Anda di halaman 1dari 8

RANGKUMAN MATERI

Mata Pelajaran : IlmuPengetahuanAlam (IPA)


Kelas / Semester : VIII / Gasal
KompetensiDasar : 3.1. Menganalisis gerak pada makhluk hidup, sistem gerak
pada manusia, dan upaya menjaga kesehatan sistem
gerak
4.1. Menyajikan karya tentang berbagai gangguan pada sistem
gerak, serta upaya menjaga kesehatan sistem gerak
manusia
Materi : Gerak pada Tumbuhan, Hewan, dan Manusia
Sub Materi : 1. Gerak pada Tumbuhan
2. Gerak pada Hewan
3. Gerak pada Manusia:
a. Tulang dan Sendi
b. Otot
c. Gangguan dan Kelainan pada Sistem Gerak dan
Upaya Mencegah sertaMengatasinya

CHAPTER I.
MOVEMENT OF PLANT, ANIMAL, AND HUMAN
(GERAK PADA TUMBUHAN, HEWAN, DAN MANUSIA)

A. Gerak pada Tumbuhan (Plant Movement):


Gerak pada tumbuhan terdiri dari:
1. Gerak endonom (Endonom)
2. Gerak higroskopis (Hygroscopic)
3. Gerak esionom (Esionom):
a. Tropisme (Tropism)
 Fototropisme (Phototropism)
 Geotropisme/Gravitropisme (Geotropism/Gravitropism)
 Hidrotropisme (Hydrotropism)
 Tigmotropisme (Thigmotropism)
 Kemotropisme (Chemotropism)
b. Taksis (Taxis)
 Fototaksis (Phototaxis)
 Kemotaksis (Chemotaxis)
c. Nasti (Nasty)
 Seismonasti/ Tigmonasti (Seismonasty/Thygmonasty)
 Niktinasti (Nictinasty)
 Fotonasti (Photonasty)
 Termonasti (Thermonasty)
 Nasti komplek (Complex Nasty)

 Gerak endonom (gerak spontan) adalah gerak tumbuhan yang tidak memerlukan rangsang
dari luar atau tidak diketahui penyebabnya. Rangsangan pada gerak endonom diduga
berasal dari dalam tumbuhan itu sendiri.
 Gerak higroskopis adalah gerak bagian tubuh tumbuhan karena pengaruh perubahan kadar
air di dalam sel sehingga terjadi pengerutan yang tidak merata.
 Gerak esionom adalah gerak tumbuhan yang disebabkan oleh adanya rangsangan dari
lingkungan sekitar. Gerak esionom dibedakan menjadi:
1. Gerak tropisme (Tropic Movement): gerak tumbuhan yang arah geraknya
dipengaruhi oleh rangsang dari luar.
Gerak tropisme dibedakan menjadi:
1) Geotropisme (Geotropism): gerak yang dipengaruhi rangsang gravitasi.
a. Geotropisme positip (Positive Geotropism): gerak yang terjadi dengan
arah yang sama dengan gravitasi bumi.
Contoh : gerak akar tumbuhan menuju pusat bumi.
b. Geotropisme negatip (Negative Geotropism): gerak yang dengan
berlawanan arah dengan gravitasi bumi.
Contoh: gerak batang tumbuhan ke atas.
2) Hidrotropisme (Hydrotropism): gerak yang dipengaruhi rangsang air.
Contoh: gerak tumbuh akar menuju ke sumber berair.

