaya juga dapat dihindari. Contoh : hidronasti pada
rumput iru (Poa pratensis)
Gerak hidronasti pada rumput iru (Poa pratensis)
g. Nasti kompleks
Nasti kompleks adalah gerak nasti yang disebabkan oleh beberapa faktor
sekaligus. Rangsangan yang diterima dapat berupa: cahaya matahari, suhu, air
dan zat kimia. Misalnya: Gerak membuka dan menutupnya sel-sel penjaga
pada stomata

gerak membuka dan menutupnya stomata

2. Tropisme
Gerak tropisme adalah gerak menanggapi rangsang dari bagian organ
tumbuhan. Arah gerakanya dapat menuju atau menjauhi sumber rangsang.
a. Fototropisme
Fototropisme merupakan gerak tropisme yang di sebabkan oleh
rangsangan cahaya matahari. Contoh: ujung tanaman yang ada di dalam
ruangan akan membelok kearah datangnya cahaya.

Gerak fototropisme tanaman


b. Tigmotropisme
Tigmotropisme merupakan gerak tropisme yang disebabkan oleh
rangsangan sentuhan pada benda yang lebih keras. Gerak tanaman sulur
menanggapi rangsangan sentuhan itu disebut tigmotropi (thigmo = sentuh).
Contohnya sirih (Piper betle), dan mentimun.

Gerak tigmotropisme pada sirih


c. Geotropisme
Geotropisme merupakan gerak tropisme yang mengikuti gaya gravitasi
bumi. Geotropisme dibagi menjadi 2 yaitu:
a) Geotropisme positif
Geotropisme positif adalah gerak geotropisme yang arahnya ke bawah
(menuju bumi). Misalnya ujung akar tumbuh menuju kearah gravitasi.
b) Geotropisme negatif
Geotrpoisme negative adalah gerak geotropism yang arahnya ke atas
(meningkatkan bumi). Misalnya ujung batang tumbuh ke atas menjauhi
gaya gravitasi.

a) gerak fototropisme b) gerak fototropisme


positif negatif

d. Hidrotropisme
Hidrotropisme merupakan gerak tumbuhan akar yang dipengaruhi oleh
ketersediaan air tanah. Pada umumnya, akar tumbuhan lurus ke bawah, tetapi
jika pada arah ini tidak terdapat cukup air, maka akar akan tumbuh membelok
kearah yang cukup air.

Gerak hidrotropisme pada tumbuhan


e. Kemotropisme
Kemotropisme merupakan gerak tropisme yang disebabkan oleh
rangsangan zat kimia. Misalnya gerak akar menuju zat makanan di dalam
tanah.

Gerak kemotropisme pada akar tanaman


3. Taksis
Taksis merupakan gerak pindah tempat seluruh tubuh tumbuhan menuju atau
manjauhi rangsangan di sebut gerak taksis. Berdasarkan jenis rangsanganya, taksis
dibedakan menjadi dua macam, yaitu fototaksis dan kemotaksis
a) Fototaksis
Fototaksis merupakan gerak taksis yang disebabkan oleh rangsangan
cahaya matahari. Misalnya gerakan kloroplas dalam sel-sel tumbuhan Elodea
menuju ke permukaan yang mendapat cahaya dan gerak spora yang memiliki
flagel menuju tempat yang terang.

Gerakan kloroplas dalam sel-sel tumbuhan Elodea


b) Kemotaksis
Kemotaksis merupakan gerak taksis yang di sebabkan oleh rangsangan
kimia. Misalnya gerak spermatozoid (bagian yang dibentuk oleh tumbuhan)
tanaman lumut dan tanaman paku menuju ke sel telur yang terdapat dalam
arkegoium karena tertarik pada gula atau protein yang dihasilkan oleh
arkegonium.

Spermatozoid bergerak ke arkegonium pada tumbuhan lumut

c. Gerak Higroskopis
Gerak higroskopis adalah gerak bagian tumbuhan yang diakibatkan oleh
pengaruh perubahan kadar air dari sel-sel sehingga terjadi pengerutan yang tidak sama.
Contoh: (1) Pecahnya buah polong yang sudah kering pada lamtoro; (2) Membukanya
sporangium pada tumbuhan paku akibat berkerutnya sel-sel anulus.

Gerak membukanya sporangium tumbuhan paku

Anda mungkin juga menyukai