Rangkuman Materi IPA Kelas 8 semester 1, Gerak pada Makhluk Hidup, SMPN 2 Demak 1
3) Tigmotropisme (Thigmotropism): gerak yang dipengaruhi rangsang
sentuhan.
Contoh: gerak membelitnya ujung sulur tumbuhan mentimun pada suatu
batang.
4) Fototropisme (Phototropism): gerak yang dipengaruhi rangsang cahaya.
Contoh: gerak tumbuh tumbuhan ke arah cahaya matahari.
5) Kemotropisme (Chemotropism): gerak yang dipengaruhi rangsang zat kimia.
Contoh: serbuk sari di kepala putik, gerak pertumbuhan akar napas pada
tanaman bakau untuk mencari oksigen.
2. Gerak taksis (Tactic Movement): gerak seluruh bagian tubuh tumbuhan karena
rangsangan dari luar.
Gerak taksis dibedakan menjadi:
1) Kemotaksis (Chemotaxis) : gerak taksis karena rangsangan zat kimia.
Contoh: sel gamet pada tumbuhan lumut (gamet jantan akan bergerak ke arah
gamet betina).
2) Fototaksis (Phototaxis): gerak taksis karena rangsang cahaya.
Contoh: gerak kloroplas ke sisi sel yang mendapat cahaya.
3. Gerak Nasti (Nastic Movement): gerak bagian tubuh tumbuhan yang tidak
dipengaruhi oleh arah datangnya rangsang.
Gerak nasti dibedakan menjadi:
1) Niktinasti (Nictinasty): gerak nasti yang terjadi karena pengaruh gelap.
Contoh: gerak menguncupnya daun tumbuhan kacang-kacangan pada petang
hari.
2) Fotonasti (Photonasty): gerak nasti karena rangsang cahaya.
Contoh: gerak mekarnya bunga pukul empat (Mirabilis jalapa) pada sore
hari.
3) Seismonasti/tigmonasti (Seismonastiy/Thigmonasty): gerak tumbuhan
karena pengaruh sentuhan.
Contoh: gerak menutupnya daun putri malu (Mimosa pudica) ketika disentuh.
4) Termonasti (Thermonasty):gerak nasti tumbuhan karena pengaruh suhu.
Contoh mekarnya bunga tulip pada musim semi
5) Nasti kompleks (Complex Nasty): gerak tumbuhan karena pengaruh
rangsangan lebih dari satu macam (gabungan dari gerak fotonasti, kemonasi
dan hidronasti).
Contoh: membuka dan menutupnya stomata.

B. Gerak pada Hewan (Animals Movement)


1. Gerak Hewan di Darat:
 Bergerak dengan berbagai cara yaitu berjalan, berlari, melompat, dan
merayap.
 Hewan darat memiliki otot dan tulang yang kuat. Otot dan tulang tersebut
digunakan untuk mengatasi inersia ( kecenderungan tubuh untuk diam ) dan
menyimpan energi pegas (elastisitas) sehingga dapat melakukan berbagai
aktivitas.
 Kecepatan gerak hewan di darat berbeda beda karena dipengaruhi oleh
perbedaan struktur tulang dan otot yang dimiliki hewan.
 Gajah memiliki tubuh yang besar, akibatnya untuk bergerak gajah harus
melawan inersia yang nilainya juga besar. Oleh sebab itu gajah bergerak
dengan lambat. Sementara itu, kuda memiliki kaki yang ramping sehingga
kuda memiliki elastisitas yang tinggi. Bentuk kaki yang ramping
mengakibatkan kijang berlari lebih banyak melompat ke udara dan meluncur
di udara. Gaya gesek udara lebih kecil daripada gaya gesek permukaan tanah
sehingga kuda dapat berlari dengan cepat.
2. Gerak Hewan di Udara:
 Tubuh hewan yang bergerak di udara memiliki gaya angkat yang besar untuk
mengimbangi gaya gravitasi. Salah satu upaya untuk memperbesar gaya
angkat yaitu menggunakan sayap.
 Burung tebang dengan cara mengepakkan sayap. Burung mengepakkan
sayapnya dari atas ke bawah untuk menimbulkan gerakan mengangkat dan
mendorong tubuhnya di udara. Prinsip cara terbang burung tersebut
diterapkan pada pesawat terbang.

Rangkuman Materi IPA Kelas 8 semester 1, Gerak pada Makhluk Hidup, SMPN 2 Demak 2
 Sayap burung memiliki susunan kerangka ringan, tulang dada kuat dan otot
yang kuat. Bentuk sayap airfoil membuat udara mengalir pada bagian atas
sayap lebih cepat daripada bagian bawah. Dorongan ke bawah tersebut akan
menghasilkan gaya yang berlawanan arah sehinggan burung akan terangkat
ke atas.
 Ciri-ciri hewan yang bergerak di udara:
a. memiliki sayap,
b. tulang kecil, ringan dan kuat,
c. memiliki pundi-pundi udara.
3. Hewan di air:
 Air memiliki kerapatan lebih besar dibandingkan udara, sehingga hewan lebih
sulit bergerak di air daripada di udara.
 Air memiliki gaya angkat lebih besar dibanding di udara. Namun, hewan
yang hidup di air memiliki massa jenis lebih kecil dibanding dengan
lingkungannya. Oleh karena itu, ikan dapat melayang di dalam air dengan
melakukan sedikit energi.
 Sebagian besar hewan yang hidup di air memiliki bentuk seperti torpedo
(streamline). Bentuk tubuh ini memungkinkan tubuhnya bergerak meliuk dari
kiri ke kanan dan mengurangi hambatan ketika bergerak di dalam air seperti
ikan hiu, dan gerakan ke atas dan ke bawah seperti mamalia laut ( paus dan
lumba lumba).
 Ikan bergerak di dalam air menggunakan sirip samping, ekor, sirip punggung,
sirip perut.
 Untuk memudahkan bergerak di dalam air, hewan air (ikan) memiliki ciri ciri
seperti berikut :
a. Bentuk tubuh streamline untuk mengurangi hambatan ketika bergerak
di dalam air.
b. Memiliki ekor dan sirip ekor yang lebar untuk mendorong gerakan
ikan dalam air.
c. Memiliki sirip tambahan untuk mencegah gerakan yang tidak
diinginkan.
d. Mengeluarkan gelembung renang untuk mengatur gerakan naik turun.
e. Memiliki susunan otot dan tulang belakang yang fleksibel untuk
mendorong ekor ikan di dalam air.
C. Sistem Gerak pada Manusia
Sistem gerak pada manusia tersusun dari rangka dan otot. Rangka tersusun dari tulang-tulang.
a. Rangka Manusia (Human Skeleton)
Rangka disebut juga alat gerak pasif, artinya tidak dapat bergerak sendiri tetapi
harus digerakkan oleh otot.
Fungsi rangka (tulang) antara lain:
 Sebagai alat gerak pasif
 Memberi bentuk tubuh
 Tempat melekatnya otot
 Tempat sumsum untuk pembentukan sel darah merah
 Menegakkan tubuh
 Melindungi organ yang penting (misalnya otak, jantung, paru-paru, hati, ginjal,
lambung, usus halus, usus besar, dll)
1) Struktur Tulang (Structure of Bones)

Keterangan:
1) Periosteum (Periosteum): membran yang menempel kuat pada permukaan
tulang
2) Sumsum tulang (Bone marrow)
3) Tulang kompak (Compact bone)
4) Tulang spons (Spongy bone)
5) Pembuluh darah (Blood vein)

Rangkuman Materi IPA Kelas 8 semester 1, Gerak pada Makhluk Hidup, SMPN 2 Demak 3
2) Macam-macam Tulang (The Kinds of Bone)
Berdasarkan jenisnya, tulang dibedakan menjadi dua, yaitu:
a. tulang rawan (Cartilage)
b. tulang keras (Hard bones)
Bentuk tulang manusia dibedakan menjadi:
a. Tulang panjang/tulang pipa (Long bones)
Bentuk tulang pipa adalah bulat panjang seperti pipa. Kedua ujungnya
membesar berupa bonggol yang tersusun dari spons. Bagian diantara kedua
bonggol merupakan tulang kompak yang diselebungi periosteum. Bagian
tengah tulang pipa berisi sumsum kuning dan lemak.
Contoh tulang pipa adalah: tulang lengan atas, tulang paha, tulang betis,
tulang ruas jari kaki, dan tulang ruas jari tangan.
b. Tulang pendek (Short bones)
Bentuk tulang ini bulat pendek dan berisi sumsum merah.
Contoh:tulang telapak kaki, telapak tangan, dan tulang pergelangan tangan.
c. Tulang pipih (Flat bones)
Bentuk tulang pipih di dalamnya berongga-rongga seperti spons. Tulang ini
berisi sumsum merah sebagai tempat pembuatan sel darah merah.
Contoh tulang pipih: tulang ilium, tulang rusuk, tulang dada, tulang belikat,
dan tulang tengkorak.
d. Tulang tidak beraturan (Irregular bones)
Tulang jenis ini merupakan gabungan dari berbagai bentuk tulang.
Contoh: tulang wajah, ruas-ruas tulang belakang.

Gambar bentuk tulang:


a. Tulang panjang/tulang pipa (Long bones)
b. Tulang pendek (Short bones)
c. Tulang pipih (Flat bones)
d. Tulang tidak beraturan (Irregular bones)

3) Pertumbuhan Tulang (Bone Growth)


Meskipun tulang yang ada di tubuh kita merupakan suatu benda yang keras, tetapi
tulang itu bukan suatu benda yang memiliki ukuran tetap. Beberapa bulan sebelum
kamu dilahirkan, tulang kamu tersusun dari tulang rawan/kartilago (cartilage bone).
Secara bertahap, tulang rawan akan rusak dan digantikan oleh tulang yang keras.
Akan tetapi, pada perkembangannya tidak semua tulang rawan pada tubuh manusia
akan digantikan oleh tulang keras. Contohnya tulang telinga, tulang hidung ataupun
tulang rawan penyusun persendian. Tulang-tulang tersebut akan tetap menjadi tulang
rawan sampai manusia menjadi tua.
Proses perubahan tulang rawan menjadi tulang keras disebut dengan penulangan atau
osifikasi.
Proses osifikasi berawal dari tulang rawan. Tulang rawan bentuknya mirip dengan
tulang dewasa.Tulang rawan memiliki rongga yang terisi oleh osteoblas (sel-sel
pembentuk tulang). Selanjutnya, osteoblas akan membentuk osteosit (sel-sel tulang).
Proses osifikasi dimulai dari bagian tengah tulang rawan dan kemudian meluas ke
seluruh arah sesuai dengan pertumbuhan tulang rawan. Diantara jaringan tulang yang
terbentuk terdapat pembuluh darah. Pembuluh darah ini akan membawa mineral
seperti kalsium sehingga tulang yang terbentuk menjadi keras.
Selain mengalami osifikasi, tulang juga mengalami fusi atau penggabungan.
Pada saat kamu baru lahir, jumlah seluruh tulang yang ada pada sistem rangkamu
adalah 270 tulang. Seiring bertambahnya usia, beberapa tulang akan mengalami fusi
atau mengalami pertumbuhan bersama-sama. Oleh karena itu, ketika kamu sudah
dewasa, jumlah tulang pada sistem rangka sebanyak 206 tulang.

b. Sendi (Joints)
 Hubungan antara tulang yang satu dengan tulang yang lain disebut dengan sendi
atau artikulasi.
 Macam-macam sendi:
1) Sendi mati/ sinartrosis (Syinarthrosis): sendi yang tidak dapat digerakkan
Contoh: hubungan antar tulang penyusun tengkorak

Rangkuman Materi IPA Kelas 8 semester 1, Gerak pada Makhluk Hidup, SMPN 2 Demak 4
2) Sendi kaku/amfiartrosis (Amphiarthrosis): sendi yang dapat digerakkan
secara terbatas.
Contoh: hubungan antar tulang rusuk dan tulang dada, hubungan antar ruas
tulang belakang, hubungan antar tulang pergelangan tangan dan kaki
3) Sendi gerak/diartrosis (Dyarthrosis)
 Sendi peluru (Ball-and-socket joint)
 Sendi engsel (Hinge joint)
 Sendi putar (Pivot joint)
 Sendi pelana (Saddle joint)
 Sendi geser (Gliding joint)
Tabel perbedaan sendi gerak (Diartrosis)
No. Nama Sendi Ciri Gerakan Sendi Contoh Sendi Contoh Aktivitas
1 Sendi peluru Hubungan antar tulang  Hubungan antara tulang Tangan dapat
yang gerakannya dapat lengan atas dengan tulang berayun ke arah
dilakukan ke segala belikat manapun
arah  Hubungan antara tulang
pinggul dengan tulang paha
2 Sendi engsel Hubungan antar tulang  Sendi yang terdapat pada Meluruskan tangan
yang gerakannya satu siku lalu
arah, seperti engsel  Sendi yang terdapat pada membengkokkan
pintu lutut ke atas, menendang
bola

3 Sendi putar Hubungan antar tulang  Hubungan antara tulang Memutar kepala,
yang gerakannya tengkorak dengan tulang mengangguk, dan
berputar (rotasi) leher menggeleng
 Hubungan antara tulang
pengumpil dengan tulang
hasta
4 Sendi pelana Hubungan antar tulang  Hubungan antara tulang Memutar ibu jari,
yang gerakannya dua telapak tangan dengan ibu menekuk ibu jari,
arah (memutar dan jari membuka dan
melengkung) membalik telapak
tangan
5 Sendi geser Hubungan antar tulang  Hubungan antara tulang Mengambil buku,
yang gerakannya empat penyusun telapak tangan dan naik tangga, makan
arah, yang telapak kaki
memungkinkan tulang  Hubungan antara tulang
bergerak ke depan dan belakang
ke belakang

c. Otot (Muscles)
 Otot lebih sering kita sebut dengan daging
 Otot merupakan alat gerak aktif yang mampu menggerakkan tulang/rangka
 Otot dapat menggerakkan rangka karena sel-sel otot dapat berkontraksi
 Berdasarkan bentuk dan cara kerjanya, otot dibedakan menjadi:
1. Otot polos (Smooth muscle)
2. Otot lurik (Skeletal muscle)
3. Otot jantung (Cardiac muscle)
Tabel perbedaan otot polos, otot lurik, dan otot jantung

No. Faktor Pembeda Otot Polos/Halus Otot Lurik/Rangka Otot Jantung


1 Bentuk sel Memanjang, berbentuk Memanjang, Memanjang,
gelendong, kedua ujungnya silindris, ujungnya silindris, dan
lancip tumpul serabutnya
bercabang
2 Jumlah inti dan Satu inti dan terletak di tengah Banyak inti dan Lebih dari satu inti
letaknya terletak di tepi dan terletak di tengah
3 Pola/warna Tidak memiliki garis melintang Terdapat garis Terdapat garis
(polos) melintang gelap melintang gelap
terang berselang terang berselang
seling seperti lurik seling seperti lurik
4 Sifat kerja Bekerja di luar kesadaran kita, Bekerja di bawah Bekerja di luar
gerakannya lambat kesadaran kita (otot kesadaran kita,
sadar), gerakannya gerakannya lambat
cepat

Rangkuman Materi IPA Kelas 8 semester 1, Gerak pada Makhluk Hidup, SMPN 2 Demak 5
5 Letak otot Terdapat di organ dalam seperti Melekat pada Terdapat di jantung
usus halus, lambung, pembuluh rangka.
darah, dinding rahim, dan
kantung empedu

Gambar otot polos, otot lurik, dan otot jantung

Cara Kerja Otot


 Jika suatu otot berkontraksi, maka otot itu menarik tulang di dekat persendian. Otot
berkontraksi artinya memendek, maka bagian tengahnya akan menggembung dan
mengeras. Sebaliknya jika otot berelaksasi, maka otot akan memanjang dan bagian
tengahnya akan memipih dan melembek.
 Otot dapat melakukan kerja berlawanan/ antagonis, meskipun gerakan itu dilakukan
bersamaan. Contoh: saat tangan ditekuk, otot bisep berkontraksi dan otot trisep relaksasi.
Saat tangan diluruskan, otot bisep relaksasi sedangkan otot trisep berkontraksi.

 Otot dapat melakukan kerja secara bersamaan/ sinergis. Contoh: otot-otot antar tulang
rusuk yang bekerja bersama ketika kita menarik dan menghembuskan nafas.

D. Gangguan dan Kelainan pada Sistem Gerak dan Upaya Mencegah serta Mengatasinya
1. Rakitis/ Riketsia (Rickets)
Riketsia terjadi karena kekurangan vitamin D yang berfungsi membantu penyerapan
kalsium dan fosfor, sehingga proses pengerasan tulang terganggu. Penyakit ini terjadi
pada anak-anak. Riketsia menyebabkan tulang kaki tumbuh membengkok berbentuk O
atau X.
Penyembuhan dan pencegahan dari penyakit ini dengan penambahan kalsium, fosfor, dan
vitamin D ke dalam menu makan atau berjemur di bawah sinar matahari pagi.
2. Osteoporosis (Osteoporosis)
Osteoporosis disebabkan karena kekurangan kalsium. Osteoporosis umumnya terjadi pada
orang dewasa.
Tulang yang kekurangan kalsium akan menjadi rapuh dan mudah patah.
Osteoporosis dapat dicegah dengan mengonsumsi makanan dengan kadar kalsium, dan
vitamin D tinggi, olahraga yang menahan beban tubuh (berjalan, berlari, push up), dan
gaya hidup sehat.
3. Artitis (Arthritis): merupakan peradangan yang terjadi pada sendi terutama pada jari-jari
tangan atau kaki, sehingga sulit untuk digerakkan. Penyebabnya karena metabolisme asam
urat yang terganngu. Upaya untuk mengurangi terjadinya artritis dengan cara
mengonsumsi makanan yang seimbang.
4. Fraktura/ Patah tulang (Fractures bones)
Patah tulang terjadi karena benturan yang sangat keras atau karena kecelakaan. Supaya
tidak terjadi patah tulang, kita harus berhati-hati saat berolahraga.
5. Kelainan pada Tulang
a. Lordosis (Lordosis): keadaan tulang belakang melengkung ke depan, akibat
kebiasaan menulis di meja yang terlalu tinggi atau karena menderita penyakit
TBC.
b. Kifosis (Kyphosis): keadaan tulang belakang melengkung ke belakang, akibat
kebiasaan menulis di meja yang terlalu rendah atau karena perut yang terlalu
besar.

Rangkuman Materi IPA Kelas 8 semester 1, Gerak pada Makhluk Hidup, SMPN 2 Demak 6
c. Skoliosis (Scoliosis): keadaan tulang belakang melengkung ke samping, akibat
kebiasaan menulis dengan posisi miring di meja atau kebiasaan membawa beban
berat di samping tubuh.

Pengembangan Materi Tulang

Susunan Rangka Tubuh Manusia (The Structures of


Human Skeleton)

Rangka tubuh manusia tersusun oleh 206 potong


tulang yang saling berhubungan.
Tulang-tulang yang menyusun rangka tubuh tersebut
terdiri atas tiga kelompok besar:
1. Tulang tengkorak (Skull bone)
2. Tulang badan (Body bone )
3. Tulang anggota gerak (Limbs bone)

1. Tulang tengkorak (Skull bone)


 Terdiri dari bagian tempurung kepala dan tulang bagian muka
 Berfungsi melindungi otak, alat pendengaran, dan muka
 Tulang-tulang tengkorak berbentuk pipih
 Tulang tengkorak terdiri atas tulang tengkorak bagian kepala (tempurung
kepala) dan tulang tengkorak bagian muka (wajah).

2. Tulang Badan (Body bone )


 Berfungsi melindungi organ yang ada di rongga badan seperti jantung
 Tulang badan terdiri atas tulang belakang (Back bones), tulang dada (Breast
bones), tulang rusuk (Ribs), tulang gelang bahu (Shoulder girdle), dan
tulang gelang panggul (Pelvic girdle).

Rangkuman Materi IPA Kelas 8 semester 1, Gerak pada Makhluk Hidup, SMPN 2 Demak 7
 Tulang gelang bahu (Shoulder girdle), terdiri atas:
2 buah tulang selangka (Clavicle)
2 buah tulang belikat (Scapula)

 Tulang gelang panggul (Pelvic girdle), terdiri atas:


2 buah tulang kelangkang (Sacrum) yang bersatu dengan tulang ekor (Tailbone)
2 buah tulang panggul/tulang pinggul/tulang usus (Ilium)
2 buah tulang duduk (Ischium)
2 buah tulang kemaluan (Pubis)

3. Tulang Anggota Gerak (Limbs bone)


 Berfungsi untuk menggerakkan tubuh
 Tulang gerak terdiri atas tulang anggota gerak atas dan bawah.

Rangkuman Materi IPA Kelas 8 semester 1, Gerak pada Makhluk Hidup, SMPN 2 Demak 8

Anda mungkin juga menyukai